2. HIV : Human Immunodeficiency Virus.
HIV adalah sebuah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia. Terdapat dalam cairan tubuh
pengidapnya seperti darah, air mani, atau cairan vagina.
Pengidap HIV akan tampak sehat sampai HIV menjadi
AIDS dalam waktu 5-10 tahun.
3. HIV
Tipe: Virus
Cara penularan:
hubungan seks vaginal, oral dan anal.
Darah/produk darah yang terinfeksi
Penggunaan jarum suntik bergantian
Penularan dari ibu ke bayi saat mengandung, melahirkan
maupun menyusui
Prinsip penularan : ESSE
Gejala:
Tidak ada gejala pada saat terinfeksi pertama kali
Gejala awal seperti flu, demam, kehilangan nafsu makan, BB
menurun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening
(menghilang setelah seminggu sampai satu bulan)
Virus akan dormant selama beberapa tahun
Virus melemahkan sistem kekebala tubuh sehingga
menimbulkan infeksi oportunistik
4. Perkembangan penyakit sangat bervariasi setiap orang.
Kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai
lebih dari 10 tahun.
Selama periode ini, virus terus berkembang biak secara aktif
menginfeksi dan membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh
5. Prinsip ESSE
1. Exit. Ini berarti virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi, baik melalui
hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi.
2. Survive. Untuk dapat menularkan HIV, virus harus bisa bertahan hidup di luar
tubuh. "Virus ini tidak bisa bertahan lama di luar tubuh. Untuk peralatan kedokteran
yang dipakai dan menyentuh darah pasien positif HIV biasanya direndam dalam
larutan klorin 0,5 persen virusnya akan mati," paparnya.
3. Sufficient. Hal ini berarti jumlah virusnya harus cukup untuk dapat menginfeksi.
"Jika virusnya hanya sedikit tidak akan berpengaruh. Karena itu jangan percaya
dengan orang yang menakut-nakuti ada tusuk gigi atau jarum di tempat umum yang
berasal dari orang positif HIV, selain jumlah virusnya sangat sedikit, pasti virusnya
juga sudah mati," paparnya.
4. Enter. Berarti virusnya harus masuk ke tubuh orang lain melalui aliran darah. Hal
ini berarti melalui pertukaran darah antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin
atau menyusui, hubungan seksual, baik anal atau vaginal, serta alat tusuk tidak steril
yang menembus kulit.
6. HIV
Pengobatan:
Belum ada pengobatan
Anti retroviral terapi untuk memblok
perkembangan virus
Pengobatan infeksi oportunistik
Konsekuensi yang mungkin:
Hampir semua penderita akan menjadi AIDS
dan meninggal karena IO (Infeksi
Oportunistik).
Pada bayi dengan ibu Hiv kemungkinan
tertular 20-30% tanpa adanya pencegahan
7.
8. A (Abstinence) : abses seks atau tidak melakukan hubungan
seks bagi yang belum nikah
B (Be Faithful) : bersikap saling setia kepada satu pasangan
seks
C (Condom) : cegah penularan HIV melalui hubungan
seksual dengan menggunakan kondom
D (Drug No) : dilarang menggunkan narkoba
E (Education) : edukasi dan informasi yang benar mengenai
HIV, cara penularan, penceghan dan pengibatannya.
9. HIV
Tidak menular melalui:
Bersentuhan, pelukan,
ciuman
Sharing alat makan dan
minum
Gigitan nyamuk
Keringat, air mata, air
kencing, ludah
Berenang bersama
Memakai WC umum
Deteksi dini hanya dengan
tes HIV
VCT
PITC
10. PROGRAM HIV AIDS
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Tindakan Pencegahan (Promosi Kesehatan)
Testing dan konseling
Pengobatan, Pelayanan dan perawatan
11. Testing dan Konseling HIV
VCT (Voluntary Counseling and tetsing)
Tes secara sukarela yang diawali dengan konseling
mengenai HIV
PITC (Provider Initiative Testing and Counseling)
Tes yang dilakukan atas saran petugas kesehatan
karena melihat gejala yang mengarah ke HIV, dites
dahulu baru dikonseling