SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
“Kesadaran warga Samarinda dan efektifitas dalam pengelolaan
sampah ditinjau dari perda kota Samarinda nomor 5 tahun 2021
tentang pengelolaan sampah “
Nama : Muhammad Alif Asaduddin Hanifa
NIM : 22742010066
Hukum sebagai pengendali sosial
 Hukum berfungsi sebagai alat pengendalian sosial
untuk mempengaruhi atau mengontrol warga
masyarakat dan memastikan mereka menganut tata
aturan dan kebiasaan yang ada.
 Tujuan dari pengendalian sosial adalah untuk
mengatasi masalah sosial dalam masyarakat.
Sampah sebagai masalah sosial
 Sampah adalah masalah sosial yang banyak dihadapi
oleh negara maju dan berkembang.
 Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan
setelah suatu proses.
 Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab masyarakat
dan pemerintah karena pengelolaan yang buruk akan
menimbulkan pencemaran lingkungan dan penyebaran
penyakit.
 Peningkatan jumlah masyarakat dan kebutuhannya juga
berarti peningkatan volume sampah yang harus dikelola
dengan baik.
 Harus ada hukum yang mengatur pengelolaan sampah
 Kota Samarinda memiliki Peraturan Daerah untuk
mengatur pengelolaan sampah.
 Pelaksanaan Perda kurang maksimal, sampah masih
sering menumpuk.
 Kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah
rendah.
 Penanganan pihak berwenang terkait pengelolaan
sampah kurang efektif.
 Penimbunan sampah masih terjadi.
Perda dan Perwali tentang
pengelolaan sampah di Samarinda
 Perwali No.32 Tahun 2013
 Perwali No.34 Tahun 2016
 Perwali No.37 Th.2018 tentang Pengolahan dan Pemanfaatan
Sampah Organik Dengan Sistem Pengomposan
 Peraturan Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Nomor 1
Tahun 2019
 Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah Organik Dengan Sistem
Pengomposan Nomor 37 Tahun 2018
 Kebijakan dan Strategi Kota Samarinda Dalam Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga Nomor 35 Tahun 2018
 PENGAWASAN DAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF
PENGELOLAAN SAMPAH Perwali no 18 TH 2022
 Perda no. 5 Thn 2021 ttg Perubahan Perda no.2 Th 2011 ttg
Pengelolaan Sampah
Garis besar pengelolaan sampah
Berikut garis besar pengelolaan sampah di dalam Perda no. 5
Thn tentang Pengelolaan Sampah sebagaimana termaktub di
pasal 8 ayat (1) :
“ Pemerintah Daerah melaksanakan pengurangan sampah
dengan cara pembatasan timbulan Sampah, pemanfaatan
kembali Sampah, dan pendauran ulang Sampah ”.
tiga hal diatas sebagaimana pasal 8 ayat (2) dibantu dan
difasilitasi oleh pemerintah dan wajib dilakukan oleh setiap
orang, Badan, dan/atau produsen dengan cara-cara yang
ditentukan di pasal 8 ayat (3).
Timbul pertanyaan
 Bagaimanakah kesadaran hukum masyarakat dalam
pengelolaan sampah di Samarinda ?
 Apakah penanganan yang dilakukan pihak berwenang
dalam mengendalikan penimbunan sampah sudah
efektif dan sesuai dengan peraturan yang ada?
Kesadaran hukum masyarakat di
dalam pengelolaan sampah
 Masyarakat Samarinda kurang sadar dalam
pengelolaan sampah, hal ini menimbulkan masalah
seperti banjir, penyebaran penyakit dan akibat buruk
lainnya. Kesadaran masyarakat yang merupakan
pangkal dari suksesnya pengelolaan sampah
merupakan faktor penting. Diantara bentuk kesadaran
yang penting adalah membuang sampah pada
tempatnya dan pada waktu yang ditentukan.
Membuang sampah pada
tempatnya
 Larangan membuang sampah diatur pada pasal 38 yang
mana sanksi terberatnya adalah dengan pidana kurungan
paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
 meskipun ada aturan yang melarang membuang sampah
sembarangan dengan sanksi berat, kesadaran warga
Samarinda dalam membuang sampah masih minim.
Sampah masih sering ditemukan berceceran di pinggir
jalan dan sungai. Hal ini menjadi masalah karena
membuang sampah sembarangan menyulitkan tugas
petugas pemungut sampah dan menghambat proses
pengelolaan sampah yang efisien.
Membuang sampah sesuai waktu
yang ditentukan
 Penetapan waktu ini dilakukan untuk mencegah penumpukan sampah.
 Sanksi berat bagi pelanggar membuang sampah diluar waktu 18:00-
06:00 WITA dan 06:00-18:00 yaitu pidana kurungan maksimal 3 bulan
atau denda maksimal Rp. 50.000.000.
 Masyarakat mengetahui waktu untuk buang sampah karena sudah
dipasang baliho disetiap TPS ( Tempat Pembuangan Sampah )
 Masih banyak yang mengabaikan aturan waktu membuang
sampah,alasannya ,tidak dapat menerima waktu yang disediakan, dan
alasan-alasan lain yang tidak dapat diterima.
 Kurangnya kesadaran ini menyebabkan penumpukan sampah pada
waktu aktif dan membuat bau tak sedap di sekitar TPS.
Efektifitas penanganan sampah
oleh pemerintah
 Pemerintah sudah menjalankan tugasnya melalui DLH dalam menangani
masalah sampah yang memiliki peran dalam pengangkutan, pengolahan dan
pemrosesan akhir sampah.
 DLH sudah melakukan tugasnya dengan baik, melalui pemungutan sampah
dan pengangkutan sampah, tetapi kesadaran masyarakat belum teratasi
sehingga masih terjadi banjir.
 Tujuan utama dari penanganan sampah adalah untuk menghindari
penumpukan sampah yang dapat menimbulkan masalah, tetapi pada akhirnya
justru menghasilkan penumpukan yang terpusat di TPA bukit pinang .
 Pemerintah sudah mengumumkan rencana menutup TPA Bukit Pinang dan
mengalihkan ke TPA Sambutan, tetapi penumpukan sampah masih menjadi
masalah utama dan cara efektif belum ditemukan.
 Kurang efektifnya penanganan sampah juga disebabkan kurangnya fasilitas
dan anggota DLH, serta stigma masyarakat terhadap pekerjaan sebagai
pemungut sampah.
Kesimpulan
 Kesadaran masyarakat masih rendah di segala bentuk
pengelolaan sampah padahal masyarakat merupakan
pangkal penting dalam pengelolaan sampah.
 Pemerintah masih belum berhasil dalam menangani
penumpukan sampah karena pada akhirnya sampah
menumpuk di TPA
Saran
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah sesuai aturan yang ada
maka bisa dilakukan beberapa cara berikut :
 Edukasi dan sosialisasi: Pemerintah harus melakukan edukasi dan sosialisasi tentang
pentingnya membuang sampah sesuai peraturan dan dampak buruk dari membuang sampah
sembarangan.
 Penegakan hukum: Pemerintah harus memastikan bahwa peraturan tentang pengelolaan
sampah ditegakkan dan pelanggar diberikan sanksi yang sesuai.
 Sosialisasi melalui media: Pemerintah bisa menggunakan media massa, seperti televisi, radio,
dan surat kabar, untuk membuat kampanye tentang pentingnya membuang sampah sesuai
peraturan.
 Penyediaan fasilitas yang memadai: Pemerintah harus memastikan bahwa fasilitas
pembuangan sampah, seperti tempat sampah terpisah untuk setiap jenis sampah, tersedia dan
mudah diakses oleh masyarakat.
 Memberikan insentif: Pemerintah bisa memberikan insentif kepada masyarakat yang
membuang sampah sesuai peraturan, seperti diskon pajak atau bantuan sosial. Sebagaimana
tertera pada pasal 21A dan 21B
 Menggandeng kelompok masyarakat: Pemerintah bisa menggandeng kelompok masyarakat,
seperti kelompok pengelola lingkungan, untuk membantu meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam membuang sampah sesuai peraturan.
Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan sampah
maka Pemerintah harus menyiapkan lebih banyak
anggaran untuk menyiapkan mesin-mesin canggih
pengolahan sampah agar bisa digunakan kembali
sebagaimana amanat perda pasal 8 ayat (2) huruf c dan
d, mesin-mesin ini nantinya akan membantu
pengolahan sampah dengan mengurangi tumpukan di
TPA bukit pinang dan mencegah penumpukan yang
sama terjadi lagi di TPA yang baru.Selain itu anggaran
tersebut juga digunakan untuk menambah fasilitas
lainnya seperti TPS yang terpisah setiap jenisnya.

More Related Content

Similar to Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptx

Manajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroManajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroBeta Iriawan
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKUGK
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Penataan Ruang
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahUndang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahJoy Irman
 
Undang undang nomor 18 tahun 2008
Undang undang nomor 18 tahun 2008Undang undang nomor 18 tahun 2008
Undang undang nomor 18 tahun 2008Masyrifah Jazm
 
Uu18 2008 Pengelolaan Sampah
Uu18 2008 Pengelolaan SampahUu18 2008 Pengelolaan Sampah
Uu18 2008 Pengelolaan SampahRizki AB
 
Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008
Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008
Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 Fransiscus Xaverius
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahar_
 
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...AlyaAnggrainiEffendi
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxDadangSuryaKencana
 
Penjelasan uu pengelolaan sampah
Penjelasan uu pengelolaan sampahPenjelasan uu pengelolaan sampah
Penjelasan uu pengelolaan sampahArdi Yanson
 
24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampahgerygerger
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Asep Humaedi Aasseepp
 

Similar to Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptx (20)

No.18
No.18No.18
No.18
 
Manajemen sampah zero
Manajemen sampah zeroManajemen sampah zero
Manajemen sampah zero
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
 
Fath muhammad
Fath muhammadFath muhammad
Fath muhammad
 
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-SampahUndang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan-Sampah
 
Undang undang nomor 18 tahun 2008
Undang undang nomor 18 tahun 2008Undang undang nomor 18 tahun 2008
Undang undang nomor 18 tahun 2008
 
Uu18 2008 Pengelolaan Sampah
Uu18 2008 Pengelolaan SampahUu18 2008 Pengelolaan Sampah
Uu18 2008 Pengelolaan Sampah
 
Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008
Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008
Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampahPeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah
 
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya oleh Alya Anggraini E. & Fathimah Qonita ...
 
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptxPresentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
Presentasi Peningkatan Kesadaran Lingkungan - Kelompok 3.pptx
 
Penjelasan uu pengelolaan sampah
Penjelasan uu pengelolaan sampahPenjelasan uu pengelolaan sampah
Penjelasan uu pengelolaan sampah
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Uu 18 2008
Uu 18 2008Uu 18 2008
Uu 18 2008
 
Proposal mewujudkan kota bebas sampah
Proposal mewujudkan kota bebas sampahProposal mewujudkan kota bebas sampah
Proposal mewujudkan kota bebas sampah
 
Uu18 2008
Uu18 2008Uu18 2008
Uu18 2008
 
Ppt seminar isu
Ppt seminar isuPpt seminar isu
Ppt seminar isu
 
24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah24843114 materi-pengelolaan-sampah
24843114 materi-pengelolaan-sampah
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 

Recently uploaded

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 

Recently uploaded (12)

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 

Hukum dan Ketaatan hukum ( Pengedaliana sampah di samarinda ).pptx

  • 1. “Kesadaran warga Samarinda dan efektifitas dalam pengelolaan sampah ditinjau dari perda kota Samarinda nomor 5 tahun 2021 tentang pengelolaan sampah “ Nama : Muhammad Alif Asaduddin Hanifa NIM : 22742010066
  • 2. Hukum sebagai pengendali sosial  Hukum berfungsi sebagai alat pengendalian sosial untuk mempengaruhi atau mengontrol warga masyarakat dan memastikan mereka menganut tata aturan dan kebiasaan yang ada.  Tujuan dari pengendalian sosial adalah untuk mengatasi masalah sosial dalam masyarakat.
  • 3. Sampah sebagai masalah sosial  Sampah adalah masalah sosial yang banyak dihadapi oleh negara maju dan berkembang.  Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah suatu proses.  Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab masyarakat dan pemerintah karena pengelolaan yang buruk akan menimbulkan pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit.  Peningkatan jumlah masyarakat dan kebutuhannya juga berarti peningkatan volume sampah yang harus dikelola dengan baik.  Harus ada hukum yang mengatur pengelolaan sampah
  • 4.  Kota Samarinda memiliki Peraturan Daerah untuk mengatur pengelolaan sampah.  Pelaksanaan Perda kurang maksimal, sampah masih sering menumpuk.  Kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah rendah.  Penanganan pihak berwenang terkait pengelolaan sampah kurang efektif.  Penimbunan sampah masih terjadi.
  • 5. Perda dan Perwali tentang pengelolaan sampah di Samarinda  Perwali No.32 Tahun 2013  Perwali No.34 Tahun 2016  Perwali No.37 Th.2018 tentang Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah Organik Dengan Sistem Pengomposan  Peraturan Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Nomor 1 Tahun 2019  Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah Organik Dengan Sistem Pengomposan Nomor 37 Tahun 2018  Kebijakan dan Strategi Kota Samarinda Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Nomor 35 Tahun 2018  PENGAWASAN DAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF PENGELOLAAN SAMPAH Perwali no 18 TH 2022  Perda no. 5 Thn 2021 ttg Perubahan Perda no.2 Th 2011 ttg Pengelolaan Sampah
  • 6. Garis besar pengelolaan sampah Berikut garis besar pengelolaan sampah di dalam Perda no. 5 Thn tentang Pengelolaan Sampah sebagaimana termaktub di pasal 8 ayat (1) : “ Pemerintah Daerah melaksanakan pengurangan sampah dengan cara pembatasan timbulan Sampah, pemanfaatan kembali Sampah, dan pendauran ulang Sampah ”. tiga hal diatas sebagaimana pasal 8 ayat (2) dibantu dan difasilitasi oleh pemerintah dan wajib dilakukan oleh setiap orang, Badan, dan/atau produsen dengan cara-cara yang ditentukan di pasal 8 ayat (3).
  • 7. Timbul pertanyaan  Bagaimanakah kesadaran hukum masyarakat dalam pengelolaan sampah di Samarinda ?  Apakah penanganan yang dilakukan pihak berwenang dalam mengendalikan penimbunan sampah sudah efektif dan sesuai dengan peraturan yang ada?
  • 8. Kesadaran hukum masyarakat di dalam pengelolaan sampah  Masyarakat Samarinda kurang sadar dalam pengelolaan sampah, hal ini menimbulkan masalah seperti banjir, penyebaran penyakit dan akibat buruk lainnya. Kesadaran masyarakat yang merupakan pangkal dari suksesnya pengelolaan sampah merupakan faktor penting. Diantara bentuk kesadaran yang penting adalah membuang sampah pada tempatnya dan pada waktu yang ditentukan.
  • 9. Membuang sampah pada tempatnya  Larangan membuang sampah diatur pada pasal 38 yang mana sanksi terberatnya adalah dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).  meskipun ada aturan yang melarang membuang sampah sembarangan dengan sanksi berat, kesadaran warga Samarinda dalam membuang sampah masih minim. Sampah masih sering ditemukan berceceran di pinggir jalan dan sungai. Hal ini menjadi masalah karena membuang sampah sembarangan menyulitkan tugas petugas pemungut sampah dan menghambat proses pengelolaan sampah yang efisien.
  • 10. Membuang sampah sesuai waktu yang ditentukan  Penetapan waktu ini dilakukan untuk mencegah penumpukan sampah.  Sanksi berat bagi pelanggar membuang sampah diluar waktu 18:00- 06:00 WITA dan 06:00-18:00 yaitu pidana kurungan maksimal 3 bulan atau denda maksimal Rp. 50.000.000.  Masyarakat mengetahui waktu untuk buang sampah karena sudah dipasang baliho disetiap TPS ( Tempat Pembuangan Sampah )  Masih banyak yang mengabaikan aturan waktu membuang sampah,alasannya ,tidak dapat menerima waktu yang disediakan, dan alasan-alasan lain yang tidak dapat diterima.  Kurangnya kesadaran ini menyebabkan penumpukan sampah pada waktu aktif dan membuat bau tak sedap di sekitar TPS.
  • 11. Efektifitas penanganan sampah oleh pemerintah  Pemerintah sudah menjalankan tugasnya melalui DLH dalam menangani masalah sampah yang memiliki peran dalam pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah.  DLH sudah melakukan tugasnya dengan baik, melalui pemungutan sampah dan pengangkutan sampah, tetapi kesadaran masyarakat belum teratasi sehingga masih terjadi banjir.  Tujuan utama dari penanganan sampah adalah untuk menghindari penumpukan sampah yang dapat menimbulkan masalah, tetapi pada akhirnya justru menghasilkan penumpukan yang terpusat di TPA bukit pinang .  Pemerintah sudah mengumumkan rencana menutup TPA Bukit Pinang dan mengalihkan ke TPA Sambutan, tetapi penumpukan sampah masih menjadi masalah utama dan cara efektif belum ditemukan.  Kurang efektifnya penanganan sampah juga disebabkan kurangnya fasilitas dan anggota DLH, serta stigma masyarakat terhadap pekerjaan sebagai pemungut sampah.
  • 12. Kesimpulan  Kesadaran masyarakat masih rendah di segala bentuk pengelolaan sampah padahal masyarakat merupakan pangkal penting dalam pengelolaan sampah.  Pemerintah masih belum berhasil dalam menangani penumpukan sampah karena pada akhirnya sampah menumpuk di TPA
  • 13. Saran Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah sesuai aturan yang ada maka bisa dilakukan beberapa cara berikut :  Edukasi dan sosialisasi: Pemerintah harus melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya membuang sampah sesuai peraturan dan dampak buruk dari membuang sampah sembarangan.  Penegakan hukum: Pemerintah harus memastikan bahwa peraturan tentang pengelolaan sampah ditegakkan dan pelanggar diberikan sanksi yang sesuai.  Sosialisasi melalui media: Pemerintah bisa menggunakan media massa, seperti televisi, radio, dan surat kabar, untuk membuat kampanye tentang pentingnya membuang sampah sesuai peraturan.  Penyediaan fasilitas yang memadai: Pemerintah harus memastikan bahwa fasilitas pembuangan sampah, seperti tempat sampah terpisah untuk setiap jenis sampah, tersedia dan mudah diakses oleh masyarakat.  Memberikan insentif: Pemerintah bisa memberikan insentif kepada masyarakat yang membuang sampah sesuai peraturan, seperti diskon pajak atau bantuan sosial. Sebagaimana tertera pada pasal 21A dan 21B  Menggandeng kelompok masyarakat: Pemerintah bisa menggandeng kelompok masyarakat, seperti kelompok pengelola lingkungan, untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sesuai peraturan.
  • 14. Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan sampah maka Pemerintah harus menyiapkan lebih banyak anggaran untuk menyiapkan mesin-mesin canggih pengolahan sampah agar bisa digunakan kembali sebagaimana amanat perda pasal 8 ayat (2) huruf c dan d, mesin-mesin ini nantinya akan membantu pengolahan sampah dengan mengurangi tumpukan di TPA bukit pinang dan mencegah penumpukan yang sama terjadi lagi di TPA yang baru.Selain itu anggaran tersebut juga digunakan untuk menambah fasilitas lainnya seperti TPS yang terpisah setiap jenisnya.