SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Download to read offline
JARINGAN PERIDERM DAN STRUKTUR SEKRESI
Oleh :
M Ananda Reza K
JARINGAN PERIDERM
Periderm adalah jaringan
pelindung yang dibentuk
secara sekunder dan
menggantikan epidermis
pada batang dan akar yang
telah menebal akibat
pertumbuhan sekunder.
Struktur
Periderm
Felogen
Felem
Feloderm
Dibagi menjadi 3
bagian yaitu:
FELOGEN / KAMBIUM GABUS
Felogen merupakan kambium gabus yang lapisan
selnya meristematis. Felogen ke arah luar membentuk
gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk parenkim
(feloderm).
Ciri-ciri:
a. Jaringan periderm yang dibentuk oleh kambium
gabus,
b. Terletak di bagian bawah epidermis, dan
c. Terdapat pada tumbuhan dikotil.
FELEM / GABUS
Felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari
felogen yang terbentuk ke arah luar.
Ciri-ciri:
a. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah luar
b. Tersusun oleh sel-sel mati
c. Tersusun dari sel-sel berbentuk kotak
d. Dinding sel mengalami penebalan oleh suberin dan
bersifat impermeabel.
FELODERM / PARENKIM GABUS
Jaringan ini dapat dikatakan hampir homogen dengan
parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam
sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam.
Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam
tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Untuk itulah
diperlukan adanya hubungan antara bagian dalam
pertumbuhan dengan udara luar untuk menunjang
berbagai macam proses kehidupan. Dalam hal ini, pada
jaringan gabus batang terdapat lentisel.
Ciri-ciri:
a. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam,
b. Tersusun oleh sel-sel hidup,
c. Tersusun dari sel-sel yang menyerupai sel-sel
parenkim.
POLIDERM
Periderm ini terdiri dari lapisan yang silih berganti, satu
lapisan sel yang sebgain bergabus, bergantian dengan
lapisan sel setebal beberapa sel yang tidak bergabus.
Poliderm dapat menjadi setebal 20 lapisan atau lebih,
namun sel paling luar akan mati. Pada bagian yang
hidup, sel berfungsi sebagai penyimpanan cadangan
makanan.
RITIDOM
Ritidom adalah jaringan yang terisolasi oleh periderm
dan lapisan periderm yang tidak aktif lagi.Biasanya
ritidom terjadi pada semak, karena untuk pelepasan
kulit kayu sebelah luar yang sering terjadi di waktu dini
dan mencegah terjadinya ritidom yang tebal.
Penambahan jaringan disebelah dalam periderm dapat
mengakibatkan keretakan pada periderm. Disaat itu
diperlukan terbentuknya periderm baru dalam jaringan
hidup dalam periderm pertama, sehingga periderm
kedua memenuhi syarat sebagai pelindung pengganti
epidermis.
PERKEMBANGAN PERIDERM
Periderm pertama pada akar dan batang biasanya tampak pada tahun
pertama pertumbuhannya. Periderm berikutnya terbentuk dalam
tahun yang sama atau pada tahun berikutnya.Yang mempengaruhi
terbentuknya periderm adalah : air, suhu, dan intensitas cahaya.
Periderm pertama pada batang terbentuk dilapisan sel subepidermal,
tetapi kadang – kadang terbentuk dalam epidermis.
Periderm umunya tampak sebagai lapisan yang tak bersinambung,
bahkan saling menimpal. Sel yang akan membelah menghasilkan
felogen dapat berupa epidermis, parenkim subepidermal atau
kolenkim, parenkim perisikel, atau parenkim floem sekunder,
termasuk jari – jari empulur floem.
Pembentukan periderm berlangsung melalui
dua cara, yaitu :
1
Pada pertumbuhan periderm pertama terbentuk pada lapisan dalam.
2
Periderm berikutnya membentuk silinder utuh seperti periderm
pertama, pada tumbuhan yang periderm pertamanya berkembang
dalam epidermis, periderm berikutnya berkembang dlam bentuk sisik.
JARINGAN PELINDUNG PADA MONOKOTIL
Pada tumbuhan monokotil jarang sekali terbentuk
periderm. Pada batang biasanya permukaannya rata
dan berwarna keputihan terbentuk periderm keras
yang tetap bertahan selam pertumbuhan pohon.
Lapisan pada periderm mengandung suberin dan
mengalami sklerefikasi tanpa didahului pembelahan
sel.
PERIDERM LUKA
Terjadinya luka merangsang terjadinya peristiwa
metabolik. Respons sitologis akan mengiringinya untuk
menutup luka tersebut. Pada dasarnya periderm alami
dan periderm luka sama dan pertumbuhannya pun
dapat memiliki unsur yang sama. Periderm alami
berkembang dibawah permukaan yang tertutup oleh
epidermis berkutikula. Sejalan dengan itu
pembentukan periderm luka didahului oleh penutupan
permukaan yang terdedah oleh jaringan bekas luka.
ASPEK LUAR KULIT KAYU SEHUBUNGAN
DENGAN STRUKTUR
Pada spesies yang berbeda tamapk luar kulitnya pun
berlainan. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh cara
periderm tumbuh, struktur felem, serta sifat dan
jumlah jaringan yang dipisahkan dari batang oleh
periderm. Jika periderm hanya terdapat didekat
permukaan dan lapisan felemnya tipis, maka
permukaan batang akan rata, jika felem yang berjumlah
banyakdan padat biasanya retak dan beralur.
LENTISEL
Lentisel adalah sebagian
periderm yang felogen
lebih aktif dari pada
periderm di tempat lain
dan menghasilkan
jaringan yang berbeda
dengan felem, banyak
mengandung ruang
antar sel.
Lentisel Dikotil dibedakan atas tiga Lentisel
Lentisel yang paling sederhana dan memiliki jaringan pengisi terdiri dari sel
bersuberin.
Lentisel yang terdiri dari sekumpulan sel yang tersusun renggang tak
bersuberin, yang diakhir tumbuh sel bersuberin yang lebih kompak.
Lentisel yang menunjukkan spesialisasi tertinggi. Jaringan pengisinya berlapis –
lapis, karena jaringan renggang tak bersuberin tersusun bergantian secra teratur
dengan jaringan kompak bersuberin. Jaringan kompak membentuk lapisan
penutup,berfungsi untuk menahan jaringan yang renggang.
STRUKTUR SEKRESI
Sekresi adalah peristiwa pemisahan jumlah zat dari
protoplas atau isolasinya dalam sebagian protoplas.
Sekresi meliputi pelepasan bahan dari sel (baik ke
permukaan sel tersebut atau ruang dalam tumbuhan)
maupun akumulasi sekret ke dalam satu bagian sel.
Peristiwa sekresi menunjukkan berbagai tahap
penimbunan zat dalam organel dan vakuola, yaitu
dalam menggerakkan Enzim yang terlibat sintesis dan
penguraian bagian sel, dalam pertukaran bahan antara
organel, dan dalam peristiwa pengangkutan antar sel.
Jenis Kelenjar Sekresi
Zat Hidrofilik
• Hidatoda ,
• Kelenjar lendir ,
• Nektarium, dan
• Kelenjar garam.
Zat Lipofilik
• Kelenjar minyak, dan
• Sel epitelium pada saluran
harsa.
Struktur Sekresi
Struktur Kelenjar
Sekresi Luar
Struktur Kelenjar
Sekresi Dalam
Struktur Kelenjar Sekresi Luar
Rambut
Kelenjar
Nektarium Hidatoda
RAMBUT KELENJAR
Merupakan derivat epidermis dan lapisan epidermis.
Ciri-cirinya:
• Sel selnya berasal dari sel epidermis.
• Dalam selnya terdapat cairan khusus atau substansi
seperti air, madu, kristal, dan sebagainya.
• Strukturnya mempunyai tangkai dan kepala.
• Tangkai uniseluler atau multiseluler dan terdiri atas
beberapa deretan sel.
• Kepala uniseluler atau multiseluler
Rambut Kelenjar
NEKTARIUM
Nektar adalah cairan yang mengandung gula.
Terdapat pada bagian bunga.
• Kelenjar nektar merupakan struktur sekresi luar yang
menghasilkan cairan gula.
• Kelenjar madu yang terdapat pada organ generatif
dikenal dengan istilah Nectaria floral.
• Kelenjar madu yang terdapat pada organ vegetatif
disebut Nectaria extrafloral.
• Letak Nectaria Floral dapat ditemukan pada sepala,
petala, stamen, ovarium dan reseptakulum.
Kedudukan Nectaria sangat bervariasi dan dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pada bagian basal benang sari.
2. Melingkar pada pangkal bakal buah.
3. Melingkar di bawah benang sari.
4. Mengelilingi bagian basal putik.
5. Mengelilingi bagian antara benang sari dan bakal
buah.
6. Mengelilingi bagian atas buah.
7. Berupa rambut-rambut yang membentuk bantalan
yang terletak di bagian basal kepala putik.
8. Pada staminodia yang terletak di bagian basal dari
stamen.
Nektarium
Hidatoda
Merupakan kelenjar yang berfungsi untuk mensekresikan air
disebut gutasi.
Epitem : jaringan aerenkim pada bagian ujung jaringan
pembuluh yang menyerap mineral/nutrisi dari jaringan xilem
sel-sel pada daun. kelebihan sel, akumulasi air tekanan
mendorong air keluar melalui stomata disebut gutasi
Struktur Kelenjar Sekresi Dalam
Idioblas
Kelenjar (Ruang/Rongga)
Osmofor
Latisifer
IDIOBLAS
sel yang terspesialisasi
untuk menyimpan
metabolit, terdiri dari
sel/ sekumpulan sel
yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang
berbeda dengan
jaringan sekitarnya
menghasilkan zat,
tersusun tunggal atau
dalam barisan yang
panjang.
Sel lendir pada kaktus (Matucana
grandiflora) dimana lendir (karbohidrat)
akan mengikat air sehingga dapat
digunakan mencegah terjadinya
penguapan yang berlebihan
Idioblas
Idioblas Minyak
Idioblas Tanin
Idioblas Lendir
Kelenjar (Ruang/Rongga)
Kelenjar (Ruang/Rongga) Schizogen
• Kelenjar yang dibentuk pada tahap awal pemisahan dari sel-sel.
Hasil sekresi mengisi rongga yang terbentuk.
Kelenjar (Ruang/Rongga) Lisigen
• Terjadinya kelenjar dengan penghancuran sel sel, membentuk
rongga diantara sel-sel sekitarnya dan menyimpan hasil sekresi di
dalamnya.
Kelenjar (Ruang/Rongga) Schizolisigen
• Terjadinya kelenjar dengan pemisahan dan penghancuran sel-sel
terutama pada jaringan pembuluh.
LISIGEN
SCHIZOGEN
OSMOFORA
Osmofora merupakan kelenjar yang menghasilkan
minyak menguap pada bagian-bagian bunga yang
berdiferensiasi menjadi bentuk rambut sikat atau sirip.
Keharuman dari bunga biasanya dihasilkan dari
substansi yang mudah menguap terutama minyak
atsiri. Keharuman terdapat pada kelenjar khusus yang
disebut osmofor.
• Bagian pada bunga dapat berdiferensiasi menjadi
osmofor berupa jaringan yang terspesialisasi bagi
sintesis dan sekresi zat berbau harum.
• Pada Aracea menghasilkan bau tak sedap, mirip bau
daging busuk, osmofor menghasilkan amonia di
samping terpen.
OSMOFOR
LATISIFER
Deretan sel-sel yang berhubungan, yang berisi lateks
(cairan mempunyai komposisi kompleks al. terpen
Oma resin, enzim, protein, alkaloid, kristal, Pati dll)
tergantung macam tumbuhan.
Warna lateks: putih susu (getah), kecoklatan (orange)
atau tidak berwarna (pada pisang).
PENGGOLONGAN LATISIFER
Latisifer
Tak Beruas
Tak Bercabang
Bercabang
Beruas
Beranastomosa
Tidak
Beranastomosa
PENGGOLONGAN LATISIFER
Tidak Beruas
Berasal dari sel tunggal yang
memanjang seiring dengan
pertumbuhan tanaman :
kadang-kadang bercabang,
tidak bercabang.
Beruas
Tersusun dari satu seri sel, baik
bercabang maupun tidak
bercabang.
Ujung dari masing-masing sel
tetap utuh, berpori atau
membentuk lubang.
Pada hevea, latisifer umumnya
terdapat pada kulit batang,
latisifer yang paling utama
terbentuk pada kulit batang
paling dalam, yang berasal dari
kambium.
GAMBAR PENAMPANG LATISIFER
Tak Beruas Beruas

More Related Content

What's hot

Jaringan parenkim
Jaringan parenkimJaringan parenkim
Jaringan parenkimHandhika YP
 
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akarAlen Pepa
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomydewisetiyana52
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimAngely Putry
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhanNisa 'Icha' El
 

What's hot (20)

Jaringan parenkim
Jaringan parenkimJaringan parenkim
Jaringan parenkim
 
Struktur fungsi dan perkembangan akar
Struktur  fungsi dan perkembangan akarStruktur  fungsi dan perkembangan akar
Struktur fungsi dan perkembangan akar
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau Parenkim
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Daun
DaunDaun
Daun
 
Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Biologi 11 jaringan tumbuhan
Biologi 11   jaringan tumbuhanBiologi 11   jaringan tumbuhan
Biologi 11 jaringan tumbuhan
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 

Similar to JARINGAN PERIDERM

ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMISANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMISNia Hardianti
 
power point materi jaringan periderm pada tumbuhan
power point materi jaringan periderm pada tumbuhanpower point materi jaringan periderm pada tumbuhan
power point materi jaringan periderm pada tumbuhan1023LeoniRannuMangir
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Nailie Rahma
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1Uji Wardoyo
 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarAdi Suwarno
 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1Sri Ariesty
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Ade Maria Ulfa
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4Annur Anisa
 
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ TumbuhanJaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ Tumbuhanvanessaclarista
 
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)Angely Putry
 
jaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanamanjaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanamanPrasetiyo Prasetiyo
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptxRatihRahmaliaaz
 

Similar to JARINGAN PERIDERM (20)

Epidermis
EpidermisEpidermis
Epidermis
 
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMISANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
ANATOMI TUMBUHAN - JARINGAN EPIDERMIS
 
power point materi jaringan periderm pada tumbuhan
power point materi jaringan periderm pada tumbuhanpower point materi jaringan periderm pada tumbuhan
power point materi jaringan periderm pada tumbuhan
 
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
Struktur jaringan tumbuhan kelompok 2
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akar
 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4
 
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.pptPPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan TumbuhanBab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
 
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ TumbuhanJaringan Dan Organ Tumbuhan
Jaringan Dan Organ Tumbuhan
 
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
Jaringan Meristem dan Jaringan Penutup (Epidermis)
 
jaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanamanjaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanaman
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
 
Epidermis
EpidermisEpidermis
Epidermis
 
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan TumbuhanJaringan Hewan dan Tumbuhan
Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 

More from MohammadAnandaRezaKu

Handout Seminat Contribution of Education
Handout Seminat Contribution of Education Handout Seminat Contribution of Education
Handout Seminat Contribution of Education MohammadAnandaRezaKu
 
Seminar Mikrobiologi DA Darul Uluum
Seminar Mikrobiologi DA Darul UluumSeminar Mikrobiologi DA Darul Uluum
Seminar Mikrobiologi DA Darul UluumMohammadAnandaRezaKu
 
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020MohammadAnandaRezaKu
 
Handout Science Class Oseanografi 2020
Handout Science Class Oseanografi 2020Handout Science Class Oseanografi 2020
Handout Science Class Oseanografi 2020MohammadAnandaRezaKu
 
Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020MohammadAnandaRezaKu
 
Handout Paleoseanografi World Science Day 2019
Handout Paleoseanografi World Science Day 2019Handout Paleoseanografi World Science Day 2019
Handout Paleoseanografi World Science Day 2019MohammadAnandaRezaKu
 
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...MohammadAnandaRezaKu
 
Handout Science Class Online Astronomi 2020
Handout Science Class Online Astronomi 2020Handout Science Class Online Astronomi 2020
Handout Science Class Online Astronomi 2020MohammadAnandaRezaKu
 
Seksualitas Remaja (Sex Education)
Seksualitas Remaja (Sex Education)Seksualitas Remaja (Sex Education)
Seksualitas Remaja (Sex Education)MohammadAnandaRezaKu
 

More from MohammadAnandaRezaKu (14)

Science Class Environment
Science Class EnvironmentScience Class Environment
Science Class Environment
 
Handout Seminat Contribution of Education
Handout Seminat Contribution of Education Handout Seminat Contribution of Education
Handout Seminat Contribution of Education
 
Bioinformatika
BioinformatikaBioinformatika
Bioinformatika
 
Seminar Mikrobiologi DA Darul Uluum
Seminar Mikrobiologi DA Darul UluumSeminar Mikrobiologi DA Darul Uluum
Seminar Mikrobiologi DA Darul Uluum
 
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
 
Handout Science Class Oseanografi 2020
Handout Science Class Oseanografi 2020Handout Science Class Oseanografi 2020
Handout Science Class Oseanografi 2020
 
Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020
 
Handout Paleoseanografi World Science Day 2019
Handout Paleoseanografi World Science Day 2019Handout Paleoseanografi World Science Day 2019
Handout Paleoseanografi World Science Day 2019
 
Presentasi Profil FOSCA 14
Presentasi Profil FOSCA 14Presentasi Profil FOSCA 14
Presentasi Profil FOSCA 14
 
Pengenalan Management KIR Sekolah
Pengenalan Management KIR SekolahPengenalan Management KIR Sekolah
Pengenalan Management KIR Sekolah
 
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...
Handout Science Class Online Teknologi Pangan 2020 : Sains dan Teknologi di B...
 
Handout Science Class Online Astronomi 2020
Handout Science Class Online Astronomi 2020Handout Science Class Online Astronomi 2020
Handout Science Class Online Astronomi 2020
 
Seksualitas Remaja (Sex Education)
Seksualitas Remaja (Sex Education)Seksualitas Remaja (Sex Education)
Seksualitas Remaja (Sex Education)
 
Self protection Against COVID-19
Self protection Against COVID-19Self protection Against COVID-19
Self protection Against COVID-19
 

JARINGAN PERIDERM

  • 1. JARINGAN PERIDERM DAN STRUKTUR SEKRESI Oleh : M Ananda Reza K
  • 2. JARINGAN PERIDERM Periderm adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder.
  • 4.
  • 5. FELOGEN / KAMBIUM GABUS Felogen merupakan kambium gabus yang lapisan selnya meristematis. Felogen ke arah luar membentuk gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm). Ciri-ciri: a. Jaringan periderm yang dibentuk oleh kambium gabus, b. Terletak di bagian bawah epidermis, dan c. Terdapat pada tumbuhan dikotil.
  • 6.
  • 7. FELEM / GABUS Felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar. Ciri-ciri: a. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah luar b. Tersusun oleh sel-sel mati c. Tersusun dari sel-sel berbentuk kotak d. Dinding sel mengalami penebalan oleh suberin dan bersifat impermeabel.
  • 8.
  • 9. FELODERM / PARENKIM GABUS Jaringan ini dapat dikatakan hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam. Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Untuk itulah diperlukan adanya hubungan antara bagian dalam pertumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai macam proses kehidupan. Dalam hal ini, pada jaringan gabus batang terdapat lentisel.
  • 10. Ciri-ciri: a. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam, b. Tersusun oleh sel-sel hidup, c. Tersusun dari sel-sel yang menyerupai sel-sel parenkim.
  • 11.
  • 12. POLIDERM Periderm ini terdiri dari lapisan yang silih berganti, satu lapisan sel yang sebgain bergabus, bergantian dengan lapisan sel setebal beberapa sel yang tidak bergabus. Poliderm dapat menjadi setebal 20 lapisan atau lebih, namun sel paling luar akan mati. Pada bagian yang hidup, sel berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan.
  • 13. RITIDOM Ritidom adalah jaringan yang terisolasi oleh periderm dan lapisan periderm yang tidak aktif lagi.Biasanya ritidom terjadi pada semak, karena untuk pelepasan kulit kayu sebelah luar yang sering terjadi di waktu dini dan mencegah terjadinya ritidom yang tebal. Penambahan jaringan disebelah dalam periderm dapat mengakibatkan keretakan pada periderm. Disaat itu diperlukan terbentuknya periderm baru dalam jaringan hidup dalam periderm pertama, sehingga periderm kedua memenuhi syarat sebagai pelindung pengganti epidermis.
  • 14. PERKEMBANGAN PERIDERM Periderm pertama pada akar dan batang biasanya tampak pada tahun pertama pertumbuhannya. Periderm berikutnya terbentuk dalam tahun yang sama atau pada tahun berikutnya.Yang mempengaruhi terbentuknya periderm adalah : air, suhu, dan intensitas cahaya. Periderm pertama pada batang terbentuk dilapisan sel subepidermal, tetapi kadang – kadang terbentuk dalam epidermis. Periderm umunya tampak sebagai lapisan yang tak bersinambung, bahkan saling menimpal. Sel yang akan membelah menghasilkan felogen dapat berupa epidermis, parenkim subepidermal atau kolenkim, parenkim perisikel, atau parenkim floem sekunder, termasuk jari – jari empulur floem.
  • 15. Pembentukan periderm berlangsung melalui dua cara, yaitu : 1 Pada pertumbuhan periderm pertama terbentuk pada lapisan dalam. 2 Periderm berikutnya membentuk silinder utuh seperti periderm pertama, pada tumbuhan yang periderm pertamanya berkembang dalam epidermis, periderm berikutnya berkembang dlam bentuk sisik.
  • 16. JARINGAN PELINDUNG PADA MONOKOTIL Pada tumbuhan monokotil jarang sekali terbentuk periderm. Pada batang biasanya permukaannya rata dan berwarna keputihan terbentuk periderm keras yang tetap bertahan selam pertumbuhan pohon. Lapisan pada periderm mengandung suberin dan mengalami sklerefikasi tanpa didahului pembelahan sel.
  • 17. PERIDERM LUKA Terjadinya luka merangsang terjadinya peristiwa metabolik. Respons sitologis akan mengiringinya untuk menutup luka tersebut. Pada dasarnya periderm alami dan periderm luka sama dan pertumbuhannya pun dapat memiliki unsur yang sama. Periderm alami berkembang dibawah permukaan yang tertutup oleh epidermis berkutikula. Sejalan dengan itu pembentukan periderm luka didahului oleh penutupan permukaan yang terdedah oleh jaringan bekas luka.
  • 18. ASPEK LUAR KULIT KAYU SEHUBUNGAN DENGAN STRUKTUR Pada spesies yang berbeda tamapk luar kulitnya pun berlainan. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh cara periderm tumbuh, struktur felem, serta sifat dan jumlah jaringan yang dipisahkan dari batang oleh periderm. Jika periderm hanya terdapat didekat permukaan dan lapisan felemnya tipis, maka permukaan batang akan rata, jika felem yang berjumlah banyakdan padat biasanya retak dan beralur.
  • 19. LENTISEL Lentisel adalah sebagian periderm yang felogen lebih aktif dari pada periderm di tempat lain dan menghasilkan jaringan yang berbeda dengan felem, banyak mengandung ruang antar sel.
  • 20. Lentisel Dikotil dibedakan atas tiga Lentisel Lentisel yang paling sederhana dan memiliki jaringan pengisi terdiri dari sel bersuberin. Lentisel yang terdiri dari sekumpulan sel yang tersusun renggang tak bersuberin, yang diakhir tumbuh sel bersuberin yang lebih kompak. Lentisel yang menunjukkan spesialisasi tertinggi. Jaringan pengisinya berlapis – lapis, karena jaringan renggang tak bersuberin tersusun bergantian secra teratur dengan jaringan kompak bersuberin. Jaringan kompak membentuk lapisan penutup,berfungsi untuk menahan jaringan yang renggang.
  • 21. STRUKTUR SEKRESI Sekresi adalah peristiwa pemisahan jumlah zat dari protoplas atau isolasinya dalam sebagian protoplas. Sekresi meliputi pelepasan bahan dari sel (baik ke permukaan sel tersebut atau ruang dalam tumbuhan) maupun akumulasi sekret ke dalam satu bagian sel. Peristiwa sekresi menunjukkan berbagai tahap penimbunan zat dalam organel dan vakuola, yaitu dalam menggerakkan Enzim yang terlibat sintesis dan penguraian bagian sel, dalam pertukaran bahan antara organel, dan dalam peristiwa pengangkutan antar sel.
  • 22. Jenis Kelenjar Sekresi Zat Hidrofilik • Hidatoda , • Kelenjar lendir , • Nektarium, dan • Kelenjar garam. Zat Lipofilik • Kelenjar minyak, dan • Sel epitelium pada saluran harsa.
  • 23. Struktur Sekresi Struktur Kelenjar Sekresi Luar Struktur Kelenjar Sekresi Dalam
  • 24. Struktur Kelenjar Sekresi Luar Rambut Kelenjar Nektarium Hidatoda
  • 25. RAMBUT KELENJAR Merupakan derivat epidermis dan lapisan epidermis. Ciri-cirinya: • Sel selnya berasal dari sel epidermis. • Dalam selnya terdapat cairan khusus atau substansi seperti air, madu, kristal, dan sebagainya. • Strukturnya mempunyai tangkai dan kepala. • Tangkai uniseluler atau multiseluler dan terdiri atas beberapa deretan sel. • Kepala uniseluler atau multiseluler
  • 27. NEKTARIUM Nektar adalah cairan yang mengandung gula. Terdapat pada bagian bunga. • Kelenjar nektar merupakan struktur sekresi luar yang menghasilkan cairan gula. • Kelenjar madu yang terdapat pada organ generatif dikenal dengan istilah Nectaria floral. • Kelenjar madu yang terdapat pada organ vegetatif disebut Nectaria extrafloral. • Letak Nectaria Floral dapat ditemukan pada sepala, petala, stamen, ovarium dan reseptakulum.
  • 28. Kedudukan Nectaria sangat bervariasi dan dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Pada bagian basal benang sari. 2. Melingkar pada pangkal bakal buah. 3. Melingkar di bawah benang sari. 4. Mengelilingi bagian basal putik. 5. Mengelilingi bagian antara benang sari dan bakal buah. 6. Mengelilingi bagian atas buah. 7. Berupa rambut-rambut yang membentuk bantalan yang terletak di bagian basal kepala putik. 8. Pada staminodia yang terletak di bagian basal dari stamen.
  • 30. Hidatoda Merupakan kelenjar yang berfungsi untuk mensekresikan air disebut gutasi. Epitem : jaringan aerenkim pada bagian ujung jaringan pembuluh yang menyerap mineral/nutrisi dari jaringan xilem sel-sel pada daun. kelebihan sel, akumulasi air tekanan mendorong air keluar melalui stomata disebut gutasi
  • 31.
  • 32. Struktur Kelenjar Sekresi Dalam Idioblas Kelenjar (Ruang/Rongga) Osmofor Latisifer
  • 33. IDIOBLAS sel yang terspesialisasi untuk menyimpan metabolit, terdiri dari sel/ sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang berbeda dengan jaringan sekitarnya menghasilkan zat, tersusun tunggal atau dalam barisan yang panjang.
  • 34. Sel lendir pada kaktus (Matucana grandiflora) dimana lendir (karbohidrat) akan mengikat air sehingga dapat digunakan mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan Idioblas Idioblas Minyak Idioblas Tanin Idioblas Lendir
  • 35.
  • 36. Kelenjar (Ruang/Rongga) Kelenjar (Ruang/Rongga) Schizogen • Kelenjar yang dibentuk pada tahap awal pemisahan dari sel-sel. Hasil sekresi mengisi rongga yang terbentuk. Kelenjar (Ruang/Rongga) Lisigen • Terjadinya kelenjar dengan penghancuran sel sel, membentuk rongga diantara sel-sel sekitarnya dan menyimpan hasil sekresi di dalamnya. Kelenjar (Ruang/Rongga) Schizolisigen • Terjadinya kelenjar dengan pemisahan dan penghancuran sel-sel terutama pada jaringan pembuluh.
  • 39.
  • 40. OSMOFORA Osmofora merupakan kelenjar yang menghasilkan minyak menguap pada bagian-bagian bunga yang berdiferensiasi menjadi bentuk rambut sikat atau sirip. Keharuman dari bunga biasanya dihasilkan dari substansi yang mudah menguap terutama minyak atsiri. Keharuman terdapat pada kelenjar khusus yang disebut osmofor.
  • 41. • Bagian pada bunga dapat berdiferensiasi menjadi osmofor berupa jaringan yang terspesialisasi bagi sintesis dan sekresi zat berbau harum. • Pada Aracea menghasilkan bau tak sedap, mirip bau daging busuk, osmofor menghasilkan amonia di samping terpen.
  • 43. LATISIFER Deretan sel-sel yang berhubungan, yang berisi lateks (cairan mempunyai komposisi kompleks al. terpen Oma resin, enzim, protein, alkaloid, kristal, Pati dll) tergantung macam tumbuhan. Warna lateks: putih susu (getah), kecoklatan (orange) atau tidak berwarna (pada pisang).
  • 44. PENGGOLONGAN LATISIFER Latisifer Tak Beruas Tak Bercabang Bercabang Beruas Beranastomosa Tidak Beranastomosa
  • 45. PENGGOLONGAN LATISIFER Tidak Beruas Berasal dari sel tunggal yang memanjang seiring dengan pertumbuhan tanaman : kadang-kadang bercabang, tidak bercabang. Beruas Tersusun dari satu seri sel, baik bercabang maupun tidak bercabang. Ujung dari masing-masing sel tetap utuh, berpori atau membentuk lubang. Pada hevea, latisifer umumnya terdapat pada kulit batang, latisifer yang paling utama terbentuk pada kulit batang paling dalam, yang berasal dari kambium.