1. Terdapat perbedaan pendapat di antara teolog mengenai kemuliaan nabi dan malaikat.
2. Sebagian teolog berpendapat nabi lebih mulia dari malaikat berdasarkan dalil naqli dan aqli.
3. Urutan penyebutan nabi dan malaikat dalam al-Qur'an tidak menunjukkan kemuliaan, karena tidak selalu menjelaskan urutan secara hirarkis.
2. • Iman kepada para malaikat Allah merupakan salah satu bentuk iman kepada
yang ghaib serta perwujudan dari penyembahan dan penghambaan kepada
Allah S.W.T.. Iman kepada para malaikat, yaitu pengakuan pada keberadaan,
perbuatan, dan tindakan mereka yang dilakukan di dunia dan di akhirat.
• Di dalam Islam dikenal istilah dalil aqli dan dalil naqli. Dalil sendiri memiliki
ma’na tuntunan,dasar atau landasan pengerjaan suatu ibadah atau
keyakinan
• Dalil aqli adalah dalil yang didasarkan akal pikiran manusia. Dalil ini tidak
bisa dijadikan sandaran mutlak. Namun dalil ini seringkali digunakan untuk
memperkuat dalil-dalil naqli yang ada.
• Sebelumnya sudah kita bahas sedikit tentang dalil Aqli yang merupakan
pendapat dari Akal manusia, jadi dalil aqli tentang malaikat diantaranya:
1. Mempercayai bahwa malaikat itu ada karena dahulu Al-Qur’an diciptakan
Allah S.W.T. dan diberikan kepada Rasulullah melalui perantaraan malaikat
Jibril.
2. Menerapkan sifat malaikat, seperti selalu menjalankan perintah Allah
S.W.T. mempercayai dan mayakini malaikat-malaikat yang wajib kita kenal.
3. 1. Malaikat adalah makhluk yang ghaib. Apabila kita beriman
jjjkewujudan Allah S.W.T. begitu juga beriman dengan kewujudan
jjjmalaikat.
2. Kewujudan malaikat dapat dibuktikan melalui beberapa
jjjjperistiwa, yaitu:
- Peristiwa penurunan wahyu kepada Nabi Muhammad adalah
melalui makhluk Allah yang bernama Jibril 'Alaihissalam.
Kewujudan malaikat yang bernama Jibril tersebut merupakan
perantaraan wahyu kepada Baginda.
- Manusia yang ketika tidak dikawal dijaga oleh malaikat.
Seperti keadaan manusia yang sudah tidur dijaga oleh para
malaikat. Ada yang mengatakan namanya Hafazah. Iaitu
malaikat yang ditugaskan untuk menjaga manusia setiap
masa.
3. Menerapkan sifat malaikat, seperti selalu menjalankan perintah
Allah SWT. mempercayai dan meyakini malaikat-malaikat yang wajib
kita kenal.
4. • Teologi adalah wacana yang berdasarkan nalar mengenai agama,
spiritualitas dan Tuhan
• Terdapat perbedaan pendapat di antara para teolog
mengenai keutamaan dan kemuliaan para nabi atas
para Malaikat. Sebagian dari teolog Asyʻariyah dan seluruh teolog
syiʻah dengan pertimbangan dalil naqli dan aqli berpendapat
bahwa para nabi lebih mulia dibanding para malaikat.
• Namun jika pada sebagian ayat nama malaikat disebut
sebelum para nabi, maka hal itu tidaklah menunjukkan lebih
mulianya para malaikat karena sebagaimana telah disebutkan
bahwa para nabi lebih mulia dibanding para malaikat. Mengingat
kemuliaan tersebut tidak menyebabkan terbentangnya sekian
jarak di antara mereka. Demikian pula halnya pada penyebutan
nama para malaikat seperti “Malik dan Ridwan adalah di awal dan
setelah semua malaikat-malaikat disebut, padahal mereka adalah
termasuk malaikat-malaikat Allah S.W.T yang agung dan mulia”.
• Oleh itu, urutan penyebutan para malaikat dan nabi-nabi bukan
merupakan alasan atas urutan tingkat dan posisi keberadaan
mereka. Selain itu dalam kaedah bahasa Arab & athaf tidak selalu
menjelaskan urutan.