1. pengertian ihsan dan masalah ihsan
1. 1. ASSALAMU’ALAIKUM PENGERTIAN IHSAN DAN MASALAH IHSAN
2. 2. A. Pengertian Ihsan Ihsan berarti seseorang yang menyembah ALLAH seolah-olah
ia melihat Nya ,dan jika ia tidaj mampu membayangkan bahwa sesungguhnya
ALLAH melihat perbuatannya.Sedangkan menurut buku filsafat Ajaran Agama Islam
lebih di artikan “kebajikan”yakni seseorang yang berbuat baik tanpa mengharap
imbalan.
3. 3. Masalah ihsan Makna hadist ihsan Takhrij hadist ihsan
4. 4. 1). Masalah Ihsan Karna ihsan merupakan tingkatan tertinggi maka tidak mudah
untuk mencapai tingkatan ihsan .apabila seorang muslim tidak mampu melakukan
yang paling bagus,indah dan baik ,karena jika tidak melakukan keduanya sudah di
pastikan seorang muslim akan berbuat sesuatu keburukan yang merupakan hal-hal
yang dilarang oleh ALLAH, untuk ihsan sangat diwajibkan untuk umat islam . Seperti
firman ALLAH “Sesungguhnya ALLAH menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan. Dan sabda Rasullah “Sesungguhnya Allah Swt,mewajibkan ihsan
(kebaikan) pada setiap waktu.
5. 5. 2). Takhrij HaditS 1. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahihnya ;
Kitab As-Shaid wa Ad-Dzaba’ih wama Yu’kalu Minal Hayawan, Bab Al-Amr bi
ihsanidz Dzabhi Wal Qatli wa Tahdidis Syafrah, hadits no 3615. 2. Diriwayatkan juga
oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya; Kitab Ad-Dhahaya, Bab Fin Nahyi An
Tasbiral Baha’im War Rifqa Bid Dzabihah, hadits no 2432. 3. Diriwayatkan juga oleh
Imam Turmudzi dalam Sunannya; Kitab Ad-Diyat an Rasulillah Shallallahu Alaihi
Wasallam, Bab Ma Ja’a Fin Nahyi Anil Mutslah, Hadits No 1329. 4. Diriwayatkan
juga oleh Imam Nasa’i dalam beberapa tempat dalam Sunannya; yaitu dalam : a.
Kitab Ad-Dhahaya, Bab Al-Amr bi Ihdadis Syafrah, hadits no 4329. b. Kitab Ad-
Dhahaya, Bab Dzikr Al-Munfalitatil la Yuqdaru AlaAkhdziha, hadits no 4335. c.
Kitab ad-Dhahaya, Bab Husnidz Dzabhi, hadits no 4336, 4337 dan 4338 5.
Diriwayatkan juga oleh Imam Ibnu Majah dalam Sunannya; Kitab Ad-Dzaba’ih, Bab
Idza Dzabahtum Fa’ahsinud Dzabha, hadits no 3161. 6. Diriwayatkan juga oleh Imam
Ahmad bin Hambal dalam Musnadnya; Musnad As-Syamiyin, hadits Syadad bin Aus
ra, hadits no 16490, 16494, 16506 dan 16516
6. 6. 3). Makna Hadits Terdapat beberapa hikmah yang bisa dipetik dari hadist-hadist di
atas : 1.) Perintah untuk senantiasaberbuat ihsan. Bahwa Allah SWT mewajibkan
kepada kaum muslimin untuk senantiasaberbuat ihsan. Berbuat ihsan yang dimaksud
dalam hadits di atas adalah berbuat kebaikan.Kewajban berbuat ihsan ini juga
dikuatkan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an, diantaranya adalah sebagai
berikut : ْْا و ن س ْ ح أ و ْ ن ْإ ْ الا ْ ب ح يَني ن س ْ ح م ْ ال١٩٥﴾ Dan berbuat
baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS.
Al-Baqarah :195) Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman :
ن س ْ ح أ او م ك ْ ن س ْ ح أ ْ الا ْ ك ْ ي ل إ ْ ل و ْ غ ْ ب ت ْ اد س ف ْ يال ف
ْ ض ْ ر أل ْ ا ْ إ ْ ن ْ الا ْ ل ْ ب ح ي ْ ني د س ْ ف م ْ َال٧٧﴾ dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashsas : 77)
7. 7. 2). Luasnya cakupan makna ihsan Bahwa berbuat ihsan, cakupannya sangat luas.
Secara bahasa ihsan artinya (puncak) kebaikan, atau ikhlas dan berbuat sebaik
mungkin (itqan). Sedangkan secara istilah, ihsan adalah mengikhlaskan ibadah hanya
untuk Allah SWT dengan menyempurnakan pelaksanaannya seakan-akan kita
“melihat” Allah SWT saat beribadah, atau (jika tidak mampu hingga ke derajat
2. tersebut) kita merasakan bahwa Allah SWT menyaksikan apapun yang kita kerjakan
hingga kepada hal yang sekecil-kecilnya. Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW
dalam hadits Jibril :
ي ن ْ ر ب ْ خ أ ف ْ ْ ن ع ْ ان س ْ ح اإل ْ ال ق ْ ْ ن أ ْ د ب ْ ع ت ْ الا ْ نك أ ك
ْ اه ر ت ْ ْ ن إ ف ْ ْ م ل ْ ْ ن ك ت ْ اه ر ت ْ نه إ ف ْ اك ر ي Kemudian ia
berkata lagi: “Beritahukanlah padaku tentang Ihsan.“ Rasulullah s.a.w. menjawab:
"hendaklah engkau menyembah kepada Allah seolah-olah engkau dapat melihatNya,
tetapi jikalau tidak dapat seolah-olah melihatNya, maka sesungguhnya Allah itu dapat
8. 8. Cakupan makna ihsan, meliputi antara lain : a. Ihsan kepada sesama manusia,
khususnya kepada orang tua, kerabat dan manusia pada umumnya. Hal ini
sebagaimana difirmankan Allah SWT
: ْْاو د ب ْ اع ْو ْ الا ْ ل و ْ ْ وا ك ر ْ ش ت ْ ه ب ْ ائ ْ ي ش ْ ن ْ ي د ال و ْ ال ب
و ْ انئ س ْ ح يإ ذ ب و ْ ْ ر ق ْ ىال ىب ام ت ي ْ ال و ْ ني اك س م ْ ال و ْ ار ج ْ ل
ا يو ىذ ب ْ ر ق ْ ال ْ ج ْ ال و ْ ب ن ج ْ ال ار ْ ب اح ْ الص و ْ نب الج ب ْ
ن ْ اب و ْ يل ب ْ االس م و ْ ْ ت ك ل م ْ ْ م ك ان م ْ ي أ ْ ْ ن ْإ ْ الا ْ ل ْ ب ح
ني م ْ ان ك ْ ال ت ْ خ وراَم خ ف٣٦﴾ Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang
ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang- orang miskin, tetangga yang dekat
dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-
banggakan diri (QS. An-Nisa’ : 36 b. Ihsan kepada hewan dan tumbuhan Selain
diperintahkan untuk berbuat ihsan terhadap manusia, kita juga diperintahkan untuk
berbuat ihsan kepada hewan dan juga kepada tumbuhan. Hal ini sebagaimana
dijelaskan dalam hadits di atas:
ا ذ إ ف ْ ْ م ت ْ ل ت واق ن س ْ ح أ ف ْ ة ل ْ ت ق ْ اال ذ إ و ْ ْ م ت ْ ح ب واذ ن
س ْ ح أ ف ْ ة ح ْ ب ْ الذ ْ ي ْ ل و ْ ْ د ح ْ ْ م ك د ح أ ْ ه ت ر ْ ف ش ْ ْ ح ر ي
ْ ل و ْ ه ت ح ْ ي ب روامهاور(ذ ) Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam
hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu; hendaklah kalian
mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (HR. Muslim)
9. 9. Dalam hadits di atas secara khsus diperintahkan dua hal, yaitu : 1) Berbuat ihsan
dalam membunuh, baik membunuh manusia karena alasan yang dibenarkan Allah
SWT, seperti membunuh pelaku kejahatan yang sudah difonis untuk dihukum mati.
Maka hukuman tersebut perlu dilaknsakan dengan cara yang baik dan tidak
menyakitinya. Atau membunuh hewan-hewan yang dianggap berbahaya atau buas dan
mengancam nyawa, juga harus dilakukan dengan cara yang baik pula. Misalnya tidak
boleh membunuhnya dengan membakar atau menyiksanya. 2) Berbuat ihsan dalam
menyembelih, yaitu dengan cara menajamkan pisau yang digunakan untuk
menyembelih dan kedua menyenangkan hewan sembelihannya. Atau dengan kata lain
memperlakukan hewan yang akan disembelih dengan baik, sepeti memberi makan
dan minum dengan baik, kandang yang baik dsb. Dan ketika disembelih juga
dilakukan dengan baik, seperti dihadapkan ke kiblat, membaca basmalah, pisau yang
digunakan harus tajam, dsb.
10. 10. TERIMA KASIH