Dokumen tersebut membahas tentang kewirakoperasian dan wirausaha koperasi. Ia menjelaskan pengertian kewirakoperasian sebagai sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif dengan mengambil inisiatif dan resiko. Wirausaha koperasi didefinisikan sebagai orang yang mampu berinovasi untuk mengembangkan koperasi. Dokumen ini juga menjelaskan fungsi kewirakoperasian rutin, arbitrase, dan inovatif
3. T O P I K
0 1
Pengertian Kewirakoperasian dan Wirausaha
Koperasi
0 2 Fungsi Kewirakoperasian
Tipe Kewirakoperasia
0 3
KEWIRAKOPERASIAN
0 4
0 5 Prasyarat Keberhasilan Wirausaha Koperasi
Tugas Kewirakopersia
5. Pengertian
Kewirakoperasian
Kewirakoperasian adalah suatu sikap mental
positif dalam berusaha secara koperatif, dengan
mengambil prakarsa inovatif serta keberanian
mengambil resiko dan berpegang teguh pada
prinsip identitas koperasi, dalam mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan nyata serta peningkatan
kesejahteraan bersama.
6. Pengertian Wirausaha
Koperas
Wirausaha koperasi adalah orang yang mempunyai
kemampuan dan kemauan dalam inovasi atau
mendapatkan strategi bagi pengembangan
koperasi. Di atas pundak wirausaha koperasi
diharapkan koperasi akan mempunyai keunggulan
bersaing (competitive advantages) dari badan
usaha lain yang menjadi saingannya. Sebenarnya
competitive advatanges dapat diperoleh melalui
strategic asset, reputation dan architecture
koperasi, tetapi peranan wirakop dalam
menciptakan inovasi lebih dominan dalam
menciptakan competitive advantages
8. A. Kewirakoperasian Rutin, Kewirakoperasian rutin diarahkan pada kegiatan
rutin organisasi usaha (koperasi), seperti produksi, pemasaran, personalia,
keuangan, administrasi, dan lain-lain,. Progam-program telah disusun dan
dilaksanakan. Tugas wirakop hanyalah meluruskan / mengendalikan sesuatu agar
berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Kewirakoperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Kegiatan kewirakoperasian berhubungan dengan evaluasi dan koreksi bila
terjadi misalokasi sumber daya. Tindakan ini disebut pemecahan masalah.
2. 2. Manajer (wirakop) mempunyai informasi yang banyak tentang sumber daya,
tujuan, dan resiko yang dihadapi. Wirausaha dapat bertindak berdasarkan
informasi yang akurat mengenai sumber-sumber dan hasil akhir (tujuan), serta
setiap keputusan telah mempertimbangkan resiko.
3. 3. Rendahnya tingkat ketidakpastian memungkinkan wirausaha (wirakop)
mampu memaksimumkan tujuan (misalnya memaksimumkan profit atau
pengembangan usaha para anggota koperasi).
9. B. Kewirakoperasian Arbitrase, Arbitrase di sini dimaksudkan sebagai keputusan
yang diambil dari dua kondisi yang berbeda dan keputusan itu memberikan
peluang yang menguntungkan. Tugas utama dari wirakop dalam hal ini mencari
peluang yang menguntungkan dari dua kondisi yang berbeda. Misalnya ketidak
sesuaian permintaan dan penawaran suatu pasar akan menciptakan peluang
bagi seseorang (wirausaha) untuk membeli dengan murah dan menjual dengan
mahal.
Kewirakoperasian rutin mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Wirakop mempunyai informasi yang banyak tentang perbedaan harga
barang-barang tertentu bila ia beli saat ini dan dijual pada waktu yang akan
datang.
2. Inti kewirakoperasian terdiri dari penemuan dan pelaksanaan peluang yang
menguntungkan yang sampai saat ini belum dikenali dan direalisasikan.
Peluang tersebut merupakan hasil ketidakseimbangan yang disebabkan
perbedaan permintaan dan penawaran.
10. C. Kewirakoperasian Inovatif, Inovatif berarti mencari, memanfaatkan dan
menemukan sesuatu yang baru. Wirakop yang inovatif berarti wirakop yang
selalu tidak puas dengan kondisi yang ada. Ia selalu berusaha mencari,
menemukan dan memanfaatkan peluang yang diperoleh. Ia sangat diperlukan
terutama pada kondisi di mana perusahaan (termasuk koperasi) mengalami
stagnasi. Ia juga diperlukan oleh perusahaan atau koperasi yang menghadapi
masalah ketidakpastian yang serius dalam lingkungan yang dinamis
Kewirakoperasian inovatif biasanya tidak menimbulakan masalah, artinya
meskipun keuntungan yang diperoleh oleh innovator akan dikikis oleh para
peniru, namun pengurangan keuntungan ini akan menyebabkan innovator
memperkenalkan inovasi versi terbaru atau peluan gbaru, jadi kegiatan inovatif
akan menghasilkan dorongan tertentu bagi kegiatan inovatif baru.
14. A.Mendudukan Koperasi Sebagai Penguasa yang Kuat di
Pasar
B.Kemampuan Dalam Mereduksi Biaya Transaksi
C.Pemanfaatan Interlinkage Market
D.Pemanfaatan Trust Capital
E.Pengendalian Ketidakpastian
F.Penciptaan Inovasi
G.Pengembangan Manfaat Partisipasi
H.Menciptakan Economies of Scale
15. Prasyarat
Keberhasilan
Wirausaha Koperasi
E. Prasyarat Keberhasilan Wirausaha Koperasi
Perubahan yang meningkatkan produktivitas hanya dapat
dilakukan melalui dua jalan (Ropke, 1985, hlm.30), yaitu : 1.
Melalui kegiatan inovatif (penciptaan pengetahuan baru dan
penerapannya) 2. Melalui kegiatan peningkatan kegiatan kerja
(berprestasi lebih banyak dalam satuan waktu kerja tetap dan
waktu kerja diperpanjang).