3. WAWANCARA
Sebelum mempertimbangkan diagnosis atau pengobatan, dokter
harus mewawancarai pasien untuk mengidentifikasi dan
mengeksplorasi semua masalah, kondisi terkait, dan harapan yang
mendorong pasien untuk mencari perawatan.
Kisah Pasien
Kuisioner
Peristiwa dan Perawatan Penting
Diet dan Nutrisi
4. KISAH PASIEN
1.Tahap 1 Pendahuluan
Dibantu dengan menggunakan nama keluarga pasien secara
sopan dan formal terutama jika ada perbedaan usia yang besar
Pengenalan yang sederhana dan langsung,diikuti dengan
pertanyaan “Bagaimana saya dapat membantu anda?
Jangan memberikan bimbingan, dan biarkan pasien
mengungkapkannya.
Wawancara merupakan seni mendengar, mengamati,
menganalisis, dan mencatat percakapan dan perilaku pasien
5. Tahap 2 Mengarahkan Diskusi
Fase yang lebih terarah dalam wawancara dimulai ketika detail diperlukan
tentang aspek-aspek tertentu dari masalah.
Tanggapan dan reaksi pasien terhadap pertanyaan harus dicatat secara
rinci, tidak semua orang akan sukarela dan nyaman mengungkapkan
perasaan dan keyakinan mereka tentang masalah mereka, terutama jika
masalahnya kronis dan pengobatan sebelumnya gagal
Beberapa pasien dapat menjadi sangat emosional, sehingga pernyataan
yang bijaksana dan sikap drg diperlukan untuk meredakan emosi.
Tahap 3 Penjelasan
Fase ini harus selalu diakhiri dengan rangkaian cerita dan konfirmasi pasien
bahwa klinisi telah mendengar dan menerima informasi dengan baik.
6. KUESIONER
◦ Kuisioner bukanlah instrument yang dapat diandalkan. Tetapi dapat membantu mengingatkan
pasien akan perlunya rincian-rincian tertentu
PERISTIWA DAN PERAWATAN
PENTING
Pengalaman terhadap gigi pasien harus diselidiki secara rinci
Sejarah penggunaan gigi tiruan dan alasan kehilangan gigi dan kepuasan terhadap gigi
tiruan
Siapa yang sebelumnya membuat gigi tiruan sehingga klinisi bisa mendapatkan
interpretasi sebelumnya tentang kebutuhan pasien dan pengalaman masa lalu
7. DIET DAN NUTRISI
Pertimbangan diet pasien berimplikasi pada hasil perawatan gigi tiruan
Pasien dengan gigi alami yang lemah lebih memilih makanan yang kurang serat dan
berisiko mengalami defisiensi vitamin seperti Vitamin C, Betakaroten dan Folat yang
akan menimbulkan ganguan mukosa mulut.
Menanyakan pada pasien tentang diet dan memberi nasehat tentang diet dapat
dilakukan sebelum membuat gigi tiruan baru
Pasien yang memiliki sariawan dan kesulitan mengunyah tidak akan langsung untuk
patuh terhadap nasihat tentang diet
8. EVALUASI
• Pemeriksaan Sistemik Rongga Mulut untuk Pemakaian Gigi Tiruan Penuh :
• FUNGSI RAHANG
• Pembukaan dibatasi secara tidak normal. Kurang dari 30 mm antara gigi seri atau lebih dari 45 mm antara residual ridge di
garis tengah.
• Deviasi pembukaan. Lebih dari 10 mm dari garis tengah pada pembukaan mulut setidaknya 20 mm.
• Nyeri TMJ atau otot rahang.
• Atrisi oklusal. Lebih dari dua pertiga lebih dari setengah gigi.
• Kontak oklusal yang tidak adekuat. Kurang dari dua molar atau premolar yang berlawanan secara bilateral.
• Dapat diterima.
GIGI TIRUAN RAHANG ATAS DAN MANDIBULA
• Gunakan. Gigi tiruan tidak aus atau hilang jika bisa dikelola.
• Kualitas (jika dipakai):
Stabilitas. Copot dengan tekanan jari ringan ke gigi premolar.
Retensi. Copot atau kendor saat bibir berada dijilat dengan mulut terbuka kurang lebih 15 mm.
Struktur. Bagian yang hilang, patah tulang, porosity, atau cacat struktural lainnya.
- Kebersihan. Kalkulus atau plak yang terlihat pada lebih dari 50% dari basis gigi tiruan
9. GANGGUAN MUKOSA
• Angular cheilitis.
• Stomatitis. Umum atau papilomatosa (kurang dari 1 cm 2 ).
• Hiperplasia yang diinduksi gigi tiruan (epulis) atau ulserasi.
• Penyakit mukosa:
Glositis
Bercak putih
Patch berpigmen
Ulcers
Bibir tidak normal
Sinus atau fistula
• Kebutuhan orofasial mendesak lainnya
• Bukan dari salah satu di atas
10. Evaluasi Extra Oral
Area di atas sendi temporomandibular (TMJ) diraba di dalam dan di sekitar telinga, untuk
mendeteksi nyeri, krepitasi, atau suara sendi. Respon nyeri dari otot-otot kepala dan leher menjadi
pertanda buruk bagi kenyamanan gigi tiruan, meskipun ini adalah temuan yang tidak biasa pada
pemakai gigi tiruan yang lebih tua. Suara klik di dalam sendi, seperti kebanyakan sendi yang sangat
aktif lainnya, tidak biasa pada pasien yang lebih tua, dan tidak terlalu menimbulkan rasa sakit. Lebih
serius gejala yang melibatkan nyeri, keterbatasan gerakan, atau deviasi ekstrem saat membuka mulut
ditemukan di proporsi yang relatif kecil (sekitar 15%) orang tua. Selain itu, tidak ada bukti bahwa
kualitas gigi palsu penuh memiliki pengaruh terhadap gangguan TMJ.
12. 1. KONTAK OKLUSAL
KONTAK OKLUSAL
Posisi Mandibula
Stabilitas Gigi Tiruan
1. saat mandibula relaksasi dalam
posisi interkuspal retrusi (relasi
sentrik)
2. saat gigi berkontak pada posisi
intercuspal maksimal (oklusi sentris)
3. Selama pergerakan rahang
eksentrik
13. 2. Kualitas Gigi Tiruan
Retensi
Stabilitas
Susunan Gigi
Komposisi dan Struktur
Kebersihan
18. Informed Consent
Merupakan izin sukarela secara tertulis dari pasien untuk menerima
perawatan tanpa tekanan atau pengaruh, meliputi :
Tujuan dan sifat perawatan
Kemungkinan efek dan risiko
Kemungkinan keberhasilan
Diskusi tentang alternatif perawatan