3. 1. Agaricus
Produksi Agaricus tertinggi yaitu di negara-
negara Barat seperti Amerika Serikat,
Prancis, Belanda, dan Inggris sampai tahun
1960. Namun, pada tahun 1965 Taiwan
sebagai produsen Agaricus ketiga tertinggi
dan tahun 1998 China sebagai produsen
utama, mengalahkan negara-negara Barat.
Mencapai 426.000 ton di China dan
384.472 ton di Amerika Serikat.
A. PRODUCTION METHODS BREAKING THE BARRIERS OF CLIMATE
AND GEOGRAPHY
4. Mengapa bisa terjadi ?
Terdapat 3 alasan yaitu :
1. Taiwan dan Cina tidak menggunakan teknologi mekanik yang
tinggi pada peternakan jamur yang relatif kecil tetapi lebih
tepatnya mengembangkan jamur pada rumah kecil terbuat dari
rangka bambu dan daun pisang dan / atau jerami dan plastik untuk
atap dan bagian sampingnya di ribuan peternakan.
2. Agaricus belum pernah tumbuh di negara subtropis sebelumnya,
namun ternyata ditemukan satu jenis jamur semusim yang tumbuh
di periode September-Maret.
3. Dengan tidak adanya pasokan pupuk kandang kuda, kompos
sintetis itu dikembangkan dengan jerami sebagai bahan utama
5. 2. Lentinula
Produksi Lentinula telah mengalami
beberapa perubahan yang signifikan dalam
beberapa tahun terakhir. Produksi log kayu
itu, sampai beberapa tahun yang lalu, satu-
satunya metode untuk membudidayakan
Lentinula. Tren utama pertumbuhan
Lentinula budidaya Letinula yaitu dalam
kantong plastik berisi berbagai substrat.
Kultur kantong plastik bisa ditanam di
rumah jamur dimana kondisi lingkungan
dapat terkendali.
6. B. WORLD PRODUCTION OF MUSHROOMS
Jamur putih masih merupakan jamur yang paling disukai di Eropa
Barat dan Amerika Utara; namun, telah terjadi peningkatan konsumsi
jamur lainnya, seperti jamur tiram dan shiitake. Megens telah
meringkas lima kekuatan pendorong utama yang mempengaruhi
jamur Agaricus industri :
1. Kejenuhan permintaan jamur
2. Pergeseran konsumen terhadap nilai produk bertambah, seperti
varietas baru dan produk segar pra-potong
3. Meningkatnya permintaan akan produk organik
4. Meningkatkan kekuatan supermarket
5. Meningkatnya persaingan
12. Ada 2 faktor keberhasilan produksi jamur
yang tinggi yaitu :
1. Kontrol kualitas jamur
2. Mengamankan persaingan pasar baik domestik maupun luar negri.
Produk jamur berkualitas tinggi harus dibawa ke pasar pada waktu dan
tempat yang tepat. Produksi jamur di Cina telah tercapai sekitar 70%
total produksi dunia pada tahun 2000, pengaruhnya di seluruh dunia
pasar tidak bisa diabaikan.
13.
14.
15. Afrika didominasi oleh wilayah pertanian.
Artinya tidak diragukan lagi bahwa teknologi
budidaya jamur bisa menjadi industri rumahan
yang berkembang, yang dapat memberikan
kontribusi penting bagi asupan nutrisi dan
kesejahteraan ekonomi banyak orang di Afrika
16. Biji kopi hijau diperoleh dari ceri kopi dengan cara menghilangkan
ampas/limbah kopi melalui proses kering atau basah. Biji kopi hijau
kemudian diangkut ke tanaman untuk pemanggangan dan pengolahan
lebih lanjut untuk menghasilkan kopi instan. Hanya 0,2% dari biomassa
pohon kopi yang dikonsumsi dan sisanya 99,8% dianggap sebagai
bahan limbah selama pengolahan. Limbah kopi, yang terdiri dari
exocarp dan mesocarp ceri, dilaporkan telah digunakan untuk
budidaya Pleurotus ostreatus tanaman ekonomi yang sangat penting
untuk daerah tropis.
Salah satu caranya adalah menggunakannya sebagai komponen utama
substrat (85% SCG ditambah 15% dedak gandum) mengganti substrat
kontrol (65% serbuk gergaji, 20% menggunakan daun teh, dan dedak
gandum 15%). Cara lain adalah dengan menggunakan SCG sebagai
komponen pelengkap (20 sampai 35%) untuk mengganti bagian serbuk
gergaji. Di bekas Kasus, hasilnya sama baiknya dengan substrat kontrol.
Dalam kasus terakhir, hasilnya sekitar 40% lebih tinggi dari pada
substrat serbuk gergaji.
17. C. UTILIZATION OF VARIOUS WASTES AS SUBSTRATES
Serbuk gergaji, keripik kayu, rumput cincang banyak spesies,
daun teh bekas, daun pisang, limbah pericarp kelapa sawit,
tongkol jagung tanah, tangkai kacang polong dan polong
(dan hampir semua pertanian, limbah industri, atau rumah
tangga yang memiliki komponen selulosa substansial) semua
memiliki potensi untuk digunakan sebagai substrat untuk
tumbuh jamur.
18. Conclusion
1. Jamur muncul dari limbah lignoselulosa yang berlimpah dan bergizi.
Jamur bersifat ramah lingkungan. Mereka melakukan biosintesis
makanan mereka sendiri dari residu limbah lignoselulosa yang dihasilkan
dari kegiatan pertanian, hutan, dan pengolahan makanan industri.
2. Setelah produksi jamur, kompos yang dihabiskan / substrat bisa
digunakan sebagai pakan ternak, atau sebagai biofertilizers.
3. Jamur bisa digunakan sebagai makanan, tonik, dan obat.
4. Asupan jamur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan, dan
memperbaiki hidup kita.
5. Produksi jamur menunjukkan potensi yang sangat besar untuk
menghasilkan dampak sosial ekonomi terhadap kesejahteraan manusia di
tingkat lokal, nasional dan regional.