Bimbingan karir merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pembimbing untuk memudahkan perkembangan karier individu. Tujuannya antara lain membantu siswa memahami diri dan dunia kerja serta merencanakan masa depan. Fungsinya termasuk memberikan kemantapan pilihan jurusan dan membekali siswa untuk siap kerja. Sejarahnya dimulai pada 1898 dengan berkembangnya pengukuran bakat dan minat hingga pendekatan k
1. PENGERTIAN, TUJUAN ,FUNGSI &
ISTILAH-ISTILAH DALAM BIMBINGAN
KARIR SERTA SEJARAH
PERKEMBANGAN
M.Yazid,S.Pd.I
2. PENGERTIAN
Bimbingan Karier terjemahan dari Career
Guidance: disebut Vocational Guidance atau Bimbingan
Jabatan
Career dapat diartikan riwayat kerja ; “the totality of work
aone experiences in a lifetime, atau the sum total of
one’s work experiences in a general accuptional
category” (Gibson and Mitchell, 1981).
Karir keseluruhan pengalaman kerja seseorang
dalam kehidupannya (dalam memangku
jabatan/pekerjaan).
3. Jadi….
Career guidance adalah aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh pembimbing dalam berbagai
tindakan dengan tujuan untuk merangsang dan
memudahkan perkembangan karier individu .
4. Tujuan Bimbingan dan Konseling Karir di
sekolah
A.Tujuan Khusus
Membantu siswa dalam memahami dirinya dan dunia kerja secara
khusus,
1. Para siswa dapat memahami dan menilai dirinya, terutama yang berkaitan
dengan segi potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat,
bakat, sikap dan cita-citanya.
2. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya, serta ada
dalam masyarakat.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi
yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang
diperlukan bagi suatu bagian tertentu, memahami hubungan usaha dirinya
yang sekarang dengan masa depannya.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan
oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat
mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karier
dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai.
5. Tujuan Bimbingan dan Konseling Karir di
sekolah
B. Sedangkan secara umum bimbingan konseling tentang karir
diantaranya:
1. Mengerti dirinya dan lingkungan, mengerti diri meliputi pengenalan
kemampuan dan nilai-nilai hidup yang dimiliki untuk perkembangan
dirinya. Mengerti lingkungan meliputi pengenalan baik lingkungan
fisik, sosial, budaya, informasi, lingkungan ( informasi, pendidikan,
karier dan sosial pribadi).
2. Mampu memilih, memutuskan, merencanakan hidupnya dalam
bidang pendidikan, pekerjaan dan sosial pribadi.
3. Mengembangkan kemampuannya dan kesanggupannya secara
maksimal.
4. Memecahkan masalah pribadi secara bijaksana.
5. Memahami dan mengarahkan dirinya dalam bertindak serta
bersikap sesuai dengan tuntutan dan lingkungan.
6. FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
KARIR DI SEKOLAH
Bimbingan karier sebagai satu kesatuan
proses bimbingan memiliki manfaat yang
dinikmati oleh kliennya dalam
mengarahkan diri dan menciptakan
kemandirian dalam memilih karier yang
sesuai dengan kemampuannya. Fungsi
bimbingan karier di sekolah adalah sebagai
berikut:
7. 1. Memberikan kemantapan pilihan jurusan
kepada siswa, karena penjurusan akan
mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan
yang kelak diinginkan
2. Memberikan bekal pada siswa yang tidak
melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja
sesuai dengan keinginannya.
3. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin
ataupun harus belajar sambil bekerja.
8. Jika mengacu pada fungsi bimbingan dan
konseling secara umum, maka fungsi bimbingan
dan konseling karier di sekolah adalah
1. Fungsi pencegahan: memberikan siswa informasi-
informasi mengenai diri dan dunia kerjanya untuk
mencegah atau mengurangi timbulnya masalah-
masalah di masa mendatang.
2. Fungsi pemahaman: bimbingan konseling karier
memberikan pemahaman pada siswa tentang
gambaran dirinya dengan dunia kerja.
3. Fungsi penyaluran: membantu siswa dalam memilih
jurusan sekolah, jenis sekolah, dan lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri-ciri
kepribadian lainnya.
4. Fungsi adaptasi: membantu siswa untuk menyesuaikan
program pendidikan terhadap minat, kemampuan, dan
kebutuhannya hidupnya di masa mendatang.
9. Bimbingan konseling karir dalam aspek pengembangan
karier berfungsi sebagai alat atau sarana dalam proses
membantu siswa agar:
1. Mampu memahami potensi yang ada pada dirinya
sendiri dengan mengenali
minat, bakat, sikap, keterampilan dan cita-citanya
2. Memahami nilai-nilai yang ada dan berkembang di
masyarakat dan dunia kerja.
3. Memahami identitas karier yang berhubungan dengan
identitas dirinya, jenis pendidikan dalam meraih cita-
citanya.
4. Menemukan hambatan-hambatan dari dirinya sendiri
dan lingkungan.
5. Merencanakan dan menentukan karier masa depannya
10. Istilah dalam Bimbingan Karier
1. Vocational Guidance
suatu proses memberi bantuan kepada individu untuk
memilih suatu jabatan (pekerjaan), mempersiapkan,
memangku, dan mengembangkan diri dalam
pekerjaan tersebut (Blum and Balinsky, 1973).
2. Vocational Counseling,
suatu proses memberi bantuan kepada individu untuk
mendapatkan, menerima mengerti dan menggunakan
fakta-fakta yang relevan tentang dirinya terhadap
fakta-fakta yang bersangkutan dengan dunia kerja.
11. 3. Vocational psychology
menggunakan fakta-fakta, generalisasi dan prinsip-
prinsip psikologi dakam dunia jabatan. Jadi vocational
psychology merupana penggunaan dan perluasan fakta
psikologis atau prinsip psikologis terhadap masalah yang
berkenaan dengan pencocokan manusia dengan
jabatan.
4. Vocational selection
pemilihan (seleksi) terhadap orang-orang yang akan
memasuki pekerjaan.
12. 5. Career development
salah satu aspek dari pada keseluruhan
perkembangan seseorang yang menekankan
pada mempelajari, mempersiapkan, memasuki,
dan mengembangkan diri dalam kerja yang
ditekuninya.
6. Career education
pengalaman-pengalaman pendidikan yang
direncanakan perkembangan karier individu dan
persiapan untuk dunia kerja.
13. 7. Occupational information
data yang berkenaan dengan latihan dan
program pendidikan yang berhubungan, pola-
pola karier, arah dan kesempatan kerja
• Vocational education
adalah pendidikan yang mempersiapkan suatu
karier dalam suatu lapangan pekerjaan atau
bidang tehnis.
14. SEJARAH PERKEMBANGAN
CAREER GUIDANCE
Tahun 1898 : Jessie B. Davis dengan mendirikan
Educational Career Conna Control dikota Detroit.
Tahun 1907 : Eli Weaver, menerbitkan buku yang
berjudul : Choosing a Career pada tahun 1908.
Tahun 1908 : Frank Parsons, mendirikan the Boston
Vocational Bereau, untuk membantu para pemuda
memilih pekerjaan dan melatih guru-guru sebagai
konseler pekerjaan.
15. Tahun 1909 : Parsons menerbitkan buku
Choosing a Vocational pada
Parsons menjelaskan bahwa dalam memilih pekerjaan
itu harus diperhatikan 3 faktor terpenting, yaitu :
1. Pengertian yang jelas tentang dirinya sendiri seperti
bakat kemampuan, minat, ambisi, keuntungan,
hambatan yang dimiliki.
2. Pengetahuan tentang persyaratan jabatan dan
kondisi untuk keberhasilan, keuntungan dan
kerugian kompensasi, kesempatan dan prospek
dan suatu jabatan.
3. Penalaran yang benar terhadap hubungan dari
kedua kelompok fakta tersebut diatas.
16. Tahun 1920-1930, bimbingan diterima disekolah-
sekolah, tidak hanya masalah jabatan saja tetapi juga
masalah pendidikan dari sosial.
Pada akhir 1930 masalah bimbingan jabatan menjadi
sangat penting lantaran timbulnya masalah
pengangguran, penempatan, perubahan teknologi,
mobilitas dan perkembangan jabatan.
Tahun 1910 – 1940, gerakan pengukuran inteligensi dan
bakat khusus
17. PERKEMBANGAN KONSELING KARIER
Konseling karir diarahkan untuk menemukan pekerjaan
yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki individu,
atau menemukan individu yang sesuai dengan
pekerjaan tertentu.
Konseling karir bukanlah sekedar menilai kemampuan
individu, lalu menempatkannya dalam lapangan kerja
tertentu, namun mencakup wawasan yang erat
kaitannya dengan berbagai disiplin ilmu
18. Tahun 1910 – 1940, berkembang pengukuran inteligensi
dan bakat khusus
Tahun 1950 – 1960, persyaratan untuk memperoleh
lapangan kerja meningkat, keampuhan cara-cara
mengukur inteligensi dan bakat khusus diragukan dan
dibutuhkan konseling karir untuk pengarahan dalam
memilih lapangan kerja atau pun memilih tenaga kerja
yang sesuai dengan persyaratan kerja.
Tahun 1850 – 1890 upaya konseling karir belum ditata
sesuai dengan kondisi nyata, sekalipun ilmu sosial,
ekonomi, ideologi atau pun ilmu pengetahuan lainnya
telah merintis perlunya konseling karir.
19. Tahun 1890, James McKeen Cattell menulis artikel
berkenaan dengan “tes mental” untuk mengungkapkan
adanya perbedaan individu.
Tahun 1896, Lightner Witner mendirikan klinik psikologis
yang digunakan untuk mengadakan penelaahan dan
pemeliharaan anak-anak yang mengalami kesulitan
belajar.
Tahun 1909, terbit buku Choosing a Vocation yang
ditulis oleh Frank Parsons. Ada tiga variabel yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan berkenaan
dengan konseling karir, yaitu (1) variabel individu, (2)
pekerjaan, dan (3) hubungan diantara keduanya.
20. Tahun 1911, terbit The Vocational Guidance News Letter
dibawah asuhan Frederick J. Allen. Jurnal inilah yang
kemudian merangsang terbitlah berbagai jurnal :
Vocational Guidance Magazine, Occupations dan
Personnel and Guidance Journal pada tahun 1951.
Pada tahun 1912, Hugo Munsterg menerbitkan
Psychology and Indutrial Efficiency di Jerman. Buku
inilah yang menyajikan berbagai penerapan psikologi
eksperimental dalam penelaahan pemilihan karir dan
tingkah laku karyawan.
21. • Pada tahun 1915 didirikan departemen psikologi terapan
di Cernegie Institute of Technology yang dipimpin oleh
Walter V. Bingham. Akademi inilah yang pertama kali
menyelenggarakan latihan dan penelitian mengenai
dan pengelolaan personil, tingkah laku okupasional
(mempekerjakan), masalah-masalah perdagangan dan
konseling karir.
• Pada tahun 1917, beberapa ahli psikologi seperti Walter
V. Bingham, Walter D. Scott, E.L. Thorndike dan Robert
W. Yerkes pertama kali menyelenggarakan tes dalam
prosedur memilih calon tentara yang memiliki
kemampuan tinggi bagi calon perwira dan menyisihkan
mereka yang menderita kelemahan mental (termasuk
Army Alpha (tes verbal) dan Army Beta (tes non-verbal)
bagi calon yang tidak dapat baca tulis)
22. • Tahun 1927, Bruce V.Moore dan Karl Cowdery
mengembangkan teknik pengukuran minat dengan
menghasilkan Strong Vocational Interest Blank.
• Tahun 1927, Clark L.Hull menulis buku Aptitude Testing.
• Tahun 1939, terbit Dictionary of Occupational Titles
yang digunakan oleh konselor dalam memberikan
pelayanan vokasional, pendidikan, industri, ketentaraan
atau pun kesehatan
• Tahun 1941, berkembang Army General Classification
Test dalam perang dunia II untuk pemilihan calon tentara
23. • Tahun 1942, terbit buku Counseling and Psychotherapy
karya Carl R. Rogers yang berpandangan bahwa
wawancara merupakan layanan utama dalam
pelaksanaan konseling untuk mengungkapkan perasaan
dan motivasi diri klien.
• Tahun 1957, terbit buku The Psychology of Careers
yang mengungkap strategi konseling karir berubah
menjadi upaya dinamik yang memusatkan perhatian
pada kaitan perilaku karir dengan perkembangan
manusia yang kompleks
• Tahun 1966, telah dilakukan berbagai studi oleh
Krumboltz yang berorientasi kepada pandangan
behavioral dalam konseling karir
24. • Tahun 1973, Crites mengembangkan alat ukur sikap
dan kompetensi pilihan karir dengan nama Career
Maturity Inventory (CMI).
25. Kecenderungan berkenaan dengan
penyuluhan karir :
1. Pendekatan Parsons yang mewarnai teori dan
pelaksanaan penyuluhan karir yang disebut model Trait
and Factor.
2. Kecenderungan lain dipelopori oleh pandangan Client
Centered dan Psychodynamic yang menekankan
pandangan bahwa masalah pilihan dan penyesuaian
karir merupakan masalah kepribadian. Pemilihan karir
sangat erat kaitannya dengan konsep diri dan
kebutuhan.
3. Kecenderungan lain memandang bahwa pilihan karir
merupaka proses perkembangan yang tak pernah
berakhir.
26. 4. Kecenderungan ini dikembangkan oleh
aliran Developmental yang juga tampak pada
aliran Psychodynamic dan Trait dan Factor
yang baru.Sebagai lawan dari pendekatan ini
adalah model behavioral yang dikembangkan
oleh Krumboltz dan kawan-kawannya.
5. Sebagai penengah diantara kedua pandangan
itu, muncullah pendekatan yang
menggabungkan kedua cara, yang disebut
pendekatan komprehensif. Aliran ini dipelopori
oleh Crites yang mementingkan proses
ataupun isi pilihan.