Dokumen tersebut membahas tentang menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret dari Capaian Pembelajaran (CP) yang ditetapkan pemerintah, serta menjelaskan beberapa alternatif pengembangan ATP dan taksonomi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai acuan.
2. Memahami Masalah
• Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP)
sebagai kompetensi yang ditargetkan.
• Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk
memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari bagi guru.
• CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yg
lebih operasional dan kongkret.
3. Merumuskan Tujuan
•Memahami CP, mendapatkan ide-ide yang harus
difahami siswa.
•Mengolah ide-ide menjadi kata-kata kunci untuk
membuat tujuan pembelajaran
•Pendidik belum mengurutkan terlebih dulu tujuan
pembelajaran yang dibuat, cukup merancang
tujuan-tujuan pembelajaran yg lebih operasional
dan konkret.
•Setelah tujuan-tujuan pembelajaran selesai barulah
dibuat ATP
•Tujuan pembelajaran paling tidak memuat 2
komponen utama yaitu kompetensi dan konten
4. Alternatif Pengembangan ATP
1. Pendidik dapat mengembangkan sendiri
ATP dan/atau perencanaan pembelajaran
(RP),
2. Mengembangkan ATP dan atau RP
berdasarkan contoh2 yang disediakan
pemerintah.
3. Menggunakan contoh yang disediakan.
Pendidik menentukan pilihan tersebut
berdasarkan kemampuan masing-masing
5. Dokumen
• Dokumen CP pada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 033/H/KR/2022
• Buku Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen
6. Taksonomi Bloom Revisi
• C1 (Mengingat), mengingat defisi, fakta-fakta, daftar urutan, atau
menyebutkan kembali
• (C2) Memahami, termasuk di dalamnya menjelaskan,
menginterpretasikan, menyimpulkan.
• (C3) Mengaplikasikan, termasuk di dalamnya menggunakan
konsep, pengetahuan, atau informasi
• (C4) Menganalisis, termasuk kemampuan menguraikan,
membandingkan antara dua hal atau lebih, menentukan keterkaitan,
atau mengorganisasikan beberapa ide dan/atau konsep.
• (C5) Mengevaluasi, termasuk kemampuan untuk membuat
keputusan, penilaian, mengajukan kritik dan rekomendasi yang
sistematis.
• (C6) Menciptakan, yaitu merangkaikan berbagai elemen menjadi
satu hal baru yang utuh, melalui proses pencarian ide, evaluasi
terhadap hal/ide/benda yang ada sehingga kreasi yang diciptakan
menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang ada. Termasuk di
dalamnya adalah kemampuan memberikan nilai tambah terhadap
suatu produk yang sudah ada.
7. Taksonomi Tighe dan Wiggine (2005)
Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari
enam kemampuan berikut ini:
• Penjelasan (explanation)
• Mendeskripsikan, membangun hubungan, mendemonstrasikan, menjelaskan, menjelaskan
dan menggunakan data.
• Interpretasi
• Menerjemahkan cerita, karya seni, memaknai ide, perasaan,
• Aplikasi
• Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai sesuatu dalam situasi
yang nyata atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan).
• Perspektif
• Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik.
• Empati
• Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau
memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
• Pengenalan diri atau re_eksi diri
• Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses
berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
8. Taksonomi Marzoo
• Tahap 1: Mengenali dan mengingat
• Tahap 2: Pemahaman
• Tahap 3: Analisis
• Tahap 3: Pemanfaatan Pengetahuan
• Tahap 4: Metakognisi
• Tahap 5: Sistem diri