2. AMP ( AUDIT MATERNAL PERINATAL )
• SEMUA KEMATIAN Maternal dan
Perinatal di lakukan AMP
• Adanya REKOMENDASI hasil AMP
• Adanya tindak lanjut dari hasil
rekomedasi (RESPONS)
Serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan
ibu, dan perinatal guna mencegah kesakitan dan kematian serupa di
masa yang akan datang
BERHASIL
4. 4
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DAN BALITA
SRS Litbang 2016
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL PENYEBAB KEMATIAN BALITA
Kondisi perinatal; 36
Kelainan kongenital
lainnya; 7
Pneumonia; 10
Diare; 10
Kelainan jantung
kongenital;6
Sepsis;3
Kecelakaanlalu
lintas; 2
Tenggelam;1
Cedera lainnya; 3
Tetanus
neonatorum;1 Infeksi;7
Kanker; 1 Penyakit
lainnya; 13
5. 5
TEMPAT KEMATIAN IBU, NEONATAL, BALITA
Penguatan Rumah Sakit
KIE Masyarakat
SRS Litbang 2016
6. UU 36/2009 Kesehatan
Pasal 24 tenaga kesehatan harus
memenuhi standar profesi dan standar
pelayanan
UU 44/2009 2009 tentang Rumah Sakit
pasal 39 Audit Kinerja dan Audit Medik
PP No 61/2014 tentang Kesehatan
Reproduksi
Pasal 6-7: Pemda Prov/Kab/Kota Tanggungjawab
Dalam Penyelenggaraan AMP KEPMENKES No.604/MENKES/ SK/VII/2008
Pedoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal Di RSU Tipe B, C Dan D :
AMP Masuk Dalam BAB Pencatatan Dan Pelaporan
PMK 97/2014
PMK 45/2014
P E R AT U R A N T E R K A I T P E L A K S A N A A N A U D I T M AT E R N A L P E R I N AT A L
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual diselenggarakan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan
berkesinambungan.
sesuai standar. Pasal 31: AMP merupakan bagian dari surveilans kesehatan ibu dan anak
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
Pasal 4 ayat 6: KIA termasuk reproduksi merupakan sasaran penyelenggaraan surveilans
PMK 46/2015
PMK 34/2017
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
Akreditasi Rumah Sakit 6
7. Menuju Persalinan Yang Aman
ANC Terpadu ( 10 T )
1. Timbang BB dan Ukur
TB
2. Ukur TD
3. Ukur Lila ( nilai status
Gizi)
4. Ukur TFU
5. Tentukan presentasi
Janin dan Djj
6. Skrening TT dan beri
Imunisasi TT
7. Pemberian Tablet FE
8. Test Laboratorium
(rutin dan Khusus)
9. Tatalaksana Kasus
10.Temu wicara(
konseling persalinan,
p4k dan KB)
Syarat sebagai
berikut:
1. Minimal 1 x
kontak pada tw
1
2. Minimal 1 x
kontak pada
TW 2
3. Minimal 2 x
kontak pada
TW 3
Persalinan Aman
Hindari
4 Terlalu:
1. Terlalu Muda
2. Terlalu Tua
3. Terlalu sering
4. Terlalu dekat jarak
kelahiran
3 Terlambat :
1. Terlambat kenal tanda
bahaya
2. Terlambat sampai di
faskes
3. Terlambat
penanganan
8. GAP DATA KEMATITERLAMBATAN DAN PENYEBAB KEMATIAN
TKEMATIAN MATERNAL DAN PERINATAL
31% terjadi keterlambatan di dalam
merujuk pasien dan hanya
9% pasien yang dirujuk dilakukan
stabilisasi pasien pra rujukan yang
memadai
KUALITAS
PRA RUJUKAN
KURANG
MEMADAI
53% pasien mengalami pengambilan keputusan klinik yang tidak tepat
47% terlambat dilakukan eksekusi/ operasi
47% mengalami ketidakakuratan di dalam monitoring
70% sebab kematian sesungguhnya DAPAT DICEGAH
Hanya 26% pasien meninggal dalam 6 jam setelah masuk di Rumah Sakit
Sisanya (74%) pasien meninggal setelah Golden Period dilewati
POGI & EMAS:11 RSUD dan 1RS swasta di 6 Provinsi
PRA RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
9. AMP di Indonesia telah dilaksanakan sejak 1997.
Tetapi kegiatan AMP tidak selalu diikuti dengan
perbaikan pelayanan kesehatan maternal-perinatal
seperti yang diharapkan.
Beberapa kelemahan pelaksanaan AMP yang
terdeteksi, antara lain
Kesulitan analisis karena data tidak lengkap. Sistim pencatatan dan
Pelaporan kurang baik
Kurangnya keterlibatan lintas sektor dalam proses pengumpulan
data dan analisis
Terjadi Blaming, Shaming & Naming sehingga proses AMP tidak
langgeng
Tidak ada tindak lanjut terhadap rekomendasi dari proses AMP
Beberapa daerah ada yang belum mempunyai tim pengkaji.
AMP ( AUDIT MATERNAL PERINATAL )
11. Diperlukan
RUANG LINGKUP AMP
KABUPATEN
Pencatatan dan pelaporan kematian dan kesakitan
maternal dan perinatal yang menyeluruh
Pengisian rekam medis yang lengkap, benar dan
tepat di institusi pelayanan kesehatan (termasuk bidan
di desa)
Pelacakan sebab kematian oleh petugas puskesmas
dengan cara otopsi verbal
Identifikasi faktor non-medis termasuk informasi
rujukan dan masalah sosial ekonomi keluarga