SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
GERABAH
• Namun, orang awam pun mengenalnya dari sisi yang lain. Berbegai
benda yang dihasilkan oleh para pengrajin, seperti gentong, pasu,
pot bunga, mangkok, cobek, kendi, dan sebagainya, serta seringnya
diadakan pameran, menandakan benda ini cukup populer di mata
masyarakat.
• Istilah gerabah ini biasanya untuk menunjukkan barang pecah belah
yang terbuat dari tanah liat. Selain dengan sebutan di atas, ada pula
sebagian orang menyebutnya dengan tembikar dan sebagian lagi
keramik lokal, untuk membedakannya dari istilah keramik asing.
• Gerabah dibuat dari satu atau dua jenis tanah liat yang dicampur.
Warnanya tidak bening, berpori, dan bersifat menyerap air.
Campuran yang digunakan terdiri dari pasir kasar atau pasir halus,
dan pembakarannya antara 1000-1150 derajad Celcius. Kadang-
kadang lebih rendah dari itu.
• Diduga gerabah pertama kali dikenal pada masa
neolitik (kira-kira 10.000 tahun SM) di daratan Eropa
dan mungkin pula sekitar akhir masa paleolitik (kira-
kira 25.000 tahun SM) di daerah Timur Dekat. Menurut
para ahli kebudayaan, gerabah merupakan kebudayaan
yang universal (menyeluruh), artinya gerabah
ditemukan di mana-mana, hampir di seluruh bagian
dunia. Perkembangannya bahkan juga penemuannya
muncul secara individual di tiap daerah tanpa harus
selalu mempengaruhi. Mungkin juga masing-masing
bangsa menemukan sendiri sistem pembuatan gerabah
tanpa adanya unsur peniruan dari bangsa lain.
• Yang terpenting, bahan pembuatan gerabah mudah didapat. Tanah liat terdapat di
mana-mana. Karena itu adalah suatu hal yang wajar jika setiap masyarakat bisa
menjadi produsen bagi kepentingannya sendiri. Akan tetapi mengenai proses
‘penemuan’ gerabah itu sendiri, belum satu orang pun bisa menguraikannya
secara ilmiah. Barangkali bisa diuraikan begini. Pada waktu itu beberapa orang
sedang membakar hasil buruannya. Kebetulan pembakaran itu dilakukan di atas
tanah yang tergolong jenis tanah liat. Setelah selesai membakar daging itu, mereka
mendapatkan tanah di bawahnya berubah menjadi keras. Dari sinilah muncul
gagasan untuk membuat suatu wadah dari tanah liat yang dibakar.
• Pembuatan gerabah jelas membutuhkan api sebagai faktor yang utama, meskipun
panas matahari barangkali dapat juga dipakai untuk fungsi yang sama. Karena itu
dapat dipastikan bahwa munculnya gerabah merupakan efek lain dari penemuan
dan domestikasi api. Masyarakat yang belum mengenal api tentulah mustahil bisa
memproduksi gerabah. Dengan demikian, tafsiran bahwa gerabah mula pertama
dikenal pada masa neolitik dapat diterima, sebab penemuan dan domestikasi api
baru dikenal pada akhir masa paleolitik atau awal masa neolitik.
• Melalui temuan-temuan lainnya diketahui bahwa pada
masa itu manusia hidup dalam corak berburu dan
mengumpulkan makanan. Usaha mengumpulkan
makanan berarti membutuhkan ‘sesuatu’ untuk wadah
makanan tersebut. Dalam hal ini wadah yang paling
tepat adalah gerabah karena gerabah mudah dibawa ke
mana saja. Dan ini sesuai dengan corak hidup
nomaden. Karena itulah gerabah memiliki arti yang
penting bagi manusia, sehingga ia dapat diterima
dalam setiap kebudayaan dan terus semakin
berkembang selama belum ditemukan wadah lain yang
memiliki tingkat efektifitas setinggi gerabah.
• enggunaan wadah gerabah oleh suatu kelompok
manusia memiliki arti penting bahkan jauh lebih
penting daripada yang bisa kita bayangkan. Dengan
dikenalnya wadah yang kecil, mudah dibawa dan kuat,
suatu kebudayaan maju selangkah lagi ke arah
kebudayaan yang lebih tinggi. Apa lagi dengan
dikenalnya corak kebudayaan hidup menetap, fungsi
gerabah semakin meluas. Kebutuhan gerabah yang
beraneka ragam melahirkan tipe-tipe gerabah yang
semakin banyak. Kalau sebelumnya digunakan wadah
lain yang jauh lebih sulit diperoleh, kini mereka bisa
membuat wadah gerabah yang lebih mudah didapat.
• Gerabah sebagai salah satu benda hasil kebudayaan manusia merupakan unsur
yang paling penting dalam usaha untuk menggambarkan aspek-aspek kehidupan
manusia. Sampai kini gerabah yang berhasil ditemukan terutama berbentuk
wadah, seperti periuk, cawan, pedupaan, kendi, tempayan, piring, dan cobek.
• Gerabah atau kereweng (pecahan gerabah) sering kali ditemukan di anatara
benda-benda lain pada situs arkeologi. Untuk keperluan studi arkeologi temuan ini
sangat besar manfaatnya, karena gerabah merupakan alat penunjuk yang baik dari
kebudayaan yang berbeda. Beberapa kereweng yang dapat dikenali tipenya bisa
digunakan untuk menanggali benda-benda lain yang ditemukan di sekitarnya dan
dapat pula digunakan untuk menentukan hubungannya dengan kebudayaan lain.
Selain itu gerabah merupakan benda yang sulit hancur sama sekali, terlebih lagi
kalau tersimpan dalam tanah. Itulah sebabnya gerabah yang telah berusia puluhan
ribu tahun pun masih bisa dikenali.
• Demikianlah melalui studi atas gerabah, arkeologi bisa berbicara banyak tentang
masa lampau umat manusia. Asal saja para ahli dapat membaca dengan baik
cerita-cerita yang didapat darinya.
GERABAH.pptx

More Related Content

Similar to GERABAH.pptx

Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Aulia Safitri
 
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptxIsmayantiIsmayanti4
 
Corak kehidupan manusia pra aksara
Corak kehidupan manusia pra aksaraCorak kehidupan manusia pra aksara
Corak kehidupan manusia pra aksaraJorgi Genetri
 
Materi negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddMateri negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddRival Pratama
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara21Wily
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_deden98
 
Sejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumSejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumBagas Kara
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaArly Hidayat
 
Sejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibSejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibfakhriza99
 
PALEO MESOLITIKUM.pptx
PALEO MESOLITIKUM.pptxPALEO MESOLITIKUM.pptx
PALEO MESOLITIKUM.pptxMaduNurliasari
 
Pembabakan secara arkeologis
Pembabakan secara arkeologisPembabakan secara arkeologis
Pembabakan secara arkeologisDian Agustin
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaMentari Arsharanti
 
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Mulia Fathan
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfRestuBisnis
 
SJP 10 PART 2 HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA.pptx
SJP 10 PART 2 HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA.pptxSJP 10 PART 2 HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA.pptx
SJP 10 PART 2 HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA.pptxnurulhidayat267738
 
Masa Bercocok Tanam pada masa Prasejarah
Masa Bercocok Tanam pada masa  PrasejarahMasa Bercocok Tanam pada masa  Prasejarah
Masa Bercocok Tanam pada masa PrasejarahAnjaniMC HTT
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaJoko Sriyatno
 

Similar to GERABAH.pptx (20)

Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
Zaman Paleolitikum (Batu Tua) kelas X SMA sem.1
 
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
1. KehidupanManusia pada Masa Praaksara ok.pptx
 
Corak kehidupan manusia pra aksara
Corak kehidupan manusia pra aksaraCorak kehidupan manusia pra aksara
Corak kehidupan manusia pra aksara
 
Materi negrito dan wedidd
Materi negrito dan wediddMateri negrito dan wedidd
Materi negrito dan wedidd
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Perkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi PraaksaraPerkembangan teknologi Praaksara
Perkembangan teknologi Praaksara
 
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
Periodisasi jaman prasejarah smt2 2.11,2.1.2_
 
Sejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikumSejarah mesolithikum
Sejarah mesolithikum
 
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannyaPengertian prasejarah dan peninggalannya
Pengertian prasejarah dan peninggalannya
 
Zaman Mesolithikum
Zaman MesolithikumZaman Mesolithikum
Zaman Mesolithikum
 
Sejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajibSejarah kelas x wajib
Sejarah kelas x wajib
 
PALEO MESOLITIKUM.pptx
PALEO MESOLITIKUM.pptxPALEO MESOLITIKUM.pptx
PALEO MESOLITIKUM.pptx
 
Pembabakan secara arkeologis
Pembabakan secara arkeologisPembabakan secara arkeologis
Pembabakan secara arkeologis
 
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesiaPeriodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
Periodisasi kehidupan awal manusia di indonesia
 
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
Sejarah - Zaman Mesolithikum (Zaman Batu Tengah)
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
 
SJP 10 PART 2 HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA.pptx
SJP 10 PART 2 HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA.pptxSJP 10 PART 2 HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA.pptx
SJP 10 PART 2 HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA PURBA.pptx
 
Masa Bercocok Tanam pada masa Prasejarah
Masa Bercocok Tanam pada masa  PrasejarahMasa Bercocok Tanam pada masa  Prasejarah
Masa Bercocok Tanam pada masa Prasejarah
 
Neolithikum
NeolithikumNeolithikum
Neolithikum
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesia
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

GERABAH.pptx

  • 2. • Namun, orang awam pun mengenalnya dari sisi yang lain. Berbegai benda yang dihasilkan oleh para pengrajin, seperti gentong, pasu, pot bunga, mangkok, cobek, kendi, dan sebagainya, serta seringnya diadakan pameran, menandakan benda ini cukup populer di mata masyarakat. • Istilah gerabah ini biasanya untuk menunjukkan barang pecah belah yang terbuat dari tanah liat. Selain dengan sebutan di atas, ada pula sebagian orang menyebutnya dengan tembikar dan sebagian lagi keramik lokal, untuk membedakannya dari istilah keramik asing. • Gerabah dibuat dari satu atau dua jenis tanah liat yang dicampur. Warnanya tidak bening, berpori, dan bersifat menyerap air. Campuran yang digunakan terdiri dari pasir kasar atau pasir halus, dan pembakarannya antara 1000-1150 derajad Celcius. Kadang- kadang lebih rendah dari itu.
  • 3. • Diduga gerabah pertama kali dikenal pada masa neolitik (kira-kira 10.000 tahun SM) di daratan Eropa dan mungkin pula sekitar akhir masa paleolitik (kira- kira 25.000 tahun SM) di daerah Timur Dekat. Menurut para ahli kebudayaan, gerabah merupakan kebudayaan yang universal (menyeluruh), artinya gerabah ditemukan di mana-mana, hampir di seluruh bagian dunia. Perkembangannya bahkan juga penemuannya muncul secara individual di tiap daerah tanpa harus selalu mempengaruhi. Mungkin juga masing-masing bangsa menemukan sendiri sistem pembuatan gerabah tanpa adanya unsur peniruan dari bangsa lain.
  • 4. • Yang terpenting, bahan pembuatan gerabah mudah didapat. Tanah liat terdapat di mana-mana. Karena itu adalah suatu hal yang wajar jika setiap masyarakat bisa menjadi produsen bagi kepentingannya sendiri. Akan tetapi mengenai proses ‘penemuan’ gerabah itu sendiri, belum satu orang pun bisa menguraikannya secara ilmiah. Barangkali bisa diuraikan begini. Pada waktu itu beberapa orang sedang membakar hasil buruannya. Kebetulan pembakaran itu dilakukan di atas tanah yang tergolong jenis tanah liat. Setelah selesai membakar daging itu, mereka mendapatkan tanah di bawahnya berubah menjadi keras. Dari sinilah muncul gagasan untuk membuat suatu wadah dari tanah liat yang dibakar. • Pembuatan gerabah jelas membutuhkan api sebagai faktor yang utama, meskipun panas matahari barangkali dapat juga dipakai untuk fungsi yang sama. Karena itu dapat dipastikan bahwa munculnya gerabah merupakan efek lain dari penemuan dan domestikasi api. Masyarakat yang belum mengenal api tentulah mustahil bisa memproduksi gerabah. Dengan demikian, tafsiran bahwa gerabah mula pertama dikenal pada masa neolitik dapat diterima, sebab penemuan dan domestikasi api baru dikenal pada akhir masa paleolitik atau awal masa neolitik.
  • 5. • Melalui temuan-temuan lainnya diketahui bahwa pada masa itu manusia hidup dalam corak berburu dan mengumpulkan makanan. Usaha mengumpulkan makanan berarti membutuhkan ‘sesuatu’ untuk wadah makanan tersebut. Dalam hal ini wadah yang paling tepat adalah gerabah karena gerabah mudah dibawa ke mana saja. Dan ini sesuai dengan corak hidup nomaden. Karena itulah gerabah memiliki arti yang penting bagi manusia, sehingga ia dapat diterima dalam setiap kebudayaan dan terus semakin berkembang selama belum ditemukan wadah lain yang memiliki tingkat efektifitas setinggi gerabah.
  • 6. • enggunaan wadah gerabah oleh suatu kelompok manusia memiliki arti penting bahkan jauh lebih penting daripada yang bisa kita bayangkan. Dengan dikenalnya wadah yang kecil, mudah dibawa dan kuat, suatu kebudayaan maju selangkah lagi ke arah kebudayaan yang lebih tinggi. Apa lagi dengan dikenalnya corak kebudayaan hidup menetap, fungsi gerabah semakin meluas. Kebutuhan gerabah yang beraneka ragam melahirkan tipe-tipe gerabah yang semakin banyak. Kalau sebelumnya digunakan wadah lain yang jauh lebih sulit diperoleh, kini mereka bisa membuat wadah gerabah yang lebih mudah didapat.
  • 7. • Gerabah sebagai salah satu benda hasil kebudayaan manusia merupakan unsur yang paling penting dalam usaha untuk menggambarkan aspek-aspek kehidupan manusia. Sampai kini gerabah yang berhasil ditemukan terutama berbentuk wadah, seperti periuk, cawan, pedupaan, kendi, tempayan, piring, dan cobek. • Gerabah atau kereweng (pecahan gerabah) sering kali ditemukan di anatara benda-benda lain pada situs arkeologi. Untuk keperluan studi arkeologi temuan ini sangat besar manfaatnya, karena gerabah merupakan alat penunjuk yang baik dari kebudayaan yang berbeda. Beberapa kereweng yang dapat dikenali tipenya bisa digunakan untuk menanggali benda-benda lain yang ditemukan di sekitarnya dan dapat pula digunakan untuk menentukan hubungannya dengan kebudayaan lain. Selain itu gerabah merupakan benda yang sulit hancur sama sekali, terlebih lagi kalau tersimpan dalam tanah. Itulah sebabnya gerabah yang telah berusia puluhan ribu tahun pun masih bisa dikenali. • Demikianlah melalui studi atas gerabah, arkeologi bisa berbicara banyak tentang masa lampau umat manusia. Asal saja para ahli dapat membaca dengan baik cerita-cerita yang didapat darinya.