Dokumen tersebut membahas tentang literasi digital yang merupakan keterampilan dasar dalam penggunaan dan produksi media digital, pemrosesan informasi, berjejaring sosial, dan keterampilan komputasi profesional. Kerangka literasi digital mencakup digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety yang digunakan untuk mengukur kompetensi masyarakat dalam teknologi digital.
2. Literasi digital dalam konteks ini tidak sekadar bermakna
kemampuan menggunakan komputer untuk menulis dan membaca seperti
dalam konteks literasi umumnya, melainkan seperangkat keterampilan
dasar dalam penggunaan dan produksi media digital, pemrosesan dan
pemanfaatan informasi, partisipasi dalam jejaring sosial untuk
berkreasi dan berbagi pengetahuan, dan berbagai keterampilan
komputasi profesional.
LITERASI DIGITAL
3. LITERASI DIGITAL
Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat
kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill,
digital culture, digital ethics, dan digital safety.
4. DIGITAL SKILL
Digital skill adalah kemampuan dalam memahami, menggunakan,
dan memanfaatkan teknologi perangkat digital dalam
mengakses dan mengelola informasi.
5. DIGITAL CULTURE
Digital culture adalah sebuah konsep yang menggambarkan gagasan bahwa teknologi
dan internet secara signifikan membentuk cara kita berinteraksi, berperilaku,
berpikir dan berkomunikasi sebagai manusia dalam lingkungan masyarakat.
6. DIGITAL ETHIC
Digital ethics sebagai kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola
etika digital (netiquet) dalam kehidupan sehari-hari.
7. DIGITAL SAFETY
Digital safety (keselamatan digital) adalah kemampuan melindungi diri dan aset
digital ketika berada di ruang digital.
8. UNESCO membuat rumusan definisi literasi digital secara lebih spesifik sebagai kemampuan
untuk mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi
dan membuat informasi secara aman dan layak melalui perangkat digital dan teknologi berjejaring
sebagai wujud partisipasi dalam bidang ekonomi dan kehidupan sosial .
Upaya untuk mengembangkan kerangka literasi digital di Indonesia juga sudah dilakukan dan
perlu diapresiasi meskipun belum komprehensif. Misalnya ada kerangka literasi digital yang
dikembangkan oleh ICT Watch dengan fokus pada 3 aspek literasi digital yaitu proteksi, hak-hak
dan pemberdayaan.
9.
10. “Tepat penggunaan” dan “bijak dalam pemanfaatannya” menjadi dasar diperlukannya
pengetahuan literasi digital (Digital Literacy) melalui kerangka internet sehat. Mengetahui
dan memahami literasi digital, mengetahui mana yang perlu disebarluaskan dan mana yang
harus disimpan sendiri, mengetahui hak–hak pengguna internet lainnya, mengetahui
batasan dalam penggunaan internet sehingga dapat menciptakan kehidupan dunia maya
aman dan nyaman serta mampu memberikan edukasi maupun informasi yang dibutuhkan.