SlideShare a Scribd company logo
1 of 180
Download to read offline
i
LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT
DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH
Oleh :
AHMAD FAUZI, S.Pd.,Gr
NIP. 197807142009021002
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SAMPANG
Jalan Syamsul Arifin Sampang Telp. 0323 324777, Faximele 0323 324777
Website : http://www.smkn2sampang.sch.id, e-mail : smkn_2spg@yahoo.com
iii
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan yang berbahagia ini, Tiada kata yang pantas terucap
kecuali ungkapan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
atas segala nimat, karunia dan keridhoannya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini dengan tepat waktu yang berjudul: “Penerapan
Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Berpikir
dan Bertindak Kreatif di SMKN 2 Sampang Tahun 2021”. Laporan ini berisi
rangkaian kegiatan selama penulis mengikuti diklat calon kepala kepala sekolah
Tahap IV Tahun 2021. Mulai dari OJT1, IST1, OJT2 dan IST2.
Penulisian laporan ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh
calon kepala sekolah sesuai dengan jadwal penulisan laporan. Penulisan Laporan
Tindak Lanjut (RTL) ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan
profesionalisme calon kepala sekolah dalam bentuk penulisan karya tulis ilmiah
yang akan didokumentasikan sebagai bukti fisik dan tugas akhir dalam mengikuti
Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2021. Tak Lupa kami sampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah banyak berkontrisbusi dalam penyelesaian laporan ini, tanpa dukungan dan
bantuan bapak/ibu kami merasa berat untuk menyelesaikan laporan ini, antara
lain kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Kepala Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS), yang
telah mengarahkan kegiatan ini, sejak kegiatan Seleksi Substansi Bakal Calon
Kepala Sekolah, sampai pada kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah.
2. Bapak Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami untuk
mengikuti seleksi dan diklat Calon Kepala Sekolah tahap IV tahun 2021
sebagai salah satu persyaratan dalam pengangkatan menjadi kepala sekolah.
3. Ibu Suhartatik, S.Pd.,M.Psi selaku Kepala bidang GTK Dinas Pendidikan
Provinis Jawa Timur yang telah berjuang dan mengawal kegiatan diklat calon
kepala sekolah tahun 2021 sampai selesai.
iv
4. Bapak H. Assyari, S.Pd.,M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sampang yang telah memberikan dukungan,
arahan dan bimbingan kepada kami mulai mengikuti seleksi administratif
sampai diklat calon kepala sekolah tahap IV tahun 2021.
5. Ibu Erna Indawati, SE.,M.Pd, Narasumber inspiratif dari Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
(LPPKSPS) dengan penuh kesabaran dan arif bijaksana mendampingi,
membimbing kami dengan penuh semangat, tidak pernah lelah melakukan
pembimbingan satu persatu peserta, dan juga telah membekali kami
pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme dalam rangka
mempersiapkan kami menjadi calon Kepala Sekolah yang membawa misi
perubahan yang lebih baik saat menjadi kepala sekolah nantinya.
6. Bapak Drs. MUKANI, MM, selaku Kepala SMKN 2 Sampang, wakasek,
guru, tenaga kependidikan yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dan
kajian manajerial dalam rangka peningkatan kompetensi calon kepada
sekolah dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan ide gagasan
pemecahan masalahnya.
7. Ibu RAHMAWATI, S.Pd.,M.Si, Selaku Kepala SMKN 1 Robatal Kab.
Sampang beserta wakasek dan stafnya, yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk melakukan Magang di sekolah yang dipimpinnya dalam
rangka peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dalam bidang
kompetensi supervisi dan juga diberikan kesempatan melakukan kajian
manajerial di SMKN 1 Robatal kabupaten Sampang.
8. Bapak/Ibu Peserta diklat CKS Tahap IV khsuusnya kelas C yang saling
membantu mengisi kekurangan satu sama lain pada semua kegiatan DIKLAT
Calon Kepala Sekolah tahun 2021 mulai dari OJT1, IST1, OJT2 dan IST2.
Apa yang kita lakukan semoga menjadi kenangan dan amal dalam
peningkatan calon kepala sekolah.
9. Anakku Peserta Didik SMKN 2 Sampang, yang telah berpartisipasi sekaligus
menjadi Sampel dalam melakukan kegiatan RPK ini, terima kasih dan
v
penghargaan tak lupa kami persembahkan kepada generasi calon penerus
tongkat estafet kepemimpinan bangsa ke depan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Laporan Tindak Lanjut
(RTL) ini tidak tertutup kemungkinan ditemukan berbagai kekurangan maupun
kekeliruan, baik yang menyangkut isi maupun teknik penulisan. Oleh Karena itu,
dengan lapang dada penulis berharap buah-buah pikiran dan masukan maupun
kritikan demi penyempurnaan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini. Akhirnya, besar
harapan kami semoga Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Sampang, Nopember 2021
Penulis,
Ahmad Fauzi, S.Pd.,Gr
vi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul/Cover ................................................................................. i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................... iii
Daftar Isi ......................................................................................................... vi
Daftar Tabel ..................................................................................................... vii
Daftar Gambar.................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan ...................................................................................... 4
C. Hasil yang diharapkan ............................................................. 5
BAB II PROFIL SEKOLAH
A. Profil Sekolah Magang 1 ......................................................... 6
B. Profil Sekolah Magang 2 .......................................................... 16
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Rencana Proyek Kepemimpinan .............................................. 25
B. Pelasanaan Kajian Managerial ................................................. 60
C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi ...................................... 69
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 78
B. Saran ........................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80
Link Youtube Video Unjuk Kerja .................................................................. 81
Lampiran – Lampiran ..................................................................................... 82
1. Matriks RPK
2. Jurnal Kegiatan Harian
3. Rekap hasil monev RPK (5 macam)
4. Contoh Instrumen monev RPK yang sudah terisi
5. Bukti-bukti kegiatan RPK (contoh: undangan, daftar hadir, notulen, foto)
6. Matriks KM
7. Contoh instrumen monitoring dan evaluasi KM yang sudah terisi
8. Bukti kegiatan KM (daftar hadir, notulen/catatan/foto kegiatan
9. Matriks PK
10. Contoh instrumen monitoring dan evaluasi PK yang sudah terisi
11. Bukti kegiatan PK (daftar hadir, notulen/catatan/foto kegiatan)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rekapitulasi Monev Siklus 1 ................................................... 33
Tabel 3.2 Rekapitulasi Monev Siklus 2 ................................................... 46
Tabel 3.3 Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK
Siklus 1 dan Siklus 2 ............................................................... 57
Tabel 3.4 Pencapaian AKPK Calon Kepala Sekolah ................................ 69
Tabel 3.5 Jadwal Kunjungan ke SMKN 1 Robatal .................................. 71
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK Siklus 1 ...................... 33
Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1 .......................................... 34
Gambar 3.3 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1 ............... 35
Gambar 3.4 Grafik Hasil evaluasi Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 ............................. 36
Gambar 3.5 Grafik Perolehan Skor per Indikator Hasil evaluasi
Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 .... 36
Gambar 3.6 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK
terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi
Peserta Didik .......................................................................... 37
Gambar 3.7 Grafik Skor per Indikator Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bagi Peserta Didik ............................................. 38
Gambar 3.8 Grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid). 39
Gambar 3.9 Grafik Skor per Indikator Pencapaian Students
Wellbeing (Kebahagiaan Murid) ............................................. 39
Gambar 3.10 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK Siklus 2 ....................... 46
Gambar 3.11 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi
Kepribadian ............................................................................ 47
Gambar 3.12 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Sosial) ....... 48
Gambar 3.13 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi
Kewirausahaan) ....................................................................... 48
Gambar 3.14 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 ............... 49
Gambar 3.15 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 ................ 49
ix
Gambar 3.16 Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana
Proyek Kepemimpinan) Sikus 2 ........................................... 50
Gambar 3.17 Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana
Proyek Kepemimpinan) Sikus 2 ............................................ 51
Gambar 3.18 Grafik Skor Per Indikator Evaluasi Hasil
Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2... 51
Gambar 3.19 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan
RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik Siklus 2 .................................................. 52
Gambar 3.20 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan
RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik Siklus 2.................................................... 53
Gambar 3.21 Grafik Skor per Indikator Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 ................................ 54
Gambar 3.22 Grafik Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid) Siklus 2 .............................................. 54
Gambar 3.23 Grafik Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid) Siklus 2 ............................................. 55
Gambar 3.24 Grafik Skor per Indikator Pencapaian Students
Wellbeing (Kebahagiaan Murid) .......................................... 55
Gambar 3.25 Grafik Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK
SIKLUS 1 dan SIKLUS 2 .................................................... 58
Gambar 3.26 Rekapitulasi Monev Kajian Manajerial ................................ 68
Gambar 3.27 Grafik Analisis Kebutuhan Peningkatan kompetensi
berdasarkan jawaban instrumen............................................. 76
Gambar 3.28 Grafik Analisis Kebutuhan Peningkatan kompetensi
berdasarkan skor pencapaian per instrumen .......................... 77
Gambar 3.29 Rekapitulasi Monev Peningkatan Kompetensi .................... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala Sekolah adalah guru yang diangkat dan diberikan tugas sebagai
Kepala Sekolah yang bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengelola, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah menetapkan bahwa ada 5
(lima) dimensi kompetensi yang perlu dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian,
Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. Sejalan dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka
meningkat pula tuntutan terhadap para kepala sekolah, mereka diharapkan mampu
melaksanakan fungsinya baik sebagai manajer dan leader di sekolah dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah menyebutkan bahwa seorang Kepala
Sekolah harus memiliki standar minimal kualifikasi dan kompetensi yang harus
dimiliki. Komponen kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah adalah
kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan,
kompetensi supervisi dan kompetensi sosial. Dengan memiliki kelima kompetensi
tersebut diharapkan menjadi seorang kepala sekolah yang profesional yaitu kepala
sekolah yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Pada tahap pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah dilatih untuk
melakukan pengamatan (observasi), mengidentifikasi masalah pembelajaran,
melakukan refleksi atas hasil observasi, mencari alternatif pemecahan masalah
dan menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah. Calon kepala sekolah diberi
kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, melakukan monitoring
dan evaluasi kegiatan dan hasil kegiatan serta merefleksikan tindakan yang
dilakukan.
Untuk kegiatan diklat Calon Kepala Sekolag tahun 2021 dirancang dan
disusun dalam 4 tahap kegiatan yaitu : On-the Job Training (OJT) 1, In-Service
Training (IST) 1, On-the Job Training (OJT) 2 dan In-Service Training (IST) 2
2
dengan pola 300 (tiga ratus) jam pelajaran. Kegiatan IST 1 dilaksanakan selama
50 JP, OJT 1 dilaksanakan selama 20 JP, OJT 2 dilaksanakan selama 200 JP dan
IST 2 dilaksanakan selama 30 JP.
Pada kegiatan OJT 1 yang dilaksanakan pada tanggal 24 September 2021,
calon kepala sekolah di minta untuk melaksanakan dan mempelajarai Analisis
Kebutuhan Peningkatan Kompetensi (AKPK) yang dimiliki, menganalisis
permasalahan yang terjadi disekolah dan merumuskan pemecahan masalah yang
ada di sekolah. Setelah menemukan permasalahan di sekolah calon kepala sekolah
diminta untuk merencanakan kegiatan yang dapat memecahkan masalah tersebut.
Rencana kegiatan itu dinamakan dengan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
yang nantinya dilaksanakan di sekolah sendiri pada saat OJT 2.
Pada kegiatan IST 1 yang dilaksanakan pada tanggal 01 s/d 04 Oktober
2021, calon kepala sekolah diberi materi tentang kelima kompetensi yang harus
dimiliki oleh kepala sekolah yaitu : kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan kompetensi
sosial.
Pada kegiatan OJT 2 yang dilaksanakana mulai tanggal 06 Oktober sampai
dengaan 26 Nopember 2021 kegiatan utama yang dilakukan adalah menambah
pengetahuan, pengalaman dan wawasan ketika nanti menjadi seorang kepala
sekolah, mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari di IST 1 dan
meningkatkan kompetensi di sekolah lain. Dalam kegiatan OJT 2 ini calon kepala
sekolah melaksanakan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) yang
dilaksanakan di sekolah sendiri. Kegiatan RPK ini adalah kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah pembelajaran yang terjadi di
sekolah yang berasal dari 4 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar
Penilaian Pendidikan (SPP). Masalah di empat standar tersebut diambil satu
masalah yang paling pokok yaitu yang nilainya paling rendah berdasarkan nilai
rapor mutu sekolah, hasil EDS atau hasil pemetaan SNP sekolah. Bentuk kegiatan
yang dilaksanakan dapat berupa workshop, in house training, seminar, rapat kerja
dan sebagainya yang bertujuan untuk memecahkan satu masalah utama di rapor
3
mutu, hasil EDS atau hasil pemetaan SNP dengan gagasan pemecahan masalah
yang solutif dan inovatif.
SMKN 2 Sampang sebagai tempat sekolah magang 1, CKS menentukan
satu masalah utama berdasarkan pemetaan hitung informasi mutu 8 SNP yaitu
pada Standar Kelulusan poin 1.3.1 yaitu “Lulusan belum memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kreatif yang belum mencapai SNP. Dengan masih
banyaknya lulusan yang belum mempunyai belum memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kreatif sehingga banyak siswa saat pemagangan masih
belum memenuhi standart DUDIKA, selanjutnya lulusan juga masih belum
memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran
dan kegiatan meliputi (1) menulis dalam bahasa dan gaya sendiri (2)
menggunakan TIK dalam berkomunikasi (3) memodifikasi karya yang ada dan
(4) membuat kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut sekolah menyelenggarakan pembelajaran
saintifik dengan model Project Base Learning (PjBL). Oleh karena itu masalah
utama ini diangkat ke kegiatan RPK dengan tujuan untuk meningkatkan
keterampilan berpikir dan bertindak kreatif siswa SMKN 2 Sampang khususnya
kompetensi keahlian Teknik pemesinan. Harapannya dengan menggunakan
model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kompetensi
keterampilan berpikir dan bertindak kreatif siswa SMKN 2 Sampang.
Berdasarkan uraian masalah utama di atas, maka kegiatan Rencana Proyek
Kepemimpinan di SMKN 2 Sampang diberi judul “Penerapan Project Based
Learning untuk meningkatkan Keterampilan Siswa berfikir dan bertindak
kreatif”.
Kegiatan lain yang dilakukan di OJT 2 ini adalah Peningkatan Kompetensi
(PK). Peningkatan Kompetensi ini adalah kegiatan calon kepala sekolah yang
dilaksanakan di sekolah lain atau di sekolah magang 2 untuk meningkatkan
kompetensi terlemah calon kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK. Calon kepala
sekolah dapat belajar dan menimba pengalaman di sekolah lain yang memiliki
keunggulan dan prestasi sehingga mampu meningkatkan kompetensi yang
menjadi kelemahannya. Yang menjadi kelemahan pada CKS adalah kemampuan
4
supervisi. Pembelajaran dapat melalui wawancara, studi dokumen, atau observasi
kegiatan yang dilakukan kepala sekolah mentor.
Selain dua kegiatan di atas, seorang calon Kepala Sekolah dalam kegiatan
di OJT2 juga harus melakukan kajian manajerial (KM). Kajian manajerial
meliputi 8 standar pendidikan baik yang ada di sekolah magang 1 maupun di
sekolah magang 2. Kajian manajerial harus mengacu pada nilai yang ada di rapor
mutu menitik beratkan pada indicator yang perlu mendapat perhatian khusus.
Tujuan utama melakukan kajian manajerial adalah melihat potensi atau kekuatan
yang ada di sekolah dan mempertimbangkan tantangan yang ada. Dari kekuatan
dan tantangan itu CKS membuat satu rekomendasi strategi untuk meningkatkan
potensi yang dimiliki sekolah. Sekolah magang magang 1 yaitu SMKN 2
Sampang dan sekolah magang 2 di SMKN 1 Robatal Sampang.
Kegiatan ditutup dengan IST2 yang dilaksanakan pada tanggal 02
Desember s/d 5 Desember 2021 dengan rangkaian acara presentasi dan gelar
karya. Gelar karya dan presentasi adalah aktifitas peserta menampilkan proses
dan hasil pelaksanaan kegiatan berupa hasil inovasi yang dilakukan selama
rencana proyek kepemimpinan dalam bentuk 1) pemaparan pelaksanaan RTL 2)
penayangan video video kegiata RTL dan display bukti-bukti kinerja hasil RTL.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini antara lain :
1. Calon Kepala sekolah merencanakan, melaksanakan, melakukan monitoring
evaluasi dan refleksi serta rencana tindak lanjut Rencana Proyek
Kepemimpinan.
2. Calon Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan manajerial 8 SNP di SMKN 2
Sampang (sekolah magang 1) dan SMKN 1 Robatal Sampang (sekolah
magang 2)
3. Calon Kepala sekolah meningkatkan kemampuannya pada bidang
pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial bagi calon kepala sekolah;
5
4. Calon Kepala sekolah meningkatkan kompetensi yang lemah berdasarkan
hasil AKPK sebagai calon kepala sekolah.
5. Calon Kepala sekolah membuat laporan rencana tindak lanjut sesuai rambu-
rambu pelaksanaan kegiatan.
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan program diklat penyiapan Calon Kepala Sekolah
t a h u n 2 0 2 1 melalui kegiatan On The Job Training (OJT) diharapkan dapat
menghasilkan calon kepala sekolah yang kompeten dan profesional sehingga :
1. Calon Kepala sekolah mampu merencanakan, melaksanakan, melakukan
monitoring evaluasi dan refleksi serta rencana tindak lanjut Rencana Proyek
Kepemimpinan.
2. Calon Kepala Sekolah mampu melaksanakan kegiatan manajerial 8 SNP di
SMKN 2 Sampang (sekolah magang 1) dan SMKN 1 Robatal Sampang
(sekolah magang 2)
3. Calon Kepala sekolah mampu meningkatkan kemampuannya pada bidang
pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial bagi calon kepala sekolah;
4. Calon Kepala sekolah mampu meningkatkan kompetensi yang lemah
berdasarkan hasil AKPK sebagai calon kepala sekolah.
5. Calon Kepala sekolah mampu membuat laporan rencana tindak lanjut sesuai
rambu-rambu pelaksanaan kegiatan.
6
BAB II
PROFIL SEKOLAH
A. Profil Sekolah Magang 1 (SMKN 2 Sampang)
SMK merupakan sekolah kejuruan yang mempersiapkan sumber daya
manusia yang siap kerja, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Pada era globalisasi ini tamatan tamatan
SMK sangat dibutuhkan, untuk itu secara tidak langsung SMKN 2 Sampang harus
dapat mempersiapkan lulusan yang berkualitas, siap kerja, siap latih dan siap
lanjut. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Sampang merupakan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berdiri dengan SK Pendirian nomor
: 188/209/KPTS/013/2010 tertanggal 27 April 2010. SMKN 2 Sampang juga
memperoleh SK Ijin Operasional : 188/209/KPTS/013/2010 tertanggal 27 April
2010. Pada awal berdirinya SMKN 2 Sampang hanya memiliki 3 kompetensi
keahlian yang dibuka antara lain Teknik Pemesinan, teknik pengelasan dan
teknolohi pengolahan hasil pertanian.
SMKN 2 Sampang berada di Jalan Syamsul Arifin No. 9A Kabupaten
Sampang Jawa Timur 69215. SMKN 2 Sampang Sekolah menempati tanah
dengan luas 30.000 m2
. Banyak yang tidak tahu bahwa awalnya, tanah yang
ditempati oleh SMKN 2 Sampang merupakan stadion kerapan sapi. Stadion yang
digunakan untuk kompetisi kerapan sapi, budaya asli Pulau Madura.
Pada Awal tahun ajaran 2012/2013 SMKN 2 Sampang merupakan unit
sekolah baru dengan status sebagai Sekolah Rintisan Berstandar Internasional
(RSBI). Akan tetapi, pada tahun 2013 Mahkamah Konstitusi mengeluarkan
keputusan penghapusan Sekolah Berstandar Internasional, sehingga saat ini
SMKN 2 Sampang berstatus kembali ke semula yaitu sekolah pemerintah pada
umumnya.
SMK Negeri 2 Sampang merupakan salah satu sekolah yang didirikan
oleh pemeritah untuk menyongsong era globalisasi dan informasi modern
sehingga diharapkan mampu mencetak generasi penerus Bangsa yang memiliki
daya saing yang unggul di masa yang akan datang. Saat ini SMK Negeri 2
Sampang telah memiliki 5 kompetensi keahlian yang semuanya berbasis
7
teknologi, yaitu: Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan, Agrobisnis Pengolahan
Hasil Pertanian, Multimedia dan Teknik Kendaraan Ringan.
SMK Negeri 2 Sampang hingga sekarang memiliki 27 Rombel dengan
fasilitas yang cukup memadai antara lain : Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang
Kepala Sekolah, Ruang Wakasek, Ruang Kompetensi Keahlian, Ruang
Perpustakaan, Lab, Bengkel, Unit Produksi, Musholla, sarana olahraga dll.
Kurikulum SMKN 2 Sampang pada tahun pelajaran ini menggunakan
Kurikulum 2013 revisi untuk kelas X, XI, dan XII. Kegiatan belajar mengajar di
SMKN 2 Sampang terbagi menjadi dua waktu pelajaran yaitu waktu pelajaran jika
ada upacara atau apel dan waktu pelajaran jika tidak ada upacara atau apel.
Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 07.00 tepat, jika tidak ada upacara kegiatan
pembelajaran diawali dengan tadarus dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
selama 15 menit pertama kemudian dilanjutkan jam pelajaran berikutnya.
Siswa di sekolah ini sebagian besar mempunyai minat pada bidang
teknologi rekayasa dan teknologi informasi dan komunikasi. Berhubungan dengan
minat dan bakat siswa di atas, terbukti dari minat dan bakat tersebut siswa banyak
menghasilkan prestasi, terutama prestasi dalam bidang teknologi rekayasa. Tenaga
pendidik di SMKN 2 Sampang telah memiliki rasa profesionalisme sebagai
seorang guru. Hal ini tampak pada kinerja para guru di sekolah tersebut. Sebagian
besar guru telah menempuh strata 1 sarjana pendidikan. Dan para guru mengajar
sesuai dengan bidang yang ditempuh pada saat memperoleh gelar sarjana. Saat ini
SMKN 2 Sampang sudah menamatkan siswanya 10 kali kelulusan dengan rata-
rata kelulusan 99% tiap tahun. Lulusannya sebagian besar sudah bekerja, kuliah,
dan berwirausaha. Sedangkan jumlah Guru SMKN 2 Sampang saat ini sebanyak
68 orang, terdiri dari 31 orang PNS dan 37 orang GTT serta Jumlah tenaga
administrasi Sekolah sebanyak 22 Orang yang terdiri dari 3 PNS dan 19
PTT/honorer dan 7 tenaga kebersihan/caraka satpam.
Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMKN 2 Sampang adalah
OSIS, kepramukaan, band, English Club, mading, sepak bola, futsal, pencak silat,
karate, bola basket, komputer. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa
mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualitasnya.
8
SMKN 2 Sampang dipimpin oleh Drs. Mukani, MM. Pak Mukani
panggilan akrabnya merupakan kepala sekolah ke-2. Sebelumnya SMKN 2
Sampang dipimpin oleh Drs. Muhammad Ghozali mulai sekolah berdiri sampai
tahun 2019. SMKN 2 Sampang menjadi juga kerjasama dengan berbagai instansi
ataupun DUDIKA yang tersebar di Madura maupun luar Madura.
Visi, misi dan tujuan SMKN 2 Sampang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Visi SMKN 2 Sampang
"Menjadi SMK yang dapat mencetak tenaga profesional inovatif, berbudaya,
berdaya saing global, mampu mengembangkan sumber daya lokal, berbasis
imtaq dan iptek serta berwawasan lingkungan"
(Be an vacational High School to produce profesional, human resources,
certain caulture, having power to competion, having power to develop local
resources, as well as having a hold on science and technology by faith and
piety and care the environment).
2. Misi SMKN 1 Sampang
a. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
pembangunan baik di dalam dan di luar negeri. (increase the middle level
manpower to fill development needs in domestic and overseas).
b. Membekali lulusan dengan keahlian profesi sebagai keunggulan. (Equip
graduate with profesional competence as superiority)
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mandiri sehingga dapat
mengembangkan kualitas dirinya secara berkelanjutan. (Produce graduate
who can be autonomous until sustainable develop their own).
d. Mengembangkan disiplin diri, etos kerja yang tinggi, kreatif dan inofatif.
(Develop self discipline, high work ethic, creative and inovative).
e. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa pendidikan.
(Increase servicing to the people as user of educational services).
f. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
pembangunan baik di dalam dan di luar negeri. (increase the middle level
manpower to fill development needs in domestic and overseas).
9
g. Membekali lulusan dengan keahlian profesi sebagai keunggulan. (Equip
graduate with profesional competence as superiority)
h. Menghasilkan lulusan yang mampu mandiri sehingga dapat
mengembangkan kualitas dirinya secara berkelanjutan. (Produce graduate
who can be autonomous until sustainable develop their own).
i. Mengembangkan disiplin diri, etos kerja yang tinggi, kreatif dan inofatif.
(Develop self discipline, high work ethic, creative and inovative).
j. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa pendidikan.
(Increase servicing to the people as user of educational services).
k. Mengembangkan kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri untuk
peningkatan kualitas dan pemasaran lulusan. (Develop joint cooperation
with bussines corporate or industrial corporate to increase quality and
graduate marketing)
l. Meningkatkan kepedulian dan peran masyarakat dalam membangun
pendidikan menengah kejuruan. (Increase the social care to develop
vocational school).
m. Meningkatkan relevansi program sarana dan prasarana pendidikan
menengah kejuruan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan
IPTEK dan pasar kerja. (Increase facilities and infrastructure relevance of
vocational school to adjust with Science & Technology development and
job market).
n. Mampu memanfaatkan potensi wilayah untuk pengembangan sekolah
sebagai pusat: Budaya, Pelatihan produksi dan jasa, Pengembangan
jaringan (networking), Perawatan dan perbaikan (MR). (Capable to use
region potention as center of culture, production training and service,
Networking Development, Maintenance and Repair).
o. Mampu menciptakan produk dan jasa yang berkualitas. (Capable to
create quality product and service).
p. Melakukan Inovasi di bidang pendidikan sesuai tantangan global secara
berkesinambungan. (Do an Inovation in Education to face the sustainable
global challenge).
10
3. Tujuan SMKN 2 Sampang
Tujuan pendidikan di SMK Negeri 2 Sampang dapat dirumuskan
sebagai berikut.
a. Menghasilkan lulusan yang produktif dan kompetitif sesuai dengan bidang
keahliannya.
b. Mewujudkan sekolah yang bersih, hijau dan sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan dunia usaha,
industri dan alumni.
d. Mewujudkan sekolah sebagai pembinaan iman dan taqwa/budaya religius.
e. Semua kelas melaksanakan pendekatan “pembelajaran aktif” pada semua
mata pelajaran (Standar Proses)
f. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis
pendidikan budaya dan karakter bangsa (SKL)
g. Mewujudkan penilaian outentik pada kompetensi kognitif, psikomotor dan
afektif sesuai karakteristik mata pelajaran (Standar Penilaian).
h. Melaksanakan penilaian hasil belajar oleh pendidik, sekolah dan
pemerintah (Standar Penilaian)
i. Mewujudkan peningkatan prestasi dan kompetensi lulusan.
j. Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing di Industri dan Dunia kerja,
wirausaha, dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi (SKL).
k. Mengembangkan budaya sekolah yang bernuansa Industri dan Dunia kerja
untuk mencapai tujuan pendidikan menengah kejuruan (Standar
Pengelolaan).
l. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang menjadi
bagian dari pendidikan budaya dan karakter bangsa (SKL)
m. Mengembangkan potensi siswa dalam menggunakan pengetahuan dan
teknologi (SKL)
n. Mengembangkan kemampuan olahraga, dan seni yang tangguh dan
kompetitif (SKL)
o. Mengembangkan kemampuan KIR, Lomba Ketrampilan Siswa yang
kompetitif (SKL)
11
p. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman
(Standar Sarana Prasarana)
q. Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan dan berbasis IT
(Standar Sarana Prasarana)
r. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk digunakan dalam proses
pembelajaran (Standar Sarana Prasarana)
s. Memiliki tenaga guru bersertifikat profesional dan memiliki sertifikat
keahlian (Standar Ketenagaan)
t. Mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
(Standar Ketenagaan)
u. Menyelenggarakan manajemen berbasis sekolah (Standar Pengelolaan)
v. Mengoptimalkan peran komite sekolah sebagai mitra kerja sekolah
(Standar Pengelolaan)
w. Menumbuhkan semangat budaya mutu secara intensif (SKL)
x. Mewujudkan pengelolaan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar
dan adil (Standar Pembiayaan)
y. Mengoptimalkan peran masyarakat dan membentuk jejaring dengan
stakeholder (Standar Pengelolaan).
Pemetaan pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan oleh
SMKN 2 Sampang, calon kepala sekolah melakukan analisis konteks terhadap
aspek/kompenen SNP berdasarkan Permendikbud No. 34 Tahun 2018, capaian
rapor mutu dari Analisis Pencapaian Mutu (APM) Sekolah Tahun 2020,
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT),
dan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) serta kondisi nyata yang
ditemui di sekolah. Hal ini untuk mengetahui capaian apa saja yang berhasil
diraih oleh sekolah serta hal yang belum atau ingin dicapai.
1. Standar Kompetensi Lulusan
Untuk dimensi sikap, siswa SMKN 2 Sampang memiliki perilaku
religius baik, yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, santun, jujur, dan bertanggung jawab. Untuk meningkatkan
12
sikap spritual SMKN 2 Sampang banyak melakukan kegiatan keagamaan
seperti mengaji bersama 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan peringatan
hari-hari besar keagamaan
Sebagian siswa lulusan SMKN 2 Sampang diterima diperguruan
tinggi negeri maupun swasta, ada juga yang langsung bekerja. Hanya
sebagian kecil saja yang mampu menciptakan lapangan kerja. Budaya
datang tepat waktu harus menjadi perhatian serius dari pihak sekolah,
karena sebagian besar siswa sering datang terlambat masuk sekolah. Hal ini
kalau dibiarkan akan menjadi karaktek negatif bagi perkembangan mental
siswa.
2. Standar Isi
SMKN 2 Sampang telah memiliki kurikulum yang selalu update
dengan perkembangan industri. Walau tak banyak industri di Kabupaten
Samoang namun SMKN 2 Sampang mencari mitra industri pasangan yang
mau bekerja sama baik dalam bentuk praktek kerja lapangan untuk siswa
maupun magang kerja untuk guru produktif. Dengan mempertimbangkan
kondisi dan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya,
usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran, SMKN 2 Sampang selalu
tak ingin ketinggalan dengan perkembangan industri. Untuk melestarikan
budaya lokal, mata pelajaran Bahasa Madura menjadi pilihan terbaik
sebagai mata pelajaran muatan lokal sekolah dengan kemasan budaya kerja
produk SMKN 2 Sampang.
Keterbatasan jumlah Dudika yang relevan dengan kompetensi yang
ada di SMKN 2 Sampang menjadi tantangan tersendiri. Akses informasi
dicari khususnya di Kota Surabaya, agar lulusan SMKN 2 Sampang selalu
bisa menyesuaikan dengan kebutuhan Dudika.
3. Standar Proses
Untuk menyiapkan lulusan yang kompeten dan siap bekerja, proses
pembelajaran di SMKN 2 berlangsung secara tertib dan terjadwal. Sekolah
mewajibkan Guru memiliki perangkat pembelajaran serta Rencana
13
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan Surat Edaran
Menteri Pendidikan No. 14 Tahun 2019. Proses pembelajaran berlangsung
secara efektif dengan melibatkan seluruh siswa sehingga terjadi proses
pembelajaran secara aktif serta mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi, sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis
Project Based Learning dan pembelajaran abad 21 yang berbasis berfikir
tingkat tinggi dan mengembangkan pembelajaran 4C (Creative, Critical
Collaborative, Communication) untuk menyongsong revolusi industri 4.0.
SMKN 2 Sampang menyelenggarakan pembelajaran dengan model
teaching factory agar siswa bisa merasakan riilnya sebuah pekejaan dengan
target waktu dan mutu yang sesuai denhgan kebutuhan pelanggan, SMKN 2
Sampang juga menyelenggarakan unit produksi atau business center
kegiatan yang produksi bagian dari pembelajaran, serta menyelenggarakan
pembelajaran berbasis kewirausahaan yang diwadahi adanya mata pelajaran
Produk Kreatif dan Kewirasuhaan (PKKWU) sebagai persiapan SMKN 2
Sampang menjadi SMK BLUD (SMK badan layanan usaha daerah).
4. Standar Penilaian
SMKN 2 Sampang mengacu pada Permendikbud No. 34 tahun 2018
tentang Standar Penilaian yang berlaku, penyelenggaraan proses maupun
hasil penilaian belajar dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terukur.
Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Selain itu, guru
dalam melaksanakan penilaian baik penilaian proses maupun hasil belajar
menggunakan teknik yang objektif dan akuntabel.
Penilaian yang dilakukan oleh guru berupa ulangan harian dan
penugasan, bertujuan mengukur dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Adapun penilaian yang diselenggarakan oleh sekolah terdiri
atas, Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS),
panilaian akhir tahun dan Ujian Satuan Pendidikan (USP). Selain itu sekolah
juga memfasilitasi siswa untuk mengikuti Uji Kompetensi Kejuruan dengan
14
industri pasangan yang telah melakuan MoU dengan SMKN 2 Sampang.
Laporan hasil penilaian kepada orangtua atau wali murid dilakukan secara
rutin dan terjadwal. Sistem penilaian yang dilakukan oleh sekolah sudah
berbasis digital menyesuaikan perkembangan zaman.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Standar PTK)
Kualifikasi guru dan tenaga kependidikan di SMKN 2 Sampang
yang sebagian besar berkualifikasi dan memiliki kompetensi yang sangat
baik. Jumlah keseluruhan guru baik PNS maupun honorer sebanyak 68
orang dengan kualifikasi Pendidikan S1 dan 20% memiliki kualifikasi S2,
sekitar 35% guru telah bersertifikat pendidik. Guru produktif sebagian besar
memiliki kompetensi kejuruan berstandar industri/sertifikasi teknis.
SMKN 2 Sampang dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan standar. Kepala
Sekolah berpendidikan S2, memiliki melakukan inovatif, bekerja keras,
memiliki motivasi yang kuat, pantang menyerah dan selalu mencari solusi
terbaik. Memiliki naluri serta memiliki kompetensi memahami dan
mengimplementasikan kompetensi supervisi pembelajaran
Sedangkan Tenaga Kependidikan, SMKN 2 Sampang telah
memiliki Kepala Tata Usaha sesuai dengan kualifikasi. Demikian pula
petugas pelaksana administrasi tersedia dan sebagian telah memiliki
kualifikasi dan kompetensi sesuai standar. Kepala Perpustakaan dan Kepala
laboratorium juga tersedia.
6. Standar Sarana dan Prasarana
SMKN 2 Sampang berdiri pada tahun 2010, berada di lahan seluas
30,000 m2
. SMKN 2 Sampang terbagi menjadi 12 unit bangunan
Perinciannya adalah: ruang kepala sekolah dan ruang guru masing-masing
satu buah, 1 ruang administrasi/kantor representatif, 27 ruang belajar teori,
3 ruang laboratorium komputer, 1 ruanh Lab kimia, 1 ruang lab fisika dan
1 ruang perpustakaan, 8 buah ruang praktik siswa, dan beberapa ruang
15
pendukung lain, seperti Ruang Pertemuan, Bussines Center, Ruang ICT
Bursa Kerja Khusus (BKK), Ruang UKS, Ruang OSIS, dan Musholla.
Sarana dan prasarana yang ada di SMKN 2 Sampang juga sangat
memadahi. Namun karena beberapa tahun terakhir sering terjadi banjir
sehingga banyak alat yang rusak disebabkan terendam air.
7. Standar Pengelolaan
Dengan visi misi yang dimiliki SMKN 2 Sampang yang telah
dituangkan ke dalam tujuan sekolah dan disosialisasikan kepada seluruh
warga sekolah, masyarakat, serta pemangku kepentingan. Kepala Sekolah
memahami dan mengimplementasikan kompetensi supervisi pembelajaran.
Sekolah memiliki bentuk kerjasama dan dukungan DUDIKA yang meliputi
penyelarasan kurikulum dan pelaksanaannya, perekrutan lulusan, magang
guru da sertifikasi kompetensi.
Selain kekuatan yang terjabarkan dalam program namun SMKN 2
Sampang ada Standar yang belum dicapai oleh sekolah terkait Standar
Pengelolaan antara laun sekolah belum mampu menyelenggarakan kelas
industri atau kelas kewirausahaan. SMKN 2 Sampang juga melaksanakan
program peningkatan kompetensi profesional guru melalui, kunjungan
DUDIKA, magang DUDIKA, Pendidikan dan pelatihan, Seminar dan
workshop
8. Standar Pembiayaan
Penyusunan RKAS yang dilakukan SMKN 2 Sampang dilaksanakan
secara berjenjang. Botton up. Dimulai dari usulan masing-masing Ketua
kompetisi keahlian. Setelah itu usulan tersebut dijadikan satu menjadi
rancangan RKAS. Selanjutnya Kepala Sekolah, Bendahara, dan Ketua
kompetensi keahlian membahasnya untuk mematangkan rancangan tersebut
menjadi RKAS yang sesungguhnya. Setelah RKAS selesai, tahap
selanjutnya mensosialisasikan kepada seluruh warga sekolah sebagai wujud
transparansi dalam pengelolaan keuangan sekolah. RKAS dilaksanakan
16
dengan penuh tanggung jawab oleh petugas pelaksana kegiatan, dikerjakan
oleh bendahara sekolah, dan dilaporkan secara tertib kepada pihak terkait.
Guna menopang pembiayaan sekolah, SMKN 2 Sampang
menyelenggarakan unit produksi atau business center dengan 6 (enam)
kriteria kegiatan yang meliputi melibatkan siswa, memiliki POS/SOP,
adanya pengurus dan uraian tugasnya,omset dan keuntungan, cakupan
layanan, dan unit produksi bagian dari pembelajaran, Standar yang belum
tercapai oleh sekolah terkait Standar Pembiayaan adalah ; sekolah
menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan
B. Profil Sekolah Magang 2 (SMKN 1 Robatal Sampang)
SMKN 1 Robatal adalah salah satu diantara beberapa Sekolah Kejuruan
negeri yang ada di Kabupaten Sampang. Berdiri pada Bulan Agustus 2008 dengan
jumlah murid generasi pertama pada tahun pelajaran 2008/2009 berjumlah 21
siswa walaupun akhirnya yang lulus berjumlah 12 siswa. Kepala Sekolah pertama
dijabat oleh Drs. IRIJANTO dengan guru-guru tidak tetap antara lain Bapak Alif
Fitriadi, S.Pd, Sa’di, SE, Adnan S.Hum, Moh. Ilham Z, SS, S.Pd, Masula, S.Pd
dan lainnya.
Baru pada semester genap tahun Pelajaran 2008/2009 ada tambahan guru
berstatus PNS Antara lain Ahmad Fauzi, S.Pd, Farida, S.Pd, Sri Mahmudah, S.Pd,
Fitriyah, S.Pd dan Ratna Mufida, S.Pd. Berkat perjuangan beliau dibantu dengan
guru yang berstatus GTT dan PNS SMK Negeri 1 Robatal mulai menemukan
eksistensinya. Animo masyarakat mulai tumbuh berkembang dengan SMKN 1
Robatal. Kepercayaan masyrakat kepada SMKN 1 Robatal tumbuh pula. Jumlah
siswa semakin bertambah. Fasilitas pula makin bertambah. Program peningkatan
siswa dan guru mulai dikembangkan. Baik berupa softskill maupun hardskill.
Sebelum menempati gedung yang sekarang, SMK Negeri 1 Robatal
numpang di SMP 1 Robatal. Yang terletak letak di Dusun Trajan Desa Robatal
Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang. Awal berdirinya SMK Negeri 1 Robatal
tahun pelajaran 2008/2009 hanya memiliki satu program studi yaitu program
keahlian otomotif. Untuk menampung siswa perempuan dan potensi yang ada
17
maka dibuka program studi baru yakni Tata Busana dengan kompetensi keahlian
Busana Butik. Pada Tahun Pelajaran 2012/2013 dibuka lagi kompetensi baru
yakni Akuntansi dan Rekayasa Perangkat Lunak dan pada tahun pelajaran
215/2016 dibuka lagi kompetensi Teknik Gambar Bangunan. Sehingga
Kompetensi Program keahlian yang ditangani di SMK Negeri 1 Robatal terdiri
dari 5 kompetensi keahlian yaitu Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
(Teknik Otomotif), Kompetensi Keahlian Busana Butik (Tata busana),
Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Kompetensi Keahlian
Akuntansi dan Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan.
Saat ini SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang sudah menamatkan
siswanya 13 kali kelulusan dengan rata-rata kelulusan 100% tiap tahun.
Lulusannya sebagian besar sudah bekerja, kuliah, dan berwirausaha. Sedangkan
jumlah Guru SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang saat ini sebanyak 32
orang, terdiri dari 20 orang PNS dan 12 orang GTT serta Jumlah tenaga
administrasi Sekolah sebanyak 3 Orang yang terdiri dari 1 PNS dan 2
PTT/honorer.
Sebagai sekolah kejuruan maka SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten
Sampang berusaha terus untuk menjadi pelayan pendidikan yang baik bagi
masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap sistem pengelolaan pendidikan di
SMKN 1 Robatal Kabupaten Sampang dari ke tahun ke tahun semakin
meningkat, terbukti dengan animo masyarakat yang ingin menyekolahkan
anaknya di SMKN 1 Robatal Kabupaten Sampang sangat tinggi. Hampir setiap
tahun pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu dipenuhi dengan
jumlah pendaftar yang sangat banyak.
SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang berada di sebelah utara wilayah
Kabupaten Sampang, merupakan daerah pinggiran dan di kelilingi banyak lahan
pertanian. Secara sosial budaya mayoritas masyarakat sekitar beragama Islam,
yang kental dengan budaya agamis, budaya gotong royong masih kuat, dan
semangat untuk membangun kehidupan yang lebih baik tampak sangat kuat
terbukti dengan minat sekolah yang sangat tinggi.
18
Sebagian masyarakat di sekitar SMKN 1 Robatal Kabupaten Sampang
hidup dari sektor pertanian, dan perdagangan. Secara ekonomi taraf kehidupan
masyarakat kecamatan Robatal pada posisi menengah ke bawah namun kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
minat dan kesanggupan memberikan kontribusi nyata bagi sekolah atau dunia
pendidikan sangat baik serta “out put” siswa yang melanjutkan sekolah ke jenjang
yang lebih tinggi terus meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi tingkat
kemampuan dan minat belajar siswa relatif kurang karena lingkungan keluarga
dan masyarakat yang berada pada situasi transisi antara masyarakat agraris.
Tantangan nyata yang dihadapi dunia pendidikan atau SMK Negeri 1
Robatal Kabupaten Sampang pada situasi saat ini secara umum adalah peningkatan
mutu lulusan baik dalam bidang akademik maupun non akademik, mencetak
lulusan yang mandiri, siap bersaing di level pendidikan lebih tinggi, dunia usaha,
dunia industri dan dunia kerja. Untuk dapat meningkatkan mutu lulusan
dibutuhkan antara lain isi kurikulum yang adaptif dan fleksibel, proses
pembelajaran yang efektif, validitas sistem penilaian, sarana dan prasarana
pembelajaran yang memadai, pengelolaan manajemen pendidikan yang sistemik,
tenaga-tenaga pendidik yang berkompeten di bidangnya, dan terpenuhinya
anggaran yang dibutuhkan.
Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMKN 1 Robatal Sampang
adalah OSIS, kepramukaan, English Club, mading, sepak bola, futsal, pencak
silat, bola basket, komputer. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu
meningkatkan potensi dan bakat intelektualitasnya.
SMKN 1 Robatal Sampang dipimpin oleh Ibu Rahmawati, S.Pd., M.Si
sejak tahun 2012 sampai sekarang. Bu Rahma panggilan akrabnya merupakan
kepala sekolah ke-2. Sebelumnya SMKN 1 Robatal Sampang dipimpin oleh Drs.
Irijanto mulai sekolah berdiri sampai tahun 2012. SMKN 1 Robatal Sampang
menjadi juga kerjasama dengan berbagai instansi ataupun DUDIKA yang
tersebar di Madura maupun luar madura,
19
1. Visi, misi dan tujuan SMKN 1 Robatal Sampang
a. Visi SMKN 1 Robatal Sampang
“Terwujudnya sistem pendidikan yang mampu mencetak
tenaga trampil yang siap karya, siap latih, siap studi lanjut dan
professional dalam bentuk pendidikan dan latihan kejuruan teknik
formal berbasis IMTAQ dan IPTEK guna menyongsong era
globalisasi”
Indikator tercapainya Visi :
a) Dapat trampil dan siap berkarya.
b) Memiliki kecapakan sesuai dengan bidang keahliannya.
c) Memiliki kemampuan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang
lebih tinggi.
d) Mampu bersikap IMTAQ
e) Memiliki IPTEK guna menyongsong era globalisasi.
b. Misi SMKN 1 Robatal Sampang
a) Mencetak tenaga trampil yang siap karya
b) Mencetak tenaga yang siap latih dan siap studi lanjut.
c) Meningkatkan capaian nilai USBN dan USPBK
d) Meningkatkan capaian ke jenjamg yang lebih tinggi
e) Mencetak tenaga yang mampu bersikap IMTAQ
f) Mengembangkan IPTEK guna menyongsong era globalisasi.
c. Tujuan SMKN 1 Robatal Sampang
a) Mempersiapkan tenaga trampil yang siap karya sesuai dengan
standart keahlian DU/DI.
b) Memberikan pembekalan agar dapat bersaing, siap latih dan siap
studi lanjut.
c) Memberikan pembekalan untuk meningkatkan capaian nilai
USBN dan USPBK
d) Memberikan pembekalan meningkatkan capaian ke jenjamg yang
lebih tinggi
e) Membekali tenaga yang mampu bersikap IMTAQ
20
Hal pertama yang dilakukan oleh calon kepala sekolah untuk
memetakan pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan di SMK
Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang dengan melakukan analisis konteks
terhadap aspek/kompenen SNP berdasarkan Permendikbud No. 34 Tahun
2018, rapor mutu dari Analisis Pencapaian Mutu (APM) Sekolah Tahun 2020,
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata sekolah dibantu dengan
menganalisis perencanaan RKJM, RKT maupun RKAS. Jadi calon kepala
sekolah mengelompokkan bagian mana yang sudah baik dan bagian mana yang
perlu ditingkatkan sehingga akan mempermudah dalam membuat rekomendasi
pengembangan sekolah selanjutnya.
1. Standar Kompetensi Lulusan
SMKN 1 Robatal berada di daerah pedesaan yang masih kental
dengan nilai-nilai religius. Pada dimensi sikap, peserta didik memiliki
perilaku yang baik, sebagai cerminan sikap beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, santun, jujur, dan bertanggung jawab. Secara umum lulusan
SMK Negeri 1 Robatal siswa memiliki kemampuan standar teknis standar
DUDIKA melalui kegiatan, Praktik sekolah (Teaching Factory), Praktik
Kerja Lapangan dan studi Industri merupakan agenda rutin sekolah.
Meskipun telah banyak hal yang berhasil dicapai tapi ada beberapa
yang belum dan menjadi tantangan bagi sekolah untuk mewujudkannya,
salah satunya adalah penelusuran alumni. Dengan usia sekolah yang
mencapai 13 tahun, tentunya alumni sudah banyak baik yang bekerja
maupun yang masih berstatus pencari kerja. Sekarang tugas sekolah bukan
hanya untuk mendidik namun harud bisa memastikan lulusannya terserap
dunia kerja, melanjutkan ke perguruan tinggi atau membuka lapangan kerja
sendiri.
2. Standar Isi
Kurikulum SMK Negeri 1 Robatal menggunakan kurikulum yang
selalu update dengan perkembangan industri dengan melakukan sinkroniasi
21
dengan DUDIKA. Banyak masukan dari pihak DUDIKA untuk perbaikan
kurikulum agar menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standart industri.
Budaya daerah masih mewarnai kurikulum yang dikembangkan. Salah satu
mewujudkannya dengan melakukan penerapan Bahasa Daerah sebagai
bahasa lokal yang perlu mendapat apresiasi yang bagus.
3. Standar Proses
Pembelajaran (RPP) berbasis Project Based Learning menjadi ujung
tombak dalam pembelajaran berlangsung di SMK Negeri 1 Robatal
Kabupaten Sampang. Pembelajaran secara efektif melibatkan seluruh
siswa sehingga terjadi proses pembelajaran secara aktif serta
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, sesuai Rencana
Pelaksanaan dikemas dengan model pembelajaran abad 21 yang berbasis
berfikir tingkat tinggi dan mengembangkan pembelajaran 4C (Creative,
Critical Collaborative, Communication) untuk menyongsong revolusi
industri 4.0.
Sekolah melaksanakan pembelajaran dengan mendasarkan pada
pekerjaan nyata, autentik, dan penanaman budaya kerja melalui
pembelajaran industri (teaching factory) untuk mendapatkan pembiasaan
berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat kerja/usaha belum
terlaksana secara maksimal dan optimal dengan indikator capaian di APM
(Aplikasi Penjaminan Mutu).
Sekolah menyelenggarakan unit produksi atau business center
karena pernah mendapatkan bantuan teaching factory dari pemerintah
pusat. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model teaching factory
sehingga siswa memiliki pengalaman yang sangat bermanfaat untuk
peningkatan kompetensinya. Hal yang menjadi tantangan untuk diselesaikan
adalah pengelolaan pembelajaran teaching factory. Manajemen harus
transparan dan akuntabel. Pelayanan kepada pelanggan harus ditingkatkan.
22
4. Standar Penilaian
Berpijak pada Permendikbud No. 34 tahun 2018 tentang Standar
Penilaian yang berlaku, SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang telah
menyelengarakan proses maupun hasil penilaian belajar dilaksanakan secara
sistematis. Sebagian guru mata pelajaran telah memiliki perangkat
pembelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Selain itu, guru dalam melaksanakan
penilaian baik penilaian proses maupun hasil belajar menggunakan teknik
yang objektif dan akuntabel. Sehingga hasil evaluasi betul-betul valid.
Penilaian yang dilakukan oleh guru berupa ulangan harian dan
penugasan, bertujuan mengukur dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Adapun penilaian yang diselenggarakan oleh sekolah terdiri
atas, penilaian tengah semester (PTS), penilaian akhir semester (UAS) dan
ujian satuan pendidikan (USP). Selain itu sekolah juga memfasilitasi siswa
untuk mengikuti Uji Kompetensi Kejuruan.
E-raport merupakan bentuk laporan hasil penilaian kepada orangtua
atau wali murid dilakukan secara rutin dan terjadwal. Sistem penilaian yang
dilakukan oleh sekolah sudah berbasis digital menyesuaikan perkembangan
zaman sehingga proses penilaian akan menjadi efektif, transparan dan
akuntabel.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Standar PTK)
SMK Negeri 1 Robatal Sampang memiliki guru (pendidik) dan
tenaga kependidikan yang sebagian besar berkualifikasi dan memiliki
kompetensi yang sangat baik. Jumlah keseluruhan guru baik PNS maupun
honorer sebanyak 71 orang dengan kualifikasi Pendidikan S-1. Bahkan 20%
di antaranya telah berpijazah S-2. Sekitar 60% guru telah bersertifikat
pendidik. Adapun guru-guru produktif, sebagian besar juga telah memiliki
sertifikat kompetensi teknis.
Kepala SMK Negeri 1 Robatal memiliki kualifikasi dan kompetensi
yang sesuai dengan standar. Kepala Sekolah berpendidikan S-2 yang
23
mampu mempengaruhi, mengarahkan, menggerakkan orang lain untuk
kreatif, inovatif dan konpetitif, dan melakukan koordinasi berjenjang.
Sedangkan Tenaga Kependidikan, SMK Negeri 1 Robatal kab,
Sampang belum memiliki Kepala Tata Usaha sesuai dengan kualifikasi.
Demikian pula petugas pelaksana administrasi tersedia dan sebagian telah
memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai standar. Kepala Perpustakaan
dan Kepala laboratorium juga tersedia dan telah bersertifikasi.
6. Standar Sarana dan Prasarana
SMK Negeri 1 Robatal dengan luuas tanah sebesar 10.250 M2
.
Terdapat ruang kepala sekolah, ruang ruang guru dan ruang tata usaha
masing-masing satu buah. Ruang kelas sebanyak 27 buah, ruang
laboratorium sebanyak 8 buah, ruang parktik sebanyak 8 buah, fasilitas
kamar mandi sebanyak 27 buah, dan juga Gudang sebanyak 2 buah. Adapun
ruang pendukung lain, seperti ruang Pertemuan, Bursa Kerja Khusus
(BKK), Ruang LSP, Unit Produksi, maupun Ruang Ibadah (Musholla).
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Robatal Sampang
juga sangat memadahi. Kegiatan yang perlu dikembangkan dan yang akan
dicapai terkait Standar Sarana dan Prasarana adalah ; sekolah memiliki alat
dan ruang praktik berstandar industri sesuai kompetensi keahlian,
menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan dan
Bekerjasama dengan DUDIKA dalam pemenuhan sarana praktik di sekolah
sesuai dengan tuntutan pekerjaan industri.
7. Standar Pengelolaan
SMK Negeri 1 Robatal memiliki visi dan misi yang dirumuskan
secara buttom-up dan tersosialisikan kepada seluruh pemangku kepentingan
serta direviu secara berkala sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan
sekolah. Sosialisasi dilakukan melalui rapat dinas, memasang papan visi
misi sekolah di dinding sekolah, juga mengunggah di website sekolah.
Pengelolaan sekolah dilakukan sesuai prosedur yaitu dimulai dengan
24
penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja
Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Sekolah (RKS). Adapun untuk
anggarannya dibuat dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS).
Sekolah melaksanakan program pengembangan SDM guru yang
meliputi; Pengembangan kemampuan guru menyusun RPP ,kemampuan
melakukan evaluasi diri refleksi dan perbaikan kinerja berkelanjutan,
kemampuan melaksanakan penilaian hasil pembelajaran, kemampuan
melaksanakan usaha inovatif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran.
8. Standar Pembiayaan
SMK Negeri 1 Robatal menyusun RKJM, RKT, dan RKAS
merujuk pada Peraturan Pemerintah dan mengacu pada pemenuhan 8 SNP
serta dikomunikasikan kepada komite sekolah dan pemangku kepentingan
yang terkait. Kemudian dibuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan
penggunaan keuangan secara berkala dan menyeluruh kepada pemerintah
dan pemangku kepentingan. Selain itu juga mematuhi standar mengenai
biaya sumbangan orangtua dan subsidi silang pembiayaan dan juga
memiliki alokasi khusus untuk memberikan tempat bagi anak yang sangat
miskin dengan mencari sumber dana lainnya.
Sekolah menyelenggarakan unit produksi atau business center
dengan 6 (enam) kriteria kegiatan yang meliputi melibatkan siswa, memiliki
POS/SOP, adanya pengurus dan uraian tugasnya,omset dan keuntungan,
cakupan layanan, dan unit produksi bagian dari pembelajaran. Kegiatan
yang perlu dikembangkan oleh sekolah terkait Standar Pembiayaan adalah;
sekolah menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan
25
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
Kegiatann Rencana proyek kepemimpinan dilaksanakan di sekolah
magang 1 yaitu di SMKN 2 Sampang. Kegiatan ini didasari data pada raport mutu
yang menyatakan bahwa lulusan belum memiliki keterampilan berfikir dan
bertindak kreatif selanjutnya lulusan juga masih belum memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi
(1) menulis dalam bahasa dan gaya sendiri (2) menggunakan TIK dalam
berkomunikasi (3) memodifikasi karya yang ada dan (4) membuat kreasi sendiri
sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah
sebuah karya inovasi dalam bentuk Rencana proyek kepemimpinan dengan
tahapan pelaksanaananaya sebagai berikut :
1. Judul RPK
“Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan keterampilan siswa
berfikir dan bertindak kreatif di SMKN 2 Sampang”.
2. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dengan renacana proyek kepemimpinan dalam
bentuk in house training adalah :
a. Meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif siswa melalui
pembelajaran project based learning dengan indikator keberhasilan
sebagai berikut :
1) Peserta didk menemukan cara penyelesaian yang berbeda
2) Peserta didk mampu memodifikasi karya yang ada
3) Peserta didik menggunakan teknologi dalam pekerjaaannya
4) Peserta didk menemukan solusi dari masalahnya
b. Meningkatknya kompetensi calon kepala sekolah dengan indikator pada 3
kompetensi yaitu :
1) Kompetensi Kepribadian:
a) Perkataan baik saya (calon kepala sekolah) selaras dengan tindakan
yang saya lakukan
26
b) Cara saya (calon kepala sekolah) dalam berbicara bersikap, dan
berprilaku diteladani baik warga sekolah msayarakat
2) Kompetensi Sosial:
a) Saya (calon kepala sekolah) terlibat aktif menjadi pengurus
organisas sosial kemasyarakatan dilingkungan tempat tinggal saya
b) .Saya (calon kepala sekolah) memahami cara melakukan evaluasi
dan perbaikan terhadap program dan kegiatan kerjasama dengan
perseorangan dan institusi pemerintah swasta
3) Kompetensi Kewirausahaan:
a) Saya (calon kepala sekolah) memahami program-program Inovatif
yang bisa meningkatkan keefektifaan sekolah dengan baik
b) Saya memiliki pengalaman dalam meningkatkan keinginan warga
sekolah (calon kepala sekolah) dalam pengetahuaan dan
keeterampilan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah
c. Menganalisis dampak peningkatan kualitas pembelajaran bagi murid
dengan indikator keberhasilan sebagai berikut :
a) Ragam produk (tugas proyek) yang dihasilkan menjadi lebih variatif
b) Pengumpulan tugas-tugas proyek pembelajaran selalu tepat waktu
c) Kualitas produk (karya siswa) menjadi lebih baik dengan
menggunakan teknologi
d) Peserta didk selalu produktif dalam membuat produk (tugas proyek)
d. Meningkatkan pencapaian Students Wellbeing dengan indikator
keberhasilan sebagai berikut :
1) Saya senang mampu membuat produk yang lebih variatif
2) Penerapan pembelajaran berbasis proyek membuat saya selalu tepat
waktu dalam mengumpulkan produk.
3) Saya lebih percaya diri dalam membuat karya dengan menggunakan
teknologi.
4) Kreatif membuat saya optimis bisa menghasilkan karya lebih banyak
lagi
27
5) Program pengembangan sekolah ini menumbuhkan sikap pantanng
menyerah dalam menghasilkan karya
6) Kegiatan ini mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif
3. Program Kegiatan
“Penerapan project based learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir
dan bertindak kreatif” yang dikemas dalam bentuk in house training.
4. Langkah-Langkah Kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan
a. Siklus 1
Dalam perencanaan kegiatan RPK ini dibagi menjadi 2 siklus kegiatan.
Adapun langkah-langkah yang direncanakan dan dilaksanakan dalam kegiatan
Rencana Proyek Kepemimpinan ini sebagai berikut :
1) Persiapan Rencana Proyek Kepemimpinan
a) Sosialisasi dan koordinasi dengan warga sekolah (secara
virtual/langsung)
 Koordinasi dengan kepala sekolah, waka kurikulum, guru
senior/teman sejawat yang ditugasi membantu pelaksanaan
pelatihan.
 Sosialisasi kepada Warga Sekolah
b) Persiapan kegiatan (terdokumentasi video, yaitu Membentuk panitia,
menyusun panduan, koordinasi dengan narasumber/pakar (jika
diperlukan) dan Menelaah instrumen monev)
 Menyusun program perencanaan tindakan (panduan kegiatan)
meliputi pendahuluan, pelaksanaan dan penutup dalam bentuk
proposal kegiatan.
 Menentukan narasumber, panitia dan peserta
 SK kepanitian, daftar hadir narasumber, daftar hadir panitia, dan
daftar hadir peserta
 Membuat undangan untuk narasumber dan peserta
 Menyiapkan materi-materi dan narasumber
28
 Menyiapkan tempat pelaksanaan
2) Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan
a) Pelaksanaan kegiatan Proyek Kepemimpinan dan pengambilan data
monev kegiatan proyek kepemimpinan dengan kegiatan sebagai
berikut :
b) Calon kepala sekolah ikut terlibat langsung dalam kegiatan sesuai
dengan apa yang akan dicapai atau ditingkatkan berdasarkan indikator
yang lemah pada kompetensi kepribadian, kompetensi kewiraushaan
dan kompetensi sosial yang ada pada AKPK Calon kepala sekolah.
c) Mencatat kejadian-kejadian dari awal hingga akhir.
d) Rangkaian kegiatan IHT Implementasi pembelajaran Project Based
Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak
kreatif di Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMKN 2 Sampang
sebagai berikut :
Pembukaan
 Peserta mulai datang jam 07.45 WIB ke Ke ruang Meeting tempat
acara diadakan. Kepala sekolah SMKN 2 Sampang datang keacara
pada jam 07.55 WIB sedangkan pemateri tepat 08.00 sudah berada
di ruang kegiatan. Peserta dihadiri 21Orang peserta termasuk
panitia yang berasala dari guru produktif, adaftif dan normatif serta
guru BK sesuai daftar hadir. Pengisian daftar hadir sebelum acara
dimulai dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
 Kegiatan RPK dimulai 08.00 WIB dengan Pembawa acara Ibu
Palupi Inggriani, S.Pd. Ibu Palupi mengawali acara dengan
pembacaan agenda acara mulai awal sampai akhir.
 Acara pembukaan dibuka dengan pembacaan basmalah.
 Menyanyikan lagu Indonesia raya merupakan rangkaian acara ked-
2, yang menjadi derigen adalah Ibu RA. Toyyobatul Faihah, S.Kom
 Acara kedua sambutan dari CKS atas nama panitia penyelenggara
yang menyampaikan seputar program RPK di SMK Negeri 2
29
Sampang berfokus pada penerapan project based learning dalam
pembelajaran.
 Acara dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah Bapak Drs.
Mukani, MM. Beliau memberi apresiasi dengan kegiatan RPK ini.
Beliau berterimakasih kepada panitia penyelenggara sehingga acara
berlangsung dengan baik. Beliau mengharap kepada peserta yang
hadir bahwa kegiatan ini bisa diterapkan secara sungguh-sungguh
didalam pembelajaran agar siswa mampu menghasilkan sebuah
produk yang layak jual buah karya kreatifitas yang ditanamkan
melalui Project Based Learning.
 Acara pembukaan ditutup dengan doa yang dipimpina Bapak Abd
Hayat Toyyib, S.Sos.I
Pelaksanaan
 Kegiatan RPK dengan program “Penerapan Project Based
Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Berfikir dan
Bertindak Kreatif” mengundang Pemateri dari Pengawas Pembina
Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten
Sampang Ibu Tutus Ernawati, SE.M.MPd.
 Sesi penyampaian materi di moderatori oleh Bapak Muhammad
Aris, ST Kakomli Teknik Pengelasan SMKN 2 Sampamg.
 Bapak Aris memoderatori pemapari materi dengan ucapan salam
yang disambut meriah oleh peserta.
 Pemateri mengawali kegiatan IHT dengan perkenalan menggunakan
slide PPT .
 Ibu Tutus menyampaikan materi Project Based learning dengan
rincian materi sebagai berikut
 Pengertian Project Based learning
 Tujuan Project Based learning
 Keuntungan Project Based learning
 Kelemahan Project Based learning
30
 Sintak Project Based learning
 Penerapan Project Based learning dikelas untuk
meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.
 Ibu Tutus menganalogikan Buah “Salak” dalam penerapan Project
Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak
kreatif.
 Salak menurut Ibu Tutus memiliki berbagai kelebihan sebagai buah.
Mulai dari biji sampai kulitnya. Siswa bisa dibawa menemukan
berbagai cara atau pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari,
Sintak Project Based learning yang telah dipahami oleh peserta
IHT menjadi pijakan dalam Penerapan Project Based learning
dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.
 Setelah penyampaian materi selesai, Bapak Aris selaku moderator
memberikan kesempatan peserta untuk berdiskusi dengan Ibu
melalui sesi pertanyaan. Kesempatan Pertanyaan pertama diambil
oleh moderator sendiri :
Pertanyaan : apakah semua KD yang ada bisa dilaksanakan
dengan model Project Based learning?
Jawaban : Ibu Tutus menjawab Ya. Bahwa KD yang ada bisa
menggunakan Project Based learning sebagai model
pembelajarannya dengan catatan perlu dianalisis dulu sebelum
dilaksanakan.
Pertanyaan kedua dari Bapak Dzikrullah Jamaluddin, ST Kakomli
Teknik pemsinan
Pertanyaan : Apakah Hasil akhir Project Based learning harus
berupa produk nyata?
Jawaban Ibu Tutus : Produk yang dimaksud adalah hasil proyek
yang dilaksanakan oleh siswa namun tidak mesti berupa barang.
Misalkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia, puisi atau cerpen
adalah produk yang dihasilkan dari Project Based learning.
31
Pertanyaan ketiga dari Ibu Musrifa, S.Pd, guru Bahasa Inggris
Pertanyaan : Bagaimana agar Project Based learning bisa
membuat siswa berpikir dan bertindak kreatif ?
Jawaban : Bergantung dari komitmen dan kreatifitas guru pengajar
menjalankan sintak Project Based learning. Bila diterapkan dengan
kontrol ketat dan pembelajatran dilaksanakan dengan disiplin,
tentunya tujuan agar siswa memiliki kreatifitas dalam berpikir dan
bertindak akan tercapai
Pertanyaan ke-4 dari Bapak Miftah Ilhami, ST Guru Teknik
pengelasan
Pertanyaan : Apakah ada hal yang perlu dilakukan oleh guru
agar pembelajaran Project Based learning bisa berhasil dengan
baik
Jawaban Ibu Tutus : Guru pengajar disamping paham sintak Project
Based learning juga harus mengimplementasikan sintak tersebut
dalam RPP dan modul pembelajaran sehingga pembelajatan akan
terarah dan sesuai dengan tujuan dari Project Based learning.
 Tidak ada pertanyaan tantang materi Project Based learning dari
peserta karena peserta IHT sudah paham.
 Kegiatan pemaparan materi dilanjutkan dengan materi tambahan
tentang :
1. Penilaian kinerja guru
2. Buku Pedoman guru
3. Kenaikan Pangkat guru
 Peserta tidak ada yang bertanya lagi maka moderator menutup
kegiatan pemaparan materi dengan kata Alhamdulillah disertai doa
kafaratul majlis.
32
Penutup
 Acara terakhir penyampaikan informasi seputar penerapan Project
Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak
kreatif berupa :
1. Himbauan dengan selesaianya kegiatan IHT ini para guru
pengajar yang menjadi peserta IHT untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan model project based learning.
2. Panitia atau CKS akan melakukan monitoring pada penerapan
Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir
dan bertindak kreatif siswa.
3. Guru pengajar bisa berdiskusi dengan CKS apabila menemui
kendala saat penerapan Project Based learning dikelas untuk
meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.
 Acara terakhir foto bersama selurh peserta dengan pemateri.
3) Monitoring dan evaluasi kegiatan Pelaksanaan Rencana Proyek
kepemimpinan
a) Pendistribusian dan pengisian instrument monitoring dan evaluasi
(monev) melalui Google Forms.
b) Mengolah data hasil monev dengan menggunakan microsoft excell.
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan di bagian akhir
kegiatan in house training dengan memberikan instrumen monitoring dan
evaluasi kepada peserta. Terdapat tiga (3) jenis instrumen yang diberikan
yaitu : instrumen monev keterlaksanaan kegiatan RPK, instrumen
peningkatan kompetensi calon kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK,
instrumen evaluasi hasil kegiatan. Dua (2) instrumen yang lain yaitu
instrumen dampak keberhasilan program/kegiatan RPK terhadap
peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik dan instrumen pencapaian
students wellbeing (kebahagiaan peserta didik), diberikan kepada peserta
didik satu bulan ke depan setelah peserta didik merasakan dampak
33
99,70%
0,30%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Ya Tidak
Monitoring Pelaksanaan Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan)
Keterlaksanaan RPK
keberhasilan program/kegiatan RPK. Dari hasil rekapitulasi dan analisis
instrumen tersebut dihasilkan data sebagai berikut :
Tabel 3.1 Rekapitulasi Monev Siklus 1
No Nama Instrumen Hasil Monev
1 Keterlaksanaan kegiatan RPK 99,7%
2 Peningkatan kompetensi calon kepala sekolah 95%
3 Evaluasi hasil kegiatan RPK 77%
4 Peningkatan prestasi peserta didik 85%
5 Pencapaian students wellbeing 85%
a) Keterlaksanaan Kegiatan RPK siklus 1
Gambar 3.1 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK Siklus 1
Dari gambar 3.1 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK
menunjukkan bahwa hasil monev keterlaksanaan rencana proyek
kepemimpinan mencapai skor 99,7%. Dengan skor ini menunjukkan
bahwa keterlaksanaan rencana proyek kepemimpinan dalam bentuk in
house training masuk kategori sangat baik. Ada 0,3% belum
terlaksana dikarenakan adanya keterlambatan penyampaian instrumen
kepada peserta IHT. Peserta menilai keterlaksaan kegiatan RPK
dilakukan sesuai dengan yang direncanakan oleh calon kepala sekolah.
34
b) Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK
Siklus 1
Instrumen peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1 diisi oleh guru sebagai reponden
dengan menggunakan google form yang dikirim melalui whatsapp,
hasilnya sebagai berikut :
Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK
Dari Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala
Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK, menunjukkan bahwa jawaban
responden (guru, tendik, dll) mayoritas menjawab sering pada
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kewirausahaan dengan
skor diatas 85%.
Setelah direkapitulasi jawaban dari responden (guru, tendik,
dll), hasilnya dapat dilihat Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK per indikator monev sebagai
berikut :
35
Gambar 3.3 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1
Berdasarkan Gambar 3.3 Grafik Skor Per Indikator
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK
Siklus 1, dapat dilihat rata-ratabpencapaian skor untuk prningkatan
kompetensi calon kepala sekolah mencapai 95%. Ini artinya bahwa
calon kepala sekolah dalam peningkatan kompetensinya masuk
kategori sangat baik.
c) Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan)
Siklus 1
Instrumen monitoring dan evaluasi untuk hasil kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan) diisi oleh para peserta in house
training menggunakan google formulir yang dishare melaui aplikasi
whatsapps. Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek
Kepemimpinan) dapat dilihat pada gambar 3.4 dan 3.5 sebagai
berikut :
36
20% 25% 10% 20%
65% 65%
85%
65%
15% 10% 5% 15%
0% 0% 0% 0%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
A1 A2 A3 A4
A1 = Peserta didk menemukan cara penyelesaian yang berbeda
A2 = Peserta didk mampu memodifikasi karya yang ada
A3 = Peserta didik menggunakan teknologi dalam pekerjaaannya
A4 = Peserta didk menemukan solusi dari masalahnya
Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek
Kepemimpinan)
SANGAT BAIK
BAIK
CUKUP
KURANG
76%
79%
76% 76%
77%
75%
76%
76%
77%
77%
78%
78%
79%
79%
A1 A2 A3 A4 R. SKOR
A1 = Peserta didk menemukan cara penyelesaianyang berbeda
A2 = Peserta didk mampu memodifikasi karya yang ada
A3 = Peserta didik menggunakan teknologi dalam pekerjaaannya
A4 = Peserta didk menemukan solusi dari masalahnya
Perolehan Skor per indikator Evaluasi Hasil Kegiatan
RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan)
PEROLEHAN SKOR
Gambar 3.4 Grafik Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek
Kepemimpinan) Siklus 1
Gambar 3.5 Grafik Perolehan Skor per Indikator Hasil evaluasi
Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1
Berdasarkan gambar 3.4 grafik hasil evaluasi Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 dapat diperoleh gambaran
umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat
37
45% 42%
54%
44%
49% 48%
38%
52%
5% 8% 7% 3%
1% 2% 0% 1%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
K1 K2 K3 K4
K1 = Ragam produk (tugas proyek) yang dihasilkan menjadi lebih variatif
K2 = Pengumpulan tugas-tugas proyek pembelajaran selalu tepat waktu
K3 = Kualitas produk (karya siswa) menjadi lebih baik dengan menggunakan teknologi
K4 = Peserta didk selalu produktif
Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bagi Peserta Didik
SANGAT BAIK
BAIK
CUKUP
KURANG
baik berkisar diantara 10 – 25 %. Responden menjawab baik berkisar
65 – 85 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 5 – 15%.
Untuk perolehan skor per indikator hasil evaluasi Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 dibawah 80% dengan skor
rata-rata 77% (gambar 3.5) ini artinya skor yang diperoleh untuk hasil
evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1
masuk kategori baik.
d) Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1
Penyebaran instrumen Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik diisi oleh para peserta diidik menggunakan google
formulir yang dishare melaui aplikasi whatsapps. Setelah instrumen
diisi kemudian direkapitulasi dari google formulir dan hasilnya dapat
dilihat pada gambar 3.6 dan 3.7 sebagai berikut :
Gambar 3.6 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK
terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik
38
85%
83%
87%
85% 85%
80%
81%
82%
83%
84%
85%
86%
87%
88%
K1 K2 K3 K4 R. SKOR
K1 = Ragam produk (tugas proyek) yang dihasilkan menjadi lebih
variatif
K2 = Pengumpulan tugas-tugas proyek pembelajaran selalu tepat
waktu…
Skor Per Indikator Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK
terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik
SKOR PER INDIKATOR
Gambar 3.7 Grafik Skor per Indikator Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bagi Peserta Didik
Berdasarkan gambar 3.6 grafik Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik Siklus 1 dapat diperoleh gambaran umum tentang
hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat baik berkisar
diantara 42 – 45 %. Responden menjawab baik berkisar 34 – 52 %
sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 3 – 8%.
Untuk perolehan skor per indikator Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik Siklus 1 dibawah 90% dengan skor rata-rata 85%,
(gambar 3.7) ini artinya skor yang diperoleh untuk Dampak
Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 masuk kategori baik.
e) Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 1
Penyebaran instrumen Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid) diisi oleh para peserta diidik menggunakan
39
google formulir yang dishare melaui aplikasi whatsapps. Setelah
instrumen diisi kemudian direkapitulasi dari google formulir dan
hasilnya dapat dilihat pada gambar 3.8 dan 3.9 sebagai berikut :
Gambar 3.8 Grafik Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid)
Gambar 3.9 Grafik Skor per Indikator Pencapaian Students
Wellbeing (Kebahagiaan Murid)
40
Berdasarkan gambar 3.8 grafik Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid) Siklus 1 dapat diperoleh gambaran umum
tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat baik
berkisar diantara 44 –54 %. Responden menjawab baik berkisar 36 –
46 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 6 – 8%.
Untuk perolehan skor per indikator Pencapaian Students
Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 1 Siklus 1 dibawah 90%
dengan skor rata-rata 85%, (gambar 3.9) ini artinya skor yang diperoleh
untuk Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 masuk
kategori baik.
Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa keterlaksanaan kegiatan RPK mendapatkan katagori sangat baik
dengan pencapaian skor 99,7%, peningkatan kompetensi calon kepala
sekolah mendapatkan katagori sangat baik dengan pencapaian skor 95%,
evaluasi hasil kegiatan RPK mendapatkan katagori baik, dengan
pencapaian skor 77%, peningkatan prestasi peserta didik mendapatkan
katagori baik pencapaian skor 85%, dan pencapaian students wellbeing
mendapatkan katagori baik dengan skor 85%. Data lengkap tentang
pencapaian instrumen di atas dapat dilihat di lampiran laporan ini.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisa semua instrumen
monitoring dan evaluasi serta mengamati kegiatan pelaksanaan dan
hasil kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan. Dari hasil analisis
tersebut menunjukkan bahwa kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan
dapat berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa hal yang masih
perlu ditingkatkan diantaranya :
(1) Kabupaten Sampang saat kegiatan ini dilaksanakan berada level 3
di saat pandemic covid 19 sehingga berpengaruh pada pengelolaan
kelas yang harus menerapkan protokol kesehatan. Peserta didik
41
masuk dengan pola absen ganjil dan genap, sehingga pembelajaran
harus menyesuaikan dengan kondisi peserta dan tentunya perlu
penjadwalan kegiatan pembelajaran yang relatif kuranag kondusif.
(2) Dari hasil monev kegiatan RPK ditemukan bahwa peserta didik
mengumpulkan tugas/proyek dengan tepat mendapat skor paling
rendah dibanding indikator lainnya yakni pencapaian skor 83%.
(3) Materi PjBL yang disampaikan pada siklus 1 masih dasar sehingga
perlu penambahan materi yang sesuai dengan tujuan program
rencana proyek kepemimpinan.
(4) Hasil evaluasi kegiatan RPK hanya mencapai 77%.
5) Tindak Lanjut
Dari hasil refleksi yang telah dilaksanakan dapat dirumuskan
beberapa kegiatan tindak lanjut diantaranya :
 Merencanakan ulang kembali dengan memperhatikan hasil kegiatan
RPK pada siklus 1 karena kekurangcermatan CKS dalam
merencanakan kegiatan RPK sehingga terdapat skor atau ada
kelemahan pada hasil evaluasi kegiatan yang hanya mencapai skor
77% dan diharapkan pada RPK siklus 2 hasilnya meningkat.
 Peningkatan skor pada peserta didik mengumpulkan tugas/proyek
dengan tepat mendapat skor paling rendah dibanding indikator lainnya
yakni pencapaian skor 83% dan pada siklus 2 hasilnya meningkat.
 Penambahan atau review Materi PjBL yang disampaikan pada RPK
siklus 1 agar disempurnakan pada RPK Siklus 2.
.
b. Siklus 2
Dari hasil refleksi pada siklus 1 maka kami merencanakan untuk
melanjutkan kegiatan rencana proyek kepemimpinan pada siklus 2 dengan
memperhatikan kelemahan atau yang belum tercapai pada siklus 1.
Kegiatan siklus 2 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Persiapan
a) Menyusun program perencanaan tindakan (panduan kegiatan)
42
b) Menentukan narasumber, panitia dan peserta
c) daftar hadir narasumber, daftar hadir panitia, dan daftar hadir
peserta
d) Membuat undangan untuk narasumber dan peserta
e) Menyiapkan materi-materi dan narasumber
2) Pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan
a) Mencatat kejadian-kejadian dari awal hingga akhir.
b) Rangkaian kegiatan IHT Implementasi pembelajaran Project Based
Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak
kreatif di Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMKN 2
Sampang sebagai berikut :
Pembukaan
 Peserta mulai datang jam 08.30 WIB ke Ke ruang Meeting
tempat acara diadakan. Kepala sekolah SMKN 2 Sampang
datang keacara pada jam 08.45 WIB sedangkan pemateri tepat
08.50 sudah berada di ruang kegiatan. Peserta dihadiri 18
Orang dari 21 Orang yang diundang. Peserta termasuk panitia
yang berasala dari guru produktif, adaftif dan normatif serta
guru BK sesuai daftar hadir. Kegiatan tetap memperhatiakn
protokol kesehatan.
 Pengisian daftar oleh peserta.
 Kegiatan RPK dimulai 09.00 WIB dengan Pembawa acara Ibu
Musrifah, S.Pd. Ibu Musrifah mengawali acara dengan
pembacaan agenda acara mulai awal sampai akhir.
 Acara pembukaan dibuka dengan pembacaan basmalah.
 Acara kedua sambutan dari CKS atas nama panitia
penyelenggara yang menyampaikan seputar program RPK di
SMK Negeri 2 Sampang berfokus pada penerapan project
based learning dalam pembelajaran RPK siklus 2.
 Acara dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah Bapak Drs.
Mukani, MM. Dalam sambutannya Pak Mukani mengharap
43
kegiatan ini berdampak pada pembelajaran. SMKN 2 Sampang
merintis menjadi SMK BLUD. Dimana pembelajarannya harus
menghasilkan produk yang layak jual. Menurut Pak Mukani,
PjBL selaras dengan program kemendikbud agar SMK
menghasilkan sesuatu/produk yang menjadi produk unggulan
disekolahnya masing-masing.
 Acara pembukaan ditutup dengan doa yang dipimpina Bapak
Ust. Dzikrullah Jamaluddin.
Pelaksanaan
 Kegiatan RPK “Penerapan Project Based Learning untuk
Meningkatkan Keterampilan Siswa Berfikir dan Bertindak
Kreatif” mengundang Pemateri dari SMKN 1 Robatal yakni
Bapak Imam Syafi’ie, S.Pd.,Gr
 Sesi penyampaian materi di moderatori oleh Bapak
Muhammad Aris, ST Kakomli Teknik Pengelasan SMKN 2
Sampamg.
 Bapak Aris memoderatori pemapari materi dengan ucapan
salam yang disambut meriah oleh peserta.
 Biodata pemateri dibacakan oleh Moderator.
 Bapak Imam menyampaikan materi Project Based learning
dengan rincian materi sebagai berikut
 Sintak Project Based learning dijelaskan dengan
menggabungkan dengan kecakapan abad 21
 Penerapan Project Based learning dikelas untuk
meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif siswa
dijelaskan menggunakan slide PPT dengan penekanan
apa yang dilakukan guru dan murid sesuai dengan
sintak PjBL.
 Penjelasan dilakukan dengan mengaitkan contoh-contoh
yang ada dilingkungan sekitar.
44
 Pemaparan materi selesai tepat jam 10.20 WIB
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
 Setelah penyampaian materi selesai, Bapak Aris selaku
moderator memberikan kesempatan peserta untuk berdiskusi
dengan pemateri melalui sesi pertanyaan. Kesempatan
Pertanyaan pertama diberikan kepada Bapak Taqdirul Azis
Sumszah :
Pertanyaan : Bagaimana mengelompokkan peserta didik
dengan model Project Based learning agar komposisi ideal ?
Jawaban : Bapak Imam menjawab Bahwa dalam
pengelompokan peserta didik harus menyesuaikan dengan
kemampuan siswa. Jangan sampai mengelompok dengan teman
akrab atau sama2 pintar. Atau kelompok menjadi hiterogen
bukan homogen.
Pertanyaan kedua dari Bapak muhammad Syafiih waka
Kurikulum SMKN 2 Sampang.
Pertanyaan : Apakah Boleh pembelajaran menggunakan
Project Based learning gurunya bisa di bentuk team
teaching atau lintas mapel?
Jawaban Bapak Imam Syafi’ie, S.Pd.Gr : Secara pelaksanaan
mungkin bisa, namun apakah efektif atau tidak bergantung
pada guru pengajar. Untuk lintas mapel bukan menggunakan
Project Based learning lagi namun menggunakan pembelajaran
STEAM.
Pertanyaan ketiga dari Bapak Komaruddin, S.Pd, guru TKR
Pertanyaan : Apakah dasar penerapan Project Based
learning bisa membuat siswa berpikir dan bertindak
kreatif ?
45
Jawaban : awalnya dengan melihat raport mutu. Dari raport
mutu ditemukan bahwa peserta didik masih rendah dalam
kreatifitas, sehingga dibutuhkan solusi. Dar sekian banyak
solusi kami menggunakan Project Based learning
 Tidak ada pertanyaan tantang materi Project Based learning
dari peserta karena peserta IHT sudah paham.
 Peserta tidak ada yang bertanya lagi maka moderator menutup
kegiatan pemaparan materi dengan kata Alhamdulillah disertai
doa kafaratul majlis.
Penutup
 Acara terakhir penyampaikan informasi seputar penerapan
Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir
dan bertindak kreatif berupa :
1. Himbauan dengan selesaianya kegiatan IHT ini para guru
pengajar yang menjadi peserta IHT untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan model project based
learning.
2. Panitia atau CKS akan melakukan monitoring pada
penerapan Project Based learning dikelas untuk
meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif siswa.
3. Guru pengajar bisa berdiskusi dengan CKS apabila
menemui kendala saat penerapan Project Based learning
dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.
 Acara terakhir foto bersama selurh peserta dengan pemateri.
3) Pengolahan data hasil monev kegiatan Pelaksanaan Proyek
kepemimpinan
a) Pendistribusian dan pengisian instrument monitoring dan evaluasi
(monev) melalui Google Forms
b) Mengolah data hasil monev dengan menggunakan microsoft excell
46
99,44%
0,56%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Ya Tidak
Monitoring Pelaksanaan Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan)
Keterlaksanaan RPK
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan kegiatan siklus 2. Instrumen monitoring yang
digunakan tetap sama dengan instrumen monitoring pada siklus 1.
Hasil monitoring pada siklus 2 kemudian dinalisis dan dievaluasi
tingkat keberhasilan pelaksanaan siklus 2. Dari hasil rekapitulasi dan
analisis instrumen tersebut dihasilkan data sebagai berikut
Tabel 3.2
Rekapitulasi Monev Siklus 2
No Nama Instrumen Hasil Monev
1 Keterlaksanaan kegiatan RPK 99,44%
2 Peningkatan kompetensi calon kepala sekolah 98%
3 Evaluasi hasil kegiatan RPK 95%
4 Peningkatan prestasi peserta didik 82%
5 Pencapaian students wellbeing 84%
a) Keterlaksanaan Kegiatan RPK siklus 2
Gambar 3.10 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK Siklus 2
Dari gambar 3.1 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK
menunjukkan bahwa hasil monev keterlaksanaan rencana proyek
kepemimpinan mencapai skor 99,4%. Dengan skor ini menunjukkan
47
bahwa keterlaksanaan rencana proyek kepemimpinan dalam bentuk in
house training masuk kategori sangat baik. Ada 0,56% belum
terlaksana dikarenakan menyanyikan lagu Indonesia raya tidak masuk
dalam acara RPK dan ini merupakan kekuranghati-hatian CKS dalam
mengkemas acara RPK. Sudah menjadi kewajiban bahwa setiap acara
formal dalam instansi pemerintah harus menngendakan menyanyikan
lagu Indonesia.
b) Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK
Siklus 2
Instrumen peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 diisi oleh guru sebagai reponden
dengan menggunakan google form yang dikirim melalui whatsapp
(gambar disajikan grafik google form dan grafik rekapitulasi hasil
monev menggunakan microsoft excell), hasilnya sebagai berikut :
Gambar 3.11 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Kepribadian)
48
Gambar 3.12 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Sosial)
Gambar 3.13 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah
Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Kewirausahaan)
49
98% 98% 98% 98%
100% 100%
98%
96%
97%
98%
99%
100%
101%
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan
Hasil AKPK Siklus 2
K. KEPRIBADIAN
K. SOSIAL
K. KEWIRAUSAHAAN
90% 90% 90% 90% 90%
100%
10% 10% 10% 10% 10%
0%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
A1 A2 B1 B2 C1 C2
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan
Hasil AKPK Siklus 2
SERING
CUKUP
KADANG-KADANG
TIDAK PERNAH
Gambar 3.14 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2
Dari Gambar 3.14 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala
Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK, menunjukkan bahwa jawaban
responden (guru, tendik, dll) mayoritas menjawab sering pada
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kewirausahaan dengan
skor di atas 90%. Setelah direkapitulasi jawaban dari responden (guru,
tendik, dll), hasilnya dapat dilihat Gambar 3.15 Grafik Peningkatan
Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK per indikator
monev sebagai berikut :
Gambar 3.15 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi
Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2
50
Keterangan :
A1 Perkataan baik saya selaras dengan tindakan yang saya lakukan.
A2
Cara saya dalam berbicara bersikap, dan berprilaku diteladani baik warga sekolah
msayarakat.
B1
Saya terlibat aktif menjadi pengurus organisasi sosial kemasyarakatan d ilingkungan
tempat tinggal saya.
B2
Saya memahami cara melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program dan
kegiatan kerjasama dengan perseorangan dan institusi pemerintah swasta.
C1
Saya memahami program-program Inovatif yang bisa meningkatkan keefektifaan
sekolah dengan baik.
C2
Saya memiliki pengalaman dalam meningkatkan keinginan warga sekolah dalam
pengetahuaan dan keeterampilan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah.
Berdasarkan Gambar 3.15 Grafik Skor Per Indikator
Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK
Siklus 2, dapat dilihat rata-ratabpencapaian skor untuk prningkatan
kompetensi calon kepala sekolah mencapai 98%. Ini artinya bahwa
calon kepala sekolah dalam peningkatan kompetensinya masuk
kategori sangat baik.
c) Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Sikus
2
Gambar 3.16 Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana
Proyek Kepemimpinan) Sikus 2
51
80% 80%
90%
80%
20% 20%
5%
20%
0% 0%
5%
0%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
A1 A2 A3 A4
Evaluasi Hasil Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan)
SANGAT BAIK
BAIK
CUKUP
KURANG
95% 95%
96%
95%
95%
94%
95%
95%
96%
96%
97%
A1 A2 A3 A4 R. SKOR
Evaluasi Hasil Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan)
PEROLEHAN SKOR
Gambar 3.17 Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana
Proyek Kepemimpinan) Sikus 2
Instrumen monitoring dan evaluasi untuk hasil kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan) diisi oleh para peserta in house
training menggunakan google formulir yang dishare melaui aplikasi
whatsapps. Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek
Kepemimpinan) dapat dilihat pada gambar 3.16 dan 3.17.
Gambar 3.18 Grafik Skor Per Indikator Evaluasi Hasil Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2
52
Berdasarkan gambar 3.17 grafik hasil evaluasi Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2 dapat diperoleh gambaran
umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat
baik berkisar diantara 80 – 90 %. Responden menjawab baik berkisar
20 – 30 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 0 – 10%.
Untuk perolehan skor per indikator hasil evaluasi Kegiatan RPK
(Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2 diatas 90% dengan skor
rata-rata 95% (gambar 3.18) ini artinya skor yang diperoleh untuk hasil
evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2
masuk kategori baik.
d) Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2
Gambar 3.19 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan
RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik Siklus 2
53
24%
19%
23% 24%
32%
36%
31% 31%
3% 4% 5% 4%
0% 1% 0% 1%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
K1 K2 K3 K4
Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik
SANGAT BAIK
BAIK
CUKUP
KURANG
Gambar 3.20 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan
RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik Siklus 2
Berdasarkan gambar 3.20 grafik Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik Siklus 2 dapat diperoleh gambaran umum tentang
hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat baik berkisar
diantara 19 – 24 %. Responden menjawab baik berkisar 31 – 36 %
sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 3 – 5%.
Untuk perolehan skor per indikator Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik Siklus 1 dibawah 85% dengan skor rata-rata 82%,
(gambar 3.21) ini artinya skor yang diperoleh untuk Dampak
Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 masuk kategori baik.
54
84%
81%
83% 83%
82%
79%
80%
81%
82%
83%
84%
K1 K2 K3 K4 R. SKOR
Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK
terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi
Peserta Didik
SKOR PER INDIKATOR
Gambar 3.21 Grafik Skor per Indikator Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2
e) Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2
Penyebaran instrumen Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid) diisi oleh para peserta diidik menggunakan
google formulir yang dishare melaui aplikasi whatsapps. Setelah
instrumen diisi kemudian direkapitulasi dari google formulir dan
hasilnya dapat dilihat pada gambar 3.22 dan 3.23 sebagai berikut :
Gambar 3.22 Grafik Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid) Siklus 2
55
43%
33%
44% 44%
53%
40%
52%
58%
50% 51%
41%
54%
4%
8% 6% 5% 5% 6%
2% 1% 0% 0% 1% 0%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
SW1 SW2 SW3 SW4 SW5 SW6
Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid)
SANGAT BAIK
BAIK
CUKUP
KURANG
84%
81%
84% 85%
86%
83%
84%
78%
79%
80%
81%
82%
83%
84%
85%
86%
87%
SW1 SW2 SW3 SW4 SW5 SW6 R.SKOR
Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan
Murid)
SKOR PER INDIKATOR
Gambar 3.23 Grafik Pencapaian Students Wellbeing
(Kebahagiaan Murid) Siklus 2
Gambar 3.24 Grafik Skor per Indikator Pencapaian Students
Wellbeing (Kebahagiaan Murid)
SW1 : Saya senang mampu membuat produk yang lebih variatif
SW2 : Penerapan pembelajaran berbasis proyek membuat saya
selalu tepat waktu dalam mengumpulkan produk.
SW3 : Saya lebih percaya diri dalam membuat karya dengan
menggunakan teknologi.
SW4 : Kreatif membuat saya optimis bisa menghasilkan karya
lebih banyak lagi
56
SW5 : Program pengembangan sekolah ini menumbuhkan sikap
pantanng menyerah dalam menghasilkan karya
SW6 : Kegiatan pembelajaran berbasis proyek mampu
menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif
Berdasarkan gambar 3.23 grafik Pencapaian Students
Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2 dapat diperoleh gambaran
umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab
sangat baik berkisar diantara 40 –44 %. Responden menjawab baik
berkisar 50 – 58 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 1 –
8%.
Untuk perolehan skor per indikator Pencapaian Students
Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2 dibawah 90% dengan skor
rata-rata 84%, (gambar 3.24) ini artinya skor yang diperoleh untuk
Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan
Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 masuk kategori
baik.
Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa keterlaksanaan kegiatan RPK mendapatkan katagori sangat baik
dengan pencapaian skor 99,44%, peningkatan kompetensi calon kepala
sekolah mendapatkan katagori sangat baik dengan pencapaian skor
98%, evaluasi hasil kegiatan RPK mendapatkan katagori baik, dengan
pencapaian skor 95%, peningkatan prestasi peserta didik mendapatkan
katagori baik pencapaian skor 82%, dan pencapaian students wellbeing
mendapatkan katagori baik dengan skor 84%. Data lengkap tentang
pencapaian instrumen di atas dapat dilihat di lampiran laporan ini.
57
Untuk mengetahui peningkatan pelaksanaan dan hasil monev
siklus 1 dan 2 dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3 Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK
SIKLUS 1 dan SIKLUS 2
No Jenis Monev
Ketercapaian
Siklus 1 Siklus 2
1. Keterlaksanaan Kegiatan RPK 99,7% 99,4%
2.
Evaluasi peningkatan kompetensi
CKS berdasarkan hasil AKPK
95% 98%
3. Evaluasi hasil kegiatan RPK 77% 95%
4.
Evaluasi Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap
Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Bagi Peserta Didik
85% 82%
5. Pencapaian Students Wellbeing 85% 84%
Dari tabel 3.3 diatas dapat dilihat adanya kenaikan skor
pencapaian antara sikuls 1 dan 2 namun juga terdapat penurunan. Pada
Keterlaksanaan Kegiatan RPK terjadi penurunan sebesar 0,3%.
Evaluasi peningkatan kompetensi CKS berdasarkan hasil AKPK terjadi
kenaikan sebesar 3%. Kenaikan juga terjadi pada Evaluasi hasil
kegiatan RPK sebesar 22%. Namun sebaliknya terjadi penurunan dari
siklus dan siklus 2 yakni pada Evaluasi Dampak Keberhasilan
Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Bagi Peserta Didik sebesar 3% dan juga pada Pencapaian Students
Wellbeing sebesar 1%. Untuk lebih jelasnya perbandingan siklus 1 dan
siklus 2 dapat dilihat pada gambar 3.25.
58
99,70% 95%
77%
85% 85%
99,40% 98% 95%
82% 84%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
A1 A2 A3 A4 A5
Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK
SIKLUS 1 & SIKLUS 2
Ketercapaian Siklus 1
Ketercapaian Siklus 2
Gambar 3.25 Grafik Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK
SIKLUS 1 dan SIKLUS 2
Keterangan :
A1 : Monitoring Keterlaksanaan Kegiatan RPK
A2 : Evaluasi peningkatan kompetensi CKS berdasarkan hasil
AKPK
A3 : Evaluasi hasil kegiatan RPK
A4 : Evaluasi Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK
terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta
Didik
A5 : Pencapaian Students Wellbeing
f) Refleksi
Dari hasil monitoring dan evaluasi di siklus 1 dan 2 didapat
beberapa simpulan yang bisa menjadi refleksi yaitu :
1. Penerapan PjBL dalam pembelajaran dapat meningkatkan
keterampilan siswa dalam berkreatifitas baik dalam pemikiran
maupun tindakan, dibuktikan dengan pencapaian skor dalam
kategori baik.
2. Penerapan PjBL dalam pembelaran memerlukan dukungan semua
pihak di sekolah agar bisa berjalan dengan lancar.
59
3. Meningkatnya pemahaman guru-guru produktif dalam penerapan
PjBL dalam pembelajaran.
4. Penerapan PjBL berdampak pada peningkatan jumlah produk/karya
siswa yang lebih variatif dan berdaya jual.
5. Perlu memperkaya literatur tentang berbagai produk yang dapat
dihasilkan melalui kegiatan penerapan PjBl.
5. Sumber Daya
Calon kepala sekolah mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah
yang teribat dalam kegiatan ini adalah semua komponen yang ada di sekolah
mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, semua guru, tata usaha dan
petugas lainnya. Semua dilibatkan dalam kegiatan ini baik yang menjadi
panitia, peserta dan juga nara sumber. Sumber dana yang digunakan dalam
kegiatan ini berasal dari dana swakelola dari Calon Kepala Sekolah dan Dana
dari sekolah yang sudah dianggarkan pada standar proses dalam RKAS.
Sedangkan sumber daya lain yang digunakan dalam kegiatan ini seperti alat,
bahan, ruangan, sound, meja, kursi atau apapun yang dibutuhkan untuk
menunjang kegiatan RPK ini telah disediakan pihak sekolah.
6. Metode Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data dalam sangatlah berperan penting dalam
menjaring data yang valid dan reliabel. Metode pengumpulan data yang telah
dilakukan dalam kegiatan ini melalui instrumen monitoring evaluasi, observasi
dan wawancara dengan kepala sekolah, guru-guru produktif, serta peserta didik
yang terlibat dalam kegiatan rencana proyek kepemimpinan.
7. Student Wellbeing
Tujuan akhir sebuah pembelajaran adalah kebahagian peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan
rencana proyek kepemimpinan ini peserta didik senang mampu membuat
produk yang lebih variatif, Penerapan pembelajaran berbasis proyek membuat
peserta didik selalu tepat waktu dalam mengumpulkan produk.peserta didik
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf
15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf

More Related Content

Similar to 15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf

Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya rullykartikawijaya
 
Proker pas/uas smk ganjil 17 18
Proker pas/uas smk ganjil 17 18Proker pas/uas smk ganjil 17 18
Proker pas/uas smk ganjil 17 18Wahyu Amin
 
Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018Desman45Delau
 
Proker pat 2018-2019
Proker pat 2018-2019Proker pat 2018-2019
Proker pat 2018-2019Wahyu Amin
 
Destri saragih merangin tugas pengembangan profesi guru
Destri saragih merangin  tugas pengembangan profesi guruDestri saragih merangin  tugas pengembangan profesi guru
Destri saragih merangin tugas pengembangan profesi guruMaryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Programa kerja wali kelas guru id.com
Programa kerja wali kelas guru id.comPrograma kerja wali kelas guru id.com
Programa kerja wali kelas guru id.comKhaidir Al Falsabi
 
1 laporan-hasil-tindak-kepemimpinan-final
1 laporan-hasil-tindak-kepemimpinan-final1 laporan-hasil-tindak-kepemimpinan-final
1 laporan-hasil-tindak-kepemimpinan-finalReska Frester
 
Cover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilasCover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilasGus Fendi
 
Rencana program sabah lomba 2020
Rencana program sabah lomba 2020Rencana program sabah lomba 2020
Rencana program sabah lomba 2020kkgpailamongan
 
Best practice mulyati cover
Best practice mulyati coverBest practice mulyati cover
Best practice mulyati coverMulyati Rahman
 
RENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH 2018.docx
RENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH 2018.docxRENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH 2018.docx
RENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH 2018.docxARIF KUSMAN
 
Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara TimurLaporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timurindoamaterasu
 
6. a. Contoh Kurikulum Operasional SMP_1.pdf
6. a. Contoh Kurikulum Operasional SMP_1.pdf6. a. Contoh Kurikulum Operasional SMP_1.pdf
6. a. Contoh Kurikulum Operasional SMP_1.pdfAntonius Wuwur
 

Similar to 15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf (20)

Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
 
Proker pas/uas smk ganjil 17 18
Proker pas/uas smk ganjil 17 18Proker pas/uas smk ganjil 17 18
Proker pas/uas smk ganjil 17 18
 
Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018
 
Proker pat 2018-2019
Proker pat 2018-2019Proker pat 2018-2019
Proker pat 2018-2019
 
Destri saragih merangin tugas pengembangan profesi guru
Destri saragih merangin  tugas pengembangan profesi guruDestri saragih merangin  tugas pengembangan profesi guru
Destri saragih merangin tugas pengembangan profesi guru
 
Programa kerja wali kelas guru id.com
Programa kerja wali kelas guru id.comPrograma kerja wali kelas guru id.com
Programa kerja wali kelas guru id.com
 
pengembangan profesi Eka sastrawati sman2 t.ulu
pengembangan profesi Eka sastrawati sman2 t.ulupengembangan profesi Eka sastrawati sman2 t.ulu
pengembangan profesi Eka sastrawati sman2 t.ulu
 
1 laporan-hasil-tindak-kepemimpinan-final
1 laporan-hasil-tindak-kepemimpinan-final1 laporan-hasil-tindak-kepemimpinan-final
1 laporan-hasil-tindak-kepemimpinan-final
 
Laporan pengembangan diri mgmp tik ii
Laporan pengembangan diri mgmp tik iiLaporan pengembangan diri mgmp tik ii
Laporan pengembangan diri mgmp tik ii
 
PKB Tugas individu HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
PKB Tugas individu HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinciPKB Tugas individu HERNANTO,S.Pd  SMA4 - kerinci
PKB Tugas individu HERNANTO,S.Pd SMA4 - kerinci
 
TKJ B.pdf
TKJ B.pdfTKJ B.pdf
TKJ B.pdf
 
Laporan PPL - Junior.pdf
Laporan PPL - Junior.pdfLaporan PPL - Junior.pdf
Laporan PPL - Junior.pdf
 
Cover usaid
Cover usaidCover usaid
Cover usaid
 
LAPORAN OJL PPCKS
LAPORAN OJL PPCKSLAPORAN OJL PPCKS
LAPORAN OJL PPCKS
 
Cover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilasCover pd implementasi kurtilas
Cover pd implementasi kurtilas
 
Rencana program sabah lomba 2020
Rencana program sabah lomba 2020Rencana program sabah lomba 2020
Rencana program sabah lomba 2020
 
Best practice mulyati cover
Best practice mulyati coverBest practice mulyati cover
Best practice mulyati cover
 
RENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH 2018.docx
RENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH 2018.docxRENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH 2018.docx
RENCANA KERJA TAHUNAN MADRASAH 2018.docx
 
Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara TimurLaporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
Laporan SM3T Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
 
6. a. Contoh Kurikulum Operasional SMP_1.pdf
6. a. Contoh Kurikulum Operasional SMP_1.pdf6. a. Contoh Kurikulum Operasional SMP_1.pdf
6. a. Contoh Kurikulum Operasional SMP_1.pdf
 

Recently uploaded

GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 

Recently uploaded (6)

GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 

15 - AHMAD FAUZI - TUGAS 03-OJT 2-CKS_2021.pdf

  • 1. i LAPORAN PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH Oleh : AHMAD FAUZI, S.Pd.,Gr NIP. 197807142009021002 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 SAMPANG Jalan Syamsul Arifin Sampang Telp. 0323 324777, Faximele 0323 324777 Website : http://www.smkn2sampang.sch.id, e-mail : smkn_2spg@yahoo.com
  • 2.
  • 3. iii KATA PENGANTAR Pada kesempatan yang berbahagia ini, Tiada kata yang pantas terucap kecuali ungkapan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala nimat, karunia dan keridhoannya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini dengan tepat waktu yang berjudul: “Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Berpikir dan Bertindak Kreatif di SMKN 2 Sampang Tahun 2021”. Laporan ini berisi rangkaian kegiatan selama penulis mengikuti diklat calon kepala kepala sekolah Tahap IV Tahun 2021. Mulai dari OJT1, IST1, OJT2 dan IST2. Penulisian laporan ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh calon kepala sekolah sesuai dengan jadwal penulisan laporan. Penulisan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme calon kepala sekolah dalam bentuk penulisan karya tulis ilmiah yang akan didokumentasikan sebagai bukti fisik dan tugas akhir dalam mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah Tahun 2021. Tak Lupa kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah banyak berkontrisbusi dalam penyelesaian laporan ini, tanpa dukungan dan bantuan bapak/ibu kami merasa berat untuk menyelesaikan laporan ini, antara lain kepada : 1. Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS), yang telah mengarahkan kegiatan ini, sejak kegiatan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah, sampai pada kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah. 2. Bapak Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami untuk mengikuti seleksi dan diklat Calon Kepala Sekolah tahap IV tahun 2021 sebagai salah satu persyaratan dalam pengangkatan menjadi kepala sekolah. 3. Ibu Suhartatik, S.Pd.,M.Psi selaku Kepala bidang GTK Dinas Pendidikan Provinis Jawa Timur yang telah berjuang dan mengawal kegiatan diklat calon kepala sekolah tahun 2021 sampai selesai.
  • 4. iv 4. Bapak H. Assyari, S.Pd.,M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sampang yang telah memberikan dukungan, arahan dan bimbingan kepada kami mulai mengikuti seleksi administratif sampai diklat calon kepala sekolah tahap IV tahun 2021. 5. Ibu Erna Indawati, SE.,M.Pd, Narasumber inspiratif dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS) dengan penuh kesabaran dan arif bijaksana mendampingi, membimbing kami dengan penuh semangat, tidak pernah lelah melakukan pembimbingan satu persatu peserta, dan juga telah membekali kami pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme dalam rangka mempersiapkan kami menjadi calon Kepala Sekolah yang membawa misi perubahan yang lebih baik saat menjadi kepala sekolah nantinya. 6. Bapak Drs. MUKANI, MM, selaku Kepala SMKN 2 Sampang, wakasek, guru, tenaga kependidikan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dan kajian manajerial dalam rangka peningkatan kompetensi calon kepada sekolah dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan ide gagasan pemecahan masalahnya. 7. Ibu RAHMAWATI, S.Pd.,M.Si, Selaku Kepala SMKN 1 Robatal Kab. Sampang beserta wakasek dan stafnya, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan Magang di sekolah yang dipimpinnya dalam rangka peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dalam bidang kompetensi supervisi dan juga diberikan kesempatan melakukan kajian manajerial di SMKN 1 Robatal kabupaten Sampang. 8. Bapak/Ibu Peserta diklat CKS Tahap IV khsuusnya kelas C yang saling membantu mengisi kekurangan satu sama lain pada semua kegiatan DIKLAT Calon Kepala Sekolah tahun 2021 mulai dari OJT1, IST1, OJT2 dan IST2. Apa yang kita lakukan semoga menjadi kenangan dan amal dalam peningkatan calon kepala sekolah. 9. Anakku Peserta Didik SMKN 2 Sampang, yang telah berpartisipasi sekaligus menjadi Sampel dalam melakukan kegiatan RPK ini, terima kasih dan
  • 5. v penghargaan tak lupa kami persembahkan kepada generasi calon penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa ke depan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini tidak tertutup kemungkinan ditemukan berbagai kekurangan maupun kekeliruan, baik yang menyangkut isi maupun teknik penulisan. Oleh Karena itu, dengan lapang dada penulis berharap buah-buah pikiran dan masukan maupun kritikan demi penyempurnaan Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini. Akhirnya, besar harapan kami semoga Laporan Tindak Lanjut (RTL) ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Sampang, Nopember 2021 Penulis, Ahmad Fauzi, S.Pd.,Gr
  • 6. vi DAFTAR ISI Halaman Sampul/Cover ................................................................................. i Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii Kata Pengantar ............................................................................................... iii Daftar Isi ......................................................................................................... vi Daftar Tabel ..................................................................................................... vii Daftar Gambar.................................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Tujuan ...................................................................................... 4 C. Hasil yang diharapkan ............................................................. 5 BAB II PROFIL SEKOLAH A. Profil Sekolah Magang 1 ......................................................... 6 B. Profil Sekolah Magang 2 .......................................................... 16 BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN A. Rencana Proyek Kepemimpinan .............................................. 25 B. Pelasanaan Kajian Managerial ................................................. 60 C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi ...................................... 69 BAB IV PENUTUP A. Simpulan .................................................................................. 78 B. Saran ........................................................................................ 79 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80 Link Youtube Video Unjuk Kerja .................................................................. 81 Lampiran – Lampiran ..................................................................................... 82 1. Matriks RPK 2. Jurnal Kegiatan Harian 3. Rekap hasil monev RPK (5 macam) 4. Contoh Instrumen monev RPK yang sudah terisi 5. Bukti-bukti kegiatan RPK (contoh: undangan, daftar hadir, notulen, foto) 6. Matriks KM 7. Contoh instrumen monitoring dan evaluasi KM yang sudah terisi 8. Bukti kegiatan KM (daftar hadir, notulen/catatan/foto kegiatan 9. Matriks PK 10. Contoh instrumen monitoring dan evaluasi PK yang sudah terisi 11. Bukti kegiatan PK (daftar hadir, notulen/catatan/foto kegiatan)
  • 7. vii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Rekapitulasi Monev Siklus 1 ................................................... 33 Tabel 3.2 Rekapitulasi Monev Siklus 2 ................................................... 46 Tabel 3.3 Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK Siklus 1 dan Siklus 2 ............................................................... 57 Tabel 3.4 Pencapaian AKPK Calon Kepala Sekolah ................................ 69 Tabel 3.5 Jadwal Kunjungan ke SMKN 1 Robatal .................................. 71
  • 8. viii DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK Siklus 1 ...................... 33 Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1 .......................................... 34 Gambar 3.3 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1 ............... 35 Gambar 3.4 Grafik Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 ............................. 36 Gambar 3.5 Grafik Perolehan Skor per Indikator Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 .... 36 Gambar 3.6 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik .......................................................................... 37 Gambar 3.7 Grafik Skor per Indikator Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik ............................................. 38 Gambar 3.8 Grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid). 39 Gambar 3.9 Grafik Skor per Indikator Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) ............................................. 39 Gambar 3.10 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK Siklus 2 ....................... 46 Gambar 3.11 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Kepribadian ............................................................................ 47 Gambar 3.12 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Sosial) ....... 48 Gambar 3.13 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Kewirausahaan) ....................................................................... 48 Gambar 3.14 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 ............... 49 Gambar 3.15 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 ................ 49
  • 9. ix Gambar 3.16 Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Sikus 2 ........................................... 50 Gambar 3.17 Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Sikus 2 ............................................ 51 Gambar 3.18 Grafik Skor Per Indikator Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2... 51 Gambar 3.19 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 .................................................. 52 Gambar 3.20 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2.................................................... 53 Gambar 3.21 Grafik Skor per Indikator Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 ................................ 54 Gambar 3.22 Grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2 .............................................. 54 Gambar 3.23 Grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2 ............................................. 55 Gambar 3.24 Grafik Skor per Indikator Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) .......................................... 55 Gambar 3.25 Grafik Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK SIKLUS 1 dan SIKLUS 2 .................................................... 58 Gambar 3.26 Rekapitulasi Monev Kajian Manajerial ................................ 68 Gambar 3.27 Grafik Analisis Kebutuhan Peningkatan kompetensi berdasarkan jawaban instrumen............................................. 76 Gambar 3.28 Grafik Analisis Kebutuhan Peningkatan kompetensi berdasarkan skor pencapaian per instrumen .......................... 77 Gambar 3.29 Rekapitulasi Monev Peningkatan Kompetensi .................... 77
  • 10. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepala Sekolah adalah guru yang diangkat dan diberikan tugas sebagai Kepala Sekolah yang bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan mengelola, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah menetapkan bahwa ada 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap para kepala sekolah, mereka diharapkan mampu melaksanakan fungsinya baik sebagai manajer dan leader di sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah menyebutkan bahwa seorang Kepala Sekolah harus memiliki standar minimal kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki. Komponen kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah adalah kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan kompetensi sosial. Dengan memiliki kelima kompetensi tersebut diharapkan menjadi seorang kepala sekolah yang profesional yaitu kepala sekolah yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Pada tahap pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah dilatih untuk melakukan pengamatan (observasi), mengidentifikasi masalah pembelajaran, melakukan refleksi atas hasil observasi, mencari alternatif pemecahan masalah dan menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah. Calon kepala sekolah diberi kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan dan hasil kegiatan serta merefleksikan tindakan yang dilakukan. Untuk kegiatan diklat Calon Kepala Sekolag tahun 2021 dirancang dan disusun dalam 4 tahap kegiatan yaitu : On-the Job Training (OJT) 1, In-Service Training (IST) 1, On-the Job Training (OJT) 2 dan In-Service Training (IST) 2
  • 11. 2 dengan pola 300 (tiga ratus) jam pelajaran. Kegiatan IST 1 dilaksanakan selama 50 JP, OJT 1 dilaksanakan selama 20 JP, OJT 2 dilaksanakan selama 200 JP dan IST 2 dilaksanakan selama 30 JP. Pada kegiatan OJT 1 yang dilaksanakan pada tanggal 24 September 2021, calon kepala sekolah di minta untuk melaksanakan dan mempelajarai Analisis Kebutuhan Peningkatan Kompetensi (AKPK) yang dimiliki, menganalisis permasalahan yang terjadi disekolah dan merumuskan pemecahan masalah yang ada di sekolah. Setelah menemukan permasalahan di sekolah calon kepala sekolah diminta untuk merencanakan kegiatan yang dapat memecahkan masalah tersebut. Rencana kegiatan itu dinamakan dengan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) yang nantinya dilaksanakan di sekolah sendiri pada saat OJT 2. Pada kegiatan IST 1 yang dilaksanakan pada tanggal 01 s/d 04 Oktober 2021, calon kepala sekolah diberi materi tentang kelima kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yaitu : kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan kompetensi sosial. Pada kegiatan OJT 2 yang dilaksanakana mulai tanggal 06 Oktober sampai dengaan 26 Nopember 2021 kegiatan utama yang dilakukan adalah menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan ketika nanti menjadi seorang kepala sekolah, mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari di IST 1 dan meningkatkan kompetensi di sekolah lain. Dalam kegiatan OJT 2 ini calon kepala sekolah melaksanakan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) yang dilaksanakan di sekolah sendiri. Kegiatan RPK ini adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah pembelajaran yang terjadi di sekolah yang berasal dari 4 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses (SP), dan Standar Penilaian Pendidikan (SPP). Masalah di empat standar tersebut diambil satu masalah yang paling pokok yaitu yang nilainya paling rendah berdasarkan nilai rapor mutu sekolah, hasil EDS atau hasil pemetaan SNP sekolah. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dapat berupa workshop, in house training, seminar, rapat kerja dan sebagainya yang bertujuan untuk memecahkan satu masalah utama di rapor
  • 12. 3 mutu, hasil EDS atau hasil pemetaan SNP dengan gagasan pemecahan masalah yang solutif dan inovatif. SMKN 2 Sampang sebagai tempat sekolah magang 1, CKS menentukan satu masalah utama berdasarkan pemetaan hitung informasi mutu 8 SNP yaitu pada Standar Kelulusan poin 1.3.1 yaitu “Lulusan belum memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif yang belum mencapai SNP. Dengan masih banyaknya lulusan yang belum mempunyai belum memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif sehingga banyak siswa saat pemagangan masih belum memenuhi standart DUDIKA, selanjutnya lulusan juga masih belum memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) menulis dalam bahasa dan gaya sendiri (2) menggunakan TIK dalam berkomunikasi (3) memodifikasi karya yang ada dan (4) membuat kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sekolah menyelenggarakan pembelajaran saintifik dengan model Project Base Learning (PjBL). Oleh karena itu masalah utama ini diangkat ke kegiatan RPK dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif siswa SMKN 2 Sampang khususnya kompetensi keahlian Teknik pemesinan. Harapannya dengan menggunakan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kompetensi keterampilan berpikir dan bertindak kreatif siswa SMKN 2 Sampang. Berdasarkan uraian masalah utama di atas, maka kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan di SMKN 2 Sampang diberi judul “Penerapan Project Based Learning untuk meningkatkan Keterampilan Siswa berfikir dan bertindak kreatif”. Kegiatan lain yang dilakukan di OJT 2 ini adalah Peningkatan Kompetensi (PK). Peningkatan Kompetensi ini adalah kegiatan calon kepala sekolah yang dilaksanakan di sekolah lain atau di sekolah magang 2 untuk meningkatkan kompetensi terlemah calon kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK. Calon kepala sekolah dapat belajar dan menimba pengalaman di sekolah lain yang memiliki keunggulan dan prestasi sehingga mampu meningkatkan kompetensi yang menjadi kelemahannya. Yang menjadi kelemahan pada CKS adalah kemampuan
  • 13. 4 supervisi. Pembelajaran dapat melalui wawancara, studi dokumen, atau observasi kegiatan yang dilakukan kepala sekolah mentor. Selain dua kegiatan di atas, seorang calon Kepala Sekolah dalam kegiatan di OJT2 juga harus melakukan kajian manajerial (KM). Kajian manajerial meliputi 8 standar pendidikan baik yang ada di sekolah magang 1 maupun di sekolah magang 2. Kajian manajerial harus mengacu pada nilai yang ada di rapor mutu menitik beratkan pada indicator yang perlu mendapat perhatian khusus. Tujuan utama melakukan kajian manajerial adalah melihat potensi atau kekuatan yang ada di sekolah dan mempertimbangkan tantangan yang ada. Dari kekuatan dan tantangan itu CKS membuat satu rekomendasi strategi untuk meningkatkan potensi yang dimiliki sekolah. Sekolah magang magang 1 yaitu SMKN 2 Sampang dan sekolah magang 2 di SMKN 1 Robatal Sampang. Kegiatan ditutup dengan IST2 yang dilaksanakan pada tanggal 02 Desember s/d 5 Desember 2021 dengan rangkaian acara presentasi dan gelar karya. Gelar karya dan presentasi adalah aktifitas peserta menampilkan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan berupa hasil inovasi yang dilakukan selama rencana proyek kepemimpinan dalam bentuk 1) pemaparan pelaksanaan RTL 2) penayangan video video kegiata RTL dan display bukti-bukti kinerja hasil RTL. B. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini antara lain : 1. Calon Kepala sekolah merencanakan, melaksanakan, melakukan monitoring evaluasi dan refleksi serta rencana tindak lanjut Rencana Proyek Kepemimpinan. 2. Calon Kepala Sekolah melaksanakan kegiatan manajerial 8 SNP di SMKN 2 Sampang (sekolah magang 1) dan SMKN 1 Robatal Sampang (sekolah magang 2) 3. Calon Kepala sekolah meningkatkan kemampuannya pada bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial bagi calon kepala sekolah;
  • 14. 5 4. Calon Kepala sekolah meningkatkan kompetensi yang lemah berdasarkan hasil AKPK sebagai calon kepala sekolah. 5. Calon Kepala sekolah membuat laporan rencana tindak lanjut sesuai rambu- rambu pelaksanaan kegiatan. C. Hasil yang diharapkan Hasil yang diharapkan program diklat penyiapan Calon Kepala Sekolah t a h u n 2 0 2 1 melalui kegiatan On The Job Training (OJT) diharapkan dapat menghasilkan calon kepala sekolah yang kompeten dan profesional sehingga : 1. Calon Kepala sekolah mampu merencanakan, melaksanakan, melakukan monitoring evaluasi dan refleksi serta rencana tindak lanjut Rencana Proyek Kepemimpinan. 2. Calon Kepala Sekolah mampu melaksanakan kegiatan manajerial 8 SNP di SMKN 2 Sampang (sekolah magang 1) dan SMKN 1 Robatal Sampang (sekolah magang 2) 3. Calon Kepala sekolah mampu meningkatkan kemampuannya pada bidang pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial bagi calon kepala sekolah; 4. Calon Kepala sekolah mampu meningkatkan kompetensi yang lemah berdasarkan hasil AKPK sebagai calon kepala sekolah. 5. Calon Kepala sekolah mampu membuat laporan rencana tindak lanjut sesuai rambu-rambu pelaksanaan kegiatan.
  • 15. 6 BAB II PROFIL SEKOLAH A. Profil Sekolah Magang 1 (SMKN 2 Sampang) SMK merupakan sekolah kejuruan yang mempersiapkan sumber daya manusia yang siap kerja, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Pada era globalisasi ini tamatan tamatan SMK sangat dibutuhkan, untuk itu secara tidak langsung SMKN 2 Sampang harus dapat mempersiapkan lulusan yang berkualitas, siap kerja, siap latih dan siap lanjut. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Sampang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berdiri dengan SK Pendirian nomor : 188/209/KPTS/013/2010 tertanggal 27 April 2010. SMKN 2 Sampang juga memperoleh SK Ijin Operasional : 188/209/KPTS/013/2010 tertanggal 27 April 2010. Pada awal berdirinya SMKN 2 Sampang hanya memiliki 3 kompetensi keahlian yang dibuka antara lain Teknik Pemesinan, teknik pengelasan dan teknolohi pengolahan hasil pertanian. SMKN 2 Sampang berada di Jalan Syamsul Arifin No. 9A Kabupaten Sampang Jawa Timur 69215. SMKN 2 Sampang Sekolah menempati tanah dengan luas 30.000 m2 . Banyak yang tidak tahu bahwa awalnya, tanah yang ditempati oleh SMKN 2 Sampang merupakan stadion kerapan sapi. Stadion yang digunakan untuk kompetisi kerapan sapi, budaya asli Pulau Madura. Pada Awal tahun ajaran 2012/2013 SMKN 2 Sampang merupakan unit sekolah baru dengan status sebagai Sekolah Rintisan Berstandar Internasional (RSBI). Akan tetapi, pada tahun 2013 Mahkamah Konstitusi mengeluarkan keputusan penghapusan Sekolah Berstandar Internasional, sehingga saat ini SMKN 2 Sampang berstatus kembali ke semula yaitu sekolah pemerintah pada umumnya. SMK Negeri 2 Sampang merupakan salah satu sekolah yang didirikan oleh pemeritah untuk menyongsong era globalisasi dan informasi modern sehingga diharapkan mampu mencetak generasi penerus Bangsa yang memiliki daya saing yang unggul di masa yang akan datang. Saat ini SMK Negeri 2 Sampang telah memiliki 5 kompetensi keahlian yang semuanya berbasis
  • 16. 7 teknologi, yaitu: Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan, Agrobisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Multimedia dan Teknik Kendaraan Ringan. SMK Negeri 2 Sampang hingga sekarang memiliki 27 Rombel dengan fasilitas yang cukup memadai antara lain : Ruang Kelas, Ruang Guru, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakasek, Ruang Kompetensi Keahlian, Ruang Perpustakaan, Lab, Bengkel, Unit Produksi, Musholla, sarana olahraga dll. Kurikulum SMKN 2 Sampang pada tahun pelajaran ini menggunakan Kurikulum 2013 revisi untuk kelas X, XI, dan XII. Kegiatan belajar mengajar di SMKN 2 Sampang terbagi menjadi dua waktu pelajaran yaitu waktu pelajaran jika ada upacara atau apel dan waktu pelajaran jika tidak ada upacara atau apel. Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 07.00 tepat, jika tidak ada upacara kegiatan pembelajaran diawali dengan tadarus dan menyanyikan lagu Indonesia Raya selama 15 menit pertama kemudian dilanjutkan jam pelajaran berikutnya. Siswa di sekolah ini sebagian besar mempunyai minat pada bidang teknologi rekayasa dan teknologi informasi dan komunikasi. Berhubungan dengan minat dan bakat siswa di atas, terbukti dari minat dan bakat tersebut siswa banyak menghasilkan prestasi, terutama prestasi dalam bidang teknologi rekayasa. Tenaga pendidik di SMKN 2 Sampang telah memiliki rasa profesionalisme sebagai seorang guru. Hal ini tampak pada kinerja para guru di sekolah tersebut. Sebagian besar guru telah menempuh strata 1 sarjana pendidikan. Dan para guru mengajar sesuai dengan bidang yang ditempuh pada saat memperoleh gelar sarjana. Saat ini SMKN 2 Sampang sudah menamatkan siswanya 10 kali kelulusan dengan rata- rata kelulusan 99% tiap tahun. Lulusannya sebagian besar sudah bekerja, kuliah, dan berwirausaha. Sedangkan jumlah Guru SMKN 2 Sampang saat ini sebanyak 68 orang, terdiri dari 31 orang PNS dan 37 orang GTT serta Jumlah tenaga administrasi Sekolah sebanyak 22 Orang yang terdiri dari 3 PNS dan 19 PTT/honorer dan 7 tenaga kebersihan/caraka satpam. Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMKN 2 Sampang adalah OSIS, kepramukaan, band, English Club, mading, sepak bola, futsal, pencak silat, karate, bola basket, komputer. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualitasnya.
  • 17. 8 SMKN 2 Sampang dipimpin oleh Drs. Mukani, MM. Pak Mukani panggilan akrabnya merupakan kepala sekolah ke-2. Sebelumnya SMKN 2 Sampang dipimpin oleh Drs. Muhammad Ghozali mulai sekolah berdiri sampai tahun 2019. SMKN 2 Sampang menjadi juga kerjasama dengan berbagai instansi ataupun DUDIKA yang tersebar di Madura maupun luar Madura. Visi, misi dan tujuan SMKN 2 Sampang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Visi SMKN 2 Sampang "Menjadi SMK yang dapat mencetak tenaga profesional inovatif, berbudaya, berdaya saing global, mampu mengembangkan sumber daya lokal, berbasis imtaq dan iptek serta berwawasan lingkungan" (Be an vacational High School to produce profesional, human resources, certain caulture, having power to competion, having power to develop local resources, as well as having a hold on science and technology by faith and piety and care the environment). 2. Misi SMKN 1 Sampang a. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan pembangunan baik di dalam dan di luar negeri. (increase the middle level manpower to fill development needs in domestic and overseas). b. Membekali lulusan dengan keahlian profesi sebagai keunggulan. (Equip graduate with profesional competence as superiority) c. Menghasilkan lulusan yang mampu mandiri sehingga dapat mengembangkan kualitas dirinya secara berkelanjutan. (Produce graduate who can be autonomous until sustainable develop their own). d. Mengembangkan disiplin diri, etos kerja yang tinggi, kreatif dan inofatif. (Develop self discipline, high work ethic, creative and inovative). e. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa pendidikan. (Increase servicing to the people as user of educational services). f. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan pembangunan baik di dalam dan di luar negeri. (increase the middle level manpower to fill development needs in domestic and overseas).
  • 18. 9 g. Membekali lulusan dengan keahlian profesi sebagai keunggulan. (Equip graduate with profesional competence as superiority) h. Menghasilkan lulusan yang mampu mandiri sehingga dapat mengembangkan kualitas dirinya secara berkelanjutan. (Produce graduate who can be autonomous until sustainable develop their own). i. Mengembangkan disiplin diri, etos kerja yang tinggi, kreatif dan inofatif. (Develop self discipline, high work ethic, creative and inovative). j. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa pendidikan. (Increase servicing to the people as user of educational services). k. Mengembangkan kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri untuk peningkatan kualitas dan pemasaran lulusan. (Develop joint cooperation with bussines corporate or industrial corporate to increase quality and graduate marketing) l. Meningkatkan kepedulian dan peran masyarakat dalam membangun pendidikan menengah kejuruan. (Increase the social care to develop vocational school). m. Meningkatkan relevansi program sarana dan prasarana pendidikan menengah kejuruan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan IPTEK dan pasar kerja. (Increase facilities and infrastructure relevance of vocational school to adjust with Science & Technology development and job market). n. Mampu memanfaatkan potensi wilayah untuk pengembangan sekolah sebagai pusat: Budaya, Pelatihan produksi dan jasa, Pengembangan jaringan (networking), Perawatan dan perbaikan (MR). (Capable to use region potention as center of culture, production training and service, Networking Development, Maintenance and Repair). o. Mampu menciptakan produk dan jasa yang berkualitas. (Capable to create quality product and service). p. Melakukan Inovasi di bidang pendidikan sesuai tantangan global secara berkesinambungan. (Do an Inovation in Education to face the sustainable global challenge).
  • 19. 10 3. Tujuan SMKN 2 Sampang Tujuan pendidikan di SMK Negeri 2 Sampang dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Menghasilkan lulusan yang produktif dan kompetitif sesuai dengan bidang keahliannya. b. Mewujudkan sekolah yang bersih, hijau dan sehat. c. Memelihara dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan dunia usaha, industri dan alumni. d. Mewujudkan sekolah sebagai pembinaan iman dan taqwa/budaya religius. e. Semua kelas melaksanakan pendekatan “pembelajaran aktif” pada semua mata pelajaran (Standar Proses) f. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan budaya dan karakter bangsa (SKL) g. Mewujudkan penilaian outentik pada kompetensi kognitif, psikomotor dan afektif sesuai karakteristik mata pelajaran (Standar Penilaian). h. Melaksanakan penilaian hasil belajar oleh pendidik, sekolah dan pemerintah (Standar Penilaian) i. Mewujudkan peningkatan prestasi dan kompetensi lulusan. j. Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing di Industri dan Dunia kerja, wirausaha, dan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi (SKL). k. Mengembangkan budaya sekolah yang bernuansa Industri dan Dunia kerja untuk mencapai tujuan pendidikan menengah kejuruan (Standar Pengelolaan). l. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang menjadi bagian dari pendidikan budaya dan karakter bangsa (SKL) m. Mengembangkan potensi siswa dalam menggunakan pengetahuan dan teknologi (SKL) n. Mengembangkan kemampuan olahraga, dan seni yang tangguh dan kompetitif (SKL) o. Mengembangkan kemampuan KIR, Lomba Ketrampilan Siswa yang kompetitif (SKL)
  • 20. 11 p. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman (Standar Sarana Prasarana) q. Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan dan berbasis IT (Standar Sarana Prasarana) r. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas untuk digunakan dalam proses pembelajaran (Standar Sarana Prasarana) s. Memiliki tenaga guru bersertifikat profesional dan memiliki sertifikat keahlian (Standar Ketenagaan) t. Mengembangkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan (Standar Ketenagaan) u. Menyelenggarakan manajemen berbasis sekolah (Standar Pengelolaan) v. Mengoptimalkan peran komite sekolah sebagai mitra kerja sekolah (Standar Pengelolaan) w. Menumbuhkan semangat budaya mutu secara intensif (SKL) x. Mewujudkan pengelolaan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil (Standar Pembiayaan) y. Mengoptimalkan peran masyarakat dan membentuk jejaring dengan stakeholder (Standar Pengelolaan). Pemetaan pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan oleh SMKN 2 Sampang, calon kepala sekolah melakukan analisis konteks terhadap aspek/kompenen SNP berdasarkan Permendikbud No. 34 Tahun 2018, capaian rapor mutu dari Analisis Pencapaian Mutu (APM) Sekolah Tahun 2020, Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) serta kondisi nyata yang ditemui di sekolah. Hal ini untuk mengetahui capaian apa saja yang berhasil diraih oleh sekolah serta hal yang belum atau ingin dicapai. 1. Standar Kompetensi Lulusan Untuk dimensi sikap, siswa SMKN 2 Sampang memiliki perilaku religius baik, yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, santun, jujur, dan bertanggung jawab. Untuk meningkatkan
  • 21. 12 sikap spritual SMKN 2 Sampang banyak melakukan kegiatan keagamaan seperti mengaji bersama 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan peringatan hari-hari besar keagamaan Sebagian siswa lulusan SMKN 2 Sampang diterima diperguruan tinggi negeri maupun swasta, ada juga yang langsung bekerja. Hanya sebagian kecil saja yang mampu menciptakan lapangan kerja. Budaya datang tepat waktu harus menjadi perhatian serius dari pihak sekolah, karena sebagian besar siswa sering datang terlambat masuk sekolah. Hal ini kalau dibiarkan akan menjadi karaktek negatif bagi perkembangan mental siswa. 2. Standar Isi SMKN 2 Sampang telah memiliki kurikulum yang selalu update dengan perkembangan industri. Walau tak banyak industri di Kabupaten Samoang namun SMKN 2 Sampang mencari mitra industri pasangan yang mau bekerja sama baik dalam bentuk praktek kerja lapangan untuk siswa maupun magang kerja untuk guru produktif. Dengan mempertimbangkan kondisi dan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran, SMKN 2 Sampang selalu tak ingin ketinggalan dengan perkembangan industri. Untuk melestarikan budaya lokal, mata pelajaran Bahasa Madura menjadi pilihan terbaik sebagai mata pelajaran muatan lokal sekolah dengan kemasan budaya kerja produk SMKN 2 Sampang. Keterbatasan jumlah Dudika yang relevan dengan kompetensi yang ada di SMKN 2 Sampang menjadi tantangan tersendiri. Akses informasi dicari khususnya di Kota Surabaya, agar lulusan SMKN 2 Sampang selalu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan Dudika. 3. Standar Proses Untuk menyiapkan lulusan yang kompeten dan siap bekerja, proses pembelajaran di SMKN 2 berlangsung secara tertib dan terjadwal. Sekolah mewajibkan Guru memiliki perangkat pembelajaran serta Rencana
  • 22. 13 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan No. 14 Tahun 2019. Proses pembelajaran berlangsung secara efektif dengan melibatkan seluruh siswa sehingga terjadi proses pembelajaran secara aktif serta mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Project Based Learning dan pembelajaran abad 21 yang berbasis berfikir tingkat tinggi dan mengembangkan pembelajaran 4C (Creative, Critical Collaborative, Communication) untuk menyongsong revolusi industri 4.0. SMKN 2 Sampang menyelenggarakan pembelajaran dengan model teaching factory agar siswa bisa merasakan riilnya sebuah pekejaan dengan target waktu dan mutu yang sesuai denhgan kebutuhan pelanggan, SMKN 2 Sampang juga menyelenggarakan unit produksi atau business center kegiatan yang produksi bagian dari pembelajaran, serta menyelenggarakan pembelajaran berbasis kewirausahaan yang diwadahi adanya mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirasuhaan (PKKWU) sebagai persiapan SMKN 2 Sampang menjadi SMK BLUD (SMK badan layanan usaha daerah). 4. Standar Penilaian SMKN 2 Sampang mengacu pada Permendikbud No. 34 tahun 2018 tentang Standar Penilaian yang berlaku, penyelenggaraan proses maupun hasil penilaian belajar dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terukur. Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Selain itu, guru dalam melaksanakan penilaian baik penilaian proses maupun hasil belajar menggunakan teknik yang objektif dan akuntabel. Penilaian yang dilakukan oleh guru berupa ulangan harian dan penugasan, bertujuan mengukur dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun penilaian yang diselenggarakan oleh sekolah terdiri atas, Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), panilaian akhir tahun dan Ujian Satuan Pendidikan (USP). Selain itu sekolah juga memfasilitasi siswa untuk mengikuti Uji Kompetensi Kejuruan dengan
  • 23. 14 industri pasangan yang telah melakuan MoU dengan SMKN 2 Sampang. Laporan hasil penilaian kepada orangtua atau wali murid dilakukan secara rutin dan terjadwal. Sistem penilaian yang dilakukan oleh sekolah sudah berbasis digital menyesuaikan perkembangan zaman. 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Standar PTK) Kualifikasi guru dan tenaga kependidikan di SMKN 2 Sampang yang sebagian besar berkualifikasi dan memiliki kompetensi yang sangat baik. Jumlah keseluruhan guru baik PNS maupun honorer sebanyak 68 orang dengan kualifikasi Pendidikan S1 dan 20% memiliki kualifikasi S2, sekitar 35% guru telah bersertifikat pendidik. Guru produktif sebagian besar memiliki kompetensi kejuruan berstandar industri/sertifikasi teknis. SMKN 2 Sampang dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan standar. Kepala Sekolah berpendidikan S2, memiliki melakukan inovatif, bekerja keras, memiliki motivasi yang kuat, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik. Memiliki naluri serta memiliki kompetensi memahami dan mengimplementasikan kompetensi supervisi pembelajaran Sedangkan Tenaga Kependidikan, SMKN 2 Sampang telah memiliki Kepala Tata Usaha sesuai dengan kualifikasi. Demikian pula petugas pelaksana administrasi tersedia dan sebagian telah memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai standar. Kepala Perpustakaan dan Kepala laboratorium juga tersedia. 6. Standar Sarana dan Prasarana SMKN 2 Sampang berdiri pada tahun 2010, berada di lahan seluas 30,000 m2 . SMKN 2 Sampang terbagi menjadi 12 unit bangunan Perinciannya adalah: ruang kepala sekolah dan ruang guru masing-masing satu buah, 1 ruang administrasi/kantor representatif, 27 ruang belajar teori, 3 ruang laboratorium komputer, 1 ruanh Lab kimia, 1 ruang lab fisika dan 1 ruang perpustakaan, 8 buah ruang praktik siswa, dan beberapa ruang
  • 24. 15 pendukung lain, seperti Ruang Pertemuan, Bussines Center, Ruang ICT Bursa Kerja Khusus (BKK), Ruang UKS, Ruang OSIS, dan Musholla. Sarana dan prasarana yang ada di SMKN 2 Sampang juga sangat memadahi. Namun karena beberapa tahun terakhir sering terjadi banjir sehingga banyak alat yang rusak disebabkan terendam air. 7. Standar Pengelolaan Dengan visi misi yang dimiliki SMKN 2 Sampang yang telah dituangkan ke dalam tujuan sekolah dan disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah, masyarakat, serta pemangku kepentingan. Kepala Sekolah memahami dan mengimplementasikan kompetensi supervisi pembelajaran. Sekolah memiliki bentuk kerjasama dan dukungan DUDIKA yang meliputi penyelarasan kurikulum dan pelaksanaannya, perekrutan lulusan, magang guru da sertifikasi kompetensi. Selain kekuatan yang terjabarkan dalam program namun SMKN 2 Sampang ada Standar yang belum dicapai oleh sekolah terkait Standar Pengelolaan antara laun sekolah belum mampu menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan. SMKN 2 Sampang juga melaksanakan program peningkatan kompetensi profesional guru melalui, kunjungan DUDIKA, magang DUDIKA, Pendidikan dan pelatihan, Seminar dan workshop 8. Standar Pembiayaan Penyusunan RKAS yang dilakukan SMKN 2 Sampang dilaksanakan secara berjenjang. Botton up. Dimulai dari usulan masing-masing Ketua kompetisi keahlian. Setelah itu usulan tersebut dijadikan satu menjadi rancangan RKAS. Selanjutnya Kepala Sekolah, Bendahara, dan Ketua kompetensi keahlian membahasnya untuk mematangkan rancangan tersebut menjadi RKAS yang sesungguhnya. Setelah RKAS selesai, tahap selanjutnya mensosialisasikan kepada seluruh warga sekolah sebagai wujud transparansi dalam pengelolaan keuangan sekolah. RKAS dilaksanakan
  • 25. 16 dengan penuh tanggung jawab oleh petugas pelaksana kegiatan, dikerjakan oleh bendahara sekolah, dan dilaporkan secara tertib kepada pihak terkait. Guna menopang pembiayaan sekolah, SMKN 2 Sampang menyelenggarakan unit produksi atau business center dengan 6 (enam) kriteria kegiatan yang meliputi melibatkan siswa, memiliki POS/SOP, adanya pengurus dan uraian tugasnya,omset dan keuntungan, cakupan layanan, dan unit produksi bagian dari pembelajaran, Standar yang belum tercapai oleh sekolah terkait Standar Pembiayaan adalah ; sekolah menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan B. Profil Sekolah Magang 2 (SMKN 1 Robatal Sampang) SMKN 1 Robatal adalah salah satu diantara beberapa Sekolah Kejuruan negeri yang ada di Kabupaten Sampang. Berdiri pada Bulan Agustus 2008 dengan jumlah murid generasi pertama pada tahun pelajaran 2008/2009 berjumlah 21 siswa walaupun akhirnya yang lulus berjumlah 12 siswa. Kepala Sekolah pertama dijabat oleh Drs. IRIJANTO dengan guru-guru tidak tetap antara lain Bapak Alif Fitriadi, S.Pd, Sa’di, SE, Adnan S.Hum, Moh. Ilham Z, SS, S.Pd, Masula, S.Pd dan lainnya. Baru pada semester genap tahun Pelajaran 2008/2009 ada tambahan guru berstatus PNS Antara lain Ahmad Fauzi, S.Pd, Farida, S.Pd, Sri Mahmudah, S.Pd, Fitriyah, S.Pd dan Ratna Mufida, S.Pd. Berkat perjuangan beliau dibantu dengan guru yang berstatus GTT dan PNS SMK Negeri 1 Robatal mulai menemukan eksistensinya. Animo masyarakat mulai tumbuh berkembang dengan SMKN 1 Robatal. Kepercayaan masyrakat kepada SMKN 1 Robatal tumbuh pula. Jumlah siswa semakin bertambah. Fasilitas pula makin bertambah. Program peningkatan siswa dan guru mulai dikembangkan. Baik berupa softskill maupun hardskill. Sebelum menempati gedung yang sekarang, SMK Negeri 1 Robatal numpang di SMP 1 Robatal. Yang terletak letak di Dusun Trajan Desa Robatal Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang. Awal berdirinya SMK Negeri 1 Robatal tahun pelajaran 2008/2009 hanya memiliki satu program studi yaitu program keahlian otomotif. Untuk menampung siswa perempuan dan potensi yang ada
  • 26. 17 maka dibuka program studi baru yakni Tata Busana dengan kompetensi keahlian Busana Butik. Pada Tahun Pelajaran 2012/2013 dibuka lagi kompetensi baru yakni Akuntansi dan Rekayasa Perangkat Lunak dan pada tahun pelajaran 215/2016 dibuka lagi kompetensi Teknik Gambar Bangunan. Sehingga Kompetensi Program keahlian yang ditangani di SMK Negeri 1 Robatal terdiri dari 5 kompetensi keahlian yaitu Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (Teknik Otomotif), Kompetensi Keahlian Busana Butik (Tata busana), Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Saat ini SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang sudah menamatkan siswanya 13 kali kelulusan dengan rata-rata kelulusan 100% tiap tahun. Lulusannya sebagian besar sudah bekerja, kuliah, dan berwirausaha. Sedangkan jumlah Guru SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang saat ini sebanyak 32 orang, terdiri dari 20 orang PNS dan 12 orang GTT serta Jumlah tenaga administrasi Sekolah sebanyak 3 Orang yang terdiri dari 1 PNS dan 2 PTT/honorer. Sebagai sekolah kejuruan maka SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang berusaha terus untuk menjadi pelayan pendidikan yang baik bagi masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap sistem pengelolaan pendidikan di SMKN 1 Robatal Kabupaten Sampang dari ke tahun ke tahun semakin meningkat, terbukti dengan animo masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di SMKN 1 Robatal Kabupaten Sampang sangat tinggi. Hampir setiap tahun pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu dipenuhi dengan jumlah pendaftar yang sangat banyak. SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang berada di sebelah utara wilayah Kabupaten Sampang, merupakan daerah pinggiran dan di kelilingi banyak lahan pertanian. Secara sosial budaya mayoritas masyarakat sekitar beragama Islam, yang kental dengan budaya agamis, budaya gotong royong masih kuat, dan semangat untuk membangun kehidupan yang lebih baik tampak sangat kuat terbukti dengan minat sekolah yang sangat tinggi.
  • 27. 18 Sebagian masyarakat di sekitar SMKN 1 Robatal Kabupaten Sampang hidup dari sektor pertanian, dan perdagangan. Secara ekonomi taraf kehidupan masyarakat kecamatan Robatal pada posisi menengah ke bawah namun kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari minat dan kesanggupan memberikan kontribusi nyata bagi sekolah atau dunia pendidikan sangat baik serta “out put” siswa yang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi terus meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi tingkat kemampuan dan minat belajar siswa relatif kurang karena lingkungan keluarga dan masyarakat yang berada pada situasi transisi antara masyarakat agraris. Tantangan nyata yang dihadapi dunia pendidikan atau SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang pada situasi saat ini secara umum adalah peningkatan mutu lulusan baik dalam bidang akademik maupun non akademik, mencetak lulusan yang mandiri, siap bersaing di level pendidikan lebih tinggi, dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Untuk dapat meningkatkan mutu lulusan dibutuhkan antara lain isi kurikulum yang adaptif dan fleksibel, proses pembelajaran yang efektif, validitas sistem penilaian, sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, pengelolaan manajemen pendidikan yang sistemik, tenaga-tenaga pendidik yang berkompeten di bidangnya, dan terpenuhinya anggaran yang dibutuhkan. Kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMKN 1 Robatal Sampang adalah OSIS, kepramukaan, English Club, mading, sepak bola, futsal, pencak silat, bola basket, komputer. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu meningkatkan potensi dan bakat intelektualitasnya. SMKN 1 Robatal Sampang dipimpin oleh Ibu Rahmawati, S.Pd., M.Si sejak tahun 2012 sampai sekarang. Bu Rahma panggilan akrabnya merupakan kepala sekolah ke-2. Sebelumnya SMKN 1 Robatal Sampang dipimpin oleh Drs. Irijanto mulai sekolah berdiri sampai tahun 2012. SMKN 1 Robatal Sampang menjadi juga kerjasama dengan berbagai instansi ataupun DUDIKA yang tersebar di Madura maupun luar madura,
  • 28. 19 1. Visi, misi dan tujuan SMKN 1 Robatal Sampang a. Visi SMKN 1 Robatal Sampang “Terwujudnya sistem pendidikan yang mampu mencetak tenaga trampil yang siap karya, siap latih, siap studi lanjut dan professional dalam bentuk pendidikan dan latihan kejuruan teknik formal berbasis IMTAQ dan IPTEK guna menyongsong era globalisasi” Indikator tercapainya Visi : a) Dapat trampil dan siap berkarya. b) Memiliki kecapakan sesuai dengan bidang keahliannya. c) Memiliki kemampuan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. d) Mampu bersikap IMTAQ e) Memiliki IPTEK guna menyongsong era globalisasi. b. Misi SMKN 1 Robatal Sampang a) Mencetak tenaga trampil yang siap karya b) Mencetak tenaga yang siap latih dan siap studi lanjut. c) Meningkatkan capaian nilai USBN dan USPBK d) Meningkatkan capaian ke jenjamg yang lebih tinggi e) Mencetak tenaga yang mampu bersikap IMTAQ f) Mengembangkan IPTEK guna menyongsong era globalisasi. c. Tujuan SMKN 1 Robatal Sampang a) Mempersiapkan tenaga trampil yang siap karya sesuai dengan standart keahlian DU/DI. b) Memberikan pembekalan agar dapat bersaing, siap latih dan siap studi lanjut. c) Memberikan pembekalan untuk meningkatkan capaian nilai USBN dan USPBK d) Memberikan pembekalan meningkatkan capaian ke jenjamg yang lebih tinggi e) Membekali tenaga yang mampu bersikap IMTAQ
  • 29. 20 Hal pertama yang dilakukan oleh calon kepala sekolah untuk memetakan pencapaian 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan di SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang dengan melakukan analisis konteks terhadap aspek/kompenen SNP berdasarkan Permendikbud No. 34 Tahun 2018, rapor mutu dari Analisis Pencapaian Mutu (APM) Sekolah Tahun 2020, Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi nyata sekolah dibantu dengan menganalisis perencanaan RKJM, RKT maupun RKAS. Jadi calon kepala sekolah mengelompokkan bagian mana yang sudah baik dan bagian mana yang perlu ditingkatkan sehingga akan mempermudah dalam membuat rekomendasi pengembangan sekolah selanjutnya. 1. Standar Kompetensi Lulusan SMKN 1 Robatal berada di daerah pedesaan yang masih kental dengan nilai-nilai religius. Pada dimensi sikap, peserta didik memiliki perilaku yang baik, sebagai cerminan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, santun, jujur, dan bertanggung jawab. Secara umum lulusan SMK Negeri 1 Robatal siswa memiliki kemampuan standar teknis standar DUDIKA melalui kegiatan, Praktik sekolah (Teaching Factory), Praktik Kerja Lapangan dan studi Industri merupakan agenda rutin sekolah. Meskipun telah banyak hal yang berhasil dicapai tapi ada beberapa yang belum dan menjadi tantangan bagi sekolah untuk mewujudkannya, salah satunya adalah penelusuran alumni. Dengan usia sekolah yang mencapai 13 tahun, tentunya alumni sudah banyak baik yang bekerja maupun yang masih berstatus pencari kerja. Sekarang tugas sekolah bukan hanya untuk mendidik namun harud bisa memastikan lulusannya terserap dunia kerja, melanjutkan ke perguruan tinggi atau membuka lapangan kerja sendiri. 2. Standar Isi Kurikulum SMK Negeri 1 Robatal menggunakan kurikulum yang selalu update dengan perkembangan industri dengan melakukan sinkroniasi
  • 30. 21 dengan DUDIKA. Banyak masukan dari pihak DUDIKA untuk perbaikan kurikulum agar menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standart industri. Budaya daerah masih mewarnai kurikulum yang dikembangkan. Salah satu mewujudkannya dengan melakukan penerapan Bahasa Daerah sebagai bahasa lokal yang perlu mendapat apresiasi yang bagus. 3. Standar Proses Pembelajaran (RPP) berbasis Project Based Learning menjadi ujung tombak dalam pembelajaran berlangsung di SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang. Pembelajaran secara efektif melibatkan seluruh siswa sehingga terjadi proses pembelajaran secara aktif serta mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, sesuai Rencana Pelaksanaan dikemas dengan model pembelajaran abad 21 yang berbasis berfikir tingkat tinggi dan mengembangkan pembelajaran 4C (Creative, Critical Collaborative, Communication) untuk menyongsong revolusi industri 4.0. Sekolah melaksanakan pembelajaran dengan mendasarkan pada pekerjaan nyata, autentik, dan penanaman budaya kerja melalui pembelajaran industri (teaching factory) untuk mendapatkan pembiasaan berpikir dan bekerja dengan kualitas seperti di tempat kerja/usaha belum terlaksana secara maksimal dan optimal dengan indikator capaian di APM (Aplikasi Penjaminan Mutu). Sekolah menyelenggarakan unit produksi atau business center karena pernah mendapatkan bantuan teaching factory dari pemerintah pusat. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan model teaching factory sehingga siswa memiliki pengalaman yang sangat bermanfaat untuk peningkatan kompetensinya. Hal yang menjadi tantangan untuk diselesaikan adalah pengelolaan pembelajaran teaching factory. Manajemen harus transparan dan akuntabel. Pelayanan kepada pelanggan harus ditingkatkan.
  • 31. 22 4. Standar Penilaian Berpijak pada Permendikbud No. 34 tahun 2018 tentang Standar Penilaian yang berlaku, SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang telah menyelengarakan proses maupun hasil penilaian belajar dilaksanakan secara sistematis. Sebagian guru mata pelajaran telah memiliki perangkat pembelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Selain itu, guru dalam melaksanakan penilaian baik penilaian proses maupun hasil belajar menggunakan teknik yang objektif dan akuntabel. Sehingga hasil evaluasi betul-betul valid. Penilaian yang dilakukan oleh guru berupa ulangan harian dan penugasan, bertujuan mengukur dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Adapun penilaian yang diselenggarakan oleh sekolah terdiri atas, penilaian tengah semester (PTS), penilaian akhir semester (UAS) dan ujian satuan pendidikan (USP). Selain itu sekolah juga memfasilitasi siswa untuk mengikuti Uji Kompetensi Kejuruan. E-raport merupakan bentuk laporan hasil penilaian kepada orangtua atau wali murid dilakukan secara rutin dan terjadwal. Sistem penilaian yang dilakukan oleh sekolah sudah berbasis digital menyesuaikan perkembangan zaman sehingga proses penilaian akan menjadi efektif, transparan dan akuntabel. 5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Standar PTK) SMK Negeri 1 Robatal Sampang memiliki guru (pendidik) dan tenaga kependidikan yang sebagian besar berkualifikasi dan memiliki kompetensi yang sangat baik. Jumlah keseluruhan guru baik PNS maupun honorer sebanyak 71 orang dengan kualifikasi Pendidikan S-1. Bahkan 20% di antaranya telah berpijazah S-2. Sekitar 60% guru telah bersertifikat pendidik. Adapun guru-guru produktif, sebagian besar juga telah memiliki sertifikat kompetensi teknis. Kepala SMK Negeri 1 Robatal memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan standar. Kepala Sekolah berpendidikan S-2 yang
  • 32. 23 mampu mempengaruhi, mengarahkan, menggerakkan orang lain untuk kreatif, inovatif dan konpetitif, dan melakukan koordinasi berjenjang. Sedangkan Tenaga Kependidikan, SMK Negeri 1 Robatal kab, Sampang belum memiliki Kepala Tata Usaha sesuai dengan kualifikasi. Demikian pula petugas pelaksana administrasi tersedia dan sebagian telah memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai standar. Kepala Perpustakaan dan Kepala laboratorium juga tersedia dan telah bersertifikasi. 6. Standar Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Robatal dengan luuas tanah sebesar 10.250 M2 . Terdapat ruang kepala sekolah, ruang ruang guru dan ruang tata usaha masing-masing satu buah. Ruang kelas sebanyak 27 buah, ruang laboratorium sebanyak 8 buah, ruang parktik sebanyak 8 buah, fasilitas kamar mandi sebanyak 27 buah, dan juga Gudang sebanyak 2 buah. Adapun ruang pendukung lain, seperti ruang Pertemuan, Bursa Kerja Khusus (BKK), Ruang LSP, Unit Produksi, maupun Ruang Ibadah (Musholla). Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 1 Robatal Sampang juga sangat memadahi. Kegiatan yang perlu dikembangkan dan yang akan dicapai terkait Standar Sarana dan Prasarana adalah ; sekolah memiliki alat dan ruang praktik berstandar industri sesuai kompetensi keahlian, menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan dan Bekerjasama dengan DUDIKA dalam pemenuhan sarana praktik di sekolah sesuai dengan tuntutan pekerjaan industri. 7. Standar Pengelolaan SMK Negeri 1 Robatal memiliki visi dan misi yang dirumuskan secara buttom-up dan tersosialisikan kepada seluruh pemangku kepentingan serta direviu secara berkala sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan sekolah. Sosialisasi dilakukan melalui rapat dinas, memasang papan visi misi sekolah di dinding sekolah, juga mengunggah di website sekolah. Pengelolaan sekolah dilakukan sesuai prosedur yaitu dimulai dengan
  • 33. 24 penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Sekolah (RKS). Adapun untuk anggarannya dibuat dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Sekolah melaksanakan program pengembangan SDM guru yang meliputi; Pengembangan kemampuan guru menyusun RPP ,kemampuan melakukan evaluasi diri refleksi dan perbaikan kinerja berkelanjutan, kemampuan melaksanakan penilaian hasil pembelajaran, kemampuan melaksanakan usaha inovatif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran. 8. Standar Pembiayaan SMK Negeri 1 Robatal menyusun RKJM, RKT, dan RKAS merujuk pada Peraturan Pemerintah dan mengacu pada pemenuhan 8 SNP serta dikomunikasikan kepada komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait. Kemudian dibuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan secara berkala dan menyeluruh kepada pemerintah dan pemangku kepentingan. Selain itu juga mematuhi standar mengenai biaya sumbangan orangtua dan subsidi silang pembiayaan dan juga memiliki alokasi khusus untuk memberikan tempat bagi anak yang sangat miskin dengan mencari sumber dana lainnya. Sekolah menyelenggarakan unit produksi atau business center dengan 6 (enam) kriteria kegiatan yang meliputi melibatkan siswa, memiliki POS/SOP, adanya pengurus dan uraian tugasnya,omset dan keuntungan, cakupan layanan, dan unit produksi bagian dari pembelajaran. Kegiatan yang perlu dikembangkan oleh sekolah terkait Standar Pembiayaan adalah; sekolah menyelenggarakan kelas industri atau kelas kewirausahaan
  • 34. 25 BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) Kegiatann Rencana proyek kepemimpinan dilaksanakan di sekolah magang 1 yaitu di SMKN 2 Sampang. Kegiatan ini didasari data pada raport mutu yang menyatakan bahwa lulusan belum memiliki keterampilan berfikir dan bertindak kreatif selanjutnya lulusan juga masih belum memiliki keterampilan berpikir dan bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan meliputi (1) menulis dalam bahasa dan gaya sendiri (2) menggunakan TIK dalam berkomunikasi (3) memodifikasi karya yang ada dan (4) membuat kreasi sendiri sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah sebuah karya inovasi dalam bentuk Rencana proyek kepemimpinan dengan tahapan pelaksanaananaya sebagai berikut : 1. Judul RPK “Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan keterampilan siswa berfikir dan bertindak kreatif di SMKN 2 Sampang”. 2. Tujuan Tujuan yang hendak dicapai dengan renacana proyek kepemimpinan dalam bentuk in house training adalah : a. Meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif siswa melalui pembelajaran project based learning dengan indikator keberhasilan sebagai berikut : 1) Peserta didk menemukan cara penyelesaian yang berbeda 2) Peserta didk mampu memodifikasi karya yang ada 3) Peserta didik menggunakan teknologi dalam pekerjaaannya 4) Peserta didk menemukan solusi dari masalahnya b. Meningkatknya kompetensi calon kepala sekolah dengan indikator pada 3 kompetensi yaitu : 1) Kompetensi Kepribadian: a) Perkataan baik saya (calon kepala sekolah) selaras dengan tindakan yang saya lakukan
  • 35. 26 b) Cara saya (calon kepala sekolah) dalam berbicara bersikap, dan berprilaku diteladani baik warga sekolah msayarakat 2) Kompetensi Sosial: a) Saya (calon kepala sekolah) terlibat aktif menjadi pengurus organisas sosial kemasyarakatan dilingkungan tempat tinggal saya b) .Saya (calon kepala sekolah) memahami cara melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program dan kegiatan kerjasama dengan perseorangan dan institusi pemerintah swasta 3) Kompetensi Kewirausahaan: a) Saya (calon kepala sekolah) memahami program-program Inovatif yang bisa meningkatkan keefektifaan sekolah dengan baik b) Saya memiliki pengalaman dalam meningkatkan keinginan warga sekolah (calon kepala sekolah) dalam pengetahuaan dan keeterampilan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah c. Menganalisis dampak peningkatan kualitas pembelajaran bagi murid dengan indikator keberhasilan sebagai berikut : a) Ragam produk (tugas proyek) yang dihasilkan menjadi lebih variatif b) Pengumpulan tugas-tugas proyek pembelajaran selalu tepat waktu c) Kualitas produk (karya siswa) menjadi lebih baik dengan menggunakan teknologi d) Peserta didk selalu produktif dalam membuat produk (tugas proyek) d. Meningkatkan pencapaian Students Wellbeing dengan indikator keberhasilan sebagai berikut : 1) Saya senang mampu membuat produk yang lebih variatif 2) Penerapan pembelajaran berbasis proyek membuat saya selalu tepat waktu dalam mengumpulkan produk. 3) Saya lebih percaya diri dalam membuat karya dengan menggunakan teknologi. 4) Kreatif membuat saya optimis bisa menghasilkan karya lebih banyak lagi
  • 36. 27 5) Program pengembangan sekolah ini menumbuhkan sikap pantanng menyerah dalam menghasilkan karya 6) Kegiatan ini mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif 3. Program Kegiatan “Penerapan project based learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif” yang dikemas dalam bentuk in house training. 4. Langkah-Langkah Kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan a. Siklus 1 Dalam perencanaan kegiatan RPK ini dibagi menjadi 2 siklus kegiatan. Adapun langkah-langkah yang direncanakan dan dilaksanakan dalam kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan ini sebagai berikut : 1) Persiapan Rencana Proyek Kepemimpinan a) Sosialisasi dan koordinasi dengan warga sekolah (secara virtual/langsung)  Koordinasi dengan kepala sekolah, waka kurikulum, guru senior/teman sejawat yang ditugasi membantu pelaksanaan pelatihan.  Sosialisasi kepada Warga Sekolah b) Persiapan kegiatan (terdokumentasi video, yaitu Membentuk panitia, menyusun panduan, koordinasi dengan narasumber/pakar (jika diperlukan) dan Menelaah instrumen monev)  Menyusun program perencanaan tindakan (panduan kegiatan) meliputi pendahuluan, pelaksanaan dan penutup dalam bentuk proposal kegiatan.  Menentukan narasumber, panitia dan peserta  SK kepanitian, daftar hadir narasumber, daftar hadir panitia, dan daftar hadir peserta  Membuat undangan untuk narasumber dan peserta  Menyiapkan materi-materi dan narasumber
  • 37. 28  Menyiapkan tempat pelaksanaan 2) Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan a) Pelaksanaan kegiatan Proyek Kepemimpinan dan pengambilan data monev kegiatan proyek kepemimpinan dengan kegiatan sebagai berikut : b) Calon kepala sekolah ikut terlibat langsung dalam kegiatan sesuai dengan apa yang akan dicapai atau ditingkatkan berdasarkan indikator yang lemah pada kompetensi kepribadian, kompetensi kewiraushaan dan kompetensi sosial yang ada pada AKPK Calon kepala sekolah. c) Mencatat kejadian-kejadian dari awal hingga akhir. d) Rangkaian kegiatan IHT Implementasi pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif di Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMKN 2 Sampang sebagai berikut : Pembukaan  Peserta mulai datang jam 07.45 WIB ke Ke ruang Meeting tempat acara diadakan. Kepala sekolah SMKN 2 Sampang datang keacara pada jam 07.55 WIB sedangkan pemateri tepat 08.00 sudah berada di ruang kegiatan. Peserta dihadiri 21Orang peserta termasuk panitia yang berasala dari guru produktif, adaftif dan normatif serta guru BK sesuai daftar hadir. Pengisian daftar hadir sebelum acara dimulai dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.  Kegiatan RPK dimulai 08.00 WIB dengan Pembawa acara Ibu Palupi Inggriani, S.Pd. Ibu Palupi mengawali acara dengan pembacaan agenda acara mulai awal sampai akhir.  Acara pembukaan dibuka dengan pembacaan basmalah.  Menyanyikan lagu Indonesia raya merupakan rangkaian acara ked- 2, yang menjadi derigen adalah Ibu RA. Toyyobatul Faihah, S.Kom  Acara kedua sambutan dari CKS atas nama panitia penyelenggara yang menyampaikan seputar program RPK di SMK Negeri 2
  • 38. 29 Sampang berfokus pada penerapan project based learning dalam pembelajaran.  Acara dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah Bapak Drs. Mukani, MM. Beliau memberi apresiasi dengan kegiatan RPK ini. Beliau berterimakasih kepada panitia penyelenggara sehingga acara berlangsung dengan baik. Beliau mengharap kepada peserta yang hadir bahwa kegiatan ini bisa diterapkan secara sungguh-sungguh didalam pembelajaran agar siswa mampu menghasilkan sebuah produk yang layak jual buah karya kreatifitas yang ditanamkan melalui Project Based Learning.  Acara pembukaan ditutup dengan doa yang dipimpina Bapak Abd Hayat Toyyib, S.Sos.I Pelaksanaan  Kegiatan RPK dengan program “Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Berfikir dan Bertindak Kreatif” mengundang Pemateri dari Pengawas Pembina Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sampang Ibu Tutus Ernawati, SE.M.MPd.  Sesi penyampaian materi di moderatori oleh Bapak Muhammad Aris, ST Kakomli Teknik Pengelasan SMKN 2 Sampamg.  Bapak Aris memoderatori pemapari materi dengan ucapan salam yang disambut meriah oleh peserta.  Pemateri mengawali kegiatan IHT dengan perkenalan menggunakan slide PPT .  Ibu Tutus menyampaikan materi Project Based learning dengan rincian materi sebagai berikut  Pengertian Project Based learning  Tujuan Project Based learning  Keuntungan Project Based learning  Kelemahan Project Based learning
  • 39. 30  Sintak Project Based learning  Penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.  Ibu Tutus menganalogikan Buah “Salak” dalam penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.  Salak menurut Ibu Tutus memiliki berbagai kelebihan sebagai buah. Mulai dari biji sampai kulitnya. Siswa bisa dibawa menemukan berbagai cara atau pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, Sintak Project Based learning yang telah dipahami oleh peserta IHT menjadi pijakan dalam Penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.  Setelah penyampaian materi selesai, Bapak Aris selaku moderator memberikan kesempatan peserta untuk berdiskusi dengan Ibu melalui sesi pertanyaan. Kesempatan Pertanyaan pertama diambil oleh moderator sendiri : Pertanyaan : apakah semua KD yang ada bisa dilaksanakan dengan model Project Based learning? Jawaban : Ibu Tutus menjawab Ya. Bahwa KD yang ada bisa menggunakan Project Based learning sebagai model pembelajarannya dengan catatan perlu dianalisis dulu sebelum dilaksanakan. Pertanyaan kedua dari Bapak Dzikrullah Jamaluddin, ST Kakomli Teknik pemsinan Pertanyaan : Apakah Hasil akhir Project Based learning harus berupa produk nyata? Jawaban Ibu Tutus : Produk yang dimaksud adalah hasil proyek yang dilaksanakan oleh siswa namun tidak mesti berupa barang. Misalkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia, puisi atau cerpen adalah produk yang dihasilkan dari Project Based learning.
  • 40. 31 Pertanyaan ketiga dari Ibu Musrifa, S.Pd, guru Bahasa Inggris Pertanyaan : Bagaimana agar Project Based learning bisa membuat siswa berpikir dan bertindak kreatif ? Jawaban : Bergantung dari komitmen dan kreatifitas guru pengajar menjalankan sintak Project Based learning. Bila diterapkan dengan kontrol ketat dan pembelajatran dilaksanakan dengan disiplin, tentunya tujuan agar siswa memiliki kreatifitas dalam berpikir dan bertindak akan tercapai Pertanyaan ke-4 dari Bapak Miftah Ilhami, ST Guru Teknik pengelasan Pertanyaan : Apakah ada hal yang perlu dilakukan oleh guru agar pembelajaran Project Based learning bisa berhasil dengan baik Jawaban Ibu Tutus : Guru pengajar disamping paham sintak Project Based learning juga harus mengimplementasikan sintak tersebut dalam RPP dan modul pembelajaran sehingga pembelajatan akan terarah dan sesuai dengan tujuan dari Project Based learning.  Tidak ada pertanyaan tantang materi Project Based learning dari peserta karena peserta IHT sudah paham.  Kegiatan pemaparan materi dilanjutkan dengan materi tambahan tentang : 1. Penilaian kinerja guru 2. Buku Pedoman guru 3. Kenaikan Pangkat guru  Peserta tidak ada yang bertanya lagi maka moderator menutup kegiatan pemaparan materi dengan kata Alhamdulillah disertai doa kafaratul majlis.
  • 41. 32 Penutup  Acara terakhir penyampaikan informasi seputar penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif berupa : 1. Himbauan dengan selesaianya kegiatan IHT ini para guru pengajar yang menjadi peserta IHT untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model project based learning. 2. Panitia atau CKS akan melakukan monitoring pada penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif siswa. 3. Guru pengajar bisa berdiskusi dengan CKS apabila menemui kendala saat penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.  Acara terakhir foto bersama selurh peserta dengan pemateri. 3) Monitoring dan evaluasi kegiatan Pelaksanaan Rencana Proyek kepemimpinan a) Pendistribusian dan pengisian instrument monitoring dan evaluasi (monev) melalui Google Forms. b) Mengolah data hasil monev dengan menggunakan microsoft excell. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan di bagian akhir kegiatan in house training dengan memberikan instrumen monitoring dan evaluasi kepada peserta. Terdapat tiga (3) jenis instrumen yang diberikan yaitu : instrumen monev keterlaksanaan kegiatan RPK, instrumen peningkatan kompetensi calon kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK, instrumen evaluasi hasil kegiatan. Dua (2) instrumen yang lain yaitu instrumen dampak keberhasilan program/kegiatan RPK terhadap peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik dan instrumen pencapaian students wellbeing (kebahagiaan peserta didik), diberikan kepada peserta didik satu bulan ke depan setelah peserta didik merasakan dampak
  • 42. 33 99,70% 0,30% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% Ya Tidak Monitoring Pelaksanaan Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Keterlaksanaan RPK keberhasilan program/kegiatan RPK. Dari hasil rekapitulasi dan analisis instrumen tersebut dihasilkan data sebagai berikut : Tabel 3.1 Rekapitulasi Monev Siklus 1 No Nama Instrumen Hasil Monev 1 Keterlaksanaan kegiatan RPK 99,7% 2 Peningkatan kompetensi calon kepala sekolah 95% 3 Evaluasi hasil kegiatan RPK 77% 4 Peningkatan prestasi peserta didik 85% 5 Pencapaian students wellbeing 85% a) Keterlaksanaan Kegiatan RPK siklus 1 Gambar 3.1 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK Siklus 1 Dari gambar 3.1 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK menunjukkan bahwa hasil monev keterlaksanaan rencana proyek kepemimpinan mencapai skor 99,7%. Dengan skor ini menunjukkan bahwa keterlaksanaan rencana proyek kepemimpinan dalam bentuk in house training masuk kategori sangat baik. Ada 0,3% belum terlaksana dikarenakan adanya keterlambatan penyampaian instrumen kepada peserta IHT. Peserta menilai keterlaksaan kegiatan RPK dilakukan sesuai dengan yang direncanakan oleh calon kepala sekolah.
  • 43. 34 b) Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1 Instrumen peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1 diisi oleh guru sebagai reponden dengan menggunakan google form yang dikirim melalui whatsapp, hasilnya sebagai berikut : Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Dari Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK, menunjukkan bahwa jawaban responden (guru, tendik, dll) mayoritas menjawab sering pada kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kewirausahaan dengan skor diatas 85%. Setelah direkapitulasi jawaban dari responden (guru, tendik, dll), hasilnya dapat dilihat Gambar 3.2 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK per indikator monev sebagai berikut :
  • 44. 35 Gambar 3.3 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1 Berdasarkan Gambar 3.3 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 1, dapat dilihat rata-ratabpencapaian skor untuk prningkatan kompetensi calon kepala sekolah mencapai 95%. Ini artinya bahwa calon kepala sekolah dalam peningkatan kompetensinya masuk kategori sangat baik. c) Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 Instrumen monitoring dan evaluasi untuk hasil kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) diisi oleh para peserta in house training menggunakan google formulir yang dishare melaui aplikasi whatsapps. Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) dapat dilihat pada gambar 3.4 dan 3.5 sebagai berikut :
  • 45. 36 20% 25% 10% 20% 65% 65% 85% 65% 15% 10% 5% 15% 0% 0% 0% 0% 0% 20% 40% 60% 80% 100% A1 A2 A3 A4 A1 = Peserta didk menemukan cara penyelesaian yang berbeda A2 = Peserta didk mampu memodifikasi karya yang ada A3 = Peserta didik menggunakan teknologi dalam pekerjaaannya A4 = Peserta didk menemukan solusi dari masalahnya Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG 76% 79% 76% 76% 77% 75% 76% 76% 77% 77% 78% 78% 79% 79% A1 A2 A3 A4 R. SKOR A1 = Peserta didk menemukan cara penyelesaianyang berbeda A2 = Peserta didk mampu memodifikasi karya yang ada A3 = Peserta didik menggunakan teknologi dalam pekerjaaannya A4 = Peserta didk menemukan solusi dari masalahnya Perolehan Skor per indikator Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) PEROLEHAN SKOR Gambar 3.4 Grafik Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 Gambar 3.5 Grafik Perolehan Skor per Indikator Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 Berdasarkan gambar 3.4 grafik hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 dapat diperoleh gambaran umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat
  • 46. 37 45% 42% 54% 44% 49% 48% 38% 52% 5% 8% 7% 3% 1% 2% 0% 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% K1 K2 K3 K4 K1 = Ragam produk (tugas proyek) yang dihasilkan menjadi lebih variatif K2 = Pengumpulan tugas-tugas proyek pembelajaran selalu tepat waktu K3 = Kualitas produk (karya siswa) menjadi lebih baik dengan menggunakan teknologi K4 = Peserta didk selalu produktif Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG baik berkisar diantara 10 – 25 %. Responden menjawab baik berkisar 65 – 85 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 5 – 15%. Untuk perolehan skor per indikator hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 dibawah 80% dengan skor rata-rata 77% (gambar 3.5) ini artinya skor yang diperoleh untuk hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 1 masuk kategori baik. d) Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 Penyebaran instrumen Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik diisi oleh para peserta diidik menggunakan google formulir yang dishare melaui aplikasi whatsapps. Setelah instrumen diisi kemudian direkapitulasi dari google formulir dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 3.6 dan 3.7 sebagai berikut : Gambar 3.6 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik
  • 47. 38 85% 83% 87% 85% 85% 80% 81% 82% 83% 84% 85% 86% 87% 88% K1 K2 K3 K4 R. SKOR K1 = Ragam produk (tugas proyek) yang dihasilkan menjadi lebih variatif K2 = Pengumpulan tugas-tugas proyek pembelajaran selalu tepat waktu… Skor Per Indikator Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik SKOR PER INDIKATOR Gambar 3.7 Grafik Skor per Indikator Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Berdasarkan gambar 3.6 grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 dapat diperoleh gambaran umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat baik berkisar diantara 42 – 45 %. Responden menjawab baik berkisar 34 – 52 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 3 – 8%. Untuk perolehan skor per indikator Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 dibawah 90% dengan skor rata-rata 85%, (gambar 3.7) ini artinya skor yang diperoleh untuk Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 masuk kategori baik. e) Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 1 Penyebaran instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) diisi oleh para peserta diidik menggunakan
  • 48. 39 google formulir yang dishare melaui aplikasi whatsapps. Setelah instrumen diisi kemudian direkapitulasi dari google formulir dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 3.8 dan 3.9 sebagai berikut : Gambar 3.8 Grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Gambar 3.9 Grafik Skor per Indikator Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid)
  • 49. 40 Berdasarkan gambar 3.8 grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 1 dapat diperoleh gambaran umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat baik berkisar diantara 44 –54 %. Responden menjawab baik berkisar 36 – 46 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 6 – 8%. Untuk perolehan skor per indikator Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 1 Siklus 1 dibawah 90% dengan skor rata-rata 85%, (gambar 3.9) ini artinya skor yang diperoleh untuk Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 masuk kategori baik. Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan kegiatan RPK mendapatkan katagori sangat baik dengan pencapaian skor 99,7%, peningkatan kompetensi calon kepala sekolah mendapatkan katagori sangat baik dengan pencapaian skor 95%, evaluasi hasil kegiatan RPK mendapatkan katagori baik, dengan pencapaian skor 77%, peningkatan prestasi peserta didik mendapatkan katagori baik pencapaian skor 85%, dan pencapaian students wellbeing mendapatkan katagori baik dengan skor 85%. Data lengkap tentang pencapaian instrumen di atas dapat dilihat di lampiran laporan ini. 4) Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisa semua instrumen monitoring dan evaluasi serta mengamati kegiatan pelaksanaan dan hasil kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan. Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan dapat berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan diantaranya : (1) Kabupaten Sampang saat kegiatan ini dilaksanakan berada level 3 di saat pandemic covid 19 sehingga berpengaruh pada pengelolaan kelas yang harus menerapkan protokol kesehatan. Peserta didik
  • 50. 41 masuk dengan pola absen ganjil dan genap, sehingga pembelajaran harus menyesuaikan dengan kondisi peserta dan tentunya perlu penjadwalan kegiatan pembelajaran yang relatif kuranag kondusif. (2) Dari hasil monev kegiatan RPK ditemukan bahwa peserta didik mengumpulkan tugas/proyek dengan tepat mendapat skor paling rendah dibanding indikator lainnya yakni pencapaian skor 83%. (3) Materi PjBL yang disampaikan pada siklus 1 masih dasar sehingga perlu penambahan materi yang sesuai dengan tujuan program rencana proyek kepemimpinan. (4) Hasil evaluasi kegiatan RPK hanya mencapai 77%. 5) Tindak Lanjut Dari hasil refleksi yang telah dilaksanakan dapat dirumuskan beberapa kegiatan tindak lanjut diantaranya :  Merencanakan ulang kembali dengan memperhatikan hasil kegiatan RPK pada siklus 1 karena kekurangcermatan CKS dalam merencanakan kegiatan RPK sehingga terdapat skor atau ada kelemahan pada hasil evaluasi kegiatan yang hanya mencapai skor 77% dan diharapkan pada RPK siklus 2 hasilnya meningkat.  Peningkatan skor pada peserta didik mengumpulkan tugas/proyek dengan tepat mendapat skor paling rendah dibanding indikator lainnya yakni pencapaian skor 83% dan pada siklus 2 hasilnya meningkat.  Penambahan atau review Materi PjBL yang disampaikan pada RPK siklus 1 agar disempurnakan pada RPK Siklus 2. . b. Siklus 2 Dari hasil refleksi pada siklus 1 maka kami merencanakan untuk melanjutkan kegiatan rencana proyek kepemimpinan pada siklus 2 dengan memperhatikan kelemahan atau yang belum tercapai pada siklus 1. Kegiatan siklus 2 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Persiapan a) Menyusun program perencanaan tindakan (panduan kegiatan)
  • 51. 42 b) Menentukan narasumber, panitia dan peserta c) daftar hadir narasumber, daftar hadir panitia, dan daftar hadir peserta d) Membuat undangan untuk narasumber dan peserta e) Menyiapkan materi-materi dan narasumber 2) Pelaksanaan kegiatan Rencana Proyek Kepemimpinan a) Mencatat kejadian-kejadian dari awal hingga akhir. b) Rangkaian kegiatan IHT Implementasi pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif di Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMKN 2 Sampang sebagai berikut : Pembukaan  Peserta mulai datang jam 08.30 WIB ke Ke ruang Meeting tempat acara diadakan. Kepala sekolah SMKN 2 Sampang datang keacara pada jam 08.45 WIB sedangkan pemateri tepat 08.50 sudah berada di ruang kegiatan. Peserta dihadiri 18 Orang dari 21 Orang yang diundang. Peserta termasuk panitia yang berasala dari guru produktif, adaftif dan normatif serta guru BK sesuai daftar hadir. Kegiatan tetap memperhatiakn protokol kesehatan.  Pengisian daftar oleh peserta.  Kegiatan RPK dimulai 09.00 WIB dengan Pembawa acara Ibu Musrifah, S.Pd. Ibu Musrifah mengawali acara dengan pembacaan agenda acara mulai awal sampai akhir.  Acara pembukaan dibuka dengan pembacaan basmalah.  Acara kedua sambutan dari CKS atas nama panitia penyelenggara yang menyampaikan seputar program RPK di SMK Negeri 2 Sampang berfokus pada penerapan project based learning dalam pembelajaran RPK siklus 2.  Acara dilanjutkan dengan sambutan kepala sekolah Bapak Drs. Mukani, MM. Dalam sambutannya Pak Mukani mengharap
  • 52. 43 kegiatan ini berdampak pada pembelajaran. SMKN 2 Sampang merintis menjadi SMK BLUD. Dimana pembelajarannya harus menghasilkan produk yang layak jual. Menurut Pak Mukani, PjBL selaras dengan program kemendikbud agar SMK menghasilkan sesuatu/produk yang menjadi produk unggulan disekolahnya masing-masing.  Acara pembukaan ditutup dengan doa yang dipimpina Bapak Ust. Dzikrullah Jamaluddin. Pelaksanaan  Kegiatan RPK “Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Berfikir dan Bertindak Kreatif” mengundang Pemateri dari SMKN 1 Robatal yakni Bapak Imam Syafi’ie, S.Pd.,Gr  Sesi penyampaian materi di moderatori oleh Bapak Muhammad Aris, ST Kakomli Teknik Pengelasan SMKN 2 Sampamg.  Bapak Aris memoderatori pemapari materi dengan ucapan salam yang disambut meriah oleh peserta.  Biodata pemateri dibacakan oleh Moderator.  Bapak Imam menyampaikan materi Project Based learning dengan rincian materi sebagai berikut  Sintak Project Based learning dijelaskan dengan menggabungkan dengan kecakapan abad 21  Penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif siswa dijelaskan menggunakan slide PPT dengan penekanan apa yang dilakukan guru dan murid sesuai dengan sintak PjBL.  Penjelasan dilakukan dengan mengaitkan contoh-contoh yang ada dilingkungan sekitar.
  • 53. 44  Pemaparan materi selesai tepat jam 10.20 WIB dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.  Setelah penyampaian materi selesai, Bapak Aris selaku moderator memberikan kesempatan peserta untuk berdiskusi dengan pemateri melalui sesi pertanyaan. Kesempatan Pertanyaan pertama diberikan kepada Bapak Taqdirul Azis Sumszah : Pertanyaan : Bagaimana mengelompokkan peserta didik dengan model Project Based learning agar komposisi ideal ? Jawaban : Bapak Imam menjawab Bahwa dalam pengelompokan peserta didik harus menyesuaikan dengan kemampuan siswa. Jangan sampai mengelompok dengan teman akrab atau sama2 pintar. Atau kelompok menjadi hiterogen bukan homogen. Pertanyaan kedua dari Bapak muhammad Syafiih waka Kurikulum SMKN 2 Sampang. Pertanyaan : Apakah Boleh pembelajaran menggunakan Project Based learning gurunya bisa di bentuk team teaching atau lintas mapel? Jawaban Bapak Imam Syafi’ie, S.Pd.Gr : Secara pelaksanaan mungkin bisa, namun apakah efektif atau tidak bergantung pada guru pengajar. Untuk lintas mapel bukan menggunakan Project Based learning lagi namun menggunakan pembelajaran STEAM. Pertanyaan ketiga dari Bapak Komaruddin, S.Pd, guru TKR Pertanyaan : Apakah dasar penerapan Project Based learning bisa membuat siswa berpikir dan bertindak kreatif ?
  • 54. 45 Jawaban : awalnya dengan melihat raport mutu. Dari raport mutu ditemukan bahwa peserta didik masih rendah dalam kreatifitas, sehingga dibutuhkan solusi. Dar sekian banyak solusi kami menggunakan Project Based learning  Tidak ada pertanyaan tantang materi Project Based learning dari peserta karena peserta IHT sudah paham.  Peserta tidak ada yang bertanya lagi maka moderator menutup kegiatan pemaparan materi dengan kata Alhamdulillah disertai doa kafaratul majlis. Penutup  Acara terakhir penyampaikan informasi seputar penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif berupa : 1. Himbauan dengan selesaianya kegiatan IHT ini para guru pengajar yang menjadi peserta IHT untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model project based learning. 2. Panitia atau CKS akan melakukan monitoring pada penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif siswa. 3. Guru pengajar bisa berdiskusi dengan CKS apabila menemui kendala saat penerapan Project Based learning dikelas untuk meningkatkan berpikir dan bertindak kreatif.  Acara terakhir foto bersama selurh peserta dengan pemateri. 3) Pengolahan data hasil monev kegiatan Pelaksanaan Proyek kepemimpinan a) Pendistribusian dan pengisian instrument monitoring dan evaluasi (monev) melalui Google Forms b) Mengolah data hasil monev dengan menggunakan microsoft excell
  • 55. 46 99,44% 0,56% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% Ya Tidak Monitoring Pelaksanaan Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Keterlaksanaan RPK Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan siklus 2. Instrumen monitoring yang digunakan tetap sama dengan instrumen monitoring pada siklus 1. Hasil monitoring pada siklus 2 kemudian dinalisis dan dievaluasi tingkat keberhasilan pelaksanaan siklus 2. Dari hasil rekapitulasi dan analisis instrumen tersebut dihasilkan data sebagai berikut Tabel 3.2 Rekapitulasi Monev Siklus 2 No Nama Instrumen Hasil Monev 1 Keterlaksanaan kegiatan RPK 99,44% 2 Peningkatan kompetensi calon kepala sekolah 98% 3 Evaluasi hasil kegiatan RPK 95% 4 Peningkatan prestasi peserta didik 82% 5 Pencapaian students wellbeing 84% a) Keterlaksanaan Kegiatan RPK siklus 2 Gambar 3.10 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK Siklus 2 Dari gambar 3.1 Grafik Keterlaksanaan Kegiatan RPK menunjukkan bahwa hasil monev keterlaksanaan rencana proyek kepemimpinan mencapai skor 99,4%. Dengan skor ini menunjukkan
  • 56. 47 bahwa keterlaksanaan rencana proyek kepemimpinan dalam bentuk in house training masuk kategori sangat baik. Ada 0,56% belum terlaksana dikarenakan menyanyikan lagu Indonesia raya tidak masuk dalam acara RPK dan ini merupakan kekuranghati-hatian CKS dalam mengkemas acara RPK. Sudah menjadi kewajiban bahwa setiap acara formal dalam instansi pemerintah harus menngendakan menyanyikan lagu Indonesia. b) Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 Instrumen peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 diisi oleh guru sebagai reponden dengan menggunakan google form yang dikirim melalui whatsapp (gambar disajikan grafik google form dan grafik rekapitulasi hasil monev menggunakan microsoft excell), hasilnya sebagai berikut : Gambar 3.11 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Kepribadian)
  • 57. 48 Gambar 3.12 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Sosial) Gambar 3.13 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 (Kompetensi Kewirausahaan)
  • 58. 49 98% 98% 98% 98% 100% 100% 98% 96% 97% 98% 99% 100% 101% Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 K. KEPRIBADIAN K. SOSIAL K. KEWIRAUSAHAAN 90% 90% 90% 90% 90% 100% 10% 10% 10% 10% 10% 0% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% A1 A2 B1 B2 C1 C2 Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 SERING CUKUP KADANG-KADANG TIDAK PERNAH Gambar 3.14 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2 Dari Gambar 3.14 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK, menunjukkan bahwa jawaban responden (guru, tendik, dll) mayoritas menjawab sering pada kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kewirausahaan dengan skor di atas 90%. Setelah direkapitulasi jawaban dari responden (guru, tendik, dll), hasilnya dapat dilihat Gambar 3.15 Grafik Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK per indikator monev sebagai berikut : Gambar 3.15 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2
  • 59. 50 Keterangan : A1 Perkataan baik saya selaras dengan tindakan yang saya lakukan. A2 Cara saya dalam berbicara bersikap, dan berprilaku diteladani baik warga sekolah msayarakat. B1 Saya terlibat aktif menjadi pengurus organisasi sosial kemasyarakatan d ilingkungan tempat tinggal saya. B2 Saya memahami cara melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program dan kegiatan kerjasama dengan perseorangan dan institusi pemerintah swasta. C1 Saya memahami program-program Inovatif yang bisa meningkatkan keefektifaan sekolah dengan baik. C2 Saya memiliki pengalaman dalam meningkatkan keinginan warga sekolah dalam pengetahuaan dan keeterampilan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah. Berdasarkan Gambar 3.15 Grafik Skor Per Indikator Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil AKPK Siklus 2, dapat dilihat rata-ratabpencapaian skor untuk prningkatan kompetensi calon kepala sekolah mencapai 98%. Ini artinya bahwa calon kepala sekolah dalam peningkatan kompetensinya masuk kategori sangat baik. c) Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Sikus 2 Gambar 3.16 Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Sikus 2
  • 60. 51 80% 80% 90% 80% 20% 20% 5% 20% 0% 0% 5% 0% 0% 20% 40% 60% 80% 100% A1 A2 A3 A4 Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG 95% 95% 96% 95% 95% 94% 95% 95% 96% 96% 97% A1 A2 A3 A4 R. SKOR Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) PEROLEHAN SKOR Gambar 3.17 Grafik Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Sikus 2 Instrumen monitoring dan evaluasi untuk hasil kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) diisi oleh para peserta in house training menggunakan google formulir yang dishare melaui aplikasi whatsapps. Hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) dapat dilihat pada gambar 3.16 dan 3.17. Gambar 3.18 Grafik Skor Per Indikator Evaluasi Hasil Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2
  • 61. 52 Berdasarkan gambar 3.17 grafik hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2 dapat diperoleh gambaran umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat baik berkisar diantara 80 – 90 %. Responden menjawab baik berkisar 20 – 30 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 0 – 10%. Untuk perolehan skor per indikator hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2 diatas 90% dengan skor rata-rata 95% (gambar 3.18) ini artinya skor yang diperoleh untuk hasil evaluasi Kegiatan RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan) Siklus 2 masuk kategori baik. d) Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 Gambar 3.19 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2
  • 62. 53 24% 19% 23% 24% 32% 36% 31% 31% 3% 4% 5% 4% 0% 1% 0% 1% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% K1 K2 K3 K4 Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG Gambar 3.20 Grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 Berdasarkan gambar 3.20 grafik Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 dapat diperoleh gambaran umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat baik berkisar diantara 19 – 24 %. Responden menjawab baik berkisar 31 – 36 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 3 – 5%. Untuk perolehan skor per indikator Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 dibawah 85% dengan skor rata-rata 82%, (gambar 3.21) ini artinya skor yang diperoleh untuk Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 masuk kategori baik.
  • 63. 54 84% 81% 83% 83% 82% 79% 80% 81% 82% 83% 84% K1 K2 K3 K4 R. SKOR Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik SKOR PER INDIKATOR Gambar 3.21 Grafik Skor per Indikator Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 2 e) Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2 Penyebaran instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) diisi oleh para peserta diidik menggunakan google formulir yang dishare melaui aplikasi whatsapps. Setelah instrumen diisi kemudian direkapitulasi dari google formulir dan hasilnya dapat dilihat pada gambar 3.22 dan 3.23 sebagai berikut : Gambar 3.22 Grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2
  • 64. 55 43% 33% 44% 44% 53% 40% 52% 58% 50% 51% 41% 54% 4% 8% 6% 5% 5% 6% 2% 1% 0% 0% 1% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% SW1 SW2 SW3 SW4 SW5 SW6 Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG 84% 81% 84% 85% 86% 83% 84% 78% 79% 80% 81% 82% 83% 84% 85% 86% 87% SW1 SW2 SW3 SW4 SW5 SW6 R.SKOR Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) SKOR PER INDIKATOR Gambar 3.23 Grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2 Gambar 3.24 Grafik Skor per Indikator Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) SW1 : Saya senang mampu membuat produk yang lebih variatif SW2 : Penerapan pembelajaran berbasis proyek membuat saya selalu tepat waktu dalam mengumpulkan produk. SW3 : Saya lebih percaya diri dalam membuat karya dengan menggunakan teknologi. SW4 : Kreatif membuat saya optimis bisa menghasilkan karya lebih banyak lagi
  • 65. 56 SW5 : Program pengembangan sekolah ini menumbuhkan sikap pantanng menyerah dalam menghasilkan karya SW6 : Kegiatan pembelajaran berbasis proyek mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif Berdasarkan gambar 3.23 grafik Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2 dapat diperoleh gambaran umum tentang hasil evaluasi RPK. Responden dengan menjawab sangat baik berkisar diantara 40 –44 %. Responden menjawab baik berkisar 50 – 58 % sedangkan yang menyatakan cukup berkisar 1 – 8%. Untuk perolehan skor per indikator Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Murid) Siklus 2 dibawah 90% dengan skor rata-rata 84%, (gambar 3.24) ini artinya skor yang diperoleh untuk Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik Siklus 1 masuk kategori baik. Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan kegiatan RPK mendapatkan katagori sangat baik dengan pencapaian skor 99,44%, peningkatan kompetensi calon kepala sekolah mendapatkan katagori sangat baik dengan pencapaian skor 98%, evaluasi hasil kegiatan RPK mendapatkan katagori baik, dengan pencapaian skor 95%, peningkatan prestasi peserta didik mendapatkan katagori baik pencapaian skor 82%, dan pencapaian students wellbeing mendapatkan katagori baik dengan skor 84%. Data lengkap tentang pencapaian instrumen di atas dapat dilihat di lampiran laporan ini.
  • 66. 57 Untuk mengetahui peningkatan pelaksanaan dan hasil monev siklus 1 dan 2 dapat dijelaskan pada tabel berikut ini : Tabel 3.3 Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK SIKLUS 1 dan SIKLUS 2 No Jenis Monev Ketercapaian Siklus 1 Siklus 2 1. Keterlaksanaan Kegiatan RPK 99,7% 99,4% 2. Evaluasi peningkatan kompetensi CKS berdasarkan hasil AKPK 95% 98% 3. Evaluasi hasil kegiatan RPK 77% 95% 4. Evaluasi Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik 85% 82% 5. Pencapaian Students Wellbeing 85% 84% Dari tabel 3.3 diatas dapat dilihat adanya kenaikan skor pencapaian antara sikuls 1 dan 2 namun juga terdapat penurunan. Pada Keterlaksanaan Kegiatan RPK terjadi penurunan sebesar 0,3%. Evaluasi peningkatan kompetensi CKS berdasarkan hasil AKPK terjadi kenaikan sebesar 3%. Kenaikan juga terjadi pada Evaluasi hasil kegiatan RPK sebesar 22%. Namun sebaliknya terjadi penurunan dari siklus dan siklus 2 yakni pada Evaluasi Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik sebesar 3% dan juga pada Pencapaian Students Wellbeing sebesar 1%. Untuk lebih jelasnya perbandingan siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada gambar 3.25.
  • 67. 58 99,70% 95% 77% 85% 85% 99,40% 98% 95% 82% 84% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% A1 A2 A3 A4 A5 Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK SIKLUS 1 & SIKLUS 2 Ketercapaian Siklus 1 Ketercapaian Siklus 2 Gambar 3.25 Grafik Perbandingan Hasil Monev Kegiatan RPK SIKLUS 1 dan SIKLUS 2 Keterangan : A1 : Monitoring Keterlaksanaan Kegiatan RPK A2 : Evaluasi peningkatan kompetensi CKS berdasarkan hasil AKPK A3 : Evaluasi hasil kegiatan RPK A4 : Evaluasi Dampak Keberhasilan Program/Kegiatan RPK terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bagi Peserta Didik A5 : Pencapaian Students Wellbeing f) Refleksi Dari hasil monitoring dan evaluasi di siklus 1 dan 2 didapat beberapa simpulan yang bisa menjadi refleksi yaitu : 1. Penerapan PjBL dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berkreatifitas baik dalam pemikiran maupun tindakan, dibuktikan dengan pencapaian skor dalam kategori baik. 2. Penerapan PjBL dalam pembelaran memerlukan dukungan semua pihak di sekolah agar bisa berjalan dengan lancar.
  • 68. 59 3. Meningkatnya pemahaman guru-guru produktif dalam penerapan PjBL dalam pembelajaran. 4. Penerapan PjBL berdampak pada peningkatan jumlah produk/karya siswa yang lebih variatif dan berdaya jual. 5. Perlu memperkaya literatur tentang berbagai produk yang dapat dihasilkan melalui kegiatan penerapan PjBl. 5. Sumber Daya Calon kepala sekolah mengoptimalkan sumber daya manusia sekolah yang teribat dalam kegiatan ini adalah semua komponen yang ada di sekolah mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, semua guru, tata usaha dan petugas lainnya. Semua dilibatkan dalam kegiatan ini baik yang menjadi panitia, peserta dan juga nara sumber. Sumber dana yang digunakan dalam kegiatan ini berasal dari dana swakelola dari Calon Kepala Sekolah dan Dana dari sekolah yang sudah dianggarkan pada standar proses dalam RKAS. Sedangkan sumber daya lain yang digunakan dalam kegiatan ini seperti alat, bahan, ruangan, sound, meja, kursi atau apapun yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan RPK ini telah disediakan pihak sekolah. 6. Metode Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam sangatlah berperan penting dalam menjaring data yang valid dan reliabel. Metode pengumpulan data yang telah dilakukan dalam kegiatan ini melalui instrumen monitoring evaluasi, observasi dan wawancara dengan kepala sekolah, guru-guru produktif, serta peserta didik yang terlibat dalam kegiatan rencana proyek kepemimpinan. 7. Student Wellbeing Tujuan akhir sebuah pembelajaran adalah kebahagian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan rencana proyek kepemimpinan ini peserta didik senang mampu membuat produk yang lebih variatif, Penerapan pembelajaran berbasis proyek membuat peserta didik selalu tepat waktu dalam mengumpulkan produk.peserta didik