Metode diskusi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI. Penelitian menunjukkan siswa lebih bersemangat mengikuti pembelajaran PAI dan ikut berperan aktif karena metode ini membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan melibatkan siswa.
1. METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PAI
DI MTS NURUL UMMAH
Abnu Hanifah
(14410046)
Program Studi Pendidkan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta
Email: abnuhani@gmail.com
Abstrak
Metode diskusi adalah salah satu metode yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian
bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok dan diskusi adalah
aktifitas dari sekelompok siswa yang berbicara saling bertukar informasi maupun
pendapat tentang sebuah topik atau masalah, di mana setiap anak ingin mencari
jawaban atau penyelesaian masalah dari segala segi dan kemungkinan yang ada.
Motivasi belajar adalah hal yang sangat penting bagi siswa, karena Motivasi
mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan yaitu penggerak bagi siswa
dalam aktifitasnya untuk belajar.
Tujuan penelitan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana metode diskusi itu bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAI di Mts Nurul
Ummah Kota gede Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran PAI, Siswa juga ikut berperan aktif dalam pembelajaran karena
pembelajaran menjadi lebih mengasikkan dan tidak membosankan, dan juga
metode ini lebih melibatkan siswa.
Kata Kunci: Metode Diskusi, Motivasi belajar, Pembelajaran PAI.
2. 1. PENDAHULUAN
Pendidikan agama islam merupakan pembelajaran dimana didalamnya
terdapat banyak sekali hal penting dalam membentuk karakter , dan moral
peserta didik. Pendidikan agama islam berarti usaha-usaha secara sistematis
dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai ajaran
islam.
Ihsan mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani
maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai
suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup
bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat
pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya
Syariat islam tidak hanya dihayati saya tetapi perlu dididik melalui proses
pendidikan , salah satu caranya yaitu dengan pembelajaran PAI. Agama
sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama
dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia
sangatlah membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh manusia.
Tidak saja di masa premitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum
berkembang tetapi juga di zaman modern sekarang sewaktu ilmu dan
teknologi telah demikian maju.
Mengingat sangat pentingnya pembelajaran PAI bagi siswa , pembelajaran
PAI harus diterapkan dengan baik dalam proses pengajarannya, tetapi
3. kebanyakan yang ada kini motivasi siswa untuk mengikuti mata pelajaran PAI
tidak begitu kuat, sehingga guru harus cerdas untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan
metode yang membuat siswa bisa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
tersebut.
MTS Nurul Ummah adalah salah satu sekolah yang berbasis pondok yang
mana kebanyakan siswa-siswanya adalah anak pondok, sebelum memulai
pembelajaran di sekolahan mereka sudah melakukan kegiatan di pondok, hal
ini menyebabkan beberapa anak ketika melakukan proses pembelajaran di
kelas mengantuk dan bahkan tidur. Hal ini membuat guru harus pintar dalam
mengatur kelasnya, harus pintar-pintar membuat pembelajaran menarik siswa,
terlebih lagi seorang guru harus bisa mengaktifkan siswanya.
Dalam meningkatkan motvasi belajar beberapa guru PAI MTS Nurul
Ummah menggunakan metode diskusi untuk mengaktifkan siswanya dalam
pembelajaran.
Penulis tertarik melakukan penelitian tentang ‘’Metode Diskusi
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PAI
Di MTs Nurul Ummah’’ karena berdasarkan observasi dan wawancara
penulis dengan beberapa murid mereka sering merasakan kantuk di kelas, dan
tidak memiliki motivasi belajar apalagi jika metode yang digunakan selalu
monoton ceramah saja.
4. 2. METODOLOGI
Metodologi penelitian adalah tatacara tertentu yang diatur dan ditentukan
berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam
koridor keilmuan tertentu yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah.
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif,
Penelitian Kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial
yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun
tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha
menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif.1
Subyek penelitian yang digunakan untuk penelitian adalah siswa dan Guru
MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta. Dan metode pengumpulan data
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah oservasi, interview dan
dokumentasi.
1. Observasi adalah teknik yang digunakan secara langsung dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti.2 Prosedur yang
digunakan peneliti adalah dengan melakukan pengamatan.
2. Interview atau yang sering disebut wawancara adalah proses tanya
jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau
1 Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif,( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), hal.
13.
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2002), hlm. 114.
5. lebih, bertatap muka dan mendengarkan secara langsung informasi-informasi
yang diberikan.3
3. Dokumentasi ialah pekerjaan mengumpulkan, menyusun, dan
mengola dokumen-dokumen literer yang mencatata semua aktifitas manusia
dan yang dianggap berguna untuk dijadikan bahan keterangan dan
penerangan mengenai berbagai soal.4
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Metode Diskusi
1). Pengertian metode
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian
bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan
bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru
harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan
mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah
menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi.
Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan
pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
3Cholid Narbuka dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta:Bumi Aksara, 2003),
hlm. 188.
4 Sulistyo Basuki, Dasar-Dasar Dokumentasi,(Jakarta : Universitas Terbuka, 2001),
Hal 11.
6. a). Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif,
minat, atau gairah belajar siswa.
b). Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa
untuk belajar lebih lanjut.
c). Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan
bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
d)’ Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan
kegiatan kepribadian siswa.
e). Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid melalui
usaha pribadi.
f). Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-
hari. 5
2). Pengertian diskusi
Diskusi adalah aktifitas dari sekelompok siswa yang berbicara
saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau
masalah, di mana setiap anak ingin mencari jawaban atau penyelesaian
masalah dari segala segi dan kemungkinan yang ada 6
Diskusi adalah proses penglihatan dua atau lebih individu yang
berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan
atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi,
mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah. Diskusi juga dapat
5 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, (Jakarta : Quantum
teaching, 2005), hal 52-53
6 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994
7. diartikan sebagai suatu pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah
Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan dan pendapat antara 2
(dua) orang ataupun lebih, yang bertujuan untuk mencari kesepakatan
pendapat. Tapi tidak semua kegiatan yang bertukar pikiran disebut
dengan diskusi, karena diskusi merupakan suatu proses bertukar pikiran
atau gagasan secara terarah
Menurut Moh. Uzer Usman berpendapat bahwa pengertian
diskusi kelompok merupakan proses yang teratur dan melibatkan
sekelompok orang-orang di wajah informal guna menghadapi interaksi
dengan berbagai informasi atau pengalaman, kesimpulan atau solusi
untuk memecahkan sebuah masalah.
B. Motivasi
1). Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti
dorongan atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun
faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu
tindakan yang dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah
8. dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baikyang positif maupun
yang negatif.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan
yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha
- usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi
mempunyai peranan starategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak
ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi berarti
tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga
harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari.
Motivasi belajar menurut W.S Winkel adalah keseluruhan daya
penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang
menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan tertentu.7
2). Fungsi Motivasi dalam belajar
a). Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi, sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
7 Ngalimi Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT. Raja Rosyda Karya, 1996),
Hal 69.
9. b). Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c). Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan. Apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan
dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik,
sebab tidak serasi dengan tujuan.
3) Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
a). Cita-cita atau aspirasi siswa.
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan
mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan
dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi
kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan
dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah
atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan,
dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.
b) Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak
untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
10. c). Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat
mempengaruhi motivasi belajar.
d). Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi
lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka
semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e). Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang
mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan
teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.
f). Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan
puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan
memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik
tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa.
MTs Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta
Madrasah Tsanawiyah Nurul Ummah (MTsNU) merupakan
lembaga pendidikan formal yang berada di lingkungan Pondok Pesantren
Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta yang didirikan oleh KH. Ahmad
Marzuqi dengan pengasuh pertamanya adalah KH Asyhari Marzuqi. Kini
pesantren tersebut diasuh oleh KH. Ahmad Zabidi Marzuqi.
11. Secara struktural MTs NU yang berdiri sejak 1 Juli 2005 berada
dibawah Yayasan Pendidikan Bina Putra Yogyakarta yang berdiri.
Pendirian madrasah yang kurikulumnya terpadu dengan kegiatan di
asrama pesantren ini dimaksudkan untuk menciptakan generasi muda ideal
yang dapat memenuhi harapan masyarakat luas dengan menekankan diri
pada upaya mewujudkan peserta didik yang berakhlakul karimah, tangguh,
dan cendekia.
MTs Nurul Ummah terpadu dengan Pondok Pesantren Nurul
Ummah. Oleh karena itu, secara otomatis siswa-siswi MTs Nurul Ummah
menjadi santri di PP. Nurul Ummah. PP. Nurul Ummah berdiri semenjak
tanggal 09 Februari 1986 oleh KH. Ahmad Marzuqi. Pendirian pesantren
ini, pada hakikatnya dilandasi oleh rasa tanggung jawab pribadi beliau
selaku hamba Allah untuk menyeru kepada kebajikan, dan mencegah
kemungkaran, dan rasa tanggung jawab sosial sebagai anggota masyarakat
untuk membina dan mendidik umat dalam mempelajari, memahami, dan
mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Visi Misi MTs Nurul Ummah
Visi
Berkualitas dalam keimanan,berprestasi dalam keilmuan,pembiasaan
dalam amalan dan berkarakter dengan kebaikan.
Misi
12. Madrasah mampu mengembangkan pendidikan yang Islami
Madrasah mampu mengembangkan kurikulum yang integral dan
kompetitif
Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang kuat dan
berkualitas keimanannya
Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang unggul dan
berprestasi serta mampu bersaing secara kompetitif baik regional maupun
nasional
Madrasah mampu menghasilkan generasi muslim yang beramal sholeh dan
disiplin
Madrasah mampu mencetak generasi muslim yang berkarakter diri,
berakhlak mulia, berbudaya, berwawasan lingkungan dan berjiwa
nasionalis
Tujuan MTs Nurul Ummah
Mengembangkan pendidikan Islami yang selaras dengan perkembangan
ilmu dan teknologi
Mengembangkan kurikulum yang integral (Kurikulum Kementerian
Agama, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kurikulum Kepesantrenan)
dan kompetitif
13. Mewujudkan generasi muslim kuat imannya, beramal sholeh dan disiplin
berdasar Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
Mendidik generasi muslim yang unggul, berprestasi, mampu bersaing
ditingkat regional maupun nasional
Membentuk generasi muslim yang berkarakter dalam kebaikan, berakhlak
yang baik, berbudaya dan berwawasan lingkungan serta berjiwa nasionalis.
Hasil Penelitian
MTs Nurul Ummah merupakan salah satu Madrasah tsanawiyah
berbasis pondok pesantren yang mana 95% siswanya tinggal di pondok
pesantren yang tersedia disana yaitu Pondok Pesantren Nurul Ummah,
setiap santri wajib mengikuti segala kegiatan yang ada di pondok
pesantren, dan menaati segala peraturan yang ada di pondok.
Berdasarkan observasi selama melakukan kegiatan Magang III di MTs
Nurul Ummah, dalam proses pembelajaran peneliti menemukan beberapa
siswa tidur dikelas dan beberapa siswa terlihat mengantuk, hal ini
dikarenakan mereka sebelumnya sudah mengikuti kegiatan–kegiatan yang
ada di pondok yang padat dan kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran
di sekolah, hal ini menyebabkan jam tidur mereka hanya sedikit dan
menyebabkan semangat belajar mereka kurang
Sebagian dari mereka tidur dikelas ketika guru menjelaskan, guru yang
hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya kurang
14. membuat siswa terlibat dalam pembelajaran dan membuat siswa kurang
mempunyai motivasi untuk belajar.
Penerapan metode diskusi dalam mata pelajaran PAI, membuat respon
siswa berubah. Siswa yang awalnya selalu mengantuk dan tidur dikelas
kini bisa berperan aktif dan lebih berpartisipasi didalam pembelajaran.
Berdasarkan observasi magang III, ketika guru menerapkan metode
diskusi didalam pembelajaran PAI, siswa lebih melibatkan dirinya dalam
pembelajaran. Dan terkait hasil pemahaman dari pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi, siswa menjadi jauh lebih paham dan sedikit
demi sedikit mengingat apa yang telah ia pelajari ketika di review. Ketika
ia diminta untuk menjelaskan ulang beberapa siswa bisa menjelaskan
kembali.
15. Kesimpulan
Motivasi belajar adalah semangat bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran,
pemberian motivasi bisa dilakukan dengan berbagi macam hal, salah satunya
yaitu melalui kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan , cara guru
mengajar, pemberian reward dan banyak lainnya.
Cara guru mengajar dengan metode yang menyenangkan bisa membuat
motivasi belajar siswa bertambah, salah satu nya penggunaan metode diskusi yang
pada nyatanya metode ini bisa lebih mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran, karena metode ini dirasa lebih melibatkan siswa dalam
pembelajaran.
16. Daftar Pustaka
Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Basuki, Sulistyo. (2001). Dasar-Dasar Dokumentasi. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994
Narbuka, Cholid dan Abu Ahmadi. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Purwanto, Ngalimi. (1996) Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Raja Rosda
Karya
Sabri, Ahmad. (2005). Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta :
Quantum teaching.