Dokumen tersebut membahas tentang literasi digital, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital, memahami dan menilai informasi digital, serta berkomunikasi secara digital. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat literasi digital untuk pendidikan, rumah tangga, dan masyarakat, serta tantangan yang dihadapi seperti banyaknya informasi dan konten negatif di internet."
4. • Di dalam perkembangannya, UNESCO memperkuat istilah literasi digital. Menurut
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-
Bangsa tersebut, literasi digital berhubungan dengan kecakapan (life skill) karena
tidak hanya melibatkan teknologi, melainkan meliputi kemampuan untuk belajar,
berpikirkritis, kreatif, daninovatif untukmenghasilkankompetensi digital.
5. • Menurut Yudha Pradana dalam Atribusi Kewargaan Digital dalam Literasi
Digital (2018), terdapat empat prinsip dasar dalam literasi digital.
Pertama adalah pemahaman di mana masyarakat memiliki kemampuan
untuk memahami informasi yang tersaji di internet sebagai media
komunikasi, baik secara implisit ataupun eksplisit. Kemudian terjadi
saling ketergantungan dan saling melengkapi terhadap informasi yang
tersaji. Lalu terdapat pula peran sosial di dalamnya dan terakhir adalah
kurasiataukemampuan masyarakatuntukmengakses,memahami,serta
menyimpaninformasiuntuk diolahsebagaipesanpositif.
6. Dalam perkembangannya, tidak semua informasi yang
tersebar luas di internet positif. Tak sedikit pula berisi
informasi negatif, contohnya penyebaran berita bohong,
radikalisme, ujaran kebencian, dan penipuan.
Diperlukan kebijakan dan kemampuan dari setiap
pengguna gawai dalam mengendalikan informasi yang
merekadapatdijaringaninternet.
7. “Kita tidak dapat mengatur terkait presepsi dan image dari netizen.
Itulah sebabnya menjadi penting melihat bagaimana cara kita
dalam mempresepsikan dan menanggapinya apakah menjawab
atau dengan cara yang lain. Era digital ini dapat presepsi
masyarakat dandapatmenyebarkannilaiyangbaikuntuk kita”
“Meskipun demikian era digital memberikan akses dan
kemudahaan yang banyak diantaranya terbukanya akses
informasi, peluangbisnis, ilmu pengetahuan,danlainnya,”
8. Dampak Teknologi Digital Terhadap
Budaya dan Pendidikan di Indonesia
1) BudayaBelajar
2) BudayaHiburan
3) BudayaKomunikasi
4) BudayaBerpakaian
5) BudayaGayaHidup
6) Kebudayaan
Berbahasa
11. Definisi Literasi Digital (1)
• Common Sense Media (2009, dalam Harjono) berpendapat
bahwa literasi digital itu mencakup adanya tiga kemampuan
yang berupa kompetensi pemanfaatan teknologi, memaknai
dan memahami konten digital serta menilai kredibilitasnya,
meneliti dan mengkomunikasikan dengan alat yang tepat.
12. Definisi Literasi Digital (2)
• Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021)
karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan
serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital,
seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup
kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi,
menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak,
cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya.
13. Manfaat dan Contoh Literasi Digital (1)
1. Menambah keterampilan baru lebih mudah, efektif, dan
hemat biaya. Contohnya mencari percobaan sains dengan
melihat tutorial di internet. Dapat menghemat pemakaian
kertas melalui gawai. Contohnya membaca buku
elektronik untuk menghemat kertas dan lingkungan.
2. Mudah mendapatkan informasi terkini dan dibagikan
dengan cepat. Contohnya membaca informasi seputar
kondisi lalu lintas terkini, memakai aplikasi.
3. Belajar bahasa dan menulis lebih efisien. Contohnya
mencari kata tertentu lewat aplikasi Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
14. Manfaat dan Contoh Literasi Digital (2)
4) Bisa memilih keputusan lebih cepat dan tepat. Contohnya membandingkan
hargaprodukmelaluiwebsite.
5) Dapat menghemat biaya anggaran belanja dan keuangan. Contohnya anda bisa
mengikutikeuangandanmembelibarang ketikadiskonditokoonline.
6) Referensi dan sumber belajar bisa dicari melalui internet. Lebih mudah dan
praktisasalterhubung denganinternet.
7) Bisa memperluas jaringan pertemanan. Contohnya pemakaian media sosial
bisa menambah teman baru sampai lintas negara. Media sosial memudahkan
komunikasitanpaterbatasolehwaktu.
15. Pentingnya Literasi Digital Dalam
Dunia Pendidikan
• Information Literacy : Siswa saat ini
mengandalkan internet sebagai sumber
informasi utama untuk penggunaan pribadi
dan sekolah. Itulah, mengapa penting bagi kita
untuk mengajari siswa cara mengevaluasi
informasi tersebut untuk memastikan
keakuratannya.
• Siswa pun perlu menguasai ethical use of
digital resources. Jadi, meskipun siswa
mungkin tahu bahwa mereka perlu mengutip
informasi dari buku, mereka mungkin lupa
bahwa mereka juga perlu mengutip informasi
secara daring
16. Pentingnya Literasi Digital Dalam
Dunia Pendidikan
• Understanding digital footprints sebagai kemampuan
yang perlu diketahui siswa untuk paham dengan jejak
digital. Jejak digital sendiri adalah semua informasi yang
ditinggalkan seseorang secara pasif dan dibagikan
secara aktif tentang diri mereka sendiri secara daring,
terutamadilamanmediasosial
• Protecting yourself online. Dengan begitu banyak
informasi yang tersedia secara daring, siswa perlu
memahami dasar-dasar keamanan internet.“Membuat
password yang kuat, menggunakan pengaturan privasi,
dan mengetahui apa yang tidak boleh dibagikan di media
sosial
17. Pentingnya Literasi Digital Dalam
Dunia Pendidikan
• handling digital communication, kini sebagian besar
siswa menggunakan teknologi untuk berkomunikasi satu
atau lain. Itulah mengapa sangat penting untuk
berbicara dengan mereka tentang bagaimana
berkomunikasidenganamandantepat.
• Kemampuan terakhir yang perlu dikuasai dan dipahami
yaitu cyberbullying. Penggunaan teknologi sebagai
sarana untuk melecehkan orang lain telah menjadi
kejadiansehari-hari
18. Elemen Penting Literasi Digital (1)
1. Information Literacy : Literasi informasi ini berkaitan
dengan kemampuan untuk mengelola, menemukan,
menerjemahkan,sampaimemberiinformasi.
2. Digital Scholarship : Beasiswa digital masuk dalam
elemen penting literasi digital. Pengguna bisa mengikuti
pembelajaran akademik dan aktif mengikuti praktik
pembelajaran
3. Learning Skills : Literasi digital menambah
pembelajaran kemampuan baru. Anda bisa
memanfaatkan proses belajar mengajar secara formal
dan informal terkait teknologi. Pembelajaran ini bisa
menjadi bekal untuk bekerja di industri teknologi.
19. Elemen Penting Literasi Digital (2)
4. ICT Literacy : Berkaitan tentang berpikir kreatif,
kritis, dan inovatif tentang teknologi. Fokus literasi
ini untuk mengadopsi dan memakai perangkat
digital.
5. Communication and Collaboration : Menjelaskan
tentang partisipasi seseorang dalam kelompok
jaringanpembelajarandan penelitian
6. Literasi Media : Literasi media ini mencakup
kemampuan untuk membaca dan berpikir kreatif
komunikasi akademik danprofesional
7. Karir dan Identitas : Karir dan Identitas Karir dan
identitas ini dibutuhkan untuk mengelola identitas
online.
20. Literasi Digital di Sekolah
1. Komunikasi dengan guru atau teman
menggunakan media sosial.
2. Mengirim tugas sekolah lewat e-mail.
3. Pembelajaran dengan cara online, yakni
lewat aplikasi ataupun web.
4. Mencari bahan ajar dari sumber tepercaya
di internet.
5. Belajar Online dengan Zoom, Google
Meet, dll.
24. Literasi Digital di Rumah
1. Melakukan penelusuran dengan menggunakan
browser.
2. Mendengarkan musik dari layanan streaming
resmi.
3. Melihat tutorial memasak dari internet.
4. Menggunakan laptop yang tersambung ke internet
untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan
5. Membangun usaha/bisnis dari rumah (online shop)
6. Menjadi content creator.
25. Literasi Digital di Lingkungan Masyarakat
• Menggunakan media internet untuk menggalang
dana atau donasi.
• Penggunaan media sosial untuk sarana promosi
penjualan.
• Memakai aplikasi meeting untuk rapat RT.
• Menggunakan grup di media sosial untuk
menyebarkan informasi yang tepat dan kredibel.
26.
27.
28. Digital Skill (Kecakapan Digital)
1. Komunikasi Secara Digital
2. Mengelola Informasi dan Konten
3. Melakukan Transaksi Digital
4. Menjaga Keamanan Digital
5. Membangun Bisnis Secara Digital
29. Digital Culture (Budaya Digital)
Budaya digital merupakan hasil olah pikir, kreasi dan cipta
karya manusia berbasis teknologi internet. Perkembangan
budaya digital sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap
ilmupengentahuandanteknologi.
31. Yang harus diingat dalam interaksi digital
(1)
1) Ingatlah keberadaan orang lain meskipun internet membuat orang tidak harus
bertatap muka. "Namun kita perlu ketahui, sedang berkomunikasi dengan manusia
bukan robot. Jadi mereka pasti punya perasaan, punya pikiran sehingga harus tetap
ingatkeberadaanoranglainyangdiajakkomunikasi,"ujarVivi.
2) Kedua taat terhadap standart kehidupan online seperti halnya saat sedang tatap
muka. Meskipun tidak bertemu langsung, namun norma sopan santun tetap harus
dijaga.
3) Selanjutnya berpikir dulu sebelum berkomentar, apakah kata-kata atau komentar
kitabisamenyakitioranglain.Apakahkitaingindiperlakukansama?
4) Gunakan bahasa yang sopan dan santun, seperti halnya sedang berkomunikasi
langsung.Misalnyamenggunakansalamterlebihduludanbilangterimakasih.
32. Yang harus diingat dalam interaksi digital
(2)
1) Di media sosial atau ruang digital bagilah ilmu kepada
orang lain. Menjaga ruang digital yang sehat, bagikan
sesuatu yang positif kepada orang lain, misalnya sesuatu
yang bisa memberikan motivasi atau inspirasi.
2) Jadilah pembawa damai dalam diskusi yang sehat.
Dengan kata-kata yang menyejukan dan tidak
memancing emosi.
3) Kemudian hormati privacy orang lain, jangan menggangu
ranah pribadi orang lain dan mencoba untuk mencampuri
urusan pribadi.
4) Jangan menyalahgunakan kekuasaan di media sosial,
junjung tinggi norma kesopanan dalam berperilaku meski
di media online.
5) Maafkan jika orang lain melakukan kesalahan. Sama
seperti halnya di dunia nyata kita memaafkan dan
berempati kepada orang lain.
35. Digital Safety (Keamanan Digital)
Digital safety sendiri merupakan kemampuan
masyarakat antara lain dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan
meningkatkan tingkat keamanan digital dalam
kehidupan sosial-digital sehari-hari.
36. Digital Safety (Keamanan Digital) (2)
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan
menyatakan skor digital safety di Indonesia
memiliki nilai yang rendah dalam status Literasi
Digital Indonesia 2022. Dari empat pilar
indikator literasi digital, digital safety memiliki
skor paling rendah.
“Yang harus diperhatikan terkait safety, ini
masih rendah, nilainya 3,12, di mana banyak
fenomena di masyarakat mudah tertipu, mudah
diperdaya orang yang punya niatan jahat,”
37. Tips Aman dari Internet
1) Membiasakandirikeluar(logout)akunpribadi
setiapkaliselesaibermediasosialdiperangkat
manapun,terlebihpadaperangkatbukanmilik
pribadi.
2) Mengaktifkanpengaturanprivasidiakunpribadi
misalnyamelaluipembatasansiapasajayang
dapatmelihatinformasipribadiataupostingan
kita.
3) Membiasakanmenggantikatasandi(password)
secaraberkaladanmembuat
susunanpasswordyangrumitdan/ataukuat.
4) Membiasakanmenjelajahiinternethanyapada
situsyangterpercaya,biasanyaditandaidengan
awalan“https”,bukan“http”.
38. Tips Aman dari Internet
5) Tidakmembukaatau setidaknya mengurangi
aksespadasitusyang tidakdikenal.Termasuk
jugatautan (link)yangmencurigakan/aneh
yangjustrubisamembuatinformasiatau data
pribadikitadicuri(terkadang ada embel-
embelmenariksepertimendapathadiah
undian).
6) Membiasakanmenghapus riwayat (history)
penelusuraninternetterlebihjika
menggunakanperangkat yangbukan milik
kita.
7) Menghindariatau setidaknya mengurangi
penggunaan wifigratis terutamapadasaat
melakukantransaksi keuangansecaraonline.
41. • Arus informasi yang banyak
Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus
informasi yang banyak. Artinya masyarakat terlalu banyak
menerima informasi di saat yang bersamaan. Dalam hal
inilah literasi digital berperan, yakni untuk mencari,
menemukan, memilah serta memahami informasi yang
benar dan tepat.
• Konten negatif
Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi
digital. Contohnya konten pornografi, isu SARA, Cyberbully
dan lainnya. Kemampuan individu dalam mengakses
internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi,
harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu
bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermafaat
serta mana konten negatif.
49. 3 KARAKTER DALAM BER-DIGITAL
(a) olah pikir meliputi kecerdasan,
kritis, kreatif dan inovatif,
(b) olah hati, melalui iman, taqwa,
jujur, amanah, adil bertanggung
jawab, dll terkait hati,
(c) olah rasa/ karsa terkait ramah,
saling menghargai, toleran dan
lainnya yang terkait dengan
kepentingan umum.
Editor's Notes
Budaya Hiburan Indonesia, Sebagai contoh yang pertama yaitu dahulu masyarakat menerapkan budaya hiburan melewati Seni daerah dan tradisional serta seni nusantara yang dilihat secara langsung. Namun, ketika teknologi digital berkembang di Indonesia, beberapa media seperti televisi yang dapat menampilkan siaran seni tradisional, komputer permainan dan apapun yang berkaitan dengan budaya hiburan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari yang bersifat menghibur. Namun, pada akhirnya bisa menimbulkan dampak negatif yaitu penggunaan budaya hiburan ini dapat menentukan ekonomi moral dan sejauh mana identidas anggota rumah tangga dari sebuah keluarga.
Budaya Komunikasi, Tidak hanya itu, dampak yang kedua adalah cara berkomunikasi masyarakat terhadap sesama. Dengan adanya teknologi digital di Indonesia, masyarakat yang dulunya berkomunikasi menggunakan surat atau mengirim pesan singkat SMS, sekarang terbiasa berkomunikasi lewat e-mail atau media sosial lainnya tanpa batas ruang dan waktu. Namun, hal ini juga bisa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yaitu membuat masyarakat jarang menjalin komunikasi tatap muka sehingga bisa menjauhkan diri dari orang sekitar.
Budaya Berpakaian, Tidak hanya itu, cara berpakaian juga menimbulkan dampak positif yang berpengaruh pada kebudayaan. Sekarang cara berpakaian yang sedang trend dikalangan anak muda adalah gaya yang lebih modern dan bisa menjangkau berbagai kalangan yang harus disesuaikan dengan pakaian yang layak digunakan di Indonesia. Berbagai contoh trend berpakaian bisa diakses dari Smarthphone melalui Internet seperti media sosial. Namun, hal ini juga mempunyai dampak negatifnya yaitu tidak kesesuaiannya cara berpakaian dengan budaya Indonesia seperti memakai bikini saat berenang dipantai kemudian mengumbar photo serta video ke media sosial yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi yang melihat postingan tersebut.
Budaya Gaya Hidup, Selanjutnya adalah gaya hidup. Budaya gaya hidup juga memiliki dampak positif melalui teknologi digital contohnya adalah penggunaan aplikasi pada Smartphone yang membantu masyarakat menjadi lebih rajin untuk berolahraga, menjaga pola hidup sehat dengan mengurangi konsumsi daging atau lainnya. Tidak hanya itu, masyarakat yang dulunya biasa dalam menggunakan kertas peta dan buku atlas, sekarang masyarakat sangat terbantu dan bisa mengakses hal tersebut menggunakan Internet yang terdapat pada laptop atau Smartphone secara cepat dan lebih hemat tenaga. Namun, terdapat juga dampak negatifnya seperti penyalahgunaan Smartphone sebagi teknologi digital untuk menjual barang ilegal, penggunaan narkoba, pergaulan bebas atau lainnya.
Kabudayaan Berbahasa, Kemudian budaya berbahasa yang memiliki dampak positif dari teknologi digital. Dengan adanya teknologi digital di Indonesia, bahasa daerah mulai jarang digunakan dan digantikan dengan bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia karena tidak semua masyarakat mengerti bahasa daerah ditiap-tiap wilayah di Indonesia. Tidak hanya itu, dengan adanya komputer dan smartphone sebagai alat yang biasa digunakan oleh masyarakat dapat membantu masyarakat Indonesia dalam mempelajari bahasa asing seperti Bahasa Inggris atau lainnya. Bahkan ada yang memadukan kedua bahasa tersebut menjadi bahasa sehari-hari. Hal tersebut tidaklah disalahkan selama masyarakat tersebut tetap menjaga kelestarian bahasa daerah dan juga bahasa Indonesia. Namun, hal ini juga bisa memberikan dampak yang negatif contohnya dalam pelajaran bahasa asing melalui teknologi digital, terdapat kata dan kalimat yang tidak seharusnya diucapkan atau kata tersebut tidaklah bagus untuk didengar oleh orang lain dan justru masyarakat tersebut menerapkan kata dan kalimat tersebut dalam bahasa sehari-hari mereka.
. Literasi Media.
. Literasi Media.
1. Komunikasi secara digitalKomunikasi adalah salah satu kecakapan penting yang wajib kita miliki. Dengan hadirnya teknologi digital, ada beragam pilihan cara untuk berkomunikasi secara digital. Kita bisa menggunakan surat elektronik, misalnya. Bisa juga memanfaatkan sarana media sosial atau lewat platform perpesanan, macam WhatsApp.
Dalam berkomunikasi secara digital, kita tak hanya melulu menggunakan teks, namun dapat juga melibatkan gambar, suara maupun video. Cara berkomunikasi secara digital ini perlu benar-benar kita kuasai sekarang ini. Tentu saja, bukan hanya menguasai bagaimana menggunakan saluran-saluran komunikasi digital yang tersedia, tetapi juga menguasai bagaimana seharusnya kita mengungkapkan pesan-pesan kita secara digital, mengingat setiap perangkat memiliki kelebihan dan keterbatasannya masing-masing.
Untuk konteks pekerjaan, bagaimana menggunakan Skype, Zoom atau jejaring pribadi virtual serta bagaimana mengelola jejaring profesional seperti profil LinkedIn termasuk pula bagian dari kecakapan komunikasi secara digital yang perlu kita miliki sekarang ini.
2. Mengelola informasi dan kontenDi era digital, informasi begitu melimpah. Ia mengalir tanpa henti. Problemnya adalah: tak semua informasi kita butuhkan. Di saat yang sama, tak semua informasi benar. Pada titik ini, kita dituntut mampu memilih dan memilah, mana informasi yang kita butuhkan dan mana yang tidak, mana informasi yang benar dan mana yang palsu.
Di sisi lain, saat ini setiap orang juga memiliki peluang untuk menjadi pencipta konten digital dan sekaligus mempublikasikannya. Dalam hal ini, kita dituntut pula untuk mampu memastikan konten digital seperti apa yang layak dipublikasikan dan yang tidak layak dipublikasikan.
3. Melakukan transaksi digitalBeragam aplikasi untuk bertransaksi secara digital tersedia sekarang ini. Dari mulai belanja, bayar tagihan, pesan tiket kereta atau pesawat, kirim uang, hingga pinjam utangan dapat dilakukan secara digital. Kita perlu benar-benar memahami dan menguasai cara-cara transaksi digital yang tersedia. Termasuk juga menguasai cara-cara mengisi beragam formulir digital.
4. Mencari solusiTeknologi hadir untuk memudahkan kehidupan kita. Dengan kata lain, teknologi diciptakan untuk memberi kita solusi atas masalah-masalah yang ada. Beragam teknologi digital dan perangkat digital diciptakan untuk menyelesaikan bermacam permasalahan yang ada di sekitar kita sehingga membuat kehidupan yang kita lakoni menjadi lebih mudah. Kita perlu memiliki kemampuan dalam soal memilih teknologi digital dan perangkat digital yang harus digunakan untuk membantu memudahkan kehidupan kita.
5. Menjaga keamanan digitalMelakukan aktivitas digital bukan tanpa risiko. Jika ceroboh, aspek keamanan dapat saja menjadi taruhan. Oleh sebab itu, kecakapan dalam menjaga keamanan saat melakukan aktivitas digital perlu kita miliki. Sekadar ilustrasi, bagaimana memperlakukan kata sandi (password), cara mengidentifikasi konten atau tautan yang mencurigakan perlu benar-benar kita pahami dan kuasai.
Di samping soal keamanan, yang juga wajib kita pahami dan kuasai adalah soal regulasi. Ini ada kaitannya dengan undang-undang yang berlaku. Di Indonesia, kita, misalnya, memiliki Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Bagaimanapun, setiap aktivitas digital yang kita lakukan dapat membawa konsekwensi hukum. Maka, kehati-hatian perlu sekali kita kedepankan. Termasuk kehati-hatian ini adalah saat kita menggunakan karya orang lain, baik teks, suara, gambar atau video.
Digital culture
Digital culture adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara seseorang berinteraksi sebagai manusia. Hal ini mencakup cara seseorang berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi. Digital culture merupakan produk dari perkembangan teknologi yang tak ada habisnya. Ini berlaku untuk banyak bidang, tetapi sama-sama berbicara tentang hubungan antara manusia dan teknologi.
Khususnya, generasi Z sekarang bertanggung jawab membentuk digital culture. Sebagai konsumen besar media digital, remaja menggunakan internet untuk berbagai tujuan, mulai dari game online, berita, dan hiburan. Hanya saja, kelompok usia ini memakai teknologi secara lebih mendalam untuk menciptakan komunitas online dan identitas diri. Jadi, menjadi penting untuk mengembangkan keterampilan menjelajahi internet dengan aman dan kompeten.
Critical thinking
Ada banyak definisi critical thinking atau berpikir kritis. Secara umum, critical thinking membahas tentang kemampuan berpikir untuk diri sendiri. Agar dapat berpikir kritis, seseorang harus mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi serta argumen, melihat pola dan koneksi, mengidentifikasi dan membangun informasi yang bermakna, menerapkannya pada konteks dunia nyata, dan dapat mengungkapkannya dengan kata-kata sendiri.
Salah satu kemampuan literasi digital yang wajib dimiliki pada era modern ini perlu dikembangkan untuk mendapatkan manfaat terbaik dari teknologi digital. Setiap orang harus mampu mengajukan pertanyaan dan tetap skeptis untuk meningkatkan kekayaan informasi yang tersedia secara online.
Dengan mengajukan pertanyaan, seseorang dapat mengetahui arti dari pesan yang diterima sehingga dapat mengenali apakah itu berita palsu, apakah informasi yang dibaca valid atau tidak, dan apakah sumbernya dapat dipercaya. Melatih keterampilan critical thinking mendukung konsumsi konten lebih bijaksana dan membantu menjadi lebih berempati ketika berpartisipasi dalam dunia online.
Online safety skills
Menjadi aman saat online berarti kamu memiliki pengetahuan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan sadar akan keamanan pribadi saat mencari informasi, berbagi, atau menjelajahi internet. Selain membantu seseorang lebih waspada terhadap keselamatan mereka sendiri, kemampuan ini juga membantu menjadi pengguna internet yang lebih baik.
Kemampuan literasi digital satu ini wajib dimiliki agar akses tak terbatas ke internet dapat dilakukan dengan aman. Membuka dialog tentang praktik online safety skills adalah langkah positif untuk mengembangkan keterampilan literasi digital. Beberapa hal penting yang berkaitan dengan online safety skills adalah cyber-bullying, sexting, konten sesuai usia, berbagi foto dan izin, pemerasan online, eksploitasi online, plagiarisme dan hak cipta, hingga proteksi terhadap virus.
Digital ethics
Literasi digital merujuk pada keterampilan untuk mengakses, memahami, mempertanyakan, menganalisis secara kritis, dan mengevaluasi konten online. Dalam hal ini, etika digital atau digital ethics sangat penting agar kamu bisa menggunakan internet dengan benar dan menghormati karya kreatif orang lain.
Melalui etika digital, dapat tercipta budaya kepercayaan, tanggung jawab, integritas, dan keunggulan dalam penggunaan sumber daya di ranah online. Etika digital juga mempromosikan privasi, kerahasiaan informasi dan akses ke jaringan komputer, hingga membantu mencegah konflik dan ketidakjujuran.
Finding information
Internet memberi banyak informasi yang bisa diakses dengan mudah. Masalahnya adalah ada hampir terlalu banyak informasi untuk dipilih. Memilah antara informasi nyata, informasi yang salah, dan opini terkadang bisa menjadi sulit. Mesin pencari pun sering diandalkan untuk melakukan penyortiran, tapi ini juga belum cukup.
Kemampuan finding information diperlukan untuk mengetahui cara mencari informasi secara akurat dan kemudian mengevaluasi informasi yang ditemukan. Kemampuan finding information mencakup komunikasi, kesadaran sosial dalam lingkungan digital, pemahaman tentang keamanan elektronik, dan penciptaan informasi baru. Baik literasi digital maupun informasi didukung oleh pemikiran kritis dan evaluasi.