SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Periderm
• Periderm adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder.
• Periderm berfungsi menggantikan epidermis pada batang dan akar yang
telah menebal. pada daun, tidak menghasilkan periderm, kecuali pada sisik
pelindung tunas istirahat.
Periderm terdapat pada :
- Tumbuhan Dikotil dan Gymnospermae yang berkayu.
- Dikotil basah, periderm di bagian tertua dari batang dan akar.
- Beberapa tumbuhan monokotil, namun berbeda janisnya
Periderm dapat berkembang pada :
• Sepanjang permukaan yang terdedah setelah terjadi absisi pada daun atau
ranting
• pada perkembangan lapisan proteksi dekat jaringan yang luka atau mati
• bbrp familia dikotil, periderm dibentuk di dalam xilem yang disebut gabus
intersiler.
• Kulit kayu berbeda dengan periderm
• Struktur Periderm
1. Felogen (kambium gabus ), yaitu meristem yang membentuk
periderm
2. Felem, jaringan pelindung yang dibentuk felogen ke arah luar
3. Feloderm,jaringan parenkim yang dibentuk oleh felogen ke
arah dalam
Gambar : Periderem. A,B,C, sayatan melintang melalui lapisan sel di permukaan
ranting D,E, sayatan melintan dan radial dari lapisan sel yang lebih dalam.(
Hidayat, 1995).
Felogen
• Struktumya sederhana, bila dibandingkan dengan Kambium
pembuluh.
• Felogen hanya terdiri dari satu macam sel. Melintang.
• felogen umumnya tampak sebagai lapisan tangensial
yang bersinambungan ( meristem lateral ) dari sel-sel yang
pipih ke arah radial. berbentuk empat persegi panjang atau
poligonal, kadang-kadang bentuknya tidak teratur.
Felem
• Felem atau sel-sel gabus : sering berbentuk prisma, memanjang ke arah
vartikal, radial, atau tengensial. Biasanya sel - sel gabus tersusun kompak, yaitu
tidak ada ruang-ruang antar seL
• Sel gabus mati dalam keadaan dewasa, tatapi berisi cairan atau benda padat,
ada yang tidak berwama, dan ada yang berpigmen.
• Sifat khusus dari sel gabus, yaitu dindingnya bersuberin.
• Suberin adalah senyawa berlernak dinding sel gabus berbeda-beda tebalnya.
Pada sel berdinding tebal, lapisan selulosa berlignin tertanam di antara dua
lapisan selulosa.
• Gabus dalam perdagangan yang digunakan sebagai sumbat botol berdinding
tipis dan lumennya berisi udara, bersifat tidak tembus air dan tahan terhadap
minyak, ringan, dan mempunyai kualitas isolasi terhadap panas.
• Gabus efektif sebagai lapisan proteksi, felem terdiri atas sel - sel bergabus dan
sel tak bergabus disebut feloid. Sel tak bersuberin dapat memiliki dinding tebal
atau tipis dan dapat berdiferensiasi sebagai sklereid..
Poliderm
• Periderm yang berstruktur khusus, terdapat pada akar dari beberapa
familia seperti Hypericaceae, Myrtaceae, Onagraceae, dan
Rosaceae.
• Struktur silih berganti satu lapisan set yang sebagian bergabus,
bergantian dengan lapisan setebal beberapa sel yang tidak
bergabus.
• Poliderm daat sangat tebal hingga 20 lapisan sel atau lebih, namun
lapisan sel yang paling luar mati. sel yang hidupberfungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan.
Ritidom
• Ritidom adalah bagian kulit kayu yang sudah mati, merupakan
lapisan periderm yang tidak aktif lagi.
• Ritidom terbentuk akibat dari adanya pertumbuhan dari
dalam, terutama xylem sekunder, bertambah dengan cepat,
sehingga diameter sumbu pohon juga bertambah.
• lapisan periderm yang ada tidak cukup luas sebagai
penutup sumbu. mengakibatkan keretakan pada periderm,
sebagai pelindung pengganti epidermis
• Bila hal ini terjadi berulang kali, sementara periderm dalam belum
seluruhnya tanggal, terdapat sejumlah periderm di permukaan
batang dan akar.
• Pada semak, pelepasan kulit kayu sebelah luar sering terjadi
di waktu dini dan ini mencegah terjadinya ritidom yang tebal.
Perkembangan Periderm
• Periderm terbentuk di batang :
• Di lapisan sel subepidermal, seperti pada Populus.
• Di lapisan epidermis, seperti pada Nerium oleander, Solanum
dulcamara, dan Quercus suber
• Di dalam floem primer, seperti pada beberapa spesies
• Periderm pada akar terbentuk :
• Di dalam perisikel
• Di dekat permukaan, pada tanaman basah menahun, dimana
korteks sebagai penyimpan makanan cadangan.
• Di dalam parenkim floem sekunder, seperti pada Punica, Vitis.
• Felogen dapat terbentuk secara serentak sekeliling sumbu atau
terlokalisasi pada tempat - tempat tertentu dan kemudian
bersinambungan dengan adanya aktivitas meristem yang menyebar
secara lateral.
• Periderm berikutnya sebagai lapisan yang tak bersinambungan, tatapi
merupakan lapisan yang timpal menimpal.
• Felogen pertama berasal dari bermacam-macam pembelahan sel.
tergantung pada posisi felogen, berasal dari sel-sel epidermis,
parenkim subepidermis atau kolenkim, parenkim perisikel, atau
floem tennasuk jari-jari empulumya.
• Biasanya sel-sel hidup dan meristematik, Pada saat akan membelah
membentuk felogen, kloroplas berubah menjadi leukoplas, benda
ergastik menghilang, dan penebalan dinding sel berhenti.
• Felogen membelah secara periklinal menghasilkan felem
dan feloderm.
• Felogen dari periderm awal lebih banyak menghasilkan sel ke
arah luar. Akibatnya periderm yang dihasilakan biasanya sedikit,
kadang-kadang terbatas hanya satu lapis sel setelah
pembelahan periklinal pertama Feloderm yang relatif lebar
ditemukan pada batang dan akar Cucurbitaceae tertentu.
Jaringan pelindung pada Monokotil
• Periderm pada monokotil jarang terbentuk. Epidermis pada
umumnya permanen. bersuberin dan mengalami sklerifikasi.
• Pada monokotil berkayu termasuk Palm, terdapat cara
pembelahan yang khusus. Sel-sel parenkim pada posisi yang
lebih dalam membelah secara periklinal beberapa kali.
terbentuk suberin pada dinding selnya, dan bertingkat pada
penampang melintang. Oleh sebab itu, dinamakan gabus bertingkat.
Periderm Luka
• Luka dapat merangsang peristiwa metabolisme. Penyembuhan Iuka
merupakan proses perkembangan yang memerlukan sintesis DNA dan
protein.
• Periderm alami dan periderm Iuka,asalnya dan pertumbuhannya rnemiliki
unsur sel yang sama
• Periderm alami berkembang di bawah permukaan yang tertutup oleh
epidermis yang berkutin. Sedangkan, pembentukan periderm Iuka
didahului oleh penutupan Iuka yang terjadi pada permukaan yang
tedendah, kemudian bersuberin dan berlignin serta membentuk lapisan
penutup
• Felogen Iuka terbentuk di bawah lapisan penutup dan jika gabus terbentuk,
maka jaringan mati akan terdorong keluar. Perkembangan peridenn dengan
baik dan berhasil amat penting pada praktek hortikultura, yakni disaat perlu
memotong bagian tanaman untuk propagasi, seperti pada kentang dan ubi
jalar.
• Monokotil kurang responsif terhadap Iuka dibanding dikotil. Liliaceae,
Araceae. Pandanaceae adalah contoh tumbuhan monokotil,
dimana penyembuhan lukanya termasuk pembentukan lapisan
panutup dan pembentukan periderm Iuka. Pada monokotil lain tidak
ada periderm Iuka.
• Reaksi Iuka terjadi pada waktu periderem dilepaskan dari lapisan
hidup di bawahnya. Sel - sel yang baru terdedah mati dan peridenn
baru terbentuk di bawahnya. Reaksi tersebut dilakukan untuk
menghasilkan gabus secara komersial
• pertama yang kualitasnya rendah dilepas dengan felogen baru
terbentuk di bawahnya akan membentukjaringan gabus yang
kualitasnya baik.
Lentisel
• Lentisel dianggap sebagai suatu struktur (penonjolan) yang
memungkinkan udara masuk lewat periderm, dan umum ditemukan
pada batang dan akar.
• Lentisel adalah felogennya lebih aktif dari pada di tempat lainnya
dan menghasilkan jaringan yang banyak mengandung ruang antar
sel.

More Related Content

Similar to power point materi jaringan periderm pada tumbuhan

13 jaringan
13 jaringan13 jaringan
13 jaringan
bonils
 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1
Sri Ariesty
 
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Nailie Rahma
 
Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
Nadia Roha
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
TiaraMay01
 

Similar to power point materi jaringan periderm pada tumbuhan (20)

Bab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan TumbuhanBab 2 Jaringan Tumbuhan
Bab 2 Jaringan Tumbuhan
 
13 jaringan
13 jaringan13 jaringan
13 jaringan
 
Epidermis
EpidermisEpidermis
Epidermis
 
jaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanamanjaringan dan sistem jaringan tanaman
jaringan dan sistem jaringan tanaman
 
BIJI.ppt
BIJI.pptBIJI.ppt
BIJI.ppt
 
farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1farmakognosi dasar 1
farmakognosi dasar 1
 
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
Jaringan Tumbuhan Kelompok 4
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Jaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhanJaringan pada tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan
 
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanMateri biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 
Kuliah vii
Kuliah viiKuliah vii
Kuliah vii
 
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan.pptx
 
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.pptPPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
PPT_jaringan_dan_organ_ppt.ppt
 
jaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptx
 
Biologi epidermis
Biologi epidermisBiologi epidermis
Biologi epidermis
 
Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
 
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.pptx
 
Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)Botani farmasi (3 dan 4)
Botani farmasi (3 dan 4)
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 

Recently uploaded

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

power point materi jaringan periderm pada tumbuhan

  • 2. • Periderm adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder. • Periderm berfungsi menggantikan epidermis pada batang dan akar yang telah menebal. pada daun, tidak menghasilkan periderm, kecuali pada sisik pelindung tunas istirahat. Periderm terdapat pada : - Tumbuhan Dikotil dan Gymnospermae yang berkayu. - Dikotil basah, periderm di bagian tertua dari batang dan akar. - Beberapa tumbuhan monokotil, namun berbeda janisnya Periderm dapat berkembang pada : • Sepanjang permukaan yang terdedah setelah terjadi absisi pada daun atau ranting • pada perkembangan lapisan proteksi dekat jaringan yang luka atau mati • bbrp familia dikotil, periderm dibentuk di dalam xilem yang disebut gabus intersiler.
  • 3. • Kulit kayu berbeda dengan periderm • Struktur Periderm 1. Felogen (kambium gabus ), yaitu meristem yang membentuk periderm 2. Felem, jaringan pelindung yang dibentuk felogen ke arah luar 3. Feloderm,jaringan parenkim yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam
  • 4. Gambar : Periderem. A,B,C, sayatan melintang melalui lapisan sel di permukaan ranting D,E, sayatan melintan dan radial dari lapisan sel yang lebih dalam.( Hidayat, 1995).
  • 5. Felogen • Struktumya sederhana, bila dibandingkan dengan Kambium pembuluh. • Felogen hanya terdiri dari satu macam sel. Melintang. • felogen umumnya tampak sebagai lapisan tangensial yang bersinambungan ( meristem lateral ) dari sel-sel yang pipih ke arah radial. berbentuk empat persegi panjang atau poligonal, kadang-kadang bentuknya tidak teratur.
  • 6. Felem • Felem atau sel-sel gabus : sering berbentuk prisma, memanjang ke arah vartikal, radial, atau tengensial. Biasanya sel - sel gabus tersusun kompak, yaitu tidak ada ruang-ruang antar seL • Sel gabus mati dalam keadaan dewasa, tatapi berisi cairan atau benda padat, ada yang tidak berwama, dan ada yang berpigmen. • Sifat khusus dari sel gabus, yaitu dindingnya bersuberin. • Suberin adalah senyawa berlernak dinding sel gabus berbeda-beda tebalnya. Pada sel berdinding tebal, lapisan selulosa berlignin tertanam di antara dua lapisan selulosa. • Gabus dalam perdagangan yang digunakan sebagai sumbat botol berdinding tipis dan lumennya berisi udara, bersifat tidak tembus air dan tahan terhadap minyak, ringan, dan mempunyai kualitas isolasi terhadap panas. • Gabus efektif sebagai lapisan proteksi, felem terdiri atas sel - sel bergabus dan sel tak bergabus disebut feloid. Sel tak bersuberin dapat memiliki dinding tebal atau tipis dan dapat berdiferensiasi sebagai sklereid..
  • 7.
  • 8. Poliderm • Periderm yang berstruktur khusus, terdapat pada akar dari beberapa familia seperti Hypericaceae, Myrtaceae, Onagraceae, dan Rosaceae. • Struktur silih berganti satu lapisan set yang sebagian bergabus, bergantian dengan lapisan setebal beberapa sel yang tidak bergabus. • Poliderm daat sangat tebal hingga 20 lapisan sel atau lebih, namun lapisan sel yang paling luar mati. sel yang hidupberfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan.
  • 9. Ritidom • Ritidom adalah bagian kulit kayu yang sudah mati, merupakan lapisan periderm yang tidak aktif lagi. • Ritidom terbentuk akibat dari adanya pertumbuhan dari dalam, terutama xylem sekunder, bertambah dengan cepat, sehingga diameter sumbu pohon juga bertambah. • lapisan periderm yang ada tidak cukup luas sebagai penutup sumbu. mengakibatkan keretakan pada periderm, sebagai pelindung pengganti epidermis • Bila hal ini terjadi berulang kali, sementara periderm dalam belum seluruhnya tanggal, terdapat sejumlah periderm di permukaan batang dan akar. • Pada semak, pelepasan kulit kayu sebelah luar sering terjadi di waktu dini dan ini mencegah terjadinya ritidom yang tebal.
  • 10.
  • 11. Perkembangan Periderm • Periderm terbentuk di batang : • Di lapisan sel subepidermal, seperti pada Populus. • Di lapisan epidermis, seperti pada Nerium oleander, Solanum dulcamara, dan Quercus suber • Di dalam floem primer, seperti pada beberapa spesies • Periderm pada akar terbentuk : • Di dalam perisikel • Di dekat permukaan, pada tanaman basah menahun, dimana korteks sebagai penyimpan makanan cadangan. • Di dalam parenkim floem sekunder, seperti pada Punica, Vitis.
  • 12. • Felogen dapat terbentuk secara serentak sekeliling sumbu atau terlokalisasi pada tempat - tempat tertentu dan kemudian bersinambungan dengan adanya aktivitas meristem yang menyebar secara lateral. • Periderm berikutnya sebagai lapisan yang tak bersinambungan, tatapi merupakan lapisan yang timpal menimpal. • Felogen pertama berasal dari bermacam-macam pembelahan sel. tergantung pada posisi felogen, berasal dari sel-sel epidermis, parenkim subepidermis atau kolenkim, parenkim perisikel, atau floem tennasuk jari-jari empulumya. • Biasanya sel-sel hidup dan meristematik, Pada saat akan membelah membentuk felogen, kloroplas berubah menjadi leukoplas, benda ergastik menghilang, dan penebalan dinding sel berhenti.
  • 13. • Felogen membelah secara periklinal menghasilkan felem dan feloderm. • Felogen dari periderm awal lebih banyak menghasilkan sel ke arah luar. Akibatnya periderm yang dihasilakan biasanya sedikit, kadang-kadang terbatas hanya satu lapis sel setelah pembelahan periklinal pertama Feloderm yang relatif lebar ditemukan pada batang dan akar Cucurbitaceae tertentu.
  • 14. Jaringan pelindung pada Monokotil • Periderm pada monokotil jarang terbentuk. Epidermis pada umumnya permanen. bersuberin dan mengalami sklerifikasi. • Pada monokotil berkayu termasuk Palm, terdapat cara pembelahan yang khusus. Sel-sel parenkim pada posisi yang lebih dalam membelah secara periklinal beberapa kali. terbentuk suberin pada dinding selnya, dan bertingkat pada penampang melintang. Oleh sebab itu, dinamakan gabus bertingkat.
  • 15. Periderm Luka • Luka dapat merangsang peristiwa metabolisme. Penyembuhan Iuka merupakan proses perkembangan yang memerlukan sintesis DNA dan protein. • Periderm alami dan periderm Iuka,asalnya dan pertumbuhannya rnemiliki unsur sel yang sama • Periderm alami berkembang di bawah permukaan yang tertutup oleh epidermis yang berkutin. Sedangkan, pembentukan periderm Iuka didahului oleh penutupan Iuka yang terjadi pada permukaan yang tedendah, kemudian bersuberin dan berlignin serta membentuk lapisan penutup • Felogen Iuka terbentuk di bawah lapisan penutup dan jika gabus terbentuk, maka jaringan mati akan terdorong keluar. Perkembangan peridenn dengan baik dan berhasil amat penting pada praktek hortikultura, yakni disaat perlu memotong bagian tanaman untuk propagasi, seperti pada kentang dan ubi jalar.
  • 16. • Monokotil kurang responsif terhadap Iuka dibanding dikotil. Liliaceae, Araceae. Pandanaceae adalah contoh tumbuhan monokotil, dimana penyembuhan lukanya termasuk pembentukan lapisan panutup dan pembentukan periderm Iuka. Pada monokotil lain tidak ada periderm Iuka. • Reaksi Iuka terjadi pada waktu periderem dilepaskan dari lapisan hidup di bawahnya. Sel - sel yang baru terdedah mati dan peridenn baru terbentuk di bawahnya. Reaksi tersebut dilakukan untuk menghasilkan gabus secara komersial • pertama yang kualitasnya rendah dilepas dengan felogen baru terbentuk di bawahnya akan membentukjaringan gabus yang kualitasnya baik.
  • 17.
  • 18. Lentisel • Lentisel dianggap sebagai suatu struktur (penonjolan) yang memungkinkan udara masuk lewat periderm, dan umum ditemukan pada batang dan akar. • Lentisel adalah felogennya lebih aktif dari pada di tempat lainnya dan menghasilkan jaringan yang banyak mengandung ruang antar sel.