SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
SOSIALISASI DAN BIMTEK
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/
WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI (WBBM)
1
Hakikat Pembangunan Zona Integritas
Membangun dan
mengimplementasikan program
reformasi birokasi secara baik sehingga
mampu menumbuh-kembangkan
budaya kerja birokrasi yang anti korupsi
dan budaya birokrasi yang melayani
publik secara baik di lingkungan
K/L/Pemda
Pembangunan Zona Integritas,
dilakukan dengan membangun
percontohan-percontohan pada
tingkat unit kerja K/L dan Pemda
sebagai Unit Menuju WBK-BBM
DASAR HUKUM
3
DASAR HUKUM PERMENPANRB
1. UU 28 / 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. UU 31 / 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi;
3. UU 30 / 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi;
4. UU 14 / 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ;
5. UU 25 /2009 tentang Pelayanan Publik ;
6. PP 60 / 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah;
7. Perpres 54 / 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
8. Perpres 81 / 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010 – 2025;
9. Perpres 55 / 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Inpres 2 / 2014 Tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
10. Permen PAN dan RB 14 / 2014 tentang Pedoman Evaluasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
PERMENPANRB tentang ZI
Permen PANRB 20 / 2012 tentang
Pedoman Umum Pembangunan ZI
menuju Wilah Bebas dari Korupsi
Permen PANRB 60 / 2012 tentang
Pedoman Pembangunan Zona
Integritas menuju WBK dan WBBBM
di Lingkungan K/L dan Pemda
Permen PANRB 52 / 2014 tentang
Pedoman Pembangunan ZI menuju
WBK dan WBBM di Lingkungan
Instansi Pemerintah
Permen PANRB 10/2019 tentang
Pedoman Pembangunan ZI menuju
WBK dan WBBM di Lingk Instansi
Pemerintah
diubah
diubah
diubah
PERMENSOS No. 65/HUK/2013 (?)
tentang
Pedoman Penetapan Wilayah Bebas dari Korupsi di Lingkungan
Kementerian Sosial
MAKSUD
&
TUJUAN
Sebagai acuan bagi unit kerja di
lingkungan Kemensos dalam
melaksanakan pembangunan dan
penetapan ZI untuk mewujudkan
WBK dan WBBM pada unit kerja di
lingkungan Kemensos
Menyamakan persepsi dan
pemahaman dan tindakan dalam
membangun ZI untuk
mewujudkan WBK dan WBBM
pada unit kerja di lingkungan
Kemensos
DEFINISI
5
ZONA INTEGRITAS
•Predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah
yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen
untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui RB,
khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik
6
Menuju WBK
•Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja
yang memenuhi sebagian besar kriteria dalam
manajemen perubahan, penataan tatalaksana,
penataan sistem manajemen SDM, penguatan
pengawasan, dan penguatan akuntabilitas
kinerja.
7
Menuju WBBM
•Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang
memenuhi sebagian besar kriteria manajemen
perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan,
penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan
kualitas pelayanan publik.
ILUSTRASI PROGRAM RB & PEMBANGUNAN ZI
MENUJU WBK/WBBM
8
WBK dan WBBM
Merupakan predikat
yang diberikan
kepada unit kerja
pada instansi
pemerintah yang
memenuhi indikasi
bebas dari korupsi
(KKN) dan melayani
publik dengan baik.
INDEKS RB
ITJEN
UNIT
ESELON I
SETJEN
UNIT
PEMBANGUN
UNIT
PENGGERAK
EVALUATOR
Inspektorat I sd IV
melakukan
pendampingan
Inspektorat V Melakukan
Penilaian
PROSES PEMBANGUNAN
10
PENCANANGAN ZI
• Penandatanganan Pakta
Integritas oleh seluruh
atau sebagian besar
pegawai
• Pernyataan komitmen
telah siap membangun
Zona Integritas
PEMBANGUNAN ZI
• Menetapkan unit kerja
yang akan diusulkan
menuju WBK/WBBM
• Membangun unit kerja
menuju WBK/WBBM
PENGUSULAN
• Penilaian Mandiri oleh
Tim Penilai Internal (TPI)
• TPI melaporkan kepada
pimpinan instansi
• Pengusulan ke Kemen
PAN RB
Reviu TPN
• Reviu oleh Tim Penilai
Nasional
Penetapan WBK/WBBM
•MenPANRB mengusulkan
kepada Instansi Pemerintah
agar unit kerja ditetapkan
menjadi WBK
•MenPANRB menetapkan unit
kerja sebagai WBBM
KEWAJIBAN UNIT PEMBANGUN
1. Mengalokasikan dukungan
anggaran.
2. Melakukan Identifikasi dan
membangun Unit Kerja
yang akan diusulkan,
melalui : sosialisasi dan
asistensi, evaluasi internal,
pendampingan sebelum
dan saat penilaian.
3. Mengusulkan Unit Kerja
yang telah dibangun
kepada Inspektorat
Jenderal.
4. Memelihara atau
mempertahankan Unit
Kerja yang telah mendapat
Predikat WBK/WBBM.
5. Meningkatkan Unit Kerja
yang telah diusulkan namun
belum memenuhi syarat
penilaian dari TPI atau TPN.
6. Melaporkan kegiatan
pembangunan ZI kepada
Inspektorat Jenderal setiap
akhir tahun anggaran.
• Setingkat eselon I sampai dengan eselon III
• Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis
• Dianggap telah melaksanakan program-program RB secara baik
• Mengelola sumber daya yang cukup besar
PERSYARATAN UNIT YANG DIBANGUN
Proses pemilihan Awal
13
membentuk kelompok kerja/tim untuk melakukan
identifikasi terhadap unit kerja yang berpotensi
sebagai unit kerja berpredikat menuju
WBK/WBBM oleh pimpinan instansi
Berdasarkan hasil identifikasi, kelompok kerja/tim
mengusulkan unit kerja kepada pimpinan instansi
untuk ditetapkan sebagai calon unit kerja
berpredikat Zona Integritas menuju WBK/WBBM
Langkah Membangun
Unit Kerja Menuju WBK/WBBM
Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan dijadikan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan kriteria indikator WBK/WBBM. (Indikator Pengungkit dan Hasil)
Unit kerja percontohan melaksanakan Rencana Aksi Pembangunan yang telah ditetapkan.
Unit kerja percontohan melakukan monitoring dan evaluasi berkala atas capaian pelaksanaan Rencana
Aksi Pembangunan.
Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja percontohan atas hasil Pembangunan Zona
Integritas Menuju WBK/WBBM yang dilakukan.
Apabila Hasil Penilaian Tim Internal , Unit Kerja dinyatakan berhasil memenuhi predikat WBK/WBBM, Unit
Kerja tersebut Diajukan Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai Eksternal untuk dilakukan evaluasi.
1
2
3
4
5
6
PROSES PENILAIAN DAN PENETAPAN
15
Unit Kerja
Percontohan
Penilaian
TPI
Pemenuhan
Indikator
Hasil
Pemenuhan
Indikator
Pengungkit
Reviu TPN
MEMENUHI
SYARAT
TIDAK
MEMENUHI
SYARAT
WBK
WBBM
SYARAT PENGAJUAN WBK/WBBM
16
SYARAT WBK WBBM
TINGKAT INSTANSI
PEMERINTAH
Opini BPK “WTP” Opini BPK “WTP” selama
minimal 2 tahun berturut-
turut
Nilai AKIP minimal “CC”
TINGKAT UNIT KERJA
Setingkat Es. I s.d Es. III
Peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis
Melaksanakan program-program reformasi birokrasi
secara baik
Mengelola sumber daya yang cukup besar
Telah sebelumnya
mendapat predikat WBK
SYARAT MINIMAL UNIT KERJA MEMENUHI KATEGORI
WBK/WBBM
17
SYARAT WBK WBBM
Nilai Total (Pengungkit dan Hasil)
minimal
75 85
Nilai komponen hasil “Terwujudnya
Pemerintah yang Bersih dan Bebas
KKN” minimal
18 18
Nilai sub-komponen “Survei Persepsi
Anti Korupsi” minimal
13,5 13,5
Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP”
minimal
3,5 3,5
Nilai komponen hasil “Terwujudnya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
kepada Masyarakat” minimal
- 16
KERANGKA LOGIS EVALUASI RB
(Internal dan Eksternal)
18
H A S I L ( 4 0 % )
P E N G U N G K I T ( 6 0 % )
P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N
SASARAN
REFORMASI
BIROKRASI
PROGRAM
REFORMASI
BIROKRASI
Kapasitas dan
Akuntabilitas
Organisasi
(20%)
Pemerintah
yang bersih
dan bebas KKN
(10%)
Peningkatan
Pelayanan
Publik (10%)
MANAJEMEN
PERUBAHAN
(5%)
PENATAAN
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
(5%)
PENGUATAN PENGAWASAN
(12%)
PENGUATAN
AKUNTABILITAS KINERJA (6%)
PENINGKATAN
KUALITAS
PELAYANAN
PUBLIK
6%)
PENATAAN &
PENGUATAN
ORGANISASI (6%)
PENATAAN SISTEM
MANAJEMEN SDM
(15%)
PENATAAN
TATALAKSANA
(5%)
KERANGKA LOGIS EVALUASI WBK/WBBM
(Internal dan Eksternal)
19
H A S I L ( 4 0 % )
P E N G U N G K I T ( 6 0 % )
P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N
PEMERINTAH YANG
BERSIH DAN BEBAS KKN
PENINGKATAN PELAYANAN
PUBLIK
MANAJEMEN
PERUBAHAN
(5)
PENATAAN TATALAKSANA
(5)
PENINGKATAN
KUALITAS
PELAYANAN
PUBLIK
(10)
PENATAAN MANAJEMEN
SDM
(15)
PENGUATAN PENGAWASAN
(15)
PENGUATAN AKUNTABILITAS
KINERJA (10)
Nilai persepsi korupsi
(survei eksternal) (15)
Presentase penyelesaian
TLHP (5)
Nilai persepsi kualitas
pelayanan (survei eksternal)
(20)
INDIKATOR PENGUNGKIT (60)
20
Manajemen
Perubahan
Penataan Sistem
Manajemen SDM
Penguatan
Pengawasan
Penguatan
Akuntabilitas
Penataan
Tatalaksana
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
5
5
15
15
10
10
Manajemen Perubahan (5)
21
Manajemen perubahan
bertujuan untuk mengubah
secara sistematis dan
konsisten mekanisme kerja,
pola pikir (mind set), serta
budaya kerja (culture set)
individu pada unit kerja
yang dibangun, menjadi
lebih baik sesuai dengan
tujuan dan sasaran
pembangunan zona
integritas.
1. Meningkatnya komitmen
seluruh jajaran pimpinan dan
pegawai unit kerja dalam
membangun Zona Integritas
menuju WBK/WBBM;
2. Terjadinya perubahan pola
pikir dan budaya kerja pada
unit kerja yang diusulkan
sebagai Zona Integritas
menuju WBK/WBBM;
3. Menurunnya resiko kegagalan
yang disebabkan
kemungkinan timbulnya
resistensi terhadap
perubahan.
TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
Indikator
Manajemen Perubahan
Tim Pembangunan ZI
WBK/WBBM
• Unit kerja telah membentuk tim untuk
melakukan pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM;
• Penentuan anggota tim selain pimpinan
dipilih melalui prosedur/mekanisme
yang jelas.
Dokumen Rencana
Pembangunan ZI WBK/WBBM
• Dokumen rencana kerja pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM telah disusun;
•Dokumen rencana kerja pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM telah memuat
target-target prioritas yang relevan dengan
tujuan pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM;
•Terdapat mekanisme atau media untuk
mensosialisasikan pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM.
22
Indikator
Manajemen Perubahan
Pemantauan dan Evaluasi
Pembangunan ZI WBK/WBBM
• Seluruh kegiatan pembangunan Zona
Integritas dan Wilayah Bebas
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani telah dilaksanakan sesuai
dengan target yang direncanakan;
• Terdapat monitoring dan evaluasi
terhadap pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM;
• Hasil monitoring dan evaluasi telah
ditindaklanjuti.
Perubahan
Pola Pikir dan Budaya Kerja
• Pimpinan berperan sebagai role model
dalam pelaksanaan pembangunan Zona
Integritas menuju WBK/WBBM;
• Agen Perubahan telah ditetapkan;
• Budaya kerja dan pola pikir telah
dibangun di lingkungan organisasi;
• Anggota organisasi terlibat dalam
pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM.
23
Penataan Tatalaksana (5)
24
Penataan tatalaksana
bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi
dan efektivitas sistem,
proses, dan prosedur
kerja yang jelas, efektif,
efisien, dan terukur
pada Zona Integritas
Menuju WBK/WBBM.
1. Meningkatnya
penggunaan teknologi
informasi dalam proses
penyelenggaraan
manajemen pemerintahan
di Zona Integritas menuju
WBK/WBBM;
2. Meningkatnya efisiensi
dan efektivitas proses
manajemen pemerintahan
di Zona Integritas menuju
WBK/WBBM; dan
3. Meningkatnya kinerja di
Zona Integritas menuju
WBK/WBBM.
TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
Indikator
Penataan Tatalaksana
Prosedur Operasional tetap
(SOP) Kegiatan Utama
• Prosedur operasional
tetap mengacu
kepada peta proses
bisnis instansi;
• Prosedur operasional
tetap telah
diterapkan; dan
• Prosedur operasional
tetap telah
dievaluasi.
E-Office
• Sistem pengukuran
kinerja berbasis
sistem informasi;
• Sistem kepegawaian
berbasis sistem
informasi; dan
• Sistem pelayanan
publik berbasis
sistem informasi.
25
Indikator
Penataan Tatalaksana
Keterbukaan Informasi Publik
• Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah
diterapkan; dan
• Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
keterbukan informasi publik.
26
Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur (15)
27
Penataan sistem
manajemen SDM
aparatur bertujuan
untuk meningkatkan
profesionalisme SDM
aparatur pada Zona
Integritas Menuju
WBK/WBBM
TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
1. meningkatnya ketaatan terhadap
pengelolaan SDM aparatur pada
masing-masing Zona Integritas menuju
WBK/WBBM;
2. meningkatnya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan SDM
aparatur pada masing-masing masing
Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
3. meningkatnya disiplin SDM aparatur
pada masing-masing masing Zona
Integritas menuju WBK/WBBM;
4. meningkatnya efektivitas manajemen
SDM aparatur pada Zona Integritas
menuju WBK/WBBM;
5. meningkatnya profesionalisme SDM
aparatur pada Zona Integritas menuju
WBK/WBBM.
Indikator
Penataan Sistem Manajemen SDM
Perencanaan kebutuhan
pegawai sesuai dengan
kebutuhan
•Unit kerja telah membuat
rencana kebutuhan
pegawai di unit kerjanya
dalam hal rasio dengan
beban kerja dan kualifikasi
pendidikan;
•Unit kerja telah
menerapkan rencana
kebutuhan pegawai di
unit kerjanya; dan
•Unit kerja telah
menerapkan monitoring
dan evaluasi terhdap
rencana kebutuhan
pegawai di unit kerjanya.
Pola Mutasi internal
•unit kerja telah
menetapkan kebijakan
pola mutasi internal;
•unit kerja telah
menerapkan kebijakan
pola mutasi internal; dan
•unit kerja telah memiliki
monitoring dan evaluasi
terhdap kebijakan pola
rotasi internal.
Pengembangan pegawai
berbasis kompetensi
•Telah melakukan upaya
pengembangan
kompetensi (capacity
building/transfer
knowledge); dan
•Terdapat kesempatan/hak
bagi pegawai di unit kerja
terkait untuk mengikuti
diklat maupun
pengembangan
kompetensi lainnya.
28
Indikator
Penataan Sistem Manajemen SDM
Pengukuran Kinerja
Pegawai
• telah memiliki
penilaian kinerja
individu yang terkait
dengan kinerja
organisasi;
• ukuran kinerja individu
telah memiliki
kesesuaian dengan
indikator kinerja
individu level diatasnya;
• telah melakukan
pengukuran kinerja
individu secara
periodik; dan
• hasil penilaian kinerja
individu telah
dilaksanakan/diimplem
entasikan mulai dari
penetapan,
implementasi dan
pemantauan.
Penegakan Disiplin
• kondisi yang
seharusnya dilakukan,
seperti pelaksanaan
Aturan disiplin/kode
etik/kode perilaku telah
dilaksanakan/diimplem
entasikanc
Sistem Informasi
Kepegawaian
• Pengukuran indikator
ini dilakukan dengan
mengacu pada kondisi
yang seharusnya
dilakukan, seperti
pelaksanaan sistem
informasi kepegawaian
pada unit kerja telah
dimutakhirkan secara
berkala.
29
Penguatan Akuntabilitas Kinerja (10)
30
Meningkatkan
kapasitas dan
akuntabilitas
kinerja unit kerja
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
Unit Kerja
TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
Indikator
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
keterlibatan pimpinan
• Pimpinan Unit kerja telah
melibatkan diri secara langsung
penyusunan perencanaan strategis;
• Pimpinan Unit kerja telah
melibatkan diri secara langsung
penyusunan penetapan kinerja; dan
• Pimpinan telah memantau
pencapaian kinerja secara berkala.
Pengelolaan Akuntabilitas
Kinerja
• Unit kerja telah memiliki dokumen
perencanaan;
• Dokumen perencanaan telah
berorientasi hasil;
• Indikator kinerja telah memiliki
kriteria Specific, Measurable,
Acheivable, Relevant and Time
bound (SMART);
• Unit kerja telah menyusun laporan
kinerja tepat waktu;
• Pelaporan kinerja telah memberikan
informasi tentang kinerja; dan
• Unit kerja telah berupaya
meningkatkan kapasitas SDM yang
menangangi akuntabilitas kinerja.
31
Penguatan Pengawasan (15)
32
meningkatkan
penyelenggaraan
pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN
pada masing-masing
Unit Kerja instansi
pemerintah
1. meningkatnya kepatuhan
terhadap pengelolaan
keuangan negara oleh masing-
masing instansi pemerintah;
2. meningkatnya efektivitas
pengelolaan keuangan negara
pada masing-masing instansi
pemerintah;
3. meningkatnya status opini BPK
terhadap pengelolaan
keuangan negara pada masing-
masing instansi pemerintah;
4. menurunnya tingkat
penyalahgunaan wewenang
pada masing-masing instansi
pemerintah.
TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
Indikator
Penguatan Pengawasan
Pendalian
Gratifikasi
• unit kerja telah
memiliki public
campaign tentang
pengendalian
gratifikasi;
• unit kerja telah
mengimplementasikan
pengendalian
gratifikasi.
Penerapan SPIP
• unit kerja telah
membangun
lingkungan
pengendalian;
• unit kerja telah
melakukan penilaian
risiko atas unit kerja;
• unit kerja telah
melakukan kegiatan
pengendalian untuk
meminimalisir
risikoyang telah
diidentifikasi; dan
• unit kerja telah
mengkomunikasikan
dan
mengimplementasikan
SPI kepada seluruh
pihak terkait.
Pengaduan
Masyarakat
• unit kerja telah
mengimplementasikan
kebijakan pengaduan
masyarakat;
• unit kerja telah
melaksanakan tindak
lanjut atas hasil
penanganan
pengaduan masyarakat;
• unit kerja telah
melakukan monitoring
dan evaluasi atas
penanganan
pengaduan masyarakat;
dan
• unit kerja telah
menindaklanjuti hasil
evaluasi atas
penanganan
pengaduan masyarakat.
Whistle-Blowing
System
• unit kerja telah
menerapkan whistle
blowing system;
• unit kerja telah
melakukan evaluasi
atas penerapan whistle
blowing system; dan
• unit kerja
menindaklanjuti hasil
evaluasi atas
penerapan whistle
blowing system.
33
Indikator
Penguatan Pengawasan
Penanganan Benturan Kepentingan
• Unit kerja telah mengidentifikasi benturan kepentingan
dalam tugas fungsi utama
• Unit kerja telah menyosialisasikan penanganan benturan
kepentingan;
• Unit kerja telah mengimplementasikan penanganan
benturan kepentingan;
• Unit kerja telah melakukan evaluasi atas penanganan
benturan kepentingan; dan
• Unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas
penanganan benturan kepentingan.
34
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (10)
35
meningkatkan kualitas dan
inovasi pelayanan publik
pada masing-masing
instansi pemerintah
secara berkala sesuai
kebutuhan dan harapan
masyarakat, sehingga
mampu membangun
kepercayaan masyarakat
terhadap penyelenggara
pelayanan publik dalam
rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat
1. meningkatnya kualitas
pelayanan publik (lebih cepat,
lebih murah, lebih aman, dan
lebih mudah dijangkau) pada
instansi pemerintah;
2. meningkatnya jumlah unit
pelayanan yang memperoleh
standardisasi pelayanan
internasional pada instansi
pemerintah; dan
3. meningkatnya indeks
kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik oleh masing-
masing instansi pemerintah.
TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
Indikator
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Standar Pelayanan
•Unit kerja telah memiliki
kebijakan standar pelayanan;
•Unit kerja telah
memaklumatkan standar
pelayanan;
•Unit kerja telah memiliki SOP
bagi pelaksanaan standar
pelayanan; dan
•Unit kerja telah melakukan
reviu dan perbaikan atas
standar pelayanan dan SOP.
Budaya pelayanan prima
•Unit kerja telah melakukan
sosialisasi/pelatihan berupa
kode etik, estetika, capacity
building dalam upaya
penerapan budaya
pelayanan prima;
•Unit kerja telah memiliki
informasi tentang pelayanan
mudah diakses melalui
berbagai media;
•Unit kerja telah memiliki
sistem reward and
punishment bagi pelaksana
layanan serta pemberian
kompensasi kepada
penerima layanan bila
layanan tidak sesuai standar;
•Unit kerja telah memiliki
sarana layanan
terpadu/terintegrasi; dan
•Unit kerja telah melakukan
inovasi pelayanan.
Penilaian kepuasan
pelanggan
•Unit kerja telah melakukan
survey kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan;
•Hasil survey kepuasan
masyakat dapat diakses
secara terbuka; dan
•Unit kerja telah melakukan
tindak lanjut atas hasil
survey kepuasan masyarakat.
36
INDIKATOR HASIL (40)
Pemerintah yang
Bersih dan Bebas KKN
(20)
• Nilai persepsi korupsi
(survei eksternal 15)
• Presentase
penyelesaian TLHP (5)
Kualitas Pelayanan
Publik
(20)
• Nilai Persepsi Kualitas
Pelayanan
(Survei Eksternal)
(20)
37
TERIMA KASIH,
BBPPKS YOGYAKARTA
DIBUTUHKAN, DISEGANI DICINTAI
“BBPPKS JOGJA.... SIGRAK”
38

More Related Content

Similar to SOSIALISASI ZI

Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas93220872
 
Jawaban 2.a renja zona integritas 2018 1
Jawaban 2.a renja  zona integritas 2018 1Jawaban 2.a renja  zona integritas 2018 1
Jawaban 2.a renja zona integritas 2018 1Imam Pirdaus
 
PEDOMAN_PEMBANGUNAN_ZONA_INTEGRITAS_menu.pdf
PEDOMAN_PEMBANGUNAN_ZONA_INTEGRITAS_menu.pdfPEDOMAN_PEMBANGUNAN_ZONA_INTEGRITAS_menu.pdf
PEDOMAN_PEMBANGUNAN_ZONA_INTEGRITAS_menu.pdfDwiputra986336
 
Rencana Evaluasi RB Berdampak - share Bisa Tanya.pdf
Rencana Evaluasi RB Berdampak - share Bisa Tanya.pdfRencana Evaluasi RB Berdampak - share Bisa Tanya.pdf
Rencana Evaluasi RB Berdampak - share Bisa Tanya.pdfZainalArifin343633
 
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptxPaparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptxjhijria87
 
Model PMPRB pada PEMDA
Model PMPRB pada PEMDAModel PMPRB pada PEMDA
Model PMPRB pada PEMDAZainul Ulum
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangAhmad Abdul Haq
 
Grand Design RB
Grand Design RBGrand Design RB
Grand Design RBrbpkalbar
 
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptxBAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptxMuhammadMubarakChady1
 
Penguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalPenguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalSujatmiko Wibowo
 
INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptx
INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptxINTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptx
INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptxfajarsyahputra11
 
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-ziPermenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zipoltekkesmedan
 
Paparan Entry Meeting -lampung.pptx
Paparan Entry Meeting -lampung.pptxPaparan Entry Meeting -lampung.pptx
Paparan Entry Meeting -lampung.pptxTaniaIndahKusumaWard
 
Slide-Paparan-WBK-WBBM-Kementerian-Keuangan.pdf
Slide-Paparan-WBK-WBBM-Kementerian-Keuangan.pdfSlide-Paparan-WBK-WBBM-Kementerian-Keuangan.pdf
Slide-Paparan-WBK-WBBM-Kementerian-Keuangan.pdfpercepatanrbrorgan
 

Similar to SOSIALISASI ZI (20)

Zona integritas
Zona integritasZona integritas
Zona integritas
 
Tahapan Zona Integritas
Tahapan Zona IntegritasTahapan Zona Integritas
Tahapan Zona Integritas
 
Jawaban 2.a renja zona integritas 2018 1
Jawaban 2.a renja  zona integritas 2018 1Jawaban 2.a renja  zona integritas 2018 1
Jawaban 2.a renja zona integritas 2018 1
 
Anti korupsi wbk
Anti korupsi wbkAnti korupsi wbk
Anti korupsi wbk
 
PEDOMAN_PEMBANGUNAN_ZONA_INTEGRITAS_menu.pdf
PEDOMAN_PEMBANGUNAN_ZONA_INTEGRITAS_menu.pdfPEDOMAN_PEMBANGUNAN_ZONA_INTEGRITAS_menu.pdf
PEDOMAN_PEMBANGUNAN_ZONA_INTEGRITAS_menu.pdf
 
Rencana Evaluasi RB Berdampak - share Bisa Tanya.pdf
Rencana Evaluasi RB Berdampak - share Bisa Tanya.pdfRencana Evaluasi RB Berdampak - share Bisa Tanya.pdf
Rencana Evaluasi RB Berdampak - share Bisa Tanya.pdf
 
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptxPaparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
Paparan SDS 4 Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.pptx
 
Model PMPRB pada PEMDA
Model PMPRB pada PEMDAModel PMPRB pada PEMDA
Model PMPRB pada PEMDA
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malang
 
Grand Design RB
Grand Design RBGrand Design RB
Grand Design RB
 
Paparan bappeda
Paparan bappedaPaparan bappeda
Paparan bappeda
 
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptxBAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
BAHAN PAPARAN REFORMASI BIROKRASI 090621 FIX (1).pptx
 
Penguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalPenguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internal
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptx
INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptxINTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptx
INTERNALISASI ZI WBK BKIPM TARAKAN.pptx
 
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
 
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
 
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-ziPermenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
 
Paparan Entry Meeting -lampung.pptx
Paparan Entry Meeting -lampung.pptxPaparan Entry Meeting -lampung.pptx
Paparan Entry Meeting -lampung.pptx
 
Slide-Paparan-WBK-WBBM-Kementerian-Keuangan.pdf
Slide-Paparan-WBK-WBBM-Kementerian-Keuangan.pdfSlide-Paparan-WBK-WBBM-Kementerian-Keuangan.pdf
Slide-Paparan-WBK-WBBM-Kementerian-Keuangan.pdf
 

Recently uploaded

PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 

SOSIALISASI ZI

  • 1. SOSIALISASI DAN BIMTEK PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/ WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI (WBBM) 1
  • 2. Hakikat Pembangunan Zona Integritas Membangun dan mengimplementasikan program reformasi birokasi secara baik sehingga mampu menumbuh-kembangkan budaya kerja birokrasi yang anti korupsi dan budaya birokrasi yang melayani publik secara baik di lingkungan K/L/Pemda Pembangunan Zona Integritas, dilakukan dengan membangun percontohan-percontohan pada tingkat unit kerja K/L dan Pemda sebagai Unit Menuju WBK-BBM
  • 3. DASAR HUKUM 3 DASAR HUKUM PERMENPANRB 1. UU 28 / 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. UU 31 / 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 3. UU 30 / 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi; 4. UU 14 / 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ; 5. UU 25 /2009 tentang Pelayanan Publik ; 6. PP 60 / 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah; 7. Perpres 54 / 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 8. Perpres 81 / 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025; 9. Perpres 55 / 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Inpres 2 / 2014 Tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi; 10. Permen PAN dan RB 14 / 2014 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi PERMENPANRB tentang ZI Permen PANRB 20 / 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan ZI menuju Wilah Bebas dari Korupsi Permen PANRB 60 / 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBBM di Lingkungan K/L dan Pemda Permen PANRB 52 / 2014 tentang Pedoman Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah Permen PANRB 10/2019 tentang Pedoman Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di Lingk Instansi Pemerintah diubah diubah diubah
  • 4. PERMENSOS No. 65/HUK/2013 (?) tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas dari Korupsi di Lingkungan Kementerian Sosial MAKSUD & TUJUAN Sebagai acuan bagi unit kerja di lingkungan Kemensos dalam melaksanakan pembangunan dan penetapan ZI untuk mewujudkan WBK dan WBBM pada unit kerja di lingkungan Kemensos Menyamakan persepsi dan pemahaman dan tindakan dalam membangun ZI untuk mewujudkan WBK dan WBBM pada unit kerja di lingkungan Kemensos
  • 5. DEFINISI 5 ZONA INTEGRITAS •Predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui RB, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik
  • 6. 6 Menuju WBK •Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria dalam manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja.
  • 7. 7 Menuju WBBM •Predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar kriteria manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik.
  • 8. ILUSTRASI PROGRAM RB & PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK/WBBM 8 WBK dan WBBM Merupakan predikat yang diberikan kepada unit kerja pada instansi pemerintah yang memenuhi indikasi bebas dari korupsi (KKN) dan melayani publik dengan baik. INDEKS RB
  • 9. ITJEN UNIT ESELON I SETJEN UNIT PEMBANGUN UNIT PENGGERAK EVALUATOR Inspektorat I sd IV melakukan pendampingan Inspektorat V Melakukan Penilaian
  • 10. PROSES PEMBANGUNAN 10 PENCANANGAN ZI • Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh atau sebagian besar pegawai • Pernyataan komitmen telah siap membangun Zona Integritas PEMBANGUNAN ZI • Menetapkan unit kerja yang akan diusulkan menuju WBK/WBBM • Membangun unit kerja menuju WBK/WBBM PENGUSULAN • Penilaian Mandiri oleh Tim Penilai Internal (TPI) • TPI melaporkan kepada pimpinan instansi • Pengusulan ke Kemen PAN RB Reviu TPN • Reviu oleh Tim Penilai Nasional Penetapan WBK/WBBM •MenPANRB mengusulkan kepada Instansi Pemerintah agar unit kerja ditetapkan menjadi WBK •MenPANRB menetapkan unit kerja sebagai WBBM
  • 11. KEWAJIBAN UNIT PEMBANGUN 1. Mengalokasikan dukungan anggaran. 2. Melakukan Identifikasi dan membangun Unit Kerja yang akan diusulkan, melalui : sosialisasi dan asistensi, evaluasi internal, pendampingan sebelum dan saat penilaian. 3. Mengusulkan Unit Kerja yang telah dibangun kepada Inspektorat Jenderal. 4. Memelihara atau mempertahankan Unit Kerja yang telah mendapat Predikat WBK/WBBM. 5. Meningkatkan Unit Kerja yang telah diusulkan namun belum memenuhi syarat penilaian dari TPI atau TPN. 6. Melaporkan kegiatan pembangunan ZI kepada Inspektorat Jenderal setiap akhir tahun anggaran.
  • 12. • Setingkat eselon I sampai dengan eselon III • Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis • Dianggap telah melaksanakan program-program RB secara baik • Mengelola sumber daya yang cukup besar PERSYARATAN UNIT YANG DIBANGUN
  • 13. Proses pemilihan Awal 13 membentuk kelompok kerja/tim untuk melakukan identifikasi terhadap unit kerja yang berpotensi sebagai unit kerja berpredikat menuju WBK/WBBM oleh pimpinan instansi Berdasarkan hasil identifikasi, kelompok kerja/tim mengusulkan unit kerja kepada pimpinan instansi untuk ditetapkan sebagai calon unit kerja berpredikat Zona Integritas menuju WBK/WBBM
  • 14. Langkah Membangun Unit Kerja Menuju WBK/WBBM Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan dijadikan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan kriteria indikator WBK/WBBM. (Indikator Pengungkit dan Hasil) Unit kerja percontohan melaksanakan Rencana Aksi Pembangunan yang telah ditetapkan. Unit kerja percontohan melakukan monitoring dan evaluasi berkala atas capaian pelaksanaan Rencana Aksi Pembangunan. Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja percontohan atas hasil Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM yang dilakukan. Apabila Hasil Penilaian Tim Internal , Unit Kerja dinyatakan berhasil memenuhi predikat WBK/WBBM, Unit Kerja tersebut Diajukan Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai Eksternal untuk dilakukan evaluasi. 1 2 3 4 5 6
  • 15. PROSES PENILAIAN DAN PENETAPAN 15 Unit Kerja Percontohan Penilaian TPI Pemenuhan Indikator Hasil Pemenuhan Indikator Pengungkit Reviu TPN MEMENUHI SYARAT TIDAK MEMENUHI SYARAT WBK WBBM
  • 16. SYARAT PENGAJUAN WBK/WBBM 16 SYARAT WBK WBBM TINGKAT INSTANSI PEMERINTAH Opini BPK “WTP” Opini BPK “WTP” selama minimal 2 tahun berturut- turut Nilai AKIP minimal “CC” TINGKAT UNIT KERJA Setingkat Es. I s.d Es. III Peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis Melaksanakan program-program reformasi birokrasi secara baik Mengelola sumber daya yang cukup besar Telah sebelumnya mendapat predikat WBK
  • 17. SYARAT MINIMAL UNIT KERJA MEMENUHI KATEGORI WBK/WBBM 17 SYARAT WBK WBBM Nilai Total (Pengungkit dan Hasil) minimal 75 85 Nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN” minimal 18 18 Nilai sub-komponen “Survei Persepsi Anti Korupsi” minimal 13,5 13,5 Nilai sub-komponen “Persentasi TLHP” minimal 3,5 3,5 Nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat” minimal - 16
  • 18. KERANGKA LOGIS EVALUASI RB (Internal dan Eksternal) 18 H A S I L ( 4 0 % ) P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N SASARAN REFORMASI BIROKRASI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi (20%) Pemerintah yang bersih dan bebas KKN (10%) Peningkatan Pelayanan Publik (10%) MANAJEMEN PERUBAHAN (5%) PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (5%) PENGUATAN PENGAWASAN (12%) PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%) PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 6%) PENATAAN & PENGUATAN ORGANISASI (6%) PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (15%) PENATAAN TATALAKSANA (5%)
  • 19. KERANGKA LOGIS EVALUASI WBK/WBBM (Internal dan Eksternal) 19 H A S I L ( 4 0 % ) P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MANAJEMEN PERUBAHAN (5) PENATAAN TATALAKSANA (5) PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10) PENATAAN MANAJEMEN SDM (15) PENGUATAN PENGAWASAN (15) PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (10) Nilai persepsi korupsi (survei eksternal) (15) Presentase penyelesaian TLHP (5) Nilai persepsi kualitas pelayanan (survei eksternal) (20)
  • 20. INDIKATOR PENGUNGKIT (60) 20 Manajemen Perubahan Penataan Sistem Manajemen SDM Penguatan Pengawasan Penguatan Akuntabilitas Penataan Tatalaksana Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 5 5 15 15 10 10
  • 21. Manajemen Perubahan (5) 21 Manajemen perubahan bertujuan untuk mengubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan zona integritas. 1. Meningkatnya komitmen seluruh jajaran pimpinan dan pegawai unit kerja dalam membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 2. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada unit kerja yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 3. Menurunnya resiko kegagalan yang disebabkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap perubahan. TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
  • 22. Indikator Manajemen Perubahan Tim Pembangunan ZI WBK/WBBM • Unit kerja telah membentuk tim untuk melakukan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; • Penentuan anggota tim selain pimpinan dipilih melalui prosedur/mekanisme yang jelas. Dokumen Rencana Pembangunan ZI WBK/WBBM • Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM telah disusun; •Dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM telah memuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; •Terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. 22
  • 23. Indikator Manajemen Perubahan Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan ZI WBK/WBBM • Seluruh kegiatan pembangunan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani telah dilaksanakan sesuai dengan target yang direncanakan; • Terdapat monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; • Hasil monitoring dan evaluasi telah ditindaklanjuti. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja • Pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM; • Agen Perubahan telah ditetapkan; • Budaya kerja dan pola pikir telah dibangun di lingkungan organisasi; • Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. 23
  • 24. Penataan Tatalaksana (5) 24 Penataan tatalaksana bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, dan terukur pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM. 1. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen pemerintahan di Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 2. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di Zona Integritas menuju WBK/WBBM; dan 3. Meningkatnya kinerja di Zona Integritas menuju WBK/WBBM. TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
  • 25. Indikator Penataan Tatalaksana Prosedur Operasional tetap (SOP) Kegiatan Utama • Prosedur operasional tetap mengacu kepada peta proses bisnis instansi; • Prosedur operasional tetap telah diterapkan; dan • Prosedur operasional tetap telah dievaluasi. E-Office • Sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi; • Sistem kepegawaian berbasis sistem informasi; dan • Sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi. 25
  • 26. Indikator Penataan Tatalaksana Keterbukaan Informasi Publik • Kebijakan tentang keterbukaan informasi publik telah diterapkan; dan • Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukan informasi publik. 26
  • 27. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur (15) 27 Penataan sistem manajemen SDM aparatur bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas Menuju WBK/WBBM TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI 1. meningkatnya ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 2. meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 3. meningkatnya disiplin SDM aparatur pada masing-masing masing Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 4. meningkatnya efektivitas manajemen SDM aparatur pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM; 5. meningkatnya profesionalisme SDM aparatur pada Zona Integritas menuju WBK/WBBM.
  • 28. Indikator Penataan Sistem Manajemen SDM Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan •Unit kerja telah membuat rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya dalam hal rasio dengan beban kerja dan kualifikasi pendidikan; •Unit kerja telah menerapkan rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya; dan •Unit kerja telah menerapkan monitoring dan evaluasi terhdap rencana kebutuhan pegawai di unit kerjanya. Pola Mutasi internal •unit kerja telah menetapkan kebijakan pola mutasi internal; •unit kerja telah menerapkan kebijakan pola mutasi internal; dan •unit kerja telah memiliki monitoring dan evaluasi terhdap kebijakan pola rotasi internal. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi •Telah melakukan upaya pengembangan kompetensi (capacity building/transfer knowledge); dan •Terdapat kesempatan/hak bagi pegawai di unit kerja terkait untuk mengikuti diklat maupun pengembangan kompetensi lainnya. 28
  • 29. Indikator Penataan Sistem Manajemen SDM Pengukuran Kinerja Pegawai • telah memiliki penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi; • ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja individu level diatasnya; • telah melakukan pengukuran kinerja individu secara periodik; dan • hasil penilaian kinerja individu telah dilaksanakan/diimplem entasikan mulai dari penetapan, implementasi dan pemantauan. Penegakan Disiplin • kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah dilaksanakan/diimplem entasikanc Sistem Informasi Kepegawaian • Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya dilakukan, seperti pelaksanaan sistem informasi kepegawaian pada unit kerja telah dimutakhirkan secara berkala. 29
  • 30. Penguatan Akuntabilitas Kinerja (10) 30 Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja unit kerja Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
  • 31. Indikator Penguatan Akuntabilitas Kinerja keterlibatan pimpinan • Pimpinan Unit kerja telah melibatkan diri secara langsung penyusunan perencanaan strategis; • Pimpinan Unit kerja telah melibatkan diri secara langsung penyusunan penetapan kinerja; dan • Pimpinan telah memantau pencapaian kinerja secara berkala. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja • Unit kerja telah memiliki dokumen perencanaan; • Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil; • Indikator kinerja telah memiliki kriteria Specific, Measurable, Acheivable, Relevant and Time bound (SMART); • Unit kerja telah menyusun laporan kinerja tepat waktu; • Pelaporan kinerja telah memberikan informasi tentang kinerja; dan • Unit kerja telah berupaya meningkatkan kapasitas SDM yang menangangi akuntabilitas kinerja. 31
  • 32. Penguatan Pengawasan (15) 32 meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN pada masing-masing Unit Kerja instansi pemerintah 1. meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara oleh masing- masing instansi pemerintah; 2. meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara pada masing-masing instansi pemerintah; 3. meningkatnya status opini BPK terhadap pengelolaan keuangan negara pada masing- masing instansi pemerintah; 4. menurunnya tingkat penyalahgunaan wewenang pada masing-masing instansi pemerintah. TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
  • 33. Indikator Penguatan Pengawasan Pendalian Gratifikasi • unit kerja telah memiliki public campaign tentang pengendalian gratifikasi; • unit kerja telah mengimplementasikan pengendalian gratifikasi. Penerapan SPIP • unit kerja telah membangun lingkungan pengendalian; • unit kerja telah melakukan penilaian risiko atas unit kerja; • unit kerja telah melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risikoyang telah diidentifikasi; dan • unit kerja telah mengkomunikasikan dan mengimplementasikan SPI kepada seluruh pihak terkait. Pengaduan Masyarakat • unit kerja telah mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat; • unit kerja telah melaksanakan tindak lanjut atas hasil penanganan pengaduan masyarakat; • unit kerja telah melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat; dan • unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat. Whistle-Blowing System • unit kerja telah menerapkan whistle blowing system; • unit kerja telah melakukan evaluasi atas penerapan whistle blowing system; dan • unit kerja menindaklanjuti hasil evaluasi atas penerapan whistle blowing system. 33
  • 34. Indikator Penguatan Pengawasan Penanganan Benturan Kepentingan • Unit kerja telah mengidentifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama • Unit kerja telah menyosialisasikan penanganan benturan kepentingan; • Unit kerja telah mengimplementasikan penanganan benturan kepentingan; • Unit kerja telah melakukan evaluasi atas penanganan benturan kepentingan; dan • Unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan benturan kepentingan. 34
  • 35. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (10) 35 meningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan publik pada masing-masing instansi pemerintah secara berkala sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat, sehingga mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat 1. meningkatnya kualitas pelayanan publik (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau) pada instansi pemerintah; 2. meningkatnya jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi pelayanan internasional pada instansi pemerintah; dan 3. meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh masing- masing instansi pemerintah. TUJUAN TARGET YANG AKAN DICAPAI
  • 36. Indikator Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Standar Pelayanan •Unit kerja telah memiliki kebijakan standar pelayanan; •Unit kerja telah memaklumatkan standar pelayanan; •Unit kerja telah memiliki SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan; dan •Unit kerja telah melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP. Budaya pelayanan prima •Unit kerja telah melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima; •Unit kerja telah memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media; •Unit kerja telah memiliki sistem reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar; •Unit kerja telah memiliki sarana layanan terpadu/terintegrasi; dan •Unit kerja telah melakukan inovasi pelayanan. Penilaian kepuasan pelanggan •Unit kerja telah melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan; •Hasil survey kepuasan masyakat dapat diakses secara terbuka; dan •Unit kerja telah melakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat. 36
  • 37. INDIKATOR HASIL (40) Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (20) • Nilai persepsi korupsi (survei eksternal 15) • Presentase penyelesaian TLHP (5) Kualitas Pelayanan Publik (20) • Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (20) 37
  • 38. TERIMA KASIH, BBPPKS YOGYAKARTA DIBUTUHKAN, DISEGANI DICINTAI “BBPPKS JOGJA.... SIGRAK” 38

Editor's Notes

  1. IMPROVING GOVERNANCE WORK