Dokumen tersebut menjelaskan tentang adab-adab umat Islam ketika akan pulang dari perjalanan menurut ajaran agama Islam. Terdapat beberapa poin penting seperti bersegera pulang setelah menyelesaikan keperluan, memberi kabar kedatangan, membawa hadiah, datang siang hari, dan melakukan salat setibanya di kampung halaman. Adab-adab tersebut diturunkan dari sabda Nabi Muhammad SAW untuk memuliakan kampung hal
3. Agama islam tidak hanya mengajarkan umatnya untuk beradab ketika akan berpergian,
keindahan islam ini mengajarkan pula bahwa jika seseorang berkeinginan pulang kekampung
halamannya maka terdapat ajaran islam yang mengaturnya.
1. Bersegera pulang jika seorang musafir menyelesaikan hajatnya, sebagaimana disabdakan dari
Rasulullah shallallahualaih wasallam: “berpergian itu sebagian dari siksaan, (karena dengan
berpergian) salah satu dari kalian akan terhalang dari makanan, minuman dan tidurnya, jika salah
satu dari kalian telah melaksanakan hajatnya dari berpergian, maka bersegerlah pulang
kekeluarganya”. (H.R Bukhori dan Muslim).
2. Mengirimkan surat atau kabar kepada keluarganya mengenai kedatangannya, supaya
kedatangannya itu tidak mengagetkan mereka atau terdapat sesuatu yang membuatnya benci.
3. Disunahkan membawa hadiah dan oleh-oleh untuk keluarganya supaya bertambah kebahagian mereka
dengan kedatangannya, Rasulullah bersabda “jika salah satu dari kalian pulang dari kepergiannya maka
berilah hadiah kepada keluarganya dan berilah mereka oleh-oleh walaupun itu batu”. (H.R Daroqotni).
4. 4. Tidak seyogyanya seorang musafir datang dimalam hari, tetapi datanglah kepada
keluarganya pada siang hari, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahualaih wasallam:”jika salah
satu dari kalian menghilang dalam waktu lama maka janganlah mengetuk pintu keluarganya pada
malam hari”. Pada riwayat lain“bahwa Rasulullah melarang mengetuk pintu keluarganya pada malam
hari”.Sedangkan riwayat Anas berbunyi: “Rasulullah itu tidak pernah mengetuk pintu keluarganya
pada malam hari, beliau selalu mendatangi mereka dari berpergian pada pagi atau siang hari”. (H.R
bukhori dan Muslim).
Imam Nawawi berpendapat: “hadist ini berfaidah kemakruhan mengetuk pintu keluaraga pada
malam hari” .
5. Memulyakan kampungnya ketika melihatnya dengan mengatakan sebagai mana yang
Rasulullah shallallahualaih wasallam sabdakan: “orang-orang yang bertobat, orang-orang yang
yang kembali, orang-orang yang beribadah, orang-orang yang sujud, untuk Tuhan kami orang-
orang memuji” beliau tetap mengucapkannya sampai kekota Madinah. (H.R Bukhori).
6. Ketika sampai kampungnya maka pertama kali tempat yang dimasuki adalah Masjid, bagusnya
adalah Masjid Jami kemudian melaksanakan sholat dua raka’at qudum min as-safar, kemudian
pergi menuju rumahnya, sebagaimana yang diriwayatkan Ka’ab bin Malik rodiallahuanhu bahwa
Rasulullahshallallahualaih wasallam itu jika datang dari kepergiannya beliau memulai memasuki
masjid kemudian melaksanakan sholat dua raka’at didalamnya” (H.R Bukhori dan Muslim).
5. 7. Ulama berpendapat: disunahkan bagi keluarga musafir untuk
membuat makanan dengan kedatangannya, dan disunahkan musafir
yang baru datang memberi makanan itu ketika kedatangannya,
berdasarkan hadist Jabir rodiallahuanhubahwa
Rasulullah shallallahualaih wasallam: “bahwa
Rasulullahshallallahualaih wasallam ketika datang dari
kepergiannya, beliau memotong kambing atau sapi”. (H.R Bukhori).
6. 8. Disunahkan menemui para musafir yang baru datang dari kepergiannya, sebagaimana hadist
yang diriwayatkan ibnu Abas rodiallahuanhu “bahwa Rasulullah shallallahualaih wasallam datang dari
kepergiannya, kemudian anak-anak bani Tholib menemuinya, kemudian beliau menggendong salah satu
dari mereka dan yang lainnya dibelakang beliau”. Diriwayatkan dari Abdullah bin Ja’far: “bahwa
Rasulullah jika datang dari kepergiannya beliau ditemui anak-anak dari keluarganya. Dan ketika itu
beliau datang dari kepergiannya kemudian aku mendahului menemuinya dan beliau menggendongku
dihadapannya, kemudian salah satu anak Fatimah dipertemukannya kemudian beliau menggendongnya
dibelakang, kemudian beliau membawa kami bertiga masuk kota madinah diatas kendaraan”. Dan
disunahkan bagi musafir mengenakan pakaian yang enak dipandang, berdasarkan sabda
Rasulullah shallallahualaih wasallam: “sesungguhnya kalian itu mendatangi saudara-saudara kalian
maka rapikanlah pakaian kalian, perbaikilah cara jalan kalian, sehingga kalian bagaikan syiar bagi
manusia…” (H.R abu Daud).
9. Disunahkan merangkul dan berjabat tangan jika datang dari berpergian, sebagian ulama
seperti madzhab maliki memakruhkan berpelukan. Diriwayatkan bahwa ibnu Uyaiinah memeluk
Ja’far dan menciumnya ketika datang dari kota Habasyah. Diriwayatkan pula bahwa
Rasulullah shallallahualaih wasallam mencium Zaid bin Haristah dan memeluknya ketika datang
kekota Madinah. Ibnu Jama’ah berpendapat: ciuman yang dimaksud pada hadist adalah
mencium dianatar kedua matanya (dahi). (futuhat robaniyah:5/173).
7. 10. Disunahkan mengucapkan kepada orang yang baru datang: “segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkanmu” atau “segala puji bagi Allah yang telah mengumpulkan kebaikan kepadamu”
atau kata-kata lain yang menandakan kalimat-kalimat kebahgian. Sedangkan jika orang itu pulang
dari haji, maka mengucapkan sebagiamana yang Rasulullah shallallahualaih
wasallam ucapkan:“semoga Allah mengabulkan hajimu, dan mengampuni dosamu dan mengganti
nafkah mu (yang telah habis)”. (H.R Ibnu Sunni).
8. Kesimpulan
Melakukan Sesuatu yang sesuai dengan adab dan ketentuan yang ditentukan adalah sesuatu yang sangat
berkah , maka sehendaknya kita tetap teguh dan percaya terhadap Adab tersebut.
Saran
Mulailah Mengikuti Adab yang telah ditentukan.
Selalu pergi atau kembali dengan adab yang telah ditentukan , maka janganlah melanggar ataupun sampai
berdosa.
Ingatlah bahwa Allah selalu tahu, walaupun itu tak tampak.