Tujuan pembelajaran PPKn pada akhir fase E adalah agar siswa dapat memahami pengaruh keanggotaan kelompok terhadap identitas dan nilai keragaman serta manfaat hidup dalam kebhinekaan.
Kalimat CP menjelaskan bahwa pada akhir fase D, siswa dapat memahami informasi dari berbagai jenis teks, menemukan makna tersurat dan tersirat, menginterpretasikan informasi untuk mengekspresikan berbagai pendapat, serta mengevaluasi topik dengan menggunakan sumber lain.
Kalimat CP menjelaskan bahwa pada akhir fase D, siswa dapat memahami informasi dari berbagai jenis teks, menemukan makna tersurat dan tersirat, menginterpretasikan informasi untuk mengekspresikan berbagai pendapat, serta mengevaluasi topik dengan menggunakan sumber lain.
1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.
- Teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual
- Informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan
- Makna tersurat dan tersirat
2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir fase, merujuk kalimat CP tadi.
- Mempah
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kegiatan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Terdapat penjelasan mengenai proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi dan ruang lingkup materi pada elemen capaian pembelajaran, serta contoh penerapannya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan TIK.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptxNurulSaadah42
Merancang Pembelajaran: Menyusun TP dan ATP"
1. Dokumen menjelaskan tentang merancang tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP) menggunakan pendekatan backward design.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Ia menjelaskan bahwa TP harus terdiri dari kompetensi dan konten, sedangkan ATP harus menggambarkan urutan pengembangan kompetensi dan tahapan pembelajaran antar dan intra fase. Dokumen ini memberikan contoh-contoh
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Terdiri dari elemen-elemen yang membentuk kompetensi inti mata pelajaran dan dicapai secara bertahap sesuai dengan perkembangan peserta didik. Pemerintah menetapkan capaian akhir per fase dan satuan pendidikan menentukan strategi pencapaiannya.
3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptxSholihudin1
Dokumen tersebut membahas tentang Capaian Pembelajaran (CP) dan penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP) serta Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar. CP merupakan kompetensi yang harus dicapai siswa pada setiap fase pembelajaran, sedangkan TP dan ATP diturunkan dari CP untuk menyusun urutan tujuan pembelajaran pada satu fase. Modul ajar kemudian disusun berdasarkan TP, ATP dan ur
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pembelajaran, dimana peserta belajar tentang konsep-konsep Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) melalui video. Peserta kemudian berlatih menyusun TP dan ATP berdasarkan CP melalui diskusi kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik siswa. Terdapat lima tugas pokok guru yaitu merencanakan, melaksanakan, menilai hasil pembelajaran, membimbing siswa, dan melaksanakan tugas tambahan. Dokumen juga menjelaskan beban kerja guru dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan SMK).pptxAlfiahMutmainnah
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP). Secara garis besar dijelaskan tiga tahapan backward design yaitu mengidentifikasi hasil yang diinginkan, menentukan bukti dan asesmen, serta merencanakan kegiatan pembelajaran. Diberikan contoh analisis
Dokumen tersebut membahas tentang menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret dari Capaian Pembelajaran (CP) yang ditetapkan pemerintah, serta menjelaskan beberapa alternatif pengembangan ATP dan taksonomi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai acuan.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.
- Teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual
- Informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan
- Makna tersurat dan tersirat
2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir fase, merujuk kalimat CP tadi.
- Mempah
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kegiatan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran. Terdapat penjelasan mengenai proses merumuskan tujuan pembelajaran dengan menganalisis kompetensi dan ruang lingkup materi pada elemen capaian pembelajaran, serta contoh penerapannya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan TIK.
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (SMK) (1).pptxNurulSaadah42
Merancang Pembelajaran: Menyusun TP dan ATP"
1. Dokumen menjelaskan tentang merancang tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan capaian pembelajaran (CP) menggunakan pendekatan backward design.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berdasarkan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Ia menjelaskan bahwa TP harus terdiri dari kompetensi dan konten, sedangkan ATP harus menggambarkan urutan pengembangan kompetensi dan tahapan pembelajaran antar dan intra fase. Dokumen ini memberikan contoh-contoh
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Terdiri dari elemen-elemen yang membentuk kompetensi inti mata pelajaran dan dicapai secara bertahap sesuai dengan perkembangan peserta didik. Pemerintah menetapkan capaian akhir per fase dan satuan pendidikan menentukan strategi pencapaiannya.
3. Analisis CP, penyusunan ATP dan Modul Ajar.pptxSholihudin1
Dokumen tersebut membahas tentang Capaian Pembelajaran (CP) dan penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP) serta Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar. CP merupakan kompetensi yang harus dicapai siswa pada setiap fase pembelajaran, sedangkan TP dan ATP diturunkan dari CP untuk menyusun urutan tujuan pembelajaran pada satu fase. Modul ajar kemudian disusun berdasarkan TP, ATP dan ur
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pembelajaran, dimana peserta belajar tentang konsep-konsep Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) melalui video. Peserta kemudian berlatih menyusun TP dan ATP berdasarkan CP melalui diskusi kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik siswa. Terdapat lima tugas pokok guru yaitu merencanakan, melaksanakan, menilai hasil pembelajaran, membimbing siswa, dan melaksanakan tugas tambahan. Dokumen juga menjelaskan beban kerja guru dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan SMK).pptxAlfiahMutmainnah
Dokumen tersebut membahas tentang merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan backward design untuk menyusun Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP). Secara garis besar dijelaskan tiga tahapan backward design yaitu mengidentifikasi hasil yang diinginkan, menentukan bukti dan asesmen, serta merencanakan kegiatan pembelajaran. Diberikan contoh analisis
Dokumen tersebut membahas tentang menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret dari Capaian Pembelajaran (CP) yang ditetapkan pemerintah, serta menjelaskan beberapa alternatif pengembangan ATP dan taksonomi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai acuan.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. Tujuan Belajar
Peserta akan memahami tentang :
• karakteristik dan komponen dalam CP, TP,
dan ATP
• bahwa ATP bukan hanya kumpulan TP,
tapi juga tonggak capaian pembelajaran
siswa dalam mencapai CP
Peserta akan memiliki pengalaman tentang:
• membuat TP berdasarkan CP
• menganalisis TP dan merangkai ATP
berdasarkan CP dan karakteristik sekolah
3.
4. Untuk memahami kaitan dan posisi
Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan
Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) dalam Kurikulum
Operasional, mari kita memahami
terlebih dahulu konsep Backward
Design.
Dengan demikian, harapannya satuan
pendidikan dapat merumuskan TP dan
ATP secara mandiri, sesuai
karakteristik dan situasi masing-
masing.
6. Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)
Mari memahami pendekatan Backward Design melalui analogi berikut:
Saya ingin melakukan sebuah
ekspedisi perjalanan. Dari
ekspedisi tersebut, targetnya
adalah membuat buku kumpulan
foto kuliner dari seluruh
Indonesia. Saya punya waktu
selama 6 bulan untuk
menyelesaikan dan menerbitkan
buku tersebut.
7. 3 Tahapan Backward Design
Identifikasi
hasil yang
diinginkan
Menentukan
bukti dan
asesmen
Merencanakan
tahapan
kegiatan
pembelajaran
9. Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)
Hasil akhir yang diinginkan:
membuat buku kumpulan foto
kuliner dari seluruh Indonesia
Dari tujuan tersebut, ternyata masih ada yang
perlu diidentifikasi lebih jauh. Hal ini bisa
dilakukan lewat bantuan pertanyaan:
1. Buku → akan berapa halaman? Ada resep,
atau caption saja? Jenis buku foto seperti
apa?
2. Kuliner → mencakup apa saja? Makanan
berat, jajanan, atau termasuk minuman?
3. Dari seluruh Indonesia → berapa
kota/tempat yang bisa dianggap mewakili
seluruh Indonesia ?
Tahap 1 Backward Design :
Identifikasi Hasil yang Diinginkan
10. Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)
Saya sudah memutuskan hal-
hal berikut :
1. Buku → berisi max 70
halaman, tanpa resep,
hanya cerita definisi singkat.
2. Kuliner → mencakup
makanan berat, jajanan, dan
minuman.
3. Dari seluruh Indonesia →
sampel diambil dari 20 kota
di pulau-pulau besar.
Yang kemudian saya lakukan adalah :
1. Menentukan daftar kota-kota
tujuan dan jenis kuliner yang akan
didokumentasikan
2. Membuat lini masa dan alur
perjalanan supaya kegiatan ini
efektif secara biaya dan waktu
11. Memahami Kurikulum Menggunakan
Backward Design
Dalam Kurikulum Merdeka tujuan akhirnya
adalah Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan akhir ini kemudian diturunkan menjadi
kalimat CP (yang dibagi ke dalam beberapa
fase), lalu didetailkan menjadi TP dan ATP
sebelum masuk ke proses perancangan.
12.
13. Tahap 1 Backward Design dalam CP, TP, dan ATP
Keinginan pelaku membuat buku dalam analogi perjalanan tadi ibaratnya adalah
rumusan CP. Ternyata, ada banyak hal yang perlu dipahami dan diidentifikasi di
dalam sebuah kalimat CP. Setelah tujuan (membuat buku) diidentifikasi lebih
detail, pelaku perjalanan dapat membuat daftar kota tujuan dan kuliner yang
akan didokumentasikan (merumuskan TP), serta lini masa dan rencana
perjalanannya (merangkai ATP).
Demikian pula dengan Bapak/Ibu Guru. Pemahaman dan identifikasi yang tepat
atas sebuah CP akan sangat membantu proses perumusan kalimat TP dan
merangkai TP menjadi ATP.
Bagaimana cara memahami sebuah CP?
14. 3 Tahapan Backward Design
Identifikasi
hasil yang
diinginkan
Menentukan
bukti dan
asesmen
Merencanakan
tahapan
kegiatan
pembelajaran
Merumuskan TP
dan ATP dengan
menggunakan CP
sebagai ajuan
15. Karakteristik Sekolah dalam KOSP
Satuan Pendidikan dapat mengembangkan Kurikulum Operasional
secara mandiri berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum sesuai
karakteristik dan kebutuhan masing-masing.
Apa visi/misi sekolah Anda?
Bagaimana karakteristik sekolah Anda?
Adakah kebutuhan spesifik siswa/i di sekolah Anda?
16. Mari memperhatikan dengan seksama karakteristik sekolah masing-
masing melalui beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa visi, misi, dan tujuan pendidikan di sekolah saya?
2. Bagaimana bentang alam yang dominan di daerah sekolah saya?
Bagaimana potensi tersebut dapat memengaruhi dan dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran?
3. Bagaimana karakteristik masyarakat di sekitar sekolah saya?
4. Apa kekhasan/tradisi yang cukup kuat di sekolah/daerah sekolah saya?
5. Bagaimana peta profil guru, murid, dan orangtua di sekolah saya?
dst..
17. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
18. Agar berpihak pada anak dan menuntun
mereka pada kekuatan kodratnya,
Tujuan Pembelajaran harus memperhatikan
tahap perkembangan anak.
20. Pengertian CP
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan
dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta
didik berkebutuhan khusus hambatan intelektual
tanpa
menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip
modifikasi kurikulum.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah)
21. Bentuk Pemahaman Dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan kontekstual. Menurut teori
belajar konstruktivisme (constructivist learning theory), pengetahuan bukanlah
kumpulan atau seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah untuk diingat.
Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam konstruktivisme adalah
proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Pemahaman tidak
bersifat statis, tetapi berevolusi dan berubah secara konstan sepanjang siswa
yang memodifikasi pemahaman
mengonstruksikan pengalaman-pengalaman baru
sebelumnya
Jika mengacu kepada teori konstruktivisme, kemampuan memahami ada di level paling
tinggi, berbeda jika mengacu pada Taksonomi Bloom yang menempatkan kemampuan
memahami di level C2.
22. 6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis
Penjelasan
Explanation
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi
Interpretation
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan
model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi
Application
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang
nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi ( menyerupai kenyataan)
Perspektif
Perspective
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah
situasi , melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/ atau memahami
pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Self-Knowledge
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir
dan emosi yang terjadi secara internal.
23. 6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi pemahaman
siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak hirarkis/bukan merupakan
siklus.
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri),
berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan
Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.
24. Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Matematika Fase B elemen Bilangan
Peserta
pemahaman
didik menunjukkan
dan intuisi bilangan
(number sense) untuk bilangan cacah
sampai dengan 10.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan,
mengurutkan, menggunakan
tempat, melakukan komposisi
dekomposisi bilangan. Mereka
nilai
dan
juga
dapat menyelesaikan masalah
berkaitan dengan uang menggunakan
ribuan sebagai satuan.
Penjelasan
Explanation
Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000
dengan kata-kata sendiri, mengaitkan dengan nilai
tempat, mengurutkan dan membandingkan
bilangan 10.000 dengan bilangan lain
Interpretasi
Interpretation
Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan
gambar
Aplikasi
Application
Menggunakan pemahaman 10.000 untuk
memecahkan masalah dalam dunia nyata
(misalnya berbelanja di kantin dengan uang
Rp.10.000,00 atau soal cerita/ simulasi jual-beli)
Perspektif
Perspective
Menemukan berbagai cara berbeda untuk
mendapatkan nilai 10.000
25. Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi dan pendekatan untuk menyusun
tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran
(ATP).
Yang harus diperhatikan, TP dan ATP harus memenuhi
kriteria-kriteria ini.
26. Tujuan Pembelajaran (TP), terdiri dari:
1. Kompetensi → kemampuan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik
2. Konten → ilmu pengetahuan inti / konsep utama
27. Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang
harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear
3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran antarfase
28. Merumuskan TP dan ATP dari kalimat CP
1. Rumusan TP mengacu pada kompetensi dan konten pada CP
2. Rumusan kalimat TP dapat mengambil referensi dari berbagai
sumber → catatan penting: KepSek/Guru mampu memahami
kalimat tersebut.
3. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dapat terkait
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
29. Bidang Studi: PPKn
Pada akhir fase E, peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh
keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas; serta memahami makna dan nilai dari
keragaman; dan mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran
budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; serta
mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan
kearifan lokal, dan memilih produk dalam negeri.
30. Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:
1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.
2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada
akhir fase, merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten
dan kompetensi)
31. KONTEN (kata kunci)
1. keanggotaan kelompok lokal,
nasional, regional, dan global
2. pengaruh keanggotaan
terhadap pembentukan
identitas
3. pertukaran budaya,
kolaborasi, kebhinekaan
4. kearifan lokal, identitas,
produk dalam negri
KOMPETENSI
1. mengidentifikasi
2. memahami dan mengkaji makna
3. memahami nilai dan manfaat
32. Bidang Studi: PPKn
Pada akhir fase E peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh
keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas; serta memahami makna dan nilai dari
keragaman; dan mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran
budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; serta
mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan
kearifan lokal, dan memilih produk dalam negeri.
33.
34. Alur pembelajaran dari pengembangan TP :
1. peserta didik melakukan studi literatur pada keanggotaan di berbagai
level
2. peserta didik mengidentifikasi karakteristik keanggotaan di setiap level
3. peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi
pembentukan sebuah identitas
4. peserta didik menganalisis dan mengevaluasi kaitan antara
karakteristik keanggotaan dengan proses pembentukan sebuah
identitas
dst
35. Bidang Studi: Fisika
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman Fisika Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala alam dalam
cakupan keterampilan proses dalam pengukuran, perubahan
iklim dan pemanasan global, pencemaran lingkungan, energi
alternatif, dan pemanfaatannya..
Keterampilan Proses
1. Mengamati Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi menggunakan ragam alat
bantu untuk melakukan pengukuran dan pengamatan.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik mampu mempertanyakan dan
memprediksi berdasarkan hasil observasi, mampu merumuskan permasalahan yang
ada dan mampu mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan masalah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Peserta didik mengidentifikasi latar
belakang masalah, merumuskan tujuan, dan menggunakan referensi dalam
perencanaan penyelidikan/penelitian.
36. KONTEN (kata kunci)
1. pengukuran
2. perubahan iklim dan
pemanasan global
3. pencemaran lingkungan
4. energi alternatif, dan
pemanfaatannya.
KOMPETENSI
1. Mendeskripsikan
2. Mengamati
3. Mempertanyakan atau
memprediksi
4. Merencanakan dan penyelidikan
5. Memproses, menganalisis data dan
informasi
6. Mencipta
7. Mengevaluasi dan refleksi
8. Mengomunikasikan hasil
38. Alur pembelajaran dari pengembangan TP :
1. Mengidentifikasi variable-variabel pada percobaan melalui
pengamatan.
2. Menjelaskan konsep pengukuran dengan menggunakan kata-kata
sendiri
3. Menjelaskan berbagai jenis alat ukur dengan ketelitiannya secara teliti.
4. Menerapkan prinsip pengukuran dalam percobaan dengan
menggunakan berbagai alat ukur secara teliti.
5. Memilih alat ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran secara tepat.
6. Merancang percobaan untuk mengukur massa jenis benda yang tidak
beraturan.
7. Menerapkan rancangan percobaan untuk mengukur massa jenis benda
yang tidak beraturan
8. Menyusun laporan dari hasil percobaan mengukur massa jenis benda
yang tidak beraturan