Bangsa Arab pra-Islam tinggal di Semenanjung Arabia. Masyarakatnya masih menganut kepercayaan animisme dan menyembah berhala. Sistem sosial politik berupa suku-suku yang saling berkonflik dan tidak memiliki hukum yang mengatur. Kebudayaan mereka maju dalam bidang bahasa dan puisi.
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
arab pra islam.ppt
1. Arab Pra Islam
Di susun oleh :
Aceng Sambas
Handi Prandiantama
Dayuana Pratiwi
Gina aditiya
JURUSAN FISIKA, FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
2. Tujuan
1. Mengetahui Letak Geografis negara
Arab
2. Mengetahui Sistem Politik dan
kepercayaan.
3. Mengetahui sistem Kepercayaan
dan Kebudayaan
3. Letak Geografis
merupakan pusat peradaban Islam pertama didunia.
Bangsa arab yang berdiam di Jazirah arab terletak
didaerah Asia. Daerahnya berbentuk memanjang yang
dibatasi oleh laut merah dibagian barat, Teluk Persia di
sebelah timur, lautan India di sebelah selatan, suriah
dan Mesopotamia di sebelah utara. Pada dasarnya
bangsa arab sebelum Islam tidak hanya daerah Jazirah
Arab, akan tetapi pembahasan bangsa arab Pra-islam
dibatasi hanya daerah jazirah arab saja.
4.
5. Padang pasir Sahara terdiri dari 3 kawasan, yaitu:
Sahara Langit (Sahara Nufud) memanjang 140 mil dari
utara keselatan dan 180nmil dari timur ke barat. Oase
dan mata air sangat jarang, tiupan angin seringkali
menimbulkan kabut debu yang mengakibatkan daerah ini
sukar ditempuh.
Sahara Selatan yang membentang menyambung sahara
langit ke arah timur sampai selatan Persia. Hampir
seluruhnya merupakan dataran keras, tandus dan pasir
bergelombang. Daerah ini juga disebut dengan al-rub’ al-
Khali (bagian yang sepi).
Sahara harrat yaitu suatu daerah yang terdiri dari tanah
liat yang berbatu hitam bagaikan terbakar. Gugusan batu-
batu hitam itu menyebar di keluasan Sahara Ini,
Seluruhnya mencapai 29 buah.
6. Para ahli sejarah membagi penduduk Jazirah Arab
berdasarkan silsilah menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Al-Arab al-Ba’idah, yaitu penduduk Jazirah Arab masa
lampau yang tidak mungkin bisa dijelaskan secara rinci,
seperti: Kaum ‘A’d, Thamud, dan lain-lain.
2. Al-’Arab al-’Aribah, yaitu penduduk Jazirah Arab
keturunan Ya’rib bin Yashjib bin Qah. Golongan ini
dikenal dengan sebutan Qaht a’niyah, mereka berasal
dari Yaman.
3. Al-’Arab al-Musta’rabah, yaitu penduduk Jazirah Arab
keturunan Nabi Isma’il AS. Golongan ini biasa disebut Al-
’Adna’niyah. Mereka berasal dari Irak.
8. Pada umumnya, sistem kepercayaan bangsa arab pra
islam bertumpu pada sistem kepercayaan Paganisme
(Penyembah berhala) dan mereka pun percaya kepada
mitos-mitos yang diwariskan dari nenek moyang mereka,
seperti kepercayaan terhadap dewa, hantu, roh jahat,
azimat, tuah dan lain sebagainya. Mereka mempunyai
berhala-berhala yang disembah, yang mereka jadikan
tempat menanyakan dan mengetahui nasib baik dan
buruk. Dari berhala-berhala itu yang paling terkenal dan
paling besar yaitu Lata, Mana, Uzza, dan Hubal. Dengan
demikian masyarakat Arab pra islam tidak memiliki
kepercayaan kepada Tuhan yang Esa (Monotheisme
9. Tauhid
Di samping itu terdapat pula agama/kepercayaan:
Agama Hanif: yang mempertahankan syari'at Ibrahim,
pemeluk agama ini termasuk Abd. Muthalib kakek Nabi
Muhammad SAW.
Agama Nasrani; masuk melalui Habsyi dan Syiri'a.
Agama Yahudi; terdapat di Hejaz
Mereka juga percaya kepada: Tahayul,
Kihanah, Penenung, Thiarah: burung,
bintang yang mempengaruhi hidup. Dalam kaitan ini Syaikhul
Islam Muhammad Bin Abdul Wahab menyatakan, di antara sikap
hidup mereka (orang Arab Jahiliyah, pen.) lagi ialah mengubah
haluan hidup, tidak mau mempergunakan Kitab Allah,
tetapi justru menjadikan kitab-kitab sihir sebagai pegangan hidup
mereka (1985: 69)
Penyembah Berhala, Pengikut nenek Moyang dan Mengikuti hawa
nafsu
10.
11. Sistem sosial -politik
Berbentuk Suku (clan).
Mengunakan hukum rimba ( Siapa yang kuat-lemah).
Terjadi berbudakan –dehumanisasi
Suku barbaris- conflik.(vandalisme)
Otoritatif dan sentralistik pada kepala suku.
Nomedik dan liar (tidak mempunyai hukum-aturan).
12. Sistem Kemasyarakatan
Penyair sangat di hargai dikalangan kabilah-kabilah.
Terjadinya poliandri, Perzinahan, mengubur hidup-hidup anak perempuan
dan membunuh anak laki-laki dan sistem perbudakan
Banyak hubungan antara wanita dan laki-laki yang diluar kewajaran,
seperti :
Pernikahan secara spontan, seorang laki-laki mengajukan lamaran kepada
laki-laki lain yang menjadi wali wanita, lalu dia bisa menikahinya setelah
menyerahkan mas kawin seketika itu pula.
Para laki-laki bisa mendatangi wanita sekehendak hatinya. Yang disebut
wanita pelacur.
Pernikahan Istibdha’, seorang laki-laki menyuruh istrinya bercampur kepada
laki-laki lain hingga mendapat kejelasan bahwa istrinya hamil. Lalu sang
suami mengambil istrinya kembali bila menghendaki, karena sang suami
menghendaki kelahiran seorang anak yang pintar dan baik.
Laki-laki dan wanita bisa saling berhimpun dalam berbagai medan
peperangan. Untuk pihak yang menang, bisa menawan wanita dari pihak
yang kalah dan menghalalkannya menurut kemauannya
13. Kebudayaan
Masyarakat arab pra islam, baik yang nomadik maupun yang
menetap, hidup dalam kesukuan badui. Mereka sudah mampu
membentuk atau memiliki sistem organisasi dan identitas sosial
yang berakar pada keanggotaan pada suatu rentang komunitas
yang luas. Sebagai contoh yaitu beberapa kelompok keluarga
membentuk kabilah, kemudian beberapa kelompok kabilah
membentuk suatui suku (Tribe) yang dipimpin oleh Syekh. Dalam
hal ini mereka sangat menekankan hubungan kesukuan kesetiaan
atau solidaritas kelompok sangat tinggi dan menjadi sumber
kekuatan bagi suatu kabilah atau suku. Situasi ini terus berlangsung
sampai agama islam lahir. Disatu sisi kebudayaan yang lain,
kelebihan bangsa arab adalah terletak pada bahasanya. Bahasa
arab merupakan salah satu bahasa rumpun semit yang paling
sempurna dan mampu bertahan dari seleksi alam hingga islam
datang. Berkaitan dengan kelebihan bahasa, bansa arab pun pandai
dalam bidang sastera khususnya membuat syair-syair.
14. Kesimpulan
Bangsa Arab adalah ras Semit yang tinggal di sekitar
jazirah Arabia. BangsaArab purbakala adalah masyar-
akat terpencil sehingga sulit dilacak riwayatnya (MAJ.
Beg: 1993: 11).
Daerah tanah Arab atau Jazirah Arab, atau semenanjung
Arab itu, terletak disebelah barat daya Benua Asia.
Sebelah utara berbatasan dengan negeri Palestina,
perkampungan Badui Syam, dan negeri Irak. Disebelah
timur berbatasan dengan teluk Parsi, teluk Oman. Ke
selatan lautan hindia dan teluk Aden. Ke barat selat
Babel Mandeb, laut merah dan terusan Suez.
15. Dalam segi agama masyarakat arab masih menyembah
berhala dan menganut kepercayaan animisme
(kepercayaan terhadap roh leluhur). Banyak sekali
berhala yang ditempatkan disekitar Ka’bah. Biasanya,
orang-orang itu berjalan mengitari berhala-berhala yang
berjejer mengitari ka’bah sambil komat-kamit membaca
bacaan yang tidak jelas. Masyarakat arab pada masa itu
masih percaya dengan hal-hal yang berbau mistis
(syirik). Namun, selain kepercayaan animisme dan
dinamisme pada saat itu pula telah ada agama – agama
lain misalnya yahudi, majusi, shalbi’ah. Tetapi, hanya
sedikit masyarakat yang memeluk agama tersebut,
karena kemusyrikan sangat berkembang pesat lebih dari
agama-agama yang ada pada saat itu.