SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
TEKNIS PEWADAHAN SAMPAH
Muhamad Afifaldi
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan,
Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia
Email korespondensi: muhamad08212039@std.trisakti.ac.id
ABSTRAK
Pengelolaan sampah perkotaan terdiri dari kegiatan pewadahan sampai dengan pembuangan akhir sampah.
Pengelolaan harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya. Salah satu teknis dalam
kegiatan pengelolaan sampah adalah pewadahan. Pewadahan merupakan tahap awal dari rangkaian pengelolaan
sampah yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dari tahap-tahap pengelolaan berikutnya. Pewadahan
sampah yang kurang optimal akan menyebabkan timbulnya timbunan sampah liar yang berpotensi menimbulkan
permasalahan pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan
pewadahan, antara lain ketersediaan fasilitas pewadahan, kegiatan pemilahan, serta prilaku dari masyarakat yang
terlibat langsung dalam permasalahan berikut solusi penanganan sampah. Faktor ketersediaan fasilitas pewadahan
sampah berpengaruh terhadap prilaku dari masyarakat, karena masyarakat terdorong berprilaku membuang sampah
sembarangan akibat dari ketiadaan tempat sampah. Kegiatan pemilahan dilakukan sebagai dasar penentuan sistem
managemen limbah padat yang didukung dengan data komposisi sampah. Komposisi sampah sendiri merupakan
penggambaran dari masing-masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Kedua faktor
sebelumnya sangat dipengaruhi oleh perilaku dari masyarakat yang ada, maka dari itu masyarakat perlu untuk
memahami pentingnya kegiatan pemilahan di sumber serta dampak dari membuang sampah sembarangan. Kondisi
tersebut yang mendorong karya ilmiah ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk mengevaluasi teknis pewadahan
dalam pengelolaan sampah terhadap SNI 19-2454-2002 Tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan
Sampah Perkotaan bagian pewadahan.
Kata Kunci: Sampah; Pewadahan; Teknis Operasional; Pengelolaan Sampah
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan suatu wilayah, maka jumlah penduduk akan ikut bertambah,
jumlah penduduk yang bertambah berkaitan dengan semakin banyaknya kebutuhan hidup
perorangan yang harus terpenuhi, baik itu kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Produk
dari kebutuhan tersebut mempunyai waktu pakai yang berbeda-beda, sehingga cepat atau lambat
akan menjadi sampah. Meningkatnya jumlah sampah apabila tidak diimbangi dengan
kemampuan pengelolaannya, maka berpotensi menimbulkan permasalahan pada lingkungan
antara lain berkurangnya kenyamanan masyarakat akibat bau tidak sedap dan berkurangnya nilai
estetika di kawasan tersebut. Selain permasalahan lingkungan, kesehatan masyarakat juga akan
terganggu akibat penyakit yang dibawa oleh vektor dari timbunan sampah liar. Dari keseluruhan
teknis operasional dalam pengelolaan sampah yaitu pewadahan, pengumpulan, pemindahan,
pengangkutan, pengolahan, dan tempat pemrosesan akhir, salah satu aspek teknis operasional
yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sampah adalah teknis pewadahan, sebab kegiatan
pewadahan merupakan tahap awal dari rangkaian pengelolaan sampah yang nantinya akan
berpengaruh terhadap kualitas dari tahap-tahap pengelolaan berikutnya. Karya ilmiah ini dibuat
dengan maksud dan tujuan untuk mengevaluasi teknis pewadahan dalam pengelolaan sampah
terhadap SNI 19-2454-2002 Tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah
Perkotaan bagian pewadahan.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi sampah
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 (UU Nomor 18 tahun 2008) tentang Pengelolaan Sampah
mendefinisikan sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah dapat didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri dari
bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar
tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SNI 19-2454-2002).
Komposisi Sampah
Menurut SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan
Komposisi Sampah Perkotaan, Komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti sisa-
sisa makanan, kertas-karton, kayu, kain-tekstil, karet-kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca
dan lain-lain. Sumber lain mengartikan komposisi sampah sebagai penggambaran dari masing-
masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya.
Berdasarkan penelitian sebelumnya komposisi sampah terbesar di permukiman adalah sampah
sisa makanan (sampah organik) dan sampah anorganik terbesar adalah plastik.
Pada penelitian lainnya, komposisi sampah sumber non permukiman didominasi organik jika
berasal dari pasar, jalan, dan rumah makan, plastik jika berasal dari sekolah, pertokoan, lokasi
wisata, dan hotel, serta kertas jika berasal dari kantor. Sisanya adalah logam, kaca, dan kain yang
kurang dari 1%.
Untuk keseluruhan komposisi sampah kota yaitu sampah permukiman dan non permukiman,
penelitian lain menjelaskan secara umum komposisi sampah kota terdiri dari sampah organik
61,12 %, sampah anorganik 30,55 %, sampah B3 3,7 % dan residu 4,63 %.
Data mengenai komposisi sampah sangat diperlukan dalam penentuan sistem managemen
limbah padat yang akan di terapkan, yaitu dalam penentuan teknis operasional pengelolaan
sampah, salah satunya adalah pewadahan.
Teknis Operasional Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah perkotaan terdiri dari kegiatan pewadahan sampai dengan pembuangan
akhir sampah yang harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya
(SNI 19-2454-2002). Pengelolaan sampah meliputi kegiatan pewadahan, pengumpulan,
pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan. kegiatan pengelolaan sampah
disesuaikan berdasarkan kondisi wilayah dan daya dukung lingkungan di wilayah tersebut (UU
Nomor 18 tahun 2008). Berdasarkan SNI 19-2454-1991 rnengenai Tata Cara Pengelolaan
Teknik Sampah Perkotaan, Teknis Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan dimulai dari
pewadahan sampah, yaitu aktivitas menampung sampah sementara dalam suatu wadah
individual atau komunal di tempat sumber sampah, pengumpulan sampah adalah aktivitas
penanganan yang tidak hanya mengumpulkan sampah dari wadah individual dan atau dari wadah
komunal (bersama) melainkan juga mengangkutnya ke tempat terminal tertentu, baik dengan
pengangkutan langsung maupun tidak langsung, pemindahan sampah adalah kegiatan
memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat
pembuangan akhir, pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dan lokasi
pemindahan langsung dan sumber sampah rnenuju ke tempat pembuangan akhir, pengolahan
sampah adalah suatu proses untuk mengurangi volume sampah dan atau mengubah bentuk
sampah menjadi yang bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran, pengomposan,
pemadatan, penghancuran, pengeringan,dan pendaur ulangan, pemilahan sampah adalah proses
pemisahan sampah berdasarkan jenis sampah yang dilakukan sejak dari sumber sampai dengan
pembuangan akhir, dan pembuangan akhir sampah adalah tempat dimana dilakukan kegiatan
untuk mengisolasi sampah sehingga aman bagi lingkungan. Pewadahan sebagai kegiatan awal
pengelolaan sampah memiliki peranan penting guna menunjang teknis operasional kedepannya.
Terdapat dua jenis pewadahan yaitu pewadahan individual dan pewadahan komunal. Wadah
individual ditempatkan di halaman muka, sedangkan untuk sumber sampah dari hotel dan
restoran, wadah sampah ditempatkan di halaman belakang. Untuk wadah komunal, wadah
ditempatkan dengan ketentuan sedekat mungkin dari sumber sampah, tidak mengganggu
pemakai jalan atau sarana umum Iainnya, di luar jalur lalu lintas, pada lokasi yang mudah untuk
pengoperasiannya, di ujung gang kecil, di sekitar taman dan di pusat keramaian. Persyaratan
bahan yang dapat digunakan untuk pewadahan diantaranya tidak mudah rusak dan tahan air,
ekonomis, mudah didapatkan atau dibuat oleh masyarakat, dan mudah digunakan. Pengadaan
wadah individual dilakukan oleh pribadi/instansi/pengelola, sedangkan untuk wadah komunal
pengadaan dilakukan oleh instansi pengelola. Teknis pewadahan yang ideal harus berdasarkan
keseimbangan antara sampah yang ditimbulkan dan perilaku masyarakat. Untuk kebutuhan,
kapasitas dan jumlah wadah disesuaikan dengan timbulan sampah yang dihasilkan oleh sumber
sampah dengan periode pengumpulan sampah yang dilakukan. Kegiatan pemilahan harus
dilakukan mulai dari sumber dan selanjutnya ditempatkan sesuai dengan jenis sampah yang telah
terpilah, yaitu sampah organik seperti daun sisa, sayuran, kulit buah lunak, sisa makanan, dengan
warna gelap, sampah anorganik seperti gelas, plastik, logam, dan lainnya, dengan wadah warna
terang, dan sampah bahan berbahaya beracun (B3) rumah tangga dengan warna merah yang
diberi lambang khusus atau semua ketentuan yang berlaku.
Evaluasi Teknis Pewadahan
Pada penelitian yang telah dilakukan, faktor penyebab penerapan teknis pewadahan tidak sesuai
dengan SNI 19-2454-2002 adalah karena masyarakat kurang memahami konsep pemilahan dan
perilaku dari masyarakat tersebut yang membuang sampah sembarangan akibat dari kurangnya
fasilitas pewadahan sampah yang tersedia.
Menyikapi hal tersebut, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan berupa memberikan
pembinaan terhadap masyarakat mengenai pemilahan sampah di sumber serta dampak dan
bahaya dari membuang sampah sembarangan, wadah sampah juga harus disesuaikan dengan
timbulan sampah yang dihasilkan dan periode pengumpulan atau pengangkutan sampah. Namun
dari penelitian lainnya didapat bahwa masyarakat menyatakan tidak sempat, malas, sulit
memisahkan, dan belum menyadari padahal sudah mengetahui dan menerima sosialisasi. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa faktor predisposisi yang membentuk perilaku masyarakat
mengarah ke perilaku negatif.
Kegiatan pemilahan di sumber sesuai dengan SNI 19-2454-2002 bagian pewadahan penting
untuk dilakukan guna mendukung teknis pewadahan sebab berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, penggunaan wadah antara sampah organik dan anorganik sebaiknya dipisahkan
karena dapat meningkatkan nilai estetika dan mencegah penyakit yang akan ditimbulkan.
Kapasitas wadah antara sampah organik dan anorganik harus memiliki kapasitas yang sama.
Pengaruh warna pada wadah juga berdampak positif karena dapat meningkatkan minat
masyarakat untuk membuang sampah sesuai dengan tempat yang telah disediakan.
PENUTUP
Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan penelitian dan perencanaan lebih lanjut terhadap
teknis operasional dalam pengelolaan sampah khususnya bagian pewadahan guna menindak
lanjuti permasalahan ketersediaan wadah, kegiatan pemilahan, dan prilaku dari masyarakat yang
terlibat langsung dalam permasalahan berikut solusi penanganan sampah.
DAFTAR PUSTAKA
Indrawati, Dwi dkk. 2013. Perencanaan Teknis Operasional Pengelolaan Sampah Pemukiman Di
Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Indonesian Journal of Urban and Environmental
Technology. 4(6): 101 – 107.
DOI : 10.25105/urbanenvirotech.v6i4.706
Pratiwi, Puspa Shinta dkk. 2018. Evaluasi Dan Perencanaan Aspek Teknik Operasional
Pengelolaan Sampah Kota Yogyakarta. Jurnal Universitas Islam Indonesia:
Yogyakarta.
J.B. Israwati dkk. Rencana Peningkatan Teknis Operasional Pengelolaan Persampahan Di Kota
Bau – Bau. Jurnal Teknik Lingkungan ITS : Surabaya.
Guritno, M. Ganang dkk.
Saugi, Agung Ananda. 2016. Evaluasi Teknik Operasional Persampahan Kecamatan Sambas.
Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura: Pontianak
Darmawan, Awan. 2014. Perilaku Masyarakat dalam Mengelola Sampah di Kota Bima Nusa
Tenggara Barat. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota. Biro Penerbit Planologi
Undip. 10(2): 175 – 186.
Ramandhani, Tri Astuti. 2011. Analisis Timbulan Dan Komposisi Sampah Non Permukiman Di
Wilayah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Jurnal Universitas Indonesia : Depok.
Ikhsandri. 2014. Kajian Infrastruktur Pengolahan Sampah Di Kawasan Berkembang Jakabaring
Kelurahan 15 Ulu Kota Palembang. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 1(2) : ISSN
2355 – 374X.

More Related Content

What's hot

1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampahNorma Asrika
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampahSiti Aisyah
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbahkynz
 
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairStrategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairMarkus T Lasut
 
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannyaBab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannyaElva Kurniasari
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamYuhanna Maurits
 
Analisis timbulan dan komposisi sampah bahan berbahaya dan
Analisis timbulan dan komposisi sampah bahan berbahaya danAnalisis timbulan dan komposisi sampah bahan berbahaya dan
Analisis timbulan dan komposisi sampah bahan berbahaya danMercu Buana Univerisity
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHLIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHQuirella Bellinda
 

What's hot (19)

1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah1 pengertian dan karakteristik sampah
1 pengertian dan karakteristik sampah
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
Landasan teori sampah
Landasan teori sampahLandasan teori sampah
Landasan teori sampah
 
Klasifikasi sampah
Klasifikasi sampahKlasifikasi sampah
Klasifikasi sampah
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Topik 9 makalah plh
Topik 9 makalah plhTopik 9 makalah plh
Topik 9 makalah plh
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairStrategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannyaBab ii makalah sampah dan penanggulangannya
Bab ii makalah sampah dan penanggulangannya
 
Powerpoint citra plh
Powerpoint citra plhPowerpoint citra plh
Powerpoint citra plh
 
Pelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdamPelayanan publik-di-pdam
Pelayanan publik-di-pdam
 
Analisis timbulan dan komposisi sampah bahan berbahaya dan
Analisis timbulan dan komposisi sampah bahan berbahaya danAnalisis timbulan dan komposisi sampah bahan berbahaya dan
Analisis timbulan dan komposisi sampah bahan berbahaya dan
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Bab ii telaah pustaka
Bab ii telaah pustakaBab ii telaah pustaka
Bab ii telaah pustaka
 
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAHLIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
LIMBAH, SAMPAH, DAN 3R - MAKALAH
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Similar to Teknis pewadahan sampah

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahFreddy Sebastian
 
Jurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayarakaJurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayarakanrukmana rukmana
 
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifPerencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifRafi Perdana Setyo
 
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHLAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHFaraAffandi
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081Annas Faturrochman
 
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02Indriati Dewi
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKUGK
 
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimiaTpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimiaMusLimatin MusLimatin
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wasteazizah affandy
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahRustan Amarullah
 
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGRENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGAnton Riyanto
 
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
BAB II Tinjauan Pustaka.pdfBAB II Tinjauan Pustaka.pdf
BAB II Tinjauan Pustaka.pdfNiyaCimut
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopulimuhbaskoro
 
Paper seminar
Paper seminarPaper seminar
Paper seminarMirna Ty
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananmuhsyahdam
 

Similar to Teknis pewadahan sampah (20)

Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Jakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampahJakarta kewalahan mengelola sampah
Jakarta kewalahan mengelola sampah
 
Jurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayarakaJurnal pemberdayaan mayaraka
Jurnal pemberdayaan mayaraka
 
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktifPerencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
Perencanaan tps dan pengelolaan sampah produktif
 
Plh powerpoint citra
Plh powerpoint citraPlh powerpoint citra
Plh powerpoint citra
 
jurnal 1.pdf
jurnal 1.pdfjurnal 1.pdf
jurnal 1.pdf
 
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAHLAPORAN TIMBULAN SAMPAH
LAPORAN TIMBULAN SAMPAH
 
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-2008109 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
09 makalah-sampah-untuk-dies-th-20081
 
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
Klasifikasi sampah-121008084759-phpapp02
 
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGKIs Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
Is Mia Andina (20333010) - Permasalahan Sampah kota dan desa - Prodi EP UGK
 
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimiaTpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
Tpa sampah elektronik dan tpa limbah kimia
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
 
good governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampahgood governance dalam pengelolaan sampah
good governance dalam pengelolaan sampah
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGRENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
 
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
BAB II Tinjauan Pustaka.pdfBAB II Tinjauan Pustaka.pdf
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
 
Laporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuliLaporan Bank sampah todopuli
Laporan Bank sampah todopuli
 
Ppt ipl
Ppt iplPpt ipl
Ppt ipl
 
Paper seminar
Paper seminarPaper seminar
Paper seminar
 
Peran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penangananPeran serta masyarakat dalam penanganan
Peran serta masyarakat dalam penanganan
 

Teknis pewadahan sampah

  • 1. TEKNIS PEWADAHAN SAMPAH Muhamad Afifaldi Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia Email korespondensi: muhamad08212039@std.trisakti.ac.id ABSTRAK Pengelolaan sampah perkotaan terdiri dari kegiatan pewadahan sampai dengan pembuangan akhir sampah. Pengelolaan harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya. Salah satu teknis dalam kegiatan pengelolaan sampah adalah pewadahan. Pewadahan merupakan tahap awal dari rangkaian pengelolaan sampah yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dari tahap-tahap pengelolaan berikutnya. Pewadahan sampah yang kurang optimal akan menyebabkan timbulnya timbunan sampah liar yang berpotensi menimbulkan permasalahan pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan pewadahan, antara lain ketersediaan fasilitas pewadahan, kegiatan pemilahan, serta prilaku dari masyarakat yang terlibat langsung dalam permasalahan berikut solusi penanganan sampah. Faktor ketersediaan fasilitas pewadahan sampah berpengaruh terhadap prilaku dari masyarakat, karena masyarakat terdorong berprilaku membuang sampah sembarangan akibat dari ketiadaan tempat sampah. Kegiatan pemilahan dilakukan sebagai dasar penentuan sistem managemen limbah padat yang didukung dengan data komposisi sampah. Komposisi sampah sendiri merupakan penggambaran dari masing-masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Kedua faktor sebelumnya sangat dipengaruhi oleh perilaku dari masyarakat yang ada, maka dari itu masyarakat perlu untuk memahami pentingnya kegiatan pemilahan di sumber serta dampak dari membuang sampah sembarangan. Kondisi tersebut yang mendorong karya ilmiah ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk mengevaluasi teknis pewadahan dalam pengelolaan sampah terhadap SNI 19-2454-2002 Tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan bagian pewadahan. Kata Kunci: Sampah; Pewadahan; Teknis Operasional; Pengelolaan Sampah PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan suatu wilayah, maka jumlah penduduk akan ikut bertambah, jumlah penduduk yang bertambah berkaitan dengan semakin banyaknya kebutuhan hidup perorangan yang harus terpenuhi, baik itu kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Produk dari kebutuhan tersebut mempunyai waktu pakai yang berbeda-beda, sehingga cepat atau lambat akan menjadi sampah. Meningkatnya jumlah sampah apabila tidak diimbangi dengan kemampuan pengelolaannya, maka berpotensi menimbulkan permasalahan pada lingkungan antara lain berkurangnya kenyamanan masyarakat akibat bau tidak sedap dan berkurangnya nilai estetika di kawasan tersebut. Selain permasalahan lingkungan, kesehatan masyarakat juga akan terganggu akibat penyakit yang dibawa oleh vektor dari timbunan sampah liar. Dari keseluruhan teknis operasional dalam pengelolaan sampah yaitu pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan, dan tempat pemrosesan akhir, salah satu aspek teknis operasional yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sampah adalah teknis pewadahan, sebab kegiatan pewadahan merupakan tahap awal dari rangkaian pengelolaan sampah yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dari tahap-tahap pengelolaan berikutnya. Karya ilmiah ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk mengevaluasi teknis pewadahan dalam pengelolaan sampah terhadap SNI 19-2454-2002 Tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan bagian pewadahan. TINJAUAN PUSTAKA Definisi sampah Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 (UU Nomor 18 tahun 2008) tentang Pengelolaan Sampah mendefinisikan sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah dapat didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri dari
  • 2. bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (SNI 19-2454-2002). Komposisi Sampah Menurut SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, Komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti sisa- sisa makanan, kertas-karton, kayu, kain-tekstil, karet-kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca dan lain-lain. Sumber lain mengartikan komposisi sampah sebagai penggambaran dari masing- masing komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Berdasarkan penelitian sebelumnya komposisi sampah terbesar di permukiman adalah sampah sisa makanan (sampah organik) dan sampah anorganik terbesar adalah plastik. Pada penelitian lainnya, komposisi sampah sumber non permukiman didominasi organik jika berasal dari pasar, jalan, dan rumah makan, plastik jika berasal dari sekolah, pertokoan, lokasi wisata, dan hotel, serta kertas jika berasal dari kantor. Sisanya adalah logam, kaca, dan kain yang kurang dari 1%. Untuk keseluruhan komposisi sampah kota yaitu sampah permukiman dan non permukiman, penelitian lain menjelaskan secara umum komposisi sampah kota terdiri dari sampah organik 61,12 %, sampah anorganik 30,55 %, sampah B3 3,7 % dan residu 4,63 %. Data mengenai komposisi sampah sangat diperlukan dalam penentuan sistem managemen limbah padat yang akan di terapkan, yaitu dalam penentuan teknis operasional pengelolaan sampah, salah satunya adalah pewadahan. Teknis Operasional Pengelolaan Sampah Pengelolaan sampah perkotaan terdiri dari kegiatan pewadahan sampai dengan pembuangan akhir sampah yang harus bersifat terpadu dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya (SNI 19-2454-2002). Pengelolaan sampah meliputi kegiatan pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan. kegiatan pengelolaan sampah disesuaikan berdasarkan kondisi wilayah dan daya dukung lingkungan di wilayah tersebut (UU Nomor 18 tahun 2008). Berdasarkan SNI 19-2454-1991 rnengenai Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan, Teknis Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan dimulai dari pewadahan sampah, yaitu aktivitas menampung sampah sementara dalam suatu wadah individual atau komunal di tempat sumber sampah, pengumpulan sampah adalah aktivitas penanganan yang tidak hanya mengumpulkan sampah dari wadah individual dan atau dari wadah komunal (bersama) melainkan juga mengangkutnya ke tempat terminal tertentu, baik dengan pengangkutan langsung maupun tidak langsung, pemindahan sampah adalah kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir, pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dan lokasi pemindahan langsung dan sumber sampah rnenuju ke tempat pembuangan akhir, pengolahan sampah adalah suatu proses untuk mengurangi volume sampah dan atau mengubah bentuk sampah menjadi yang bermanfaat, antara lain dengan cara pembakaran, pengomposan, pemadatan, penghancuran, pengeringan,dan pendaur ulangan, pemilahan sampah adalah proses pemisahan sampah berdasarkan jenis sampah yang dilakukan sejak dari sumber sampai dengan pembuangan akhir, dan pembuangan akhir sampah adalah tempat dimana dilakukan kegiatan untuk mengisolasi sampah sehingga aman bagi lingkungan. Pewadahan sebagai kegiatan awal pengelolaan sampah memiliki peranan penting guna menunjang teknis operasional kedepannya. Terdapat dua jenis pewadahan yaitu pewadahan individual dan pewadahan komunal. Wadah individual ditempatkan di halaman muka, sedangkan untuk sumber sampah dari hotel dan restoran, wadah sampah ditempatkan di halaman belakang. Untuk wadah komunal, wadah ditempatkan dengan ketentuan sedekat mungkin dari sumber sampah, tidak mengganggu pemakai jalan atau sarana umum Iainnya, di luar jalur lalu lintas, pada lokasi yang mudah untuk pengoperasiannya, di ujung gang kecil, di sekitar taman dan di pusat keramaian. Persyaratan bahan yang dapat digunakan untuk pewadahan diantaranya tidak mudah rusak dan tahan air, ekonomis, mudah didapatkan atau dibuat oleh masyarakat, dan mudah digunakan. Pengadaan wadah individual dilakukan oleh pribadi/instansi/pengelola, sedangkan untuk wadah komunal
  • 3. pengadaan dilakukan oleh instansi pengelola. Teknis pewadahan yang ideal harus berdasarkan keseimbangan antara sampah yang ditimbulkan dan perilaku masyarakat. Untuk kebutuhan, kapasitas dan jumlah wadah disesuaikan dengan timbulan sampah yang dihasilkan oleh sumber sampah dengan periode pengumpulan sampah yang dilakukan. Kegiatan pemilahan harus dilakukan mulai dari sumber dan selanjutnya ditempatkan sesuai dengan jenis sampah yang telah terpilah, yaitu sampah organik seperti daun sisa, sayuran, kulit buah lunak, sisa makanan, dengan warna gelap, sampah anorganik seperti gelas, plastik, logam, dan lainnya, dengan wadah warna terang, dan sampah bahan berbahaya beracun (B3) rumah tangga dengan warna merah yang diberi lambang khusus atau semua ketentuan yang berlaku. Evaluasi Teknis Pewadahan Pada penelitian yang telah dilakukan, faktor penyebab penerapan teknis pewadahan tidak sesuai dengan SNI 19-2454-2002 adalah karena masyarakat kurang memahami konsep pemilahan dan perilaku dari masyarakat tersebut yang membuang sampah sembarangan akibat dari kurangnya fasilitas pewadahan sampah yang tersedia. Menyikapi hal tersebut, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan berupa memberikan pembinaan terhadap masyarakat mengenai pemilahan sampah di sumber serta dampak dan bahaya dari membuang sampah sembarangan, wadah sampah juga harus disesuaikan dengan timbulan sampah yang dihasilkan dan periode pengumpulan atau pengangkutan sampah. Namun dari penelitian lainnya didapat bahwa masyarakat menyatakan tidak sempat, malas, sulit memisahkan, dan belum menyadari padahal sudah mengetahui dan menerima sosialisasi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor predisposisi yang membentuk perilaku masyarakat mengarah ke perilaku negatif. Kegiatan pemilahan di sumber sesuai dengan SNI 19-2454-2002 bagian pewadahan penting untuk dilakukan guna mendukung teknis pewadahan sebab berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penggunaan wadah antara sampah organik dan anorganik sebaiknya dipisahkan karena dapat meningkatkan nilai estetika dan mencegah penyakit yang akan ditimbulkan. Kapasitas wadah antara sampah organik dan anorganik harus memiliki kapasitas yang sama. Pengaruh warna pada wadah juga berdampak positif karena dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membuang sampah sesuai dengan tempat yang telah disediakan. PENUTUP Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan penelitian dan perencanaan lebih lanjut terhadap teknis operasional dalam pengelolaan sampah khususnya bagian pewadahan guna menindak lanjuti permasalahan ketersediaan wadah, kegiatan pemilahan, dan prilaku dari masyarakat yang terlibat langsung dalam permasalahan berikut solusi penanganan sampah. DAFTAR PUSTAKA Indrawati, Dwi dkk. 2013. Perencanaan Teknis Operasional Pengelolaan Sampah Pemukiman Di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology. 4(6): 101 – 107. DOI : 10.25105/urbanenvirotech.v6i4.706 Pratiwi, Puspa Shinta dkk. 2018. Evaluasi Dan Perencanaan Aspek Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Kota Yogyakarta. Jurnal Universitas Islam Indonesia: Yogyakarta. J.B. Israwati dkk. Rencana Peningkatan Teknis Operasional Pengelolaan Persampahan Di Kota Bau – Bau. Jurnal Teknik Lingkungan ITS : Surabaya. Guritno, M. Ganang dkk. Saugi, Agung Ananda. 2016. Evaluasi Teknik Operasional Persampahan Kecamatan Sambas. Jurnal Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura: Pontianak Darmawan, Awan. 2014. Perilaku Masyarakat dalam Mengelola Sampah di Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota. Biro Penerbit Planologi Undip. 10(2): 175 – 186.
  • 4. Ramandhani, Tri Astuti. 2011. Analisis Timbulan Dan Komposisi Sampah Non Permukiman Di Wilayah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Jurnal Universitas Indonesia : Depok. Ikhsandri. 2014. Kajian Infrastruktur Pengolahan Sampah Di Kawasan Berkembang Jakabaring Kelurahan 15 Ulu Kota Palembang. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 1(2) : ISSN 2355 – 374X.