Teori Perilaku Konsumen membahas dua pendekatan untuk memahami kepuasan konsumen, yaitu pendekatan nilai guna kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal menilai kepuasan berdasarkan urutan preferensi tanpa kuantifikasi."
Dokumen tersebut membahas teori-teori perilaku konsumen dan konsep dasar yang terkait, seperti utilitas total dan marginal, hukum utilitas menurun, pendekatan kardinal dan ordinal, kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bagaimana teori-teori tersebut diterapkan untuk memahami perilaku konsumen dalam memilih barang dan jasa.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Dokumen tersebut membahas perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa, yang dipengaruhi oleh faktor pendapatan, selera, dan harga barang. Konsumen akan membeli berbagai barang untuk mencapai kepuasan tertentu dengan anggaran yang tersedia, sesuai dengan pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen.
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdfIstnaPutri
Modul ini membahas teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal, meliputi pengertian kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen di mana konsumen mencapai tingkat kepuasan maksimum."
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi (prilaku konsumen), teori produksi, dan teori biaya. Secara khusus membahas tentang cara mengukur manfaat konsumsi, kendala konsumen, keseimbangan konsumen, fungsi produksi, biaya produksi, dan hubungan antara ketiganya.
Dokumen tersebut membahas teori-teori perilaku konsumen dan konsep dasar yang terkait, seperti utilitas total dan marginal, hukum utilitas menurun, pendekatan kardinal dan ordinal, kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bagaimana teori-teori tersebut diterapkan untuk memahami perilaku konsumen dalam memilih barang dan jasa.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen yang mempelajari bagaimana konsumen memuaskan kebutuhannya dengan membeli barang dan jasa, termasuk teori konsumsi, pendekatan nilai guna (utility), hukum menurunnya nilai tambahan (marginal utility), dan pentingnya mempelajari perilaku konsumen bagi produsen dan konsumen."
Dokumen tersebut membahas perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa, yang dipengaruhi oleh faktor pendapatan, selera, dan harga barang. Konsumen akan membeli berbagai barang untuk mencapai kepuasan tertentu dengan anggaran yang tersedia, sesuai dengan pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen.
8.MODUL Teori Perilaku Konsumen_Ordinal5.pdfIstnaPutri
Modul ini membahas teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal, meliputi pengertian kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen di mana konsumen mencapai tingkat kepuasan maksimum."
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi (prilaku konsumen), teori produksi, dan teori biaya. Secara khusus membahas tentang cara mengukur manfaat konsumsi, kendala konsumen, keseimbangan konsumen, fungsi produksi, biaya produksi, dan hubungan antara ketiganya.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen, meliputi definisi perilaku konsumen, teori-teori yang mendasarinya seperti pendekatan utilitas, kurva indiferens, garis anggaran, serta pendekatan atribut. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep kunci tersebut dengan contoh-contoh ilustratif.
Dokumen tersebut membahas pendekatan utilitas ordinal dalam analisis perilaku konsumen. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa kepuasan seseorang tidak dapat diukur secara kuantitatif melainkan hanya dapat dirangking. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurva indiferensi dan garis batasan anggaran serta interaksinya dalam menentukan kombinasi konsumsi barang yang memberikan kepuasan maksimum bagi konsumen.
Tugas akhir ini membahas tentang perilaku konsumen dan produsen dalam teori ekonomi mikro. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu:
1. Penjelasan pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur tingkat kepuasan konsumen
2. Penggunaan kurva indifference dan budget constraint untuk menentukan kombinasi barang optimal bagi konsumen
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan preferensi konsumen
4. Konsep jangka pendek dan pan
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi sebagai kegiatan mengurangi atau menghabiskan manfaat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Dibahas pula pendekatan ilmu ekonomi dalam memahami perilaku konsumen rasional dalam membagi sumber daya terbatas untuk memaksimalkan kepuasan, seperti kurva indiferensi, budget line, dan pencapaian keseimbangan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang model perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian barang dengan mempertimbangkan tingkat kepuasan, pendapatan, dan harga barang. Model ini menggunakan pendekatan ordinal dan kurva indifferent untuk menunjukkan preferensi konsumen, serta garis anggaran dan titik ekuilibrium untuk menentukan pilihan konsumsi optimal.
Teori perilaku konsumen mempelajari bagaimana konsumen mengalokasikan sumber daya ekonominya untuk mencapai kepuasan maksimum. Terdapat dua pendekatan untuk mengukur kepuasan, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukurnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori perilaku konsumen dan peran individu dalam perekonomian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa individu berperan sebagai konsumen yang mengkonsumsi barang dan jasa, sebagai penyedia tenaga kerja, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan memberikan suara. Dokumen juga menjelaskan pendekatan-pendekatan dalam memahami perilaku konsumen seperti pendekatan utilitas, kurva indiferensi
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumen dan pendekatan kardinal serta ordinal. Secara khusus, dibahas mengenai pendekatan kardinal yang mengukur kepuasan konsumen secara kuantitatif, konsep nilai guna total dan marginal, serta hubungan antara nilai guna total, rata-rata, dan marginal. Dokumen ini juga menjelaskan asumsi-asumsi dari pendekatan kardinal dan pendekatan guna batas yang menurun dalam teori konsumen.
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
1. Perilaku produsen bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dengan input yang dimiliki melalui proses produksi.
2. Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output, sedangkan hukum menurunnya hasil marjinal menjelaskan pola produktivitas input.
3. Analisis jangka pendek
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen, meliputi definisi perilaku konsumen, teori-teori yang mendasarinya seperti pendekatan utilitas, kurva indiferens, garis anggaran, serta pendekatan atribut. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep kunci tersebut dengan contoh-contoh ilustratif.
Dokumen tersebut membahas pendekatan utilitas ordinal dalam analisis perilaku konsumen. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa kepuasan seseorang tidak dapat diukur secara kuantitatif melainkan hanya dapat dirangking. Dokumen tersebut menjelaskan konsep kurva indiferensi dan garis batasan anggaran serta interaksinya dalam menentukan kombinasi konsumsi barang yang memberikan kepuasan maksimum bagi konsumen.
Tugas akhir ini membahas tentang perilaku konsumen dan produsen dalam teori ekonomi mikro. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu:
1. Penjelasan pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur tingkat kepuasan konsumen
2. Penggunaan kurva indifference dan budget constraint untuk menentukan kombinasi barang optimal bagi konsumen
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan preferensi konsumen
4. Konsep jangka pendek dan pan
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi sebagai kegiatan mengurangi atau menghabiskan manfaat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan. Dibahas pula pendekatan ilmu ekonomi dalam memahami perilaku konsumen rasional dalam membagi sumber daya terbatas untuk memaksimalkan kepuasan, seperti kurva indiferensi, budget line, dan pencapaian keseimbangan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang model perilaku konsumen dalam mengambil keputusan pembelian barang dengan mempertimbangkan tingkat kepuasan, pendapatan, dan harga barang. Model ini menggunakan pendekatan ordinal dan kurva indifferent untuk menunjukkan preferensi konsumen, serta garis anggaran dan titik ekuilibrium untuk menentukan pilihan konsumsi optimal.
Teori perilaku konsumen mempelajari bagaimana konsumen mengalokasikan sumber daya ekonominya untuk mencapai kepuasan maksimum. Terdapat dua pendekatan untuk mengukur kepuasan, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukurnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori perilaku konsumen dan peran individu dalam perekonomian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa individu berperan sebagai konsumen yang mengkonsumsi barang dan jasa, sebagai penyedia tenaga kerja, dan berpartisipasi dalam proses politik dengan memberikan suara. Dokumen juga menjelaskan pendekatan-pendekatan dalam memahami perilaku konsumen seperti pendekatan utilitas, kurva indiferensi
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumen dan pendekatan kardinal serta ordinal. Secara khusus, dibahas mengenai pendekatan kardinal yang mengukur kepuasan konsumen secara kuantitatif, konsep nilai guna total dan marginal, serta hubungan antara nilai guna total, rata-rata, dan marginal. Dokumen ini juga menjelaskan asumsi-asumsi dari pendekatan kardinal dan pendekatan guna batas yang menurun dalam teori konsumen.
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
1. Perilaku produsen bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dengan input yang dimiliki melalui proses produksi.
2. Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output, sedangkan hukum menurunnya hasil marjinal menjelaskan pola produktivitas input.
3. Analisis jangka pendek
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
2. ADA DUA PENDEKATAN
1. Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal
Yaitu kenikmatan konsumen dapat dinyatakan
secara kuantitatif
2. Pendekatan nilai guna (Utiliti) ordinal
Yaitu manfaat atau kenikmatan yg diperoleh
masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang
tidak dikuantifikasi
3. 1. Pendekatan Marginal Utility/Kardinal
Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau
utility) setiap konsumen dapat diukur secara kuantitatif.
Asumsi Penggunaan Pendekatan:
Konsisten dalam preferensi
More is better
Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu
bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka
tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap
satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.
Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang
maksimum.
4. KONSEP DASAR: UTILITY
• Utility adalah kepuasan yang diperoleh dalam
mengkosumsi barang dan jasa.
• Total Utility adalah kepuasan total dalam
mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa.
• Marginal utility dalah tambahan kepuasan yang
diperoleh dalam menambah satu satuan
barang/jasa yang dikonsumsi
5. DIMINISHING MARGINAL UTILITY/ MU
YANG MENURUN
• The law of diminishing marginal utility:
The more of one good consumed in a given period,
the less satisfaction (utility) generated by consuming
each additional (marginal) unit of the same good.---
Semakin banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu
periode tertentu, semakin menurun tambahan
kepuasan (MU)
6. • Total utility increases at a decreasing
rate, while marginal utility decreases.
Total Utility and Marginal Utility of Trips to
the Club Per Week
TRIPS TO
CLUB
TOTAL
UTILITY
MARGINAL
UTILITY
1 12 12
2 22 10
3 28 6
4 32 4
5 34 2
6 34 0
TU
MU
7. 7
Kepuasan Total Maksimum tercapai bila:
dan Px = MUx, atau
Perhatikan bahwa dengan pendekatan Marginal
Utility ini, kurva Marginal Utility (yang diukur
dengan uang) tidak lain adalah Kurva Permintaan
Konsumen, karena menunjukkan tingkat
pembeliannya (atau jumlah yang ia minta) pada
berbagai tingkat harga.
X
TU
MU X
Y
TU
MUY
1
X
X
P
MU
8. 8
Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa macam barang
yang dibeli, maka posisi equilibrium konsumen adalah:
Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen mempunyai
uang (atau penghasilan atau ‘budget’) yang cukup untuk dibelanjakan
bagi setiap barang sampai Marginal Utility setiap barang sama dengan
harga masing-masing barang. Bila kita menganggap suatu kasus yang
lebih realistis di mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang
tertentu yang tidak cukup untuk membeli barang sampai pada tingkat
MU = P untuk setiap barang, maka dibuktikanbawa dengan uang yang
terbatas tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi bila
ia mengalokasikan pembelanjaannya sehingga memenuhi syarat:
1
.
..........
Z
Z
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
P
MU
1
.
..........
Z
Z
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
P
MU
9. 9
2. Pendekatan Indifference Curve
a. Indifference Curve
Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat kepuasan
menggunakan metode ordinal; tingkat kepuasan diukur melalui
order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai gunanya secara
pasti.
Misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk (X) dan
apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen dihadapkan pada
kendala keterbatasan dana. Karena itu konsumen dapat mengubah-
ubah kombinasi X dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika
salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah
dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama.
Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau
indifference curve.
10. 10
Definisi indifference curve: adalah kurva yang
menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau
pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat
kepuasan yang sama.
Indifference curve memperlihatkan semua kombinasi dari
pilihan konsumen yang memberikan tingkat kepuasan atau
utility yang sama bagi seseorang atau konsumen
11. 11
Secara teoritis suatu indifference curve memenuhi syarat-
syarat berikut:
Konsisten (prinsip transitivity); Jika dikatakan kombinasi
A lebih disukai dari B dan B lebih disukai dari C, maka A
mestilah lebih disukai dari C. Dengan dalil ini maka kurva
indifferen tidak ada yang berpotongan
13. 13
Banyak lebih disukai dari sedikit (more is better)
juga merupakan alasan rasional sehingga kurva
indiferen yang berada pada sisi kanan lebih disukai
15. ASUMSI-ASUMSI MODEL KURVA
INDIFERENS
• Model utilitas secara ordinal (kepuasan
konsumen tidak dapat diukur dalam satuan
apapun)
• Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)
• Keseimbangan kepuasan konsumen
• Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis
anggaran (budget line)
y
x
xy
MU
MU
X
Y
MRS
16. Gabungan
Barang
Makanan Pakaian Tingkat Pengggantian
Marjinal Makanan dan
Pakaian
A
B
C
D
E
F
10
7
5
4
2,8
2
2
3
4
5
7
10
3/1=3,0
2/1=2,0
1/1=1,0
1,2/2=0,6
0,8/3=2,7
Gabungan Makanan dan Pakaian yang Memberikan
Kepuasan Sama
KOMBINASI BARANG YANG
MENUNJUKKAN KEPUASAN SAMA
17. 10
8
6
4
2
0 2 4 6 8 10
Makana
n
Pakaian
Kurva Kepuasan Sama
(U)
Kurva Kepuasan Sama
KOMBINASI BARANG YANG
MENUNJUKKAN KEPUASAN SAMA
18. KARAKTERISTIK KURVA INDIFERENS
1. Menunjukkan kepuasan sama diantara semua
produk yang dikonsumsi.
2. Preferensi kepuasan konsumen bertingkat
secara konsisten.
3. Kepuasan konsumen ditandai dengan
semakin banyaknya barang yang dikonsumsi.
4. Kepuasan konsumen dicapai dari setiap
kombinasi barang yang menghasilkan
kepuasan total.
19. CIRI-CIRI KURVA INDIFERENS
• Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk
kombinasi antara barang X dan Y.
• Mempunyai slope yang negatif, cembung ke arah
origin.
• Tidak saling berpotongan.
• Kumpulan kurva indiferens menjadi kurva
indiferens map.
21. PETA KURVA KEPUASAAN SAMA
Kesimpulan kurva kepuasan sama :
1. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada
di bawah kurva yang pertama adalah lebih sedikit
jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh lebih
kecil.
2. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada
di atas kurva yang pertama adalah lebih banyak
jumlahnya. Maka kepuasan dari mengkonsumsinya
juga lebih banyak.
22. 22
c. Keseimbangan
Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer behavior)
adalah untuk menentukan preferensi, pendapatan dan harga
barang mempengaruhi pilihan konsumen (consumer
choices).
Diasumsikan bahwa tujuan dari konsumen adalah untuk
memaksimumkan tingkat kepuasan (utility). Subject to
batasan bahwa untuk membeli barang konsumen tidak
akan melebihi jumlah pendapatan per periode tertentu yang
dapat dia belanjakan.
23. 23
Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat,
yakni jika rasio marginal utility terhadap harga sendiri suatu barang
telah sama.
Pada kondisi tersebut tambahan manfaat yang diperoleh persatuan
uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas X sama
dengan tambahan manfaat yang diperoleh persatuan uang yang
dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas Y. Jika persamaan di
atas disusun kembali menjadi:
atau dan
Y
X
Y
X
P
P
MU
MU
Y
X
P
P
MRS
Y
Y
X
X
P
MU
P
MU
25. 25
b. Budget Line
Untuk membangun konsep mengenai preferensi, pertama-tama
dibutuhkan mengembangkan konsep apa pilihan yang dibuat oleh
konsumen. Daerah yang feasible ditentukan oleh pendapatan konsumen
dan harga barang-barang yang di konsumsi. Oleh sebab itu untuk
mengkaji secara teoritis tentang kemampuan konsumen dalam
mengkonsumsi barang atau jasa, faktor-faktor utama berikut ini yang
harus diketahui:
Px = harga produk X
Py = harga produk Y
M = pendapatan konsumen
Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlah pendapatan
konsumen.
PxX + PyY M
26. 26
Daerah feasibel bagi konsumen dalam mengkonsumsi
suatu barang adalah sebagai berikut:
Jika diketahui masing-masing variabel:
Px = Rp. 500 per unit
Py = Rp. 250 per unit
M = Rp. 10.000.-
Berapa jumlah X dan Y dapat dibeli?
Titik A = M/Py = 10.000/250 = 40 unit
Titik B = M/Px= 10.000/500 = 20 unit
28. 28
Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi pendapatan
dibuat dalam bentuk persamaan yang dalam ilmu ekonomi
disebut dengan Budget Line (garis anggaran). Budget line
ini mempunyai kemiringan (slope) sama dengan rasio
harga.
dy/dx = - Px/Py
Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah
barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau
anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.
29. GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
Garis Anggaran Pengeluaran (budget line) adalah suatu
kurva yang berbentuk garis lurus yang menggambarkan
kombinasi dan barang yang dapat dibeli oleh sejumlah tertentu
pendapatan.
Gabungan Makanan (unit) Pakaian (unit)
A
B
C
D
E
F
15
12
9
6
3
0
0
2
4
6
8
10
Gabungan Makanan dan Pakaian yang Dapat Dibeli
Konsumen
31. EFEK PERUBAHAN HARGA ATAU
PENDAPATAN
Garis Anggararan Pengeluaran Apabila Harga Atau Pendapatan
Berubah
15
B
C D
A
0
Makana
n
Pakaian
6 10 15
(a) Efek Perubahan Harga
a
b
32. EFEK PERUBAHAN HARGA ATAU
PENDAPATAN
15
0
Makana
n
Pakaian
6 10 12
R
U
S
Garis Anggararan Pengeluaran Apabila Harga Atau Pendapatan
Berubah
(b) Efek Perubahan Pendapatan
18
T
P
Q
9
33. SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN
MAKSIMUM
0
Makana
n
Pakaian
25 50
D
U1
A
60
C
E
B
30
U2
U3
U4
34. EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN
HARGA
• Garis Pendapatan-Konsumsi ialah titik-titik
kesimbangan yang diwujudkan oleh perubahan
pendapatan dihubungkan maka akan terdapat
suatu kurva.
• Garis Harga-Konsumsi ialah suatu kurva akan
diperoleh apabila dihubungkan titik keseimbangan
yang diwujudkan oleh perubahan harga.
35. EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN
HARGA
Garis Pendapatan-Konsumsi
Makana
n
Pakaian
a
b
c
E
U1
E2
U2
U3
E1
Garis pendapatan
konsumsi
O
36. EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN
HARGA
Garis Harga-Konsumsi
Makana
n E
U1
E2
U2
U3
E1
D B
C
O
A
Garis harga
konsumsi
Pakaian
37. EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK
PENDAPATAN
Hukum Permintaan, kalau harga naik permintaan
berkurang atau sebaliknya kalau harga turun
permintaan bertambah, dapat diterangkan dengan
menganalisis dua faktor : efek penggantian dan efek
pendapatan.
• Konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu
dan mengurangi konsumsi barang lain (efek
penggantian).
• Penurunan harga menambah pendapatan rill
konsumen dan kenaikan pendapatan rill ini akan
menambah konsumsi berbagai barang (efek
pendapatan).
38. EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK
PENDAPATAN
0 Q B C
Makana
n A
M
D
E
Q2
Q1
M1
B1
A1
U1
U2
E1
Pakaian
M2
39. KURVA ENGEL
• Yaitu kurva yang
memperlihatkan jumlah
suatu komoditi yang ingin
dibeli konsumen per
periode waktu pada
berbagai tingkat
pendapatan totalnya
6
10
14
3 5 7
M
Qx