SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto ) 
http://www.sumedangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=94&Itemid=50 
Beberapa penjelasan mengenai pengertian PDRB yaitu PDRB atas dasar harga berlaku, 
PDRB atas dasar harga konstan, pendapatan regional, pendapatan perkapita dan lain-lain. 
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat dihasilkan melalui tiga pendekatan yaitu : 
1. Pendekatan Produksi (Pruduction Approach) yaitu PDRB merupakan jumlah nilai 
produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu 
wilayah / region pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun. 
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) yaituPDRB merupakan jumlah balas jasa 
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut di dalam proses produksi di suatu 
wilayah pada jangka waktu tertentu (setahun). Balas jasa faktor produksi tersebut adalah 
upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Dalam pengertian PDRB termasuk 
pula penyusutan barang modal tetap dan pajak tidak langsung neto. Jumlah komponen 
pendapatan ini per-sektor disebut sebagai nilai tambah bruto seluruh sector (lapangan 
usaha). 
3. Pendapatan Pengeluaran (Expenditure Approach) yaitu PDRB merupakan jumlah 
semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari 
untung, perubahan stok dan ekspor neto di suatu wilayah pada suatu periode (biasanya 
setahun). Ekspor neto disini adalah ekspor dikurangi impor. 
Hasil perhitungan PDRB di Kabupaten Sumedang disajikan dalam seri 5 (lima) 
tahun yaitu Tahun 2003-2007 menurut jenis lapangan usaha 
yang terdiri dari sembilan sektor, yaitu sebagai berikut : 
1. Sektor Pertanian; 
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian; 
3. Sektor Industri Pengolahan; 
4. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum; 
5. Sektor Bangunan / Konstruksi; 
6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran; 
7. Sektor Angkutan dan Komunikasi; 
8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan;
9. Sektor Jasa-jasa. 
Selengkapnya 
Copyright © 2009 Pemerintah Kabupaten Sumedang. Dikelola oleh Dishubkominfo Kab. Sumedang 
Email : admin@sumedangkab.go.id 
http://pengertian-def inisi.blogspot.com/2011/10/produk-domestik-regional-bruto-pdrb.html 
Produk Domestik suatu wilayah merupakan nilai seluruh produk dan jasa yang diproduksi di 
wilayah tersebut tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari wilayah tersebut 
atau tidak. Pendapatan yang timbul oleh adanya kegiatan produksi tersebut merupakan 
pendapatan domestik. Sedangkan yang dimaksud dengan wilayah domestik atau region adalah 
meliputi wilayah yang berada di dalam wilayah geografis region tersebut. 
Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa sebagian faktor produksi dari kegiatan produksi di suatu 
wilayah berasal dari wilayah lain. Demikian juga sebaliknya, faktor produksi yang dimiliki 
wilayah tersebut ikut pula dalam proses produksi di wilayah lain. Dengan kata lain, Produk 
Domestik Regional Bruto (PDRB) menunjukkan gambaran “Production Originatea”. Hal ini 
menyebabkan nilai produksi domestik yang timbul di suatu wilayah tidak sama dengan 
pendapatan yang diterima penduduk wilayah tersebut. 
Dengan adanya arus pendapatan (pada umumnya berupa gaji/upah, sewa tanah, bunga modal, 
dan keuntungan) yang mengalir antarwilayah (termasuk dari/ke luar negeri), maka timbul 
perbedaan antara Produk Domestik dengan Produk Regional. Produk Regional adalah produk 
domestik ditambah pendapatan dari luar wilayah dikurangi dengan pendapatan yang dibayarkan 
ke luar wilayah tersebut. Dengan kata lain, Produk Regional merupakan produk yang 
ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk wilayah tersebut. 
PENGERTIAN PDRB DAN CARA PERHITUNGANNYA 
https://economicbappedapakpak.wordpress.com/2013/02/21/pengertian-pdrb-dan-cara-perhitungannya/ 
21 Feb
Pengertian PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh 
kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode tertentu dan biasanya 
satu tahun. 
– penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. 
PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tmabah barang dan jasa yang dihitung 
menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan sementasra atas harga konstan 
dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar. 
 Metode penghitungan 
Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan empat cara pendekatan yaitu : 
1. Pendekatan Produksi 
Pendekatan Produksi dapat disebut juga pendekatan nilai tambah dimana nilai tambah bruto ( 
NTB) dengan cara mengurangkan nilai out put yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi 
dengan biaya antara dari masing nilai produksi bruto tiap sektor ekonomi. Nilai tambah 
merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dipain oleh unit produksi sebagai 
input antara. Nilai yang ditambahkan sama dengan balas jasa faktor produksi atas ikutsertanya 
dalam proses produksi. 
2. Pendekatan Pendapatan 
Pada pendekatan ini, nilai tambah dari kegiatan – kegiatan ekonomi dihitung dengan cara 
menjumlahkan semua balas jasa faktor praoduksi yaitu upah dan gajih, surplus usaha, 
penyusutan danpajak tak langsung neto. Untuk sektor Pemerintahan dan usaha yang sifatnya 
tidak mencari keuntunga, surplus usaha ( bunga neto, sewa tanah dan keuntungan ) tidak 
diperhitungkan. 
3. Pendekatan Pengeluaran 
- Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan oleh 
berbagai golongan dalam masyarakat untuk keperluan konsumsi rumah tangga, pemerintah dan 
yayasan sosial ; Pembentukan modal; dan ekspor. Mengingant nilai barang dan jasa hanya 
berasasl dari produksi domestik, total pengeluaran dari komponen – komponen di tas hsrus 
dikursngi nilsi impor sehingga nilai ekspor yang dimaksud adalah ekspor neto. Penjumlahan 
seluruh komponen pengeluaran akhir ini disebut PDRB atas dassar harga pasar. 
4. Metode Alokasi 
Metode ini digunakn jika data suatu unit produksi di suatu daerah tidak tersedia. Nilai tambah 
suatu unit produksi di daerah tersebut dihitung dengsn menggunakan data yang telah 
dialokasikan dari sumber yang tingkatnya lebih tinggi, misalnya data suatu kabupaten diperoleh 
dari alokasi data Propinsi.
Beberapa alokator yang digunakan adalah nilai produksi bruto atau neto, jumlah produksi fisik, 
tenaga kerja,penduduk, dan alokator lainnya yang dianggap cocok untuk menghitung niali suatu 
unit produksi. 
Data Pokok Pembangunan 
http://www.bantulkab.go.id/datapokok/1002_pdrb.html 
Copyright 2002-2012 © Kantor Pengolahan Data Telematika, 
Pemerintah Kabupaten Bantul. 
email : kpdt(at)bantulkab.go.id 
EKONOMI DAN KEUANGAN 
PDRB 
Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang kondisi perekonomian suatu wilayah 
dapat dilihat melalui neraca ekonominya seperti tercermin dalam Produk Domestik suatu daerah. 
Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk 
meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian 
pendapatan masyarakat. Salah satu cara untuk mengetahui peningkatan kesejahteraan penduduk 
adalah dengan melihat hasil perhitungan Produk Domestik Regional Bruto yang ditetapkan 
berdasarkan pada Harga Berlaku dan Harga Konstan. 
Ada dua komponen utama dalam penyusunan PDRB, yaitu pertumbuhan PDRB dan PDRB per 
kapita yang dijelaskan di bawah ini: 
a. Pertumbuhan PDRB 
Pertumbuhan perekonomian daerah secara umum dapat dilihat melalui indikator perkembangan 
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB per kapita. Pertumbuhan PDRB selama 
Lima tahun terakhir, baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. 
b. PDRB Per Kapita 
Dengan membandingkan PDRB dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun dapat diketahui 
besarnya perkembangan pendapatan PDRB per kapita (tabel 79). 
Tabel Produktivitas Per Sektor Kabupaten Bantul 
No Sektor 
2009 2010 2011 
(Rp) % (Rp) % (Rp) % 
1 PDRB 3,779,948 100 3,968,198 100 3,967,433 - 
1.1 Pertanian 919,417 24.32 947,062 23.87 942,185 23,75 
1.2 Pertambangan dan Penggalian> 35,783 0.95 36,525 0.92 35,786 0.90 
1.3 Industri Pengolahan 610,781 16.16 647,737 16.16 611,222 15,41 
1.4 Listrik, Gas & Air Bersih 34,448 0.91 37,257 0.94 37,611 0.95
1.5 Konstruksi 434,409 11.49 449,570 11.33 471,648 11.89 
1.6 Perdagangan, Hotel & Restoran 746,833 19.76 791,789 19.95 799,437 20.15 
1.7 Pengangkutan & Komunikasi 268,145 7.09 287,236 7.24 290.098 7,31 
1.8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 230,768 6.11 250,255 6.31 250,106 6,304 
1.9 Jasa-Jasa 499,364 13.12 527,397 13,29 529,731 13,35 
Sumber data: Bidang Ekonomi Bappeda, 2011 
Tabel Nilai dan Kontribusi Sektor PDRB Tahun 2009 - 2011 
Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rupiah) 
No Sektor 
2009 2010 2011 
(Rp) % (Rp) % (Rp) % 
1. Pertanian 1.705.934,78 20.94 1.873.745,76 20.64 2.006.932 19.88 
2. Pertambangan dan penggalian 75.592,16 0.93 85.445,50 0.94 94.174 0.93 
3. Industri Pengolahan 1.527.504 18.75 1.720.150,62 18.95 1.991.819 19.73 
4. Listrik, Gas, dan Air bersih 98.549 1.21 108.147 1.19 114,736 1.14 
5. Konstruksi 988.181,26 12.13 1.104.073,22 12.61 1.206.859 11.95 
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.454.135,20 17.85 1.602.661,67 17.66 1.799.008 17.82 
7. Pengangkutan dan Komunikasi 560.367 6.88 618.940 6.82 691.451 6.85 
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa 
Perusahaan 
527.027,77 6.47 611.171,86 6.73 698.763 6.92 
9. Jasa-Jasa 1.210.568,03 14.86 1.352.064 14.9 1.493.604 14.79 
Produk Domestik Regional Bruto 8.147.860,28 100 9.076.400,50 100 10.097.345 100 
Sumber : BPS, 2012

More Related Content

What's hot

Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Paarief Udin
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
Edo Setiawan
 
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Metode Penghitungan Pendapatan NasionalMetode Penghitungan Pendapatan Nasional
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
ramafajar6969
 

What's hot (20)

Bab II mengukur aktivitas ekonomi
Bab II mengukur aktivitas ekonomiBab II mengukur aktivitas ekonomi
Bab II mengukur aktivitas ekonomi
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved] [autosaved]
 
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
Pertemuan ii pendapatan nasional [autosaved]
 
Paparan sosialisasi pad_ketanggungan
Paparan sosialisasi pad_ketanggunganPaparan sosialisasi pad_ketanggungan
Paparan sosialisasi pad_ketanggungan
 
Gnp
GnpGnp
Gnp
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
 
Pendapatan nasional ii
Pendapatan nasional iiPendapatan nasional ii
Pendapatan nasional ii
 
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyIi pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
 
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
 
Presentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasionalPresentasi pendapatannasional
Presentasi pendapatannasional
 
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Metode Penghitungan Pendapatan NasionalMetode Penghitungan Pendapatan Nasional
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
 
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] EKONOMI - pendapatan nasional
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] EKONOMI - pendapatan nasional[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] EKONOMI - pendapatan nasional
[SMAN 1 JEMBER-XI IPS 1] EKONOMI - pendapatan nasional
 
Pendapatan Nasional: Dari mana Berasal dan Kemana Perginya
Pendapatan Nasional: Dari mana Berasal dan Kemana PerginyaPendapatan Nasional: Dari mana Berasal dan Kemana Perginya
Pendapatan Nasional: Dari mana Berasal dan Kemana Perginya
 

Similar to Ana pdrb

SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
ilhampradita
 
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi IndonesiaIndikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
gaffari
 
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptxPaparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
kelgununggedangan
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
zeolits
 
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasionalPpt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
sihitetioma94
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
Yuca Siahaan
 
produk nasional dan pendapatan nasional.pptx
produk nasional dan pendapatan nasional.pptxproduk nasional dan pendapatan nasional.pptx
produk nasional dan pendapatan nasional.pptx
nazariandi
 
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.pptPendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
ZikirMuhammadWahyu
 

Similar to Ana pdrb (20)

20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
20230221_Peran BUMD_Rev.pptx
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
 
Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)
 
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi IndonesiaIndikator Indikator Makroekonomi Indonesia
Indikator Indikator Makroekonomi Indonesia
 
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.pptMATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
MATERI XI EKO PENDAPATAN NASIONAL.ppt
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Pdrb kota kediri 2013
Pdrb kota kediri 2013Pdrb kota kediri 2013
Pdrb kota kediri 2013
 
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptxPaparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
Paparan PDRB - Pertumbuhan Ekonomi Kota Mojokerto 2023 final.pptx
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Pertemuan ii pendapatan nasional
Pertemuan ii pendapatan nasionalPertemuan ii pendapatan nasional
Pertemuan ii pendapatan nasional
 
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasionalPpt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
 
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.pptPPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
PPT-Ekonomi-PB2(1)1.ppt
 
Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
 
produk nasional dan pendapatan nasional.pptx
produk nasional dan pendapatan nasional.pptxproduk nasional dan pendapatan nasional.pptx
produk nasional dan pendapatan nasional.pptx
 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
 
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.pptPendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
Pendapatan_Nasional.kel.3 mp03.alya zikir-1.ppt
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
p2.pdf
p2.pdfp2.pdf
p2.pdf
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
 
Pendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.pptPendapatan_Nasional.ppt
Pendapatan_Nasional.ppt
 

Ana pdrb

  • 1. PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto ) http://www.sumedangkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=94&Itemid=50 Beberapa penjelasan mengenai pengertian PDRB yaitu PDRB atas dasar harga berlaku, PDRB atas dasar harga konstan, pendapatan regional, pendapatan perkapita dan lain-lain. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat dihasilkan melalui tiga pendekatan yaitu : 1. Pendekatan Produksi (Pruduction Approach) yaitu PDRB merupakan jumlah nilai produk barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu wilayah / region pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun. 2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) yaituPDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut di dalam proses produksi di suatu wilayah pada jangka waktu tertentu (setahun). Balas jasa faktor produksi tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Dalam pengertian PDRB termasuk pula penyusutan barang modal tetap dan pajak tidak langsung neto. Jumlah komponen pendapatan ini per-sektor disebut sebagai nilai tambah bruto seluruh sector (lapangan usaha). 3. Pendapatan Pengeluaran (Expenditure Approach) yaitu PDRB merupakan jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung, perubahan stok dan ekspor neto di suatu wilayah pada suatu periode (biasanya setahun). Ekspor neto disini adalah ekspor dikurangi impor. Hasil perhitungan PDRB di Kabupaten Sumedang disajikan dalam seri 5 (lima) tahun yaitu Tahun 2003-2007 menurut jenis lapangan usaha yang terdiri dari sembilan sektor, yaitu sebagai berikut : 1. Sektor Pertanian; 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian; 3. Sektor Industri Pengolahan; 4. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum; 5. Sektor Bangunan / Konstruksi; 6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran; 7. Sektor Angkutan dan Komunikasi; 8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan;
  • 2. 9. Sektor Jasa-jasa. Selengkapnya Copyright © 2009 Pemerintah Kabupaten Sumedang. Dikelola oleh Dishubkominfo Kab. Sumedang Email : admin@sumedangkab.go.id http://pengertian-def inisi.blogspot.com/2011/10/produk-domestik-regional-bruto-pdrb.html Produk Domestik suatu wilayah merupakan nilai seluruh produk dan jasa yang diproduksi di wilayah tersebut tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari wilayah tersebut atau tidak. Pendapatan yang timbul oleh adanya kegiatan produksi tersebut merupakan pendapatan domestik. Sedangkan yang dimaksud dengan wilayah domestik atau region adalah meliputi wilayah yang berada di dalam wilayah geografis region tersebut. Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa sebagian faktor produksi dari kegiatan produksi di suatu wilayah berasal dari wilayah lain. Demikian juga sebaliknya, faktor produksi yang dimiliki wilayah tersebut ikut pula dalam proses produksi di wilayah lain. Dengan kata lain, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menunjukkan gambaran “Production Originatea”. Hal ini menyebabkan nilai produksi domestik yang timbul di suatu wilayah tidak sama dengan pendapatan yang diterima penduduk wilayah tersebut. Dengan adanya arus pendapatan (pada umumnya berupa gaji/upah, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan) yang mengalir antarwilayah (termasuk dari/ke luar negeri), maka timbul perbedaan antara Produk Domestik dengan Produk Regional. Produk Regional adalah produk domestik ditambah pendapatan dari luar wilayah dikurangi dengan pendapatan yang dibayarkan ke luar wilayah tersebut. Dengan kata lain, Produk Regional merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk wilayah tersebut. PENGERTIAN PDRB DAN CARA PERHITUNGANNYA https://economicbappedapakpak.wordpress.com/2013/02/21/pengertian-pdrb-dan-cara-perhitungannya/ 21 Feb
  • 3. Pengertian PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode tertentu dan biasanya satu tahun. – penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tmabah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan sementasra atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar.  Metode penghitungan Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan empat cara pendekatan yaitu : 1. Pendekatan Produksi Pendekatan Produksi dapat disebut juga pendekatan nilai tambah dimana nilai tambah bruto ( NTB) dengan cara mengurangkan nilai out put yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan biaya antara dari masing nilai produksi bruto tiap sektor ekonomi. Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dipain oleh unit produksi sebagai input antara. Nilai yang ditambahkan sama dengan balas jasa faktor produksi atas ikutsertanya dalam proses produksi. 2. Pendekatan Pendapatan Pada pendekatan ini, nilai tambah dari kegiatan – kegiatan ekonomi dihitung dengan cara menjumlahkan semua balas jasa faktor praoduksi yaitu upah dan gajih, surplus usaha, penyusutan danpajak tak langsung neto. Untuk sektor Pemerintahan dan usaha yang sifatnya tidak mencari keuntunga, surplus usaha ( bunga neto, sewa tanah dan keuntungan ) tidak diperhitungkan. 3. Pendekatan Pengeluaran - Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang digunakan oleh berbagai golongan dalam masyarakat untuk keperluan konsumsi rumah tangga, pemerintah dan yayasan sosial ; Pembentukan modal; dan ekspor. Mengingant nilai barang dan jasa hanya berasasl dari produksi domestik, total pengeluaran dari komponen – komponen di tas hsrus dikursngi nilsi impor sehingga nilai ekspor yang dimaksud adalah ekspor neto. Penjumlahan seluruh komponen pengeluaran akhir ini disebut PDRB atas dassar harga pasar. 4. Metode Alokasi Metode ini digunakn jika data suatu unit produksi di suatu daerah tidak tersedia. Nilai tambah suatu unit produksi di daerah tersebut dihitung dengsn menggunakan data yang telah dialokasikan dari sumber yang tingkatnya lebih tinggi, misalnya data suatu kabupaten diperoleh dari alokasi data Propinsi.
  • 4. Beberapa alokator yang digunakan adalah nilai produksi bruto atau neto, jumlah produksi fisik, tenaga kerja,penduduk, dan alokator lainnya yang dianggap cocok untuk menghitung niali suatu unit produksi. Data Pokok Pembangunan http://www.bantulkab.go.id/datapokok/1002_pdrb.html Copyright 2002-2012 © Kantor Pengolahan Data Telematika, Pemerintah Kabupaten Bantul. email : kpdt(at)bantulkab.go.id EKONOMI DAN KEUANGAN PDRB Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang kondisi perekonomian suatu wilayah dapat dilihat melalui neraca ekonominya seperti tercermin dalam Produk Domestik suatu daerah. Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan masyarakat. Salah satu cara untuk mengetahui peningkatan kesejahteraan penduduk adalah dengan melihat hasil perhitungan Produk Domestik Regional Bruto yang ditetapkan berdasarkan pada Harga Berlaku dan Harga Konstan. Ada dua komponen utama dalam penyusunan PDRB, yaitu pertumbuhan PDRB dan PDRB per kapita yang dijelaskan di bawah ini: a. Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan perekonomian daerah secara umum dapat dilihat melalui indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan PDRB per kapita. Pertumbuhan PDRB selama Lima tahun terakhir, baik berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan tahun 2000. b. PDRB Per Kapita Dengan membandingkan PDRB dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun dapat diketahui besarnya perkembangan pendapatan PDRB per kapita (tabel 79). Tabel Produktivitas Per Sektor Kabupaten Bantul No Sektor 2009 2010 2011 (Rp) % (Rp) % (Rp) % 1 PDRB 3,779,948 100 3,968,198 100 3,967,433 - 1.1 Pertanian 919,417 24.32 947,062 23.87 942,185 23,75 1.2 Pertambangan dan Penggalian> 35,783 0.95 36,525 0.92 35,786 0.90 1.3 Industri Pengolahan 610,781 16.16 647,737 16.16 611,222 15,41 1.4 Listrik, Gas & Air Bersih 34,448 0.91 37,257 0.94 37,611 0.95
  • 5. 1.5 Konstruksi 434,409 11.49 449,570 11.33 471,648 11.89 1.6 Perdagangan, Hotel & Restoran 746,833 19.76 791,789 19.95 799,437 20.15 1.7 Pengangkutan & Komunikasi 268,145 7.09 287,236 7.24 290.098 7,31 1.8 Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 230,768 6.11 250,255 6.31 250,106 6,304 1.9 Jasa-Jasa 499,364 13.12 527,397 13,29 529,731 13,35 Sumber data: Bidang Ekonomi Bappeda, 2011 Tabel Nilai dan Kontribusi Sektor PDRB Tahun 2009 - 2011 Atas Dasar Harga Berlaku (Jutaan Rupiah) No Sektor 2009 2010 2011 (Rp) % (Rp) % (Rp) % 1. Pertanian 1.705.934,78 20.94 1.873.745,76 20.64 2.006.932 19.88 2. Pertambangan dan penggalian 75.592,16 0.93 85.445,50 0.94 94.174 0.93 3. Industri Pengolahan 1.527.504 18.75 1.720.150,62 18.95 1.991.819 19.73 4. Listrik, Gas, dan Air bersih 98.549 1.21 108.147 1.19 114,736 1.14 5. Konstruksi 988.181,26 12.13 1.104.073,22 12.61 1.206.859 11.95 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.454.135,20 17.85 1.602.661,67 17.66 1.799.008 17.82 7. Pengangkutan dan Komunikasi 560.367 6.88 618.940 6.82 691.451 6.85 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 527.027,77 6.47 611.171,86 6.73 698.763 6.92 9. Jasa-Jasa 1.210.568,03 14.86 1.352.064 14.9 1.493.604 14.79 Produk Domestik Regional Bruto 8.147.860,28 100 9.076.400,50 100 10.097.345 100 Sumber : BPS, 2012