Dokumen tersebut membahas tentang kondisi terminal pada pasien, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mengalami penyakit yang tidak memiliki harapan untuk sembuh dan dekat dengan kematian. Dokumen tersebut juga membahas respon klien, dampak psikologis dan sosial kondisi terminal, peran perawat, contoh penyakit yang bisa menyebabkan kondisi terminal, tahapan respon terhadap penyakit mengancam hidup, s
2. Pengertian
Kondisi terminal adalah suatu
keadaan dimana seseorang
mengalami penyakit / sakit yang tidak
mempunyai harapan untuk sembuh
sangat dekat dengan proses kematian
3.
4. Respon klien dalam kondisi terminal
sangat individual tergantung kondisi
fisik, psikologis,social.
Dampak yang ditimbulkan pada setiap
individu juga berbeda.
Tingkat kebutuhan dasar yang dibutuhkan
pasien terminal berbeda-beda
5. Perawat bertugas untuk memahami apa
yang dialami klien dengan kondisi
terminal. Tujuannya untuk dapat
menyiapkan dukungan dan bantuan
bagi klien sehingga pada saat-saat
terahir dalam hidup bisa bermakna dan
akhirnya dapat meninggal dengan
tenang dan damai…..
6. Beberapa contoh penyakit yang bisa
menyebabkan seseorang berada dalam
kondisi terminal / mengancam hidup.
1. Penyakit kronis (TB, Gagal Jantung,
Hipertensi, Sirosis Hepatis, Penyakit
Ginjal Kronis)
2. Kondisi keganasan (Ca Otak, Ca Paru,
Leukemia, Ca Pancreas)
3. Kelainan Saraf (Stroke)
4. Keracunan
5. Trauma / kecalakaan
7. Doka (1993) menggambarkan Respon
terhadap penyakit yang mengancam hidup
ke dalam 4 fase:
1. Fase Prediagnostig: terjadi ketika
diketahui ada gejala atau factor resiko
penyakit
2. Fase Akut: berpusat pada kondisi krisis,
klien dihadapkan pada serangkaian
keputusasaan, termasuk kondisi medis,
interpersonal, maupun psikologis.
8. Lanjutan
3.Fase kronis: klien bertempur dengan
penyakit dan pengobatannya
4.Fase terminal: dalam kondisi ini
kematian bukan lagi hanya
kemungkinan, tetapi pasti terjadi.
9. Gambaran problem yang
dihadapi pada kondisi terminal
Problem Oksigenasi
respirasi ireguler, cepat atau lambat,
sirkulasi perifer menurun, perubahan
mental, gelisah, tekanan darah
menurun, akumulasi sekret, nadi
ireguler
10. Lanjut
Problem Eliminasi
konstipasi (medikasi atau imobilisasi
memperlambat peristaltik), kurang diet
serat, asupan makanan juga
mempengaruhi konstipasi, inkontinensia
fekal, retensi urin, oliguria
11. Lanjut
Problem nutrisi dan cairan
Asupan makanan dan cairan menurun,
peristaltik menurun, distensi abdomen,
kehilangan BB, bibir kering dan pecah2,
lidah kering, mual, muntah, dehidrasi
14. Lanjut
Problem nyeri
Ambang nyeri menurun, pengobatan
nyeri dilakukan secara IV, klien harus
selalu didampingi untuk menurunkan
kecemasan dan meningkatkan
kenyamanan.
15. Lanjut
Problem kulit dan mobilitas
Problem Psikologis
Klien dan orang terdekat biasanya
mengalami banyak respon emosi, marah,
putus asa seringkali ditunjukkan (hilang
kontrol diri, tidak produktif, hilang harga
diri dan harapan, kesenjangan
komunikasi) .
16. Lanjut
perubahan sosial spiritual
klien mulai merasa hidup sendiri,
terisolasi akibat kondisi terminal dan
menderita penyakit kronis yang lama
dapat memaknai kematian sebagai
kondisi peredaan terhadap penderitaan.