SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
TUGAS ESSAY PENDEK
HUBUNGAN INTERNASIONAL DI AFRIKA
“ROGUE AID FOR NIGERIA: HELPING OR DESTROYING?”
Meira Sabila
1702100810150
meisabila@gmail.com
No. Telp/HP: 085263849579
Tugas dikumpulkan pada
17 Oktober 2011
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
ROGUE AID FOR NIGERIA: HELPING OR DESTROYING?
2
Pada dasarnya label “The Dark Continent” untuk Afrika secara keseluruhan bukan hanya
karena penduduk aslinya adalah negro, tetapi juga disebabkan kebanyakan negaranya kurang
maju dan belum mampu mengeksplor apa yang mereka miliki untuk bisa menaikkan taraf
kehidupan masyarakatnya. Kelaparan, kemiskinan, perang saudara, diskriminasi ras, dan
penyebaran penyakit seperti HIV AIDS masih menjadi masalah dominan di kawasan Afrika.
Namun tidak semua Negara di benua Afrika bisa dikatakan sebagai Negara yang tertinggal.
Contohnya Afrika Selatan yang pada tahun 2010 dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia yang
diadakan sekali dalam empat tahun oleh Fédération Internationale de Football Association
(FIFA), Mesir yang dikenal seagai salah satu pusat peradaban masa lampau.
Selain dua negara di atas, ada satu negara lagi di belahan Afrika yang tidak bisa
diabaikan. Dewasa ini Nigeria adalah Negara paling penting di Afrika kulit hitam, tidak hanya
karena paling banyak penduduknya – sekitar 80 juta orang – tetapi juga karena paling besar
potensi ekonominya (Dipoyudo,1983:129). Nigeria juga memiliki sumber minyak sehingga
minyak menjadi komoditas ekspor yang utama.
Walaupun Nigeria tergolong Negara yang terkemuka di benua Afrika, Negara ini masih
belum terlepas dari bantuan luar negeri. Nigeria masih sangat mengandalkan bantuan pihak asing
untuk membangun perekonomiannya.
Pada tahun 2007, Nigeria membutuhkan bantuan dana untuk membangun proyek rel
kereta api. World Bank mampu menawarkan 5 juta dollar dengan syarat dan ketentuan
berlaku(Naím, 2007).. Wajar ketika negara menerima bantuan, pihak pendonor meminta
beberapa hal sebagai persyaratan. Ini adalah konsekwensi logis. Saya ambil contoh bantuan
World Bank yang disalurkan melalui International Monetary Fund (IMF) untuk membantu
Indonesia pada krisis moneter pada tahun 1998. Indonesia harus melakukan privatisasi Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), mengubah beberapa kebijakan ekonomi, kebijakan fiskal,
restrukturisasi perbankan dan sebagainya. Namun ternyata World Bank kalah dengan China yang
mampu memberikan 9 milyar dollar untuk Nigeria (Naím, 2007). Hal yang menarik di sini
adalah pemerintah Nigeria menolak bantuan dari World Bank dan malah menerima bantuan dari
China. Nigeria menerima direct investmen dari China secara cuma-cuma, tanpa syarat apapun,
tanpa harus merubah beberapa kebijakan negaranya, tidak harus melakukan privatisasi, tidak
harus menata kembali kebijakan fiskal, tanpa restrukturisasi perbankan dan tanpa pengkondisian
3
apapun. Bantuan yang tanpa syarat inilah yang dinamakan dengan Rogue Aid. Padahal Nigeria
termasuk Negara dengan pemerintahan yang masih korup, tidak efisien dan tidak demokratis.
Bantuan ini justru akan berbahaya jika diterima dalam kondisi internal yang tidak stabil.
Berdasarkan hal tersebut, penulis menetapkan judul “Rogue Aid for Nigeria: Helping or
Destroying”.
Dengan mengambil judul di atas, essay ini akan menjelaskan tentang “Dalam kondisi
apakah Rogue Aid yang diberikan oleh China dapat membantu Nigeria?”. Hal tersebut akan
menjadi fokus pembahasan tulisan saya. Seperti yang telah saya sebutkan di atas, kondisi internal
Nigeria tidak stabil. Ketika pemerintah Nigeria itu sendiri tidak transparan dan tidak demokratis,
dikhawatirkan bahwa bantuan tersebut justru akan menimbulkan ketergantungan yang tidak kasat
mata antara Nigeria dan China.
Bantuan luar negeri sampai saat ini bukanlah merupakan hal yang tanpa kontroversi.
Pusat kontroversinya berada pada jumlah volume bantuan yang diberikan dan masalah terkait
sebagai dampak dari bantuan terhadap pembangunan. Bantuan dianggap sebagai sesuatu yang
tidak efektif dan harus segera dihentikan (Lancaster, 2006:2). Terkadang bantuan itu sendiri
tidak bisa dipandang hanya untuk mempromosikan pertumbuhan di negara penerima dan
mereduksi kemiskinan. Lebih dari itu, bantuan juga dapat dijadikan sebagai alat untuk
menciptakan ketergantungan yang disengaja.
Bantuan memang dapat diartikan secara multi tafsir. Dalam tulisan ini saya akan
menggunakan pendekatan Realis. Kaum Realis menekankan bahwa Negara adalah aktor yang
utama, dimana Negara selalu berusaha untuk mencapai kepentingannya yang diartikan sebagai
power. Interest merupakan esensi dari politik (Genest, 2004:65). Dapat dilihat di sini bahwa
menurut pandangan Realis, tindakan politik yang dilakukan oleh Negara adalah untuk memenuhi
interestnya selalu berujung pada usaha peningkatan power. Bantuan diberikan sebagai tools
untuk meningkatkan power negara pendonor, bukan negara penerima.
Jika kita gunakan pendekatan ini untuk melihat kasus Rogue Aid yang diberikan China
kepada Nigeria, tentu China sebagai pendonor juga punya kepentingan dengan memberikan
direct investment kepada negara tersebut. Tindakan China bukanlah tindakan yang tanpa latar
belakang. Tentu ada kepentingan nasional China yang dipenuhi oleh Nigeria.
4
Nigeria bahkan berencana untuk menambahkan Yuan China sebagai bagian dari
cadangan devisa Negara. Yuan China ditempatkan 5-10% dalam cadangan devisa negara-negara
dengan penduduk terpadat di Afrika (www.vibiznews.com, diakses pada 13 Oktober 2011).
Ketika mata uang China ditetapkan sebagai bagian dari cadangan devisa Nigeria, artinya mata
uang tersebut menjadi mata uang yang diperhitungkan. Di satu sisi, investasi dari China
merupakan hal yang baik dalam membantu membuka lapangan kerja, infrastruktur, dan peluang
bisnis di Nigeria. Namun hal ini juga tentu menjadi ancaman dengan tingginya risiko
penyelewengan dana di kalangan elit pembuat kebijakan ketika rezim yang dianut bukanlah
sistem yang demokratis serta tidak transparan. Artinya manfaat dari bantuan tidak sepenuhnya
sampai ke masyarakat, tidak sepenuhnya dapat membantu pengembangan sektor ekonomi
negara. Justru bantuan yang diberikan malah tidak efisien dan menjadi masalah baru bagi
Nigeria.
Kerangka baru bantuan global menunjukkan bahwa hal yang sebelumnya belum ada
dalam bantuan namun terjadi saat ini adalah intervensi dan rekayasa sosial di negara berkembang
(Mosse, 2005:8). Dari hal ini dapat dikatakan bahwa memang benar terkadang bantuan itu
bukanlah sebuah gerakan moral dari negara pendonor, bukan gerakan moral yang dilakukan
China untuk membantu Nigeria. China merupakan negara besar di Asia yang sedang tumbuh dan
memiliki kebutuhan yang tinggi di bidang energi, industri dan ekspansi pasar yang membawanya
kepada kontak yang lebih dekat dengan negara-negara Afrika sebagai alernatif yang lebih
menguntungkan daripada hubungan China dengan pihak Barat.
Moisés Naím (2007) dalam sebuah jurnalnya menyatakan bahwa ada tiga jawaban
singkat mengapa China tiba-tiba berbuat baik dengan membantu banyak negara di dunia
terutama negara-negara Afrika: uang, akses bahan baku, dan politik internasional.
China merupakan salah satu negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia. Dana yang
banyak ini dapat digunakan untuk memastikan akses yang mudah terhadap bahan baku kegiatan
produksi China yang sedang tumbuh akibat perkembangan industri yang pesat. China juga
sedang menguatkan posisinya untuk eksis dalam pengaruh global sebagai kekuatan baru di Asia.
Bukan hanya Nigeria yang mendapat bantuan investasi dari China, tetapi juga puluhan negara
lain yang tersebar di seluruh Afrika. Kecenderungan China yang melakukan engagement dengan
negara-negara Afrika jelas terlihat di sini. Bisa dibayangkan keuntungan yang akan didapatkan
5
China akan berada pada titik pencapaian yang maksimal. Ini seharusnya menjadi hal yang
digarisbawahi dan diwaspadai oleh negara penerima bantuan. Nigeria harus siap untuk dimasuki
oleh pengaruh China. Nigeria harus siap juga untuk kehilangan bagian dari kedaulatannya, walau
dengan cara yang berbeda. Bantuan akan menjadi masalah bagi Nigeria ditambah lagi dengan
fakta ketidakstabilan pemerintahan yang berlaku. Bantuan malah akan menjadi destroying factor.
Sebuah artikel menulis bahwa Nigeria adalah negara yang masih didominasi oleh korupsi
politik yang tinggi yang berhubungan dengan sumber daya minyaknya (www.ibtimes.com,
diakses pada 15 Oktober 2011). Terbukti bahwa kondisi internal Nigeria belum siap untuk
menerima bantuan. Nigeria sudah cukup memiliki sejarah yang buruk penjajahan di masa lalu
dan kondisi yang tidak menyenangkan dengan pemerintahannya saat ini. Kedatangan China akan
menjadi kekuatan imperialis baru yang berpura-pura menjadi penyelamat kekurangan dana untuk
pembangunan Nigeia (Brautigam, 2007). Ketika China bahkan tanpa persyaratan khusus
menjalin hubungan dengan Nigeria melalui bantuan tersebut, seharusnya menjadi sebuah
pertimbangan yang besar bagi Nigeria dalam menmbuat kebijakan. China bahkan tidak peduli
dan tidak mempermasalahkan melihat fakta kondisi politik Nigeria yang tidak baik.
Satu hal yang harus dipahami adalah selalu ada konsekwensi ketika sebuah negara
menerima bantuan dari pihak asing. Namun hal yang terpenting untuk dicapai adalah
konsekwensi yang diterima harus dapat diminimalisir dengan melakukan perbaikan internal
terlebih dahulu. Walaupun bantuan kadang memang tidak dapat dihindari, ada beberapa kondisi
yang harus diperhatikan oleh sebuah negara khususnya Nigeria agar bantuan tersebut dapat
dirasakan efisiensinya terutama bagi masyarakat. Pertama, pemberantasan korupsi secara tegas.
Korupsi hanya akan membuat bantuan asing menjadi bendungan yang tersumbat di tingkat elite
politik, dan hanya sebagian kecilnya yang dapat dirasakan masyarakat. Dari beberapa artikel dan
sumber yang saya baca, penghasilan dari sumber daya yang berlimpah juga tidak luput dari
tangan koruptor. Hal ini adalah salah satu faktor yang membuat Nigeria tidak bisa
mengembangkan perekonomian, walau memiliki sumber daya yang melimpah. Ketegasan dalam
bidang hukum juga sangat penting dalam hal ini untuk mendatangkan efek jera. Kedua,
walaupun bantuan yang diberikan China adalah bantuan tanpa syarat, negara penerima (Nigeria)
tetap harus menciptakan aturan-aturan yang jelas sehubungan dengan bantuan yang diterimanya
agar tidak terjadi sebuah kondisi yang hanya menguntungkan satu pihak saja. Dari penggunaan
6
dana sampai pengembalian bantuan, kerjasama apa yang akan dilakukan Nigeria dengan China,
hal apa yang ingin didapatkan China dengan Nigeria, semuanya harus ada batasan jelas dan pasti
agar kemungkinan terjadinya masalah dapat ditekan. Contohnya saja kewenangan yang diberikan
Nigeria kepada China untuk mengeksplorasi sumber daya minyak di Nigeria. Bantuan tanpa
syarat justru akan menimbulkan beban ketergantungan moral yang lebih besar. Harus ada
kejelasan dan ketegasan sejauh mana China bisa masuk dan mengembangkan pengaruhnya di
Nigeria. Ketiga, adanya transparansi antara pemerintah dan public. Masyarakat di sini berfungsi
sebagai pengawas agar kemungkinan terjadinya penyelewengan bantuan akan lebih kecil. Peran
media juga sangat penting dalam hal ini. Dengan adanya pengawasan media dan masyarakat,
akan tercipta tekanan tersendiri bagi pemerintah untuk memaksimalkan efisiensi bantuan.
Transparansi akan membuat masyarakat lebih cerdas untuk menganalisis hal apa yang benar dan
tidak benar. Ketika masyarakat sudah cerdas dan terbiasa untuk mengkritisi apa yang terjadi,
maka beberapa pihak yang memang terkait dengan pengolahan bantuan yang diterima juga akan
lebih berhati-hati. Jadi, bantuan akan dapat menjalankan fungsi helping nya hanya jika negara
penerima bantuan (Nigeria) berusaha untuk melakukan pembenahan internal (home repairing).
7
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Dipoyudo, Kirdi, 1983, Afrika dalam Pergolakan 2, Jakarta: Yayasan Proklamasi, Centre for
Strategic and
International Studies.
Genest, Marc A., 2004, Conflict and Cooperation. Envolving Theories of International
Relations, 2nd ed.,
Belmont: Thomson Wadsworth.
Lancaster, Carol, 2007, Foreign Aid. Diplomacy, Development and Foreign Policy, Chicago and
London: The University of Chicago Press.
Mosse, David, 2005, Clobal Governance and the Etnography of International Aid. Dalam David
Mosse and
David Lewis, 2005, The Aid Effect. Giving and Governing in International Development.
London: Pluto Press.
Website:
Brautigam, Deborah and Adama Gaye, 2007, Is Chinese Investment Good for Africa? Melalui
http://www.cfr.org/china/chinese-investment-good-africa/p12622 diakses pada 15
Oktober 2011.
Naím, Moisés. 2007, Rogue Aid dapat diakses di
http://www.foreignpolicy.com/articles/2007/02/14/rogue_aid?page=full
_____, 2011, Afrika Sertakan Yuan China Jadi Bagian Cadangan Devisa melalui
http://vibiznews.com/news/banking_insurance/2011/09/06/nigeria-sertakan-yuan-cina-
jadi-bagian-dari-cadangan-devisa diakses pada 13 Oktober 2011.
_____, 2010, Nigeria: Diberkati dengan Kekayaan Alam, Namun Lumpuh Akobat Korupsi
melalui http://id.ibtimes.com/articles/2565/20100918/nigeria-diberkati-dengan-kekayaan-
alam-lumpuh-akibat-korupsi.htm diakses pada 13 Oktober 2011.

More Related Content

What's hot

BAB I-pkk-pemberdayaan ekonomi
BAB I-pkk-pemberdayaan ekonomiBAB I-pkk-pemberdayaan ekonomi
BAB I-pkk-pemberdayaan ekonomiImraan Muslim
 
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunan
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunanEkonomi dan sumberdaya pemebangunan
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunanovio
 
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanPerkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanReinhart Tresnadiputra
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMagdalena Palma Renia
 
Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)Rully Indrawan
 
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaMakalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaPT. Radio Muara Utama Jaya
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBambang Deswantoro
 
Proceedings Magister Ilmu Ekonomi 2013
Proceedings Magister Ilmu Ekonomi 2013Proceedings Magister Ilmu Ekonomi 2013
Proceedings Magister Ilmu Ekonomi 2013Muhammad Harto
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomielzavebrian
 

What's hot (17)

BAB I-pkk-pemberdayaan ekonomi
BAB I-pkk-pemberdayaan ekonomiBAB I-pkk-pemberdayaan ekonomi
BAB I-pkk-pemberdayaan ekonomi
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Makalah raskin
Makalah raskinMakalah raskin
Makalah raskin
 
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunan
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunanEkonomi dan sumberdaya pemebangunan
Ekonomi dan sumberdaya pemebangunan
 
Perekonomian Indonesia 1
Perekonomian Indonesia  1Perekonomian Indonesia  1
Perekonomian Indonesia 1
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatanPerkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Perkondo kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Krisis ekonomi
Krisis ekonomiKrisis ekonomi
Krisis ekonomi
 
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinyaMasalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
Masalah-masalah Pembangunan dan cara mengatasinya
 
Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)Paradigma pemberdayaan (2013)
Paradigma pemberdayaan (2013)
 
Profile-tentang-INFID
Profile-tentang-INFIDProfile-tentang-INFID
Profile-tentang-INFID
 
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropaMakalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
Makalah analisa perekonomian indonesia pasca krisis ekonomi eropa
 
Perekonomian Indonesia 3
Perekonomian Indonesia 3Perekonomian Indonesia 3
Perekonomian Indonesia 3
 
Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial globalPertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
Pertemuan ke 5 - kebijakan sosial global
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
 
Proceedings Magister Ilmu Ekonomi 2013
Proceedings Magister Ilmu Ekonomi 2013Proceedings Magister Ilmu Ekonomi 2013
Proceedings Magister Ilmu Ekonomi 2013
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomi
 

Viewers also liked

VI Chip PRM® Pre-Regulated Module
VI Chip PRM® Pre-Regulated ModuleVI Chip PRM® Pre-Regulated Module
VI Chip PRM® Pre-Regulated ModuleVicor Corporation
 
VI Chip VTM® Voltage Transformation Module
VI Chip VTM® Voltage Transformation ModuleVI Chip VTM® Voltage Transformation Module
VI Chip VTM® Voltage Transformation ModuleVicor Corporation
 
Picor Cool-ORing® Active ORing Series
Picor Cool-ORing® Active ORing Series Picor Cool-ORing® Active ORing Series
Picor Cool-ORing® Active ORing Series Vicor Corporation
 
Picor QuietPower® Active Input Filters (QPI)
Picor QuietPower® Active Input Filters (QPI)Picor QuietPower® Active Input Filters (QPI)
Picor QuietPower® Active Input Filters (QPI)Vicor Corporation
 
Case study of anna brooke
Case study of anna brookeCase study of anna brooke
Case study of anna brookebmcculler
 
Controlled Bus Architecture (CBA)
Controlled Bus Architecture (CBA)Controlled Bus Architecture (CBA)
Controlled Bus Architecture (CBA)Vicor Corporation
 

Viewers also liked (7)

VI Chip PRM® Pre-Regulated Module
VI Chip PRM® Pre-Regulated ModuleVI Chip PRM® Pre-Regulated Module
VI Chip PRM® Pre-Regulated Module
 
VI Chip VTM® Voltage Transformation Module
VI Chip VTM® Voltage Transformation ModuleVI Chip VTM® Voltage Transformation Module
VI Chip VTM® Voltage Transformation Module
 
Picor Cool-ORing® Active ORing Series
Picor Cool-ORing® Active ORing Series Picor Cool-ORing® Active ORing Series
Picor Cool-ORing® Active ORing Series
 
Picor QuietPower® Active Input Filters (QPI)
Picor QuietPower® Active Input Filters (QPI)Picor QuietPower® Active Input Filters (QPI)
Picor QuietPower® Active Input Filters (QPI)
 
About Vicor Corporation
About Vicor CorporationAbout Vicor Corporation
About Vicor Corporation
 
Case study of anna brooke
Case study of anna brookeCase study of anna brooke
Case study of anna brooke
 
Controlled Bus Architecture (CBA)
Controlled Bus Architecture (CBA)Controlled Bus Architecture (CBA)
Controlled Bus Architecture (CBA)
 

Similar to Rogue Aid Nigeria

Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?Luqman Praditio
 
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyatPengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyatErik Triadi
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalBagus Aji
 
Tugas ringkasan
Tugas ringkasanTugas ringkasan
Tugas ringkasanCamommo
 
Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan
Kiat Bangkit  Mengatasi Kesenjangan Kiat Bangkit  Mengatasi Kesenjangan
Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan musniumar
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963abdul ajid
 
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinan
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinanUtang luar negeri dan tingkat kemiskinan
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinanIrvan Malvinas
 
Nestapa ibu akibat perdagangan bebas
Nestapa ibu akibat perdagangan bebasNestapa ibu akibat perdagangan bebas
Nestapa ibu akibat perdagangan bebasRizky Faisal
 
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2v2julian
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatYuca Siahaan
 
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011SatuDunia Foundation
 
Resume ekonomi internasional uts
Resume ekonomi internasional utsResume ekonomi internasional uts
Resume ekonomi internasional utsabdullucky
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomielzavebrian
 
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatanFindi Rifa'i
 
Perangkap Pembangunan Ekonomi Berbasis Neoliberalisme - Angga Nurdin
Perangkap Pembangunan Ekonomi Berbasis Neoliberalisme - Angga Nurdin   Perangkap Pembangunan Ekonomi Berbasis Neoliberalisme - Angga Nurdin
Perangkap Pembangunan Ekonomi Berbasis Neoliberalisme - Angga Nurdin Perpus Maya
 

Similar to Rogue Aid Nigeria (20)

B.aderi p 1006694315-uas pembin
B.aderi p 1006694315-uas pembinB.aderi p 1006694315-uas pembin
B.aderi p 1006694315-uas pembin
 
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
Apa Peran NGO Untuk Mengurangi Kemiskinan?
 
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyatPengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
Pengorganisasian penguatan ekonomi rakyat
 
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasionalPertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
Pertemuan xv, ekonomi politik dan bantuan internasional
 
Tugas ringkasan
Tugas ringkasanTugas ringkasan
Tugas ringkasan
 
Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan
Kiat Bangkit  Mengatasi Kesenjangan Kiat Bangkit  Mengatasi Kesenjangan
Kiat Bangkit Mengatasi Kesenjangan
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
 
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinan
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinanUtang luar negeri dan tingkat kemiskinan
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinan
 
Nestapa ibu akibat perdagangan bebas
Nestapa ibu akibat perdagangan bebasNestapa ibu akibat perdagangan bebas
Nestapa ibu akibat perdagangan bebas
 
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
Globalisasi tugas tik renew[doni, julian, anisa] lv.2
 
Makalah kemiskinan
Makalah kemiskinanMakalah kemiskinan
Makalah kemiskinan
 
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyatResensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
Resensi buku utang pemerintah mencekik rakyat
 
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
Notulensi sd diskusi krisis ngo, 13052011
 
Resume ekonomi internasional uts
Resume ekonomi internasional utsResume ekonomi internasional uts
Resume ekonomi internasional uts
 
LKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah EkonomiLKS Tentang Masalah Ekonomi
LKS Tentang Masalah Ekonomi
 
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Krisis oh Krisis
Krisis oh KrisisKrisis oh Krisis
Krisis oh Krisis
 
human trafficking
human traffickinghuman trafficking
human trafficking
 
Perangkap Pembangunan Ekonomi Berbasis Neoliberalisme - Angga Nurdin
Perangkap Pembangunan Ekonomi Berbasis Neoliberalisme - Angga Nurdin   Perangkap Pembangunan Ekonomi Berbasis Neoliberalisme - Angga Nurdin
Perangkap Pembangunan Ekonomi Berbasis Neoliberalisme - Angga Nurdin
 
Zuly q-2008
Zuly q-2008Zuly q-2008
Zuly q-2008
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Rogue Aid Nigeria

  • 1. 1 TUGAS ESSAY PENDEK HUBUNGAN INTERNASIONAL DI AFRIKA “ROGUE AID FOR NIGERIA: HELPING OR DESTROYING?” Meira Sabila 1702100810150 meisabila@gmail.com No. Telp/HP: 085263849579 Tugas dikumpulkan pada 17 Oktober 2011 JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011 ROGUE AID FOR NIGERIA: HELPING OR DESTROYING?
  • 2. 2 Pada dasarnya label “The Dark Continent” untuk Afrika secara keseluruhan bukan hanya karena penduduk aslinya adalah negro, tetapi juga disebabkan kebanyakan negaranya kurang maju dan belum mampu mengeksplor apa yang mereka miliki untuk bisa menaikkan taraf kehidupan masyarakatnya. Kelaparan, kemiskinan, perang saudara, diskriminasi ras, dan penyebaran penyakit seperti HIV AIDS masih menjadi masalah dominan di kawasan Afrika. Namun tidak semua Negara di benua Afrika bisa dikatakan sebagai Negara yang tertinggal. Contohnya Afrika Selatan yang pada tahun 2010 dipercaya sebagai tuan rumah Piala Dunia yang diadakan sekali dalam empat tahun oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA), Mesir yang dikenal seagai salah satu pusat peradaban masa lampau. Selain dua negara di atas, ada satu negara lagi di belahan Afrika yang tidak bisa diabaikan. Dewasa ini Nigeria adalah Negara paling penting di Afrika kulit hitam, tidak hanya karena paling banyak penduduknya – sekitar 80 juta orang – tetapi juga karena paling besar potensi ekonominya (Dipoyudo,1983:129). Nigeria juga memiliki sumber minyak sehingga minyak menjadi komoditas ekspor yang utama. Walaupun Nigeria tergolong Negara yang terkemuka di benua Afrika, Negara ini masih belum terlepas dari bantuan luar negeri. Nigeria masih sangat mengandalkan bantuan pihak asing untuk membangun perekonomiannya. Pada tahun 2007, Nigeria membutuhkan bantuan dana untuk membangun proyek rel kereta api. World Bank mampu menawarkan 5 juta dollar dengan syarat dan ketentuan berlaku(Naím, 2007).. Wajar ketika negara menerima bantuan, pihak pendonor meminta beberapa hal sebagai persyaratan. Ini adalah konsekwensi logis. Saya ambil contoh bantuan World Bank yang disalurkan melalui International Monetary Fund (IMF) untuk membantu Indonesia pada krisis moneter pada tahun 1998. Indonesia harus melakukan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengubah beberapa kebijakan ekonomi, kebijakan fiskal, restrukturisasi perbankan dan sebagainya. Namun ternyata World Bank kalah dengan China yang mampu memberikan 9 milyar dollar untuk Nigeria (Naím, 2007). Hal yang menarik di sini adalah pemerintah Nigeria menolak bantuan dari World Bank dan malah menerima bantuan dari China. Nigeria menerima direct investmen dari China secara cuma-cuma, tanpa syarat apapun, tanpa harus merubah beberapa kebijakan negaranya, tidak harus melakukan privatisasi, tidak harus menata kembali kebijakan fiskal, tanpa restrukturisasi perbankan dan tanpa pengkondisian
  • 3. 3 apapun. Bantuan yang tanpa syarat inilah yang dinamakan dengan Rogue Aid. Padahal Nigeria termasuk Negara dengan pemerintahan yang masih korup, tidak efisien dan tidak demokratis. Bantuan ini justru akan berbahaya jika diterima dalam kondisi internal yang tidak stabil. Berdasarkan hal tersebut, penulis menetapkan judul “Rogue Aid for Nigeria: Helping or Destroying”. Dengan mengambil judul di atas, essay ini akan menjelaskan tentang “Dalam kondisi apakah Rogue Aid yang diberikan oleh China dapat membantu Nigeria?”. Hal tersebut akan menjadi fokus pembahasan tulisan saya. Seperti yang telah saya sebutkan di atas, kondisi internal Nigeria tidak stabil. Ketika pemerintah Nigeria itu sendiri tidak transparan dan tidak demokratis, dikhawatirkan bahwa bantuan tersebut justru akan menimbulkan ketergantungan yang tidak kasat mata antara Nigeria dan China. Bantuan luar negeri sampai saat ini bukanlah merupakan hal yang tanpa kontroversi. Pusat kontroversinya berada pada jumlah volume bantuan yang diberikan dan masalah terkait sebagai dampak dari bantuan terhadap pembangunan. Bantuan dianggap sebagai sesuatu yang tidak efektif dan harus segera dihentikan (Lancaster, 2006:2). Terkadang bantuan itu sendiri tidak bisa dipandang hanya untuk mempromosikan pertumbuhan di negara penerima dan mereduksi kemiskinan. Lebih dari itu, bantuan juga dapat dijadikan sebagai alat untuk menciptakan ketergantungan yang disengaja. Bantuan memang dapat diartikan secara multi tafsir. Dalam tulisan ini saya akan menggunakan pendekatan Realis. Kaum Realis menekankan bahwa Negara adalah aktor yang utama, dimana Negara selalu berusaha untuk mencapai kepentingannya yang diartikan sebagai power. Interest merupakan esensi dari politik (Genest, 2004:65). Dapat dilihat di sini bahwa menurut pandangan Realis, tindakan politik yang dilakukan oleh Negara adalah untuk memenuhi interestnya selalu berujung pada usaha peningkatan power. Bantuan diberikan sebagai tools untuk meningkatkan power negara pendonor, bukan negara penerima. Jika kita gunakan pendekatan ini untuk melihat kasus Rogue Aid yang diberikan China kepada Nigeria, tentu China sebagai pendonor juga punya kepentingan dengan memberikan direct investment kepada negara tersebut. Tindakan China bukanlah tindakan yang tanpa latar belakang. Tentu ada kepentingan nasional China yang dipenuhi oleh Nigeria.
  • 4. 4 Nigeria bahkan berencana untuk menambahkan Yuan China sebagai bagian dari cadangan devisa Negara. Yuan China ditempatkan 5-10% dalam cadangan devisa negara-negara dengan penduduk terpadat di Afrika (www.vibiznews.com, diakses pada 13 Oktober 2011). Ketika mata uang China ditetapkan sebagai bagian dari cadangan devisa Nigeria, artinya mata uang tersebut menjadi mata uang yang diperhitungkan. Di satu sisi, investasi dari China merupakan hal yang baik dalam membantu membuka lapangan kerja, infrastruktur, dan peluang bisnis di Nigeria. Namun hal ini juga tentu menjadi ancaman dengan tingginya risiko penyelewengan dana di kalangan elit pembuat kebijakan ketika rezim yang dianut bukanlah sistem yang demokratis serta tidak transparan. Artinya manfaat dari bantuan tidak sepenuhnya sampai ke masyarakat, tidak sepenuhnya dapat membantu pengembangan sektor ekonomi negara. Justru bantuan yang diberikan malah tidak efisien dan menjadi masalah baru bagi Nigeria. Kerangka baru bantuan global menunjukkan bahwa hal yang sebelumnya belum ada dalam bantuan namun terjadi saat ini adalah intervensi dan rekayasa sosial di negara berkembang (Mosse, 2005:8). Dari hal ini dapat dikatakan bahwa memang benar terkadang bantuan itu bukanlah sebuah gerakan moral dari negara pendonor, bukan gerakan moral yang dilakukan China untuk membantu Nigeria. China merupakan negara besar di Asia yang sedang tumbuh dan memiliki kebutuhan yang tinggi di bidang energi, industri dan ekspansi pasar yang membawanya kepada kontak yang lebih dekat dengan negara-negara Afrika sebagai alernatif yang lebih menguntungkan daripada hubungan China dengan pihak Barat. Moisés Naím (2007) dalam sebuah jurnalnya menyatakan bahwa ada tiga jawaban singkat mengapa China tiba-tiba berbuat baik dengan membantu banyak negara di dunia terutama negara-negara Afrika: uang, akses bahan baku, dan politik internasional. China merupakan salah satu negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia. Dana yang banyak ini dapat digunakan untuk memastikan akses yang mudah terhadap bahan baku kegiatan produksi China yang sedang tumbuh akibat perkembangan industri yang pesat. China juga sedang menguatkan posisinya untuk eksis dalam pengaruh global sebagai kekuatan baru di Asia. Bukan hanya Nigeria yang mendapat bantuan investasi dari China, tetapi juga puluhan negara lain yang tersebar di seluruh Afrika. Kecenderungan China yang melakukan engagement dengan negara-negara Afrika jelas terlihat di sini. Bisa dibayangkan keuntungan yang akan didapatkan
  • 5. 5 China akan berada pada titik pencapaian yang maksimal. Ini seharusnya menjadi hal yang digarisbawahi dan diwaspadai oleh negara penerima bantuan. Nigeria harus siap untuk dimasuki oleh pengaruh China. Nigeria harus siap juga untuk kehilangan bagian dari kedaulatannya, walau dengan cara yang berbeda. Bantuan akan menjadi masalah bagi Nigeria ditambah lagi dengan fakta ketidakstabilan pemerintahan yang berlaku. Bantuan malah akan menjadi destroying factor. Sebuah artikel menulis bahwa Nigeria adalah negara yang masih didominasi oleh korupsi politik yang tinggi yang berhubungan dengan sumber daya minyaknya (www.ibtimes.com, diakses pada 15 Oktober 2011). Terbukti bahwa kondisi internal Nigeria belum siap untuk menerima bantuan. Nigeria sudah cukup memiliki sejarah yang buruk penjajahan di masa lalu dan kondisi yang tidak menyenangkan dengan pemerintahannya saat ini. Kedatangan China akan menjadi kekuatan imperialis baru yang berpura-pura menjadi penyelamat kekurangan dana untuk pembangunan Nigeia (Brautigam, 2007). Ketika China bahkan tanpa persyaratan khusus menjalin hubungan dengan Nigeria melalui bantuan tersebut, seharusnya menjadi sebuah pertimbangan yang besar bagi Nigeria dalam menmbuat kebijakan. China bahkan tidak peduli dan tidak mempermasalahkan melihat fakta kondisi politik Nigeria yang tidak baik. Satu hal yang harus dipahami adalah selalu ada konsekwensi ketika sebuah negara menerima bantuan dari pihak asing. Namun hal yang terpenting untuk dicapai adalah konsekwensi yang diterima harus dapat diminimalisir dengan melakukan perbaikan internal terlebih dahulu. Walaupun bantuan kadang memang tidak dapat dihindari, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan oleh sebuah negara khususnya Nigeria agar bantuan tersebut dapat dirasakan efisiensinya terutama bagi masyarakat. Pertama, pemberantasan korupsi secara tegas. Korupsi hanya akan membuat bantuan asing menjadi bendungan yang tersumbat di tingkat elite politik, dan hanya sebagian kecilnya yang dapat dirasakan masyarakat. Dari beberapa artikel dan sumber yang saya baca, penghasilan dari sumber daya yang berlimpah juga tidak luput dari tangan koruptor. Hal ini adalah salah satu faktor yang membuat Nigeria tidak bisa mengembangkan perekonomian, walau memiliki sumber daya yang melimpah. Ketegasan dalam bidang hukum juga sangat penting dalam hal ini untuk mendatangkan efek jera. Kedua, walaupun bantuan yang diberikan China adalah bantuan tanpa syarat, negara penerima (Nigeria) tetap harus menciptakan aturan-aturan yang jelas sehubungan dengan bantuan yang diterimanya agar tidak terjadi sebuah kondisi yang hanya menguntungkan satu pihak saja. Dari penggunaan
  • 6. 6 dana sampai pengembalian bantuan, kerjasama apa yang akan dilakukan Nigeria dengan China, hal apa yang ingin didapatkan China dengan Nigeria, semuanya harus ada batasan jelas dan pasti agar kemungkinan terjadinya masalah dapat ditekan. Contohnya saja kewenangan yang diberikan Nigeria kepada China untuk mengeksplorasi sumber daya minyak di Nigeria. Bantuan tanpa syarat justru akan menimbulkan beban ketergantungan moral yang lebih besar. Harus ada kejelasan dan ketegasan sejauh mana China bisa masuk dan mengembangkan pengaruhnya di Nigeria. Ketiga, adanya transparansi antara pemerintah dan public. Masyarakat di sini berfungsi sebagai pengawas agar kemungkinan terjadinya penyelewengan bantuan akan lebih kecil. Peran media juga sangat penting dalam hal ini. Dengan adanya pengawasan media dan masyarakat, akan tercipta tekanan tersendiri bagi pemerintah untuk memaksimalkan efisiensi bantuan. Transparansi akan membuat masyarakat lebih cerdas untuk menganalisis hal apa yang benar dan tidak benar. Ketika masyarakat sudah cerdas dan terbiasa untuk mengkritisi apa yang terjadi, maka beberapa pihak yang memang terkait dengan pengolahan bantuan yang diterima juga akan lebih berhati-hati. Jadi, bantuan akan dapat menjalankan fungsi helping nya hanya jika negara penerima bantuan (Nigeria) berusaha untuk melakukan pembenahan internal (home repairing).
  • 7. 7 DAFTAR PUSTAKA Buku: Dipoyudo, Kirdi, 1983, Afrika dalam Pergolakan 2, Jakarta: Yayasan Proklamasi, Centre for Strategic and International Studies. Genest, Marc A., 2004, Conflict and Cooperation. Envolving Theories of International Relations, 2nd ed., Belmont: Thomson Wadsworth. Lancaster, Carol, 2007, Foreign Aid. Diplomacy, Development and Foreign Policy, Chicago and London: The University of Chicago Press. Mosse, David, 2005, Clobal Governance and the Etnography of International Aid. Dalam David Mosse and David Lewis, 2005, The Aid Effect. Giving and Governing in International Development. London: Pluto Press. Website: Brautigam, Deborah and Adama Gaye, 2007, Is Chinese Investment Good for Africa? Melalui http://www.cfr.org/china/chinese-investment-good-africa/p12622 diakses pada 15 Oktober 2011. Naím, Moisés. 2007, Rogue Aid dapat diakses di http://www.foreignpolicy.com/articles/2007/02/14/rogue_aid?page=full _____, 2011, Afrika Sertakan Yuan China Jadi Bagian Cadangan Devisa melalui http://vibiznews.com/news/banking_insurance/2011/09/06/nigeria-sertakan-yuan-cina- jadi-bagian-dari-cadangan-devisa diakses pada 13 Oktober 2011. _____, 2010, Nigeria: Diberkati dengan Kekayaan Alam, Namun Lumpuh Akobat Korupsi melalui http://id.ibtimes.com/articles/2565/20100918/nigeria-diberkati-dengan-kekayaan- alam-lumpuh-akibat-korupsi.htm diakses pada 13 Oktober 2011.