Dokumen ini membahas tentang transistor PNP, termasuk sejarah penemuan transistor, definisi transistor PNP, cara kerja, syarat agar dapat mengalirkan arus, perbedaan antara transistor PNP dan NPN, serta kesimpulan bahwa perbedaan utama antara keduanya adalah arah aliran arus dan polaritas tegangan yang berlawanan.
1. a
TRANSISTOR PNP
Nama : Muhamad Ma’ruf Amin
NPM : 1710501031
Dosen Pembimbing : R. Suryoto Edy Raharjo, S.T., M.Eng.
Mata Kuliah : Sistem Mikrokontroller
Oleh :
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Tidar
2019
2. Sejarah SingkatTransistor
Sejarah transistor pada perkembangan teknologi elektronika
cukup pesat, dimulai pada 17 november 1947 sampai dengan 23
desember 1947, dimana John Bardeen and Walter Brattain di
laboratorium AT&T’s Bell, mereka melakukan berbagai
eksperimen elektronika salah satunya adalah tentang
pengembangan transistor ini.
Pada saat melakukan eksperimen di laboratorium AT&T’s Bell ini,
mereka menemukan kesimpulan bahwa ketika dua kontak titik
emas yang diterapkan pada kristal germanium, menghasilkan
sinyal output yang kekuatannya yang lebih besar daripada input,
itulah yang menjadi prinsip dasar transistor yang sampai saat ini
masih terus dikembangkan.
3. Definisi Transistor
Pada dasarnya, transistor adalah komponen semikonduktor
yang dibentuk dari kombinasi dua diode back to back dengan
syarat kontinuitas Kristal dipertahankan. Transistor memiliki
berbagai macam fungsi seperti sebagai penguat, pengendali,
penyearah, osilator, modulator dan lain
sebagainya. transistor merupakan komponen elektronik yang
termasuk komponen aktif. Transistor banyak digunakan
sebagai komponen dasar penyusun rangkaian atau
komponen terintegrasi aktif lainnya. Terdapat banyak jenis
transistor, namun secara garis besar transistor dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu Bi-Junction Transistor
(BJT) dan Field Effect Transistor (FET).
4. Bi-Junction Transistor (BJT)
Transistor BJT sering digunakan untuk penguatan sinyal
listrik serta pada saklar digital, Bipolar Junction Transistor
(BJT) adalah komponen semikonduktor yang dibuat dengan
tiga terminal/kaki Semikonduktor (Basis, Kolektor dan
emitor), biasanya kaki/terminal basis dan emitor memiliki
tegangan penghalang sekitar 0,3 V pada bahan
semikonduktor Germanium dan 0,7 V pada Silicon, artinya
bahwa dibutuhkan tegangan listrik minimal antara 0,3 V pada
Germanium dan 0,7 V pada Silicon untuk bisa membuat arus
listrik mengalir melalui kaki emitor ke basis (basis ke emitor)
dan atau kolektor ke basis (basis ke kolektor)
5. Konstruksi Transistor BJT
Transistor adalah komponen semikonduktor yang terdiri atas
sebuah bahan type p dan oleh dua bahan tipe n(transistor
NPN) atau terdiri atas sebuah bahan tipe n dan diapit oleh
dua bahan tipe p(transistor PNP). Sehingga transistor
mempunyai tiga terminal yang berasal dari masing-masing
bahan tersebut. Struktur dan simbol transistor bipolar dapat
dilihat pada gambar berikut.
6. Transistor NPN
Transistor NPN adalah transistor BJT yang menggunakan
arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis.
Fungsinya untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
7. Syarat transistor NPN agar Conduct
Syarat transistor NPN agar Conduct ( mengalirkan arus listrik
dari kolektor ke emitor ) yaitu :
1. Tegangan pada basis lebih positif daripada emitor.
2. Tegangan pada kolektor harus lebih lebih positif terhadap
emitor.
3. Arus basis ( IB ) harus sesuai dengan datasheet.
8. Transistor PNP
Transistor PNP adalah transistor BJT yang menggunakan
arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis.
Fungsinya untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.
9. Syarat transistor PNP agar Conduct
Syarat transistor PNP agar conduct ( mengalirkan arus listrik
dari emitor ke kolektor ) yaitu sebagai berikut :
1. Tegangan pada basis lebih negatif daripada emitor.
2. Tegangan pada kolektor harus lebih lebih negatif terhadap
emitor.
3. Arus basis ( IB ) harus sesuai dengan datasheet.
10. Cara Kerja Transistor PNP
Transistor PNP memiliki dua Dioda Kristal. Sisi kiri sebagai
Diode Emitor-Base dan sisi kanan Dioda Kolektor-Base.
Lubang (hole) adalah Pembawa mayoritas Transistor PNP
merupakan arus di dalamnya. Arus didalam transistor
terbentuk karena perubahan posisi lubang dan arah dari
transistor karena Aliran Elektron. Transistor PNP menyala
ketika arus kecil mengalir melalui Basis. Arah arus Transistor
PNP dari Emitor ke Kolektor.
11. Polaritas Transistor PNP dibalik berarti "Tenggelam" arus ke
Basis sebagai lawan dari Transistor NPN berarti "Sumber"
melalui Basisnya. Perbedaan dua jenis transistor adalah
Lubang Pembawa penting untuk Transistor PNP, sedangkan
Elektron adalah pembawa penting untuk Transistor NPN.
Transistor PNP menggunakan Arus Basis Kecil dan
Tegangan Basis Negatif untuk mengendalikan Arus Emitor-
Kolektor yang jauh lebih besar. Dengan kata lain, Emitter
lebih Positif terhadap Basis sehubungan dengan Kolektor.
12. Transistor PNP memiliki karakteristik sangat mirip dengan NPN
Bipolar, kecuali Polaritas (Biasing) dari arah arus dan tegangan
dibalik untuk salah satu dari tiga konfigurasi, Common Base,
Common Emitter dan Kolektor Biasa.
Tegangan antara Base-Emitter (VBE), Negatif pada Base dan
Positif pada Emitter untuk transistor PNP, Terminal Base selalu
Bias Negatif terhadap Emitter. Juga Tegangan Suplai Emitor
Positif sehubungan dengan Kolektor (VCE). Jadi untuk transistor
PNP untuk melakukan Emitter selalu lebih Positif sehubungan
dengan Basis-kolektor.
13. Untuk menyebabkan Arus Base mengalir dalam transistor
PNP, Base harus lebih Negatif daripada Emitter (Arus
meninggalkan Basis) sekitar 0,7 volt (Silikon) atau 0,3 volt
(Germanium). Rumus untuk menghitung Basis Resistor, Arus
basis atau Arus Kolektor sama dengan Transistor NPN yang
setara.
14. Perbedaan transistor PNP dan NPN
Perbedaan mendasar antara Transistor NPN dan Transistor
PNP adalah Bias yang tepat dari Persimpangan Transistor
sebagai arah arus dan kutub tegangan selalu berlawanan
satu sama lain. Jadi untuk rangkaian di atas: Ic = Ie - Ib
sebagai arus harus meninggalkan Base.