SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
PENGARUH
TERHADAP
PADA AIR LAUT
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
PENGARUH PENAMBANGAN TIMAH
TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT
PADA AIR LAUT DAN SEDIMEN DI PERAIRAN PULAU KUNDUR
USULAN PENELITIAN
OLEH
ASRAR YUSUP NISYAM SAH
NIM : 130254241054
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2014
i
LOGAM BERAT
PULAU KUNDUR
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna
berkat limpahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian ini dalam yang berjudul “Pengaruh Penambangan Timah Terhadap
Kandungan Logam Berat Pada Air Laut Dan Sedimen Di Perairan Pulau Kundur”.
Penambangan timah lepas pantai dapat meningkatkan produktivitas
pertambangan timah di masa mendatang, namun hal ini akan mengakibatkan
kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan sesuai dengan prosedur. Namun disisi
lain usaha penambangan pasti akan memberikan dampak terhadap perairan
terutama kualitas perairan. Agar dampak penambangan terhadap perairan tidak
menimbulkan dampak yang buruk maka harus dilakukan penelitian untuk
mengontrol kondisi perairan di daerah suatu penambangan.
Dalam penyusunan proposal ini penulis sudah berusaha untuk
menampilkan yang terbaik. Namun penulis menyadari bahwa sebagai manusia
biasa pasti terdapat kekeliruan disana sini. Oleh karna itu,penulis berharap kritik
dan saran yang membangun dari pembaca agar untuk kedepannya penulis dapat
membuat proposal penelitian yang lebih baik lagi.
Tanjungpinang, Mei 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN USULAN PENELITIAN....................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................... 3
1.4 Hipotesis Penelitian........................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 5
2.1 Penambangan Timah........................................................................................ 5
2.2 Karakteristik Logam Berat.............................................................................. 6
2.3 Pencemaran Laut oleh Logam Berat .............................................................. 6
2.4 Kandungan Logam Berat dalam Air .............................................................. 7
2.5 Kandungan Logam Berat dalam Sedimen...................................................... 9
III. METODE............................................................................................................. 11
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................................... 11
3.2 Bahan dan Alat................................................................................................ 11
3.3 Kerangka Penelitian ...................................................................................... 11
3.4 Prosedur Penelitian......................................................................................... 11
3.5 Teknik Analisa Data ....................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14
LAMPIRAN...................................................................................................................... 16
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut (Nurhidayah 2010) faktor terpenting dalam kelestarian hidup adalah
air , Alquran secara jelas menyebut bahwa kehidupan makhluk hidup tergantung
air. Dalam Q.S Annur ayat 45 , Allah berfirman “ Dan Allah menciptakan semua
makhluk hidup dari air ...”. dari penggalan surat ini kita dapat mengambil sebuah
kesimpulan bahwa sesungguhnya semua makhluk hidup itu membutuhkan air
untuk keberlangsungan hidupnya. Apalagi biota akuatik yang media tempat
hidupnya adalah air, sehingga sangat penting untuk mengetahui kualitas air agar
keberlagsungan kehidupan organisme tetap seimbang. Kualitas air berperan
penting bagi kemampuan organisme untuk memepertahankan kehidupannya.
Kualitas air di perairan laut yang merupakan kawasan terbuka sangat penting
untuk diketahui, dimana laut merupakan tempat mencari ikan, kerang dan udang
bagi nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Diantara yang menjadi penyebab menurunnya kualitas perairan laut
dikarenakan adanya penambangan timah lepas pantai. Penambangan timah lepas
pantai pasti memberikan dampak bagi penurunan kualitas perairan. Menurut
Mukhtasor (2007) pengerukan sedimen yang terus menerus dengan menggunakan
kapal keruk merupakan sumber pencemaran yang sangat besar. Penambangan
timah di laut dengan menggunakan kapal keruk pastinya akan memberikan
dampak terhadap kualitas perairan di lokasi penambangan. Mekanisme dalam
2
penambangan timah lepas pantai adalah dengan membuang langsung limbah hasil
penambangan ke perairan sehingga mempunyai dampak langsung terutama
terhadap perairan, dan organisme yang hidup di perairan tersebut, sehingga
pengerukan lepas pantai untuk memperoleh mineral tidak boleh hanya
mempertimbangkan hasil dan keuntungannya saja tanpa mempertimbangkan
tingkat kerugian akibat kerusakan lingkungan laut. Diantaranya hal yang sangat
penting diperhatikan apabila material buangan pengerukan terkontaminasi bahan-
bahan pencemar, terutama logam berat.
Menurut (Nurhidayah 2010) pemanfaatan sumberdaya alam harus
memperhatikan dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan, seperti yang
terjadi pada pertambangan timah di pulau Kundur, dalam tambang timah biasa
digunakan bahan-bahan kimia untuk memisahkan kandungan timah dan zat-zat
lainnya. Lebih lanjut ia mengatakan sisa bahan kimia ini bila dibuang begitu saja
ke laut akan menyebabkan tercemarnya air laut dan teracuninya makhluk hidup di
laut.
Menurut Kurniawan (2013) dalam Febrianto dan Kurniawan (2014) sisa dari
penambangan timah (tailing) mengandung logam berat Pb, Cd dan Cr . Menurut
Anggoro (2001) dalam Febrianto dan Kurniawan (2014) masuknya limbah secara
terus menerus ke perairan dapat menyebabkan pengaruh negatif. Masuknya
limbah secara terus menerus akan mengalami pemekatan dan terakumulasi di
dalam ekosistem perairan. Proses ini terjadi jika logam berat yang masuk ke
perairan tidak tersebar oleh turbulensi dan arus laut. Bagian bahan pencemar yang
tidak diencerkan dan disebarkan atau terbawa ke laut lepas akan diabsorbsi atau
3
dipekatkan melalui proses biofisik-kimiawi. Kemudian logam berat tersebut
tersuspensi di air laut (sedimen melayang) dan terakumulasi ke sedimen dasar
(terdisposisi). Dalam proses biologi, bahan pencemar akan memasuki tubuh biota
air melalui mekanisme penyerapan aktif (absorbsi dan regulasi ion) dan rantai
makanan.
Mengingat perairan laut merupakan daerah terbuka dan berdekatan dengan
kawasan perikanan tangkap sehingga perlu dilakukan penelitian bagaimanakah
pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat pada air, maupun
sedimen di perairan pulau Kundur. Mengingat perairan tersebut berdekatan
dengan wilayah operasi penambangan timah, sehingga dapat diketahui apakah
kandungan logam berat pada perairan masih dalam batas aman untuk kehidupan
masyarakat sekitarnya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, maka yang menjadi pokok
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat
pada air laut dan sedimen di perairan Pulau Kundur?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengkaji pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat pada air
laut dan sedimen di perairan Pulau Kundur.
4
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademis dan
praktis sebagai berikut :
1. Akademis menambah khazanah ilmu pengaruh penambangan timah
terhadap kandungan logam berat pada perairan Pulau Kundur..
2. Praktis sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan wilayah pesisir
yang memiliki sumberdaya untuk penambangan dan perikanan sehingga
pemanfaatan wilayah dapat menguntungkan berbagai elemen masyarakat
dan ekonomi daerah.
1.4 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini adalah :
H 0 : tidak terdapat pengaruh aktifitas penambangan terhadap kandungan logam
berat pada air laut dan sedimen di wilayah penambangan timah Pulau Kundur
H 1 : terdapat pengaruh aktifitas penambangan terhadap kandungan logam berat
pada air laut dan sedimen di wilayah penambangan timah Pulau Kundur .
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penambangan Timah
Penambangan timah lepas pantai mulai berkembang sejak penambangan darat
berkurang. Penambangan timah lepas pantai terdiri dari penambangan yang
dilakukan dengan kapal keruk, kapal isap dan Tambang Inkonvensional (TI)
apung masyarakat. Penambangan timah lepas pantai dapat meningkatkan
produktivitas pertambangan timah di masa mendatang, namun hal ini akan
mengakibatkan kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan sesuai dengan
prosedur.
PT Timah melakukan operasi penambangan timah di darat maupun di laut.
Kegiatan penambangan darat dilakukan perusahaan di wilayah Izin Usaha
Pertambangan (IUP) perusahaan yang berlokasi di sebagian besar Pulau Bangka
dan Belitung serta Kepulauan Riau. Proses penambangan timah darat (alluvial)
menggunakan metode pompa semprot (gravel pump) dimana pengoperasiannya
sesuai dengan pedoman atau prosedur penambangan yang baik (Good Mining
Practices). Untuk penambangan lepas pantai, Perusahaan mengoperasikan kapal
keruk dengan jenis Bucket Line Dredges dengan ukuran mangkuk mulai dari 7
cuft sampai dengan 24 cuft dan dapat beroperasi mulai dari 15 sampai 50 meter
dibawah permukaan laut dengan kemampuan gali mencapai lebih dari 3,5 juta
meter kubik material setiap bulannya. Untuk meningkatkan kapasitas produksi di
laut, PT Timah membangun Kapal Isap Produksi (KIP) dengan kemampuan gali
mencapai 25 meter di bawah permukaan laut sehingga dapat menjangkau
6
cadangan sisa dari kapal keruk, dan pengembangan Bucket Wheel Dredges yang
nantinya akan menggantikan kapal keruk jenis Bucket Line yang mempunyai
kemampuan gali sekitar 70 meter kubik dibawah permukaan laut.( PT. Timah Tbk,
2015)
2.2 Karakteristik Logam Berat
Menurut Palar, unsur logam di temukan secara luas dipermukaan bumi. Mulai
dari tanah, batuan, badan air, bahkan pada lapisan atmosfer yang menyelimuti
bumi. Umumnya logam-logam dialam ditemukan dalam bentuk persenyawaan
dengan unsur lain, dan sangat jarang yang ditemukan dalam bentuk elemen
tunggal. Lebih lanjut ia mengatakan logam berat masih termasuk golongan logam
dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain, perbedaannya
terletak dari pengaruh yang di hasilkan bila logam berat ini beriktan dan atau
masuk ke dalam tubuh organisme hidup.
2.3 Pencemaran Laut oleh Logam Berat
Definisi cemaran menurut Saeni (1989) adalah zat yang mempunyai pengaruh
menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai lingkungan itu.
Sedangkan kontaminan adalah zat yang menyebabkan perubahan dari susunan
normal dari suatu lingkungan. Kontaminan tidak digolongkan sebagai cemaran
bila tidak menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Pencemaran adalah
peristiwa adanya penambahan bermacam-macam bahan sebagai hasil dari
aktivitas manusia ke dalam lingkungan yang biasanya memberikan pengaruh
berbahaya terhadap lingkungan itu.
7
Logam berat merupakan salah satu unsur pencemar perairan yang bersifat
toksik dan harus terus diwaspadai keberadaaannya. Penyebab utama logam berat
menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu logam berat tidak dapat dihancurkan
(non degradable) oleh organisme hidup di lingkungan dan terakumulasi ke
lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa
kompleks bersama bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi
(Djuangsih dkk., 1982 dalam Pagoray 2001). Limbah industri merupakan sumber
pencemaran yang potensial bagi perairan laut.
2.4 Kandungan Logam Berat dalam Air
Logam berat biasanya ditemukan sangat sedikit dalam air secara alamiah,
yaitu kurang dari 1 µg/l. Bila terjadi erosi alamiah, konsentrasi logam tersebut
dapat meningkat. Beberapa macam logam biasanya lebih dominan daripada logam
lainnya dan dalam air biasanya tergantung pada asal sumber air (air tanah dan air
sungai). Disamping itu jenis air (air tawar, air payau dan air laut) juga
mempengaruhi kandungan logam di dalamnya (Darmono 2001). Kadar ini dapat
meningkat jika terjadi peningkatan limbah yang mengandung logam berat masuk
ke dalam laut. Limbah ini dapat berasal dari aktivitas manusia di laut yang berasal
dari pembuangan sampah kapal-kapal, penambangan logam di laut dan lain-lain
dan yang berasal dari darat seperti limbah perkotaan, pertambangan, pertanian dan
perindustrian.
Menurut Leckie dan James (1974) dalam Palar (2004), kelarutan dari
unsur-unsur logam dan logam berat dalam badan perairan dikontrol oleh :
8
1) pH badan air
2) Jenis dan konsentrasi logam dan khelat
3) Keadaan komponen mineral teroksidai dan sistem yang berlingkungan
redoks. Akumulasi logam berat dalam tubuh organisme tergantung
pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan, suhu, keadaan
spesies dan aktifitas fisiologis (Bryan, 1976 dalam Connel dan Miller,
1995).
Kelarutan timbal di air cukup rendah mengakibatkan kadarnya relatif
sedikit. Kadar dan toksisitas imbal dipengaruhi oleh: kesadahan, pH, alkalinitas
dan kadar oksigen. Timbal diserap dengan baik oleh tanah sehingga pengaruhnya
terhadap tanaman relatif kecil (Effendi, 2000).
Tingginya kandungan logam berat di suatu perairan dapat menyebabkan
kontaminasi, akumulasi bahkan pencemaran terhadap lingkungan seperti biota,
sedimen, air dan sebagainya (Lu,1995). Berdasarkan kegunaannya, logam berat
dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu (Laws, 1981):
1. Golongan yang dalam konsentrasi tertentu berfungsi sebagai mikronutrien
yang bermanfaat bagi kehidupan organisme perairan, seperti Zn, Fe, Cu, Co.
2. Golongan yang sama sekali belum diketahui manfaatnya bagi organisme
perairan, seperti Hg, Cd, dan Pb. Selanjutnya Hutagalung (1984) menyatakan
bahwa senyawa logam berat banyak digunakan untuk kegiatan industri sebagai
bahan baku, katalisator, biosida maupun sebagai additive. Limbah yang
mengandung logam berat ini akan terbawa oleh sungai dan karenanya limbah
9
industri merupakan sumber pencemar logam berat yang potensial bagi
pencemaran laut. Dalam perairan, logam-logam ditemukan dalam bentuk
(Hamidah, 1980):
3. Terlarut, yaitu ion logam bebas air dan logam yang membentuk kompleks
dengan senyawa organik dan anorganik.
4. Tidak terlarut, terdiri dari partikel yang berbentuk koloid dan senyawa
kompleks metal yang terabsorbsi pada zat tersuspensi.
2.5 Kandungan Logam Berat dalam Sedimen
Sedimen meliputi tanah dan pasir, bersifat tersuspensi, yang masuk ke
badan air akibat erosi atau banjir dan pada dasarnya tidaklah bersifat toksik
(Effendi, 2000). Menurut Waldichuck (1974) dalam Nanty (1999) meningkatnya
kadar logam berat dalam lingkungan perairan hingga melebihi batas maksimum
akan menyebabkan rusaknya lingkungan serta dapat membahayakan kehidupan
organisme di dalamnya. Ia juga berpendapat mengendapnya logam berat bersama-
sama dengan padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar
perairan dan juga perairan di sekitarnya.
Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik di sungai ataupun di laut
akan dipindahkan dari badan airnya melalui beberapa proses, yaitu : pengendapan,
adsorbsi dan absorbsi oleh organisme-organisme perairan (Bryan, 1976 dalam
Connell dan Miller, 1995) . Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen
sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air
10
(Harahap, 1991). Timbal (Pb) masuk ke perairan melalui pengendapan, jatuhan
debu yang mengandung Pb yaitu hasil pembakaran bensin yang mengandung
Timbal tetraetil, erosi dan limbah industri. Banyak reaksi biokimia dalam tubuh
manusia dipengaruhi oleh logam Pb. Konsentrasi Pb sebesar 50 ppb dapat
menimbulkan bahaya pada lingkungan laut (Saeni, 1989).
11
III. METODE
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan survei dalam penelitian ini
dilakukan selama 6 (enam) bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September
2015, di perairan yang jauh dari wilayah operasi penambangan timah dan perairan
yang dengan wilayah operasi penambang an timah dengan titik survey yang terdiri
dari di 6 (enam) stasiun yaitu terdiri dari tiga (3) wilayah yang dekat dengan
penambangan dan tiga (3) wilayah yang jauh dari penambangan.
Adapun keenam stasiun tersebut adalah sebagai berikut:
1. Wilayah yang dekat dengan wilayah operasi penambangan
2. Wilayah yang jauh dengan wilayah oprasi penambangan timah
3.2 Bahan dan Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cool box, plastik, alat
pengukur kualitas perairan, water sampler, botol polyethylene (PE), kertas label,
pipa paralon, dan AAS untuk mengukur kandungan logam berat. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah , contoh air laut, sedimen, es, formalin untuk
mengawetkan sampel dan HNO 3 sebagai bahan pengawet air contoh.
3.3 Kerangka Penelitian
3.4 Prosedur Penelitian
12
Pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan di 6 (enam) stasiun
dengan metode sampling. Analisa dilakukan di Laboratorium Universitas Maritim
Raja Ali Haji.
• Parameter Pengamatan
Parameter penelitian yang diamati adalah logam berat di air dan sedimen.
Selain itu parameter pendukungnya adalah kualitas air yang meliputi suhu,
kecerahan, pH, salinitas, total suspended solid (TSS), Disolved oxygen (DO),
pasang surut dan arus. Data yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu yang
telah ditetapkan.
Kandungan logam berat di air, kualitas air, dan Logam berat di sedimen
dibandingkan dengan baku mutu keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut.
• Prosedur Pengambilan Sampel dan Analisa
Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan water sampler yang
dikompositkan berdasarkan kedalaman yaitu permukaan, tengah dan dasar (SNI
6989.57-2008). Sampel air diambil 1 liter pada tiap lokasi sampling. Sampel air
yang digunakan untuk analisa logam berat disimpan dalam botol polyethylene
(PE) dan diawetkan dengan asam nitrat (HNO 3 ) hingga PH mencapai < 2.
Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan pipa paralon.
Sedimen yang diambil sebayak 250 gram. Bagian yang diambil adalah 2 cm dari
13
permukaan sedimen. Sampel sedimen kemudian dimasukkan kedalam kantong
plastik yang kemudan dimasukkan ke dalam ice box (suhu 4 o C).
Pengukuran kualitas air dilakukan secara insitu meliputi suhu, salinitas, pH,
arus, dan kecerahan. Pengukuran secara exsitu di laboratorium meliputi TSS
dan DO. Analisa kandungan logam berat di air dan sedimen dianalisa
dengan menggunakan (AAS) thermo scientific tipe ICE 3000.
3.5 Teknik Analisa Data
14
DAFTAR PUSTAKA
Connell DW dan G.J Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Yanti
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungan dengan
Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
Effendi H. 2000. Telaahan Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Febrianto dan Kurniawan,. 2014, Pengaruh Logam Berat Pb Limbah Aktifitas
Penambangan Timah Terhadap Kualitas Air Laut di Wilayah Penangkapan
Cumi-Cumi Kabupaten Bangka Selatan,
Hamidah. 1986. Pengaruh Logam Berat terhadap Lingkungan. Pusat Penelitian
Ekologi, Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI, Jakarta.
Harahap S. 1991. Tingkat Pencemaran Air Kali Cakung ditinjau dari Sifat Fisika-
Kimia Khususnya Logam Berat dan Keanekaragaman Jenis Hewan Benthos
Makro. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Hutagalung HP. 1984. Logam Berat dalam Lingkungan Laut. Pewarta Oceana IX
No.1 Tahun 1984.
Hutagalung HP. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat. Dalam Status
Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. P30-LIPI. Jakarta.
Laws EA. 1981. Aquatic pollution. John Willey and Sons. New York.
Lu FC. 1995. Toksikologi Dasar. UI-Presss, Jakarta.
15
Mukhtasor,.2007, Pencemaran Pesisir Dan Laut, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Nanty I. H. 1999. Kandungan Logam Berat dalam Badan Air dan Sedimen di
Muara Sungai Way Kambas dan Way Sekampung, Lampung. [skripsi]. Bogor:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Palar,H.2004, Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat, cetakan keempat, PT
Rineka Cipta, Jakarta.
Saeni MS. 1989. Kimia Lingkungan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan,Ditjen Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. IPB
Bogor.
http://www.timah.com/v2/ina/tentangkami/910052012111105/operasi/961005201
0104055/penambangan-darat-dan-laut/
16
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Tugas mesin dan_alat_bantu
Tugas mesin dan_alat_bantuTugas mesin dan_alat_bantu
Tugas mesin dan_alat_bantuBadiuzzaman
 
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalModul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalArie Bonuo™
 
Laporan hasil kegiatan tangkuban
Laporan hasil kegiatan tangkubanLaporan hasil kegiatan tangkuban
Laporan hasil kegiatan tangkubanNSS Slide
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkrino firsa
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1lombkTBK
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianMateri perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianaditya rakhmawan
 
konflik masyarakat pesisir
konflik masyarakat pesisirkonflik masyarakat pesisir
konflik masyarakat pesisirheri suri
 
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airReaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airMukhamad Mardiansyah
 
Bunyi Alam dan Bunyi Buatan
Bunyi Alam dan Bunyi BuatanBunyi Alam dan Bunyi Buatan
Bunyi Alam dan Bunyi BuatanSmartPointMateri
 
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungHasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungDicky Alejandro
 
Contoh proposal konveksi jahit
Contoh proposal konveksi jahitContoh proposal konveksi jahit
Contoh proposal konveksi jahitahmad umar
 
Proposal kepiting
Proposal kepiting Proposal kepiting
Proposal kepiting Agus Rinal
 
Laporan wirausaha keripik tempe
Laporan wirausaha keripik tempeLaporan wirausaha keripik tempe
Laporan wirausaha keripik tempeIndra SHkm
 
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesiaJenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesiaAl Faruqie Faruqie
 

What's hot (20)

Tugas mesin dan_alat_bantu
Tugas mesin dan_alat_bantuTugas mesin dan_alat_bantu
Tugas mesin dan_alat_bantu
 
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpalModul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
Modul budidaya-ikan-lele-di-kolam-terpal
 
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di chinaDampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
Dampak lingkungan pada kegiatan budidaya perikanan di china
 
Lokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambakLokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambak
 
Laporan hasil kegiatan tangkuban
Laporan hasil kegiatan tangkubanLaporan hasil kegiatan tangkuban
Laporan hasil kegiatan tangkuban
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1
 
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanianMateri perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
Materi perkuliahan kimia sekitar kita - kimia di bidang pertanian
 
konflik masyarakat pesisir
konflik masyarakat pesisirkonflik masyarakat pesisir
konflik masyarakat pesisir
 
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airReaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
 
Kepiting Bakau
Kepiting BakauKepiting Bakau
Kepiting Bakau
 
Bunyi Alam dan Bunyi Buatan
Bunyi Alam dan Bunyi BuatanBunyi Alam dan Bunyi Buatan
Bunyi Alam dan Bunyi Buatan
 
SK AHM
SK AHMSK AHM
SK AHM
 
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungHasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
 
laporan pkl
laporan pkllaporan pkl
laporan pkl
 
Contoh proposal konveksi jahit
Contoh proposal konveksi jahitContoh proposal konveksi jahit
Contoh proposal konveksi jahit
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
Proposal kepiting
Proposal kepiting Proposal kepiting
Proposal kepiting
 
Laporan wirausaha keripik tempe
Laporan wirausaha keripik tempeLaporan wirausaha keripik tempe
Laporan wirausaha keripik tempe
 
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesiaJenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
Jenis ikan yang dilarang masuk ke indonesia
 

Viewers also liked

Uswaton%20 khasanah
Uswaton%20 khasanahUswaton%20 khasanah
Uswaton%20 khasanahyogisaka1
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianHujansore
 
penelitan deskriptif
penelitan deskriptifpenelitan deskriptif
penelitan deskriptifUmi Muc
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisZaldeeho Nei
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifElza Oktaviani Silaen
 
Metode peneltian kuliah kuliah 1
Metode peneltian kuliah  kuliah 1Metode peneltian kuliah  kuliah 1
Metode peneltian kuliah kuliah 1Mega Zainal
 
Slide presentasi kir
Slide presentasi kirSlide presentasi kir
Slide presentasi kiralissa nikma
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 

Viewers also liked (10)

Uswaton%20 khasanah
Uswaton%20 khasanahUswaton%20 khasanah
Uswaton%20 khasanah
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Ujian proposal
Ujian proposalUjian proposal
Ujian proposal
 
penelitan deskriptif
penelitan deskriptifpenelitan deskriptif
penelitan deskriptif
 
Metodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian BisnisMetodologi Penelitian Bisnis
Metodologi Penelitian Bisnis
 
Pest Control Program
Pest Control ProgramPest Control Program
Pest Control Program
 
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatifPenelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
 
Metode peneltian kuliah kuliah 1
Metode peneltian kuliah  kuliah 1Metode peneltian kuliah  kuliah 1
Metode peneltian kuliah kuliah 1
 
Slide presentasi kir
Slide presentasi kirSlide presentasi kir
Slide presentasi kir
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 

Similar to LOGAM BERAT PULAU KUNDUR

ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...Asramid Yasin
 
Makalah kelp. 7 studi kasus 5.docx
Makalah kelp. 7 studi kasus 5.docxMakalah kelp. 7 studi kasus 5.docx
Makalah kelp. 7 studi kasus 5.docxanon956045
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)YOHANIS SAHABAT
 
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...YOHANIS SAHABAT
 
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...Bona Rotiona Br Saragi
 
Uas perkembangan teori hukum soal strict liability
Uas perkembangan teori hukum soal strict liabilityUas perkembangan teori hukum soal strict liability
Uas perkembangan teori hukum soal strict liabilityBrigita Manohara
 
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...Repository Ipb
 
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaPencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaAhdiat Celebes
 
148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emasChaerani Rusli
 
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...A'an Samawa
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas CepuYOHANIS SAHABAT
 
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan SelatanDampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan SelatanFarhan Luqman Al-Hakim
 
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanAnalisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanTanty Puspa Sari
 
Kaji ulang RAN API Proyeksi-Iklim-Laut.pdf
Kaji ulang RAN API Proyeksi-Iklim-Laut.pdfKaji ulang RAN API Proyeksi-Iklim-Laut.pdf
Kaji ulang RAN API Proyeksi-Iklim-Laut.pdfNatuurScaffeee
 
1 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-171 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-17Hotma Purba
 
Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan
Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairanKajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan
Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairanfajar rahman
 
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Muhammad Asyrofi
 

Similar to LOGAM BERAT PULAU KUNDUR (20)

ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
 
Makalah kelp. 7 studi kasus 5.docx
Makalah kelp. 7 studi kasus 5.docxMakalah kelp. 7 studi kasus 5.docx
Makalah kelp. 7 studi kasus 5.docx
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
 
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
 
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
Makalah pencemaran perairan dan terumbu karang di wilayah pesisir kota bandar...
 
Uas perkembangan teori hukum soal strict liability
Uas perkembangan teori hukum soal strict liabilityUas perkembangan teori hukum soal strict liability
Uas perkembangan teori hukum soal strict liability
 
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
 
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaPencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
 
148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas
 
Proposal kp tugas mpkt 2013
Proposal  kp tugas mpkt 2013Proposal  kp tugas mpkt 2013
Proposal kp tugas mpkt 2013
 
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
 
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan SelatanDampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
 
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairanAnalisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
Analisis resiko kandungan merkuri (hg) pada lingkungan perairan
 
Kaji ulang RAN API Proyeksi-Iklim-Laut.pdf
Kaji ulang RAN API Proyeksi-Iklim-Laut.pdfKaji ulang RAN API Proyeksi-Iklim-Laut.pdf
Kaji ulang RAN API Proyeksi-Iklim-Laut.pdf
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 
1 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-171 jurnal zainuri_1-17
1 jurnal zainuri_1-17
 
Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan
Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairanKajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan
Kajian logam berat timbal (pb) serta pengaruh terhadap udara dan perairan
 
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...
 
Gas hidrat
Gas hidratGas hidrat
Gas hidrat
 

LOGAM BERAT PULAU KUNDUR

  • 1. PENGARUH TERHADAP PADA AIR LAUT FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI PENGARUH PENAMBANGAN TIMAH TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA AIR LAUT DAN SEDIMEN DI PERAIRAN PULAU KUNDUR USULAN PENELITIAN OLEH ASRAR YUSUP NISYAM SAH NIM : 130254241054 JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014 i LOGAM BERAT PULAU KUNDUR FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
  • 3. iii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna berkat limpahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dalam yang berjudul “Pengaruh Penambangan Timah Terhadap Kandungan Logam Berat Pada Air Laut Dan Sedimen Di Perairan Pulau Kundur”. Penambangan timah lepas pantai dapat meningkatkan produktivitas pertambangan timah di masa mendatang, namun hal ini akan mengakibatkan kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan sesuai dengan prosedur. Namun disisi lain usaha penambangan pasti akan memberikan dampak terhadap perairan terutama kualitas perairan. Agar dampak penambangan terhadap perairan tidak menimbulkan dampak yang buruk maka harus dilakukan penelitian untuk mengontrol kondisi perairan di daerah suatu penambangan. Dalam penyusunan proposal ini penulis sudah berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Namun penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa pasti terdapat kekeliruan disana sini. Oleh karna itu,penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar untuk kedepannya penulis dapat membuat proposal penelitian yang lebih baik lagi. Tanjungpinang, Mei 2015 Penulis
  • 4. iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN USULAN PENELITIAN....................................................... ii KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv DAFTAR TABEL............................................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................... v I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 3 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................... 3 1.4 Hipotesis Penelitian........................................................................................... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................ 5 2.1 Penambangan Timah........................................................................................ 5 2.2 Karakteristik Logam Berat.............................................................................. 6 2.3 Pencemaran Laut oleh Logam Berat .............................................................. 6 2.4 Kandungan Logam Berat dalam Air .............................................................. 7 2.5 Kandungan Logam Berat dalam Sedimen...................................................... 9 III. METODE............................................................................................................. 11 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................................... 11 3.2 Bahan dan Alat................................................................................................ 11 3.3 Kerangka Penelitian ...................................................................................... 11 3.4 Prosedur Penelitian......................................................................................... 11 3.5 Teknik Analisa Data ....................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14 LAMPIRAN...................................................................................................................... 16
  • 6. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut (Nurhidayah 2010) faktor terpenting dalam kelestarian hidup adalah air , Alquran secara jelas menyebut bahwa kehidupan makhluk hidup tergantung air. Dalam Q.S Annur ayat 45 , Allah berfirman “ Dan Allah menciptakan semua makhluk hidup dari air ...”. dari penggalan surat ini kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa sesungguhnya semua makhluk hidup itu membutuhkan air untuk keberlangsungan hidupnya. Apalagi biota akuatik yang media tempat hidupnya adalah air, sehingga sangat penting untuk mengetahui kualitas air agar keberlagsungan kehidupan organisme tetap seimbang. Kualitas air berperan penting bagi kemampuan organisme untuk memepertahankan kehidupannya. Kualitas air di perairan laut yang merupakan kawasan terbuka sangat penting untuk diketahui, dimana laut merupakan tempat mencari ikan, kerang dan udang bagi nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Diantara yang menjadi penyebab menurunnya kualitas perairan laut dikarenakan adanya penambangan timah lepas pantai. Penambangan timah lepas pantai pasti memberikan dampak bagi penurunan kualitas perairan. Menurut Mukhtasor (2007) pengerukan sedimen yang terus menerus dengan menggunakan kapal keruk merupakan sumber pencemaran yang sangat besar. Penambangan timah di laut dengan menggunakan kapal keruk pastinya akan memberikan dampak terhadap kualitas perairan di lokasi penambangan. Mekanisme dalam
  • 7. 2 penambangan timah lepas pantai adalah dengan membuang langsung limbah hasil penambangan ke perairan sehingga mempunyai dampak langsung terutama terhadap perairan, dan organisme yang hidup di perairan tersebut, sehingga pengerukan lepas pantai untuk memperoleh mineral tidak boleh hanya mempertimbangkan hasil dan keuntungannya saja tanpa mempertimbangkan tingkat kerugian akibat kerusakan lingkungan laut. Diantaranya hal yang sangat penting diperhatikan apabila material buangan pengerukan terkontaminasi bahan- bahan pencemar, terutama logam berat. Menurut (Nurhidayah 2010) pemanfaatan sumberdaya alam harus memperhatikan dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan, seperti yang terjadi pada pertambangan timah di pulau Kundur, dalam tambang timah biasa digunakan bahan-bahan kimia untuk memisahkan kandungan timah dan zat-zat lainnya. Lebih lanjut ia mengatakan sisa bahan kimia ini bila dibuang begitu saja ke laut akan menyebabkan tercemarnya air laut dan teracuninya makhluk hidup di laut. Menurut Kurniawan (2013) dalam Febrianto dan Kurniawan (2014) sisa dari penambangan timah (tailing) mengandung logam berat Pb, Cd dan Cr . Menurut Anggoro (2001) dalam Febrianto dan Kurniawan (2014) masuknya limbah secara terus menerus ke perairan dapat menyebabkan pengaruh negatif. Masuknya limbah secara terus menerus akan mengalami pemekatan dan terakumulasi di dalam ekosistem perairan. Proses ini terjadi jika logam berat yang masuk ke perairan tidak tersebar oleh turbulensi dan arus laut. Bagian bahan pencemar yang tidak diencerkan dan disebarkan atau terbawa ke laut lepas akan diabsorbsi atau
  • 8. 3 dipekatkan melalui proses biofisik-kimiawi. Kemudian logam berat tersebut tersuspensi di air laut (sedimen melayang) dan terakumulasi ke sedimen dasar (terdisposisi). Dalam proses biologi, bahan pencemar akan memasuki tubuh biota air melalui mekanisme penyerapan aktif (absorbsi dan regulasi ion) dan rantai makanan. Mengingat perairan laut merupakan daerah terbuka dan berdekatan dengan kawasan perikanan tangkap sehingga perlu dilakukan penelitian bagaimanakah pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat pada air, maupun sedimen di perairan pulau Kundur. Mengingat perairan tersebut berdekatan dengan wilayah operasi penambangan timah, sehingga dapat diketahui apakah kandungan logam berat pada perairan masih dalam batas aman untuk kehidupan masyarakat sekitarnya. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat pada air laut dan sedimen di perairan Pulau Kundur? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat pada air laut dan sedimen di perairan Pulau Kundur.
  • 9. 4 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademis dan praktis sebagai berikut : 1. Akademis menambah khazanah ilmu pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat pada perairan Pulau Kundur.. 2. Praktis sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan wilayah pesisir yang memiliki sumberdaya untuk penambangan dan perikanan sehingga pemanfaatan wilayah dapat menguntungkan berbagai elemen masyarakat dan ekonomi daerah. 1.4 Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis penelitian ini adalah : H 0 : tidak terdapat pengaruh aktifitas penambangan terhadap kandungan logam berat pada air laut dan sedimen di wilayah penambangan timah Pulau Kundur H 1 : terdapat pengaruh aktifitas penambangan terhadap kandungan logam berat pada air laut dan sedimen di wilayah penambangan timah Pulau Kundur .
  • 10. 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penambangan Timah Penambangan timah lepas pantai mulai berkembang sejak penambangan darat berkurang. Penambangan timah lepas pantai terdiri dari penambangan yang dilakukan dengan kapal keruk, kapal isap dan Tambang Inkonvensional (TI) apung masyarakat. Penambangan timah lepas pantai dapat meningkatkan produktivitas pertambangan timah di masa mendatang, namun hal ini akan mengakibatkan kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan sesuai dengan prosedur. PT Timah melakukan operasi penambangan timah di darat maupun di laut. Kegiatan penambangan darat dilakukan perusahaan di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan yang berlokasi di sebagian besar Pulau Bangka dan Belitung serta Kepulauan Riau. Proses penambangan timah darat (alluvial) menggunakan metode pompa semprot (gravel pump) dimana pengoperasiannya sesuai dengan pedoman atau prosedur penambangan yang baik (Good Mining Practices). Untuk penambangan lepas pantai, Perusahaan mengoperasikan kapal keruk dengan jenis Bucket Line Dredges dengan ukuran mangkuk mulai dari 7 cuft sampai dengan 24 cuft dan dapat beroperasi mulai dari 15 sampai 50 meter dibawah permukaan laut dengan kemampuan gali mencapai lebih dari 3,5 juta meter kubik material setiap bulannya. Untuk meningkatkan kapasitas produksi di laut, PT Timah membangun Kapal Isap Produksi (KIP) dengan kemampuan gali mencapai 25 meter di bawah permukaan laut sehingga dapat menjangkau
  • 11. 6 cadangan sisa dari kapal keruk, dan pengembangan Bucket Wheel Dredges yang nantinya akan menggantikan kapal keruk jenis Bucket Line yang mempunyai kemampuan gali sekitar 70 meter kubik dibawah permukaan laut.( PT. Timah Tbk, 2015) 2.2 Karakteristik Logam Berat Menurut Palar, unsur logam di temukan secara luas dipermukaan bumi. Mulai dari tanah, batuan, badan air, bahkan pada lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Umumnya logam-logam dialam ditemukan dalam bentuk persenyawaan dengan unsur lain, dan sangat jarang yang ditemukan dalam bentuk elemen tunggal. Lebih lanjut ia mengatakan logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain, perbedaannya terletak dari pengaruh yang di hasilkan bila logam berat ini beriktan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. 2.3 Pencemaran Laut oleh Logam Berat Definisi cemaran menurut Saeni (1989) adalah zat yang mempunyai pengaruh menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai lingkungan itu. Sedangkan kontaminan adalah zat yang menyebabkan perubahan dari susunan normal dari suatu lingkungan. Kontaminan tidak digolongkan sebagai cemaran bila tidak menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Pencemaran adalah peristiwa adanya penambahan bermacam-macam bahan sebagai hasil dari aktivitas manusia ke dalam lingkungan yang biasanya memberikan pengaruh berbahaya terhadap lingkungan itu.
  • 12. 7 Logam berat merupakan salah satu unsur pencemar perairan yang bersifat toksik dan harus terus diwaspadai keberadaaannya. Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu logam berat tidak dapat dihancurkan (non degradable) oleh organisme hidup di lingkungan dan terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi (Djuangsih dkk., 1982 dalam Pagoray 2001). Limbah industri merupakan sumber pencemaran yang potensial bagi perairan laut. 2.4 Kandungan Logam Berat dalam Air Logam berat biasanya ditemukan sangat sedikit dalam air secara alamiah, yaitu kurang dari 1 µg/l. Bila terjadi erosi alamiah, konsentrasi logam tersebut dapat meningkat. Beberapa macam logam biasanya lebih dominan daripada logam lainnya dan dalam air biasanya tergantung pada asal sumber air (air tanah dan air sungai). Disamping itu jenis air (air tawar, air payau dan air laut) juga mempengaruhi kandungan logam di dalamnya (Darmono 2001). Kadar ini dapat meningkat jika terjadi peningkatan limbah yang mengandung logam berat masuk ke dalam laut. Limbah ini dapat berasal dari aktivitas manusia di laut yang berasal dari pembuangan sampah kapal-kapal, penambangan logam di laut dan lain-lain dan yang berasal dari darat seperti limbah perkotaan, pertambangan, pertanian dan perindustrian. Menurut Leckie dan James (1974) dalam Palar (2004), kelarutan dari unsur-unsur logam dan logam berat dalam badan perairan dikontrol oleh :
  • 13. 8 1) pH badan air 2) Jenis dan konsentrasi logam dan khelat 3) Keadaan komponen mineral teroksidai dan sistem yang berlingkungan redoks. Akumulasi logam berat dalam tubuh organisme tergantung pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan, suhu, keadaan spesies dan aktifitas fisiologis (Bryan, 1976 dalam Connel dan Miller, 1995). Kelarutan timbal di air cukup rendah mengakibatkan kadarnya relatif sedikit. Kadar dan toksisitas imbal dipengaruhi oleh: kesadahan, pH, alkalinitas dan kadar oksigen. Timbal diserap dengan baik oleh tanah sehingga pengaruhnya terhadap tanaman relatif kecil (Effendi, 2000). Tingginya kandungan logam berat di suatu perairan dapat menyebabkan kontaminasi, akumulasi bahkan pencemaran terhadap lingkungan seperti biota, sedimen, air dan sebagainya (Lu,1995). Berdasarkan kegunaannya, logam berat dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu (Laws, 1981): 1. Golongan yang dalam konsentrasi tertentu berfungsi sebagai mikronutrien yang bermanfaat bagi kehidupan organisme perairan, seperti Zn, Fe, Cu, Co. 2. Golongan yang sama sekali belum diketahui manfaatnya bagi organisme perairan, seperti Hg, Cd, dan Pb. Selanjutnya Hutagalung (1984) menyatakan bahwa senyawa logam berat banyak digunakan untuk kegiatan industri sebagai bahan baku, katalisator, biosida maupun sebagai additive. Limbah yang mengandung logam berat ini akan terbawa oleh sungai dan karenanya limbah
  • 14. 9 industri merupakan sumber pencemar logam berat yang potensial bagi pencemaran laut. Dalam perairan, logam-logam ditemukan dalam bentuk (Hamidah, 1980): 3. Terlarut, yaitu ion logam bebas air dan logam yang membentuk kompleks dengan senyawa organik dan anorganik. 4. Tidak terlarut, terdiri dari partikel yang berbentuk koloid dan senyawa kompleks metal yang terabsorbsi pada zat tersuspensi. 2.5 Kandungan Logam Berat dalam Sedimen Sedimen meliputi tanah dan pasir, bersifat tersuspensi, yang masuk ke badan air akibat erosi atau banjir dan pada dasarnya tidaklah bersifat toksik (Effendi, 2000). Menurut Waldichuck (1974) dalam Nanty (1999) meningkatnya kadar logam berat dalam lingkungan perairan hingga melebihi batas maksimum akan menyebabkan rusaknya lingkungan serta dapat membahayakan kehidupan organisme di dalamnya. Ia juga berpendapat mengendapnya logam berat bersama- sama dengan padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar perairan dan juga perairan di sekitarnya. Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik di sungai ataupun di laut akan dipindahkan dari badan airnya melalui beberapa proses, yaitu : pengendapan, adsorbsi dan absorbsi oleh organisme-organisme perairan (Bryan, 1976 dalam Connell dan Miller, 1995) . Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air
  • 15. 10 (Harahap, 1991). Timbal (Pb) masuk ke perairan melalui pengendapan, jatuhan debu yang mengandung Pb yaitu hasil pembakaran bensin yang mengandung Timbal tetraetil, erosi dan limbah industri. Banyak reaksi biokimia dalam tubuh manusia dipengaruhi oleh logam Pb. Konsentrasi Pb sebesar 50 ppb dapat menimbulkan bahaya pada lingkungan laut (Saeni, 1989).
  • 16. 11 III. METODE 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan survei dalam penelitian ini dilakukan selama 6 (enam) bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2015, di perairan yang jauh dari wilayah operasi penambangan timah dan perairan yang dengan wilayah operasi penambang an timah dengan titik survey yang terdiri dari di 6 (enam) stasiun yaitu terdiri dari tiga (3) wilayah yang dekat dengan penambangan dan tiga (3) wilayah yang jauh dari penambangan. Adapun keenam stasiun tersebut adalah sebagai berikut: 1. Wilayah yang dekat dengan wilayah operasi penambangan 2. Wilayah yang jauh dengan wilayah oprasi penambangan timah 3.2 Bahan dan Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cool box, plastik, alat pengukur kualitas perairan, water sampler, botol polyethylene (PE), kertas label, pipa paralon, dan AAS untuk mengukur kandungan logam berat. Sedangkan bahan yang digunakan adalah , contoh air laut, sedimen, es, formalin untuk mengawetkan sampel dan HNO 3 sebagai bahan pengawet air contoh. 3.3 Kerangka Penelitian 3.4 Prosedur Penelitian
  • 17. 12 Pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan di 6 (enam) stasiun dengan metode sampling. Analisa dilakukan di Laboratorium Universitas Maritim Raja Ali Haji. • Parameter Pengamatan Parameter penelitian yang diamati adalah logam berat di air dan sedimen. Selain itu parameter pendukungnya adalah kualitas air yang meliputi suhu, kecerahan, pH, salinitas, total suspended solid (TSS), Disolved oxygen (DO), pasang surut dan arus. Data yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Kandungan logam berat di air, kualitas air, dan Logam berat di sedimen dibandingkan dengan baku mutu keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut. • Prosedur Pengambilan Sampel dan Analisa Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan water sampler yang dikompositkan berdasarkan kedalaman yaitu permukaan, tengah dan dasar (SNI 6989.57-2008). Sampel air diambil 1 liter pada tiap lokasi sampling. Sampel air yang digunakan untuk analisa logam berat disimpan dalam botol polyethylene (PE) dan diawetkan dengan asam nitrat (HNO 3 ) hingga PH mencapai < 2. Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan pipa paralon. Sedimen yang diambil sebayak 250 gram. Bagian yang diambil adalah 2 cm dari
  • 18. 13 permukaan sedimen. Sampel sedimen kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik yang kemudan dimasukkan ke dalam ice box (suhu 4 o C). Pengukuran kualitas air dilakukan secara insitu meliputi suhu, salinitas, pH, arus, dan kecerahan. Pengukuran secara exsitu di laboratorium meliputi TSS dan DO. Analisa kandungan logam berat di air dan sedimen dianalisa dengan menggunakan (AAS) thermo scientific tipe ICE 3000. 3.5 Teknik Analisa Data
  • 19. 14 DAFTAR PUSTAKA Connell DW dan G.J Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Yanti Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungan dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Effendi H. 2000. Telaahan Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Febrianto dan Kurniawan,. 2014, Pengaruh Logam Berat Pb Limbah Aktifitas Penambangan Timah Terhadap Kualitas Air Laut di Wilayah Penangkapan Cumi-Cumi Kabupaten Bangka Selatan, Hamidah. 1986. Pengaruh Logam Berat terhadap Lingkungan. Pusat Penelitian Ekologi, Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI, Jakarta. Harahap S. 1991. Tingkat Pencemaran Air Kali Cakung ditinjau dari Sifat Fisika- Kimia Khususnya Logam Berat dan Keanekaragaman Jenis Hewan Benthos Makro. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Hutagalung HP. 1984. Logam Berat dalam Lingkungan Laut. Pewarta Oceana IX No.1 Tahun 1984. Hutagalung HP. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat. Dalam Status Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. P30-LIPI. Jakarta. Laws EA. 1981. Aquatic pollution. John Willey and Sons. New York. Lu FC. 1995. Toksikologi Dasar. UI-Presss, Jakarta.
  • 20. 15 Mukhtasor,.2007, Pencemaran Pesisir Dan Laut, PT Pradnya Paramita, Jakarta. Nanty I. H. 1999. Kandungan Logam Berat dalam Badan Air dan Sedimen di Muara Sungai Way Kambas dan Way Sekampung, Lampung. [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Palar,H.2004, Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta. Saeni MS. 1989. Kimia Lingkungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Ditjen Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. IPB Bogor. http://www.timah.com/v2/ina/tentangkami/910052012111105/operasi/961005201 0104055/penambangan-darat-dan-laut/