Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Soekarno dan Hatta dipilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, dan pemerintahan sementara dibentuk dengan membagi wilayah menjadi 8 provinsi dan membentuk 12 departemen. Berbagai lembaga negara dan partai-partai politik juga dibentuk.
2. 1. Peristiwa Kemerdekaan
Sejak tahun 1944, Jepang mulai mengalami
kekalahan dalam perang Dunia II di medan Asia
Pasifik. Pemerintahan Perdana Menteri Hideki Tojo
akhirnya jatuh dan digantikan oleh Jenderal
Kuniaki Koiso. Jepang berusaha mempertahankan
pengaruh di Negara-negara yang didudukinya,
termasuk Indonesia. Jepang mengeluarkan
pernyataan bahwa akan memberikan kemerdekaan
di kelak kemudian hari.
3. • Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam,
mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat
dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.
• Meskipun demikian Jepang menginginkan Kemerdekaan Indonesia tanggal 24 Agustus.
• Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat,
Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena
menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap
saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu
nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang.
2. PERTEMUAN DALLAT
4. 3. Peristiwa Rengasdenglok
Golongan muda merasa kecewa dengan golongan tua yang berpendapat
bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilangsungkan setelah sidang
PPKI dilaksanakan, sesuai janji Jepang.
Golongan muda mengadakan rapat terkait proklamasi kemerdekaan dan
disepakati bahwa memang proklamasi kemerdekaan harus segera
dilaksanakan sebelum Sekutu dating dan mengambil alih kekuasaan.
Selain karena hal tersebut, bahwa kemerdekaan harus diraih tanpa
campur tangan PPKI/ Jepang.
Setelah mengambil keputusan tersebut, golongan muda menjemput Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dan dibawa ke Rengasdenglok Karawang.
Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak
terpengaruh oleh Jepang.
5. 4. Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura
dan Laksamana Muda Maeda
Rombongan Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta tiba di Jakarta dari
Rangasdenglok, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Kemudian
menemui Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan
Umum pemerintahan militer Jepang, untuk membahas mengenai
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan, dan mendapat ijin
Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana
Maeda untuk mengadakan rapat menyiapkan teks Proklamasi
7. 5. Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi
Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana
Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun
teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks
proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri.
Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di `kediaman
Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 acara dimulai
pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi
oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa
teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah
dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul
dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota
Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan
Pelopor.
9. Surat kabar
Surat kabar yang terbit
dan menyiarkan berita
Proklamasi antara lain:
- Asia Raya di Jakarta
- Tjahaya di Bandung,
- Sinar Baroe di Semarang
- Matahari Terbit di
Yogyakarta
- Soeara Asia di
Surabaya.
10. Penyebaran berita proklamasi melalui
kantor berita Domei dilakukan oleh para
pemuda (wartawan) yang bekerja pada
kantor berita tersebut.
Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945
teks Proklamasi telah sampai ke tangan
kepala bagian Radio dan kantor berita
Domei yaitu Waidan B. Palenewen.
Ia menerima teks Proklamasi dari
seorang wartawan yang bernama
Syahrudin kemudian memerintahkan
kepada F. Wuz agar berita Proklamasi
disiarkan tiga kali berturut-turut.
KANTOR BERITA DOMEI
11. Pengiriman utusan-utusan ke daerah
Penyebaran berita kemerdekaan ke daerah-
daerah luar Jawa dilakukan dengan cara
mengirimkan utusan-utusan tersebut
anatara lain:
Kalimantan mengirim A.A Hamidan.
Sulawesi mengirim Sam Ratulangie.
Sumatra mengirim Teuku Mohammad
Hassan.
Nusa Tenggara mengirim I Gusti Ktut
Puja
12. 7. Pembentukan Pemerintahan Indonesia
A. Pemilihan Presiden dan wakil Presiden
Hasil keputusan sidang PPKI 1 tanggal 18 Agustus antara lain:
Mengesahkan undang-undang Dasar yang kemudian terkenal dengan
UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Moh.
Hatta sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Membenbuk Komite nasional yang bertugas membantu sementara
pekerjaan presiden.
B. Pembentukan pembagian wilayah dan Kementerian Negara (2)
Pada tanggal 19 Agustus 1945, Presiden Soekarno menugaskan kepada Mr.
Ahmad Soebardjo, Sutarjo Kartohadikusumo, dan Kasman Singodimedjo
untuk membentuk panitia kecil yang diberi tugas menyusun Kementerian
Negara
C. Pembentukan 3 badan baru ( KNI,PNI,BKR)
Sidang PPKI tanggal 19 Agustus 1945 membahas hasil kerja panitia kecil
yang ditunjukan oleh presiden untuk menyusun hal-hal yang berhubungan
dengan pembentukan lembaga-lembaga di tingkat daearah.
13. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
a. Jawa Barat : Sutarjo Kartohadikusumo
b. Jawa Tengah : R. Panji Suroso
c. Jawa Timur : R.A. Suryo
d. Borneo (Kalimantan): Ir. Pangeran Muhammad Noor
e. Sulawesi : Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
f. Maluku : Mr. J. Latuharhary
g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara) : Mr. I. Gusti Ktut Pudja
h. Sumatra : Mr. Teuku Mohammad Hassan
14. Departemen Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah
Departemen Luar Negeri : Mr. Ahmad Subardjo
Departemen Kehakiman : Prof. Dr. Mr. Supomo
Departemen Keuangan : Mr. A.A Maramis
Departemen Kemakmuran : Surachman Cokroadisurjo
Departemen Kesehatan : Dr. Buntaran Martoatmojo
Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan
: Ki Hajar Dewantara
Departemen Sosial : Iwa Kusumasumantri
Departemen Pertahanan : Supriyadi
Departemen Perhubungan : Abikusno Tjokrosuyoso
Departemen Pekerjaan Umum: Abikusno Tjokrosuyoso
Departemen Penerangan : Mr. Amir Syarifudin
Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai
departemen dan 4 menteri negara. Berikut ini 12 departemen tersebut.
4 Menteri Negara:
Ketua Mahkamah Agung : Dr. Kusumah Atmaja
Jaksa Agung : Gatot Tarunamiharja
Sekretaris Negara : A.G. Pringgodigdo
Juru Bicara Negara : Sukarjo Wiryopranoto
15. KNI
• KETUA : KASMAN
SINGODIMEDJO
• WAKIL :
1 : M. SUTARJO
KARTOHADIKUSUMO
2: JOHANES LATUHARHARY
3 : ADAM MALIK
PNI
• KETUA : IR.SOEKARNO
• ANGGOTA:
GATOT TARUMANIHARJA
IWA KUSUMASUMANTRI
SAYUTI MELIK
SUJONO
16. Pembentukan Partai politik:
1. Masyumi : Sukiman Wiryosanjoyo
2. PKI (Partai komunis Indonesia) : Mr. Moh. Yusuf
3. PBI (Partai Buruh Indonesia) : Nyono
4. Partai Rakyat Jelata : Sutan Dewais
5. Parkindo (Partai Kristen Indonesia) : Dr. Prabowinoto
6. PSI (Partai Sosialis Indonesia) : Amir Syarifudin
7. PRS (Partai Rakyat Sosialis) : Sutan Sjahrir
8. PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia) : I.J. Kasimo
9. Persatuan Rakyat Marhaen : J.B. Assa
10. PNI (Partai Nasional Indonesia) : Ir. Soekarno