SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
KEBIJAKAN NASIONAL
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
MENUJU PEMUDA INDONESIA
YANG BERKARAKTER
Cilacap, 30 Desember 2013
OLEH:
DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP
STAF AHLI MENTERI BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI PEMUDA DAN OLAHRAGA
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA
2
…..
SIAPAKAH PEMUDA ITU ?
Pemuda adalah warga negara Indonesia yang
memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai
30 (tiga puluh) tahun.
(Pasal 1 Angka 1 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)
Fase Kemandirian dan kematangan
Fase Pertumbuhan dan
Perkembangan yang memerlukan:
Penyadaran, Pemberdayaan, dan
Pengembangan
Fase yang menitikberatkan pada:
Pembinaan, Pengaturan
dan Pengawasan
Seluruh per-Undang Undangan
yang terkait dengan Pembangunan
Sumber Daya Manusia
Undang-Undang
Tentang Kepemudaan
Undang-Undang
Tentang Perlindungan Anak
FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA
DALAM ASPEK SOSIOLOGIS YURIDIS
Usia 30 th keatas
Usia 0 < 16 th
Usia 16 – 30 th
Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Staf Ahli Menpora
Bidang INFOKOM-PORA 3
4
WADAH PENGEMBANGAN DAN PENYALURAN
MINAT DAN BAKAT MANUSIA BERDASARKAN KELOMPOK USIA
USIA WADAH
0 – 5 Tahun Play Group/PAUD/TK
5 – 12 Tahun Pusat permainan anak-anak
12 – 16 Tahun Kelompok/organisasi aktivitas remaja
16 – 30 Tahun Organisasi Kepemudaan/Kemahasiswaan/Kepelajaran
30 – 60 Tahun Orpol, Ormas, dunia usaha dan dunia kerja/profesi
61 tahun ke atas Perkumpulan Manula
5
JUMLAH PEMUDA USIA 16 – 30 TAHUN
62.343.755
atau 26,23 % dari jumlah penduduk Indonesia (237,6 juta jiwa)
(Sumber: BPS Tahun 2010 - Statistik Pemuda Indonesia 2010)
Terdiri dari:
1. Siswa SMA atau sederajat;
2. Mahasiswa Diploma, S1, S2, atau S3;
3. Pekerja Pemula;
4. Pekerja Profesional (Pegawai Pemerintah, Non Pemerintah, Wiraswasta,
Seniman dll);
5. Anggota Legislatif;
6. Anggota TNI/POLRI;
7. Pengangguran Tidak Terdidik, Kurang Terdidik, dan Terdidik;
8. Pemuda Bermasalah (Narkoba, HIV/AIDS, Preman, Warga Binaan, dll);
9. Aktivis (OK, LSM, Ormas, Orpol, dll).
6
MASALAH KEPEMUDAAN
(PEMUDA SEBAGAI ‘TOKSIN’)
- Kriminalitas, (mencuri, merampok, memperkosa),
- Tawuran, (geng motor, perkelahian masal),
- Seks Bebas (HIV-AIDS),
- NAPZA,
- Radikalisme (anarkisme),
- Miskin,
- Penganguran,
- Sumber kekuatan destruktif di masyarakat (pelanggaran
norma sosial, moral dan hukum, dsb)
- dll
7
POTENSI PEMUDA
(PEMUDA SEBAGAI ‘TONIK’)
- Agen Perubahan, sosial kontrol, dan kekuatan moral
- Pemimpin masa kini dan masa akan datang,
- Pelaku wirausaha,
- Pelopor dan teladan,
- Pewaris kepemimpinan bangsa.
- Pelaku bela negara,
- Memiliki idealisme, energik, dan harapan.
- dll
8
TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
(Pasal 3 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)
Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas,
kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab,
berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan,
kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
1. Pemuda yang beriman dan bertakwa; (Karakter)
2. Berakhlak mulia; (Karakter)
3. Demokratis; (Karakter)
4. Bertanggungjawab; (Karakter)
5. Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri; (Kapasitas)
6. Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan
kebangsaan. (Karakter & Kapasitas)
7. Berdaya saing; (Daya Saing)
INTI TUJUAN
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
9
PEMUDA BERKARAKTER
(Pasal 3)
1. Beriman dan bertakwa;
2. Berakhlak mulia;
3. Demokratis;
4. Bertanggungjawab;
5. Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan,
kepeloporan, dan kebangsaan.
10
KARAKTERISTIK PEMUDA INDONESIA
YANG DIHARAPKAN
(Pasal 6)
1. Memiliki semangat kejuangan (tangguh);
2. Cinta tanah air;
3. Disiplin dan bertanggung jawab;
4. Memiliki rasa percaya diri;
5. Memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif,
dinamis, reformis, dan futuristik.
11
PERAN, TANGGUNGJAWAB, DAN HAK PEMUDA
(Bab V Pasal 16, 17, 18, 19, 20, dan 21)
Pemuda berperan aktif dalam segala aspek
pembangunan nasional, sebagai:
1. Kekuatan Moral
2. Kontrol Sosial
3. Agen Perubahan
(Pasal 16)
12
1. Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam
bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan;
2. Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-
spiritual;
3. Meningkatkan kesadaran hukum.
13
PERAN AKTIF PEMUDA
SEBAGAI KEKUATAN MORAL
(Pasal 17 Ayat 1)
1. Memperkuat wawasan kebangsaan;
2. Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak, dan
kewajiban sebagai warga negara;
3. Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan
hukum;
4. Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik;
5. Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik; Memberikan
kemudahan akses informasi.
14
PERAN AKTIF PEMUDA
SEBAGAI KONTROL SOSIAL
(Pasal 17 Ayat 2)
1. Pendidikan politik dan demokratisasi;
2. Sumber daya ekonomi;
3. Kepedulian terhadap masyarakat;
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi;
5. Olahraga, seni, dan budaya;
6. Kepedulian terhadap lingkungan hidup;
7. Pendidikan kewirausahaan;
8. Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda.
15
PERAN AKTIF PEMUDA
SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
(Pasal 17 Ayat 3)
Pemuda bertanggung jawab dalam pembangunan nasional
untuk:
1. Menjaga Pancasila sebagai ideologi negara;
2. Menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
3. Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa;
4. Melaksanakan konstitusi, demokrasi, dan tegaknya hukum;
5. Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat;
6. Meningkatkan ketahanan budaya nasional; dan/atau
7. Meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa.
TANGGUNG JAWAB PEMUDA
(Pasal 19)
16
1. Setiap pemuda berhak mendapatkan:
a. Perlindungan, khususnya dari pengaruh destruktif;
b. Pelayanan dalam penggunaan prasarana dan sarana kepemudaan tanpa
diskriminasi;
c. Advokasi;
d. Akses untuk pengembangan diri; dan
e. Kesempatan berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi, dan pengambilan keputusan strategis program
kepemudaan.
2. Setiap pemuda yang berprestasi berhak mendapatkan penghargaan.
HAK PEMUDA
(Pasal 20 dan 21)
17
STRATEGI MENCAPAI TUJUAN
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
18
19
GRAND STRATEGY
PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN
1. Pembangunan pemuda menjadi arus utama
(pengarusutamaan pemuda)
2. Jangkauan program meliputi individu, kelompok maupun
lembaga yang berpotensi maupun yang bermasalah;
3. Organisasi Kepemudaan sebagai mitra penting dalam
Pembangunan Kepemudaan (perlu revilatisasi organisasi
kepemudaan )
4. Tanggung jawab berada ditangan Pemerintah, pemerintah
daerah, organisasi kepemudaan, dan masyarakat
ARSITEKTUR PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN
KEBIJAKAN KEPEMUDAAN (PEMERINTAH/KEMENTERIAN)
SEBAGAI REGULATOR DAN FASILITATOR (NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA)
PELAKSANA KEBIJAKAN KEPEMUDAAN
PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH MASYARAKAT
INDIVIDU KELOMPOK LEMBAGA
PEMUDA MAJU
SASARAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
POTENSI KEPEMUDAAN
PELAYANAN PELAYANAN
PENYADARAN
Drs.H.SakhyanAsmara,M.SP–Deputi BidangPemberdayaanPemuda 520Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Staf Ahli Menpora Bidang
INFOKOM-PORA
FAKTOR PENDUKUNG
UNTUK MENCAPAI TUJUAN
KOMPONEN
YANG PERLU DISIAPKAN
TUJUAN
ARAH
LANDASAN
PANCASILA&UUD1945
ASAS,FUNGSI,TUJUAN
DANKARAKTERISTIK
Menyiapkan
Prasarana dan Sarana
ARAH
Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas,
kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta
memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40
Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pasal 3)
PEMUDA MAJU,
BERKARAKTER,
BERKAPASITAS,
DAN
BERDAYA SAING
Penetapan Peran,
Tanggung jawab dan
Hak Pemuda
Penetapan Tugas, Fungsi,
Wewenang dan
Tanggungjawab Pemerintah
dan Pemerintah daerah
Penetapan Strategi
Pelayanan Kepemudaan
INTI PELAYANAN
KEPEMUDAAN
PENGEMBANGAN
PEMBERDAYAAN
PENYADARAN
Menguatkan
Organisasi Kepemudaan
Menyiapkan Pendanaan
Memberikan Penghargaan
Melakukan
Koordinasi Kemitraan
Penguatan
Peran Serta Masyarakat
21 Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Staf Ahli Menpora
Bidang INFOKOM-PORA
Pembangunan kepemudaan dilaksanakan melalui
pelayanan kepemudaan yang meliputi
1. PENYADARAN
2. PEMBERDAYAAN
3. PENGEMBANGAN
INTI PEMBAGUNAN KEPEMUDAAN
22
PENYADARAN
Penyadaran pemuda adalah kegiatan yang diarahkan untuk memahami
dan menyikapi perkembangan dan perubahan lingkungan. (Pasal 1 Angka 5)
Penyadaran pada hakekatnya adalah pembangunan karakter pemuda
Indonesia yang meliputi keimanan dan ketakwaan, akhlak mulia, berjiwa
kepemimpinan dan demokratis, bertanggungjawab, memiliki jati diri,
kemandirian dan semangat kebangsaan yang tinggi.
23
PENYADARAN
Penyadaran kepemudaan diwujudkan melalui:
1. Pendidikan agama dan akhlak mulia;
2. Pendidikan wawasan kebangsaan;
3. Penumbuhan kesadaran mengenai hak dan kewajiban
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
4. Penumbuhan semangat bela negara;
5. Pemantapan kebudayaan nasional yang berbasis
kebudayaan lokal;
6. Pemahaman kemandirian ekonomi;
7. Penyiapan proses regenerasi di berbagai bidang.
24
PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan
potensi dan peran aktif pemuda.
(Pasal 1 Angka 6)
Pemberdayaan pemuda pada hakekatnya adalah
pembangunan kapasitas pemuda melalui upaya
sistematis yang dilakukan untuk memindahkan kondisi
pemuda saat ini kepada kondisi lain yang lebih baik.
25
PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan pemuda dilakukan melalui:
1. Peningkatan iman dan takwa;
2. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi;
3. Penyelenggaraan pendidikan bela negara dan ketahanan nasional;
4. Peneguhan kemandirian ekonomi pemuda;
5. Peningkatan kualitas jasmani, seni, dan budaya pemuda;
6. Peningkatan kemampuan hubungan internasional;
7. Peningkatan kemampuan pengelolaan lembaga kepemudaan;
8. Penyelenggaraan penelitian dan pendampingan kegiatan kepemudaan.
26
PENGEMBANGAN
Pengembangan kepemudaan pada hakekatnya adalah
upaya untuk mewujudkan pemuda Indonesia yang
berdaya saing, yang dilakukan melalui:
1. Pengembangan kepemimpinan
2. Pengembangan kewirausahaan
3. Pengembangan kepeloporan
27
PENGEMBANGAN
1. Pengembangan kepemimpinan pemuda adalah
kegiatan mengembangkan potensi keteladanan,
keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda.
2. Pengembangan kewirausahaan pemuda adalah
kegiatan mengembangkan potensi keterampilan
dan kemandirian berusaha.
3. Pengembangan kepeloporan pemuda adalah
kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan,
melakukan terobosan, menjawab tantangan,
dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah.
(Pasal 1 Angka 7, 8, dan 9)
28
BAGAN MENUJU PEMUDA MAJU
PEMUDA MAJU
BERKARAKTE
R
BERKAPASITAS BERDAYA SAING
PENYADARAN PEMBERDAYAAN PENGEMBANGAN
KEPEMIMPINAN
KEWIRAUSAHAAN
KEPELOPORAN
TOKSIN
DAN
TONIK
TOKSIN
(MASALAH)
TONIK
(POTENSI)
29
MEKANISME PERUMUSAN KEBIJAKAN
PROGRAM PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
30
31
PENETAPAN
KEBIJAKAN
DEFINITIF
RPJP, RPJMN, &RKP
PEMERINTAH RENSTRA &
RENJA KEMENTERIAN
PROBLEMATIKA KEPEMUDAAN
UNIT KERJA
ASDEP/
DEPUTI
SESKEMEN MENTERI DPR-RI
BAPPENAS
BIRO
PERENCANAAN
PENYELARASAN THD
SASARAN & TARGET
PENETAPAN KEBIJAKAN
& PAGU INDIKATIF
MEMUAT SASARAN & TARGET
UJI PUBLIK
PENETAPAN
KEBIJAKAN
SEMENTARA
TERJADI PERUBAHAN YG BERPENGARUH KPD
CAPAIAN SASARAN & TARGET
PUBLIK/
STAKEHOLDER
MEKANISME PERUMUSAN PROGRAM
KEPEMUDAAN TINGKAT NASIONAL
32
PENETAPAN
KEBIJAKAN
DEFINITIF
RPJPD, RPJMND, &RKP
PEMERINTAH DAERAH
RENSTRA & RENJA
PEMBANGUNAN DAERAH
PROBLEMATIKA KEPEMUDAAN
UNIT KERJA
DINAS
TERKAIT
SEKDA
GUBERNUR/
BUPATI/
WALIKOTA
DPRD
BAPPEDA
BAGIAN
PERENCANAAN
PEMDA
PENYELARASAN THD
SASARAN & TARGET
PENETAPAN KEBIJAKAN
& PAGU INDIKATIF
MEMUAT SASARAN & TARGET
UJI PUBLIK
PENETAPAN
KEBIJAKAN
SEMENTARA
TERJADI PERUBAHAN YG BERPENGARUH
KPD CAPAIAN SASARAN & TARGET
PUBLIK/
STAKEHOLDER
MEKANISME PERUMUSAN PROGRAM
KEPEMUDAAN TINGKAT DAERAH
33
Perangkat
Perumus Program
- Organisasi
- Regulasi
- SDM/aktor
- Manajemen
- Pembiayaan
Objek
Program
Pemuda
PROGRAM
PEMBANGUNAN
KEPEMUDAAN
Lingkungan Internal
Lingkungan Internal
Lingkungan Eksternal
DASAR PERUMUSAN
KEBIJAKAN PUBLIK PRODUK
KEBIJAKAN PUBLIK
Lingkungan Eksternal
PROBLEMATIKA
KEPEMUDAAN
RPJPD,RPJMND,RKP
PEMERINTAH DAERAH
RENSTRA DINAS TERKAIT
PROSES PERUMUSAN
PROGRAM KEPEMUDAAN
34
MODELANALISIS
PROGRAM PEMBANGUNAN PEMUDA
…..EVALUASI PROGRAM
PEMBANGUNAN
KEPEMUDAAN
INDIKATOR
1. Konteks
2. Input
3. Proses
4. Produk
EVALUASI PERUMUSAN PROGRAM
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
1. Proses Perumusan program
2. Unsur-unsur yang terlibat
dalam perumusan program
3. Faktor-faktor lingkungan
eksternal dan internal
4. Dokumen-dokumen yang
seharusnya menjadi rujukan
dalam perumusan program
5. Problematika kepemudaan,
keolahragaan, dan
kepramukaan yang seharusnya
menjadi dasar perumusan
program
KONSTRUKSI IDEAL PROGRAM
PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN
1. Disusun sesuai dengan UU No
40/2009 tentang Kepemudaan,
2. Sesuai dengan sasaran dan
target yang ditetapkan dalam
RPJP, RPJMN dan RKP serta
Renstra Kementerian/Daerah
3. Dapat menjawab atau
merespon masalah-masalah
aktual kepemudaan dan
Keolahragaan
PENUTUP
Parang patah jangan dicela
Elok disepuh dibara api
Hang tuah bijak pernah berkata
Tak pernah pemuda menyerah di bumi
Untuk apa memeras kelapa
Kalau tidak banyak santannya
Untuk apa jadi pemuda
Kalau tak bisa membangun bangsa
Walau debur ombak menerpa
Tak kan perahu berhenti laju
Walau hancur dihantam gempa
Pemuda Indonesia tetap bersatu
35
TERIMA KASIH
36
Biodata Singkat
Nama Lengkap : DRS. H. SAKHYAN ASMARA, MSP
Tempat, tanggal lahir : Medan, 17 September 1956
NIP : 19560917 198403 10 01
Jabatan : STAF AHLI MENPORA BIDANG INFOKOM-PORA
Agama : Islam
Pangkat/Golongan : Pembina Utama (IV/e)
Status Pernikahan : Menikah (dikaruniai 3 orang anak)
Alamat Rumah : Jl. Udayana III No. 1 Sentul City Bogor – Jawa Barat
Alamat Kantor : Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga,
Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta, Telp. 021-5703985
Nomor Ponsel/HP : 0811 645346
E-Mail/website : sakhyanmara@yahoo.com / http.www.kemenpora.go.id
Pendidikan : S1 Komunikasi FISIPOL UGM, S2 Studi Pembangunan USU, S3 Kebijakan Publik UI
Pekerjaan dan Jabatan : 1. Pembantu Dekan III FISIP USU (1994-2000)
2. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi SUMUT (2001-2004)
3. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi SUMUT (2004-2005)
4. Deputi Menpora RI Bidang Pemberdayaan Pemuda (2005-2010)
5. Staf Ahli Bidang INFOKOM-PORA (2010-sekarang)
Riwayat Organisasi : 1. Instruktur Kader HMI Cabang Yogyakarta
2. Wakil Ketua DPD KNPI Tingkat I Sumatera Utara
3. Ketua MPO Pemuda Pancasila Provinsi DKI Jakarta
4. Pengurus KAHMI Nasional
5. Pengurus Nasional KAGAMA
6. Pengurus MPN Pemuda Pancasila
7. Pengurus PSSI Anggota Komisi Etika
37

More Related Content

What's hot

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
 
Peran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaPeran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaEdwar Fitri
 
Revolusi mental asn ,camat dan desa
Revolusi mental asn ,camat dan desaRevolusi mental asn ,camat dan desa
Revolusi mental asn ,camat dan desaRooy John
 
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana PendidikanPendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana PendidikanR. Herawati Suryanegara
 
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnikPeranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnikMardhiah Hayati Rahim
 
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORALPENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORALTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaRevolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaAgus Widiyanto
 
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranHubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranSiti Hawa
 
kepentingan perpaduan & integrasi nasional demi kestabilan & kesejahteraan so...
kepentingan perpaduan & integrasi nasional demi kestabilan & kesejahteraan so...kepentingan perpaduan & integrasi nasional demi kestabilan & kesejahteraan so...
kepentingan perpaduan & integrasi nasional demi kestabilan & kesejahteraan so...Asyraf Abdul Rahim
 
He integrasi dan menangani cabaran
He   integrasi dan menangani cabaranHe   integrasi dan menangani cabaran
He integrasi dan menangani cabarankamisah parmen
 
Hubungan Etnik 2011 - Pengenalan
Hubungan Etnik 2011 - PengenalanHubungan Etnik 2011 - Pengenalan
Hubungan Etnik 2011 - PengenalanMahyuddin Khalid
 
Unsur dasar wasantara
Unsur dasar wasantaraUnsur dasar wasantara
Unsur dasar wasantaraChoi Fatma
 
Hubungan Etnik 2011 - Integrasi Hubungan Etnik
Hubungan Etnik 2011 - Integrasi Hubungan EtnikHubungan Etnik 2011 - Integrasi Hubungan Etnik
Hubungan Etnik 2011 - Integrasi Hubungan EtnikMahyuddin Khalid
 
04 jonni sismennas
04 jonni sismennas04 jonni sismennas
04 jonni sismennasjonnimz
 
Hubungan Etnik - Konsep Asas
Hubungan Etnik - Konsep AsasHubungan Etnik - Konsep Asas
Hubungan Etnik - Konsep AsasMahyuddin Khalid
 
GPP1063 : Kepentingan Integrasi Nasional
GPP1063 : Kepentingan Integrasi NasionalGPP1063 : Kepentingan Integrasi Nasional
GPP1063 : Kepentingan Integrasi NasionalAtifah Ruzana Abd Wahab
 
Islam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatIslam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatpropadeus
 
Kebaikan dan keburukan menyertai Program Latihan Khidmat Negara .
Kebaikan dan keburukan menyertai Program Latihan Khidmat Negara .Kebaikan dan keburukan menyertai Program Latihan Khidmat Negara .
Kebaikan dan keburukan menyertai Program Latihan Khidmat Negara .HanissMalik
 

What's hot (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Peran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaPeran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun Desa
 
Revolusi mental asn ,camat dan desa
Revolusi mental asn ,camat dan desaRevolusi mental asn ,camat dan desa
Revolusi mental asn ,camat dan desa
 
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana PendidikanPendidikan Kewarganegaraan (PKn)  Sebagai Sarana Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Sebagai Sarana Pendidikan
 
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnikPeranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
Peranan iklan dalam mengintegrasikan etnik
 
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORALPENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
 
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif PancasilaRevolusi mental dalam Perspektif Pancasila
Revolusi mental dalam Perspektif Pancasila
 
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranHubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaran
 
kepentingan perpaduan & integrasi nasional demi kestabilan & kesejahteraan so...
kepentingan perpaduan & integrasi nasional demi kestabilan & kesejahteraan so...kepentingan perpaduan & integrasi nasional demi kestabilan & kesejahteraan so...
kepentingan perpaduan & integrasi nasional demi kestabilan & kesejahteraan so...
 
He integrasi dan menangani cabaran
He   integrasi dan menangani cabaranHe   integrasi dan menangani cabaran
He integrasi dan menangani cabaran
 
Hubungan Etnik 2011 - Pengenalan
Hubungan Etnik 2011 - PengenalanHubungan Etnik 2011 - Pengenalan
Hubungan Etnik 2011 - Pengenalan
 
Unsur dasar wasantara
Unsur dasar wasantaraUnsur dasar wasantara
Unsur dasar wasantara
 
Hubungan Etnik 2011 - Integrasi Hubungan Etnik
Hubungan Etnik 2011 - Integrasi Hubungan EtnikHubungan Etnik 2011 - Integrasi Hubungan Etnik
Hubungan Etnik 2011 - Integrasi Hubungan Etnik
 
Nasionalisme
NasionalismeNasionalisme
Nasionalisme
 
04 jonni sismennas
04 jonni sismennas04 jonni sismennas
04 jonni sismennas
 
Hubungan Etnik - Konsep Asas
Hubungan Etnik - Konsep AsasHubungan Etnik - Konsep Asas
Hubungan Etnik - Konsep Asas
 
Kewaspadaan Nasional
Kewaspadaan NasionalKewaspadaan Nasional
Kewaspadaan Nasional
 
GPP1063 : Kepentingan Integrasi Nasional
GPP1063 : Kepentingan Integrasi NasionalGPP1063 : Kepentingan Integrasi Nasional
GPP1063 : Kepentingan Integrasi Nasional
 
Islam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatIslam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyat
 
Kebaikan dan keburukan menyertai Program Latihan Khidmat Negara .
Kebaikan dan keburukan menyertai Program Latihan Khidmat Negara .Kebaikan dan keburukan menyertai Program Latihan Khidmat Negara .
Kebaikan dan keburukan menyertai Program Latihan Khidmat Negara .
 

Similar to PEMUDA BERKARAKTER

Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti
 
bijak-bangun-pmd-2011-baru.ppt
bijak-bangun-pmd-2011-baru.pptbijak-bangun-pmd-2011-baru.ppt
bijak-bangun-pmd-2011-baru.pptkepemudaanbrebes
 
Peran_Muda_dalam_pembangunan_desa.ppt
Peran_Muda_dalam_pembangunan_desa.pptPeran_Muda_dalam_pembangunan_desa.ppt
Peran_Muda_dalam_pembangunan_desa.pptRizalApitFitrian
 
Sosialisasi UU Kepemudaan 2016.ppt
Sosialisasi UU Kepemudaan 2016.pptSosialisasi UU Kepemudaan 2016.ppt
Sosialisasi UU Kepemudaan 2016.pptMustaqimMus
 
8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etikadita rahmawati
 
SEMINAR NASIONAL Pancasila sumber hukum BELAGEST 2022 original baru.pdf
SEMINAR NASIONAL Pancasila sumber hukum BELAGEST  2022 original baru.pdfSEMINAR NASIONAL Pancasila sumber hukum BELAGEST  2022 original baru.pdf
SEMINAR NASIONAL Pancasila sumber hukum BELAGEST 2022 original baru.pdfYani Antariksa
 
Pendidikan kewarganegaraan kuliah
Pendidikan kewarganegaraan kuliahPendidikan kewarganegaraan kuliah
Pendidikan kewarganegaraan kuliaharka90
 
Pertemuan 2 PKN.pptx
Pertemuan 2 PKN.pptxPertemuan 2 PKN.pptx
Pertemuan 2 PKN.pptxbanjava
 
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdfPERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdfHaerunRizal
 
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang TarunaPermensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang TarunaPemdes Seboro Sadang
 
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaPermensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaRano Rahman
 
PKN PERTEMUAN KE-1.pptx
PKN PERTEMUAN KE-1.pptxPKN PERTEMUAN KE-1.pptx
PKN PERTEMUAN KE-1.pptxFikra8
 
Apramuka
ApramukaApramuka
Apramukaanggum
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanNandang Sukmara
 
Pendidikan Pancasila "Pancasila sakti"
Pendidikan Pancasila "Pancasila sakti"Pendidikan Pancasila "Pancasila sakti"
Pendidikan Pancasila "Pancasila sakti"hananmasdly
 

Similar to PEMUDA BERKARAKTER (20)

Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasiSri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
Sri Suwanti - Peran lsm dan ormas dalam peningkatan kemandirian generasi
 
bijak-bangun-pmd-2011-baru.ppt
bijak-bangun-pmd-2011-baru.pptbijak-bangun-pmd-2011-baru.ppt
bijak-bangun-pmd-2011-baru.ppt
 
Peran_Muda_dalam_pembangunan_desa.ppt
Peran_Muda_dalam_pembangunan_desa.pptPeran_Muda_dalam_pembangunan_desa.ppt
Peran_Muda_dalam_pembangunan_desa.ppt
 
Sosialisasi UU Kepemudaan 2016.ppt
Sosialisasi UU Kepemudaan 2016.pptSosialisasi UU Kepemudaan 2016.ppt
Sosialisasi UU Kepemudaan 2016.ppt
 
attock SUHARTO, M. Si.
attock SUHARTO, M. Si.attock SUHARTO, M. Si.
attock SUHARTO, M. Si.
 
8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika
 
SEMINAR NASIONAL Pancasila sumber hukum BELAGEST 2022 original baru.pdf
SEMINAR NASIONAL Pancasila sumber hukum BELAGEST  2022 original baru.pdfSEMINAR NASIONAL Pancasila sumber hukum BELAGEST  2022 original baru.pdf
SEMINAR NASIONAL Pancasila sumber hukum BELAGEST 2022 original baru.pdf
 
Pendidikan kewarganegaraan kuliah
Pendidikan kewarganegaraan kuliahPendidikan kewarganegaraan kuliah
Pendidikan kewarganegaraan kuliah
 
Pertemuan 2 PKN.pptx
Pertemuan 2 PKN.pptxPertemuan 2 PKN.pptx
Pertemuan 2 PKN.pptx
 
Materi Pendidikan Kewarganegaraan
Materi Pendidikan KewarganegaraanMateri Pendidikan Kewarganegaraan
Materi Pendidikan Kewarganegaraan
 
Pengantar
Pengantar Pengantar
Pengantar
 
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdfPERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
 
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang TarunaPermensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
 
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaPermensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
 
PKN PERTEMUAN KE-1.pptx
PKN PERTEMUAN KE-1.pptxPKN PERTEMUAN KE-1.pptx
PKN PERTEMUAN KE-1.pptx
 
Grand design-pend-karakter
Grand design-pend-karakterGrand design-pend-karakter
Grand design-pend-karakter
 
Present k.sakinah
Present k.sakinahPresent k.sakinah
Present k.sakinah
 
Apramuka
ApramukaApramuka
Apramuka
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
 
Pendidikan Pancasila "Pancasila sakti"
Pendidikan Pancasila "Pancasila sakti"Pendidikan Pancasila "Pancasila sakti"
Pendidikan Pancasila "Pancasila sakti"
 

More from Badan Pembina Mahasiswa Wahidiyah Pusat

More from Badan Pembina Mahasiswa Wahidiyah Pusat (20)

Teks Muqoddimah Sholawat Wahidiyah
Teks Muqoddimah Sholawat WahidiyahTeks Muqoddimah Sholawat Wahidiyah
Teks Muqoddimah Sholawat Wahidiyah
 
Puisi Sholawat Kesadaran
Puisi Sholawat KesadaranPuisi Sholawat Kesadaran
Puisi Sholawat Kesadaran
 
Puisi Untaian Harapan
Puisi Untaian HarapanPuisi Untaian Harapan
Puisi Untaian Harapan
 
Puisi Sebuah Rintihan
Puisi Sebuah RintihanPuisi Sebuah Rintihan
Puisi Sebuah Rintihan
 
Puisi Al Aninu Fihabbatirroja
Puisi Al Aninu FihabbatirrojaPuisi Al Aninu Fihabbatirroja
Puisi Al Aninu Fihabbatirroja
 
Puisi Surat Untuk Rosuulallooh
Puisi Surat Untuk RosuulalloohPuisi Surat Untuk Rosuulallooh
Puisi Surat Untuk Rosuulallooh
 
Peran penting gaspul (materi)
Peran penting gaspul (materi)Peran penting gaspul (materi)
Peran penting gaspul (materi)
 
Sk no. 20 tahun 1989 tentang dana box
Sk no. 20 tahun 1989 tentang dana boxSk no. 20 tahun 1989 tentang dana box
Sk no. 20 tahun 1989 tentang dana box
 
Surat menyurat psw
Surat menyurat pswSurat menyurat psw
Surat menyurat psw
 
Sumber keuangan psw 2015
Sumber keuangan psw 2015Sumber keuangan psw 2015
Sumber keuangan psw 2015
 
Slide (3) dana box 2015
Slide (3) dana box 2015Slide (3) dana box 2015
Slide (3) dana box 2015
 
Realita dan Mimpi
Realita dan MimpiRealita dan Mimpi
Realita dan Mimpi
 
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
Tuntunan Mujahadah dan Acara-acara Wahidiyah (April 2014)
 
Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah AirWawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air
 
MEKANISME KERJA DPC PSW
MEKANISME KERJA DPC PSWMEKANISME KERJA DPC PSW
MEKANISME KERJA DPC PSW
 
Management & Leadership PSW
Management & Leadership PSWManagement & Leadership PSW
Management & Leadership PSW
 
Panduan acara acara wahidiyah
Panduan acara acara wahidiyahPanduan acara acara wahidiyah
Panduan acara acara wahidiyah
 
Panduan Keseragaman Mujahadah
Panduan Keseragaman MujahadahPanduan Keseragaman Mujahadah
Panduan Keseragaman Mujahadah
 
Keseragaman Mujahadah
Keseragaman MujahadahKeseragaman Mujahadah
Keseragaman Mujahadah
 
Juklak Acara Acara Wahidiyah
Juklak Acara Acara WahidiyahJuklak Acara Acara Wahidiyah
Juklak Acara Acara Wahidiyah
 

PEMUDA BERKARAKTER

  • 1. KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN MENUJU PEMUDA INDONESIA YANG BERKARAKTER Cilacap, 30 Desember 2013 OLEH: DRS. H. SAKHYAN ASMARA, M.SP STAF AHLI MENTERI BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI PEMUDA DAN OLAHRAGA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA
  • 2. 2 ….. SIAPAKAH PEMUDA ITU ? Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. (Pasal 1 Angka 1 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)
  • 3. Fase Kemandirian dan kematangan Fase Pertumbuhan dan Perkembangan yang memerlukan: Penyadaran, Pemberdayaan, dan Pengembangan Fase yang menitikberatkan pada: Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Seluruh per-Undang Undangan yang terkait dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia Undang-Undang Tentang Kepemudaan Undang-Undang Tentang Perlindungan Anak FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA DALAM ASPEK SOSIOLOGIS YURIDIS Usia 30 th keatas Usia 0 < 16 th Usia 16 – 30 th Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Staf Ahli Menpora Bidang INFOKOM-PORA 3
  • 4. 4 WADAH PENGEMBANGAN DAN PENYALURAN MINAT DAN BAKAT MANUSIA BERDASARKAN KELOMPOK USIA USIA WADAH 0 – 5 Tahun Play Group/PAUD/TK 5 – 12 Tahun Pusat permainan anak-anak 12 – 16 Tahun Kelompok/organisasi aktivitas remaja 16 – 30 Tahun Organisasi Kepemudaan/Kemahasiswaan/Kepelajaran 30 – 60 Tahun Orpol, Ormas, dunia usaha dan dunia kerja/profesi 61 tahun ke atas Perkumpulan Manula
  • 5. 5 JUMLAH PEMUDA USIA 16 – 30 TAHUN 62.343.755 atau 26,23 % dari jumlah penduduk Indonesia (237,6 juta jiwa) (Sumber: BPS Tahun 2010 - Statistik Pemuda Indonesia 2010) Terdiri dari: 1. Siswa SMA atau sederajat; 2. Mahasiswa Diploma, S1, S2, atau S3; 3. Pekerja Pemula; 4. Pekerja Profesional (Pegawai Pemerintah, Non Pemerintah, Wiraswasta, Seniman dll); 5. Anggota Legislatif; 6. Anggota TNI/POLRI; 7. Pengangguran Tidak Terdidik, Kurang Terdidik, dan Terdidik; 8. Pemuda Bermasalah (Narkoba, HIV/AIDS, Preman, Warga Binaan, dll); 9. Aktivis (OK, LSM, Ormas, Orpol, dll).
  • 6. 6 MASALAH KEPEMUDAAN (PEMUDA SEBAGAI ‘TOKSIN’) - Kriminalitas, (mencuri, merampok, memperkosa), - Tawuran, (geng motor, perkelahian masal), - Seks Bebas (HIV-AIDS), - NAPZA, - Radikalisme (anarkisme), - Miskin, - Penganguran, - Sumber kekuatan destruktif di masyarakat (pelanggaran norma sosial, moral dan hukum, dsb) - dll
  • 7. 7 POTENSI PEMUDA (PEMUDA SEBAGAI ‘TONIK’) - Agen Perubahan, sosial kontrol, dan kekuatan moral - Pemimpin masa kini dan masa akan datang, - Pelaku wirausaha, - Pelopor dan teladan, - Pewaris kepemimpinan bangsa. - Pelaku bela negara, - Memiliki idealisme, energik, dan harapan. - dll
  • 8. 8 TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN (Pasal 3 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan) Terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 9. 1. Pemuda yang beriman dan bertakwa; (Karakter) 2. Berakhlak mulia; (Karakter) 3. Demokratis; (Karakter) 4. Bertanggungjawab; (Karakter) 5. Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri; (Kapasitas) 6. Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan. (Karakter & Kapasitas) 7. Berdaya saing; (Daya Saing) INTI TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN 9
  • 10. PEMUDA BERKARAKTER (Pasal 3) 1. Beriman dan bertakwa; 2. Berakhlak mulia; 3. Demokratis; 4. Bertanggungjawab; 5. Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan. 10
  • 11. KARAKTERISTIK PEMUDA INDONESIA YANG DIHARAPKAN (Pasal 6) 1. Memiliki semangat kejuangan (tangguh); 2. Cinta tanah air; 3. Disiplin dan bertanggung jawab; 4. Memiliki rasa percaya diri; 5. Memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan futuristik. 11
  • 12. PERAN, TANGGUNGJAWAB, DAN HAK PEMUDA (Bab V Pasal 16, 17, 18, 19, 20, dan 21) Pemuda berperan aktif dalam segala aspek pembangunan nasional, sebagai: 1. Kekuatan Moral 2. Kontrol Sosial 3. Agen Perubahan (Pasal 16) 12
  • 13. 1. Menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan; 2. Memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental- spiritual; 3. Meningkatkan kesadaran hukum. 13 PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI KEKUATAN MORAL (Pasal 17 Ayat 1)
  • 14. 1. Memperkuat wawasan kebangsaan; 2. Membangkitkan kesadaran atas tanggung jawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara; 3. Membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum; 4. Meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik; 5. Menjamin transparansi dan akuntabilitas publik; Memberikan kemudahan akses informasi. 14 PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI KONTROL SOSIAL (Pasal 17 Ayat 2)
  • 15. 1. Pendidikan politik dan demokratisasi; 2. Sumber daya ekonomi; 3. Kepedulian terhadap masyarakat; 4. Ilmu pengetahuan dan teknologi; 5. Olahraga, seni, dan budaya; 6. Kepedulian terhadap lingkungan hidup; 7. Pendidikan kewirausahaan; 8. Kepemimpinan dan kepeloporan pemuda. 15 PERAN AKTIF PEMUDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN (Pasal 17 Ayat 3)
  • 16. Pemuda bertanggung jawab dalam pembangunan nasional untuk: 1. Menjaga Pancasila sebagai ideologi negara; 2. Menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa; 4. Melaksanakan konstitusi, demokrasi, dan tegaknya hukum; 5. Meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat; 6. Meningkatkan ketahanan budaya nasional; dan/atau 7. Meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa. TANGGUNG JAWAB PEMUDA (Pasal 19) 16
  • 17. 1. Setiap pemuda berhak mendapatkan: a. Perlindungan, khususnya dari pengaruh destruktif; b. Pelayanan dalam penggunaan prasarana dan sarana kepemudaan tanpa diskriminasi; c. Advokasi; d. Akses untuk pengembangan diri; dan e. Kesempatan berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pengambilan keputusan strategis program kepemudaan. 2. Setiap pemuda yang berprestasi berhak mendapatkan penghargaan. HAK PEMUDA (Pasal 20 dan 21) 17
  • 19. 19 GRAND STRATEGY PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN 1. Pembangunan pemuda menjadi arus utama (pengarusutamaan pemuda) 2. Jangkauan program meliputi individu, kelompok maupun lembaga yang berpotensi maupun yang bermasalah; 3. Organisasi Kepemudaan sebagai mitra penting dalam Pembangunan Kepemudaan (perlu revilatisasi organisasi kepemudaan ) 4. Tanggung jawab berada ditangan Pemerintah, pemerintah daerah, organisasi kepemudaan, dan masyarakat
  • 20. ARSITEKTUR PEMBANGUNAN NASIONAL KEPEMUDAAN KEBIJAKAN KEPEMUDAAN (PEMERINTAH/KEMENTERIAN) SEBAGAI REGULATOR DAN FASILITATOR (NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA) PELAKSANA KEBIJAKAN KEPEMUDAAN PEMERINTAH PEMERINTAH DAERAH MASYARAKAT INDIVIDU KELOMPOK LEMBAGA PEMUDA MAJU SASARAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN POTENSI KEPEMUDAAN PELAYANAN PELAYANAN PENYADARAN Drs.H.SakhyanAsmara,M.SP–Deputi BidangPemberdayaanPemuda 520Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Staf Ahli Menpora Bidang INFOKOM-PORA
  • 21. FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI TUJUAN KOMPONEN YANG PERLU DISIAPKAN TUJUAN ARAH LANDASAN PANCASILA&UUD1945 ASAS,FUNGSI,TUJUAN DANKARAKTERISTIK Menyiapkan Prasarana dan Sarana ARAH Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pasal 3) PEMUDA MAJU, BERKARAKTER, BERKAPASITAS, DAN BERDAYA SAING Penetapan Peran, Tanggung jawab dan Hak Pemuda Penetapan Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah daerah Penetapan Strategi Pelayanan Kepemudaan INTI PELAYANAN KEPEMUDAAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN PENYADARAN Menguatkan Organisasi Kepemudaan Menyiapkan Pendanaan Memberikan Penghargaan Melakukan Koordinasi Kemitraan Penguatan Peran Serta Masyarakat 21 Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Staf Ahli Menpora Bidang INFOKOM-PORA
  • 22. Pembangunan kepemudaan dilaksanakan melalui pelayanan kepemudaan yang meliputi 1. PENYADARAN 2. PEMBERDAYAAN 3. PENGEMBANGAN INTI PEMBAGUNAN KEPEMUDAAN 22
  • 23. PENYADARAN Penyadaran pemuda adalah kegiatan yang diarahkan untuk memahami dan menyikapi perkembangan dan perubahan lingkungan. (Pasal 1 Angka 5) Penyadaran pada hakekatnya adalah pembangunan karakter pemuda Indonesia yang meliputi keimanan dan ketakwaan, akhlak mulia, berjiwa kepemimpinan dan demokratis, bertanggungjawab, memiliki jati diri, kemandirian dan semangat kebangsaan yang tinggi. 23
  • 24. PENYADARAN Penyadaran kepemudaan diwujudkan melalui: 1. Pendidikan agama dan akhlak mulia; 2. Pendidikan wawasan kebangsaan; 3. Penumbuhan kesadaran mengenai hak dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; 4. Penumbuhan semangat bela negara; 5. Pemantapan kebudayaan nasional yang berbasis kebudayaan lokal; 6. Pemahaman kemandirian ekonomi; 7. Penyiapan proses regenerasi di berbagai bidang. 24
  • 25. PEMBERDAYAAN Pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda. (Pasal 1 Angka 6) Pemberdayaan pemuda pada hakekatnya adalah pembangunan kapasitas pemuda melalui upaya sistematis yang dilakukan untuk memindahkan kondisi pemuda saat ini kepada kondisi lain yang lebih baik. 25
  • 26. PEMBERDAYAAN Pemberdayaan pemuda dilakukan melalui: 1. Peningkatan iman dan takwa; 2. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi; 3. Penyelenggaraan pendidikan bela negara dan ketahanan nasional; 4. Peneguhan kemandirian ekonomi pemuda; 5. Peningkatan kualitas jasmani, seni, dan budaya pemuda; 6. Peningkatan kemampuan hubungan internasional; 7. Peningkatan kemampuan pengelolaan lembaga kepemudaan; 8. Penyelenggaraan penelitian dan pendampingan kegiatan kepemudaan. 26
  • 27. PENGEMBANGAN Pengembangan kepemudaan pada hakekatnya adalah upaya untuk mewujudkan pemuda Indonesia yang berdaya saing, yang dilakukan melalui: 1. Pengembangan kepemimpinan 2. Pengembangan kewirausahaan 3. Pengembangan kepeloporan 27
  • 28. PENGEMBANGAN 1. Pengembangan kepemimpinan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi keteladanan, keberpengaruhan, serta penggerakan pemuda. 2. Pengembangan kewirausahaan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi keterampilan dan kemandirian berusaha. 3. Pengembangan kepeloporan pemuda adalah kegiatan mengembangkan potensi dalam merintis jalan, melakukan terobosan, menjawab tantangan, dan memberikan jalan keluar atas pelbagai masalah. (Pasal 1 Angka 7, 8, dan 9) 28
  • 29. BAGAN MENUJU PEMUDA MAJU PEMUDA MAJU BERKARAKTE R BERKAPASITAS BERDAYA SAING PENYADARAN PEMBERDAYAAN PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN KEPELOPORAN TOKSIN DAN TONIK TOKSIN (MASALAH) TONIK (POTENSI) 29
  • 30. MEKANISME PERUMUSAN KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN 30
  • 31. 31 PENETAPAN KEBIJAKAN DEFINITIF RPJP, RPJMN, &RKP PEMERINTAH RENSTRA & RENJA KEMENTERIAN PROBLEMATIKA KEPEMUDAAN UNIT KERJA ASDEP/ DEPUTI SESKEMEN MENTERI DPR-RI BAPPENAS BIRO PERENCANAAN PENYELARASAN THD SASARAN & TARGET PENETAPAN KEBIJAKAN & PAGU INDIKATIF MEMUAT SASARAN & TARGET UJI PUBLIK PENETAPAN KEBIJAKAN SEMENTARA TERJADI PERUBAHAN YG BERPENGARUH KPD CAPAIAN SASARAN & TARGET PUBLIK/ STAKEHOLDER MEKANISME PERUMUSAN PROGRAM KEPEMUDAAN TINGKAT NASIONAL
  • 32. 32 PENETAPAN KEBIJAKAN DEFINITIF RPJPD, RPJMND, &RKP PEMERINTAH DAERAH RENSTRA & RENJA PEMBANGUNAN DAERAH PROBLEMATIKA KEPEMUDAAN UNIT KERJA DINAS TERKAIT SEKDA GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA DPRD BAPPEDA BAGIAN PERENCANAAN PEMDA PENYELARASAN THD SASARAN & TARGET PENETAPAN KEBIJAKAN & PAGU INDIKATIF MEMUAT SASARAN & TARGET UJI PUBLIK PENETAPAN KEBIJAKAN SEMENTARA TERJADI PERUBAHAN YG BERPENGARUH KPD CAPAIAN SASARAN & TARGET PUBLIK/ STAKEHOLDER MEKANISME PERUMUSAN PROGRAM KEPEMUDAAN TINGKAT DAERAH
  • 33. 33 Perangkat Perumus Program - Organisasi - Regulasi - SDM/aktor - Manajemen - Pembiayaan Objek Program Pemuda PROGRAM PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN Lingkungan Internal Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal DASAR PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK PRODUK KEBIJAKAN PUBLIK Lingkungan Eksternal PROBLEMATIKA KEPEMUDAAN RPJPD,RPJMND,RKP PEMERINTAH DAERAH RENSTRA DINAS TERKAIT PROSES PERUMUSAN PROGRAM KEPEMUDAAN
  • 34. 34 MODELANALISIS PROGRAM PEMBANGUNAN PEMUDA …..EVALUASI PROGRAM PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN INDIKATOR 1. Konteks 2. Input 3. Proses 4. Produk EVALUASI PERUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN 1. Proses Perumusan program 2. Unsur-unsur yang terlibat dalam perumusan program 3. Faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal 4. Dokumen-dokumen yang seharusnya menjadi rujukan dalam perumusan program 5. Problematika kepemudaan, keolahragaan, dan kepramukaan yang seharusnya menjadi dasar perumusan program KONSTRUKSI IDEAL PROGRAM PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN 1. Disusun sesuai dengan UU No 40/2009 tentang Kepemudaan, 2. Sesuai dengan sasaran dan target yang ditetapkan dalam RPJP, RPJMN dan RKP serta Renstra Kementerian/Daerah 3. Dapat menjawab atau merespon masalah-masalah aktual kepemudaan dan Keolahragaan
  • 35. PENUTUP Parang patah jangan dicela Elok disepuh dibara api Hang tuah bijak pernah berkata Tak pernah pemuda menyerah di bumi Untuk apa memeras kelapa Kalau tidak banyak santannya Untuk apa jadi pemuda Kalau tak bisa membangun bangsa Walau debur ombak menerpa Tak kan perahu berhenti laju Walau hancur dihantam gempa Pemuda Indonesia tetap bersatu 35
  • 37. Biodata Singkat Nama Lengkap : DRS. H. SAKHYAN ASMARA, MSP Tempat, tanggal lahir : Medan, 17 September 1956 NIP : 19560917 198403 10 01 Jabatan : STAF AHLI MENPORA BIDANG INFOKOM-PORA Agama : Islam Pangkat/Golongan : Pembina Utama (IV/e) Status Pernikahan : Menikah (dikaruniai 3 orang anak) Alamat Rumah : Jl. Udayana III No. 1 Sentul City Bogor – Jawa Barat Alamat Kantor : Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta, Telp. 021-5703985 Nomor Ponsel/HP : 0811 645346 E-Mail/website : sakhyanmara@yahoo.com / http.www.kemenpora.go.id Pendidikan : S1 Komunikasi FISIPOL UGM, S2 Studi Pembangunan USU, S3 Kebijakan Publik UI Pekerjaan dan Jabatan : 1. Pembantu Dekan III FISIP USU (1994-2000) 2. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi SUMUT (2001-2004) 3. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi SUMUT (2004-2005) 4. Deputi Menpora RI Bidang Pemberdayaan Pemuda (2005-2010) 5. Staf Ahli Bidang INFOKOM-PORA (2010-sekarang) Riwayat Organisasi : 1. Instruktur Kader HMI Cabang Yogyakarta 2. Wakil Ketua DPD KNPI Tingkat I Sumatera Utara 3. Ketua MPO Pemuda Pancasila Provinsi DKI Jakarta 4. Pengurus KAHMI Nasional 5. Pengurus Nasional KAGAMA 6. Pengurus MPN Pemuda Pancasila 7. Pengurus PSSI Anggota Komisi Etika 37