SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk
individu tidak dapat di pisahkan
antara jiwa dan raganya, oleh karena
itu dalam proses perkembangannya
perlu keterpaduan antara
perkembangan jasmani maupun
rohaninya. Sebagai makhluk sosial
seorang individu tidak dapat berdiri
sendiri, saling membutuhkan antara
yang satu dengan yang lainnya, dan
saling mengadakan hubungan sosial
di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai
fungsi yang dijalankan adalah
sebagai wahana dimana seorang
individu mengalami proses
sosialisasi yang pertama kali, sangat
penting artinya dalam mengarahkan
terbentuknya individu menjadi
seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan masyarakat,
keluarga mempunyai korelasi
fungsional dengan masyarakat
tertentu, oleh karena itu dalam proses
pengembangan individu menjadi
seorang yang berpribadi hendaknya
diarahkan sesuai dengan struktur
masyarakat yang ada, sehingga
seorang individu menjadi seorang
yang dewasa dalam arti mampu
mengendalikan diri dan melakukan
hubungan – hubungan sosial di
dalam masyarakat yang cukup
majemuk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Individu?
2. Bagaimana Pertumbuhan
Individu?
3. Bagaimana Perkembangan
Individu?
4. Apa Pengertian Keluarga?
5. Apa Fungsi Keluarga?
6. Apa Pengertian masyarakat?
7. Bagaimana Hubungan Antara
Individu,Kelompok, dan
Masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini di buat untuk
memenuhi salah satu tugas mata
kuliah IAD ISBD dan bertujuan
untuk :
1. Mengetahui pengertian
inividu, kelompok dan
masyarakat
2. Pertumbuhan dan
perkembangan individu
3. Fungsi keluarga
4. Hubungan antara individu,
kelompok, dan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian-Individu
Individu merupakan unit
terkecil pembentuk masyarakat.
Dalam ilmu sosial, individu berarti
juga bagian terkecil dari kelompok
masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Sebagai contoh, suatu keluarga
terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah
merupakan individu dalam kelompok
sosial tersebut, yang sudah tidak
dapat dibagi lagi ke dalam satuan
yang lebih kecil. Pada dasarnya,
setiap individu memiliki ciri-ciri
yang berbeda. Individu yang saling
bergabung akan membentuk
kelompok atau masyarakat. Individu
tersebut akan memiliki karakteristik
yang sama dengan kelompok dimana
dirinya bergabung.
2. Pertumbuhan-Individu
Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan kuantitatif pada
materil sesuatu sebagai akibat dari
adanya pengaruh lingkungan.
Perubahan kuantitatif ini dapat
berupa pembesaran atau
pertambahan dari ada menjadi tidak
ada, dari kecil menjadi besar dari
sedikit menjadi banyak, dari sempit
menjadi luas, dan lain-lain.
Faktor-faktor Yang
Mepengaruhi Pertumbuhan.
1) Faktor-Biologis.
Semua manusia normal dan
sehat pasti memiliki anggota
tubuh yang utuh seperti kepala,
tangan , kaki dan lainya. Hal ini
dapat menjelaskan bahwa
beberapa persamaan dalam
kepribadian dan perilaku. Namun
ada warisan biologis yang
bersifat khusus. Artinya, setiap
individu tidak semua memiliki
karakteristik fisik yang sama.
2) Faktor-Geografis.
Setiap lingkungan fisik yang
baik akan membawa kebaikan
pula pada penghuninya. Sehingga
menyebabkan hubungan antar
individu bisa berjalan dengan
baik dan mencimbulkan
kepribadian setiap individu yang
baik juga. Namun jika
lingkungan fisiknya kurang baik
dan tidak adanya hubungan baik
dengan individu yang lain, maka
akan tercipta suatu keadaan yang
tidak baik pula.
3) Faktor-Kebudayaan-Khusus
Perbedaan kebudayaan dapat
mempengaruhi kepribadian
anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam
masyarakat memiliki kebudayaan
yang sama juga memiliki
kepribadian yang sama.
3. Perkembangan individu
Manusia pada waktu lahir
tampaknya sangat lemah. Keadaan
yang tampaknya sangat lemah itu
tidak berarti bahwa bayi tidak
mempunyai potensi apa-apa atau
tidak mempunyai kemungkinan
untuk berkembang. Bayi mempunyai
banyak kemungkinan untuk
berkembang dan juga mempunyai
masa muda, mempunyai masa untuk
mempersiapkan diri. Bahkan masa
mudanya lebih panjang daripada
binatang.
Manusia mempunyai masa
muda yang panjang dan masa belajar
yang panjang pula, karena :
1) Tugas – tugas hidup yang
dihadapi jauh lebih banyak
dan kompleks daripada yang
dihadapi oleh binatang
2) Makin banyak seluk beluk
yang terdapat dalam
masyarakat, makin banyak
pula hal – hal yang harus
dipelajari oleh generasi baru
dan makin panjanglah masa
mudanya.
Prinsip – prinsip
perkembangan pada manusia :
1) Perkembangan itu
mengikuti pola – pola tertentu
dan berlangsung secara
teratur
2) Perkembangan itu selalu
meuju ke diferensiasi dan
integrasi
3) Pertumbuhan dan
perkembangan tidak terjadi
secara tiba – tiba
4) Suatu tingkat
perkembangan dipengaruhi
oleh sifat perkembangan
sebelumnya
5) Perkembangan itu antara
anak yang satu berbeda
dengan yang lainnya[1]
Hukum – hukum
perkembangan :
1) Hukum Konvergensi (
Perpaduan )
2) Hukum Mempertahankan
Diri Dan Perkembangan
3) Hukum Kesatuan Organis
4) Hukum Tempo
Perkembangan
5) Hukum Irama ( Rythme )
Perkembangan
6) Hukum Masa Peka
7) Hukum Perbandingan Di
Masa Perkembangan
8) Hukum Predestinasi (
Hukum Nasib – Takdir )
9) Hukum Rekapitulasi[2]
Teori – teori perkembangan :
1) Teori Nativisme ( Nativus
= Pembawaan )
Schopenhauer ( Jerman )
berpendapat bahwa
perkembangan itu semata –
mata ditentukan oleh sesuatu
yang telah ada di dalam diri
individu yang di bawa sejak
lahir.
2) Teori Empirisme (
Pengalaman )
J. Locke ( Inggris )
berpendapat bahwa
perkembangan anak semata –
mata ditentukan oleh
pengaruh – pengaruh dari
luar.
3) Teori Konvergensi (
Kerjasama Perpaduan )
W. Stern ( Jerman ) berpendapat
bahwa perkembangan anak itu
ditentukan oleh proses kerjasama
atau perpaduan antara faktor – faktor
dalam dan faktor – faktor luar.
4) Teori Biogenetis = Teori
Rekapitulasi = Teori Ulangan
Haeckel ( Jerman ) dan
Stanley Hall ( USA )
berpendapat bahwa
Ontogenese adalah ulangan
daripada phylogenese atau
perkembangan suatu makhluk
adalah ulangan dari
perkembangan seluruh
jenisnya.
Konsep – konsep
perkembangan :
5) Konsepsi Asosiasi
Bahwa hakikat
perkembangan merupakan
proses asosiasi dimana bagian
– bagian lebih penting
daripada keseluruhan.
6) Konsepsi Gestalt
Bahwa perkembangan
merupakan proses
diferensiasi, yaitu proses
untuk memisah – misahkan,
membedakan.
7) Konsepsi Neo – Gestalt
Di kenal dengan nama “ Field
Teory “ bahwa
perkembangan itu di samping
proses diferensiasi juga
merupkan proses stratifikasi,
struktur pribadi digambarkan
terdiri dari lapisan- lapisan,
makin besar seorang anak
maka lapisan ini semakin
bertambah.
8) Konsepsi Sosiologis
Bahwa perkembangan
merupakan proses sosialisasi.
9) Konsepsi Freudianisme
Bahwa sumber pokok dari
tingkah laku manusia adalah
libido seksualitas, dorongan
dari insting yang pada
dasarnya belum mengenal
batas dan menuntut
terpenuhinya dorongan
tersebut.
10) Konsepsi Bio – sosial
“ Living is learning and growing is
learning “ Bahwa setiap makhluk
hidup harus belajar untuk
mempertahankan hidupnya dan
karena belajar ia dapat
berkembang.[3]
4. Pengertian-Keluarga
Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Macam-macam Fungsi Keluarga :
1) Fungsi Pendidikan
2) Fungsi Religius
3) Fungsi Ekonomi
5. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman 1998
(dalam Setiawati & Santun, 2008),
fungsi keluarga adalah :
1) Fungsi Afektif adalah fungsi
internal keluarga sebagai dasar
kekuatan keluarga. Didalamnya
terkait dengan saling
mengasihi, saling mendukung
dan saling menghargai antar
anggota kelurga.
2) Fungsi Sosialisasi adalah
fungsi yang mengembangkan
proses interaksi dalam
keluarga. Sosialisasi dimulai
sejak lahir dan keluarga
merupakan tempat individu
untuk belajar bersosialisasi.
3) Fungsi Reproduksi adalah
fungsi keluarga untuk
meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
4) Fungsi Ekomomi adalah
fungsi keluarga untuk
memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarganya yaitu :
sandang, pangan dan papan.
5) Fungsi Perawatan Kesehatan
adalah fungsi keluarga untuk
mencegah terjadinya masalah
kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan.
6. Pengertian-Masyarakat.
Masyarakat merupakan
salah satu satuan sistem sosial,
atau kesatuan hidup manusia.
Istilah inggrisnya adalah society,
sedangkan masyarakat itu sendiri
berasal dari bahasa Arab Syakara
yang berarti ikut serta atau
partisipasi, kata Arab masyarakat
berarti saling bergaul yang istilah
ilmiahnya berinteraksi.
J.L. Gilin J.P Gillin mengatakan
bahwa masyarakat adalah kelompok
manusia yang terbesar, mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan
persatuan yang sama.
Unsur dari masyarakat ialah :
1. Harus ada kelompok
manusia, dan harus banyak
jumlahnya
2. Telah berjalan dalam waktu
yang lama dan bertempat
tinggal dalam daerah tertentu
3. Adanya aturan undang –
undang yang mengatur
mereka mereka bersama,
untuk maju kepada satu cita –
cita yang sama
Golongan Masyarakat :
1) Masyarakat-Sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat
sederhana (primitive) pola
pembagian kerja cenderung
dibedakan menurut jenis kelamin.
Pembagian kerja berdasarkan
jenis kelamin, nampaknya
berpangkal tolak dari latar
belakang adanya kelemahan dan
kemampuan fisik antara seorang
wanita dan pria dalam
menghadapi tantangan-tantangan
alam.
2) Masyarakat-Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka
ragam kelomok sosial, atau lebih
dikenal dengan sebuatan
kelompok organisasi
kemasyarakatan yang tumbuh
dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu
yang akan dicapai.
Perbedaan Antara Masyarakat
Non-industri dan Masyarakat
Industri :
1) Masyarakat non Industri.
Secara garis besar, kelompok
nasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat
digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder
(secondary group).
a) Kelompok-Primer
Dalam kelompok primer,
interaksi antar anggota terjalin
lebih intensif, lebih erat, lebih
akrab. Kelompok primer ini
disebut juga kelompok ”face to
face group”, sebab para anggota
kelompok sering berdialog,
bertatap muka, karena itu saling
mengenal lebih dekat,
lebih akrab.Sifat interaksi dalam
kelompok-kelompok primer
bercorak kekeluargaan dan lebih
berdasarkan simpati. Pembagian
kerja atau pembagian tugas pada
kelompok, yaitu menerima serta
menjalankan tugas tidak secara
paksa, lebih dititik beratkan pada
kesadaran, tanggung jawab para
anggota dan berlangsung atas
dasar rasa simpati dan secara
sukarela. Contoh-contoh
kelompok primer, antara lain :
keluarga, rukun tetangga,
kelompok belajar, kelompok
agama, dan lain sebagainya.[4]
b) Kelompok-Sekunder
Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling
hubungan tak langsung, formal,
juga kurang
bersifat kekeluargaan.Oleh karen
a itu, sifat interaksi, pembagian
kerja antar anggota kelompok di
atur atas dasar pertimbangan-
pertimbangan rasional.
Obyektif.Para anggota menerima
pembagian kerja/tugas atas dasar
kemampuan. keahlian tertentu,
disamping dituntut
dedikasi. Contoh-contoh
kelompok sekunder, misalnya :
partai politik, perhimpunan
serikat kerja/serikat buruh,
organisasi profesi dan
sebagainya.[5]
2) Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah
kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakin tinggi.
Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan
antara kelompok-kelompok
masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga
menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat
industri. Otonomi sejenis dapat
diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang
dimiliki seseorang secara mandiri,
sampai pada batas-batas tertentu.
3) In Group dan Out Group
In group ( kelompok dalam )
adalah setiap kelompok yang
dipergunakan oleh seseorang untuk
mengidentifikasikan dirinya sendiri,
sedangkan out group ( kelompok luar
) adalah semuanya berada di luar
kelompok dalam.
4) Gemeinschaft dan Gesellschaft
Gemeinschaft adalah bentuk
kehidupan bersama dimana terdapat
unsur pengikat berupa hubungan
batin yang murni yeng bersifat
alamiah dan kekal.[6] Gesellschaft
dapat diartikan sebagai bentuk ikatan
bersama berupa ikatan lahir yang
bersifat pokok dalam jangka waktu
tertentu.
5) Formal Group dan Informal
Group
Formal group adalah suatu
kelompok sosial yang di dalamnya
terdapat tata aturan yang tegas yang
sengaja dibuat untuk mengatur antar
hubungan para anggotanya. Informal
group adalah kelompok sosial yang
tidak mempunyai struktur dan
organisasi permanen.
6) Community
Community adalah kelompok
yang memperhitungkn
keanggotaannya berdasarkan
hubungan anggotanya dengan
lingkungan setempat.
7. Hubungan Antara
Individu,Kelompok, Dan
Masyarakat
Aspek individu, kelompok,
masyarakat adalah aspek-aspek
sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Ketiganya mempunyai keterkaitan
yang sangat erat. Jika tidak ada
individu maka tidak ada kelompok,
jika tidak ada kelompok tidak akan
ada keluarga, jika tidak ada keluarga
tidak akan masyarakat. Sementara di
pihak lain untuk mengembangkan
eksistensinya sebagai manusia, maka
individu membutuhkan keluarga dan
masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan
aspek sosialnya.
Sedangkan menurut paham
individualistis, hubungan individu &
masyarakat menyatakan bahwa
dalam kehidupan seorang individu,
kepentingan & kebutuhan individu
lebih penting dari pada kebutuhan &
kepentingan masyarakat. Individu
yang menentukan corak masyarakat
yang diinginkan. Paham
individualistis juga
disebut atomisme. berpendapat
bahwa hubungan antara individu itu
seperti hubungan atom-atom yang
membentuk molekul.
J.J. Rousseau (1712-1778), dalam
bukunya yang berjudul “Kontrak
Sosial” menjelaskan paham
liberalisme & individualisme dalam
suatu kalimat yang terkenal
: “Manusia itu dilahirkan merdeka,
tetapi dimana-mana dibelenggu”.
Hubungan individu dalam
masyarakat, yaitu bahwa hidup
bermasyarakat adalah ciptaan &
usaha manusia sendiri. Manusia
berkeluarga, lalu berkelompok.
BAB III
KESIMPULAN
Manusia adalah sebagai
makhluk individu dalam arti tak
dapat dipisahkan antara jiwa dan
raganya. Oleh karena itu dalam
proses perkembangannya perlu
keterpaduan antara perkembangan
jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial
seorang individu tidak dapat berdiri
sendiri, saling membutuhkan antara
yang satu dengan yang lainnya, dan
saling mengadakan hubungan sosial
di tengah – tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai
fungsi yang dijalankan di dalamnya
adalah sebagai wahana di mana
seorang individu mengalami proses
sosialisasi yang pertama kali, sangat
penting artinya dalam mengarahkan
terbentuknya individu menjadi
seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan masyarakat,
keluarga mempunyai korelasi
fungsional dengan masyarakat
tertentu, oleh karena itu dalam proses
pengembangan individu menjadi
seorang yang berpribadi hendaknya
diarahkan sesuai dengan struktur
masyarakat yang ada sehingga
seorang individu menjadi seorang
yang dewasa dalam arti mampu
mengendalikan diri dan melakukan
hubungan – hubungan sosial di
masyarkat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok
manusia yang saling berinteraksi,
yang memiliki prasarana untuk
kegiatan tersebut dan adanya saling
keterikatan untuk mencapai tujua
bersama. Masyarakat adalah tempat
kita bisa melihat dengan jelas
proyeksi individu sebagai input bagi
keluarga, keluarga sebagai tempat
terprosesnya, dan masyarakat adalah
tempat kita melihat hasil dari
proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam
suatu masyarakat tertentu berati ia
bera pada suatu konteks budaya
tertentu. Pada tahap inilah arti
keunikan individu itu menjadi jelas
dan bermakna, artinya akan dengan
mudah dirumuskan gejala –
gejalanya. Karena di sini akan
terlihat individu sebagai perwujudan
dirinya sendiri dan merupakan
makhluk sosial sebagai perwujudan
anggota kelompok atau anggota
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Drs. H,
1975, Pengantar
Sosiologi, Semarang, Ramadhani
Aziz,Arnicun dan Hartomo,
1990, Ilmu Sosia Dasar, Jakarta, PT.
Bumi Aksara
http://alfiskaoktayati.blogspot.co.id/2
013/06/materi-ips-tentang-individu-
kelompok.html
http://muchad.com/hubungan-antara-
individu-keluarga-dan-
masyarakat.html
https://faisaladamsyah.wordpress.co
m/2013/10/28/individu-keluarga-
dan-masyarakat/
[1] DR. MOH. Kasiram M.Sc, Ilmu
Jiwa Perkembangan, Usaha
Nasional, Surabaya, 1984
[2] Ibid, halaman 41
[3] Ibid, halaman 35
[4] Soerjono Soekanto,
1982, Sosiologi Suatu
Pengantar, Jakarta, Rajawali,
hal.121
[5] Mayor Polak, Op.Cit, hal 130
[6] Soerjono Soekanto, Op. Cit,
hal.131
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat dan hidayah – Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan
judul “INDIVIDU, KELOMPOK,
DAN MASYARAKAT“ . Makalah
ini dibuat dalam rangka memenuhi
salah satu tugas mata kuliah IAD
ISBD Tahun Akademik 2017.
Dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penulisan
makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan.
Penulis berharap semoga
Makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi referensi bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Metro,06 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
............................................................
......................... i
KATA
PENGANTAR..................................
................................................... ii
DAFTAR
ISI......................................................
............................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN .........................
..................................................... 1
A. Latar Belakang
................................................
.......................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................
.................................... 1
C. Tujuan..................................
................................................
...... 2
BAB
II PEMBAHASAN .............
................................................
................. 3
A. Pengertian
Individu..................................
...................................
3
B. Pertumbuhan
Individu..................................
............................... 3
C. Perkembangan
Individu..................................
............................ 4
D. Pengertian
Keluarga.................................
.................................. 6
E. Fungsi
Keluarga.................................
........................................ 7
F. Pengertian
masyarakat..............................
.................................. 7
G. Hubungan Antara
Individu,Kelompok, dan
Masyarakat.................. 10
BAB III KESIMPULAN
................................................
................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

contoh kata pengantar
contoh kata pengantarcontoh kata pengantar
contoh kata pengantarAhya Alamsyah
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalNabilla Aulia
 
Sosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajarSosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajarNita Mardiana
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERAahmad sururi
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianEndah Aibara
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMansurudin Rafa
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaSchool
 
Contoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganContoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganAburafika
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahPrescott Py3man
 
Daftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiDaftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiSayid Barca
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
Makalah surat menyurat
Makalah surat menyuratMakalah surat menyurat
Makalah surat menyuratAndi Uli
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan NegaraProblematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negaranita junita
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumsanggede
 

What's hot (20)

contoh kata pengantar
contoh kata pengantarcontoh kata pengantar
contoh kata pengantar
 
Krisis Multidimensional
Krisis MultidimensionalKrisis Multidimensional
Krisis Multidimensional
 
Sosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajarSosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajar
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi
 
Makalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menularMakalah penyakit menular dan tidak menular
Makalah penyakit menular dan tidak menular
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
 
Contoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganContoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapangan
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
 
Daftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsiDaftar isi proposal calon skripsi
Daftar isi proposal calon skripsi
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
 
Makalah surat menyurat
Makalah surat menyuratMakalah surat menyurat
Makalah surat menyurat
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan NegaraProblematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
Problematika,Nilai,Moral,dan Hukum Dalam Masyarakat dan Negara
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Sanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umumSanitasi tempat umum
Sanitasi tempat umum
 

Similar to MENYEDIAKAN PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3sopiannudin
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3Arif Kadarmanto P
 
Tugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiTugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiAlia Nur Afni
 
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatBab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatMondo Icon
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarDo Dy
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarDo Dy
 
Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatfakhriidzna
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakativansahrulmubaroq
 
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014IgnatiusAdityaKurnia
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1emi nadjwa
 
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya DasarINDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya DasarDharaniKassapa
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1Chiee Arviant
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosialLina Moe
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iiiRosminar
 

Similar to MENYEDIAKAN PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT (20)

World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
World Tugas Ilmu sosial Dasar 3
 
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
Tugas ilmu sosial dasar pembahasan 3
 
Tugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar iiTugas ilmu sosial dasar ii
Tugas ilmu sosial dasar ii
 
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan MasyarakatBab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
Bab 3 Individu, Keluarga dan Masyarakat
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Tugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasarTugas ilmu sosial dasar
Tugas ilmu sosial dasar
 
Makalah isd dosen
Makalah isd dosenMakalah isd dosen
Makalah isd dosen
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakat
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
Ilmu Sosial Dasar - Ignatius Aditya - 1B118014
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1
 
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya DasarINDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT - Ilmu Budaya Dasar
 
2 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-12 materi-presentsi-isd-1
2 materi-presentsi-isd-1
 
2-materi-presentsi-isd-1.ppt
2-materi-presentsi-isd-1.ppt2-materi-presentsi-isd-1.ppt
2-materi-presentsi-isd-1.ppt
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
 
Tugas iad
Tugas iadTugas iad
Tugas iad
 
PPT Daspen
PPT DaspenPPT Daspen
PPT Daspen
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iii
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

MENYEDIAKAN PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk individu tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat. Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Individu? 2. Bagaimana Pertumbuhan Individu? 3. Bagaimana Perkembangan Individu? 4. Apa Pengertian Keluarga? 5. Apa Fungsi Keluarga? 6. Apa Pengertian masyarakat? 7. Bagaimana Hubungan Antara Individu,Kelompok, dan Masyarakat? C. Tujuan Penulisan
  • 2. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah IAD ISBD dan bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengertian inividu, kelompok dan masyarakat 2. Pertumbuhan dan perkembangan individu 3. Fungsi keluarga 4. Hubungan antara individu, kelompok, dan masyarakat
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian-Individu Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung. 2. Pertumbuhan-Individu Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain. Faktor-faktor Yang Mepengaruhi Pertumbuhan. 1) Faktor-Biologis. Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua memiliki karakteristik fisik yang sama. 2) Faktor-Geografis. Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar
  • 4. individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula. 3) Faktor-Kebudayaan-Khusus Perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama. 3. Perkembangan individu Manusia pada waktu lahir tampaknya sangat lemah. Keadaan yang tampaknya sangat lemah itu tidak berarti bahwa bayi tidak mempunyai potensi apa-apa atau tidak mempunyai kemungkinan untuk berkembang. Bayi mempunyai banyak kemungkinan untuk berkembang dan juga mempunyai masa muda, mempunyai masa untuk mempersiapkan diri. Bahkan masa mudanya lebih panjang daripada binatang. Manusia mempunyai masa muda yang panjang dan masa belajar yang panjang pula, karena : 1) Tugas – tugas hidup yang dihadapi jauh lebih banyak dan kompleks daripada yang dihadapi oleh binatang 2) Makin banyak seluk beluk yang terdapat dalam masyarakat, makin banyak pula hal – hal yang harus dipelajari oleh generasi baru dan makin panjanglah masa mudanya. Prinsip – prinsip perkembangan pada manusia : 1) Perkembangan itu mengikuti pola – pola tertentu dan berlangsung secara teratur
  • 5. 2) Perkembangan itu selalu meuju ke diferensiasi dan integrasi 3) Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara tiba – tiba 4) Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat perkembangan sebelumnya 5) Perkembangan itu antara anak yang satu berbeda dengan yang lainnya[1] Hukum – hukum perkembangan : 1) Hukum Konvergensi ( Perpaduan ) 2) Hukum Mempertahankan Diri Dan Perkembangan 3) Hukum Kesatuan Organis 4) Hukum Tempo Perkembangan 5) Hukum Irama ( Rythme ) Perkembangan 6) Hukum Masa Peka 7) Hukum Perbandingan Di Masa Perkembangan 8) Hukum Predestinasi ( Hukum Nasib – Takdir ) 9) Hukum Rekapitulasi[2] Teori – teori perkembangan : 1) Teori Nativisme ( Nativus = Pembawaan ) Schopenhauer ( Jerman ) berpendapat bahwa perkembangan itu semata – mata ditentukan oleh sesuatu yang telah ada di dalam diri individu yang di bawa sejak lahir. 2) Teori Empirisme ( Pengalaman ) J. Locke ( Inggris ) berpendapat bahwa perkembangan anak semata – mata ditentukan oleh pengaruh – pengaruh dari luar. 3) Teori Konvergensi ( Kerjasama Perpaduan ) W. Stern ( Jerman ) berpendapat bahwa perkembangan anak itu ditentukan oleh proses kerjasama
  • 6. atau perpaduan antara faktor – faktor dalam dan faktor – faktor luar. 4) Teori Biogenetis = Teori Rekapitulasi = Teori Ulangan Haeckel ( Jerman ) dan Stanley Hall ( USA ) berpendapat bahwa Ontogenese adalah ulangan daripada phylogenese atau perkembangan suatu makhluk adalah ulangan dari perkembangan seluruh jenisnya. Konsep – konsep perkembangan : 5) Konsepsi Asosiasi Bahwa hakikat perkembangan merupakan proses asosiasi dimana bagian – bagian lebih penting daripada keseluruhan. 6) Konsepsi Gestalt Bahwa perkembangan merupakan proses diferensiasi, yaitu proses untuk memisah – misahkan, membedakan. 7) Konsepsi Neo – Gestalt Di kenal dengan nama “ Field Teory “ bahwa perkembangan itu di samping proses diferensiasi juga merupkan proses stratifikasi, struktur pribadi digambarkan terdiri dari lapisan- lapisan, makin besar seorang anak maka lapisan ini semakin bertambah. 8) Konsepsi Sosiologis Bahwa perkembangan merupakan proses sosialisasi. 9) Konsepsi Freudianisme Bahwa sumber pokok dari tingkah laku manusia adalah libido seksualitas, dorongan dari insting yang pada dasarnya belum mengenal batas dan menuntut terpenuhinya dorongan tersebut. 10) Konsepsi Bio – sosial “ Living is learning and growing is learning “ Bahwa setiap makhluk hidup harus belajar untuk
  • 7. mempertahankan hidupnya dan karena belajar ia dapat berkembang.[3] 4. Pengertian-Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Macam-macam Fungsi Keluarga : 1) Fungsi Pendidikan 2) Fungsi Religius 3) Fungsi Ekonomi 5. Fungsi Keluarga Menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008), fungsi keluarga adalah : 1) Fungsi Afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga. 2) Fungsi Sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. 3) Fungsi Reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. 4) Fungsi Ekomomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan. 5) Fungsi Perawatan Kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
  • 8. 6. Pengertian-Masyarakat. Masyarakat merupakan salah satu satuan sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. J.L. Gilin J.P Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Unsur dari masyarakat ialah : 1. Harus ada kelompok manusia, dan harus banyak jumlahnya 2. Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu 3. Adanya aturan undang – undang yang mengatur mereka mereka bersama, untuk maju kepada satu cita – cita yang sama Golongan Masyarakat : 1) Masyarakat-Sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam. 2) Masyarakat-Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
  • 9. Perbedaan Antara Masyarakat Non-industri dan Masyarakat Industri : 1) Masyarakat non Industri. Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group). a) Kelompok-Primer Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.[4] b) Kelompok-Sekunder Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karen a itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan- pertimbangan rasional. Obyektif.Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan. keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan
  • 10. serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.[5] 2) Masyarakat Industri Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. 3) In Group dan Out Group In group ( kelompok dalam ) adalah setiap kelompok yang dipergunakan oleh seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya sendiri, sedangkan out group ( kelompok luar ) adalah semuanya berada di luar kelompok dalam. 4) Gemeinschaft dan Gesellschaft Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana terdapat unsur pengikat berupa hubungan batin yang murni yeng bersifat alamiah dan kekal.[6] Gesellschaft dapat diartikan sebagai bentuk ikatan bersama berupa ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu tertentu. 5) Formal Group dan Informal Group Formal group adalah suatu kelompok sosial yang di dalamnya terdapat tata aturan yang tegas yang sengaja dibuat untuk mengatur antar hubungan para anggotanya. Informal group adalah kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur dan organisasi permanen. 6) Community Community adalah kelompok yang memperhitungkn keanggotaannya berdasarkan hubungan anggotanya dengan lingkungan setempat.
  • 11. 7. Hubungan Antara Individu,Kelompok, Dan Masyarakat Aspek individu, kelompok, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu maka tidak ada kelompok, jika tidak ada kelompok tidak akan ada keluarga, jika tidak ada keluarga tidak akan masyarakat. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Sedangkan menurut paham individualistis, hubungan individu & masyarakat menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu, kepentingan & kebutuhan individu lebih penting dari pada kebutuhan & kepentingan masyarakat. Individu yang menentukan corak masyarakat yang diinginkan. Paham individualistis juga disebut atomisme. berpendapat bahwa hubungan antara individu itu seperti hubungan atom-atom yang membentuk molekul. J.J. Rousseau (1712-1778), dalam bukunya yang berjudul “Kontrak Sosial” menjelaskan paham liberalisme & individualisme dalam suatu kalimat yang terkenal : “Manusia itu dilahirkan merdeka, tetapi dimana-mana dibelenggu”. Hubungan individu dalam masyarakat, yaitu bahwa hidup bermasyarakat adalah ciptaan & usaha manusia sendiri. Manusia berkeluarga, lalu berkelompok.
  • 12. BAB III KESIMPULAN Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya. Oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah – tengah masyarakat. Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan di dalamnya adalah sebagai wahana di mana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di masyarkat yang cukup majemuk. Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi, yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujua bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai input bagi keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam suatu masyarakat tertentu berati ia bera pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti
  • 13. keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlihat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, Drs. H, 1975, Pengantar Sosiologi, Semarang, Ramadhani Aziz,Arnicun dan Hartomo, 1990, Ilmu Sosia Dasar, Jakarta, PT. Bumi Aksara http://alfiskaoktayati.blogspot.co.id/2 013/06/materi-ips-tentang-individu- kelompok.html http://muchad.com/hubungan-antara- individu-keluarga-dan- masyarakat.html https://faisaladamsyah.wordpress.co m/2013/10/28/individu-keluarga- dan-masyarakat/ [1] DR. MOH. Kasiram M.Sc, Ilmu Jiwa Perkembangan, Usaha Nasional, Surabaya, 1984 [2] Ibid, halaman 41 [3] Ibid, halaman 35 [4] Soerjono Soekanto, 1982, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali, hal.121 [5] Mayor Polak, Op.Cit, hal 130 [6] Soerjono Soekanto, Op. Cit, hal.131
  • 15. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “INDIVIDU, KELOMPOK, DAN MASYARAKAT“ . Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah IAD ISBD Tahun Akademik 2017. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pembaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Metro,06 Oktober 2017 Penulis
  • 16. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................ ......................... i KATA PENGANTAR.................................. ................................................... ii DAFTAR ISI...................................................... ............................................. iii BAB I PENDAHULUAN ......................... ..................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................ .......................... 1 B. Rumusan Masalah.................................. .................................... 1 C. Tujuan.................................. ................................................ ...... 2 BAB II PEMBAHASAN ............. ................................................ ................. 3 A. Pengertian Individu.................................. ................................... 3 B. Pertumbuhan Individu.................................. ............................... 3 C. Perkembangan Individu.................................. ............................ 4 D. Pengertian Keluarga................................. .................................. 6 E. Fungsi Keluarga................................. ........................................ 7 F. Pengertian masyarakat.............................. .................................. 7 G. Hubungan Antara Individu,Kelompok, dan Masyarakat.................. 10