Defisit air bersih di Pulau Jawa disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk dan berkurangnya sumber air. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam pengelolaan sumber daya air dan konservasi lingkungan untuk mengatasi masalah ini.
6. Latar Belakang
• Dalam pembelajaran MPKT-B
digunakan sebuah metode
pembelajaran yang diberi nama PBL
• Problem Based Learning (PBL)
adalah suatu model pembelajaran
yang melibatkan siswa untuk
memecahkan masalah melalui
tahap-tahap metode ilmiah sehingga
siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan
dengan masalah tersebut dan
sekaligus memiliki ketrampilan untuk
memecahkan masalah.
Dalam pemicu kami
memspesifikan faktor-faktor
penyebab defisit air di Pulau
Jawa
Berkaitan dengan LSPB :
• LSPB 3: Sumber Air Bersih
• LSPB 4: Pertumbuhan Populasi
• Ekologi
• Ekosistem
• Pemanasan global
• Kesehatan
• E-health
Pemicu
7. Latar Belakang
Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat
bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi
manusia.
Air merupakan kebutuhan
dasar manusia. Sudah
menjadi anggapan umum
di mana kita menemukan
air, maka di sana ada
harapan akan kehidupan.
7
8. 1
2
3
4
Faktor-faktor Penyebab Defisit Air
8
Rusaknya ekosistem daerah aliran sungai (DAS)
Pengundulan hutan
Perubahan iklim
Rendahnya kesadaran untuk melestarikan sumber
daya air
Berikut beberapa penyebab
defisit air:
11. Tujuan
Khusus
Mengetahui apa saja faktor penyebab
terjadinya defisit air
Mengetahui mengapa terjadinya defisit
air bersih terjadi di Pulau Jawa
Mengetahui daerah di Indonesia yang
sering mengalami defisit air
Mengetahui siapa yang memiliki peran
penting dalam penanggulangan defisit
air
Mengetahui bagaimana cara
menanggulangi defisit air
11
14. 1
2
3
4
5
14
Apa saja faktor penyebab terjadinya defisit air ?
Mengapa defisit air bersih terjadi di Pulau Jawa?
Di Indonesia, daerah mana yang sering mengalami defisit air?
Siapa yang memiliki peran penting dalam penanggulangan defisit air?
Bagaimana cara menanggulangi defisit air?
Analisis Masalah
15. Hipotesis
Defisit air layak konsumsi disebabkan oleh ledakan
penduduk, musim kemarau, dan kurangnya wadah
penampung air di Indonesia.
15
17. Pemicu PBL-1
Rektor Universitas Parahiyangan, R. Wahyudi Triweko mengatakan sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di Pulau
Jawa (fokus.news.viva. co.id, 23 Maret 2015). Selanjutnya, menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Sumber
Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) Moedijadi banyak masyarakat
tidak mendapat air layak konsumsi. Menurut data Bappenas, sekitar 77% wilayah di Pulau Jawa mengalami defisit air
selama satu hingga delapan bulan setiap tahunnya, terutama di musim kemarau. Beberapa hari lalu, Undang-
Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi
(www.cnnindonesia.com). Ditambah lagi dengan fakta bahwa populasi manusia di Indonesia yang terus meningkat.
Suara Pembaruan (16 Maret 2015) juga memberitakan masyarakat Orang Rimba di Jambi, banyak yang sakit
kekurangan air bersih. Sebagai mahasiswa, Saudara diminta untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada serta
memberikan alternatif solusi yang sesuai dengan permasalahan tersebut.
17
18. Daftar Istilah Berdasarkan Pemicu
18
60% penduduk
indonesia tinggal
di Pulau Jawa
UU No. 7 Th.
2004
dibatalkan
Populasi
Manusia
Indonesia
Meningkat
Defisit air
bersih
Air layak
Konsumsi
Musim
Kemarau
Penyakit
19. Defisit Air Bersih
19
Defisit air bersih terjadi akibat pengelolaan air yang tidak
baik, dapat dipicu oleh kepadatan penduduk; konversi lahan
dan penambangan; ekosistem dan topografi; substansi UU
terkait pemanfaatan sumber daya air yang tidak sesuai
dengan UU 1945. Defisit air bersih membawa dampak
terhadap kesehatan. Dampak tersebut dapat diatasi dengan
menemukan solusi yang tepat
20. Syarat Kimia Tidak mengandung bahan kimia yang
mengandung racun
Karakteristik air layak konsumsi
20
Ciri-ciri air yang layak minum, yaitu apabila telah sesuai
dengan standar air bersih, yaitu sesuai dengan syarat
sebagai berikut:
Syarat Bakteriologis Dalam 1cc air minum jumlah kuman harus kurang dari
100 kuman
Tidak boleh mengandung bakteri E.Coli
Syarat Fisik
Tidak keruh atau tidak berwarna
apapun
Tidak berbau
Tidak berasa
21. Kebutuhan Air di Pulau Jawa
Daratan Pulau Jawa adalah seluas 126.700 km2, ini merupakan pulau
terluas ke-13 di dunia. Namun lebih dari 70% areal daratan pulau ini telah
menjadi areal pemukiman dan perindustrian. Pulau Jawa merupakan
pulau terpadat penduduknya di Indonesia. Setiap tahun populasi di Pulau
Jawa semakin meningkat, dan itu artinya semakin besar pula kebutuhan
akan air bersih. Tingginya kebutuhan air di Pulau Jawa ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
21
22. 22
Secara topografi, dapatlah digambarkan bahwa Pulau Jawa adalah sebagai berikut:
Bagian utara Pulau Jawa berupa dataran rendah yang luas.
Mempunyai sungai-sungai lebar dan panjang (sampai 50 km) yang bermuara ke Laut Jawa.
Bagian tengah Pulau Jawa terdapat deretan pegunungan yang merupakan tempat hulu-hulu
sungai utama.
Bagian selatan terdapat wilayah yang topografinya bervariasi dari dataran rendah, pegunungan
dan wilayah patahan-patahan.
Bagian selatan ini terdapat sungai-sungai besar yang bermuara ke Samudera Hindia.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa sesungguhnya Pulau Jawa adalah pulau yang
berlimpah air.
23. 1
2
3
4
5
23
Disebabkan oleh kandungan
logam berat
Disebabkan oleh
organisme akuatik
Gangguan ginjal, saraf dan jantung karena Merkuri;
keguguran, kelahiran prematur.
Hewan parasit seperti cacing Guinea; infeksi karena cacing
seringkali didapat dari air yang terkontaminasi oleh kutu air
kecil yang dibawa oleh larva cacing Guinea
Ditularkan melalui air minum yang
terkontaminasi Tipus, kolera, dan diare
Water Bred Disease
Hewan pembawa penyakit yang hidupnya di air dan
menyebarkan penyakit dengan cara menggigit korbannya
contohnya malaria dan demam berdarah
Penyakit jenis lain Penyakit tidur, yang penyebarannya dilakukan oleh lalat
tsetse
Penyakit akibat air yang tidak layak
24. Defisit air bersih terjadi di Pulau Jawa
24
Menurut BPS (Biro Pusat Statistik), jumlah penduduk Pulau Jawa pada tahun 2010, adalah 136 juta jiwa, dan
diperkirakan akan menjadi 150 juta pada tahun 2015. Itu berarti sekitar 60% dari total jumlah penduduk Indonesia
(sekitar 250 juta jiwa). Kepadatan penduduk di Pulau Jawa adalah sekitar 1.029 orang per km2. Tingginya kepadatan
penduduk ini tentu mendorong pula tingginya kebutuhan air.
Namun, menurut data yang dilaporkan oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Indonesia,
ketersediaan air di Pulau Jawa pada tahun 2000 hanyalah 1.750 m3 per kapita per tahun, dan selanjutnya
diperkirakan akan terus menurun hingga 1.200 m3 per kapita per tahun pada tahun 2020. Padahal, standar
kecukupan minimal seharusnya 2.000 m3 per kapita per tahun. Ini berarti ketersediaan air di Pulau Jawa tidak
mampu mencukupi kebutuhan hidup masyarakatnya.
25. 25
Hal ini terjadi, bukan hanya karena penduduk di Pulau Jawa semakin bertambah padat,
namun juga karena jumlah sumber-sumber air di Jawa juga semakin berkurang.
Berdasarkan perhitungan kebutuhan air yang dilakukan Direktur Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian Pekerjaan Umum, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur telah
mengalami defisit air sejak 20 tahun terakhir, terutama pada musim kemarau. Defisit air
ini akan terus bertambah parah akibat pertambahan penduduk dan meningkatnya
kegiatan ekonomi. Data penelitian Wahana Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa dari
150 juta (60%) penduduk Indonesia, yang tinggal di Pulau Jawa, hidup dengan
kapasitas kandungan air yang hanya 4,5% saja. Tentu hal itu tidak menjamin adanya
daya dukung kehidupan.
26. Peran Pemerintah
26
Pemerintah Daerah
Memiliki wewenang untuk mengelola
sumber daya alamnya sendiri
berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999
tentang pemerintah daerah.
Sehingga, mengakibatkan perbedaan
ketersediaan air di tiap daerah.
Pemerintah Pusat
Pembuatan kebijakan
Konservasi dan standarisasi
nasional
Perencanaan Nasional
Menyerahkan pelaksanaan
kebijakan kepada pemerintah
daerah
27. Penanggulangan Defisit Air
27
Untuk mengatasi kekeringan di Indonesia perlu solusi jangka pendek dan jangka panjang yang segera
dilakukan
Solusi jangka
pendek
solusi jangka
panjang
o Mendistribusikan air bersih dengan
tangki air ke daerah-daerah darurat
kekeringan
o Pembuatan sumur bor
o Pembangunan bak-bak penampungan
air hujan
o Sumur resapan
o Membangun waduk
o Melakukan konservasi tanah dan air
o Pengelolaan DAS
29. Kesimpulan
Penyebab utama defisit air adalah berkurangnya jumlah sumber-sumber air yang ada.
Sehingga ketika jumlah penduduk semakin meningkat, ketersediaan air bukannya tetap,
namun justru semakin berkurang.
Pemerintah pusat maupun daerah mempunyai peran mengelola sebaik mungkin untuk
menyediakan air bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Keputusan
Menteri Kesehatan.
Ketersediaan sumber air bersih yang berkurang dikarenakan kekeringan yang merupakan
dampak dari kemarau panjang.
30. Daftar Pustaka
• Budi Cahyono. 2015. Kelangkaan Air Bersih Yang Mengancam Pulau Jawa. gkjbrayatkinasih.or.id/artikel-kelangkaan-air-bersih-yang-
mengancam-pulau-jawa/
• Arief Prasetyo. 2012. Krisis Air di Kota. http://arief.prasetyo10.student.ipb.ac.id/2012/09/09/krisis-air-di-kota-masalah-dan-upaya-
pemecahannya-perbandingan-dengan-upaya-pemecahannya-di-jepang/
• Rizky Kurniawan. 2015. Permasalahan Air Bersih Dan Solusinya. http://himatesil.lk.ipb.ac.id/2015/07/27/permasalahan-ketersediaan-air-
bersih-dan-solusinya/
• Widyanti Yuliandari. 2014. Solusi Atasi Air Bersih. http://www.widyantiyuliandari.com/2014/08/01/solusi-atasi-defisit-air/
• Fitri Rachmawati. 2015. Solusi Atasi Defisit Air di Indonesia. http://www.rmoljabar.com/m/news.php?id=11671
• WWF. 2012. Air Bersih dan Kehidupan Manusia. http://www.wwf.or.id/?26120/Air-Bersih-dan-Kehidupan-Manusia