SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PAI
DI MTS NURUL UMMAH
Abnu Hanifah
(14410046)
Program Studi Pendidkan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta
Email: abnuhani@gmail.com
Abstrak
Metode diskusi adalah salah satu metode yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian
bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok dan diskusi adalah
aktifitas dari sekelompok siswa yang berbicara saling bertukar informasi maupun
pendapat tentang sebuah topik atau masalah, di mana setiap anak ingin mencari
jawaban atau penyelesaian masalah dari segala segi dan kemungkinan yang ada.
Motivasi belajar adalah hal yang sangat penting bagi siswa, karena Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan yaitu penggerak bagi siswa
dalam aktifitasnya untuk belajar.
Tujuan penelitan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana metode diskusi itu bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI di Mts Nurul
Ummah Kota gede Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran PAI, Siswa juga ikut berperan aktif dalam pembelajaran karena
pembelajaran menjadi lebih mengasikkan dan tidak membosankan, dan juga
metode ini lebih melibatkan siswa.
Kata Kunci: Metode Diskusi, Motivasi belajar, Pembelajaran PAI.
1. PENDAHULUAN
Pendidikan agama islam merupakan pembelajaran dimana didalamnya
terdapat banyak sekali hal penting dalam membentuk karakter , dan moral
peserta didik. Pendidikan agama islam berarti usaha-usaha secara sistematis
dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai ajaran
islam.
Ihsan mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani
maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai
suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup
bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat
pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya
Syariat islam tidak hanya dihayati saya tetapi perlu dididik melalui proses
pendidikan , salah satu caranya yaitu dengan pembelajaran PAI. Agama
sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama
dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia
sangatlah membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh manusia.
Tidak saja di masa premitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum
berkembang tetapi juga di zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan
teknologi telah demikian maju.
Mengingat sangat pentingnya pembelajaran PAI bagi siswa , pembelajaran
PAI harus diterapkan dengan baik dalam proses pengajarannya, tetapi
kebanyakan yang ada kini motivasi siswa untuk mengikuti mata pelajaran PAI
tidak begitu kuat, sehingga guru harus cerdas untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan
metode yang membuat siswa bisa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
tersebut.
MTS Nurul Ummah adalah salah satu sekolah yang berbasis pondok yang
mana kebanyakan siswa-siswanya adalah anak pondok, sebelum memulai
pembelajaran di sekolahan mereka sudah melakukan kegiatan di pondok, hal
ini menyebabkan beberapa anak ketika melakukan proses pembelajaran di
kelas mengantuk dan bahkan tidur. Hal ini membuat guru harus pintar dalam
mengatur kelasnya, harus pintar-pintar membuat pembelajaran menarik siswa,
terlebih lagi seorang guru harus bisa mengaktifkan siswanya.
Dalam meningkatkan motvasi belajar beberapa guru PAI MTS Nurul
Ummah menggunakan metode diskusi untuk mengaktifkan siswanya dalam
pembelajaran.
Penulis tertarik melakukan penelitian tentang ‘’Metode Diskusi
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI
Di MTs Nurul Ummah’’ karena berdasarkan observasi dan wawancara
penulis dengan beberapa murid mereka sering merasakan kantuk di kelas, dan
tidak memiliki motivasi belajar apalagi jika metode yang digunakan selalu
monoton ceramah saja.
2. METODOLOGI
Metodologi penelitian adalah tatacara tertentu yang diatur dan ditentukan
berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam
koridor keilmuan tertentu yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah.
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif,
Penelitian Kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial
yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun
tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha
menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif.1
Subyek penelitian yang digunakan untuk penelitian adalah siswa dan Guru
MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Dan metode pengumpulan data
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah oservasi, interview dan
dokumentasi.
1. Observasi adalah teknik yang digunakan secara langsung dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti.2 Prosedur yang
digunakan peneliti adalah dengan melakukan pengamatan.
2. Interview atau yang sering disebut wawancara adalah proses tanya
jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau
1 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif,( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), hal.
13.
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2002), hlm. 114.
lebih, bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi
yang diberikan.3
3. Dokumentasi ialah pekerjaan mengumpulkan, menyusun, dan
mengola dokumen-dokumen literer yang mencatata semua aktifitas manusia
dan yang dianggap berguna untuk dijadikan bahan keterangan dan
penerangan mengenai berbagai soal.4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Metode Diskusi
1). Pengertian metode
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian
bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan
bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru
harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan
mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah
menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi.
Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan
pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
3Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara, 2003),
hlm. 188.
4 Sulistyo Basuki, Dasar-Dasar Dokumentasi,(Jakarta : Universitas Terbuka, 2001),
Hal 11.
a). Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif,
minat, atau gairah belajar siswa.
b). Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa
untuk belajar lebih lanjut.
c). Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan
bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
d)’ Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan
kegiatan kepribadian siswa.
e). Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid melalui
usaha pribadi.
f). Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-
hari. 5
2). Pengertian diskusi
Diskusi adalah aktifitas dari sekelompok siswa yang berbicara
saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau
masalah, di mana setiap anak ingin mencari jawaban atau penyelesaian
masalah dari segala segi dan kemungkinan yang ada 6
Diskusi adalah proses penglihatan dua atau lebih individu yang
berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan
atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi,
mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah. Diskusi juga dapat
5 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta : Quantum
teaching, 2005), hal 52-53
6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994
diartikan sebagai suatu pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah
Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan dan pendapat antara 2
(dua) orang ataupun lebih, yang bertujuan untuk mencari kesepakatan
pendapat. Tapi tidak semua kegiatan yang bertukar pikiran disebut
dengan diskusi, karena diskusi merupakan suatu proses bertukar pikiran
atau gagasan secara terarah
Menurut Moh. Uzer Usman berpendapat bahwa pengertian
diskusi kelompok merupakan proses yang teratur dan melibatkan
sekelompok orang-orang di wajah informal guna menghadapi interaksi
dengan berbagai informasi atau pengalaman, kesimpulan atau solusi
untuk memecahkan sebuah masalah.
B. Motivasi
1). Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti
dorongan atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun
faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu
tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah
dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun
yang negatif.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan
yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha
- usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi
mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak
ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti
tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga
harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.
Motivasi belajar menurut W.S Winkel adalah keseluruhan daya
penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang
menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan tertentu.7
2). Fungsi Motivasi dalam belajar
a). Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
7 Ngalimi Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT. Raja Rosyda Karya, 1996),
Hal 69.
b). Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c). Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan. Apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan
dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik,
sebab tidak serasi dengan tujuan.
3) Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
a). Cita-cita atau aspirasi siswa.
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan
mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan
dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi
kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan
dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah
atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan,
dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.
b) Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak
untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c). Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat
mempengaruhi motivasi belajar.
d). Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi
lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka
semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e). Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang
mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan
teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.
f). Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan
puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan
memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik
tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa.
MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta
Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah (MTsNU) merupakan
lembaga pendidikan formal yang berada di lingkungan Pondok Pesantren
Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta yang didirikan oleh KH. Ahmad
Marzuqi dengan pengasuh pertamanya adalah KH Asyhari Marzuqi. Kini
pesantren tersebut diasuh oleh KH. Ahmad Zabidi Marzuqi.
Secara struktural MTs NU yang berdiri sejak 1 Juli 2005 berada
dibawah Yayasan Pendidikan Bina Putra Yogyakarta yang berdiri.
Pendirian madrasah yang kurikulumnya terpadu dengan kegiatan di
asrama pesantren ini dimaksudkan untuk menciptakan generasi muda ideal
yang dapat memenuhi harapan masyarakat luas dengan menekankan diri
pada upaya mewujudkan peserta didik yang berakhlakul karimah, tangguh,
dan cendekia.
MTs Nurul Ummah terpadu dengan Pondok Pesantren Nurul
Ummah. Oleh karena itu, secara otomatis siswa-siswi MTs Nurul Ummah
menjadi santri di PP. Nurul Ummah. PP. Nurul Ummah berdiri semenjak
tanggal 09 Februari 1986 oleh KH. Ahmad Marzuqi. Pendirian pesantren
ini, pada hakikatnya dilandasi oleh rasa tanggung jawab pribadi beliau
selaku hamba Allah untuk menyeru kepada kebajikan, dan mencegah
kemungkaran, dan rasa tanggung jawab sosial sebagai anggota masyarakat
untuk membina dan mendidik umat dalam mempelajari, memahami, dan
mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Visi Misi MTs Nurul Ummah
Visi
Berkualitas dalam keimanan,berprestasi dalam keilmuan,pembiasaan
dalam amalan dan berkarakter dengan kebaikan.
Misi
Madrasah mampu mengembangkan pendidikan yang Islami
Madrasah mampu mengembangkan kurikulum yang integral dan
kompetitif
Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang kuat dan
berkualitas keimanannya
Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang unggul dan
berprestasi serta mampu bersaing secara kompetitif baik regional maupun
nasional
Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang beramal sholeh dan
disiplin
Madrasah mampu mencetak generasi muslim yang berkarakter diri,
berakhlak mulia, berbudaya, berwawasan lingkungan dan berjiwa
nasionalis
Tujuan MTs Nurul Ummah
Mengembangkan pendidikan Islami yang selaras dengan perkembangan
ilmu dan teknologi
Mengembangkan kurikulum yang integral (Kurikulum Kementerian
Agama, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kurikulum Kepesantrenan)
dan kompetitif
Mewujudkan generasi muslim kuat imannya, beramal sholeh dan disiplin
berdasar Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Mendidik generasi muslim yang unggul, berprestasi, mampu bersaing
ditingkat regional maupun nasional
Membentuk generasi muslim yang berkarakter dalam kebaikan, berakhlak
yang baik, berbudaya dan berwawasan lingkungan serta berjiwa nasionalis.
Hasil Penelitian
MTs Nurul Ummah merupakan salah satu Madrasah tsanawiyah
berbasis pondok pesantren yang mana 95% siswanya tinggal di pondok
pesantren yang tersedia disana yaitu Pondok Pesantren Nurul Ummah,
setiap santri wajib mengikuti segala kegiatan yang ada di pondok
pesantren, dan menaati segala peraturan yang ada di pondok.
Berdasarkan observasi selama melakukan kegiatan Magang III di MTs
Nurul Ummah, dalam proses pembelajaran peneliti menemukan beberapa
siswa tidur dikelas dan beberapa siswa terlihat mengantuk, hal ini
dikarenakan mereka sebelumnya sudah mengikuti kegiatan–kegiatan yang
ada di pondok yang padat dan kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran
di sekolah, hal ini menyebabkan jam tidur mereka hanya sedikit dan
menyebabkan semangat belajar mereka kurang
Sebagian dari mereka tidur dikelas ketika guru menjelaskan, guru yang
hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya kurang
membuat siswa terlibat dalam pembelajaran dan membuat siswa kurang
mempunyai motivasi untuk belajar.
Penerapan metode diskusi dalam mata pelajaran PAI, membuat respon
siswa berubah. Siswa yang awalnya selalu mengantuk dan tidur dikelas
kini bisa berperan aktif dan lebih berpartisipasi didalam pembelajaran.
Berdasarkan observasi magang III, ketika guru menerapkan metode
diskusi didalam pembelajaran PAI, siswa lebih melibatkan dirinya dalam
pembelajaran. Dan terkait hasil pemahaman dari pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi, siswa menjadi jauh lebih paham dan sedikit
demi sedikit mengingat apa yang telah ia pelajari ketika di review. Ketika
ia diminta untuk menjelaskan ulang beberapa siswa bisa menjelaskan
kembali.
Kesimpulan
Motivasi belajar adalah semangat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran,
pemberian motivasi bisa dilakukan dengan berbagi macam hal, salah satunya
yaitu melalui kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan , cara guru
mengajar, pemberian reward dan banyak lainnya.
Cara guru mengajar dengan metode yang menyenangkan bisa membuat
motivasi belajar siswa bertambah, salah satu nya penggunaan metode diskusi yang
pada nyatanya metode ini bisa lebih mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran, karena metode ini dirasa lebih melibatkan siswa dalam
pembelajaran.
Daftar Pustaka
Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Basuki, Sulistyo. (2001). Dasar-Dasar Dokumentasi. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994
Narbuka, Cholid dan Abu Ahmadi. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Purwanto, Ngalimi. (1996) Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Raja Rosda
Karya
Sabri, Ahmad. (2005). Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta :
Quantum teaching.

More Related Content

What's hot

Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryDewi Fitri
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranFirman Anz
 
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-QuranStrategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-QuranLukmanul Hakim
 
Isi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiahIsi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiahHesal Sutika
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranRock Holik
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifFAJAR MENTARI
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan Nsp
 
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)Ig Fandy Jayanto
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikandesakalit
 
Macam macama metode dalam pembelajaran
Macam macama metode dalam pembelajaranMacam macama metode dalam pembelajaran
Macam macama metode dalam pembelajaranmaisya sarah
 
Upaya peningkatan pemahaman belajar akhlak melalui model teams games tournament
Upaya peningkatan pemahaman belajar akhlak melalui model teams games tournamentUpaya peningkatan pemahaman belajar akhlak melalui model teams games tournament
Upaya peningkatan pemahaman belajar akhlak melalui model teams games tournamentSyafa'ah Saja
 
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranAtika Aziz
 
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moral
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moralPembelajaran aktif dalam pendidikan moral
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moralNormarini Norzan
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranDiniWati1
 

What's hot (20)

Makalah inquiry
Makalah inquiryMakalah inquiry
Makalah inquiry
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-QuranStrategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
 
Isi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiahIsi karya tulis ilmiah
Isi karya tulis ilmiah
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaran
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
 
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARANPENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN
 
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARANKONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
 
Tugas tekhnologi pendidikan umi bunga
Tugas tekhnologi pendidikan umi bungaTugas tekhnologi pendidikan umi bunga
Tugas tekhnologi pendidikan umi bunga
 
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Macam macama metode dalam pembelajaran
Macam macama metode dalam pembelajaranMacam macama metode dalam pembelajaran
Macam macama metode dalam pembelajaran
 
Upaya peningkatan pemahaman belajar akhlak melalui model teams games tournament
Upaya peningkatan pemahaman belajar akhlak melalui model teams games tournamentUpaya peningkatan pemahaman belajar akhlak melalui model teams games tournament
Upaya peningkatan pemahaman belajar akhlak melalui model teams games tournament
 
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moral
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moralPembelajaran aktif dalam pendidikan moral
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moral
 
Bab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaranBab. ii metode pembelajaran
Bab. ii metode pembelajaran
 

Similar to Artikel magang3 hani

Similar to Artikel magang3 hani (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Metode-Metode Dalam Pembelajaran - Sri Rahayu Kurniawan
Metode-Metode Dalam Pembelajaran - Sri Rahayu KurniawanMetode-Metode Dalam Pembelajaran - Sri Rahayu Kurniawan
Metode-Metode Dalam Pembelajaran - Sri Rahayu Kurniawan
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
 
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritismetode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
metode pembelajaran debat aktif untuk memicu siswa agar mampu berfikir kritis
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
PKP Bab 2
PKP Bab 2 PKP Bab 2
PKP Bab 2
 
Sip inquiry
Sip inquirySip inquiry
Sip inquiry
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
 
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif322093 model-model-pembelajaran-inovatif
322093 model-model-pembelajaran-inovatif
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran problem based learningPembelajaran problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
A
AA
A
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Artikel magang3 hani

  • 1. METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PAI DI MTS NURUL UMMAH Abnu Hanifah (14410046) Program Studi Pendidkan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta Email: abnuhani@gmail.com Abstrak Metode diskusi adalah salah satu metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok dan diskusi adalah aktifitas dari sekelompok siswa yang berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, di mana setiap anak ingin mencari jawaban atau penyelesaian masalah dari segala segi dan kemungkinan yang ada. Motivasi belajar adalah hal yang sangat penting bagi siswa, karena Motivasi mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan yaitu penggerak bagi siswa dalam aktifitasnya untuk belajar. Tujuan penelitan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana metode diskusi itu bisa meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI di Mts Nurul Ummah Kota gede Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran PAI, Siswa juga ikut berperan aktif dalam pembelajaran karena pembelajaran menjadi lebih mengasikkan dan tidak membosankan, dan juga metode ini lebih melibatkan siswa. Kata Kunci: Metode Diskusi, Motivasi belajar, Pembelajaran PAI.
  • 2. 1. PENDAHULUAN Pendidikan agama islam merupakan pembelajaran dimana didalamnya terdapat banyak sekali hal penting dalam membentuk karakter , dan moral peserta didik. Pendidikan agama islam berarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai ajaran islam. Ihsan mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya Syariat islam tidak hanya dihayati saya tetapi perlu dididik melalui proses pendidikan , salah satu caranya yaitu dengan pembelajaran PAI. Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia sangatlah membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh manusia. Tidak saja di masa premitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum berkembang tetapi juga di zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan teknologi telah demikian maju. Mengingat sangat pentingnya pembelajaran PAI bagi siswa , pembelajaran PAI harus diterapkan dengan baik dalam proses pengajarannya, tetapi
  • 3. kebanyakan yang ada kini motivasi siswa untuk mengikuti mata pelajaran PAI tidak begitu kuat, sehingga guru harus cerdas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan metode yang membuat siswa bisa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran tersebut. MTS Nurul Ummah adalah salah satu sekolah yang berbasis pondok yang mana kebanyakan siswa-siswanya adalah anak pondok, sebelum memulai pembelajaran di sekolahan mereka sudah melakukan kegiatan di pondok, hal ini menyebabkan beberapa anak ketika melakukan proses pembelajaran di kelas mengantuk dan bahkan tidur. Hal ini membuat guru harus pintar dalam mengatur kelasnya, harus pintar-pintar membuat pembelajaran menarik siswa, terlebih lagi seorang guru harus bisa mengaktifkan siswanya. Dalam meningkatkan motvasi belajar beberapa guru PAI MTS Nurul Ummah menggunakan metode diskusi untuk mengaktifkan siswanya dalam pembelajaran. Penulis tertarik melakukan penelitian tentang ‘’Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI Di MTs Nurul Ummah’’ karena berdasarkan observasi dan wawancara penulis dengan beberapa murid mereka sering merasakan kantuk di kelas, dan tidak memiliki motivasi belajar apalagi jika metode yang digunakan selalu monoton ceramah saja.
  • 4. 2. METODOLOGI Metodologi penelitian adalah tatacara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam koridor keilmuan tertentu yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif, Penelitian Kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif.1 Subyek penelitian yang digunakan untuk penelitian adalah siswa dan Guru MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Dan metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah oservasi, interview dan dokumentasi. 1. Observasi adalah teknik yang digunakan secara langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti.2 Prosedur yang digunakan peneliti adalah dengan melakukan pengamatan. 2. Interview atau yang sering disebut wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau 1 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif,( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), hal. 13. 2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), hlm. 114.
  • 5. lebih, bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi yang diberikan.3 3. Dokumentasi ialah pekerjaan mengumpulkan, menyusun, dan mengola dokumen-dokumen literer yang mencatata semua aktifitas manusia dan yang dianggap berguna untuk dijadikan bahan keterangan dan penerangan mengenai berbagai soal.4 3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Metode Diskusi 1). Pengertian metode Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran. Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut : 3Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara, 2003), hlm. 188. 4 Sulistyo Basuki, Dasar-Dasar Dokumentasi,(Jakarta : Universitas Terbuka, 2001), Hal 11.
  • 6. a). Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa. b). Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut. c). Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. d)’ Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa. e). Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid melalui usaha pribadi. f). Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari- hari. 5 2). Pengertian diskusi Diskusi adalah aktifitas dari sekelompok siswa yang berbicara saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, di mana setiap anak ingin mencari jawaban atau penyelesaian masalah dari segala segi dan kemungkinan yang ada 6 Diskusi adalah proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah. Diskusi juga dapat 5 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta : Quantum teaching, 2005), hal 52-53 6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994
  • 7. diartikan sebagai suatu pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan dan pendapat antara 2 (dua) orang ataupun lebih, yang bertujuan untuk mencari kesepakatan pendapat. Tapi tidak semua kegiatan yang bertukar pikiran disebut dengan diskusi, karena diskusi merupakan suatu proses bertukar pikiran atau gagasan secara terarah Menurut Moh. Uzer Usman berpendapat bahwa pengertian diskusi kelompok merupakan proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang-orang di wajah informal guna menghadapi interaksi dengan berbagai informasi atau pengalaman, kesimpulan atau solusi untuk memecahkan sebuah masalah. B. Motivasi 1). Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah
  • 8. dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari. Motivasi belajar menurut W.S Winkel adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan tertentu.7 2). Fungsi Motivasi dalam belajar a). Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 7 Ngalimi Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT. Raja Rosyda Karya, 1996), Hal 69.
  • 9. b). Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c). Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan. Apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 3) Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: a). Cita-cita atau aspirasi siswa. Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita. b) Kemampuan siswa. Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
  • 10. c). Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi motivasi belajar. d). Kondisi lingkungan siswa. Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. e). Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. f). Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa. MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah (MTsNU) merupakan lembaga pendidikan formal yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta yang didirikan oleh KH. Ahmad Marzuqi dengan pengasuh pertamanya adalah KH Asyhari Marzuqi. Kini pesantren tersebut diasuh oleh KH. Ahmad Zabidi Marzuqi.
  • 11. Secara struktural MTs NU yang berdiri sejak 1 Juli 2005 berada dibawah Yayasan Pendidikan Bina Putra Yogyakarta yang berdiri. Pendirian madrasah yang kurikulumnya terpadu dengan kegiatan di asrama pesantren ini dimaksudkan untuk menciptakan generasi muda ideal yang dapat memenuhi harapan masyarakat luas dengan menekankan diri pada upaya mewujudkan peserta didik yang berakhlakul karimah, tangguh, dan cendekia. MTs Nurul Ummah terpadu dengan Pondok Pesantren Nurul Ummah. Oleh karena itu, secara otomatis siswa-siswi MTs Nurul Ummah menjadi santri di PP. Nurul Ummah. PP. Nurul Ummah berdiri semenjak tanggal 09 Februari 1986 oleh KH. Ahmad Marzuqi. Pendirian pesantren ini, pada hakikatnya dilandasi oleh rasa tanggung jawab pribadi beliau selaku hamba Allah untuk menyeru kepada kebajikan, dan mencegah kemungkaran, dan rasa tanggung jawab sosial sebagai anggota masyarakat untuk membina dan mendidik umat dalam mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Visi Misi MTs Nurul Ummah Visi Berkualitas dalam keimanan,berprestasi dalam keilmuan,pembiasaan dalam amalan dan berkarakter dengan kebaikan. Misi
  • 12. Madrasah mampu mengembangkan pendidikan yang Islami Madrasah mampu mengembangkan kurikulum yang integral dan kompetitif Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang kuat dan berkualitas keimanannya Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang unggul dan berprestasi serta mampu bersaing secara kompetitif baik regional maupun nasional Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang beramal sholeh dan disiplin Madrasah mampu mencetak generasi muslim yang berkarakter diri, berakhlak mulia, berbudaya, berwawasan lingkungan dan berjiwa nasionalis Tujuan MTs Nurul Ummah Mengembangkan pendidikan Islami yang selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi Mengembangkan kurikulum yang integral (Kurikulum Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kurikulum Kepesantrenan) dan kompetitif
  • 13. Mewujudkan generasi muslim kuat imannya, beramal sholeh dan disiplin berdasar Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Mendidik generasi muslim yang unggul, berprestasi, mampu bersaing ditingkat regional maupun nasional Membentuk generasi muslim yang berkarakter dalam kebaikan, berakhlak yang baik, berbudaya dan berwawasan lingkungan serta berjiwa nasionalis. Hasil Penelitian MTs Nurul Ummah merupakan salah satu Madrasah tsanawiyah berbasis pondok pesantren yang mana 95% siswanya tinggal di pondok pesantren yang tersedia disana yaitu Pondok Pesantren Nurul Ummah, setiap santri wajib mengikuti segala kegiatan yang ada di pondok pesantren, dan menaati segala peraturan yang ada di pondok. Berdasarkan observasi selama melakukan kegiatan Magang III di MTs Nurul Ummah, dalam proses pembelajaran peneliti menemukan beberapa siswa tidur dikelas dan beberapa siswa terlihat mengantuk, hal ini dikarenakan mereka sebelumnya sudah mengikuti kegiatan–kegiatan yang ada di pondok yang padat dan kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran di sekolah, hal ini menyebabkan jam tidur mereka hanya sedikit dan menyebabkan semangat belajar mereka kurang Sebagian dari mereka tidur dikelas ketika guru menjelaskan, guru yang hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya kurang
  • 14. membuat siswa terlibat dalam pembelajaran dan membuat siswa kurang mempunyai motivasi untuk belajar. Penerapan metode diskusi dalam mata pelajaran PAI, membuat respon siswa berubah. Siswa yang awalnya selalu mengantuk dan tidur dikelas kini bisa berperan aktif dan lebih berpartisipasi didalam pembelajaran. Berdasarkan observasi magang III, ketika guru menerapkan metode diskusi didalam pembelajaran PAI, siswa lebih melibatkan dirinya dalam pembelajaran. Dan terkait hasil pemahaman dari pembelajaran yang menggunakan metode diskusi, siswa menjadi jauh lebih paham dan sedikit demi sedikit mengingat apa yang telah ia pelajari ketika di review. Ketika ia diminta untuk menjelaskan ulang beberapa siswa bisa menjelaskan kembali.
  • 15. Kesimpulan Motivasi belajar adalah semangat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran, pemberian motivasi bisa dilakukan dengan berbagi macam hal, salah satunya yaitu melalui kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan , cara guru mengajar, pemberian reward dan banyak lainnya. Cara guru mengajar dengan metode yang menyenangkan bisa membuat motivasi belajar siswa bertambah, salah satu nya penggunaan metode diskusi yang pada nyatanya metode ini bisa lebih mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, karena metode ini dirasa lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran.
  • 16. Daftar Pustaka Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Basuki, Sulistyo. (2001). Dasar-Dasar Dokumentasi. Jakarta : Universitas Terbuka. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994 Narbuka, Cholid dan Abu Ahmadi. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto, Ngalimi. (1996) Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Raja Rosda Karya Sabri, Ahmad. (2005). Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta : Quantum teaching.