Syalom... selamat membaca bagi kita semua. kiranya dengan artikel ini, kita dapat menambah wawasan dan membantu untuk mencari informasi tentang pengajaran akhir zaman
1. 1| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG AKHIR ZAMAN
Harun Max Styven Manurung
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
harunmanurung02@gmail.com
Abstrak
Pengajaran Rasul Paulus dilatar belakangi pertobatan yaitu memulai pelayanan menjadi rasul
Allah bagi seluruh penjuru bumi. Paulus lahir didalam lingkungan sosial Yunani dan diajari
dengan didikan Yudaisme yang sangat kental, akan tetapi rasul Paulus merubah pemikirannya
setelah percaya kepada Yesus Kristus. Dalam penulisan surat-surat rasul Paulus pada saat
pelayanannya, Paulus menuliskan tentang eskatologi dalam surat-suratnya yaitu yang berkaitan
dengan akhir zaman serta kedatangan Yesus Kristus kedua kali. Oleh sebab itu, akhir zaman telah
dimulai saat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, namun hal itu sampai sekarang belum
tergenapi, karena menunggu kedatangan Yesus Kristus kedua kali.
Kata Kunci : Akhir zaman, Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, Eskatologi, Paulus, Parousia.
Abstract
The theological distinctiveness of the Apostle Paul was motivated by his conversion, namely his
call to serve as God's apostle to the nations. Paul was born in a Greek environment and raised in a
very strong Judaism upbringing, but the apostle Paul changed his mind after believing in Jesus
Christ. In writing the letters of the apostle Paul during his ministry, Paul wrote about Eschatology
in his letters, namely those related to the end of time and the second coming of the Lord Jesus.
Therefore, that the end times have started since the death and resurrection of Jesus Christ, but it
has not been perfectly fulfilled and will occur when the Lord Jesus comes second time to this
world.
Keywords: End of time, Second Coming of the Lord Jesus, Eschatology, Paul, Parousia.
2. 2| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
PENDAHULUAN
Tidak banyak yang mengetahui kehidupan Paulus tidak, tetapi ada beberapa informasi di
dalam Alkitab Perjanjian Baru yang bisa memberikan informasi agar dijadikan sebagai hasil
mengenai cara pengajaran rasul Paulus. Kisah Para Rasul 9:11. Daerah Tarsus terdiri dari
percampuran pengaruh Yunani dan negeri timur, dan tidak ada tanda-tanda otonomi.
Dituliskan juga dalam Kisah Para Rasul 22:3. Sekalipun rasul Paulus berasal dari Tarsus
namun rasul Paulus dibesarkan di Yerusalem. Jelas sekali pengajaran yang banyak berpengaruh
dalam hidupnya adalah latar belakang ajaran Yudaisme.
Rasul Paulus melakukan penginjilan dengan cara diperintahkan Tuhan secara khusus agar
menjadi penginjil bagi bangsa non-Yahudi. Paulus juga diberikan pewahyuan pribadi dari Allah.
Perkataan yang diberikan oleh Allah mengenai Anak-Nya dalam (Gal. 1:16). Perjumpaan rasul
Paulus dengan Yesus menjadikan Paulus dapat memahami cara pikir yang baru tentang Taurat
menjadi pola pikir kepada Yesus Kristus.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan ialah metode kualitatif deskriptif dengan pustaka. Metode
deskriptif memberikan hasil penelitian informasi dan permasalahan yang akan diteliti. Penulis
melakukan analisis terhadap pengajaran teologi rasul Paulus secara sistematika yaitu tentang akhir
zaman dan bersumber dari Alkitab, buku-buku sejarah, dan internet.
PEMBAHASAN
Eskatologi berasal dari kata Yunani εσχατοσ –eschatos dan λογοσ –logos. Secara viguratif
eskhatos dapat diartikan terakhir atau paling rendah.1
Kata ini juga biasa dipakai dengan η εχατοσ
εμερα –he eskhatos hemera, yang artinya akhir zaman: sedangkan logos artinya sesuatu yang
dikatakan atau perkataan, Firman atau ajaran.2
Jadi secara Etimologi kata “eskatologi” adalah
1
D Guhtrie, Teologi Perjanjian Baru 3 (BPK Gunung Mulia, 2018).
2
B. M. Newman, Kamus Yunani Indonesia (BPK Gunung Mulia, 1996).
3. 3| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
ajaran yang tertulis dalam Alkitab tentang akhir zaman. Dengan kata lain eskatologi adalah
ajaran/Firman tentang akhir zaman.
Menurut informasi di atas maka disimpulkan eskatologi adalah studi atau pembahasan
tentang hari yang terakhir sebagai zaman baru, Raja Damai atas segala bangsa-bangsa dan akan
menghakimi semua orang.3
Dengan kedatangan Yesus Kristus menjadi pengajaran yang penting
tentang pengajaran Paulus. Mengenai eskatologi Paulus berarti mengenai masa sekarang.
kehidupan masa kini selalu diiringi oleh kehidupan yang belum terjadi. 4
Penebusan Yesus dimulai
dari kematian dan kebangkitan memiliki kaitan yang penting untuk penggenapan Yesus Kristus
datang kedua kali. Melalui penebusan diterima semua manusia kematian dan kebangkitan Yesus
dan diberikan Roh Kudus sebagai peristiwa mulainya akhir zaman.5
Ladd mengatakan:
Kejadian penggenapan eskatologi tidak sekedar peristiwa masa depan dari hasil penilaian
Paulus, yaitu penebusan yang telah terjadi dalam sejarah. Maka, masa yang akan datang tidak
tertuju secara ekslusif pada masa depan, melainkan telah dialami pada masa kini.6
Peristiwa akhir zaman diartikan sebagai peristiwa ditandai dengan kedatangan Yesus.
Kematian dan kebangkitan Yesus pada zaman baru dalam perjalanan umat manusia. Titus 3:3-9,
(Hari menuju kemenangan) telah terjadi (hari kemenangan telah dipastikan).7
Eskatologi berbicara
masa sekarang, suatu kondisi masa yang diawali dengan penebusan melalui kematian dan
kebangkitan-Nya yang kedua kali. Pengajaran meliputi masa yang sudah terjadi dan yang belum
terjadi. Yang sudah terjadi adalah penebusan. Dalam, II Timotius 1:9. 1:10 dan sekarang akan
tergenapi dengan kedatangan Yesus Kristus, oleh Injil telah mengalahkan maut dan mendatangkan
hidup yang kekal.” Keselamatan yang Tuhan berikan telah terjadi. Lebih lagi Paulus memaparkan
bahwa itu merupakan tanda bahwa akhir zaman telah tiba. 1 Korintus 10:11.8
3
Melina Agustina Sipahutar, “Pengaruh Pemahaman Eskatologi Ditinjau Dari 1 Tesalonika 4:13 – 5:11 Dengan
Perilaku Dan Pertumbuhan Iman Jemaat Di GKLI Sihabonghabong” (n.d.): 6–10.
4
Hermann Ridderbos, Paulus: Pemikiran Utama Teologinya (Surabaya: Momentum, 2008).
5
George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002).
6
Ibid.
7
J.Knox Chamblin, Paulus Dan Diri: Ajaran Rasuli Bagi Keutuhan Pribadi (Surabaya: Momentum, 2008).
8
Ladd, Op.Cit, n.d. 344.
4. 4| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Orang - orang percaya dalam hidup dalam zaman ciptaan baru yang sudah ditebus sejak
kematian dan kebangkitan Yesus, tetapi masih menantikan kedatangan Yesus. Oleh karena itu,
sebagai manusia yang telah ditebus maka kita ciptaan baru menunggu penggenapan dimasa yang
akan datang.9
Tanda Akan Datangnya Tuhan Yesus Kedua kali
Injil-injil sinoptik memberi kesaksian mengenai percakapan Tuhan Yesus kepada murid-
murid, ketika mereka berada di Bukit Zaitun, seperti terdapat dalam Mat 24:25; Mark 13; Luk
17:24-37; dan 21:5-36. Tuhan Yesus mempersiapkan hati pada kepada murid-murid untuk
menyambut peristiwa yang akan datang dengan memberikan beberapa tanda yang menunjukkan
bahwa ia akan datang.
Tanda-tanda itu dikelompokkan dalam dua kelompok, yakni; tanda yang bersifat umum
(masyarakat) dan tanda yang bersifat kegerejaan.10
Tanda-tanda yang Bersifat Umum
a. Peperangan dan berita perang (Mat 24:6; Mark 13:7; Luk 21:9)
b. Bangsa akan melawan bangsa, kerajaan akan melawan kerajaan (Mat 24:7; Mark 13:8; Luk
21:10)
c. Terjadi bala kelaparan dimana-mana (Mat 24:7; Mark 13:8; Luk 21:11)
d. Gempa bumi (Mat 24:7; Mark 13:8; Luk 21:11)
e. Perubahan keadaan planet/perbintangan (Mat 24:29; Mark 13:24-25; Luk 21:25-26)
f. Ranting-ranting pohon ara melembut dan mulai bertunas (Mat 24:32; Luk 21:19)
g. Perpecahan sistem pernikahan keluarga (Mat 24:37-38; Luk 17:29,32).
Tanda-tanda yang Bersifat Keagamaan
a. Jemaat secara kelompok maupun pribadi akan mengalami penganiayaan dan kesusahan (Mat
24:9; Mark 13:9,11-13; Luk 21:12-19).
b. Bangkitnya nabi-nabi palsu dan pengajar sesat dengan memalsukan nama Kristus agar
menyesatkan banyak orang (Mat 24:11, 23-26; Mark 13:21-23).
9
Ibid.
10
L. Stinson et al., “Signifikansi Perjanjian Dalam Teologi Biblika,” (Editorial Office: SBTS Box 20, no 800,
2016).
5. 5| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
c. Injil akan disebarluaskan ke seluruh dunia (Mat 24:14).
d. Kasih menjadi dingin (Mat 24:12).
Sikap-sikap apa saja yang harus dipertahankan orang-orang percaya terhadap akhir
zaman:
Menjelaskan pemikiran Paulus bagaimana sikap orang percaya menghadapi akhir zaman,
yang tertulis didalam 1 Tesalonika 5:1-1.
1. Orang - orang percaya berjaga-jaga
Sebagai orang-orang janganlah terlena dengan situasi yang ada, tetapi berjaga dan sadarlah.
Dalam frase berjaga-jaga dalam bahasa Yunaninya yaitu yρηyορεω (Gregoreuo).11
Maka, Berjaga-jaga
diartikan persiapan mental dan jasmani dalam menunggu kedatangan Tuhan Yesus pada kedua kali.12
Hubungan akhir zaman tentang berjaga, Rasul Paulus memiliki pendapat untuk menuliskan kepada
jemaat di Tesalonika. Paulus ingin agar jemaat Tesalonika memiliki persiapan dalam menunggu
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Paulus rindu jemaat tumbuh lebih lagi secara rohani sampai
datangnya Yesus.13
Paulus merindukan jemaat bertumbuh imannya sampai Yesus datang kembali ke dunia. Jemaat
Tesalonika melaksanakan kehidupan mereka sebagai orang Kristen dengan baik dalam iman dan kasih
kepada sesama. Paulus rindu iman dan kasih mereka jangan berkurang.14
Tetapi rindu Jemaat tetap
bekerja dan berjaga-jaga dalam iman dan menantikan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.15
2. Orang – orang Percaya Berbajuzirahkan Iman
Berbajuzirah iman dalam bahasa Yunani ialah ενδσοω (Enduo). Maka secara harafiahnya
adalah kesiapan menantikan kedatangan TuhanYesus, dengan memakai iman karena Tuhan Yesus
akan datang kembali untuk kedua kalinya dan benar-benar terjadi bagi orang percaya kepada
Tuhan.
3. Orang – orang Percaya Saling Mengasihi atau Memiliki Kasih
11
Hasan Susanto, Perjanjian Baru Intelinear Yunani-Indonesia Dan Konkordansi PerjanjianBaru, n.d.
12
Charless dan eferett, The Wycliffe Bible Commentary (Malang: Gandum Mas, 2001).
13
Ephraim Moalusi (et. al), Penyelidikan Perjanjian Baru (Bandung: New Testament Survey, n.d.).
14
Ibid.
15
Bambang Subandrijo, Menyingkap Pesan-Pesan Perjanjian Baru, n.d.
6. 6| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Kasih menurut bahasa Yunani adalah άγάπης (Agape). Untuk memiliki kepercayaan yang
benar, perlu mengadopsi kualitas cinta dan tidak mementingkan diri sendiri,
yang ditunjukkan oleh pengorbanan Yesus di kayu salib. Rasul Paulus membahas jenis kasih
ini, bersama dengan iman dan pengharapan, sebagai karunia yang diberikan oleh Roh Kudus
dalam surat-suratnya. Penyaliban adalah representasi tertinggi dari kasih Allah, dan
sebagai pengikut, kita harus berusaha untuk hidup dengan ajaran dan nilai-nilai Kristus,
termasuk menunjukkan belas kasih kepada orang-orang di komunitas kita, khususnya sesama
orang percaya. Ini adalah aspek fundamental dari keyakinan dan rahasia untuk menjalani
kehidupan yang bajik.16
4. Orang Percaya Harus Saling Membangun
Kata Yunani ίκοδομείτε
(Oikodomeo), yang berarti membangun, memegang peranan penting dalam kehidupan orang
percaya. Merupakan tanggung jawab kami sebagai komunitas
untuk membimbing, memberdayakan, dan mendorong satu sama lain selama proses konstruksi.
Ini termasuk tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga merevitalisasi semangat kita.
Kita harus berusaha untuk dengan teguh mendukung satu sama lain dalam upaya membangun
iman kita.17
Parousia Menurut Paulus
Pengertian Hari Tuhan menjelaskan konsep kedatangan Tuhan, yaitu saat Tuhan datang ke
bumi untuk menandakan akhir zaman ini dan dimulainya zaman yang baru. Alkitab dengan
jelas menyajikan kedatangan Kristus kembali sebagai prospek yang menarik bagi orang
percaya, seperti yang terlihat dalam Titus 2:13. Rasul
Paulus mengajarkan tentang berbagai aspek kedatangan Kristus yang kedua kali.
Rasul Paulus memberikan pengajaran tentang berbagai hal mengenai kedatangan Tuhan
Yesus Kristus yang kedua kali.
16
W.R.F, Kamus Alkitab (Malang: BPK Gunung Mulia, 2008).
17
Supriadi Oet, “Akhir Zaman Menurut Surat 1 Tesalonika: Sebuah Analisa Teologis-Praktis,” Manna Raflesia, 1/1
(n.d.): 1–18.
7. 7| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
1. Kepastian Kedatangan Kristus Kembali
Fakta yang paling jelas dinyatakan dalam firman Tuhan adalah kembalinya Yesus ke dunia
ini. Paulus menegaskan hal ini dengan mengatakan bahwa Tuhan sendiri akan turun dari
surga dan mereka yang mati di dalam Kristus akan bangkit terlebih dahulu. Surat-surat lain dari
Paulus juga menyebutkan Kristus akan datang kembali.
2. Tanda-tanda Kedatangan Kristus Kembali
Tanda yang mendahului kedatangan Yesus kedua kali dipaparkan Paulus dalam kitab II
Timotius dan 2 Tesalonika, dengan gejala yang terjadi pada manusia sebelum kedatanganNya
kembali. Paulus dalam suratnya kepada (II Timotius 3:1-9), menuliskan bahwa akhir zaman situasi
manusia di akhir zaman akan diisi manusia yang akan :
1) Mencintai dirinya dan menjadi hamba uang 10) Tidak dapat mengekang diri
2) Membual dan menyombongkan diri 11) Tidak suka yang baik
3) Menjadi pemfitnah 12) Suka berkhianat
4) Berontak terhadap orang tua 13) Tidak berpikir panjang
5) Tidak tahu berterima kasih 14) Berlagak tahu
6) Tidak mempedulikan agama 15) Lebih menuruti hawa nafsu dari pada
menuruti Allah
7) Tidak tahu mengasihi 16) Beribadah secara lahiriah
8) Tidak mau berdamai 17) Menentang kebenaran
9) Suka menjelekkan orang lain 18) Iman mereka tidak tahan uji
8. 8| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Paulus juga mengajarkan bahwa sebelum Yesus datang kembali akan ada beberapa tanda-
tanda yang mendahuluinya, adapun tanda-tanda yang menyertai atau mendahului kedatangan
Yesus yang kedua kali adalah sebagai berikut :
a) Menurut II Tesalonika 2:3, banyak yang akan meninggalkan iman mereka dan menjadi murtad.
Kata Yunani untuk kemurtadan, αποστασια, berarti pemberontakan dan mengacu pada
tindakan menyimpang dari agama seseorang. Alkitab menggunakan istilah
ini untuk menggambarkan pengabaian terhadap iman yang benar. Karena itu, sebelum kedatangan
Kristus yang kedua kali, akan ada pemberontakan melawan Allah. Hal ini
akan mengakibatkan orang-orang berpaling dari keimanan mereka kepada Allah.
b) Manusia durhaka, juga dikenal sebagai antikristus, digambarkan dalam II Tesalonika 2:3-
7 sebagai orang yang berbuat dosa. Istilah "pelanggaran hukum" berasal dari kata Yunani
"anomias," yang berarti mengabaikan hukum secara mental dan bertindak dalam ketidaktaatan.
Dalam konteks II Tesalonika 2:3, "anomia" mengacu pada pelanggaran hukum
dan bersikap menentangnya. Istilah ini mengacu pada melanggar hukum Allah dan melawan
perintah-perintah-Nya. Manusia durhaka adalah orang yang tidak taat
dan menentang hukum. Mereka penuh dengan kejahatan dan kekejaman dan menolak perintah-
perintah Allah.
c) KaumYahudi akan bertobat (Rm. 11:2,28,29) sebelum kedatangan Kristus kedua kali terjadi
bahwa kaum Yahudi sebagai umat Tuhan akan bertobat.
3. Kedatangan Kristus Kembali
Tiba-Tiba Dan Tidak Tersangka
Tuhan Yesus sendiri mengumpamakan kedatangan-Nya kembali didalam (Matius 24:38-
39).
4. Waktu Kedatangan Kristus Kembali
Kebingungan seputar kedatangan Kristus yang kedua kali berasal dari upaya manusia
untuk menentukan kapan itu akan terjadi. Meski sangat menantikan kedatangan-Nya kembali
sejak Yesus naik ke surga, umat Kristiani terus bertanya kapan itu akan terjadi. Yesus
9. 9| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
sendiri menyatakan bahwa tidak ada yang tahu hari atau waktu
yang tepat, bahkan para malaikat atau Anak, tetapi hanya Bapa yang tahu.
Ini dicatat dalam Markus 13:32 dan Matius.
5. Tujuan Kedatangan Kristus Kembali
Paulus menuliskan bahwa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali memiliki tujuan
untuk:18
1. Membangkitkan orang mati di dalam Kristus (1 Korintus 15:23)
2. Dia membawa umat-Nya kepada-Nya (2 Tesalonika 2:1).
3. Penghancuran Setan (2 Tes. 2:8; 1 Tes. 2:19; 3:13).
Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali
Ajaran Paulus tentang akhir zaman sangat penting karena orang percaya
tidak memasuki kemuliaan tertinggi mereka segera setelah ditebus. Komunitas orang
percaya sedang maju menuju kedatangan Tuhan yang kedua kali.19
Istilah parousia, yang berarti
kehadiran, ditemukan dalam tulisan-tulisan Paulus sebanyak 14 kali.20
Istilah
"parousia" mengacu pada kedatangan Yesus kedua yang luar biasa.
Paulus lebih suka menggunakan istilah ini untuk menggambarkan "kehadiran" atau "kedatangan"
Kristus. Selama ini, orang percaya bahwa parousia akan menunjukkan kemegahan Kristus dan
kedatangan-Nya. Kristus ditemani oleh pasukan malaikat yang dipimpin oleh malaikat agung,
yang berfungsi sebagai bukti kebesaran-Nya.21
Orang-orang percaya sangat menantikan kembalinya Tuhan Yesus, yang naik ke
surga dan akan kembali ke bumi. Menurut Kisah Para Rasul 1:11, Yesus akan datang kembali dari
surga untuk menggenapi segala sesuatu.
Menurut Ladd,
18
Yanjumseby Yeverson Manafe, “Parosia Menurut Paulus,” Jurnal Scripta Teologi dan Pelayanan Vol.1, No.
(2016): 1–11.
19
Hermann Ridderbos, Paulus: Pemikiran Utama Teologinya, n.d.
20
T.Jacobs, Paulus: Hidup, Karya Dan Teologinya, n.d.
21
J. Knox Chamblin, Paulus Dan Diri: Ajaran Rasuli Bagi Keutuhan Pribadi, n.d.
10. 10| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Paulus menggunakan tiga frasa untuk menyampaikan kedatangan
Tuhan. Frasa pertama adalah "parousia," yang menunjukkan kehadiran-Nya (Flp. 2:2) dan
kedatangan-Nya (1 Kor. 16:17). Ungkapan kedua,
"kiamat", mengacu pada penyingkapan atau penyingkapan kuasa dan kemuliaan ilahi-Nya.
Ungkapan ketiga, "ephipanea", menunjukkan manifestasi atau penampakan Yesus yang
kelihatan.22
Kedatangan Yesus bukan sekadar kembalinya secara fisik ke
bumi, melainkan pertunjukan kuasa dan kemuliaan-Nya yang akan disaksikan oleh semua orang.
Penundaan parousia menyebabkan ketegangan
dalam keyakinan Paulus tentang akhir dunia. Meskipun penundaan ini,
Paulus masih mengharapkan kedatangan Yesus. Dengan kata lain, surat-surat
Paulus menunjukkan bahwa ia selalu merindukan terjadinya parousia.23
Kedatangan
Tuhan memberi Paulus sumber pengharapan. Menurut Efesus 1:10, kedatangan
Yesus menandakan penyelesaian rencana Allah, dan kedatangannya kembali adalah puncak akhir
zaman.
Paulus menyerah pada gagasan Kristus kembali di masa depan dan membangkitkan orang
percaya. Sebaliknya, dia percaya bahwa orang-orang pilihan sudah dibangkitkan bersama
Kristus, meskipun mereka masih terlihat seperti manusia biasa. Pada dasarnya, orang Kristen
telah mengalami kebangkitan melalui hubungan mereka dengan Kristus.24
Kedatangan Tuhan harus dipahami dari sudut pandang Tuhan dan tidak dinilai dari
standar manusia. Paulus menekankan bahwa itu bergantung pada penyelesaian rencana penebusan
Allah.25
Kegenapan rencana Allah tidak ada seorangpun yang mengetahuinya (Kis. 1:7). Tanda-
tanda kedatangan Yesus dan kegenapan segala sesuatu dijelaskan oleh Paulus. 1 Korintus 15:28,
Segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah kaki-Nya.
Kebangkitan Tubuh
22
Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru 2, n.d.
23
Marvin Pate, Teologi Paulus, n.d.
24
Ibid.
25
Herman Ridderbos, Paulus: Pemikiran Utama Teologinya, n.d.
11. 11| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Meskipun merupakan fakta yang tidak dapat disangkal bahwa Yesus dibangkitkan, masih
ada kelompok orang yang menolak untuk mengakui
kebangkitan fisik. Sekte Saduki, kelompok spiritual di Israel pada masa
Yesus, termasuk di antara mereka yang tidak percaya pada kebangkitan orang mati.
Penghakiman
Bab kedua Pengakuan Iman Rasuli menyatakan bahwa Yesus akan datang kembali untuk
menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Jelas bahwa salah
satu alasan kepulangannya adalah untuk menghakimi. Paulus juga menekankan hal ini,
dengan menyatakan bahwa penghakiman adalah tujuan utama dari parousia.
Setelah kebangkitan orang mati, Tuhan akan menghakimi
setiap individu dan membalas mereka sesuai dengan perbuatan mereka.
Surga yang Kekal
Orang yang sesat atau tidak beriman kepada Kristus akan dihukum di tempat siksaan.
Di sisi lain, mereka yang percaya kepada Kristus akan diberi upah dengan tempat sukacita, yang
disebut surga. Orang beriman memandang surga sebagai tujuan akhir dan harapan hidup mereka,
yang pada akhirnya akan mereka warisi. Surga juga disebut sebagai langit dan bumi baru.
Setelah Tuhan menghakimi umat manusia, individu akan dipisahkan menjadi orang beriman dan
tidak beriman. Tuhan kemudian akan menghancurkan dunia saat ini dan memindahkan orang
percaya ke langit dan bumi yang baru.
Paulus memahami bahwa surga adalah
tempat tinggal orang beriman, maka ia menyatakan, "Karena kewarganegaraan kita ada di surga"
(Filipi 3:20). Paulus menggambarkan keberadaan di surga sebagai kehidupan yang penuh
dengan kebahagiaan dan kesempatan untuk bersekutu dengan Tuhan.26
KESIMPULAN
26
Melina Agustina Sipahutar, “Pengaruh Pemahaman Eskatologi Ditinjau Dari 1 Tesalonika 4:13 – 5:11 Dengan
Perilaku Dan Pertumbuhan Iman Jemaat Di GKLI Sihabonghabong.”
12. 12| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Dalam surat-surat Rasul Paulus mengenai ajaran tentang eskatologi/akhir zaman, bahwa
benar pengajaran eskatologi menjadi pengajaran yang penting bagi setiap orang-orang percaya.
Karena didalam pengajaran eskatologi rasul Paulus, banyak menuliskan tentang bagaimana
keadaaan akhir zaman, hal-hal apa saja yang terjadi saat akhir zaman, bagaimana sikap-sikap
orang-orang percaya dan orang-orang yang tidak percaya semua dituliskan dalam surat-surat rasul
Paulus yang mengenai eskatologi. Ajaran Paulus tentang eskatologi memperkuat keyakinan orang
percaya bahwa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali itu pasti, karena
eskatologi terkait erat dengan kedatangan-Nya kembali. Itu adalah landasan kedatangan Tuhan
Yesus, oleh sebab itu, orang-orang harus percaya kepada Yesus, mempersiapkan diri, iman, dan
hidupnya untuk menyambut kedatangan Yesus/Parousia yaitu menantikan kehadiran Yesus ke
dunia ini. Oleh sebab itu, orang-orang percaya kepada Yesus jangan jemu-jemu untuk menjaga
iman mereka sampai kedatangan Yesus Kristus.
Jadi, orang-orang percaya harus benar-benar melakukan hal yang menjadi perintah Allah,
tidak boleh menyimpang kepada jalan yang salah. Rasul Paulus sangat tegas mengingatkan kepada
orang-orang percaya agar mereka tetap mengasihi Allah, percaya kepada Yesus dan terus
melakukan perbuatan baik sebagai wujud telah diselamatkan oleh Yesus. Oleh karena itu, sekarang
ini orang-orang percaya masih menunggu kedatangan Yesus kedua kali. Oleh karena itu, biarlah
kita orang-orang percaya dapat terangkat ke surga bersama Yesus Kristus dan menerima mahkota
kehidupan kekal di surga.
DAFTAR PUSTAKA
13. 13| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Bambang Subandrijo. Menyingkap Pesan-Pesan Perjanjian Baru, n.d.
Charless dan eferett. The Wycliffe Bible Commentary. Malang: Gandum Mas, 2001.
E. Chrisna Wijaya. “Kekhasan Eskatologi Paulus.” JURNAL FIDEI Vol.1 No.1 (n.d.): 1–21.
Eldon Ladd. Teologi Perjanjian Baru 2, n.d.
Ephraim Moalusi (et. al). Penyelidikan Perjanjian Baru. Bandung: New Testament Survey, n.d.
George Eldon Ladd. Teologi Perjanjian Baru 2. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002.
Guhtrie, D. Teologi Perjanjian Baru 3. BPK Gunung Mulia, 2018.
Hasan Susanto. Perjanjian Baru Intelinear Yunani-Indonesia Dan Konkordansi PerjanjianBaru,
n.d.
Herman Ridderbos. Paulus: Pemikiran Utama Teologinya, n.d.
Hermann Ridderbos. Paulus: Pemikiran Utama Teologinya, n.d.
———. Paulus: Pemikiran Utama Teologinya. Surabaya: Momentum, 2008.
J. Knox Chamblin. Paulus Dan Diri: Ajaran Rasuli Bagi Keutuhan Pribadi, n.d.
J.Knox Chamblin. Paulus Dan Diri: Ajaran Rasuli Bagi Keutuhan Pribadi. Surabaya:
Momentum, 2008.
L. Stinson et al. “Signifikansi Perjanjian Dalam Teologi Biblika,.” Editorial Office: SBTS Box
20, no 800, 2016.
Ladd. Op.Cit, n.d.
Mangapul Sagala. “Akhir Zaman.” akhir-zamanartikel- vt254.html. (2006).
Marvin Pate. Teologi Paulus, n.d.
Melina Agustina Sipahutar. “Pengaruh Pemahaman Eskatologi Ditinjau Dari 1 Tesalonika 4:13 –
5:11 Dengan Perilaku Dan Pertumbuhan Iman Jemaat Di GKLI Sihabonghabong” (n.d.): 6–
10.
14. 14| Jurnal Teologi Perjanjian Baru II Harun Max Styven Manurung Semester VI (Genap)
Tahun Akademik 2022 / 2023
Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Newman, B. M. Kamus Yunani Indonesia. BPK Gunung Mulia, 1996.
Petrus Maryono. Kata Pengantar Dalam Eskatologi Yang Ditulis Oleh Chris Marantika.
Yogyakarta: Iman Press, 2007.
Supriadi Oet. “Akhir Zaman Menurut Surat 1 Tesalonika: Sebuah Analisa Teologis-Praktis.”
Manna Raflesia, 1/1 (n.d.): 1–18.
T.Jacobs. Paulus: Hidup, Karya Dan Teologinya, n.d.
W.R.F. Kamus Alkitab. Malang: BPK Gunung Mulia, 2008.
William W. Menzies dan Stanley M. Horton. Pengharapan Yang Penuh Bahagia Dalam Doktrin
Alkitab,. Malang: Gandum Mas, 2003.
Yanjumseby Yeverson Manafe. “Parosia Menurut Paulus.” Jurnal Scripta Teologi dan
Pelayanan Vol.1, No. (2016): 1–11.