Dokumen tersebut membahas parameter pemotongan pada proses pembubutan yang meliputi kecepatan potong, kecepatan putaran mesin, dan kecepatan pemakanan beserta rumus dan contoh perhitungannya. Peserta didik diajak berdiskusi dalam kelompok untuk memahami konsep tersebut.
1. Nama : MOH. ALI YAHYA, ST
Nomor Peserta PPG : 229006495052
Unit Kerja : SMK Wahana Karya Surabaya
LPTK PPG : Universitas Negeri Makasar
2. Teknik Pemesinan Bubut
Menganalisis parameter pemotongan mesin
bubut untuk berbagai jenis pekerjaan
Menggunakan parameter pemotongan mesin
bubut untuk berbagai jenis pekerjaan
3. Tujuan Pembelajaran
3.8 Menganalisis parameter pemotongan mesin bubut untuk berbagai jenis pekerjaan
3.8.1 Peserta didik mampu menganalisis parameter pemotongan mesin bubut untuk
berbagai jenis pekerjaan.
3.8.2 Peserta didik mampu Teliti kritis disiplin dan tangguh dalam menentukan
parameter pemotongan mesin bubut
3.8.3 Peserta didik mampu Menyebutkan parameter pemotongan, Kecepatan Putar
dan Kecepatan Pemakanan mesin bubut
3.8.4 Peserta didik mampu Bertanggung jawab, selalu ingin tahu, santun, jujur dan
pedulu lingkungan dalam menggunakan parameter pemotongan mesin bubut.
5. MARI BERKELOMPOK
KELOMPOK 1
1. Mustain
2. Mukti
3. Arif
4. Abdullah Zen
5. Dwi Hadi
KELOMPOK 2
1. Novianto
2. Fahim
3. Sudarsono
4. Agus Hudi
5. Retno
6. Heri
6. PARAMETER PEMOTONGAN MESIN BUBUT
MARI KITA AMATI VIDEO PEMBELAJARAN
TEKAIT PARAMETER PEMOTONGAN BERIKUT :
7. Parameter Pemotongan pada Proses
Pembubutan
Yang dimaksud dengan parameter pemotongan pada
proses pembubutan adalah, informasi berupa dasar-dasar
perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang mendasari
teknologi proses pemotongan/ penyayatan pada mesin
bubut diantaranya. Parameter pemotongan pada proses
pembubutan meliputi: kecepatan potong (Cutting speed -
Cs), kecepatan putaran mesin (Revolotion Permenit - Rpm),
kecepatan pemakanan (Feed – F) dan waktu proses
pemesinannya.
8. Kecepatan potong (Cutting speed – Cs )
Yang dimaksud dengan kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan
alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam
satuan panjang/ waktu (meter/menit atau feet/ menit)
Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs)
adalah: Keliling lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran
(n). atau: Cs = π.d.n Meter/menit.
Keterangan: d : diameter benda kerja (mm) n : putaran mesin/benda
kerja (putaran/menitRpm) π : nilai konstanta = 3,14
9. Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum dikerjakan
pada proses pemesinan, sudah teliti/diselidiki para ahli dan sudah patenkan
pada ditabelkan kecepatan potong
Pada tabel kecepatan potong (Cs) juga disertakan jenis bahan alat potongnya.
Yang pada umumnya, bahan alat potong dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu HSS (High Speed Steel) dan karbida (carbide). Pada tabel tersebut
menunjukkan bahwa dengan alat potong yang bahannya karbida, kecepatan
potongnya lebih besar jika dibandingkan dengan alat potong HSS.
https://www.youtube.com
/watch?v=jIHEdFJO-hQ
10. Kecepatan Pemakanan (Feed - F)
Kecepatan pemakanan atau ingsutan ditentukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: kekerasan bahan,
kedalaman penyayatan, sudut-sudut sayat alat potong, bahan alat potong,
ketajaman alat potong
Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh
seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran
dikalikan seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran.
Maka rumus untuk mencari kecepatan pemakanan (F) adalah:
F = f x n (mm/menit).
Keterangan: f= besar pemakanan atau bergesernya pahat ( mm/ putaran),
n= putaran mesin (putaran/menit) siapan mesin yang akan digunakan.
https://www.youtube.com/watch?v=unm4ajFaMkU
11. Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution
Per Menit - Rpm)
Yang dimaksud kecepatan putaran mesin bubut adalah,
kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan
pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit.
Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat
dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan
diameter benda kerjanya.
Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan
sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa
diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda
kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung
putaran mesin bubut adalah:
13. Contoh Soal
Sebuah baja lunak berdiameter 62 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs)
25 m/min. Pertanyaannya adalah: Berapa besar putaran mesinnya
Soal
Diketahui :
• D = 62 mm
• Cs = 25 m/min
Penyelesaian :
Jadi kecepatan putaran mesinnya adalah sebesar 128,415 putaran per-menit
15. KELOMPOK 1
1. Mustain
2. Mukti
3. Arif
4. Abdullah Zen
5. Dwi Hadi
Soal Nomor 1
KELOMPOK 2
1. Novianto
2. Fahim
3. Sudarsono
4. Agus Hudi
5. Retno
6. Heri
Soal Nomor 2
16. KESIMPULAN
1. Parameter pemotongan pada proses pembubutan meliputi: kecepatan potong (Cutting speed -
Cs), kecepatan putaran mesin (Revolotion Permenit - Rpm), kecepatan pemakanan (Feed – F) dan
waktu prosespemesinannya.
2. kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman
menghasilkan tatal dalam satuan panjang/ waktu (meter/menit atau feet/ menit).
3. Rumus : Cs = π.d.n Meter/menit.
4. Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh seberapa besar
bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran
mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari kecepatan pemakanan (F)
adalah: F = f x n (mm/menit).
5. Kecepatan Putaran Mesin Bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk
melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Rumus :