Teks tersebut merupakan penjelasan mengenai apa itu NLP (Neuro-Linguistic Programming) yang menerangkan bahwa NLP adalah ilmu yang mempelajari struktur pengalaman subjektif seseorang dan bagaimana mengubahnya dengan mengubah bahasa dan pola pikir untuk meraih hasil yang diinginkan.
1. 1
Apa Itu NLP?
NLP adalah ilmu yang mempelajari kecerdasan dan kualitas, ilmu
yang mempelajari bagaimana seseorang dan organisasi tertentu bisa
mendapatkan hasil yang mengagumkan. Metode-metode yang didapat
kemudian bisa diajarkan para orang atau organisasi lain, sehingga mereka
bisa mendapatkan hasil dengan tingkat yang sama. Proses ini disebut
'modelling.'
Untuk membuat model, NLP mempelajari cara kita menyusun
pengalaman subjektif, cara kita memikirkan tentang nilai-nilai dan
kepercayaan, dan cara kita menciptakan kondisi emosional, dan cara kita
membentuk dunia internal di dalam diri kita melalui pengalaman dan
pemberian makna. Setiap kejadian tidak memiliki makna, kitalah yang
memberikannya makna, dan lain orang mungkin akan memberikan makna
yang berbeda pada kejadian yang sama. Jadi, NLP mempelajari pengalaman
dari dalam.
NLP dimulai dengan mempelajari komunikator terbaik dan telah
berubah menjadi pelajaran komunikasi antar manusia yang sistematis. NLP
telah berkembang dengan bertambahnya berbagai sarana dan metode praktis
yang dihasilkan dari memodelkan orang-orang yang luar biasa. Sarana-
sarana ini digunakan secara international dalam bidang sport, bisnis,
training, penjualan, hukum dan pendidikan. Akan tetapi, NLP lebih dari
sekedar sekumpulan teknik. NLP juga adalah cara berpikir, bentuk
pemikiran yang di dasarkan pada keingintahuan, eksplorasi dan kesenangan.
Nama 'Neuro-Linguistic Programming' berasal dari tiga bidang
yang digabungkan:
N -> Neurology = Pikiran dan bagaimana kita berpikir.
L -> Linguistics = Bagaimana kita menggunakan bahasa dan
efeknya terhadap kita.
P -> Programming = Bagaimana kita menyusun aksi untuk
mencapai tujuan.
Berikut ini beberapa defenisi dari NLP yang bisa menjadi petunjuk
mengenai bidang ini:
NLP adalah ilmu yang mempelajari struktur dari pengalaman
subjektif.
NLP adalah strategi mempercepat proses belajar mendeteksi dan
memanfaatkan berbagai pola yang ada di dunia (John Grinder).
NLP adalah pengembalian epistemology pada apa yang telah hilang
dari kita, sebuah berkah (John Grinder)
2. 2
NLP adalah apapun yang efektif (Robert Dllts)
NLP adalah sebuah sikap dan metodologi yang meninggalkan jejak
berbagai teknik. (Richard Bandler)
NLP adalah pengaruh bahasa terhadap pikiran dan tindakan kita.
NLP adalah pelajaran sistematis dari komunikasi antar manusia.
NLP adalah metode untuk memodelkan keunggulan sehingga itu
bisa ditiru.
Dan untuk memperkaya wawasan kita mengenai NLP, coba simak
dua kisah berikut ini...
Seorang bocah bertanya pada ibunya, "Bu, apa itu NLP?"
Ibunya menjawab, "nanti akan ibu beritahu, tapi terlebih dulu kamu
harus melakukan sesuatu agar kamu bisa memahaminya. Kamu melihat
kakek mu yang duduk di kursi itu?"
"Yep," jawab si bocah.
"Dekati dan tanyakan mengenai rematiknya hari ini."
Sang bocah mendekati kakeknya, "Kek," katanya, "bagaimana
rematik kakek hari ini?"
"Oh, sakit sekali nak," jawab sang kakek. "Dengan cuaca dingin
seperti ini, rematik kakek selalu kumat. Kakek bahkan sulit untuk
menggerakkan jari." Tampak kesakitan terlintas di wajahnya.
Sang bocah kembali pada ibunya. "Kata kakek rematiknya kumat.
Aku rasa itu menyakitinya. Apa sekarang ibu mau memberitahu ku apa itu
NLP?"
"Sebentar lagi nak, ibu janji," jawab ibunya. "Sekarang pergi dan
tanyakan pada kakek hal terlucu apa yang pernah kamu lakukan ketika
kamu masih sangat kecil."
Sang bocah mendatangi kakeknya. "Kakek," dia memulai, "hal
terlucu apa yang pernah aku lakukan ketika aku masih sangat kecil?"
Wajah sang kakek mendadak cerah. "Oh," dia tersenyum, "ada
banyak. Ada saat dimana ketika kamu dan teman mu berpura-pura sebagai
Sinterclauss dan menaburkan bedak keseluruh kamar mandi seolah-olah itu
salju. Kakek tertawa, tapi kemudian kakek harus membersihkannya." Sang
kakek memandang kejauhan sambil tersenyum.
3. 3
"Kemudian ada saat dimana ketika kakek membawa mu berjalan-
jalan. Hari itu sangat cerah dan kamu menyanyikan dengan keras lagu
taman kanak-kanak yang pernah kamu dengar. Seorang pria lewat dan
menatap mu dengan kesal. Dia menganggap kamu terlalu berisik. Dia
meminta kakek untuk menyuruh mu diam. Kamu berbalik dan mengatakan
padanya, 'jika kakak tidak suka aku bernyanyi kakak boleh pergi dengan
kepala mendidih.' Dan kamu terus bernyanyi dengan lebih keras." Sang
kakek tertawa kecil.
Sang bocah kembali mendatangi ibunya. "Ibu sudah dengar bukan
apa yang dikatakan kakek?" dia bertanya.
"Ya," ibunya menjawab. "Kamu mengubah perasaannya hanya
dengan beberapa kata, itulah yang dimaksud NLP"
Berikut kisah yang kedua...
Pada suatu senja seorang bijak memasuki suatu desa di gurun pasir.
Setelah turun dari ontanya dia minta minum pada salah satu pemuda desa
yang ditemuinya.
"Tentu," jawab si pemuda dan memberikannya segelas air.
Sang pengelana meminum air tersebut, "Terima kasih," katanya.
"Ada yang bisa saya bantu sebelum saya melanjutkan perjalanan?"
"Ya," jawab pemuda tersebut. "Keluarga kami mengalami
perselisihan. Aku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Baru-baru ini
ayah kami meninggal dan hanya mewariskan sejumlah onta. Tujuh belas
ekor, tepatnya. Dalam wasiatnya ayah saya berpesan bahwa setengah bagian
diberikan kepada kakak tertua, sepertiga bagian diberikan pada kakak nomor
dua, dan saya mendapat sepersembilannya. Tapi bagaimana kami bisa
membaginya jika onta tersebut berjumlah 17? Kami tidak ingin memotong
satu onta pun, karena mereka lebih berharga jika dalam keadaan hidup."
"Bawa aku ke rumah mu," kata sang pengelana.
Saat dia memasuki rumah, dia melihat dua saudara dan janda yang
ditinggalkan sedang duduk sambil berdebat. Anak yang termuda
menginterupsi mereka dan memperkenalkan sang pengelana.
"Tunggu sebentar," kata sang pengelana. "Saya rasa saya bisa
membantu kamu. Ini, ku berikan onta ku, berarti sekarang kamu punya 18
onta. Setengahnya diberikan pada anak tertua, itu berarti 9 onta.
Sepertiganya diberikan pada anak nomor dua, itu berarti 6 onta. Dan
sepersembilan untuk teman saya ini, itu berarti dua onta."
4. 4
"Berarti semuanya cuma 17 onta," kata sianak bungsu.
"Ya. Secara kebetulan, onta yang tersisa adalah onta yang saya
berikan untuk mu. Jika kamu bersedia memberikannya kembali pada saya,
maka saya akan meneruskan perjalanan."
Dan itu yang dilakukan oleh si anak bungsu.
Bagaimana NLP bisa berada dalam kisah delapan belas onta? Itu
berarti bahwa dia membawa orang bijak ke dalam situasi tersebut,
menyelesaikan masalah dengan cepat dan kembali menghilang seolah-olah
dia tidak pernah ada di sana.
(Dikutip dan diselaraskan dari http://belajar-
yok.blogspot.com/2010/10/apa-itu-nlp.html)