1. i
MODUL DIKLAT PKB GURU
BUDIDAYA KRUSTASEA GRADE 4
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIDANG KELAUTAN, PERIKANAN DAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI (LPPPTK KPTK)
NOVEMBER 2015
MODUL
GURU PEMBELAJAR
Paket Keahlian
Teknik Komputer dan Jaringan
Kelompok Kompetensi B
Penulis: Supriyanto, Drs., M.T.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2015
3. iii
KATA SAMBUTAN
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting
sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang
kopeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat
menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut
kopetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar
(GP) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan
dengan hal tersebut, pemetaan kopetensi guru telah dilakukan melalui uji
kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir
tahun 2015. Hasil UKG menunjukan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi
guru dalam penguasaan pengetahuan.
Peta kompetensi guru tersebut dikelompokan menjadi 10 (sepuluh)
kelopok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk
pelatihan guru paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk
meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahaan dan sumber belajar
utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melalui pola
tatap muka, daring (online) dan campuran (blended) tatap muka dengan online.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenag
Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberayaan
Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab
dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkaan kompetensi
guru sesuai dengan bidangnya.
4. iv
Adapun peragkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah
modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP online untuk
semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan
program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan
kualitas kompetensi guru. Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan
Guru Mulia Karena Karya.
Jakarta, Februari 2016
Direktur Jendral
Guru dan Tenaga Kependidikan
Sumarna Surapranata, Ph.D
NIP. 195908011985031002
5. v
KATA PENGANTAR
Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai
profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga
kependidikan merupakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu
“Menciptakan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”. Untuk itu guru dan tenaga
kependidikan yang profesional wajib melakukan pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
Buku pedoman Pedoman Penyusunan Modul Diklat Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan untuk institusi
penyelenggara program pengembangan keprofesian berkelanjutan merupakan
petunjuk bagi penyelenggara pelatihan di dalam melaksakan pengembangan
modul yang merupakan salah satu sumber belajar bagi guru dan tenaga
kependidikan. Buku ini disajikan untuk memberikan informasi tentang
penyusunan modul sebagai salah satu bentuk bahan dalam kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru dan tenaga kependidikan.
Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
kepada berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi secara maksimal
dalam mewujudkan buku ini, mudah-mudahan buku ini dapat menjadi acuan dan
sumber inspirasi bagi guru dan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
penyusunan modul untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan. Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan buku ini di
masa mendatang.
Makassar, Desember 2015
Kepala LPPPTK KPTK Gowa
Sulawesi Selatan,
Dr. H. Rusdi, M.Pd,
NIP 19650430 1991 03 1 004
6. vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN....................................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Error! Bookmark not defined.
B. Tujuan Error! Bookmark not defined.
C. Peta Kompetensi Error! Bookmark not defined.
D. Ruang Lingkup Penggunaan Modul Error! Bookmark not defined.
E. Saran Cara Penggunaan Modul Error! Bookmark not defined.
Kegiatan belajar 1:..................................................Error! Bookmark not defined.
A. Tujuan Pembelajaran.Error! Bookmark not defined.
B. Indikator pencapaian kompetensi Error! Bookmark not defined.
C. Uraian Materi Error! Bookmark not defined.
1. Model komunikasi data...................Error! Bookmark not defined.
2. Komponen Komunikasi Data :........Error! Bookmark not defined.
3. Transmisi Data................................Error! Bookmark not defined.
4. Jalur Transmisi Data.......................Error! Bookmark not defined.
5. Konfigurasi Jalur Transmisi Data .......Error! Bookmark not defined.
6. Arah Kanal Transmisi........................Error! Bookmark not defined.
7. Mode Transmisi ................................Error! Bookmark not defined.
8. Kapasitas Chanel Transmisi ...............Error! Bookmark not defined.
9. Media. .............................................Error! Bookmark not defined.
10. Protokol Komunikasi.......................Error! Bookmark not defined.
7. vii
11. Standarisasi Protokol (ISO 7498) .. Error! Bookmark not defined.
12. Berbagai standar komunikasi data Error! Bookmark not defined.
13. Aplikasi Komunikasi Data .............. Error! Bookmark not defined.
14. Ragam aplikasi system komunikasi dataError! Bookmark not
defined.
D. Aktivitas Pembelajaran Error! Bookmark not defined.
E. Latihan Error! Bookmark not defined.
F. Rangkuman Error! Bookmark not defined.
G. Umpan Balik Error! Bookmark not defined.
H. Kunci Jawaban Error! Bookmark not defined.
Kegiatan belajar 2 ...................................................Error! Bookmark not defined.
A. Tujuan Pembelajaran.Error! Bookmark not defined.
B. Indikator pencapaian kompetensi Error! Bookmark not defined.
C. Uraian Materi Error! Bookmark not defined.
1. Tipe Channel Transmisi :............... Error! Bookmark not defined.
2. Media transmisi .............................. Error! Bookmark not defined.
3. Koneksi Jaringan dan Internet....... Error! Bookmark not defined.
4. Topology Jaringan.......................... Error! Bookmark not defined.
5. Protokol Komunikasi. ..................... Error! Bookmark not defined.
6. Standarisasi Protokol (ISO 7498) .. Error! Bookmark not defined.
7. Pengiriman seri dan paralel ........... Error! Bookmark not defined.
8. Pengiriman data tak sinkron .......... Error! Bookmark not defined.
9. Kecepatan pengiriman data........... Error! Bookmark not defined.
10. Bias Distorsi ................................... Error! Bookmark not defined.
11. Kesalahan Bit................................. Error! Bookmark not defined.
12. Laju Kesalahan Bit ......................... Error! Bookmark not defined.
13. Pengiriman data sinkron ................ Error! Bookmark not defined.
8. viii
14. Pengiriman sinkron versus tak sinkronError! Bookmark not
defined.
15. Sandi data.......................................Error! Bookmark not defined.
16. Full-duplex dan half duplex ............Error! Bookmark not defined.
17. Standar ...........................................Error! Bookmark not defined.
18. Terminal data..................................Error! Bookmark not defined.
D. Aktivitas Pembelajaran Error! Bookmark not defined.
E. Latihan Error! Bookmark not defined.
6.Jelaskan perbedaan siatem Full-duplex dan half duplex !...............Error!
Bookmark not defined.
F. Rangkuman Error! Bookmark not defined.
G. Umpan Balik Error! Bookmark not defined.
H. Kunci Jawaban Error! Bookmark not defined.
Kegiatan belajar 3:..................................................Error! Bookmark not defined.
A. Tujuan Pembelajaran.Error! Bookmark not defined.
B. Indikator pencapaian kompetensi Error! Bookmark not defined.
C. Uraian Materi Error! Bookmark not defined.
1. Komunikasi Suara ..........................Error! Bookmark not defined.
2. Komunikasi Berita dan Gambar .....Error! Bookmark not defined.
3. Komponen sistem komunikasi yang utamaError! Bookmark not
defined.
4. Cara kerja sistem komunikasi data sederhana :Error! Bookmark
not defined.
5. Jaringan komunikasi data...............Error! Bookmark not defined.
D. Aktivitas Pembelajaran Error! Bookmark not defined.
E. Latihan Error! Bookmark not defined.
F. Rangkuman Error! Bookmark not defined.
Pengendali Terminal...................................Error! Bookmark not defined.
9. ix
G. Umpan Balik Error! Bookmark not defined.
H. Kunci Jawaban Error! Bookmark not defined.
9. Jaringan komunikasi data ...................... Error! Bookmark not defined.
1. Kegiatan belajar 4: ..............................................Error! Bookmark not defined.
A. Tujuan Pembelajaran.Error! Bookmark not defined.
B. Indikator pencapaian kompetensi Error! Bookmark not defined.
C. Uraian Materi Error! Bookmark not defined.
1. Analisis kebutuhan sumber daya dalam telekomunikasi ....... Error!
Bookmark not defined.
2. Analisis kebutuhan perangkat dalam komunikasiError! Bookmark
not defined.
D. Aktivitas Pembelajaran Error! Bookmark not defined.
E. Latihan Error! Bookmark not defined.
F. Rangkuman Error! Bookmark not defined.
G. Umpan Balik Error! Bookmark not defined.
H. Kunci Jawaban Error! Bookmark not defined.
GLOSARIUM....................................................................................................... 128
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 131
10. x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. CONTOH KOMUNIKASI...................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 2. SIMBOL STANDARISASI IEEE........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 3. SIMBOL STANDARISASI ANSI........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 4. SIMBOL STANDARISASI TIA...........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 5. SIMBOL STANDARISASI ECMA......ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 6. SIMBOL STANDARIASI ITU.............ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 7. SIMBOL STANDARISASI FCC.........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 8. SIMBOL STANDARISASI ISO..........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 9. SIMBOL STANDARISASI ITEF ........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 10. SIMBOL STANDARISASI W3C ......ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 11. RAGAM APLIKASI KOMUNIKASI DATAERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
GAMBAR 12. CONTOH APLIKASI SYSTEM KOMUNIKASIERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
GAMBAR 13. SURAT ELEKTRONIK (E-MAIL).....ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 14. ATM (AUTOMATIC TELLER MACHINE (ATM)ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
GAMBAR 15. SISTEM JARINGNGAN ATM (AUTOMATIC TELLER MACHINE .. ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 16. SISTEM JARINGNGAN ATM (AUTOMATIC TELLER MACHINE ) ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 17. E-COMMERCE...............................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 18. E-BANKING ....................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 19. M-BANKING....................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 20. LAYANAN M-BANKING..................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 21. HOTEL RESERVATION SYSTEM..ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 22. SISTEM RESRVASI AIRLINE.........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 23. POLICE-EMERGENCY SYSTEM...ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 24. SISTEM KENDALI LALU LINTAS KENDARAAN ATAU AUTO TRAFFIC
CONTROL SYSTEM (ATCS) ........................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 25. SISTEM REMOTE MONITORING..ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 26. JARINGAN LAN..............................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 27. JARINGAN MAN.............................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
11. xi
GAMBAR 28. TOPOLOGI WAN............................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 29. PENGIRIMAN DATA PARALLEL ...ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 30. EFEK SKEW PADA PENGIRIMAN PARALLELERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
GAMBAR 31. PENGIRIMAN SERI DAN PARALELERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
GAMBAR 32. PENDEKATAN DATA SERI............ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 33. SINKRONISASI AWAL AKHIR .......ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 34. TIMING SIGNAL.............................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 35. BIAS DISTORSI..............................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 36. BIT JITTER.....................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 37. PENGGUNAAN PRE-DISTORTION UNTUK MENGURANGI KESALAHAN
......................................................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 38. PADA SYSTEM SINKRON, DETAK DAPAT DITEMPATKAN DIBAGIAN
(A) TERMINAL, (B) PERANGKAT ANTARMUKA, ATAU (C) MODEM..........ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 39. ALIRAN DATA SINKRON...............ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 40. FORMAT PESAN SINKRON ..........ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 41. PESAN DENGAN HEADER (KEPALA PESAN)ERROR! BOOKMARK
NOT DEFINED.
GAMBAR 42. BLOK DATA....................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 43. JARINGAN TELEKOMUNIKASI .....ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 44. MODULASI DAN DEMODULASI....ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
GAMBAR 45. PRIVATE BRANCH EXCHANGE (PBX)ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
12. xii
DAFTAR TABEL
TABEL 1. PETA MODUL.......................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
TABEL 2. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSIERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
TABEL 3. KARAKKTER ASCII..............................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
15. 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan
keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas
profesionalnya.Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
adalah pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang
dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk
meningkatkan profesionalitasnya.
PKB sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan
diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus
menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan
mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga
kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Di dalam pelaksanaan diklat yang dilaksanakan oleh PPPPTK diperlukan modul
sebagai salah satu sumber belajar guru. Modul Diklat PKG Teknik Komputer dan
Jaringan Grade 2 ini disusun sebagai acuan bagi penyelenggaraan PKB Diklat
dan pelatihan dalam upaya pengembangan keprofesian secara berkelanjutan
agar dapat melaksanakan tugas secara professional, meningkat, dan
mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.Modul Diklat PKG Guru TKJ Grade 2 ini mempelajari tentang konsep
kerja protokoler server softswitch,diagram rangkaian operasi komunikasi VoIP,
bagan dan konsep kerja server softswitch berkaitan dengan PBX, konfigurasi
ekstensi dan dial-plan server softswitch, prosedur instalasi server softswitch
berbasis session initial protocol (SIP), dan prosedur pengamatan kerja system
komunikasi VoIP
Formatted: Heading 1
Formatted: Font: 14 pt, Font color:
Background 1
Formatted: Font: 14 pt, Not Bold, Font color
Background 1
16. 2
Tujuan
Tujuan disusunnya modul diklat PKB Guru TKJ Grade 2 ini adalah memberikan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kepada guru atau peserta diklat tentang
Merencanakan Sistem Komunikasi data menggunakan VoIP, Setelah
mempelajari modul ini diharapkan guru dapat menganalisis dan Merencanakan
Sistem Komunikasi data menggunakan VoIP.Sedangkan indikator pencapaian
kompetensinya adalah :
1. Menganalisis konsep kerja protokoler server softswitch.
2. Menganalisis diagram rangkaian operasi komunikasi VoIP
3. Menganalisis bagan dan konsep kerja server softswitch berkaitan dengan
PBX.
4. Menerapkan konfigurasi ekstensi dan dial-plan server softswitch.
5. Menerapkan prosedur instalasi server softswitch berbasis session initial
protocol (SIP).
6. Menerapkanprosedur pengamatan kerja system komunikasi VoIP
Peta Kompetensi
Modul ini merupakan modul ke-2 dari 10 modul yang dikembangkan.
Berdasarkan struktur jenjang diklat PKB Modul Merencanakan Sistem
Komunikasi data menggunakan VoIP ini termasuk jenjang Dasar. Modul ini akan
digunakan untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi
guru-guru produktif Sekolah menengah Kejuruan pada paket keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan.
No Nama Modul
1 Merencanakan sistem komunikasi data
2 Merencanakan Sistem Komunikasi data menggunakan VoIP
3 Mengadministrasi Sistem Operasi Jaringan
4 Mengadministrasi layanan jaringan pada server tingkat dasar
5 Mengadministrasi layanan jaringan pada server tingkat lanjut
6 Membangun Jaringan Nirkabel berdasarkan Topologi Jaringan yang
digunakan
7 Membangun Sistem Keamanan Jaringan Nirkabel berdasarkan Topologi
17. 3
Jaringan yang digunakan
8 Membangun sistem keamanan jaringan komputer
9 Menerapkan sistem monitoring jaringan komputer
10 Membuat project sistem jaringan small office home office (SOHO)
Kompetensi Inti Guru (KIG)
20. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu
No
Kompetensi
Guru Paket
Keahlian
(KGPK)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
20.10 Merencanaka
n Sistem
Komunikasi
data
menggunakan
VoIP
20.10.1.Menganalisiskonsep kerja protokoler server
softswitch
20.10.2.Menganalisis diagram rangkaian operasi
komunikasi VoIP
20.10.3.Menganalisis bagan dan konsep kerja server
softswitch berkaitan dengan PBX.
20.10.4.Menerapkan konfigurasi ekstensi dan dial-
plan server softswitch
20.10.5.Menerapkanprosedur instalasi server
softswitch berbasis session initial protocol
(SIP)
20.10.6.Menerapkan prosedur pengamatan kerja
system komunikasi VoIP
Ruang Lingkup Penggunaan Modul
Modul ini terdiri dari 6 kegiatan pembelajaran. Setiap kegiatan pembelajaran
terdiri dari tujuan pembelajaran, indikator essential, uraian materi, aktifitas
pembelajaran, latihan/tugas/kasus, rangkuman dan umpan balik.
18. 4
Saran Cara Penggunaan Modul
Modul mengadministrasi sistem operasi jaringan ini terdiri dari 6 kegiatan belajar.
Peserta diklat dapat mempelajari sesuai dengan urutan kegiatan belajar.
Keenam tersebut tidak memiliki ketergantungan secara penuh, sehingga peserta
diklat dapat mempelajari tidak secara berurutan. Akan tetapi untuk masing-
masing kegiatan belajar mempunyai keterkaitan secara penuh. Ini berarti untuk
setiap kegiatan belajar yang dipelajarai harus secara berurutan sesuai urutan
kegiatan belajar.
Untuk setiap kegiatan belajar urutan yang harus dilakukan oleh peserta diklat
dalam mempelajari modul ini adalah :
1. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target atau goal dari
kegiatan belajar tersebut.
2. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami obyek
yang akan dijadikan kriteria pengukuran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap terhadap kompetensi yang akan dicapai
4. Melakukan aktifitas pembelajaran dengan urutan atau kasus permasalahan
sesuai dengan contoh.
5. Mengerjakan latihan/soal atau tugas dengan mengisi lembar kerja yang telah
disediakan.
6. Menjawab pertanyaan dalam umpan balik yang akan mengukur tingkat
pencapaian kompetensi melalui penilaian diri.
19. 5
Kegiatan belajar 1:
KONSEP KERJA PROTOKOLER SERVER SOFTSWITCH
A. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti kegiatan belajar 1 ini diharapkan bahwa :
Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis konsep kerja
protokoler server softswitch dengan tepat
Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis softswitch dengan
tepat
Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis Elemen dari
jaringan berbasis softswitch dengan tepat
Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis Fungsional Entitas
Softswitchdengan tepat
Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis protocol dari
jaringan berbasis softswitch dengan tepat
B. Indikator pencapaian kompetensi
Menganalisis konsep kerja protokoler server softswitch
C. Uraian Materi
Komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting.
Komunikasi melalui telepon, umumnya dikenal oleh masyarakat di
20. 6
Indonesia bergerak di Sircuit Switching menggunakan PCM (Pulse Code
Modulation)metode, misalnya PSTN (Public Switch Telephone Network).
Selain itu ada pula teknologi GSM dan CDMA yang memanfaatkan
menggunakan pemancar berdaya rendah dimana frekuensi dapat
digunakan kembali dalam satu area geografi. Biaya implementasi jaringan
dan teknologi yang diterapkan untuk terciptanya jaringan telekomunikasi
cukuplah mahal, oleh karena itu biaya dari komunikasi saat ini yang kita
kenal dengan biaya pulsa juga akan menjadi relatif mahal.
Seiring dengan perkembangan jaman dimana teknologi internet
sudah berkembang secara luar, maka terdapat sebuah inovasi berupa
komunikasi melalui
telepon yang berjalan pada protokol internet dikenal sebagai VoIP
(Voice over Internet Protocol). Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah
teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang
berbentuk paket melalui jaringan IP.
VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet
telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang
memungkinkan pengguna Internet untuk media transmisi panggilan
telepon. Kualitas Internet telephony ini belum sebaik kualitas koneksi
telepon langsung. Namun VoIP menawarkan system komunikasi yang
lebih murah, feature tambahan, dan transparansi terhadap data komputer.
VoIP atau voice over internet protocol adalah teknologi yang menjadikan
media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara
langsung. Teknologi VoIP ini mengubah data suara menjadi kode digital
dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan
bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. kelebihan dari layanan ini
dibandingkan dengan teknologi komunikasi suara biasa adalah tarif
telepon yang dapat ditekan sehingga lebih murah.
Hal ini dimungkinkan karena suara diubah menjadi data dan
dikompres sehingga dengan besar saluran yang sama dapat dilewatkan
lebih banyak pembicaraan pararel. Jika misalnya dalam format suara
saluran tersebut hanya dapat digunakan oleh satu pembicaraan, maka
dengan format data dapat digunakan delapan pembicaraan pararel.
VoIPmerupakan teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak
21. 7
jauh melalui media internet dalam proses komunikasinya suara diubah
menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan
paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa, dengan
arti lain VoIP dapat didefinisikan suara yang dikirim melalui protokol
internet (IP).
Dalam penggunaannya VoIP membutuhkan perangkat hub/switch,
router, adsl modem dan VoIP phone adaptor. Konsep kerja server
softswitch softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan
antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya
adalah jaringan telpon tetap (pstn), internet yang berbasis IP, kabel tv dan
juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch merupakan
sebuah sistem telekomunikasi masa depan yang mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan layanan triple play
sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh
sistem dengan jaringan yang maju seperti teknologi yang berbasis IP.
Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah
bagian software yang mengatur call processing. Salah satu solusi untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menciptakan suatu alat yang dapat
menyambungkan komunikasi suara (voice) dalam bentuk paket maupun
circuit. Industri pertelekomunikasian menyimpulkan cara yang terbaik
adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching
secara fisik dan menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar
tersendiri, tetapi softswitch lebih dikenal sebagai IP-PBX. Perangkat
perangkat dalam sofswitch yaitu : media gateway controller (mgc) yang
sering disebut dengan perangkat call agent aplication / fitur server media
server.
1. Fungsional plane softswitch
Fungsional plane menunjukkan pemisahan fungsional entitas
secara garis besar pada jaringan Voice over IP (VoIP). Fungsional (plane)
Softswitch terdapat empat bagian yaitu Transport Plane, Call Control &
Signaling Plane, Service & Application Plane, dan Management Plane.
22. 8
Transport Plane berfungsi sebagai pembawa pesan di
sepanjang jaringan VoIP, seperti pengiriman pesan pensinyalan dalam
panggilan, pembangunan hubungan media dalam panggilan, atau
menyediakan transportasi untuk pengiriman media.
Call Control & Signaling Plane berfungsi sebagai pengendali sebagian
besar elemen pada jaringan VoIP, khususnya Transport Plane. Plane
ini melakukan fungsi kontrol panggilan berdasarkan pesan pensinyalan
yang diterimanya dari Transport Plane untuk membangun dan
membubarkan koneksi media pada jaringan VoIP. Perangkat pada
Plane ini adalah Media Gateway Controller (Call Agent atau Call
Controller), Gatekeeper, dan server LDAP.
Service & Application Plane memberikan fungsi kontrol, logika, dan
eksekusi terhadap berbagai layanan dan aplikasi di
dalam jaringan VoIP. Perangkat yang melakukan fungsi ini terdiri dari
Application atau Feature Server dan Media Server.
Management Plane memberikan fungsi Operation Support System (OSS), yaitu
penyediaan layanan pelanggan dan layanan baru,
pendukung sistem operasi, sistem billing, dan pemeliharaan jaringan
2. Fungsional Entitas Softswitch
Fungsional entitas merupakan entitas secara logika dalam jaringan VoIP.
Fungsional entitas menggambarkan fungsi logika komponen-komponen dalam
arsitektur Softswitch.
Media Gateway Controller Function (MGC-F) menyediakan logika
panggilan dan pensinyalan untuk control panggilan pada satu atau lebih
media gateway.
Call Agent Function (CA-F) dan Interworking Function (IW-F) CA-F dan
IW-F merupakan subset dari MGC-F. CA-F berfungsi pada saat MGC-F
menangani kontrol panggilan dan pemeliharaan kondisi panggilan.
Sedangkan IW-F berfungsi pada saat MGC-F melakukan interaksi
pensinyalan dengan jaringan yang menggunakan protokol berbeda.
Routing Function (R-F) dan Accounting Function (A-F), R-F menyediakan
informasi ruting panggilan untuk MGC-F, sedangkan A-F mengumpulkan
informasi accounting panggilan untuk tujuan billing. A-F juga mempunyai
23. 9
peran yang lebih luas, yaitu melakukan fungsi authentication,
authorization dan accounting (AAA functionality) dalam remote access
network. Peran utama dari kedua fungsi tersebut adalah untuk memberi
respon atas permintaan dari MGC-F, menyampaikan panggilan atau
informasi accounting kepada terminal end point (MGC-F lain) atau
layanan (AS-F).
SIP Proxy Server Function (SPS-F), Kebanyakan implementasi dari R-F
dan A-F adalah berupa SIP Proxy server. Oleh karena itu, ISC mengakui
pemisahan SPS-F.
Signaling Gateway Function (SG-F) dan Access Gateway Signaling
Function SG-F menyediakan gateway untuk pensinyalan
antara jaringan VoIP denganPSTN. Peran utama dari SG-F adalah untuk
melakukan enkapsulasi dan mentransportasikan protokol pensinyalan
PSTN (ISUP atau INAP) atau PLMN, (MAP dan CAP) pada jaringan IP.
AGS-F menyediakan gateway untuk pensinyalan antara jaringan VoIP
dengan jaringan access yang berbasis circuit switch. Peran utama dari
AGS-F adalah untuk melakukan enkapsulasi dan
mentransportasikan protokol pensinyalan V5 atau ISDN (wireline), atau
BSSAP atau RANAP (wireless) pada jaringan IP.
Application Server Function (AS-F) merupakan entitas pengeksekusi
aplikasi. Peran utama AS-F adalah untuk menyediakan logika layanan
dan eksekusi untuk beberapa aplikasi dan layanan.
Service Control Function (SC-F) berfungsi ketika AS-F melakukan
fungsinya mengontrol logika layanan. Oleh karena itu, ISC mengakui
pemisahan SC-F.
Media Gateway Function (MG-F) menjembatani jaringan IP dengan
endpoint akses ataujaringan trunk. Misalnya MG-F dapat menyediakan
gateway antara jaringan IP danjaringan circuit (seperti IP ke PSTN) atau
antara dua jaringan paket (seperti IP ke 3G atau ATM). Peran utama MG-
F adalah untuk transformasi media dari satu format ke format lain yang
sesuai.
Media Server Function (MS-F) menyediakan manipulasi media dan
melakukan paketisasi media stream untuk keperluan beberapa aplikasi.
Peran utama MS-F adalah untuk beroperasi sebagai server yang
24. 10
mengatur permintaan dari AS-F atau MGC-F untuk memproses media
dengan paketisasi media stream.
Implementasi Jaringan Berbasis Softswitch
Menurut Sun Microsystem, jaringan berbasis Softswitch merupakan
kumpulan dari beberapa product, protocol, dan aplikasi yang
memungkinkan beberapa device untuk mengakses layanan suara, data,
dan video melalui jaringan IP. arsitektur Softswitch ke dalam komponen
secara fisik serta protokol yang digunakan antar elemen jaringan.
3. Elemen Jaringan softswitch
Elemen dari jaringan berbasis Softswitch terdiri dari :
Media Gateway Controller (MGC), MGC merupakan komponen utama
dari arsitektur Softswitch yang bertanggung jawab dalam pemrosesan
panggilan melalui pengendalian atau pengkoordinasian komponen-
komponen lainnya, seperti SG (dalam melakukan fungsi pembentukan
atau pembubaran panggilan), MG (dalam penyediaan bearer untuk
penyaluran media atau suara), AS (dalam penanganan fitur-fitur
layanan atau aplikasi).
Signaling Gateway (SG), SG merupakan komponen jaringan yang
mengkonversikan atau menterjemahkan pesan protokol berbasis IP
seperti SIP ke protokol yang berbasis SS7 seperti Transaction
Capability User Part (TCAP), ISDN User Part (ISUP) dan lain-lain.
Media Gateway (MG), MG merupakan elemen jaringan yang
bertindak sebagai gerbang keluar atau masuk ke jaringan lain
(eksternal). MG mengkonversi protokol atau media masukan
menjadi protokol atau media keluaran yang sesuai dengan
jaringan transportnya.
MG dapat berupa Trunk Gateway (TG) yaitu Media gateway yang
menjembatani jaringan trunk (PSTN) yang berbasis circuit switch
dengan jaringan backbone IP atau ATM yang berbasis packet switch.
Dalam hal ini TG merupakan implementaasi Softswitch Class 4
dimana sentral-sentral lokal pada PSTN dihubungkan pada TG.
Implementasi Softswitch Class 4 merupakan tahap awal atau transisi
dalam migrasi jaringan PSTN atau PLMN menuju NGN.
25. 11
Access Gateway (AG) merupakan MG yang menjembatani jaringan
akses circuit switch dengan jaringan paketberbasis IP atau ATM. AG
merupakan service node dalam implementasi Softswitch Class 5 atau
merupakan service node pengganti switch tradisional Class 5 (sentral
lokal). Implementasi AG merupakan transisi tahap berikutnya setelah
implementasi Softswitch Class 4 dalam migrasi menuju NGN.
Application atau Feature Server (AP/FS), AP/FS merupakan server
yang berfungsi untuk melakukan pengaturan aplikasi. Server ini
memungkinkan untuk layanan (service) pelanggan, penyediaan
aplikasi baru (service provisioning), dan pengadministrasian
pelanggan (administration). Perbedaan anatara kedua server ini yaitu
AS mengatur layanan padajaringan yang lebih luas (umum),
sedangkan FS bersifat lokal (khusus). Kedua server ini secara fisik
hampir sama dan pada banyak kasus kegunaannya dapat saling
dipertukarkan.
Media Server (MS), MS merupakan sever yang diklasifikasikan
sebagai server khusus dalam pemrosesan media (Digital Signal
Processing/DSP) seperti kemampuan pengenalan suara (voice
recognition), video conferencing, dan lainnya, yang menuntut
spesifikasi perangkat keras secara khusus. Karena itu server ini
biasanya dibuat terpisah dari AS/FS
4. Protokol pada Jaringan Softswitch
Terdapat 4 kategori protokol pada jaringan Softswitch yaitu :
a. Protokol pengontrol panggilan
H.323 merupakan protokol umbrella yang direkomendasikan
oleh ITU – T,dimana spesifikasi dan prosedurnya ditujukan untuk
komunikasi multimedia pada jaringan IP.
Session Initiation Protocol (SIP) adalah protokol pada layer aplikasi
yang dapat membangun, memodifikasi, dan mengakhiri sesi
komunikasi multimedia pada jaringan IP, yaitu dalam hal mengirim
dan menerima message.
26. 12
SIP for Telephony (SIP-T) merupakan protokol standar SIP yang
dikenal sebagai pembawa payload untuk mentransportasikan pesan
ISUP PSTN.
b. Protokol pengontrol Media Gateway
Media Gateway Control Protocol (MGCP)
merupakan protokol komunikasi antara MGC dan MG. Dengan
menggunakan protokol master atau slave ini, MG dapat
mengeksekusi command yang dikirim oleh MGC.
MEdia GAteway COntrol protocol (MEGACO atau H.248)
Megaco merupakan protokol yang didefinisikan oleh IETF dan
ITU-T (direkomendasikan oleh ITU-T sebagai H.248). Megaco
memiliki arsitektur master atau slave. MGC bertindak sebagai
master server yang bertanggung jawab untuk melakukan fungsi
kontrol panggilan dan MG bertindak sebagai slave client yang
bertanggung jawab untuk mencampur media. Komunikasi antara
MGC dan MG dengan menggunakan protocol
MEGACO berfungsi untuk mengatur koneksi dari media stream.
c. Protokol transport
Real-time Transport Protocol (RTP) menyediakan fungsi
transportasi jaringan end-to-end yang sesuai untuk aplikasi
pengiriman data real time, seperti suara atau video lewat
layanan jaringan multicast atau unicast.
Real-Time Control Protocol (RTCP) merupakan bagian dari
RTP, yang
menyediakan feedback kualitas jaringan untuk pengirim RTP.
d. Protokol Signaling Gateway
Signaling TRANsport (SIGTRAN) merupakan protokol transport
pensinyalan yang diformulasikan oleh IETF dan digunakan pada SG
untuk mentransmisikan pensinyalan SS7 melalui jaringan IP. Selain
keempat kategori di atas, terdapat juga protokol lain yang digunakan
untuk koneksi ke PSTN, yaitu SS7.
27. 13
SS7 merupakan sistem common channel signaling (CCS) yang
dikembangkan oleh ITU-T dalam merespon permintaan berbagai fitur
dan penggabungan layanan (suara dan data). SS7 dirancang untuk
mendukung pembangunan pang panggilan, ruting, billing, informasi
database, dan fungsi layanan khusus untuk PSTN.
Untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke
kondisi sibuk, mengup-date bandwidth TG (B), dan mengirimkan
informasi ke MGC (A).
MGC (A) melakukan hal yang sama dengan MGC (B), yaitu
memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status
user (A) ke kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan
mengirimkan informasi jawaban user (B) ke SG (A).
SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan
dikirim ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi
sibuk. Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara antara
user (A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah
satu pihak misalnya user (A) menutup hand set. Penutupan hand set
dideteksi oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi tersebut ke SG (A).
SG (A) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC
(A).
MGC (A) memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP,
mengubah status user (A) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi
pembubaran ke MGC (B). MGC (B) melakukan hal yang sama dengan
MGC (A), yaitu memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP,
mengubah status user (B) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi
pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM dan
mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke
kondisi bebas dan mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG
(B). SG (B) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke
MGC (B).
MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan
informasi ke MGC (A). MGC (A) juga meng-up-date bandwidth TG (A)
dan mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke
format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah
28. 14
status user (A) ke kondisi bebas. Untuk menjelaskan proses komunikasi,
digunakan contoh pemrosesan panggilan telepon antar pelanggan
analog melalui jaringan IP. Dalam proses panggilan diasumsikan tidak
ada pembatasan panggilan untuk kelas layanan user (A), semua sumber
daya (kanal atau bandwidth) tersedia, dan ketika dipanggil, user (B)
dalam keadaan bebas. Selesai sesi bicara, user (A) terlebih dahulu yang
meletakkan handset.
Pembangunan hubungan dimulai pada saat user (A)
mengangkat hand set dan mendial nomor telepon user (B). PSTN (A)
menerima nomor telepon user (A) dan mengirimkannya ke SG (A) untuk
dimapingkan ke format IP. Setelah dimapingkan, SG (A)
mengirimkannya ke MGC (A). MGC (A) menentukan MGC (B) dan
mengirimkan nomor telepon user (B) ke MGC (B), serta memerintahkan
TG (A) untuk menyiapkan port RTP.
MGC (B) mengecek di data base tentang zone tujuan, kategori
tujuan, menentukan user (A) boleh menghubungi user (B) atau tidak,
dan ketersediaan bandwidth. Jika semuanya tersedia, MGC (B)
memerintahkan TG (B) untuk menyiapkan port RTP, serta mengirimkan
nomor telepon (B) ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM
dan mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengecek status user (B)
dalam keadaan bebas atau sibuk.
Jika bebas, selanjutnya mengirimkan ringing current ke user (B)
dan mengirimkan informasi kondisi user (B) ke PSTN (A) melalui SG (B),
MGC (B), MGC (A), dan SG (A). Setelah informasi kondisi user (B)
sampai di PSTN (A), dikirimkan ringing tone ke user (A). Pada saat user
(B) mengangkat hand set untuk menjawab panggilan telepon, PSTN (B)
mengirimkan informasi tersebut ke SG (B) dan mengubah status user
(B) ke kondisi sibuk.
SG (B) memapingkan informasi jawaban user (B) ke format IP
dan mengirimkannya ke MGC (B). MGC (B) memerintahkan TG (B)
untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status user (B) ke kondisi
sibuk, mengup- date bandwidth TG (B), dan mengirimkan informasi ke
MGC (A). MGC (A) melakukan hal yang sama dengan MGC (B), yaitu
memerintahkan TG (A) untuk mengaktifkan port RTP, mengubah status
29. 15
user (A) ke kondisi sibuk, meng-update bandwidth TG (A), dan
mengirimkan informasi jawaban user (B) ke SG (A).
SG (A) memapingkannya ke format TDM untuk selanjutkan
dikirim ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah status user (A) ke kondisi
sibuk. Setelah terjadi pembangunan hubungan, terjadi sesi bicara antara
user (A) dan user (B). Pembubaran hubungan terjadi pada saat salah
satu pihak misalnya user (A) menutup hand set. Penutupan hand set
dideteksi oleh PSTN (A) dan mengirimkan informasi tersebut ke SG (A).
SG (A) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke MGC
(A). MGC (A) memerintahkan TG (A) untuk menonaktifkan port RTP,
mengubah status user (A) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi
pembubaran ke MGC (B).
MGC (B) melakukan hal yang sama dengan MGC (A), yaitu
memerintahkan TG (B) untuk menon-aktifkan port RTP, mengubah
status user (B) ke kondisi bebas, dan mengirimkan informasi
pembubaran ke SG (B). SG (B) memapingkannya ke format TDM dan
mengirimkannya ke PSTN (B). PSTN (B) mengubah status user (B) ke
kondisi bebas dan mengirimkan informasi konfirmasi pembubaran ke SG
(B). SG (B) memapingkannya ke format IP dan mengirimkannya ke
MGC (B). MGC (B) meng-up-date bandwidth TG (B) dan mengirimkan
informasi ke MGC (A). MGC (A) juga meng-up-date bandwidth TG (A)
dan mengirimkan informasi ke SG (A). SG (A) memapingkannya ke
format TDM dan mengirimkannya ke PSTN (A). PSTN (A) mengubah
status user (A) ke kondisi bebas.
30. 16
Gambar1. VoIP
Secara garis besar layanan VoIP dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
1.Computer to Computer
Layanan ini merupakan layanan voice call yang menggunakan
komputer sebagai alat komunikasi. Dengan menggunakan layanan
khusus di internet kita bisa menggunakan komputer kita yang telah
terhubung dengan internet untuk melakukan panggilan ke komputer
lain yang menggunakan layanan yang sama. Banyak penyedia
layanan VoIP di internet. Salah satu layanan yang mendukung
panggilan suara melalui internet adalah Yahoo messenger.
Dengan menggunakan Yahoo messenger kita bisa melakukan
voice call dengan sesama user. Begitu juga penyedia layanan lainnya,
seperti MSN messenger ataupun Skype. Layanan VoIP computer to
computer dapat dilakukan secara gratis, anda hanya cukup
menyediakan koneksi internet pada komputer anda.
2. Computer to Phone
Layanan ini merupakan layanan yang memungkinkan kita
melakukan panggilan dari komputer ke telepon, baik itu telepon tetap
(PSTN) ataupun mobile phone (handphone). Layanan ini juga
membutuhkan penyedia layanan di internet.
31. 17
Salah satu penyedia layanan ini adalah Skype. Layanan ini juga tidak
gratis seperti layanan computer to computer VoIP, layanan ini
membutuhkan biaya yang harus dibeli terlebih dahulu (sistem
prabayar).
Cara menggunakan layanan ini juga tidak sulit. Pertama, kita
harus memiliki account di penyedia layanan terkait, biasanya membuat
account tidak di pungut biaya. Lalu kita membeli credit atau bisa juga
disebut pulsa, yang nantinya akan digunakan untuk melakukan
panggilan ke telepon. Panggilan yang dilakukan tidak hanya ke nomor
telepon lokal, namun panggilan dapat dilakukan untuk menghubungi
nomor internasional di seluruh dunia. Dan juga, kita dapat melakukan
panggilan baik ke telepon tetap ataupun handphone. Tarif yang
digunakan mengacu pada penyedia layanan.
3. Phone to Computer
Layanan VoIP call ini merupakan layanan yang memungkinkan
anda melakukan panggilan dari telepon ke komputer. Lagi-lagi penyedia
layanan yang mendukung layanan ini salah satunya adalah Skype. Saat
kita mempunyai account skype, kita juga dapat mempunyai apa yang di
sebut Online Number. Online number inilah yang nantinya dapat di
hubungi dari telepon manapun.
1. 4. Phone to Phone
Layanan dilakukan dengan menggunakan pesawat telepon
khusus atau telepon konvensional yang di hubungkan dengan VoIP
adapter. Untuk menggunakan layanan ini kita harus menggunakan
penyedia layanan phone to phone VoIP. Salah satu penyedia layanan ini
adalah Phone Power. Dengan layanan ini kita dapat melakukan panggilan
kemana pun diseluruh dunia yang menggunakan alat yang mendukung.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam kegiatan ini peserta diklat akan melakukan analisis terhadap
rangkaian operasi VoIP Bentuk kelompok diskusi setiap kelompok terdiri dari
32. 18
3-4 orang. Bacalah seluruh langkah dibawah ini kemudian lakukan dengan
cermat dan teliti.
1. Baca dan amati uraian materi diatas dan carilah sumber bacaan lain yang
relevan melalui media internet.
2. Analisalah diagram rangkaian konsep kerja protokoler server softswitch
dengan tepat
3. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah
kesimpulan.
4. Buatlah Laporan dan komunikasikan hasil laporan dan pembahasan
dengan tutor.
E. Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian VoIP?
2. Apakah
fungsi
dari
Real-time
Transport
Protocol
(RTP) ?
3. Apakah
Fungsi
dari
Real-
Time
Control
Protoco
l (RTCP)?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
33. 19
4. Sebutkan perangkat yang dipergunakan dalam sistem VoIP!
5. Jelaskan bagaimana cara kerja Softswitch?
F. Rangkuman
VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh
melalui media internet dalam proses komunikasinya suara diubah menjadi
kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket
data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa, dengan arti lain VoIP
dapat didefinisikan suara yang dikirim melalui protokol internet (IP).
Kebutuhan perangkat VoIP dalam penggunaannya VoIP mebutuhkan
perangkat HUB/Switch, router, ADSL modem dan VoIP phone Adaptor.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
34. 20
Konsep kerja server softswitch adalah suatu alat yang mampu
menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di
dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP,
kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch
merupakan sebuah sistem telekomunikasi masa depan yang mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan layanan triple
play sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan oleh sistem
dengan jaringan yang maju seperti teknologi yang berbasis IP. Industri
pertelekomunikasian menyimpulkan cara yang terbaik adalah dengan
memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching secara fisik dan
menghubungkan keduanya elaui suatu protocol standar tersendiri.
G. Umpan Balik
1. Apakah saudara sudah memahami fungsi Transport Plane dan berapa
prosen pencapaian kompetensinya ?
2. Apakah saudara sudah memahami Media Gateway (MG)dan berapa
prosen pencapaian kompetensinya ?
3. Apakah saudara sudah memahami Signaling TRANsport (SIGTRAN)
dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?
4. Apakah saudara sudah memahami konsep kerja protokoler server
softswitch dan berapa prosen pencapaian kompetensinya ?
5. Apakah saudara sudah memahami softswitch dan berapa prosen
pencapaian kompetensinya ?
H. Kunci Jawaban
1. Transport Plane berfungsi sebagai pembawa pesan di
sepanjang jaringan VoIP, seperti pengiriman pesan pensinyalan dalam
panggilan, pembangunan hubungan media dalam panggilan, atau
menyediakan transportasi untuk pengiriman media.
2. Media Gateway (MG), MG merupakan elemen jaringan yang bertindak
sebagai gerbang keluar atau masuk ke jaringan lain (eksternal). MG
mengkonversi protokol atau media masukan menjadi protokol atau media
keluaran yang sesuai dengan jaringan transportnya.
35. 21
3. Signaling TRANsport (SIGTRAN) merupakan protokol transport
pensinyalan yang diformulasikan oleh IETF dan digunakan pada SG
untuk mentransmisikan pensinyalan SS7 melalui jaringan IP. Selain
keempat kategori di atas, terdapat juga protokol lain yang digunakan
untuk koneksi ke PSTN, yaitu SS7.
4. Konsep Kerja Server Softswitch Softswitch adalah suatu alat yang mampu
menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk
di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis
IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini.
5. Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara
jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah
jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan
juga jaringan seluler yang telah ada selama ini. Softswitch lebih dikenal
sebagai IP-PBX.
36. 22
Kegiatan Belajar 2:
DIAGRAM RANGKAIAN OPERASI
KOMUNIKASI VoIP
A. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti kegiatan belajar 2 ini diharapkan bahwa :
Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis diagram rangkaian
operasi VoIP dengan tepat
B. Indikator pencapaian kompetensi
Menganalisisdiagram rangkaian operasi komunikasi VoIP dengan tepat
Menganalisis VoIP Berbasis Open Source (Briker)dengan tepat
Menganalisis Fitur – fitur yang dimiliki Briker dengan tepat
C. Uraian Materi
Dewasa ini dengan tingkat persaingan bisnis dibidang telekomunikasi
yang semakin ketat masing-masing provider telekomunikasi berusaha
menurunkan biaya komunikasi baik lakal, interlokal maupun internasional.
Namun untuk kondisi di indonesia dengan infrastruktur dan kebijakan
pemerintah di bidang komunikasi sekarang ini belum memungkinkan
komunikasi yang murah apalagi gratis ke lintas operator dengan
mengandalkan teknologi VoIP.
Untuk bisa berkomunikasi gratis melalui VoIP sampai saat ini hanya bisa
antara komunitas VoIP, di indonesia provider yang menyediakan VoIP gratis
adalah www.voiprakyat.or.id, untuk bisa berkomunikasi murah bahkan gratis
melalui provider ini perlu kebijakan baru dari pemerintah sehingga akses
melalui VoIP keberbagai operator telekomunikasi murah bahkan gratis
secara legal terwujud.
Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang menjadikan media
internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung.
Sinyal suara/video analog, seperti yang anda dengar ketika berkomunikasi di
37. 23
telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan berupa
paket-paket data.
Data untuk trafik suara, video berada dalam bentuk paket yang dikirim
melalui jaringan internet protokol (IP). Jaringan IP merupakan jaringan
komunikasi data yang berbasis packet-switch dan dikirim secara real time.
Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui
terminal yang berupa PC atau telepon biasa. Dengan bertelepon
menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya
adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena
jaringan IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasional dapat
ditekan hingga 70%. Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena
voicedan data network terpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah,
dipindah dan di ubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang
ethernet dan IP address, tidak seperti telepon konvensional yang harus
mempunyai port tersendiri di Sentral atau PBX (Private branchexchange).
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari
speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC
diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan
internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama.
Atau bisa juga melalui melalui media telepon diteruskan ke phone adapter
yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan.
Stardarisasi protokol komunikasi pada teknologi VoIP seperti H.323 telah
memungkinkan komunikasi terintegrasi dengan jaringan komunikasi lainnya
seperti PSTN. Jaringan komunikasi yang telah luas digelar dan paling awal
di Indonesia adalah jaringan PSTN yang dikelola oleh PT. Telkom. Untuk
perancangan jaringan tersebut perlu ditentukan posisi Network Operation
Center (NOC), Point Of Presence (POP), Router, Gateway maupun link
antar kota-kota yang strategis dan efesien.
Dalam perancangan jaringan VoIP yang ditekankan adalah delay dan
bandwidth. Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan data
dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima), sedangkan bandwidth adalah
kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi
data antar komputer pada jaringan IP atau internet.
38. 24
Gambar2. Diagram V0IP
Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan
secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog diubah
ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian
ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan kembali menjadi data analog
dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP,
digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan
kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih mudah
dikendalikan, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format
yang lebih baik dan data digital lebih tahan terhadap noise daripada analog.
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer
terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi
VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound card
yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan
software khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam
koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk
pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah
hubungan keduanya dalam bentuk suara. Pada perkembangannya, sistem
koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak
hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain
seperti pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan
data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan
39. 25
dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara
komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan.
Bentuk komunikasi bukan hanya suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating)
atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference.
Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP
Telephony yang merupakan komunikasi bentuk multimedia sebagai
kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam
bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi
cepat popular di masyarakat umum.
1. VoIP Berbasis Open Source (Briker)
Salah satu VoIP berbasis open source adalah Briker. Briker adalah
inovasi baru dalam bidang komunikasi yang dikembangkan oleh Anton
Raharja. Sama seperti VoIP Rakyat, Briker dikembangkan dengan basis
open source. Briker ini mulai dikembangkan sekitar pertengahan tahun
2008. Pengembangannya tidak memakan waktu yang terlalu lama. Tidak
sampai setengah tahun, Distro (distribusi) Linux telah menyebar dan
dimanfaatkan banyak orang. Pengembangan dan penyebarannya itu sendiri
juga tidak terlepas dari peran tokoh teknologi informasi lain seperti Onno W.
Purbo dan tim dari PT Infotech Media Nusantara. Nama Briker dipilih tak
terlepas dari fungsinya, yang mirip “brik brik brik”. Jadi namanya disesuaikan
dan berhubungan dengan telepon atau interkom yang pernah tenar di tahun
1980-an. Akhirnya, Briker adalah nama yang dipilih untuk VoIP berbasis
opensource ini. Briker Bukan Pengganti VoIP Rakyat, Briker dikembangkan
dengan mengintegrasikan beragam software open source. Daftar
lengkapnya ada di dalam Briker itu sendiri, tidak rahasia sama sekali.
Singkatnya, dalam briker ada Linux, server VoIP, database, web server, dan
banyak lagi software pendukung lainnya. Beragam software itu pun punya
lisensi yang beragam. Antara lain LGPL, GPL, GPLv3, BSD License.
Semuanya terbuka untuk umum, dapat dibaca, dipelajari dan diubah.VoIP
Rakyat dan Briker, keduanya sama-sama dikembangkan sebagai media
komunikasi. Jadi terdapat perbedaan antara Briker dengan VoIP Rakyat,
VoIP Rakyat adalah penyedia jasa telekomunikasi berbasis IP (internet
40. 26
protocol), baik voice, video, maupun teks. VoIP Rakyat sifatnya gratis dan
tidak resmi dan memfokuskan diri pada pemanfaatan jaringan berbasis IP
yang telah ada. Sementara itu, Briker merupakan distro Linux baru yang
khusus dibuat untuk membantu masyarakat dalam memanfaatkan jaringan
berbasis IP milik mereka yang dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi,
baik lewat suara atau video. Briker juga bisa digunakan untuk membuat
"VoIP Rakyat" menurut versi penggunanya itu sendiri. Misalnya untuk
digunakan dalam skala kecil seperti di kampus, kantor, pabrik, atau closed
user group lain.
Fitur – fitur yang dimiliki Briker adalah :
a. Briker IPPBX Core
Multiple VoIP protocol supported: SIP, IAX2 , H.323
Multiple analog and digital telephony device supported
Multiple voice codec supported: ulaw, alaw, gsm, g723, g729
Multiple video codec supported: h264, h263p, h263, h261
Voice and video calling and conference
Unlimited registered accounts
Up to maximum 1000 online accounts per server
Up to maximum 240 concurrent calls
b. IPPBX Administration
Outbound and Inbound routing
Analog, digital and IP trunks support
ENUM lookup support
Interactive Voice Response (IVR) system
Automatic Call Distribution (ACD)
Ring Group
Call forwarding and follow me
Voice-mail configuration
Direct Inward System Access (DISA)
Music on hold
Secure authenticated call termination by pin sets
41. 27
c. Billing Administration
Prepaid and postpaid billing
Auto refill balance, recurring service
Multiple currency supported
Call Detail Records (CDR)
Least Cost Routing (LCR)
Progressive billing
Export report to PDF & CSV
Generate invoices to PDF format
d. Server Administration
User and groups configuration
Date/time configuration
DHCP server configuration on web
Web based Network configuration
Reboot and shutdown server from web D
Dapat disimpulkan bahwa Briker adalah PBX berbasis IP ( IPPBX)
yang berbentuk software. Artinya, dengan menginstall Briker pada
komputer, maka komputer itu berubah jadi mesin PBX (private branch
exchange) dengan kemampuan telekomunikasi via jaringan IP. Jadi
sebenarnya penggunaan Briker tidak selalu harus terhubung dengan
VoIP Rakyat, bahkan tidak perlu harus ada internet, cukupLAN saja.
Semakin banyak Briker terpasang dan saling berhubungan melalui VoIP
Rakyat, semakin besar pula jaringan telekomunikasi berbasis IP gratis
versi non-operator resmi.
Selain itu VoIP adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan
Internet Protocol untuk menyediakan komunikasi suara jarak jauh secara
langsung. Sinyal suara analog yang di dengar ketika berkomunikasi di
telepon diubah menjadi data digital dan dikirimkan melalui jaringan
berupa paket-paket data secara real time. Bentuk paling sederhana
dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet.
Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer
42. 28
yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan
dengan speaker dan mikrofon. Dengan dukungan perangkat lunak
khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi
VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk
pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama dalam VoIP adalah
hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung
dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat
keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya
pulsa internet saja.
Secara umum VoIP merupakan wujud dari layanan telepon dengan
menggunakan sistem komunikasi Packet Switched. Packet switched
network adalah jaringan-jaringan yang dihubungkan oleh router, dimana
setiap host yang terhubung dalam jaringan tersebut secara teori, dapat
mengirimkan paket data kepada host yang lain.
Paket tersebut berisi alamat yang dituju, dan router meneruskan paket
tersebut ke alamat yang dituju tersebut. Protokol packet switched ini
membagi data menjadi paket-paket sebelum dikirim. Protokol ini
menggunakan prinsip multiplexing, di mana paket-paket tersebut dapat
melalui jalur-jalur yang berbeda bersama paket-paket yang berasal dari
data lain untuk sampai di tujuan. Begitu sampai di tujuan, paket-paket
tersebut akan dirangkai kembali menjadi data asli. Untuk menyediakan
layanan telepon konvensional, diperlukan sebuah protokol yang mampu
membangun sebuah sesi komunikasi antar pengguna. Protokol ini disebut
juga dengan Signaling protocol.
1 Signaling Protocol
Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau
memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak
user, dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum
dipakai dalam VoIP adalah SIP, H.323, dan MGCP. Salah satu
signaling protocol adalah Session Initiation Protocol (SIP). Berikut
adalah kelebihan dari SIP (Raharja, 2006) :
Mudah diimplementasikan.
43. 29
Membangun jaringan VoIP berbasiskan komponen-koniponen
SIP lebih mudah karena perangkat lunakyang digunakan banyak
yang berlisensi open source dan mudah diperoleh serta status
produksinya setara dengan komersil.
Mampu bekerja untuk user agent yang berada di belakang
NAT(Network Address Translation) atau common firewall dengan
relatif mudah.
Kualitas suara dan sebagian besar penggunaan bandwidth
diserahkan pada peer-to-peer.
SIP (Session Initiation Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk
inisiasi, modifikasi, dan terminasi sesi komunikasi VoIP. SIP adalah
protokol open standard yang di publikasikan oleh IETF, RFC 2543, dan
RFC 3261. Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi suara, SIP
juga dapat digunakan untuk negosisasi sesi komunikasi data media lain
seperti video dan teks. Disebutkan sebagai hanya menggunakan
“negosiasi sesi komunikasi” adalah karena SIP hanya mengatur
bagaimana cara membangun dan menutup sebuah sesi komunikasi
bukan media transfer protocol. Artinya SIP tidak mengantar data media
(suara, video dan teks).
Melainkan hanya menciptakan, mengatur dan menghentikan sesi
komunikasi multimedia antara dua atau lebih peserta.
Fungsi SIP antara lain:
1. Call initiation : membangun sebuah sesi komunikasi dan
mengundang user lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi.
2. Call Modification : bila perlu, SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi.
3. Call termination : menutup sesi komunikasi.
4. Presence : mengetahui status user dan mengumumkan status user
pada user lain, online atau offline, away atau busy.
Ketika sebuah sesi komunikasi telah terbuka, maka ada protokol lain yang
bekerja untuk mengantarkan data-data suara yang telah dipaketkan
sehingga dapat direkonstruksi dengan baik pada tujuannya. Protokol ini
disebut juga dengan media transfer protocol.
44. 30
2 PBX (Private Branch Exchange)
PBX atau biasa disebut phone switch adalah perangkat yang
menghubungkan telepon-telepon dalam suatu jaringan lokal dengan jaringan
telepon umum. Fungsi utama dari PBX adalah untuk mengatur panggilan yang
datang dari dan ke extension atau cabang tertentu sesuai dengan yang dituju
dalam jaringan lokal tersebut, dan untuk membagi saluran telepon di antara
semua extension. Extension adalah sebuah nama atau nomor yang
merepresentasikan user dari PBX ini. Saat ini, telah banyak fitur-fitur lain yang
dimiliki PBX, antara lain seperti automated greetings untuk pemanggil, koneksi
ke voice mail, automatic call distribution (ACD) , telekonferensi, dan lainnya.
3 Media Gateway
Media Gateway adalah komponen SIP yang berfungsi untuk menjembatani
protokol yang berbeda, dalam hal ini SIP dengan protokol lainnya seperti
H.323, MGCP, maupun dengan telepon analog (PSTN). Umumnya media
gateway di pakai untuk menghubungkan antara SIP dan PSTN. Ada 2 tipe
interface yang terdapat dalam media gateway yaitu :
- FXO (Foreign Exchange Office) : interface yang menggantikan telepon
analog untuk hubungkan ke PSTN atau ke PBX.
- FXS (Foreign Exchange Subscriber) : interface yang menggantikan
PSTN untuk hubungkan ke peralatan seperti telepon analog, modem,
fax, dan lain-lain.
Tugas utama dari gateway adalah melakukan kompresi/dekompresi voice call
atau fax, routing, call routing, dan control signaling.
4 Codec
Coder-Decoder atau Codec merupakan sebuah teknik untuk
memetakan suara analog yang telah disampling ke dalam bentuk digital. Agar
dapat melewati jalur packet switch dengan baik, VoIP membutuhkan proses
coder atau decoder. Proses ini mengkonversi sinyal audio menjadi data digital
yang dipadatkan (kompresi) untuk kemudian dikirim lewat jalur internet. Dititik
lain, data dikembangkan lagi (dekompresi), dan diubah menjadi sinyal analog.
45. 31
Konversi codec bekerja dengan cara memotong bagian sinyal
(sampling) audio ke dalam jumlah tertentu per detiknya. Jika data hasil
kompresi berhasil diterima di titik lain, proses selanjutnya adalah perakitan
ulang. Data yang dirakit tidak selengkap data saat pertama kali dikirim, ada
beberapa bagian yang hilang. Akan tetapi bagian yang hilang sangat kecil
sehingga tidak terdeteksi oleh telinga manusia.
Codec mempengaruhi kebutuhan bandwidth untuk VoIP, semakin kecil
bitrate sinyal digital yang dihasilkan codec, maka semakin baik codec
tersebut. Namun perhitungan matematis yang dilakukan menjadi semakin
rumit dan ini mempengaruhi kualitas suara setelah di-decode.
Codec juga bekerja menggunakan algoritma tertentu untuk membantunya
memecah, mengurutkan, mengkompresi, dan merakit ulang audio data yang
ditransmisikan. Salah satu algoritma yang populer digunakan dalam teknologi
VoIP ada CS-ACELP (Conjugate-Structure Algebraic Code-Exited Linear
Prediction).
5 Softswitch Asterisk
Dalam proses komunikasi VoIP, sebuah “kantor pusat” dibutuhkan
VoIP untuk menampung data alamat IP dan nomor telepon yang teregistrasi
kepadanya. “kantor pusat” itu dikenal dengan softswitch.
Softswitch bertugas menampung seluruh data alamat IP dan nomor
telepon (extension) yang ada untuk kemudian dihubungkan satu dengan yang
lainnya membentuk interkoneksi yang lebih besar. Karena bertugas
menampung seluruh titik terminal VoIP, softswitch harus mengetahui alamat
terminal dan nomor telepon yang terhubung kepadanya.
Saat ini softswitch yang banyak digunakan dalam jaringan VoIP IP PBX
adalah Asterisk. Asterisk merupakan software PBX open source yang dapat
dijalankan pada berbagai sistem operasi, seperti Linux, BSD, Mac OS bahkan
di Windows. Asterisk hanya membutuhkan perangkat keras minimum dan
tidak membutuhkan perangkat tambahan.
Dengan menggunakan protokol session initiation protocol (SIP) atau inter-
asterisk exchange (IAX), asterisk dapat membuat dan menerima panggilan
melalui internet atau integrasikan dengan hardware tertentu seperti kartu PCI
T1/E1 untuk hubungan PSTN. Fitur-fitur yang terdapat dalam asterisk antara
46. 32
lain : call conference, call monitoring, call forwarding, call parking, call routing,
caller ID, caller ID blocking, calling cards, IVR, music hold on, voice mail, dan
lainnya.
Beberapa contoh orientasi bisnis perangkat lunak soft phone adalah :
• 3CX VoIP Phone for Windows.
Ini adalah Session Initiation Protocol (SIP) berbasis produk yang tersedia
dalam dua edisi gratis dan untuk perusahaan. Ia bekerja dengan provider
seperti Asterisk dan sipgate.
• ArrowPhone.
Ponsel lain Windows berbasis software, hanya untuk jaringan H.323.
Pelanggan dapat menggunakan ArrowPhone dalam jaringan VPN dengan
firewall. Sebuah versi demo gratis tersedia untuk di-download.
• AGEphone.
Menggunakan "microSIP" stack dan berjalan tidak hanya pada Windows tetapi
juga pada CE / Pocket PC dan Windows Mobile, dengan versi Linux dan
Symbian direncanakan untuk masa depan. Memiliki web berbasis antarmuka
yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan menerima panggilan
melalui halaman web.
E-Phone.
Free IAX2 soft phone untuk Windows.
Gizmo.
Free soft phone untuk Windows, Macintosh OS X, dan Linux.
SIP Communicator.
Berbasis Java open source client VoIP yang mendukung baik audio dan video
melalui sesi IPv4 dan IPv6.
6 .Tools pada VoIP
Terdapat beberapa tools yang di gunakan dalam teknologi VoIP adalah sebagai
berikut :
a) Hard Phones (IP Phone)
IP Phone adalah sebuah telepon yang terhubung ke IPPBX atau SIP server
melalui IP network sehingga dapat melakukan komunikasi VoIP.
47. 33
IP phone dapat berupa perangkat lunak atau perangkat keras.
Sebuah kategori khusus Hard Phone memiliki modem built-in di tempat port
Ethernet. Ponsel ini menggunakan layanan dial-up untuk terhubung ke
server VoIP yang jauh dan dengan demikian tidak memerlukan koneksi
broadband.
b) VoIP Interface Cards
VoIP interface cards adalah expansion card yang masuk ke dalam slot PCI
komputer untuk menambah kemampuan VoIP. Pengguna dapat plug
beberapa saluran telepon menjadi kartu tunggal, menginstal perangkat lunak
yang bekerja dengan kartu, dan menciptakan sebuah sistem yang secara
otomatis dapat menjawab dan mengarahkan panggilan dan pesan suara
rekaman mail.
c) Analog Telephone Adapters (ATAs)
Cara yang paling sederhana dan paling umum adalah dengan menggunakan
suatu alat yang disebut ATA. ATAmemungkinkan kita untuk menghubungkan
pesawat telepon biasa ke komputer atau disambungkan ke internet untuk
dipakai VoIP. ATA adalah alat pengubah sinyal dari analog menjadi digital.
Cara kerjanya adalah mengubah sinyal analog dari telepon dan
mengubahnya menjadi data digital untuk di transmisikan melalui internet.
Provider seperti VONAGE dan AT&T Callvantage membuat alat ATA dan
memberikannya secara gratis kepada pelanggannya sebagai bagian dari
servis mereka. Mereka tinggal membuka ATA, memasang kabel telepon ke
alat, danVoIPsudah bisa digunakan. Beberapa jenis ATA dipaket dan di-
bundle beserta software tambahan yang harus diinstalkan pada komputer
untuk melakukan konfigurasi ATA.
d) Digital Telephone Adapters (DTAs)
DTA, disebut juga handset gateway, yang memungkinkan bisnis dengan
handset PBX untuk menggunakan infrastruktur yang ada untuk panggilan
VoIP. Sebuah IP PBX, yang dapat menggantikan PBX itu sendiri, terintegrasi
dengan semua bawaan handset yang sudah ada pada sebuah perusahaan
tanpa membuat perusahaan tersebut mengganti sebuah handset.Handset
Gateway bisa didapat dari Citel dan Intel.
48. 34
e) VoIP Gateways
Perangkat ini menghubungkan jaringan VoIP dengan sistem PSTN,
memungkinkan panggilan antara telepon VoIP dan PSTN atau telepon
genggam. Gateway melakukan kompresi dan dekompresi transmisi suara,
serta panggilan routing. Gateway VoIP dapat antarmuka dengan gatekeeper,
softswitches, atau pengendali eksternal lainnya, dan dapat menggabungkan
fitur seperti manajemen jaringan dan akuntansi.
Gateway VoIP juga dikenal sebagai gateway media. Mereka dibuat oleh
banyak perusahaan yang sama terdaftar di bagian telepon IP, serta Nortel ,
SysMaster , dan Oki Network Technologies.
Voice over Internet Protocol adalah teknologi yang memungkinkan
percakapan suara jarak jauh melalui jaringan. VoIP merubah sinyal suara
menjadi sinyal digital dan melakukan transmisi melalui jaringan dan merubah
sinyal digital kembali menjadi sinyal suara.
7. MPLS (MultiProtocol Label Switching)
Multiprotocol Label Switching(MPLS) adalah arsitektur network yang
didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di
layer 2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket.
Menurut Cisco System Learning 2006, Multiprotocol Label Switching (MPLS)
adalah sebuah metode untuk meneruskan paket melalui suatu jaringan.
Teknologi MPLS diciptakan untuk membawa aplikasi yang critical melalui
jaringan Wide Area Network dengan kecepatan tinggi.
Meningkatnya jumlah pengguaan layanan VoIP, sehingga jaringan
backbone pada VoIP harus mempunyai standar kualitas untuk mencegah
tingginya jitter, packet loss, delay. Sehingga penulis menggunakan jaringan
berbasis QoE dengan menggunakan backbone MPLS sebagai routing
protokolnya.
Penulis memilih untuk menggunakan protokol MPLS dibandingkan
dengan protokol yang lainnya seperti Frame Relay dan ATM (Asynchronous
Transfer Mode) karena berbagai pertimbangan berikut (Kaimal, 2012) :
Frame Relay dan ATM, memiliki kekurangan dalam peningkatan
performansi jaringan karena lebih rumit dalam penggunaannya maka itu
49. 35
dikembangkanlah MPLS yang dapat memberikan solusi yang lebih baik
untuk VPN, QOS, security, traffic engineering, dan lain-lain.
MPLS lebih cepat dalam pengiriman paket karena MPLS hanya
melakukan enkapsulasi paket IP, dengan memasang header MPLS. Dan
hanya menggunakan 20bit untuk label, sedangkan ATM memecah paket-
paket IP, dan menggunakan 53bit dalam pengiriman paket.
MPLS memiliki skalabilitas yang lebih baik karena sangat fleksibel,
mudah, dan cepat dalam tahapan konfigurasi pengembangan.
Sedangkan ATM memiliki skalabilitas yang kurang baik sehingga
mengakibatkan perlunya investasi tinggi untuk implementasinya.
Keuntungan menggunakan MPLS antara lain (Satkomindo) :
Multiservices Offering
Service yang ditawarkan MPLS dapat menampung banyak aplikasi voice.
Provisioning Scalability
Tahapan jaringan backbone MPLS sangat fleksibel, mudah, dan cepat
dalam tahapan konfigurasi pengembangan.
Manageability
Jaringan MPLS mempunyai NMS (Network Monitoring System) yang
terpusat sehingga memudahkan pengawasan jaringan dan fleksibel
dalam mengatur jaringan.
MPLS juga memberikan fitur keamanan dengan menggunakan label
untuk membedakan pelanggan yang satu dengan pelanggan lainnya. Diatas
jaringan yang sama, titik yang memiliki label yang sama terhubung, sehingga
MPLS memiliki tingkat keamanan yang sangat baik.
Berikut adalah beberapa kelebihan dengan menggunakan MPLS :
a. MPLS mengurangi banyaknya proses pengolahan yang terjadi di IP
routers, serta memperbaiki kinerja pengiriman suatu paket data.
b. MPLS juga bisa menyediakan Quality of Experience (QoE) dalam jaringan
backbone, dan dapat menghitung parameter QoE sehingga setiap
layanan paket yang dikirimkan akan mendapat perlakuan yang berbeda
sesuai dengan skala prioritasnya.
50. 36
Berbeda dengan teknologi routing lainnya yang melihat alamat tujuan
sebanyak 32-bit setiap kali melawati satu node ke node lainnya sedangkan
MPLS hanya membaca 20-bit nilai alamat saat memasuki router MPLS
pertama kali. MPLS juga memasukan headerlayer 2 dan layer 3 yang
berfungsi mengurangi kinerja kerja dari layer 3 agar pengiriman paket data
dapat lebih cepat.
Header pada MPLS terdapat 4 field, yaitu:
1. Label 20 bit.
Label yang berisi alamat sebanyak 20 bit yang nantinya akan berfungsi
sebagai pengiriman data yang lebih cepat dari paket biasa.
2. Time To Live (TTL) 8 bit.
Time To Live merupakan banyaknya hop yang akan di lewati oleh paket
MPLS. TTL akan berkurang 1 jika setiap 1 kali melewati hop tujuan.
Karena TTL tersedia sebanyak 8 bit, maka banyaknya hop maksimum
yang dapat di lewati paket MPLS adalah 256 hop.
3. Stack.
Stack akan bernilai 0 jika hop yang dilewati bukan hop MPLS terakhir.
Sedangkan stack akan bernilai 1 jika hop yang dilewati murapakan hop
MPLS terakhir.
4. Experiment Use (exp).
Experiment use atau bisa di sebut sebagai CoS (class of service)
berfungsi sebagai skala penentuan prioritas pengiriman paket pada
MPLS. Header pada MPLS yang terbagi, terdapat pula komponen MPLS
yang mendukung performasi kerja proses pengiriman data itu sendiri.
Selain dibutuhkannya header didalam MPLS, dibutuhkan juga parameter
– parameter MPLS didalam jaringan. Berikut adalah parameter yang
berguna untuk pengecekan pengiriman data di dalam protokol MPLS
(Anonim, 2013) :
a. Node.
Router pada jaringan MPLS yang akan meneruskan paket yang
diterimanya berdasarkan label. Disini node bekerja sebagai Router.
b. Label.
51. 37
Merupakan header tambahan yang diletakkan diantara layer 2 dan IP
header.
c. Ingress Node.
MPLS node yang mengatur traffic saat paket memasuki MPLS. Ingress
node biasa juga disebut PE (Provider Edge) router .
d. MPLS Egress Node.
MPLS node yang mengatur traffic saat paket meninggalkan MPLS.
Egress node biasa disebut juga PE (Provider Edge) router.
e. Label Edge Router (LER).
MPLS node yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node
yang berada diluar MPLS domain atau jaringan internet biasa.
f. Label Switch Path (LSP).
Merupakan jalur yang terbentuk dari serangkaian satu atau lebih Label
Switching Hop dimana paket diteruskan oleh Label Swapping
berdasarkan tabel Forwarding Equivalent Class (FEC) dari satu MPLS
node ke MPLS node yang lain.
g. Label Switching Router (LSR).
Router yang mendukung MPLS Forward, LSR biasa disebut juga PR
(provider router). Agar lebih mudah, LSR adalah kumpulan LER yang
terhubung.
MPLS mempunyai beberapa kelebihan dalam jaringan seperti :
1. Speed Rate.
Pembacaan alamat pada jaringan IP sebanyak 32 bit, sedangkan MPLS
cukup melihat label yang berisi alamat tujuan sebanyak 20 bit . hanya
dengan melihat perbedaan besar tentu dapat mengetahui perbedaan
kecepatan pengiriman data.
2. Scalability.
MPLS dapat berhubungan dengan jaringan IP lainnya, alat yang
dibutuhkan untuk membangun teknologi MPLS ini adalah router yang
telah ter-upgrade teknologi MPLS itu sendiri.
3. Traffic Engineering.
MPLS memiliki Protokol IGP (interior Gateway Protocol) yang merupakan
routingprotocol link state. IGP menggunakan Routing Protocol OSPF,
52. 38
Karena OSPF di MPLS sebagai serangkaian prosedur dan alat yang
dirancang untuk mengukur lalu lintas didalam ISP dan memberikan
feedback sehingga lalu lintas dapat diatur. OSPF akan menentukan jalur
berdasarkan performasi kerja router, kemungkinan kecil atau tidak adanya
collision, dan buffering.
7.1 Sistem Kerja MPLS
MPLS memiliki 2 bidang arsitektural, yaitu : MPLS Control Plane dan
MPLS Forwarding Plane.
a) MPLS Control Plane
Pada jaringan MPLS , saat paket IP tiba di ingress router (LER) paket
tersebut akan melakukan proses pushing. Pushing adalah diletakkannya
MPLS label diantara layer 2 dan layer 3 . Sebelum label diletakkan , akan
dilakukan klasifikasi paket ke dalam Forward Equivalance Class.
Klasifikasi ke dalam FEC dapat berdasarkan IP tujuan maupun nilai IP
predence pada header paket IP.
Semua paket-paket yang diklasifikasikan ke dalam FEC yang sama akan
diperlakukan dengan perlakuan yang sama. Setelah dilakukan klasifikasi
label akan diletakkan (pushing) sesuai klasifikasi yang diberikan. Oleh
karena itu proses pushing pada LER ini hanya dilakukan disisi edge-nya
saja.
Pada Control plane ini diperlukan beberapa hal pada jaringan MPLS
diantaranya adalah :
- IGP (interior gateway protocol)
IGP harus digunakan untuk traffic engineering pada jaringan MPLS,
yang merupakan protokol link-state (OSPF).
- LDP (Label Distribution protocol)
Untuk distribusi label dengan traffic engineering perlu diperhatikan
adanya Label Distribution Protocol (LDP) dan RSVP-TE.
- BGP (Border Gateway Protocol)
Pada jaringan berbasis MPLS, BGP hanya diperlukan di sisi edge
network.
53. 39
b) MPLS Forwarding Plane
MPLS Forwarding Plane bertanggung jawab dalam meneruskan paket
berdasarkan harga dari label. Setiap proses penerusan data akan
menggunakan 2 label. Yaitu LIB dan LFIB . LIB mengetahui informasi
routing pada setiap “kaki-kaki” tetangganya atau yang terhubung
langsung dengannya . Sedangkan LFIB hanya mengetahui informasi
routing dari outgoing tujuan setelahnya yang sudah disesuaikan. LFIB
menggunakan sebagian label yang ada di dalam LIB untuk proses Packet
forwarding. Pembangunan LSP pada area MPLS serta proses pemberian
label pada paket data IP yang melewati path tersebut. LSP dibangun
antara Ingress LER dengan Engress LER dengan router lain yang
termasuk di dalam LSP pada area MPLS. Signalling Protocol akan
memantapkan path melalui setiap router dan memesan bandwidth untuk
data flowing di dalam path. Dari Ingress (LER) selanjutnya paket data
akan di-forward ke router selanjutnya dan label yang ada di header data
akan dibaca oleh router tersebut untuk mendapatkan informasi tabel
forwarding yang diberikan.
I. Aktivitas Pembelajaran
1. Dalam kegiatan ini peserta diklat akan melakukan analisis terhadap
rangkaian operasiVoIPBentuk kelompok diskusi setiap kelompok terdiri
dari 3-4 orang. Bacalah seluruh langkah dibawah ini kemudian lakukan
dengan cermat dan teliti.
2. Baca dan amati uraian materi diatas dan carilah sumber bacaan lain yang
relevan melalui media internet.
3. Analisalah diagram rangkaianVoIP berbasis open source yaitu Briker
4. Diskusi dan komunikasikan hasilnya dalam kelompok dan buatlah
kesimpulan.
5. Buatlah Laporan dan komunikasikan hasil laporan dan pembahasan
dengan tutor.
J. Latihan
1. Jelaskan syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
54. 40
2.Jelaskan kelebihan dalam bertelepon menggunakan VoIP
3. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Gateway VoIP
4. Bagaimana pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan
secara digital
5. Jelaskan Bagaimana caranya menginstall Briker pada computer !
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
55. 41
K. Umpan Balik
1. Apakah saudara sudah memahami prinsip kerja VoIPdan berapa prosen
pencapaian kompetensinya ?
2. Apakah saudara sudah memahami Gateway VoIPdan berapa prosen
pencapaian kompetensinya ?
3. Apakah saudara sudah memahami VoIP Berbasis Open Source
(Briker)dan berapprosen pencapaian kompetensinya ?
4. Apakah saudara sudah memahami Signaling Protocol dan berapa prosen
pencapaian kompetensinya ?
5. Apakah saudara sudah memahami SIP (Session Initiation Protocol) dan
berapa prosen pencapaian kompetensinya ?
L. Kunci Jawaban
1. Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari
speaker pada Komputer menjadi paket data digital, kemudian dari PC
diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan
internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama.
2. Gateway VoIP adalah peralatan yang dapat menghubungkan VoIP di
Internet dengan jaringan telepon yang menggunakan sambungan RJ-11.
Biasanya peralatan gateway VoIP ini di sambungkan ke PBX / PABX di
kantor atau di wartel agar telepon biasa yang ada dapat terkait ke jaringan
VoIP juga.
3. Briker dikembangkan dengan basis open source. Briker ini mulai
dikembangkan sekitar pertengahan tahun 2008. Briker Bukan Pengganti
VoIP Rakyat, Briker dikembangkan dengan mengintegrasikan beragam
software open source. Daftar lengkapnya ada di dalam Briker itu sendiri,
tidak rahasia sama sekali. Singkatnya, dalam briker ada Linux, server VoIP,
database, web server, dan banyak lagi software pendukung lainnya.
4. Signaling Protocol dalam VoIP digunakan untuk membangun atau
memutuskan sesi komunikasi, menyimpan informasi mengenai letak user,
dan menegosiasikan kapabilitas. Protokol-protokol yang umum dipakai
56. 42
dalam VoIP adalah SIP, H.323, dan MGCP. Salah satu signaling protocol
adalah Session Initiation Protocol (SIP).
5. SIP (Session Initiation Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk
inisiasi, modifikasi, dan terminasi sesi komunikasi VoIP. SIP adalah
protokol open standard yang di publikasikan oleh IETF, RFC 2543, dan
RFC 3261. Selain digunakan untuk negosiasi sesi komunikasi suara, SIP
juga dapat digunakan untuk negosisasi sesi komunikasi data media lain
seperti video dan teks.
57. 43
Kegiatan belajar 3:
BAGIAN DAN KONSEP KERJA SERVER
SOFTSWITCH BERKAITAN DENGAN PBX
A.Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 ini diharapkan bahwa :
Melalui observasi peserta diklat dapat menganalisis bagian dan konsep
kerja server softswitch berkaitan dengan PBX dengan tepat.
B. Indikator pencapaian kompetensi
Menganalisis server softswitch.
Menganalisis VoIP Server
Menganalisis Jenis Metode Layanan VOIP
C. Uraian Materi
Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet
telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan
suara jarak jauh melalui media internet.Data suara diubah menjadi kode digital
dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket paket data, dan bukan
lewat sirkuit analog telepon biasa.
Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan
IP.Dalam komunikasi VoIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui
terminal yang berupa PC atau telepon.
1.VoIP Server
VoIP Server adalah bagian utama dalam jaringan VoIP. Perangkat ini
memang tidak wajib ada di jaringan VoIP, tetapi sangat dibutuhkan untuk dapat
menghubungkan banyak titik komunikasi server. Perangkat ini dapat digunakan
untuk mendefinisikan jalur dan aturan antar terminal. Selain itu VoIP server juga
58. 44
bisa menyediakan layanan-layanan yang biasa ada di perangkat PBX (Private
Branch Exchange), voice mail, Interactive Voice Response (IVR), dan lain-lain.
Beberapa jenis SoftSwitch juga menyediakan fasilitas tambahan untuk dapat
berkomunikasi dengan SoftSwitch lain di internet. Ada beberapa SoftSwitch
yang dapat anda pilih untuk membangun jaringan VoIP sendiri, semuanya
memiliki lisensi gratis.
VoIP Switch
Konsep dasar penggunaan Circuit Switching yaitu sebuah jalur
komunikasi akan dibuka dan dipesan selama terjadi komunikasi. Jalur
komunikasi yang ada akhirnya menjadi eklusif dimiliki oleh dua titik yang
menggunakannya. Contoh, anda tinggal di Jakarta dan hendak menelepon
kerabat yang berada di Surabaya. Selama proses komunikasi antara anda dan
kerabat terjadi, jalur telepon dari jakarta ke surabaya adalah eklusif milik anda
dan lawan bicara. Alhasil biaya pun memebengkak karena anda harus
membayar jalur telepon tadi.
Konsep berbeda ditawarkan VoIP. Seluruh data yang lalu-lalang di
Internet menggunakan konsep Packet Switching. artinya jalur yang anda
gunakan untuk berselancar di internet bukan eklusif milik sendiri. Packet
Switching memungkinkan jalur data digunakan oleh banyak pengguna. Agar
tidak salah alamat, paket data diberi identitas khusus sehingga perangkat
pendukung seperti router dapat meneruskannya (switched) ke tujuan akhir.
Packet Switch menjadi alasan utama mengapa komunikasi suara
menggunakan Internet Protocol (IP) memiliki perbedaan biaya yang jauh lebih
rendah.
Codec (coder-decoder)
Agar apat melewati jalur Packet Switch dengan baik, VoIP memebutuhkan
proses coder dan decoder. Proses ini mengkonversi sinyal audio menjadi data
digital yang dipadatkan (kompresi) untuk kemudian dikirim lewat jalur internet. Di
titik lain, data dikembangkan lagi (dekompresi), dan diubah menjadi sinyal
analog.
Konversi codec bekerja dengan cara memotong bagian sinyal (sampling)
audio dalam jumlah tertentu perdetiknya. Sebagai contoh, codec G.711
59. 45
melakukan sampling audio sebanyak 64.000 kali per detiknya. Jika data hasil
kompresi berhasil diterima di titik lain, proses selanjutnya adalah melakukan
perakitan ulang. Data yang dirakit tidak selengkap data saat pertama kali dikirim,
ada beberapa bagian yang hilang. Akan tetapi bagian yang hilang sangat kecil
sehingga tidak terdeteksi oleh telinga manusia.
Codec juga bekerja menggunakan alogaritma tertentu untuk membantunya
memecah, mengurutkan, mngkompresi, dan merakit ulang audio data yang
ditransmisikan. Salah satu alogaritma yang populer digunakan dalam teknologi
VoIP adalah CS-ACELP (Conjugate-Structure Algebraic-Code-Excited Linear
Prediction).
Pemilihan codec sangat berpengaruh pada penggunaan bandwidth jaringan
nantinya. Makin baik codec melakukan sampling, makin efisien juga jalur yang
digunakan. Kualitas akhir suara juga harus diperhatikan agar tidak sekadar
cepat, codec juga harus menghasilkan sinyal audio yang baik. Beberapa codec
lainnya : G.723.1, G.729, G.726, G.728, GSM, iLBC
SoftPhone (Software)
Selain berupa telepon utuh (hardware), perangkat telepon juga bisa
berbentuk software. Di dunia VoIP, perangkat ini disebut SoftPhone. Softphone
memiliki jenis yang beragam baik dari kemampuan dan lisensi. Saat ini banyak
Softphone yang disebarkan dengan lisensi gratis. Bahkan ada yang
menyediakan lisensi software gratis sekalligus layanan jaringan VoIP -nya.
SkyPe salah satu penyedia Softphone Cuma-Cuma, sekaligus layanan PC-to-PC
call yang prima. SoftPhone Skype ini hanya bisa bekerja di jaringan milik Skype.
Jika ingin membuat jaringan sendiri harus menggunakan Softphone jenis lain.
Softphone lain diantaranya adalah X-Lite, IAX-Lite, MyPhone. X-Lite merupakan
softphone untuk VoIP yang berjalan melalui protokol SIP. Selain suara, X-Lite
juga bisa digunakana untuk saling berkirim text dan video.
IAX-Lite merupakan softphone yang berjalan melalui protokol IAX.
IAX merupakan protokol signaling yang dikembangkan oleh pembuat
Asterisk (IP PBX). Untuk protokol H323 dapat menggunakan MyPhone.
VoIP Gateway
60. 46
Gateway digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang berbeda
yaitu antara jaringan H.323 dan jaringan non H.323, sebagai contoh
gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi antara
terminal H.233 dengan jaringan telepon , misalnya: PSTN. Dalam
menghubungkan dua bentuk jaringan yang berbeda dilakukan dengan
menterjemankan protokol-protokol untuk call setup dan release serta
mengirimkan informasi antara jaringan yang terhubung dengan gateway.
Namun demikian gateway tidak dibutuhkan untuk komunikasi antara dua
terminal H.323.
Beberapa Contoh Software VOIP
Saat ini sangat banyak sekali aplikasi atau software-sotware yang
dapat digunakan atau menjalankan VOIPdiantaranya :
1. Skype
Skype adalah software aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui
internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype
maka pengguna yang sedang online akan mencari pengguna Skype
lainnya Lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan pengguna-
pengguna lainnya. Skype memiliki berbagai macam feature yang dapat
memudahkan penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan
SkypeIn yang memungkinkan pengguna untuk berhubungan dengan
pengguna telepon konvensional dan telepon selular. Setiap pengguna
Skype memiliki sebuah username dan sebuah password. Dan setiap
username memiliki sebuah alamat e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk
ke sistem Skype, pengguna harus menyertakan pasangan username dan
passwordnya. Jika pengguna lupa password tersebut maka Skype akan
mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke alamate-mail
pengguna yang sudah terregistrasi.
2. Netmeeting
61. 47
Aplikasi ini dikembangkan oleh Microsoft yang merupakan salah
satu aplikasi yang mendukung VoIP dan juga Video Conference. Aplikasi ini
menggunakan protocol H.323 untuk Video dan Audio Conference. Sama
dengan aplikasi lainnya tetap memerlukan registrasi untuk mendapatkan
user id dan password, agar bisa berkomunikasi dengan para pengguna
netmeeting lainnya. Aplikasi ini sudah include didalam system windows 95
sampai windows XP.
3. X-lite
X-Lite adalah sebuah aplikasi open source pendukung VoIP yang
menggunakan teknologi SIP (Session Initiation Protocol). X-Lite di
kembangkan pertama sekali oleh CounterPath ada 2 release yang telah
dikeluarkan untuk aplikasi ini yang mempunyai perbedaan feature. X-Lite 2.0
digunakan untuk Macintosh dan Linux yang menggunakan X-Pro code base
dan X-Lite 3.0 untuk windows yang menggunakan eveBeam code base. X-lite
2.0 hanya untuk suara saja sedangkan X-Lite 3.0 sudah memiliki feature
suara, video dan instant messaging atau media untuk chatting.
4. Yahoo Messenger
Aplikasi ini sama secara garis besar memliki konsep atau cara kerja yang
mirip dengan Skype , namun yahoo messenger kurang digemari yang
dikarenakan menurut beberapa sumber yang penulis temukan kurangnya
kualitas suara yang dihasilkan dibandingkan dengan Skype.
Dari beberapa software penunjang VOIP tersebut diatas tidak terlepas dari
kualitas atau besarnya bandwith yang dimiliki untuk mendapatkan kualitas
suara yang baik.
Contoh Hardware
a. IP-PBX - Komputer – Hardware
b. IP-PBX
c. IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Excha
2.Jenis Metode Layanan VOIP
Analog Telephone Adaptor (ATA)
62. 48
ATA adalah metode paling umum untuk menggunakan layanan VOIP
yaitu menggunakan alat yang bernama ATA yang memungkinkan kita
menyambungkan telepon konvensional ke PC atau internet untuk
melakukan VOIP
IP Phones
IP PHONES yaitu telepon yang sudah memiliki port RJ-45 untuk langsung
di sambungkan ke router guna melakukan panggilan VOIP.
PC to PC
PC to PC seperti namanya saja kita sudah dapat membayangkan, yaitu
panggilan VOIP yang dilakukan menggunakan PC dengan perlengkapan
microphone, speaker, dan software yang di sediakan para developer
komunikasi VOIP ini contoh : Skype dan InterVoIP. User tidak membayar
satu sen pun dalam melakukan panggilan antarpengguna sesama
layanan.
Gambar 3. server softswitch
3.Konsep kerja server softswitch
Softswitch merupakan sebuah sistem telekomunikasi masa depan
yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yaitu mampu memberikan
layanan triple play sekaligus dimana layanan ini hanya mungkin dilakukan
63. 49
oleh sistem dengan jaringan yang maju seperti teknologi yang berbasisIP.
Bagian yang paling kompleks dalam suatu sentral lokal adalah bagian
software yang mengatur call processing. Salah satu solusi untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan menciptakan suatu alat yang dapat
menyambungkan komunikasi suara (voice) dalam bentuk paket maupun
circuit. Industri pertelekomunikasian menyimpulkan cara yang terbaik
adalah dengan memisahkan fungsi call processing dari fungsi switching
secara fisik dan menghubungkan keduanya melalui suatu protocol standar
tersendiri.
4. Instalasi Server VoIP dengan Briker
Briker adalah distribusi Linux yang didalamnya terdapat aplikasi server
yang memungkinkan pengguna untuk mengimplementasikan layanan VoIP,
membangun nya atau telepon sendiri pusat-nya; Penggunaan Briker untuk
server disarankan untuk organisasi, institusi dan perusahaan dengan jumlah
ekstensi tidak melebihi 1.000 dan jumlah maks. bersamaan panggilan
dari240.
Untuk membuat server VoIP dibutuhkan CD Briker IPPBX. Untuk
mendapatkan file ISO Briker IPPBX tersebut, bisa di unduh www.briker.org.
Setelah proses download selesai, file ISO tersebut dapat diburning langsung
kedalam CD. Briker IPPBX sampai dengan saat ini ditulis telah mencapai rilis
2.0 dengan codename OWP (Onno W. Purbo). Sebelumnya, rilis 1.0 diberi
sandi Azzelia . Setelah download file ISO Briker IPPBX dari situs tersebut,
maka dijadikan CD Installer BrikerIPPBX.
5.Instalasi Briker
Setting BIOS komputer anda menjadi Boot from CD. Kemudian masukkan
Briker IPPBX CD keCDROM.
64. 50
Gambar 4.Instalasi Briker
Ketik install lalu tekan enter dan tunggu sampai proses selesai dengan
di tandai CD Rom keluar sendiri dan komputer lalu restart. Setelah semua
itu tidak ada masalah dalam proses installasi. Instalasi Briker IPPBX relatif
mudah, setelah proses instalasi selesai, sistem akan membuat password
default untuk console login dan web login, serta mengkonfigurasi alamat
IPdefault.
8.Default console login (ssh port22)
Usernae:
support
Passwor
d :Briker
9.Default web login (http port80)
Username :
support
Password :
Briker
Default network
address
65. 51
IP address :
192.168.2.2 Netmask
:255.255.255.0
10.ProsesInstalasi
Briker otomatis memeriksa hardware yang terpasang dengan
pertama kali memeriksaCDROM
Gambar 5.Ottomatis Briker
Briker otomatis memeriksa perangkat keras
jaringan, lalu mengkonfigurasi IP address secaraotomatis.
66. 52
Gambar6. Konfigurasi IP
Briker otomatis menghapus (format) hardisk dan
menggunakan semua isihardisk.
Gambar 7. Briker otomatis menghapus format
67. 53
Briker otomatis install base system dan softwarelainnya.
Gambar 8. Install Base system
Terakhir, Briker akan install GRUBbootloader
Gambar 9.Install GRUBbootloader
Instalasi sistem selesai, CD Briker akan otomatis keluar dari CDROMdan
komputer akan restrart.
11.ConsoleLogin
Setelah instalasi selesai, kita dapat memulai melakukan konfigurasi dari console
seperti mengganti alamat IP, konfigurasi tanggal dan jam dan lainnya