2. • Periderm adalah jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder.
• Periderm berfungsi menggantikan epidermis pada batang dan akar yang
telah menebal. pada daun, tidak menghasilkan periderm, kecuali pada sisik
pelindung tunas istirahat.
Periderm terdapat pada :
- Tumbuhan Dikotil dan Gymnospermae yang berkayu.
- Dikotil basah, periderm di bagian tertua dari batang dan akar.
- Beberapa tumbuhan monokotil, namun berbeda janisnya
Periderm dapat berkembang pada :
• Sepanjang permukaan yang terdedah setelah terjadi absisi pada daun atau
ranting
• pada perkembangan lapisan proteksi dekat jaringan yang luka atau mati
• bbrp familia dikotil, periderm dibentuk di dalam xilem yang disebut gabus
intersiler.
3. • Kulit kayu berbeda dengan periderm
• Struktur Periderm
1. Felogen (kambium gabus ), yaitu meristem yang membentuk
periderm
2. Felem, jaringan pelindung yang dibentuk felogen ke arah luar
3. Feloderm,jaringan parenkim yang dibentuk oleh felogen ke
arah dalam
4. Gambar : Periderem. A,B,C, sayatan melintang melalui lapisan sel di permukaan
ranting D,E, sayatan melintan dan radial dari lapisan sel yang lebih dalam.(
Hidayat, 1995).
5. Felogen
• Struktumya sederhana, bila dibandingkan dengan Kambium
pembuluh.
• Felogen hanya terdiri dari satu macam sel. Melintang.
• felogen umumnya tampak sebagai lapisan tangensial
yang bersinambungan ( meristem lateral ) dari sel-sel yang
pipih ke arah radial. berbentuk empat persegi panjang atau
poligonal, kadang-kadang bentuknya tidak teratur.
6. Felem
• Felem atau sel-sel gabus : sering berbentuk prisma, memanjang ke arah
vartikal, radial, atau tengensial. Biasanya sel - sel gabus tersusun kompak, yaitu
tidak ada ruang-ruang antar seL
• Sel gabus mati dalam keadaan dewasa, tatapi berisi cairan atau benda padat,
ada yang tidak berwama, dan ada yang berpigmen.
• Sifat khusus dari sel gabus, yaitu dindingnya bersuberin.
• Suberin adalah senyawa berlernak dinding sel gabus berbeda-beda tebalnya.
Pada sel berdinding tebal, lapisan selulosa berlignin tertanam di antara dua
lapisan selulosa.
• Gabus dalam perdagangan yang digunakan sebagai sumbat botol berdinding
tipis dan lumennya berisi udara, bersifat tidak tembus air dan tahan terhadap
minyak, ringan, dan mempunyai kualitas isolasi terhadap panas.
• Gabus efektif sebagai lapisan proteksi, felem terdiri atas sel - sel bergabus dan
sel tak bergabus disebut feloid. Sel tak bersuberin dapat memiliki dinding tebal
atau tipis dan dapat berdiferensiasi sebagai sklereid..
7.
8. Poliderm
• Periderm yang berstruktur khusus, terdapat pada akar dari beberapa
familia seperti Hypericaceae, Myrtaceae, Onagraceae, dan
Rosaceae.
• Struktur silih berganti satu lapisan set yang sebagian bergabus,
bergantian dengan lapisan setebal beberapa sel yang tidak
bergabus.
• Poliderm daat sangat tebal hingga 20 lapisan sel atau lebih, namun
lapisan sel yang paling luar mati. sel yang hidupberfungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan.
9. Ritidom
• Ritidom adalah bagian kulit kayu yang sudah mati, merupakan
lapisan periderm yang tidak aktif lagi.
• Ritidom terbentuk akibat dari adanya pertumbuhan dari
dalam, terutama xylem sekunder, bertambah dengan cepat,
sehingga diameter sumbu pohon juga bertambah.
• lapisan periderm yang ada tidak cukup luas sebagai
penutup sumbu. mengakibatkan keretakan pada periderm,
sebagai pelindung pengganti epidermis
• Bila hal ini terjadi berulang kali, sementara periderm dalam belum
seluruhnya tanggal, terdapat sejumlah periderm di permukaan
batang dan akar.
• Pada semak, pelepasan kulit kayu sebelah luar sering terjadi
di waktu dini dan ini mencegah terjadinya ritidom yang tebal.
10.
11. Perkembangan Periderm
• Periderm terbentuk di batang :
• Di lapisan sel subepidermal, seperti pada Populus.
• Di lapisan epidermis, seperti pada Nerium oleander, Solanum
dulcamara, dan Quercus suber
• Di dalam floem primer, seperti pada beberapa spesies
• Periderm pada akar terbentuk :
• Di dalam perisikel
• Di dekat permukaan, pada tanaman basah menahun, dimana
korteks sebagai penyimpan makanan cadangan.
• Di dalam parenkim floem sekunder, seperti pada Punica, Vitis.
12. • Felogen dapat terbentuk secara serentak sekeliling sumbu atau
terlokalisasi pada tempat - tempat tertentu dan kemudian
bersinambungan dengan adanya aktivitas meristem yang menyebar
secara lateral.
• Periderm berikutnya sebagai lapisan yang tak bersinambungan, tatapi
merupakan lapisan yang timpal menimpal.
• Felogen pertama berasal dari bermacam-macam pembelahan sel.
tergantung pada posisi felogen, berasal dari sel-sel epidermis,
parenkim subepidermis atau kolenkim, parenkim perisikel, atau
floem tennasuk jari-jari empulumya.
• Biasanya sel-sel hidup dan meristematik, Pada saat akan membelah
membentuk felogen, kloroplas berubah menjadi leukoplas, benda
ergastik menghilang, dan penebalan dinding sel berhenti.
13. • Felogen membelah secara periklinal menghasilkan felem
dan feloderm.
• Felogen dari periderm awal lebih banyak menghasilkan sel ke
arah luar. Akibatnya periderm yang dihasilakan biasanya sedikit,
kadang-kadang terbatas hanya satu lapis sel setelah
pembelahan periklinal pertama Feloderm yang relatif lebar
ditemukan pada batang dan akar Cucurbitaceae tertentu.
14. Jaringan pelindung pada Monokotil
• Periderm pada monokotil jarang terbentuk. Epidermis pada
umumnya permanen. bersuberin dan mengalami sklerifikasi.
• Pada monokotil berkayu termasuk Palm, terdapat cara
pembelahan yang khusus. Sel-sel parenkim pada posisi yang
lebih dalam membelah secara periklinal beberapa kali.
terbentuk suberin pada dinding selnya, dan bertingkat pada
penampang melintang. Oleh sebab itu, dinamakan gabus bertingkat.
15. Periderm Luka
• Luka dapat merangsang peristiwa metabolisme. Penyembuhan Iuka
merupakan proses perkembangan yang memerlukan sintesis DNA dan
protein.
• Periderm alami dan periderm Iuka,asalnya dan pertumbuhannya rnemiliki
unsur sel yang sama
• Periderm alami berkembang di bawah permukaan yang tertutup oleh
epidermis yang berkutin. Sedangkan, pembentukan periderm Iuka
didahului oleh penutupan Iuka yang terjadi pada permukaan yang
tedendah, kemudian bersuberin dan berlignin serta membentuk lapisan
penutup
• Felogen Iuka terbentuk di bawah lapisan penutup dan jika gabus terbentuk,
maka jaringan mati akan terdorong keluar. Perkembangan peridenn dengan
baik dan berhasil amat penting pada praktek hortikultura, yakni disaat perlu
memotong bagian tanaman untuk propagasi, seperti pada kentang dan ubi
jalar.
16. • Monokotil kurang responsif terhadap Iuka dibanding dikotil. Liliaceae,
Araceae. Pandanaceae adalah contoh tumbuhan monokotil,
dimana penyembuhan lukanya termasuk pembentukan lapisan
panutup dan pembentukan periderm Iuka. Pada monokotil lain tidak
ada periderm Iuka.
• Reaksi Iuka terjadi pada waktu periderem dilepaskan dari lapisan
hidup di bawahnya. Sel - sel yang baru terdedah mati dan peridenn
baru terbentuk di bawahnya. Reaksi tersebut dilakukan untuk
menghasilkan gabus secara komersial
• pertama yang kualitasnya rendah dilepas dengan felogen baru
terbentuk di bawahnya akan membentukjaringan gabus yang
kualitasnya baik.
17.
18. Lentisel
• Lentisel dianggap sebagai suatu struktur (penonjolan) yang
memungkinkan udara masuk lewat periderm, dan umum ditemukan
pada batang dan akar.
• Lentisel adalah felogennya lebih aktif dari pada di tempat lainnya
dan menghasilkan jaringan yang banyak mengandung ruang antar
sel.