1. Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya
Dzikir Nikmat
Hidup Selamat
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Bagi pendidik jenjang
SMP/MTs/Program Paket B − Fase D
2. MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Bangunlah Jiwa dan Raganya
Topik : Dzikir Nikmat Hidup Selamat
Pengarah
Kepala Sekolah SMPS As-Sunniyyah AL –Jauhari
Azmil Wafi
Penanggung Jawab
Waka Kurikulum SMPS As-Sunniyyah AL –Jauhari
Saifullah
Penyusun
Muhammad Bahrul Ula
Penelaah
Ibu Maidah
Ilustrator Cover
Ibu Ulfi
Pembaca Ahli
Ibu Risma
Ibu Febi
3. 2
I. Deskripsi dan Bentuk Projek
Secara etimologi, perkataan dzikir berakar pada kata اًرْكِذ ،ُرُكْذَي ،ََركَذ artinya
mengingat, memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran, mengenal atau mengerti
dan ingatan. Di dalam Ensiklopedi Islam menjelaskan bahwa istilah dzikir memiliki multi
interpretasi, di antara pengertian-pengertian dzikir adalah menyebut, menuturkan,
mengingat, menjaga, atau mengerti perbuatan baik. Dalam kehidupan manusia unsur
”ingat” ini sangat dominan adanya, karena merupakan salah satu fungsi intelektual.
Menurut pengertian psikologi, dzikir (ingatan) sebagai suatu ”daya jiwa kita yang dapat
menerima, menyimpan dan memproduksi kembali pengertian atau tanggapan-tanggapan
kita.”
Sedangkan dzikir dalam arti menyebut Nama Allah yang diamalkan secara rutin,
biasanya disebut wirid atau aurad. Dan amalan ini termasuk ibadah murni (mahdhah),
yaitu ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah SWT. Sebagai ibadah Mahdhah
maka dzikir jenis ini terikat dengan norma-norma ibadah langsung kepada Allah, yaitu
harus ma’tsur (ada contoh atau perintah dari Rasulullah Saw).
Secara terminologi definisi dzikir banyak sekali. Ensiklopedi Nasional Indonesia
menjelaskan dzikir adalah ingat kepada Allah dengan menghayati kehadiran-Nya, ke-
Maha Sucian-Nya, ke-Maha ke-Terpujian-Nya dan ke-Maha Besaran-Nya. Dzikir
merupakan sikap batin yang bisa diungkapkan melalui ucapan Tahlil (La Ilaha illa Allah,
Artinya, Tiada Tuhan Selain Allah), Tasbih (Subhana Allah, Artinya Maha Suci Allah),
Tahmid (Alhamdulillah, Artinya Segala Puji Bagi Allah), dan Takbir (Allahu Akbar, Artinya
Allah Maha Besar).
Dalam Shorter Ensiklopedi of Islam, disebutkan, Dhikr in the mind (bi’l kalb) mean
remembrance and with tongue (bi’l Lisan) mentioning relating then, as ardegious
technical term (pronoun dzikr) the glorifying of Allah with certain fixed phases repeated in
a ritual order, either alone or in the mind, with peculiar breathings and physical movement.
Maksudnya, dzikir dalam hati (bi al-qolb) dan dengan lisan (bi al-lisan) adalah penyebut,
dimana keduanya berhubungan, sebagai cara yang khusus, penyembahan kepada Allah
dengan bentuk tertentu yang pasti, diajarkan dalam suatu perintah agama, bisa keras
bisa dalam hati, dengan pernafasan khusus dan gerakan jasmani.[3]
Sedangkan menurut Aboe Bakar Atjeh, dalam bukunya Pengantar Ilmu Tarekat
Uraian Tentang Mistik. Dzikir adalah ucapan yang dilakukan dengan lidah, atau
mengingat Allah dengan hati, dengan ucapan atau ingatan yang mensucikan Allah
dengan memuji dengan puji-pujian dan sanjungan-sanjungan dengan sifat yang
sempurna, sifat yang menunjukkan kebesaran dan kemurnian.[4]
Dzikir sebagai fungsi intelektual, ingatan kita akan apa yang telah dipelajari,
4. informasi dan pengalaman sebelumnya, memungkinkan kita untuk memecahkan
problem-problem baru yang kita hadapi, juga sangat membantu kita dalam melangkah
maju untuk memperoleh informasi dan menerima realitas baru. Namun dalam pengertian
disini, pengertian yang dimaksud adalah ”Dzikir Allah”, atau mengingat Allah.
Dzikir dalam pengertian mengingat Allah sebaiknya di lakukan setiap saat, baik
secara lisan maupun dalam hati. Artinya kegiatan apapun yang dilakukan oleh seorang
muslim sebaiknya jangan sampai melupakan Allah SWT. Dimanapun seorang muslim
berada, sebaiknya selalu ingat kepada Allah SWT sehingga akan menimbulkan cinta
beramal saleh kepada Allah SWT, serta malu berbuat dosa dan maksiat kepadanya.
Bagi seorang sufi, Syaikh Abu ‘Ali al-Daqaq, dzikir merupakan tiang penopang
yang sangat kuat atas jalan menuju Allah SWT, ia adalah landasan tarekat (Thariqah) itu
sendiri. Dan tidak seorangpun dapat mencapai Allah SWT, kecuali terus menerus
berdzikir kepada Allah.
Teungku Hasbie Ash Shiddiqie dalam bukunya Pedoman Dzikir dan Doa,
menjelaskan, dzikir adalah menyebut Allah dengan membaca tasbih (subhanallah),
membaca tahlil (la ilaha illallahu), membaca tahmid (alhamdulillahi), membaca taqdis
(quddusun), membaca takbir (allahuakbar), membaca hauqolah (la hawla wala quwwata
illa billahi), membaca hasbalah (hasbiyallahu), membaca basmalah
(bismillahirrahmanirrahim), membaca al-qur’an al majid dan membaca doa-doa yang
ma’tsur, yaitu doa yang diterima dari Nabi Saw.
Dari pengertian di atas, masih banyak lagi pengertian dzikir yang dikemukakan
oleh para pakar. Namun, pengertian yang menjadi kajian dalam pembahasan ini adalah
sebagaimana yang dijelaskan oleh hadits-hadits Nabi tentang dzikir yang mencakup do’a,
mengucapkan asma al-husna, membaca al-Qur’an, tasbih (mensucikan Allah), tahmid
(memuji Allah), takbir (mengagungkan Allah), tahlil (meng-Esakan Allah), istighfar
(memohon ampunan kepada Allah), hawqolah (mengakui kelemahan diri).
Dari sekian formulasi dzikir yang ada tersebutlah dzikir Musabba’at al-‘Asyr dan
dzikir inilah yang akan menjadi pokok kajian dalam pembahasan
II. Relevansi Projek bagi Sekolah
Projek ini membantu peserta didik melakukan refleksi perjalanan/fase mengingat sang
pencipta dengan tujuan akhir menyelamatkan anak dari gangguan batin dan asupan
rohani. Dengan tercapainya keluaran projek ini, yakni sebuah bagan dzikir kepada sang
pencipta, peserta didik diharapkan mampu melakukan refleksi tahapan kehidupan
terutama di masa dewasa yang begitu komplek problematika kehidupan. dzikir
merupakan wasilah bagi seorang hamba/siswa untuk mendekatkan diri kepada sang
pencipta. Contoh dengan bacaan-bacaan kalimat toyyibah. Refleksi yang diharapkan
4
5. akan membawa peserta didik tidak hanya pada penerimaan diri atas berbagai
a s u p a n r a g a tetapi lebih dari itu yakni j iw a d en ga n rasa syukur atas
dimasukinya fase ini.
III. Tujuan Projek
Projek ini menyasar untuk pengembangan dimensi beriman, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, khususnya empat sub-elemen dalam Profil Pelajar
Pancasila yakni Mengenal dan mencintai Tuhan YME, Pemahaman agama/kepercayaan,
Pelaksanaan ritual ibadah serta Merawat Diri secara Mental, fisik dan spiritual. Adapun
penjelasan rinci mengenai kompetensi yang dikembangkan dalam projek ini dapat dilihat
melalui tabel di bawah ini.
Dimensi Elemen Sub-Elemen Kompetensi
Beriman,
bertaqwa
kepada
Tuhan
YME dan
Berakhlak
Mulia
Akhlak
Beragama
Mengenal
dan mencintai
Tuhan YME
Memahami kehadiran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari
serta mengaitkan pemahamannya tentang kualitas atau sifat-
sifat Tuhan dengan konsep peran manusia di bumi sebagai
makhluk Tuhan yang bertanggung jawab
Pemahaman
agama/keper
cayaan
Memahami makna dan fungsi, unsur-unsur utama
agama/kepercayaan dalam konteks Indonesia, membaca
kitab suci, serta memahami ajaran agama/kepercayaan
terkait hubungan sesama manusia dan alam semesta.
Pelaksanaan
ritual ibadah
Melaksanakan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai
dengan tuntutan agama/kepercayaan serta berpartisipasi
pada hari-hari besar.
Akhlak
Pribadi
Merawat diri
secara
mental, fisik
dan spiritual
Mengidentifikasi pentingnya menjaga keseimbangan
kesehatan jasmani, mental, dan rohani serta berupaya
menyeimbangkan aktivitas fisik, sosial dan ibadah.
Catatan untuk guru:
● Di dalam kegiatan ini, peserta didik akan menghasilkan mampu
mengimplementasikan dzikir secara mandiri maupun bersama-sama
6. 5
proses membaca, baik dari kesungguhan bacaan dan ke khusyu’an serta ke
fasihan dalam membaca dzikir. Guru harus tetap fokus pada dimensi, elemen,
sub-elemen dan kompetensi sebagai aspek penilaian.
IV. Alur Pemetaan Kompetensi
Alur kompetensi pemetaan dimaksudkan untuk memberikan gambaran kompetensi
sesuai dengan kelompok usia sasaran projek yakni Fase D (kelas VII SMP).
Kompetensi yang diharapkan adalah kompetensi yang ada pada kolom Berkembang
Sesuai Harapan.
Elemen:
Sub-Elemen
Mulai
Berkembang
Sedang
Berkembang
Berkembang
Sesuai
Harapan
Sangat
Berkembang
Akhlak Beragama: Memahami Memahami Memahami Menerapkan
Mengenal dan sifat-sifat berbagai kehadiran pemahamanny
mencintai Tuhan YME Tuhan utama kualitas atau Tuhan dalam a tentang
lainnya sifat-sifat kehidupan kualitas atau
dan Tuhan Yang sehari-hari serta sifat-sifat
mengaitkan Maha Esa mengaitkan Tuhan dalam
sifat-sifat yang pemahamannya ritual
tersebut diutarakan tentang ibadahnya baik
dengan dalam kualitas atau ibadah
konsep kitab suci sifat-sifat yang bersifat
dirinya dan agama masing- Tuhan dengan personal
ciptaan- masing dan konsep maupun sosial.
Nya menghubungka peran manusia
n kualitas- di bumi
kualitas positif sebagai makhluk
Tuhan Tuhan
dengan sikap yang
pribadinya, bertanggung
serta meyakini jawab.
firman
Tuhan sebagai
kebenaran.
7. 6
Akhlak Beragama: Mengenal Memahami Memahami Memahami
Pemahaman unsur- unsur-unsur makna dan struktur
agama/kepercayaan unsur utama utama fungsi, organisasi,
agama/keperc agama/keperca unsur-unsur unsur-unsur
ayaan yaan, dan utama utama agama
(simbol-simbol mengenali agama /kepercayaan
keagamaan peran /kepercayaan dalam
dan agama/keperca dalam konteks
sejarah yaan konteks Indonesia,
agama/ dalam Indonesia, memahami
kepercayaan) kehidupan membaca kitab kontribusi
serta suci, serta agama/keperc
memahami memahami ayaan
ajaran moral ajaran agama/ terhadap
agama. kepercayaan peradaban
terkait dunia.
hubungan
sesama manusia
dan alam
semesta.
Akhlak Beragama: Terbiasa Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan
Pelaksanaan ritual melaksanakan ibadah ibadah secara ibadah
ibadah wajib secara rutin rutin dan mandiri secara rutin
sesuai sesuai sesuai dengan dan mandiri
tuntunan dengan tuntutan serta
agama/keperc tuntunan agama/kepercay menyadari arti
ayaan agama/keperca aan serta penting ibadah
nya yaan, berpartisipasi tersebut
berdoa pada hari-hari dan
mandiri, besar. berpartisipasi
merayakan, aktif
dan pada kegiatan
memahami keagamaan
makna hari- atau
hari besar. kepercayaan.
8. 7
Akhlak Pribadi: Mulai Memperhatikan Mengidentifikasi Melakukan
Merawat Diri secara membiasakan kesehatan pentingnya aktivitas fisik,
Mental, fisik dan diri untuk jasmani, menjaga sosial, dan
spiritual disiplin, mental, dan keseimbangan ibadah secara
rapi, rohani kesehatan seimbang.
membersihkan dengan jasmani, mental,
dan merawat melakukan dan
tubuh, aktivitas fisik, rohani serta
menjaga sosial, dan berupaya
tingkah laku ibadah. menyeimbangka
dan perkataan n aktivitas
dalam fisik, sosial dan
semua ibadah.
aktivitas
kesehariannya
.
9. 8
V. Alur
Secara garis besar, alur projek dijalankan melalui empat tahap seperti bagan di
bawah ini. Pada alur ini, setiap tahap disertai dengan refleksi yang selalu melekat
pada setiap tindakan. Alur ini dikembangkan menjadi aktivitas projek seperti yang
ditulis pada bagian selanjutnya.
Tahap pengenalan Tahap
kontekstualisasi
Tahap Aksi Tahap Tindak
Lanjut
Pada tahap ini
peserta didik
dikenalkan dengan
model sungai
kehidupan dan juga
konsep akil balig.
Pada tahap ini
peserta didik
melakukan
kontekstualisasi atas
fase-fase tertentu
dalam hidupnya,
termasuk fase akil
balig.
Pada tahap ini
peserta didik
melakukan
pembuatan karya
sungai kehidupan
yang
bahan-bahannya
sudah dikumpulkan di
tahap sebelumnya.
Pada tahap ini
peserta didik
membagikan karya
sungai kehidupannya
dan membuat refleksi
akhir perencanaan
masa depan.
1. Mengenalkan
Pengertian
Dzikir
2. Mengenalkan
Macam-Macam
Dzikir
3. Mengenalkan
Pentingnya
Dzikir
4. Mengenalkan
Dzikir Rotibul
Hadad
5. Mengenalkan
Biografin Tokoh
6. Mengenalkan
Lafzdaz-Lafadz
Rotibul Hadad
7. Model Bacaan
Rotibul Hadad
8. Faidah lafadz
Rotibul Hadad
9. Membentuk Shof
Barisan Dzikir
dan Posisi Dzikir
10. Praktek
Klasikal
11. Praktek
Privat
12. Penilaian
Teoritik dan
Praktik
Refleksi
10. 9
VI. Tahapan Projek
Projek ini dilaksanakan melalui 12 aktivitas dengan total durasi sekitar 95 Jam Pelajaran
(JP). Tahapan aktivitas ini merupakan panduan yang dapat disesuaikandengan kondisi
dan keunikan sekolah masing-masing.
Berikut tahapan projeknya:
1. Aktivitas 1
Nama Kegiatan: Mengenalkan Pengertian Dzikir
Waktu Kegiatan: 6 JP
Materi: slide presentasi.
Tujuan:
Tujuan tahap ini adalah peserta didik dapat mempelajari Pengertian secara komplek dan
komperhensif dengan tema yang akan di bahasa membawa peserta didik untuk lebih faham
dan mengerti secara dalam tentang yang akan di praktekannya.
Catatan bagi guru:
Pastikan setiap aktivitas yang dilakukan mendukung tercapainya tujuan projek ini
yakni empat sub-elemen dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila seperti yang
diuraikan di atas.
Untuk keperluan riset peserta didik, pastikan peserta didik mengambil rujukan dari
sumber yang terpercaya. Jika mengambil dari internet, pastikan dari website yang
terpercaya, misalnya dari institusi pendidikan resmi atau dari media/pers yang
kredibel.
Jumlah JP dalam pelaksanaan projek ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Idealnya berkisar antara 70-120 JP. Pembagian JP pada masing-masing tahap
juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan di sekolah masing-masing.
Pelaksanaan projek ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di sekolah
masing-masing dengan tetap mengacu pada tercapainya Profil Pelajar Pancasila
seperti diuraikan di atas. Misalnya, proses interview dapat dilakukan baik secara
luring maupun daring.
11. Persiapan dan pelaksanaan:
Pilihan 1: Membaca biografi Pilihan 2: Menghadirkan narasumber
Sesi 1. Membaca Materi Pengertian
Dzikir
● Guru mencari referensi mengenai
contoh Pengertian Dzikir. Referensi
bisa berupa buku, artikel, atau media
tulis lainnya. (Alternatif lainbisa berupa
video)
● Guru membagikan satu Pengertian
Dzikir yang sama untuk semua murid
dan memberikan penugasan untuk
membacanya dan mempelajarinya.
● Peserta didik dipersilakan membuat
rangkuman dari Pengertian Dzikir
yang sedang dipelajari.
● Guru mengakhiri sesi dengan
memberikan penjelasan aktivitas yang
akan dilakukan pada tahap
selanjutnya.
Sesi 1. Menyimak narasumber
● Guru menghubungi tokoh masyarakat
dan menjelaskan tujuan projek
termasuk sub-elemen dan kompetensi
yang akan dicapai sehingga tokoh
tersebut saat menyampaikan
Pengertian Dzikir dapat fokus pada
tujuan projek (detilnya dapat dilihat
pada Bab III: Tujuan Projek),
● Guru menghadirkan tokoh ke dalam
kelas atau lokasi lain,
● Peserta didik bertanya dan berdiskusi
dengan tokoh tersebut,
● Guru mengakhiri sesi dengan
memberikan penjelasan aktivitas yang
akan dilakukan pada tahap
selanjutnya.
Sesi 2. Mendiskusikan biografi
● Guru memberikan pengantar Pengertian Dzikir
● Guru memantik diskusi termasuk dengan memberikan contoh pertanyaan (misalnya
tentang Pengertian Dzikir).
● Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.
Catatan untuk guru:
● Guru dipersilakan menggunakan metode/pola penyampaian yang paling
cocok/sesuai, termasuk pemilihan lokasi (tidak harus di ruang kelas dan justru
dianjurkan di luar kelas).
● Sangat dianjurkan untuk menghadirkan tokoh lokal sebagai narasumber. Namun
jika kondisi tidak memungkinkan, guru dapat menggantinya dengan buku atau
video biografi.
● Jika harus menggunakan buku/video sangat disarankan untuk tetap
menggunakan buku/video tokoh lokal.
12. 11
● Tokoh lokal merupakan pilihan utama bagi proses pembelajaran ini karena
tokoh lokal memiliki keterkaitan yang erat dengan peserta didik (baik secara
lokasi maupun kesamaan lainnya).
● Tokoh lokal yang dimaksud dapat berupa ustadz/ah atau pemuka agama Islam
lainnya, tokoh masyarakat yang beragama Islam.
● Pertanyaan pemantik (yang contohnya ada pada tahap 2) perlu disampaikan
kepada narasumber dan meminta narasumber untuk menceritakan poin-poin
tersebut.
● Guru diberi keleluasaan untuk memilih metode diskusi termasuk lokasi diskusi,
● Guru diberi kebebasan untuk menentukan hasil catatan diskusi dari peserta didik
dan justru harus mengakomodir format catatan yang berbeda dari masing-masing
peserta didik jika ada. Namun yang pasti, format catatan pada tahap ini belum
dalam bentuk format sungai kehidupan.
2. Aktivitas 2
Nama Kegiatan: Mengenalkan Macam-Macam Dzikir
Waktu Kegiatan: 4 JP
Materi: Slide Presentasi PPT
Tujuan:
Peserta didik dapat memahami konsep sungai kehidupan.
Pada fase ini, peserta didik akan Mengenalkan Macam-Macam Dzikir yang sudah
didiskusikan pada tahap sebelumnya. Semua peserta didik akan membuat sungai
kehidupan dari tokoh yang sama dan dari informasi yang sama. Dengan demikian, hasil
akhir Mengenalkan Macam-Macam Dzikir kehidupan pada fase ini akan relatif seragam
(konten/isi). Namun demikian peserta didik dibebaskan untuk berkreasi dalam memilih
medium (misalnya jenis kertas, alat tulis dll).
Pertanyaan pemantik oleh guru harus berupa pertanyaan yang mengacu pada empatsub-
elemen tujuan projek ini. Contoh pertanyaan:
- Apa saja bukti hadirnya Tuhan berdasarkan cerita dari narasumber?
- Apa saja contoh ajaran agama Islam yang berkaitan dengan keharusan hubunganantar-
manusia yang baik, sesuai cerita narasumber?
- Bagaimana narasumber menjalankan praktik ibadah?
- Bagaimana narasumber mampu menjalankan praktik ibadah secara mandiri?
- Apa manfaat ibadah yang dilakukan oleh narasumber yang memberi manfaat bagi
jasmani?
- Apakah narasumber mampu menjaga keseimbangan jasmani dan rohani dalam
beribadah
13. 12
Persiapan dan pelaksanaan:
● Guru memberikan pengantar berupa contoh Mengenalkan Macam-Macam Dzikir.
● Peserta didik membuat sungai kehidupan dengan teknik seperti yang sudah
dicontohkan oleh guru. Isi sungai kehidupan berasal dari hasil aktivitas
Mengenalkan Macam-Macam Dzikir narasumber pada aktivitas sebelumnya.
Catatan untuk guru:
● Output dari tahap ini adalah kemampuan teknis peserta didik dalam
Mengenalkan Macam-Macam Dzikir
● Mengenalkan Macam-Macam Dzikir didasarkan pada contoh yang sudah
diberikan oleh guru namun tidak serta merta peserta didik harus meniru 100%.
Peserta didik dibebaskan berkreasi.
● Contoh Mengenalkan Macam-Macam Dzikir dapat dilihat pada halaman terakhir projek
ini.
● Guru diharapkan tidak terpaku pada JP. Guru dipersilahkan menambah/
mengurangi JP sesuai kebutuhan.
3. Aktivitas 3
Nama Kegiatan: Pentingnya Dzikir
Waktu Kegiatan: 4 JP
Materi: Slide Presentasi PPT
Tujuan:
Peserta didik dapat mengerti Pentingnya Dzikir
● Guru memberikan pengantar berupa contoh Pentingnya Dzikir.
● Peserta didik membuat draft alur Pentingnya Dzikir.
Catatan untuk guru:
● Draft Pentingnya Dzikir yang dihasilkan pada aktivitas ini merupakan draft teknis
yang masih kosong/belum diisi dengan konten dari peserta didik. Hal ini juga yang
membedakan keluaran aktivitas pada tahap ini dibanding keluaran pada aktivitas
sebelumnya di mana pada aktivitas sebelumnya sungai kehidupannya sudah diisi
dengan konten dari narasumber/biografi.
● Draft Pentingnya Dzikir ini memang digunakan sebagai acuan untuk keluaran
akhir. Namun demikian pada perjalanan projek ini sangat mungkin peserta didik
membuat variasi, menambahkan atau mengurangi gambar/kerangka. Hal seperti
ini diperbolehkan.
● media Pentingnya Dzikir dapat menggunakan kertas kuarto atau jenis kertas
lainnya dengan ukuran yang cukup besar. Peserta didik juga dibebaskan jika ingin
menggunakan media lainnya (misalnya kain, papan tulis dll).
14. 13
4. Aktivitas 4
Nama Kegiatan: Dzikir Rotibul
Hadad Waktu Kegiatan: 23 JP
Materi: Slide Presentasi PPT
Tujuan:
Peserta didik mampu memahami dan mengenal Dzikir Rotibul Hadad
Persiapan dan pelaksanaan:
● Guru memberikan pengantar aktivitas pada tahap ini,
● peserta didik mengunjungi lokasi tempat kelahiran dan melakukan pengamatan
visual, memfoto dan/atau menggambar sketsa. Peserta didik juga dapat
melengkapi data lokasi kelahiran melalui gambar yang dapat diperoleh melalui
majalah ataupun internet. Misalkan gambar rumah sakit tempat kelahiran. tujuan
aktivitas ini adalah Mengenal Dzikir Rotibul Hadad (6 JP),
● peserta didik berdiskusi dengan orang tua seputar proses kelahiran, termasuk
masa kehamilan. Diskusi dengan orang tua tidak terlepas dari poin pertanyaan di
tahap ini yakni Mengenal Dzikir Rotibul Hadad (6 JP),
● Peserta didik Mengenal Dzikir Rotibul Hadad (3 JP)
● Peserta didik berdiskusi dengan guru agama atau ustadz/ah (3 JP),
● Peserta didik menyiapkan laporan berupa karya tulis. Karya tulis memuat sub-
elemen dan kompetensi yang sudah disebutkan pada tahap ini (3 JP)
● Peserta didik menyiapkan draft Mengenal Dzikir Rotibul Hadad sebagai bahan
laporan akhir. Draft ini tidak diserahkan ke guru. (2 JP)
Catatan untuk guru:
● Guru diharapkan tidak terpaku pada JP. Guru dipersilahkan menambah/
mengurangi JP sesuai kebutuhan,
15. 5. Aktivitas 5
Nama Kegiatan: Biografi Tokoh
Waktu Kegiatan: 20 JP
Materi: Slide Presentasi PPT
Tujuan:
Peserta didik mampu memahami dan mengenal Biografi Tokoh.
Persiapan dan pelaksanaan:
● Guru memberikan pengantar aktivitas pada tahap ini,
● peserta didik melakukan pengamatan visual, memfoto dan/atau menggambar
sketsa. Peserta didik juga dapat melengkapi data lokasi melalui gambar yang
dapat diperoleh melalui majalah ataupun internet dll tentang Biografi Tokoh (6
JP),
● peserta didik berdiskusi dengan teman sebaya terkait momen bersejarah. Teman
yang diajak berdiskusi adalah teman yang terlibat atau bersinggungan dengan
peristiwa momen bersejarah tersebut, (3 JP),
● Peserta didik melakukan riset tentang momen bersejarah tersebut terutama
kaitannya dengan Biografi Tokoh (3 JP)
● Peserta didik berdiskusi dengan guru agama atau ustadz/ah (3 JP),
● Peserta didik menyiapkan laporan berupa karya tulis/rekaman audio/video tentang
Biografi Tokoh dan menyerahkan ke guru (3 JP)
● Peserta didik menyiapkan draft Biografi Tokoh sebagai bahan laporan akhir. Draft
ini tidak diserahkan ke guru. (2 JP)
Catatan untuk guru:
● Kegiatan peserta didik mengenal Biografi Tokoh guru dapat mengarahkan agar
peserta didik melakukan ‘kunjungan virtual’ melalui internet,
14
Asesmen formatif: Peserta didik membuat karya tulis yang merupakan kesimpulan dari
aktivitas 4 ini. Sasaran yang ingin dikuatkan dalam formatif ini adalah: Peserta didik
membuat karya tulis/esai tentang proses/fase kelahiran. Karya tulis ini juga menjawab
pertanyaan tentang Mengenal Dzikir Rotibul Hadad.
16. 15
6. Aktivitas 6
Nama Kegiatan: Mengenalkan Lafzdaz-Lafadz Rotibul Hadad
Waktu Kegiatan: 17 JP
Materi: Presentasi PPT
Tujuan:
Peserta didik memahami Mengenalkan Lafzdaz-Lafadz Rotibul Hadad.
Persiapan dan pelaksanaan:
● Guru memberikan pengantar aktivitas pada tahap ini,
● peserta didik berdiskusi dengan teman sebaya terkait Mengenalkan Lafzdaz-Lafadz
Rotibul Hadad (3 JP),
● Peserta didik melakukan riset tentang Mengenalkan Lafzdaz-Lafadz Rotibul
Hadad (3 JP)
● Peserta didik berdiskusi dengan guru agama atau ustadz/ah (3 JP),
● Peserta didik berdiskusi dengan psikolog/guru BK (3 JP),
● Peserta didik menyiapkan laporan berupa rekaman audio/video tentang
Mengenalkan Lafzdaz-Lafadz Rotibul Hadad (3 JP)
● Peserta didik menyiapkan draft Mengenalkan Lafzdaz-Lafadz Rotibul Hadad
sebagai bahan laporan akhir.Draft ini tidak diserahkan ke guru (2 JP)
Catatan untuk guru:
● Pola projek ini lebih bersifat reflektif. Namun demikian, sangat mungkin ada
peserta didik yang belum memasuki fase akil balig. Peserta didik Mengenal
Lafzdaz-Lafadz Rotibul Hadad mempersiapkan materinya dan digunakan untuk
persiapan menghadapi/memasuki fase tersebut,
● Pelaksanaan diskusi juga dapat dilakukan dengan daring.
Asesmen formatif: Peserta didik membuat poster yang merupakan kesimpulan dari
aktivitas pada tahap 5 ini. Sasaran yang ingin dikuatkan dalam formatif ini adalah:
- Mengetahui dan Mengenal Biografi Tokoh
17. 16
● guru memberikan contoh pertanyaan yang akan digunakan oleh peserta didik
dalam melakukan interview. Pertanyaan yang diajukan selalu merujuk pada
sub-elemen dan kompetensi tujuan projek ini.
7. Aktivitas 7
Nama Kegiatan: Model Bacaan Rotibul Hadad
Waktu Kegiatan: 4 JP
Materi :Presentasi PPT
Tujuan:
Mengetahui Model Bacaan Rotibul Hadad
Persiapan dan pelaksanaan:
● Guru memberikan pengantar aktivitas pada tahap ini,
● Peserta didik mengumpulkan gambar/visualisasi Model Bacaan Rotibul Hadad
● Gambar/visual dapat diambil dari kitab dll,
8. Aktivitas 8
Nama Kegiatan: Faidah lafadz Rotibul Hadad
Waktu Kegiatan: 4 JP
Materi : Presentasi PPT
Tujuan:
Mengetahui dan Mengenal serta Memahami Faidah lafadz Rotibul Hadad.
Persiapan dan pelaksanaan:
● Guru memberikan pengantar aktivitas pada tahap ini.
● peserta didik memahami Faidah lafadz Rotibul Hadad.
Catatan untuk guru:
● Guru diharapkan tetap fokus pada konten penguatan profil pelajar pancasila
seperti tujuan projek ini. Peserta didik dibebaskan dalam membuat konsep Faidah
lafadz Rotibul Hadad (pemilihan kertas, warna dll).
Asesmen formatif: peserta didik membuat rekaman suara/video berupa cerita naratif yang
merupakan kesimpulan dari aktivitas pada tahap 5 ini. Sasaran yang ingin dikuatkandalam
formatif ini adalah: Mengidentifikasi Mengenalkan Lafzdaz-Lafadz Rotibul Hadad
18. 17
9. Tahap 9
Nama Kegiatan: Membentuk Shof Barisan Dzikir
Waktu Kegiatan: 8 JP
Materi: Prestasi PPT
Tujuan:
Memastikan kompetensi sasaran tercapai.
Peserta didik melakukan presentasi sungai kehidupan yang sudah dibuat. selain
mempresentasikan Membentuk Shof Barisan Dzikir .
Persiapan dan pelaksanaan:
● Guru memberikan pengantar aktivitas pada tahap ini.
● Peserta didik melakukan presentasi (2 JP).
● Peserta didik melakukan pameran di sekolah (6 JP),
Catatan untuk guru:
● Guru diharapkan fokus pada tujuan projek ini yakni tercapainya kompetensi dan
sub-elemen profil pelajar Pancasila.
● Namun demikian, guru tetap perlu mengapresiasi Membentuk Shof Barisan
Dzikir yang dibuat peserta didik dalam hal kreasi (keindahan, pemilihan bahan
dll) dan juga dalam aspek penyampaian.
● Pelaksanaan presentasi dapat disesuaikan apakan dilakukan luring (di dalam
kelas) ataupun daring.
10. Aktivitas 10
Nama Kegiatan: menata shof dan barisan
Waktu Kegiatan: 4 JP
Materi : -
Tujuan: Peserta didik mampu menata shof dan barisan secara mandiri dan kolektif mandiri.
11. Aktivitas 11
Nama Kegiatan: Praktek Klasikal
Waktu Kegiatan: 4 JP
Materi : -
Tujuan: Peserta didik mampu Membaca Dzikir Rotibul Hadad secara Praktek Klasikal
mandiri maupun berjamaah
12. Aktivitas 12
Nama Kegiatan: Praktek Private
Waktu Kegiatan: 4 JP
Materi : -
Asesmen Sumatif: Peserta didik membuat Membentuk Shof Barisan Dzikir dan
mempresentasikannya. Kegiatan sumatif ini ditujukan untuk mengukur seluruh sasaran sub
elemen.
19. 18
Tujuan: Peserta didik mampu Membaca Dzikir Rotibul Hadad secara Praktek Private mandiri
maupun berjamaah
Persiapan dan pelaksanaan:
● Guru memberikan pengantar aktivitas pada tahap ini.
● Guru mengajak peserta didik merefleksikan proses pembelajaran selama
melakukan projek ini. Contoh pertanyaan panduan: Apa hal yang sudah berjalan
baik dan belum berjalan baik? Apa tantangan terbesar yang dihadapi selama
melaksanakan projek ini dan bagaimana aku menghadapinya? Apa hikmah atau
pelajaran utama yang aku dapat setelah melaksanakan projek ini?
● Guru mengajak peserta didik membuat komitmen tertulis untuk mencatat 3-5 hal
yang akan mereka upayakan untuk mengoptimalkan diri di masa remaja/akil balig.
(Contoh: Akan selalu bersyukur menerima kondisi, akan mulai lebih mendekatkan
diri kepada Allah Swt atau lebih rajin beribadah, akan mulai menemukan potensi
diri untuk meraih cita-cita, dsb)
Catatan untuk guru:
● Guru diharapkan fokus menemani proses ini. Proses/aktivitas ini dikerjakan
setelah rangkaian projek selesai (yakni sungai kehidupan sudah dipresentasikan),
namun aktivitas ini tidak kalah penting dibanding dengan aktivitas sebelumnya.
20. 19
VII. Asesmen
Proses asesmen dilakukan baik dengan formatif maupun sumatif. Tabel di bawah ini
merupakan panduan pemetaan tujuan dan asesmen yang dapat dikembangkan.
Tujuan Formatif Sumatif
1. Memahami kehadiran Tuhan dalam 1. Peserta didik membuat 1. Membuat sungai
kehidupan sehari-hari serta mengaitkan karya tulis/esai tentang kehidupan dan
pemahamannya tentang pengertian dzikir proses/fase kelahiran. Karya mempresentasikannya.
tulis ini juga menjawab
2. Memahami Pentingnya Dzikir pertanyaan tentang kehadiran
Tuhan YME dalam keajaiban
3. Mengetahui Macam-macam Dzikir
4. Mengenal dzikir Rotibul Hadad
5. Mengenal Biografi Tokoh
6. Mengenal Lafadz – Lafadz Rotibul
Hadad
7. Memahami Faidah – Faidah Dari setiap
Lafadz – Lafadz Rotibul Hadad
2. Peserta didik membuat
Rangkuman Materi
3. Peserta didik Mempraktekan
dan menerapkan
8. Mengetahui Model Bacaan Rotibul
Hadad
9. Membentuk Shof dan Barisan Rotib
10.Mempraktekan Secara Klasikal
11. Mempraktekan Secara Private
4. Peserta didik membuat
rekaman suara/video
(cerita
naratif) terkait dengan
tema
12. Penilaian Pembacaan Rotibul
Hadad
21. 20
Rubrik Sumatif
Aspek Poin Indikator Kurang Cukup Baik Sangat
baik
Teknis (Diamati
dari hasil karya)
Kerapian dan dekorasi sajian karya sungai kehidupan
Kelengkapan dan kompleksitas informasi
Konten (Diamati Memahami kehadiran Tuhan dalam kehidupan
dari hasil karya sehari-hari serta mengaitkan pemahamannya tentang
dan kegiatan Dzikir nikmat hidupm selamat
presentasinya) manusia di bumi sebagai makhluk Tuhan yang
bertanggung jawab.
Memahami makna dan fungsi, unsur-unsur utama
agama/kepercayaan dalam konteks Indonesia,
membaca kitab suci, serta memahami ajaran agama/
kepercayaan terkait hubungan sesama manusia
dan sang pencipta.
Melaksanakan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai
dengan tuntutan agama/kepercayaan serta
berpartisipasi pada sang pencipta.
Mengidentifikasi pentingnya menjaga keseimbangan
kesehatan jasmani, mental, dan
rohani serta berupaya menyeimbangkan aktivitas
fisik, sosial dan ibadah.
22. 21
Contoh bentuk Dzikir Nikmat dan Hidup Selamat
Sumber:
Gembira dari : https://www.google.com/search?q=dzikir+nikmat+hidup+selamat