1. LAPORAN DISKUSI TUTORIAL
MODUL 3 SKENARIO 1
“metabolism dan hematoimunologi”
Pembembing : dr. Siti Amaliah, M.Kes
Disusun Oleh : Amalina Putri Fatiha (H2A021038)
Kelompok 4 Blok 4
FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSIAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
4. Limpa Sumsumtulangbelakang
3. Mahasiswadapat menjelaskantentangfisiologi(makanismekerjaenzim, hematoepsis,
pembekuandarah,hemostatis,danmekanisme imunologi).
Mekanisme kerjaenzim
Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat- zat yang bereaksi
dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi
karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan
mempermudah terjadinya reaksi.Agar enzim amilase dapat memecah amilum jadi
maltosa, enzim membutuhkan kofaktor ion klorida (Cl). Ion ini seperti tombol power di
enzimnya. Kalau ionnya sudah menempel, maka enzim amilasenya akan langsung nyala,
langsung bekerja, atau bahasa kerennya teraktivasi. Kalau sudah teraktivasi, enzim
amilase dapat membantu memecah amilum jadi maltosa.
Hematoepoesis
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi
proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel
menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik
pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah.
Pembekuan darah
Proses pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut
ini adalah proses pembekuan darah dari awal hingga akhir.
1. Trombosit membentuk sumbatan
5. Trombosit atau keping darah akan bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau terdapat
luka. Trombosit akan menempel pada dinding area tubuh yang luka dan bersama-sama
membentuk sumbatan.
Sumbatan bertujuan untuk menutup jaringan kulit yang rusak, sehingga darah yang
keluar pun dapat dihentikan. Trombosit juga dapat melepaskan bahan kimia untuk
menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan proses koagulasi ke
tahap berikutnya.
2. Pembentukan bekuan darah
Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal satu sama lain untuk melakukan reaksi
berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulasi.
Pada akhir tahap ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen
menjadi helai-helai fibrin. Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk
membuat jaring yang dapat memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan
atau bekuan pun menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.
3. Penghentian proses pembekuan darah
Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein lain akan
menghentikan faktor pembekuan agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang
diperlukan.
4. Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, sumbatan secara alami tidak diperlukan lagi.
Helai fibrin pun akan hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari
bekuan darah.
Kelainan Proses Pembekuan Darah
Tidak semua orang mengalami proses pembekuan darah yang normal. Kelainan dalam
proses pembekuan darah dapat menyebabkan perdarahan berlebih. Kondisi ini dikenal
juga dengan hemofilia, di mana terdapat kekurangan faktor koagulasi VIII atau IX. Pada
penyakit ini, perdarahan yang terjadi sulit berhenti.
Sebaliknya, gangguan proses pembekuan darah juga dapat menyebabkan pembekuan
darah berlangsung secara berlebihan sehingga dapat mengganggu sirkulasi darah.
Kondisi ini disebut juga darah kental.
Pembekuan darah juga bisa terbentuk walaupun tidak diperlukan. Kondisi ini dapat
menyebabkan kondisi medis berat, seperti serangan jantung, emboli paru, dan stroke.
6. Hemostasis
Hemostasismerupakanprosespenghentianperdarahansecaraspontandari pembuluhdarah
yang mengalami kerusakanatauakibat putusnyaataurobeknyapembuluhdarah.Apabilaterjadi
kerusakanpembuluhdarah,makafaal hemostasissecarafisiologi memberikanresponterhadap
kerusakantersebutyangmelibatkanbeberapakomponenyaitusistemvaskuler,sistem
trombosit,sistemkoagulasi,dansistemfibrinolisis.(DurachimdanAstuti,2018).Ada beberapa
sistemyangberperandalamhemostasis:
a. SistemVaskulerApabilapembuluhdarahmengalamiluka,makaakanterjadi vasokonstriksi
yang mula-mulasecarareflektorisyangselanjutnyadipertahankanolehfaktorlokal seperti
5-hidroksitriptamin(5-HT,serotonindanepinefrin)(Setiabudy,2009).Vasokonstriksiyaitu
prosespenyempitandiameterpembuluhdarahpadadaerahyang mengalami kerusakan
atau luka.Kerusakanjaringanataulukaakan mengeluarkanzatserotonin,epinefrinyang
mengakibatkanpembuluhdarahmenjadi mengkerutataumenyempitdengantujuanuntuk
mengurangi alirandarahyangmenujuke daerahluka.
b. SistemTrombositTrombositberperanpentingdalamhemostasisyaitupembentukandan
stabilisasi sumbattrombosit.Pembentukansumbattrombositterjadi melaluibeberapa
tahap yaituadesi trombosit,agregasi trombositdanreaksi pelepasan.Ketikalapisan
pembuluhdarahberupasel endotel rusakmakajaringanikatdi bawahendotel sepertiserat
kolagen,seratelastindanmembranaasalinterbukasehinggaterjadi aktivasi trombosityang
menyebabkanadesitrombosityaituprosesdimanatrombositmelekatpadapermukaan
asingterutamaserat kolagen.Adesitrombositsangattergantungpadaproteinplasmayang
disebutfaktorvonWillebrand’s(vWF) yangdisintesisolehsel endotel danmegakariosit.
Faktor ini berfungsi sebagai jembatanantaratrombositdanjaringansubendotel.
c. SistemPembekuanDarahProsespembekuandarahterdiri dari rangkaianreaksi enzimatik
yang melibatkanproteinplasmayangdisebutsebagai faktorpembekuandarah,fosfolipid
dan ionkalsium.Faktorpembekuanterdiridari tigakelompokyaitukelompokfibrinogen
yang terdiri dari faktorI,V, VIIIdanXIII,kelompokprothrombinterdiri dari faktorII,VII,IX
dan X,serta kelompokkontakterdiri dari faktorXIdanXII (Kiswari,2014).Proses
pembekuandarahdimulai melalui duajaluryaitujalurinstrinsikdanekstrinsikyang
kemudianakanbergabungmenjadijalurbersamayangmelibatkan FX,F V,PF 3, protrombin
dan fibrinogen.
Mekanisme imunologi
Sistemimunmerupakansistemyangsangatkomplekdenganberbagaiperangandadalamusaha
menjagakeseimbangantubuh.Seperti halnyasistemindokrin,sistemimunyangbertugas
mengaturkeseimbangan,menggunakankomponennyayangberedardiseluruhtubuh,supaya
dapat mencapai sasaranyangjauh dari pusat.Untuk melaksanakanfungsi imunitas,didalam
tubuhterdapatsuatu sistemyangdisebutdengansistemlimforetikuler.Sistemini merupakan
jaringanatau kumpulansel yangletaknyatersebardiseluruhtubuh,misalnyadidalamsumsum
tulang,kelenjarlimfe,limfa,timus,sistemsalurannapas,salurancernadanbeberapaorgan
lainnya.Jaringanini terdiri atasbermacam-macamsel yangdapatmenunjukkanrespons
terhadapsuaturangsangansesuai dengansifatdanfungsinyamasing-masing.
terdiri atassejumlahorganlimfoidyaitu:
7. 1. kelenjartimus
2. kelenjarlimfe
3. limfa
4. tonsil
4. Mahasiswadapat menjelaskantentangbiokimia(hemodinamikcairandanelektrolit,unsurdan
prosesimunologi secarabiokimia,reaksi golongandarah).
Hemodinamikcairan
Hemodinamiksalahsatunyaadalahtekanandarah.Tekanandarahyangdiukurdalamberbagai
posisi tubuh,dipengaruhi olehgayagravitasi dandenganperbedaanlokasi padasumbuvertikal
pengukuranBPdibandingkandenganatriumkananperludiperhitungkankarenaperbedaan
tekananhidrostatik(Neteaetal.2003). Beberapastudi menemukanefekkontradiktif dalam
kelompokpasienyangberbeda.Padatahun1996, Beinetal. (1996) menyarankanuntuk
menghindari posisi miringkananyangmenyebabkanhipotensipadapasienkritis.Hemodinamik
yang berbedaataumemerlukanpenjelasanfisiologismeliputihidrostatik,mekanik,hormonal
atau posisi miring.
Elektrolit
Pengaturankeseimbangancairanperlumemperhatikan2(dua) parameterpenting,yaitu:
volume cairanekstrasel danosmolaritascairanekstrasel.Ginjal mengontrol volumecairan
ekstrasel denganmempertahankankeseimbangangaramdanmengontrol osmolaritascairan
ekstrasel denganmempertahankankeseimbangancairan.Ginjal mempertahankan
keseimbanganini denganmengaturkeluarangaramdanair dalamurinsesuai kebutuhanuntuk
mengkompensasi asupandankehilanganabnormal dari airdangaram tersebut.
Unsur dan prosesimunologi secara biokima
Komponenimunitastubuh:
1. Innate/natural immunity
- imunitasyangsudahada sejakfetus/dilahirkan.
- bersifatnonspesifik imunitasnonspesifik
- berperansebagai garispertahananpertama
terhadapinvasi substansi asingke dalamtubuh.
2. Acquired/adaptive immunity
- imunitasyangdidapat
- bersifatspesifik imunitasspesifik
- berkembangkarenadiinduksi/distimulasi oleh
intervensisubstansiasingyangmasukke dalam tubuh.
- substansi asingygmenginduksiimunitasspesifik disebutantigen.
3. Sel NK leukositygdapatmengenali perubahan-
perubahanpermukaansel ygdiinfeksi virus NK
akan berkontak(bind) danmembunuhsel terinfeksi.
8. 4. Soluble factors
- interferon proteindiproduksisel terinfeksivirus&
limfositmengaktifkansel NK&menginduksi
resistensi selyangberdekatandgsel terinfeksi.
- komplemen proteinserum
aktifasi komplemendptmenyelubungi bakteri shg
menarik(ready) utkdifagositopsonosasi.
menyebabkanlisismembransel bakteri
lytic pathway
Proses:
Imunitasspesifikdiperankanoleh2sistemimun:
1. Imunitashumoral : dibawakanolehmolekul(protein)
serumyang mengenal danmengeliminasi antigen
bebas(tidakterikat/bukanbagian) sel disebut
antibodi mengikatdanbereaksi denganantigen
secara spesifik.
2. Imunitasseluler(cellmediated immunity) : dibawakan
olehsel limfositT,mengenal antigendipermukaan
sel atau antigennonself danmenghancurkansel yang
mengekspresikanantigentsb.
Antibodi danlimfositTspesifikdapatditransfersecarapasif ke individuyangbelumimun(naive)
imunisasi pasif.
Reaksi golongandarah
Golongan darah A
Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Selain itu,
orang dengan golongan darah A menghasilkan antibodi untuk melawan sel darah merah
dengan antigen B.
Golongan darah B
Pemilik golongan darah B memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Orang dengan
golongan darah ini menghasilkan antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan
antigen A.
Golongan darah AB
9. Jika memiliki golongan darah AB, ini berarti pemiliknya memiliki antigen A dan B pada
sel darah merah. Hal ini juga menandakan Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada
darah.
Golongan darah O
Orang yang memiliki golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B pada sel darah
merah. Namun, orang yang memiliki golongan darah O memproduksi antibodi A dan B di
dalam darahnya.
Selain klasifikasi golongan darah ABO, darah juga dapat diklasifikasikan kembali
berdasarkan faktor rhesus yang dimiliki. Faktor rhesus adalah antigen atau protein yang
ada di permukaan sel darah merah. Dalamsistemini, golongan darah terbagi menjadi
rhesus positif dan rhesus negatif.
Jika sel darah merah memiliki faktor Rh, golongan darah Anda adalah Rh positif.
Sebaliknya, golongan darah Anda dinyatakan Rh negatif bila tidak memiliki faktor Rh.
5. Mahasiswadapat menjelaskantentangAIKterkaitdenganimunologi.
Sistem imunitas merupakan sistempertahanan atau kekebalan tubuh yang memiliki
peran dalammengenali dan menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang
merugikan tubuh kita. Sistem imunitas tidak memiliki tempat khusus di tubuh kita dan
tidak dikontrol oleh otak. Sistem imunitas ini berbentuk sel-sel tertentu yang berfungsi
sebagai pasukan pertahanan tubuh kita dalam memerangi patogen yang berpotensi
menyebabkan gangguan pada tubuh kita. Saat Patogen masuk ke tubuh kita, antigen
atau molekul yang terletak pada dinding sel bakteri atau lapisan organisme, merangsang
sistemimunitas kita untuk menghasilkan antibodi untuk melawan dan melindungi tubuh
kita.
Allah Subhaanahu wata’ala Menciptakan Manusia dengan Sempurna, Allah membekali
tubuh kita dengan sistempertahanan yang menjaga tubuh kita dari paparan virus-virus
yang bisa menjadi ancaman serius. Allah memberikan kita Sistem kekebalan tubuh yang
kita butuhkan, Allah memerintahkan semua unsur yang berada di dalam tubuh kita
menjalankan tugasnya dengan benar sesuai fungsinya. “Dan di bumi itu terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri.
Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Q.S. Adz-Dzariyat: 20-21).
Imunitas atau kekebalan tubuh merupakan mekansime perlindungan yang dilakukan
oleh tubuh dalam menghindari kerusakan atau penyakit.
10. DAFTAR PUSTAKA
Schunke Metal. Prometheus Atlas Anatomi Manusia Organ Dalam . 2021. Ed.5. Jakarta:
EGC.
Eroshenco.V.P.2015.Atlas Histologi Difiore Dengan Korelasi Fungsional. Ed.12. Jakarta:
EGC
Sherwood, Lauralee. Atlas Fisiologi, 2018. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Edisi 9.
Jakarta:EGC.
Buku ajar Kedokteran, Biokimia Harper.2009.ed.27
Al-Qur’an