Krisis air bersih disebabkan oleh berkurangnya ketersediaan air bersih akibat pencemaran, perubahan tata guna lahan, dan dampak perubahan iklim. Upaya pemecahan masalahnya meliputi kampanye hemat air, pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, serta kerja sama antar sektor dan masyarakat.
2. Latar Belakang
o Air merupakan unsur vital dalam kehidupan
o Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah,
namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk
keperluan air minum sangatlah sedikit.
o Kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah
berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke
hari.
o Di Indonesia diperkirakan, 60 persen sungainya,
terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi,
tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik
hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare.
3. Penyebab Krisis Air Bersih
1. Perilaku Manusia
Faktor utama krisis air adalah perilaku manusia guna
mencukupi kebutuhan hidup yaitu perubahan tata guna
lahan, untuk keperluan mencari nafkah dan tempat
tinggal.
2. Kerusakan Lingkungan
a. Penggundulan Hutan
Kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat
penggundulan hutan merupakan penyebab utama
kekeringan dan kelangkaan air bersih.
4. Penyebab Krisis Air Bersih
b. Global Warming
Pemanasan global telah memicu peningkatan suhu bumi
yang mengakibatkan melelehnya es di gunung dan
kutub, berkurangnya ketersediaan air, naiknya
permukaan air laut dan dampak buruk lainnya.
c. Pencemaran Air
• Bahan buangan padat.
• Bahan buangan organik dan bahan makanan
• Bahan buangan anorganik.
• Bahan buangan cairan berminyak.
5. Penyebab Krisis Air Bersih
• Bahan buangan berupa panas ( polusi thermal )
• Bahan buangan zat kimia.
3. Manajemen Pengelolaan Air yang Kurang
Baik
Kurangnya koordinasi antara institusi terkait
Departemen Pekerjaan Umum bertanggung jawab
terhadap infrastruktur air
Banyaknya institusi yang terlibat dan tumpang-
tindihnya pengambilan kebijakan tentang air oleh
berbagai departemen yang ada menyebabkan
kegagalan program pembangunan Indonesia di
sektor air.
6. Penyebab Krisis Air Bersih
4. Buruknya Kinerja PAM/PDAM
Sebagian besar PDAM mengalami kendala dalam
memberikan pelayanan yang baik akibat berbagai
persoalan, baik aspek teknis (air baku, unit pengolah
dan jaringan distribusi yang sudah tua, tingkat
kebocoran, dan lain lain) maupun aspek non teknis
(status kelembagaan PDAM, utang, sulitnya menarik
investasi swasta, pengelolaan yang tidak berprinsip
kepengusahaan, tarif tidak full cost recovery, dan lain
lain).
7. Dampak Krisis Air Bersih
1. Dampak Bagi kesehatan
Di Indonesia terdapat empat dampak kesehatan besar
disebabkan oleh pengelolaan air dan sanitasi yang
buruk, yakni diare, tipus, polio dan cacingan.
2. Dampak Bagi Ekonomi
Adanya privatisasi air yang akan membuat akses
masyarakat terhadap air menjadi terbatas dan mahal.
3. Dampak Pada Lingkungan
Amblasnya tanah yang bukan hanya akibat begitu
banyaknya pabrik, hotel, gedung bertingkat, dan pusat
perbelanjaan yang di luar batas daya tahan tanah, tapi
juga karena tidak terkontrolnya penyedotan air tanah.
8. Penanggulangan Krisis Air Bersih
1. Peran Masyarakat
o Tidak menambah terjadinya bahan pencemar
o Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan
o Tidak menggunakan deterjen fosfat
o Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau
serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi
bahan lain yang berguna
9. Penanggulangan Krisis Air Bersih
2. Peran Institusi Terkait
a. Sektor Kehutanan
Revitalisasi dan meningkatkan daya dukung DAS melalui
upaya antara lain rehabilitasi hutan dan lahan,
konservasi tanah dan air dengan teknik vegetatif dan
teknik sipil
b. Sektor Pekerjaan Umum
Melakukan pengelolaan sumber daya air (SDA) yang
meliputi antara lain lain konservasi SDA,
pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air
10. Penanggulangan Krisis Air Bersih
c. Sektor Pertanian
Melakukan penerapan usaha pertanian konservasi
lahan terpadu, usaha pertanian hemat air dan
ramah lingkungan SRI (System of Rice
Intensification), pemeliharaan/perbaikan sarana-
prasarana infrastruktur irigasi pertanian, dan
bangunan konservasi tanah dan air
d. Pemerintah provinsi
Membina dan mengendalikan penggunaan lahan dalam
kawasan lindung
11. Penanggulangan Krisis Air Bersih
e. Pihak swasta/BUMS/BUMN-D
Mendukung pendanaan alternatif antara lain melalui
instrumen jasa lingkungan Corporate Social
Responsibility (CSR) seperti yang dilakukan PT
Krakatau Steel di Cilegon.