1. Dokumen tersebut membahas tentang apologi atas keberadaan Neraka menurut pandangan Kristen. 2. Beberapa argumen yang dikemukakan antara lain bahwa penolakan ajaran Neraka akan menyangkal otoritas Alkitab dan Yesus Kristus. 3. Dokumen tersebut juga membahas pengertian Neraka menurut berbagai bahasa dan pandangan Gereja Katolik.
2. Dari seluruh ajaran Kristen, doktrin tentang
adanya Neraka adalah yang paling sulit
dipertahankan dan paling sulit untuk
dipercayai, serta merupakan hal pertama
yang akan disisihkan.
Menghilangkan adanya Neraka tidaklah sama
dengan menghilangkan sebuah batu dan
meninggalkan batu-batu lainnya dalam
keadaan tak tersentuh.
P E N D A H U L U A N
3. Untuk mempercayai bahwa tidak ada Neraka
mengisyaratkan bahwa baik Alkitab maupun
Gereja berdusta, karena keduanya sangat
jelas mengajarkan realitas tentang adanya
Neraka. Keduanya itu merupakan otoritas
kita,alasan kita, dasar pemikiran kita dalam
mempercayai adanya Neraka. Apabila
keduanya itu keliru mengenai adanya Neraka,
maka keduanya itu mungkin saja keliru dalam
pokok-pokok ajaran lain yang diajarkannya.
4. Apabila Alkitab dan Gereja tidak berdusta
mengenai apa yang disampaikan Yesus
mengenai adanya Neraka, maka hal ini
mengisyaratkan bahwa Yesus-lah yang
berdusta. Karena Yesus jauh lebih eksplisit
dan gigih dalam mengajarkan tentang adanya
Neraka daripada para tokoh lainnya dalam
Alkitab. Apabila Neraka itu tidak ada, maka
alasan fundamental mengapa orang Kristen
mempercayai sesuatu - Otoritas Kristus -
akan dapat disangkal.
5. Apabila kita mengeluarkan pokok tentang
adanya Neraka karena pokok ini sulit untuk
ditanggapi, maka sikap ini mengisyaratkan
prinsip bahwa kita dapat mengubah doktrin-
doktrin apa saja yang kita anggap sulit
diselami atau sulit diterima. Dengan kata lain,
bahwa doktrin tersebut dapat dinegosiasikan.
Dengan demikian akibatnya Kekristenan itu
menjadi suatu ideologi manusia belaka,
bukan suatu wahyu dari Allah.
6. Apabila tidak ada Neraka, maka pilihan-
pilihan dalam kehidupan ini tidak lagi
berpengaruh apa-apa. Bila kita membuang
adanya Neraka, maka Surga akan menjadi
sesuatu yang lembut, yang otomatis bagi
setiap orang untuk masuk ke dalamnya.
Apabila keselamatan itu bersifat universal
dan otomatis, maka berarti kehendak bebas
itu tidak ada. Kehendak bebas dan adanya
Neraka itu berjalan bersama-sama.
7. Agama-agama Timur yang mengajarkan
bahwa tidak ada Neraka juga mengajarkan
tentang tidak adanya moralitas yang absolut,
tidak ada pertentangan yang nyata dan
obyektif di antara kebaikan dan kejahatan.
Jadi moralitas hanyalah sesuatu yang
pragmatis dan bersifat keduniawian.
Apabila tidak ada Neraka yang harus
dihindari, maka Yesus bukanlah Juru Selamat
kita. Dia hanyalah Guru kita, nabi kita, atau
teladan kita belaka
8. Apabila Neraka itu tidak ada, maka akibatnya akan
muncul keacuhan terhadap agama. Apabila iman
kepada Kristus sebagai Juru Selamat itu tidak
diperlukan, maka kita harus memanggil pulang
seluruh utusan Injil dan meminta maaf untuk semua
martir.
Apabila keselamatan itu otomatis, maka kematian
Yesus yang telah menjadi kurban untuk kita bukanlah
seperti yang dikatakan oleh Yesus sebagai hal yang
penting, yang telah direncanakan, dan merupakan
puncak dari kehidupan-Nya di dunia ini dan tujuan Ia
meninggalkan Surga untuk turun ke dunia ini.
Sebaliknya, peristiwa kematian-Nya itu merupakan
sesuatu kekeliruan yang bodoh dan kecelakaan yang
tragis.
9. Apabila tidak ada alasan untuk
mempercayai ajaran tentang adanya
Neraka, maka juga tidak beralasan
untuk mempercayai pokok ajaran yang
paling disenangi dalam Kekristenan,
yaitu bahwa Allah itu kasih. Kasih dan
Neraka berdiri di atas dasar yang
sama. Kita harus memahami secara
benar karakter Allah yang
diungkapkan dalam Alkitab.
10. PENGERTIAN NERAKA
Istilah “Neraka” untuk menunjuk
pengertian “lubang” (hole, hollow).
Sebagai kata benda yang dibentuk dari
kata “helan” atau “behelian” yang
artinya: “tempat tersembunyi”.
Karena itu pengertian Neraka pada
prinsipnya menunjuk suatu tempat
yang gelap dan tempat yang
tersembunyi.
11.
12. ISTILAH LATIN
Istilah “Neraka” berasal dari
bahasa Latin inferum, inferi.
Kata infernus ( Neraka )
menunjuk suatu tempat di
dalam dan berada di bawah
bumi.
13. Neraka dalam bahasa Ibrani adalah Sheol
atau Gehena. Pengertian Gehenna
berasal dari kata gê-hinnom (Neh.
11:30), atau gê-ben-hinnom (Yos. 15:8),
dan gê-benê-hinnom (2 Raj. 23:10)
"lembah anak-anak Hinom. Nama tempat
lembah Hinom sekarang adalah Wadi er-
rababi .Jadi istilah Sheol menunjuk
kepada keadaan tenggelam, berada di
suatu lubang, atau gua yang berada di
bawah bumi
ISTILAH IBRANI
14. Neraka dalam bahasa Yunani
adalah Hades. Pengertian
Hades berasal dari akar kata
“fid” yang menunjuk pada
suatu tempat yang
tersembunyi, gelap dan tidak
terlihat oleh mata.
ISTILAH YUNANI
15. 1.Neraka itu ada hanya dalam hidup di dunia
ini
Namun peringatan yang disampaikan Yesus
kepada kita bukan hanya mengenai orang
Farisi, para ahli Taurat, para teolog atau
prajurit Romawi, melainkan mengenai Iblis dan
kematian kekal. Penderitaan dalam kehidupan
di dunia ini akan berakhir pada waktu
kematian, sedangkan apa yang diperingatkan
Yesus ini tidak akan pernah berakhir ( Markus
9:44-48 ).
16. Dalam pengertian gereja
Roma Katolik, kata Neraka
dipergunakan istilah
infernus, yang menunjuk
kepada pengertian yang
berbeda-beda, yaitu :
2. Pandangan Gereja Roma
Katolik Tentang NERAKA
18. b. Tempat penghukuman bagi anak-
anak yang belum sempat dibaptis
( limbus parvulorum ) atau orang-
orang yang mewarisi dosa asal,
tetapi tanpa dosa-dosa yang
mematikan. Sehingga setelah
penghukuman tersebut lewat,
mereka akan mewarisi keselamatan
dan hidup kekal di dalam kerajaan
Sorga.
19. c. Tempat penghukuman bagi nenek-
moyang umat percaya ( limbo partum )
yang wafat sebelum Kristus, sehingga
mereka masih harus menunggu
penyelamatan untuk masuk ke dalam
kerajaan Sorga.
Dalam hal ini Gereja Katolik meyakini bahwa
saat Kristus wafat, roh-Nya pergi ke Neraka
untuk membebaskan roh dari orang-orang
yang demikian. Bandingkan I Petr. 3:19-20.
20. d. Tempat penyucian dosa
( purgatorium ), di mana umat
percaya sewaktu meninggal
masih memiliki dosa-dosa ringan
sehingga mereka harus terlebih
dahulu mengalami penghukuman
yang sifatnya temporal, setelah
itu mereka diizinkan masuk ke
dalam kerajaan Sorga.
21. Memang Neraka bertentangan dengan Allah
yang penuh kasih. Namun keberadaan Neraka
tidak menyangkal keberadaan Allah. Karena
kasih itu ingin agar yang dikasihi itu bebas,
sebagaimana kasih itu sendiri. Kasih
menciptakan kebebasan, kasih berkaitan
dengan kebebasan, kasih menghargai
kebebasan. Dan kebebasan inilah yang
memilih Neraka.
22. Memang benar, Allah itu penuh belas kasihan &
pengampunan yang sempurna. Namun kita perlu
jelas mengenai pengertiannya. Pengampunan
berkaitan dengan kebebasan. Pengampunan itu harus
diberikan secara bebas dan diterima dengan bebas,
seperti setiap pemberian yang kita terima. Apabila
kita tidak bertobat dan memohon pengampunan
Allah, kita tidak akan menerimanya - bukan karena
Allah menahannya, melainkan karena kita yang
menarik diri kita untuk menerimanya.
23. Menurut pandangan ini, Allah telah mendekritkan dan mendesain
orang-orang yang akan masuk ke Neraka sebelum mereka
dilahirkan. Dengan perkataan lain, Allah menghendaki kebinasaan
mereka.
Pandangan ini ditentang oleh Alkitab ( Markus 18:14, 2 Petrus 3:9 ),
serta berdasarkan pertimbangan moralitas yang sehat - bagaimana
seseorang dapat mengasihi Allah yang kejam seperti itu ? Memang
ada suatu predestinasi ke Surga. Perkataan ditetapkan dan
predestinasi dapat ditemukan di dalam Alkitab ( Roma 8:29 dan
Efesus 1:5,11 ). Namun predestinasi ke Neraka tidak ada di dalam
Alkitab. Keberadaan Neraka itu lebih merupakan akibat dari kasih
daripada keadilan-Nya. Keadilan adalah suatu bentuk dari kasih.
Kasih merupakan hakekat Allah ( 1Yohanes 4:8 ), sedangkan
keadilan merupakan salah satu pekerjaan-Nya. Keadilan adalah
struktur kasih. Keadilan dapat disamakan dengan kerangka,
sedangkan kasih adalah seperti orangnya. Dan kasih inilah yang
menciptakan manusia dengan kehendak bebasnya, yang dapat
memilih Neraka daripada Surga.
24. Alkitab tidak pernah mengajarkan doktrin musnahnya
manusia. Alkitab mengajarkan bahwa jiwa/roh
manusia tidak dapat binasa/musnah dan tubuh
manusia akan dibangkitkan dalam keadaan yang
tidak dapat dimusnahkan. Istilah “mati” berarti
“perpisahan”, bukan “pemusnahan”. Dengan
demikian, yang dimaksudkan dengan :
* Mati Pertama : terpisahnya tubuh dari jiwa dan roh.
* Mati Kedua : terpisahnya manusia dari Allah yang
hidup.
25. Bila dibaca dengan seksama,
Amsal 10:25 tidak menunjuk
keadaan di Neraka, melainkan
melukiskan akhir kegiatan
manusia di atas bumi.
26. Istilah “binasa” ( apolumi ),
sebagaimana ditulis di Matius
10:28, Yohanes 3:16 berarti
“terhilang”, atau “terpisah” dari
Allah untuk selama-lamanya.
27. Tempat Dukacita ( Kejadian 42:38,44, 2
Samuel 22:8, Amsal 7:27, Yesaya 14:9-15 ).
Tempat Api Tak Terpadamkan ( Ulangan
32:22, Yesaya 66:22-24, Markus 9:43-49,
Lukas 3:17, Yudas 6-7, Wahyu 14:9-11,
19:20 ).
Tempat Penghukuman Kekal ( Daniel 12:2,
Matius 18:8, 25:41,48, Markus 3:29, Yohanes
5:28-29, 2 Tesalonika 1:9, Ibrani 6:2 ).
Keadaan di N E R A K A
28. Tempat di mana penduduknya menyambut
dengan KEGERAMAN ( Yesaya 14:9-11,
Yehezkiel 32:27-32 ).
Tempat di mana ULAT & CACING TIDAK
DAPAT MATI ( Yesaya 14:11, Markus
9:44,46,48 ).
Tempat yang BEGITU MENGERIKAN, sehingga
orang-orang yang ada di Neraka memohon
agar orang-orang yang ada di bumi
diperingatkan ( Lukas 16:28-31 ).
29. Tempat Kesakitan Yang Maha Dahsyat
( Mazmur 116:3 ).
Tempat Yang Tidak Pernah Penuh/Puas
( Amsal 15:11, 27:20, 30:16, Habakuk 2:5,
Yesaya 5:14 ).
Tempat yang kekal bagi Iblis dan para
malaikatnya serta semua orang yang menjadi
pengikutnya ( Ulangan 32:22, Mazmur 9:17,
Yesaya 14:9, 66:22-24, Matius 25:41,46,
Wahyu 20:10-15 ).
30.
31.
32.
33. Betapa nyata & mengerikan Neraka
itu !
Betapa besar kasih Allah kepada kita
( Yohanes 3:16 ).
Betapa perlunya Pekabaran Injil
Usaha pekabaran Injil adalah usaha
untuk menghindarkan manusia dari
Neraka !!!