Dokumen tersebut membahas tentang penilaian status gizi pada balita menggunakan ukuran antropometri. Terdapat beberapa indikator pengukuran seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas yang kemudian diinterpretasikan menggunakan nilai skor-Z, persentil, dan persen median untuk menentukan status gizi seperti stunting, wasting, dan underweight. Dokumen juga menjelaskan beberapa contoh soal untuk memahami interpretasi
2. PENDAHULUAN
Masalah gizi di Indonesia masih merupakan
masalah nasional
Kelompok usia yang rentan masalah gizi
antara lain usia balita:
Bayi (usia kurang 1 tahun)
Anak usia 1 sampai kurang 2 tahun (baduta)
Anak pra-sekolah usia 2 sampai kurang 6 tahun
3. PENDAHULUAN
Indikator ukuran antropometri digunakan
sebagai kriteria utama untuk menilai
kecukupan asupan gizi dan pertumbuhan
bayi dan balita
Penggunaannya untuk:
Sebaran status gizi (prevalensi berdasarkan usia,
jenis kelamin, status sosial dll)
Menentukan prioritas intervensi gizi
Evaluasi hasil intervensi
4. PILIHAN PENGUKURAN STATUS
GIZI
Penilaian hasil pengukuran antropometri:
Usia
Berat badan
Panjang badan (usia kurang 2 tahun), atau
Tinggi badan (usia 2 tahun atau lebih)
Lingkar lengan atas (LiLA)
Lain2: tebal lipatan kulit
5. USIA
Usia dalam bulan ditentukan dari tanggal
lahir dan tanggal pengukuran antropometri
Dilakukan pembulatan keatas bila lebih dari
15 hari dan sebaliknya
Bila tidak ingat tanggal lahir, maka tanggal
lahir ditentukan sebagai tanggal 15
Bila tidak ingat bulan lahir, maka ditentukan
sebagai bulan 6
7. BERAT BADAN
Ada 2 macam timbangan:
Tipe Salter spring balance:
Timbangan gantung (Posyandu)
Maksimum berat 25 kg dengan ketelitian 100 g
Tipe Bathroom scale:
Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri, atau
Menimbang anak bersama ibunya
Maksimum berat 100 kg dengan ketelitian 100 g
8. PANJANG/TINGGI BADAN
Ada 2 macam alat ukur:
Baby length board:
Untuk bayi dan anak kurang 2 tahun
Mengukur crown-heel length dengan ketelitian 0,1 cm
Vertical measures (microtoise):
Untuk anak yang sudah bisa berdiri sendiri (2 tahun atau >)
Mengukur tinggi badan dengan ketelitian 0,1 cm
9. LINGKAR LENGAN ATAS (LiLA)
Diukur dengan pita ukur non-elastis
Sebagai alternatif bila tidak memungkinkan
mengukur BB dan TB (keadaan darurat atau
untuk skrining)
Nilai ambang batas untuk balita 12,5 – 13 cm
dapat menggantikan interpretasi BB-TB
rendah atau wasting
11. ANALISIS HASIL PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Nilai skor-Z atau SD:
Ukuran antropometrik (BB-U, TB-U dan BB-TB)
disajikan sebagai nilai SD atau skor-Z di bawah
atau di atas nilai mean atau median rujukan
Normal bila antara -2SD sampai +2SD
Kurang bila <-2SD
Lebih bila >+2SD
12. ANALISIS HASIL PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Nilai persentil:
Ukuran antropometrik (BB-U, TB-U dan BB-TB)
disajikan sebagai posisi individu dalam sebaran
populasi rujukan
Normal bila antara persentil 5 dan 95
Kurang bila kurang persentil 5
Lebih bila lebih persentil 95
13. ANALISIS HASIL PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Nilai % terhadap median:
Ukuran antropometrik (BB-U, TB-U dan BB-TB)
disajikan sebagai % dari nilai median rujukan
90% median TB-U mendekati nilai -2SD
80% median BB-TB mendekati nilai -2SD
80% median BB-U mendekati nilai -2SD
15. ANALISIS HASIL PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Indikator Interpretasi
hasil ukur
Interpretasi
proses
Keterangan
TB-U rendah
(<-2SD)
Pendek - Deskriptif
Stunted Stunting =
TB tidak
sesuai usia
Masalah gizi
dan
kesehatan
jangka
panjang
16. ANALISIS HASIL PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Indikator Interpretasi
hasil ukur
Interpretasi
proses
Keterangan
BB-TB
rendah
(<-2SD)
Kurus - Deskriptif
Wasted Wasting =
BB tidak
sesuai TB
atau
kehilangan
BB
Kehilangan
BB
berlebihan
jangka
pendek atau
berlanjut
17. ANALISIS HASIL PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Indikator Interpretasi
hasil ukur
Interpretasi
proses
Keterangan
BB-TB lebih Gemuk - Deskriptif
Overweight BB berlebih
terhadap TB
atau TB
kurang
terhadap BB
Kelebihan
BB
berlebihan
jangka
pendek atau
berlanjut
18. ANALISIS HASIL PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Indikator Interpretasi
hasil ukur
Interpretasi
proses
Keterangan
BB-U
rendah
(<-2SD)
Kurang
berat
- Deskriptif
Underweight BB tidak
sesuai usia
atau
kehilangan
BB
Stunting
dan/atau
wasting
19. ANALISIS HASIL PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
Indikator Interpretasi
hasil ukur
Interpretasi
proses
Keterangan
BB-U lebih Gemuk - Deskriptif
Overweight BB lebih
terhadap
umur
Kelebihan
BB karena
obesitas
20. INTERPRETASI HASIL
Kombinasi dari 3 indikator:
BB terhadap usia (kurang berat, normal, BB lebih)
TB terhadap usia (pendek, normal, tinggi)
BB terhadap TB (kurus, normal, gemuk)
Kategorisasi status gizi:
Normal (antara -2SD sampai +2SD)
Di atas normal atau lebih (lebih dari 2SD diatas
median)
Di bawah normal atau kurang (lebih dari 2SD
dibawah median)
21. Kombinasi 3 indikator
BB-U TB-U BB-TB Interpretasi
Di bawah Di bawah Normal Riwayat kurang
gizi, normal
Normal Normal Normal Normal
Di atas Di atas Normal Tinggi, normal
Di bawah Di atas Di bawah Kurang gizi akut
Di bawah Normal Di bawah Kurang gizi akut
Normal Di atas Di bawah Kurang gizi akut
Di atas Di bawah Di atas Gemuk
Normal Di bawah Di atas Gemuk, riwayat
kurang gizi
Di atas Normal Di atas Tidak gemuk
22. Klasifikasi tingkat keparahan masalah gizi
Klasifikasi
Prevalensi <-2SD (%)
Stunting Wasting Underweight
Rendah < 20 < 5 < 10
Sedang 20-29 5-9 10-19
Tinggi 30-39 10-14 20-29
Sangat tinggi ≥ 40 ≥15 ≥ 30
23. Latihan:
Seorang anak laki-laki usia 36 bulan dengan
tinggi badan 96 cm dan berat badan 15,2 kg.
Dari tabel 27 (distribusi berat terhadap
tinggi):
Untuk tinggi 96 cm, median BB = 14,7 kg, dan
anak tersebut masuk kategori BB diatas median,
atau tidak kurang gizi
24. Latihan:
Seorang anak laki-laki dengan tinggi badan
58 cm dan berat badan 5,0 kg.
Dari tabel 27 (distribusi berat terhadap
tinggi):
Untuk tinggi 58 cm, BB 5,0 kg berada di antara
persentil 30 dan 40
25. Latihan:
Seorang anak perempuan dengan tinggi
badan 62 cm dan berat badan 6,4 kg.
Dari tabel 29 (distribusi berat terhadap
tinggi):
Untuk tinggi 62 cm, BB 6,4 kg berada diantara
persentil 40 dan 50
26. Latihan:
Seorang anak laki-laki dengan TB 69 cm dan
BB 6,3 kg.
Dari tabel 27, dengan TB 69 cm, median BB
= 8,5 kg, dan 1 SD dibawah median = 8,5 –
7,5 = 1,0
Skor SD ybs = (6,3 – 8,5) / 1,0 = -2,2
27. Latihan:
Seorang anak perempuan dengan TB 93,5
cm dan BB 17 kg.
Dari tabel 29, dengan TB 93,5 cm, median
BB = 13,7 kg, dan 1 SD diatas median = 15,2
– 13,7 = 1,5
Skor SD ybs = (17 – 13,7) / 1,5 = +2,2
28. Software penilaian antropometri
WHO anthro-2000
Epi-Info 2000
Nutrisurvey
WHO Anthro 2005.lnk
Epi Info 2002.LNK
ENA for SMART.lnk