Modul ini membahas tentang perencanaan pembelajaran dan asesmen yang berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka. Modul ini menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen, proses perencanaan pembelajaran dan asesmen, serta contoh penyusunan kerangka modul ajar yang mencakup tujuan pembelajaran, asesmen, dan rencana kegiatan pembelajaran.
2. Pembahasan
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Modul Ajar dalam Kurikulum
Merdeka
Asesmen dalam Pembelajaran
Kurikulum Merdeka
Pembelajaran Berdiferensiasi
3. Proses Pembelajaran dan Asesmen
Perencanaan
pembelajaran dan
asesmen
Pelaksanaan
pembelajaran
(Asesmen Formatif)
Proses asesmen
Pembelajaran: Interaktif, Inspiratif, Menyenangkan;
Menantang; Memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif; dan Memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian
sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta
psikologis peserta didik
Pemerintah tidak mengatur pembelajaran
dan asesmen secara detail dan teknis.
Namun demikian, untuk memastikan
proses pembelajaran dan asesmen berjalan
dengan baik, Pemerintah menetapkan
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.
4. Pinsip Pembelajaran dan Asesmen
Pembelajaran
• Mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik
• Membangun kapasitas untuk
menjadi pembelajar sepanjang
hayat
• Mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta
didik secara holistik
• Sesuai konteks, lingkungan, dan
budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra
• Berorientasi pada masa depan
yang berkelanjutan
Asesmen
• Bagian terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai
umpan balik untuk pendidik,
peserta didik, dan orang
tua/wali.
• Dirancang sesuai fungsi asesmen.
• Dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar
• Laporan belajar bersifat
sederhana dan informatif
• Hasil belajar sebagai refleksi
untuk mutu pendidikan
6. Capaian Pembelajaran
Manfaat fase capaian
pembelajaran:
• Pembelajaran yang fleksibel
• Pembelajaran yang sesuai
dengan kesiapan peserta didik.
• Pengembangan rencana
pembelajaran yang kolaboratif
Komponen Capaian Pembelajaran
• Rasional Mata Pelajaran
• Tujuan Mata Pelajaran
• Karakteristik Mata Pelajaran
• Capaian Pembelajaran Setiap Fase
7. • Tujuan Pembelajaran (TP) yang dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu
atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP.
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi
Kemampuan/keterampilan
Lingkup Materi
Konten/konsep
Komponen Tujuan Pembelajaran
Mengacu Taksonomi Bloom
Teori Tighe dan Wiggins
Teori Marzano
8. Taksonomi Bloom untuk TP
Mengingat
Memahami
Mengaplikasikan
Menganalisis
Mengevaluasi
Menciptakan
9. Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Penjelasan
(explanation)
•Mendeskripsikan
suatu ide dengan
kata-kata sendiri,
•membangun
hubungan,
•mendemonstrasika
n hasil kerja,
•menjelaskan
alasan,
•menjelaskan
sebuah teori,
•dan menggunakan
data.
Interpretasi
•Menerjemahkan
cerita, karya seni,
atau situasi.
•memaknai sebuah
ide, perasaan, atau
sebuah hasil karya
dari satu media ke
media lain.
Aplikasi
•Menggunakan
pengetahuan,
keterampilan dan
pemahaman
mengenai sesuatu
dalam situasi yang
nyata atau sebuah
simulasi
(menyerupai
kenyataan).
Perspektif
•Melihat suatu hal
dari sudut pandang
yang berbeda,
•siswa dapat
menjelaskan sisi
lain dari sebuah
situasi,
•melihat gambaran
besar,
•melihat asumsi
yang mendasari
suatu hal dan
•memberikan kritik.
Empati
•Menaruh diri di
posisi orang lain.
•Merasakan emosi
yang dialami oleh
pihak lain
•memahami pikiran
yang berbeda
dengan dirinya.
Pengenalan Diri
atau Refleksi Diri
•Memahami diri
sendiri:yang
menjadi kekuatan,
area yang perlu
dikembangkan
•proses berpikir dan
emosi yang terjadi
secara internal.
10. Teori Marzano (2000)
Mengenali dan mengingat kembali (retrieval)
Pemahaman
Analisis
Pemanfaatan Pengetahuan
Metakognisi
Sistem Diri
12. • Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal
selama ini sebagai “silabus”.
• Cara memperoleh ATP: (1) merancang sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan
memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan
pemerintah
Alur Tujuan Pembelajaran
Pengurutan ATP
Dari yang Konkret ke yang Abstrak
Deduktif (Umum ke Khusus)
Mudah ke yang sulit
Hierarki
Prosedural
Scafolding
14. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3 Tahapan Backward Design
Identifikasi
hasil yang
diinginkan
Menentukan
bukti dan
asesmen
Merencanakan
tahapan
kegiatan
pembelajaran
1 2 3
Wiggins and Mctighe
Kemendikbudristek
15. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Identifikasi
hasil yang
diinginkan
Menentukan
bukti dan
asesmen
Merencanakan
tahapan
kegiatan
pembelajaran
1 2 3
3 Tahapan Backward Design
Capaian Pembelajaran
Alur Tujuan
Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Asesmen Diagnostik
Sumatif Asesmen
Formatif Asesmen
Indikator Asesmen
Instrumen Asesmen
Rangkaian kegiatan
pembelajaran dan
perangkat ajar
Kemendikbudristek
16. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. mendemonstrasikan bagaimana
penerapan konsep gelombang (bunyi
dan cahaya) dalam kehidupan sehari-
hari.
2. mendeskripsikan adanya ancaman
krisis energi yang dapat terjadi serta
mengusulkan upaya-upaya individu
maupun kolektif yang dapat dilakukan
untuk menghemat penggunaan energi
dan serta penemuan sumber energi
alternatif yang dapat digunakan
menggunakan sumber daya yang ada
di sekitarnya.
3. merefleksikan bagaimana perubahan
kondisi alam di permukaan bumi
terjadi akibat faktor alam maupun
perbuatan manusia,
Asesmen Sumatif
Tujuan: mendemonstrasikan pemahaman
terhadap penggunaan energi
(gelombang/bunyi/cahaya) dan pengaruhnya
terhadap lingkungan.
Peran: innovator
Situasi: anda adalah seorang inovator yang
ingin membuat inovasi dari penerapan
konsep energi (gelombang/ bunyi/ cahaya)
Produk/Aksi: rancangan alat
Kriteria: rancangan alat tersebut harus;
1. menjelaskan penerapan konsep
energi (gelombang bunyi/cahaya)
2. menjelaskan solusi dari suatu
permasalahan lingkungan sekitar.
3 bulan: 20 JP
1. Diskusi apa yang kamu ketahui
tentang energi, dilanjutkan dengan
percobaan cahaya dan bayangan.
2. Eksplorasi bunyi di sekitar kita,
kolaborasi dengan pelajaran musik.
3. Eksperimen gelombang.
4. Curah pendapat permasalahan
energi.
5. Riset tentang permasalahan energi.
6. Diskusi dengan narasumber SDG.
7. Melakukan survey.
8. Curah ide solusi.
9. Asesmen sumatif: Merancang alat
sebagai solusi.
10. Tes produk
11. Presentasi hasil tes
12. Refleksi
Kerangka Modul Ajar
Identifikasi hasil yang
diinginkan
Menentukan bukti
dan asesmen
Merencanakan
tahapan kegiatan
pembelajaran
Kemendikbudristek
18. Setiap pendidik perlu memiliki rencana
pembelajaran untuk membantu mengarahkan
proses pembelajaran mencapai CP.
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
(1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang
dikenal sebagai RPP atau
(2) dalam bentuk modul ajar.
Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka
ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-
komponen dalam modul ajar meliputi komponen-
komponen dalam RPP atau
lebih lengkap daripada RPP
01
02
03
Merencanakan Pembelajaran Pada
Kurikulum Merdeka
24. • Asesmen yang dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang
ketercapaian tujuan pembelajaran
Asesmen dalam Pembelajaran
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
• Asesmen di awal
• Asesmen saat proses
pembelajaran
• Bagian dari perhitungan
penilaian di akhir semester,
akhir tahun ajaran, dan/atau
akhir jenjang
Jenis Asesmen
25. • Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan,
perbedaan bakat dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain
harus menjadi perhatian dan diakomodasi. (Ki Hajar Dewantara)
Asesmen Awal
Asesmen awal seperti ibu yang akan memasak untuk sarapan.
Ada bahan apa, akan dimasak apa.
Asesmen bukan hanya menilai tetapi mengumpulkan data dan
menginterpretasikan data untuk mendapat pemahaman awal.
Kemampuan murid, minat murid, profil murid.
Hobinya apa, dari lingkungan keluarga seperti apa, kapan biasanya belajar.
Perlengkapan belajar di rumah apa saja.
31. Menentukan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Menggunakan Interval Nilai
Interval Kriteria
0-40% belum mencapai, remedial di
seluruh bagian
41-65% belum mencapai ketuntasan,
remedial di bagian yang diperlukan
66-85% sudah mencapai ketuntasan, tidak
perlu remedial
86-100% sudah mencapai ketuntasan, tidak
perlu remedial
Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik menentukan
interval nilai.
Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik.
33. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar yang berbeda, oleh sebab itu untuk
mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran pendidik akan
menggunakan kriteria yang berbeda, baik dalam bentuk angka kuantitatif atau
data kualitatif sesuai dengan karakteristik tujuan pembelajaran, aktivitas
pembelajaran dan asesmen yang dilaksanakan. Kriteria ini disebut dengan
kriteria ketercapaian tujuan Pembelajaran.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator asesmen
suatu tujuan pembelajaran, yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada
tujuan pembelajaran.
34. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk merefleksikan
proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta
didik agar pendidik dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau
memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.
Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang
berbeda, dengan demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi
sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut
penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
35. Tugas Penyusunan Kerangka Modul
1. Mendemonstrasikan bagaimana
penerapan konsep gelombang (bunyi
dan cahaya) dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Mendeskripsikan adanya ancaman
krisis energi yang dapat terjadi serta
mengusulkan upaya-upaya individu
maupun kolektif yang dapat dilakukan
untuk menghemat penggunaan energi
dan serta penemuan sumber energi
alternatif yang dapat digunakan
menggunakan sumber daya yang ada
di sekitarnya.
3. Merefleksikan bagaimana perubahan
kondisi alam di permukaan bumi
terjadi akibat faktor alam maupun
perbuatan manusia.
Asesmen Sumatif
Tujuan: mendemonstrasikan pemahaman
terhadap penggunaan energi
(gelombang/bunyi/cahaya) dan pengaruhnya
terhadap lingkungan.
Peran: innovator
Situasi: anda adalah seorang inovator yang
ingin membuat inovasi dari penerapan
konsep energi (gelombang/ bunyi/ cahaya)
Produk/Aksi: rancangan alat
Kriteria: rancangan alat tersebut harus;
1. menjelaskan penerapan konsep
energi (gelombang bunyi/cahaya)
2. menjelaskan solusi dari suatu
permasalahan lingkungan sekitar.
3 bulan: 20 JP
1. Diskusi apa yang kamu ketahui
tentang energi, dilanjutkan dengan
percobaan cahaya dan bayangan.
2. Eksplorasi bunyi di sekitar kita,
kolaborasi dengan pelajaran musik.
3. Eksperimen gelombang.
4. Curah pendapat permasalahan
energi.
5. Riset tentang permasalahan energi.
6. Diskusi dengan narasumber SDG.
7. Melakukan survey.
8. Curah ide solusi.
9. Asesmen sumatif: Merancang alat
sebagai solusi.
10. Tes produk
11. Presentasi hasil tes
12. Refleksi
Identifikasi hasil yang
diinginkan
Menentukan bukti dan
asesmen
Merencanakan
tahapan kegiatan
pembelajaran
37. Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
Pembelajaran ini dilakukan
dengan memberikan materi
pembelajaran yang
bervariasi sesuai dengan
pemahaman peserta didik.
Tujuan dari diferensiasi ini
adalah agar setiap anak
dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang
diharapkan.
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
mengindikasikan pentingnya
pengembangan strategi
pembelajaran sesuai dengan tahap
capaian belajar peserta didik
(teaching at theright level (TaRL)).
40. Pada Kurikulum 2013
● Apakah Sudah melakukakan Pembelajaran
Berdiferensiasi?
● Kenapa?
41.
42. PERHATIAN!
diferensiasi lebih menekankan pada menangani
fase belajar siswa yang berbeda dari
pemula hingga yang mampu hingga mahir
daripada hanya menyediakan kegiatan yang
berbeda untuk siswa yang berbeda (kelompok).
John Hattie, Visible Learning for Teachers
Tomlinson, Carol Ann & Moon, Tonya R. (2013). Assessment and Student Success in a Differentiated
Classroom. Alexandria Virginia (VA): ASCD
43. Pembelajaran Berdiferensiasi
terkadang disalahartikan.
Diferensiasi akan lebih tepat jika hanya
dipandang sebagai pengambilan keputusan
pembelajaran
Yaitu di mana seorang guru menciptakan beragam
pilihan pembelajaran untuk mengatasi tingkat
kesiapan, minat, dan preferensi belajar siswa yang
beragam.
44. Diferensiasi yang efektif paling
mungkin tercapai jika seorang guru:
Paham jelas tentang status/kondisi awal siswa dengan KUD
tertentu,
Mampu merencanakan untuk memajukan siswa dengan
pengetahuan dan keterampilan setelah mereka menguasai
urutan yang diperlukan,
Mampu “mengajar mundur” untuk membantu siswa yang kurang
memiliki pengetahuan dan keterampilan esensial mencapai
penguasaan, bahkan sambil memajukan kelas.
45. Pembelajaran yang kuat (termasuk juga diferensiasi)
menghubungkan lima elemen sehingga masing-masing
elemen mengalir dari, dan meningkatkan elemen yang
lain.
1.lingkungan belajar,
2.Kualitas kurikulum,
3.Penilaian yang menginformasikan pengajaran dan
pembelajaran,
4.Pengajaran yang merespon keberagaman siswa,
5.Kepemimpinan dan manajemen kelas
47. Ilustrasi siklus perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran,
termasuk di dalamnya rencana asesmen formatif yang akan
dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran
Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk
menilai kesiapan setiap individu peserta didik
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik memodifikasi rencana
yang dibuatnya dan/ atau membuat penyesuaian untuk
sebagian peserta didik
Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai
metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar
Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini
dapat digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran
berikutnya.
48. Alternatif Pendekatan Pembelajaran berdasarkan Asesmen Awal
Alternatif 1:
Peserta didik di kelas yang
sama dibagi menjadi dua atau
lebih kelompok menurut
capaian belajar mereka, dan
keduanya diajarkan oleh guru
yang sama atau disertai guru
pendamping/asisten. Selain
itu, satuan pendidikan juga
menyelenggarakan program
pelajaran tambahan untuk
peserta didik yang belum siap
untuk belajar sesuai dengan
fase di kelasnya.
Alternatif 2:
Peserta didik di kelas
yang sama dibagi
menjadi dua atau lebih
kelompok menurut
capaian belajar
mereka, dan keduanya
diajarkan oleh guru
yang sama atau
disertai guru
pendamping/asisten.
Alternatif 3:
Pendidik mengajar
seluruh peserta didik di
kelasnya sesuai dengan
hasil asesmen tersebut.
Untuk sebagian kecil
peserta didik yang
belum siap, pendidik
memberikan
pendampingan setelah
jam pelajaran berakhir.
49. Diferensiasi Pembelajaran
Konten (materi yang akan
diajarkan).
Bagi peserta didik yang
memerlukan bimbingan
dapat mempelajari 3 (tiga)
hal terpenting terkait materi,
bagi siswa yang cukup mahir
dapat mempelajari
keseluruhan materi dan bagi
peserta didik yang sudah
sangat mahir dapat diberikan
pengayaan.
Proses (cara mengajarkan).
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan
dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik,
bagi siswa yang membutuhkan bimbingan
pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi
peserta didik yang cukup mahir dapat diawali
dengan
Modeling yang dikombinasi dengan kerja
mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review),
bagi peserta didik yang sangat
mahir dapat diberikan beberapa pemantik
untuk tugas mandiri kepada peserta didik
yang sangat mahir.
Produk (luaran atau performa yang akan
dihasilkan).
Diferensiasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui
produk yang dihasilkan. Contohnya, bagi peserta didik
yang memerlukan bimbingan bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi,
sedangkan bagi peserta didik yang cukup mahir dapat
membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian
masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir
bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah
permasalahan yang lebih kompleks.
51. PERHATIAN!!
There is no recipe for differentiation. Teachers
construct differentiated classrooms in
varying ways depending on their own
personalities, the nature of the subject
and grade level they teach, and the learning
profiles of their students.
Tomlinson, Carol Ann. 2001. How To Differentiate InstructionIn Mixed-Ability
Classrooms. Alexandria, VA: Association for Supervision and
Curriculum Development.Halaman: 27
66. Mekanisme Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/ program pendidikan
setelah:
• menyelesaikan seluruh program pembelajaran; dan
• mengikuti penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
68. Tugas 3
1. Bekerja kelompok terdiri dari 3 s.d 4 orang
2. Kerjakanlah keempat Lembar Kerja Tipe A, Tipe B, Tipe C dan Tipe D
3. Simpan hasil karya Bapak/Ibu dengan nama “Kelompok x LK-3”, ganti “x” dengan nama kelompok
Bapak/Ibu
4. Unggah Pekerjaan Kelompok Bapak/Ibu di folder “Kumpul Tugas” pada tautan berikut:
https://bit.ly/bimtek-ikm-kombel-ps-2023
Format Lembar Kerja dapat diunduh di folder “lembar kerja”