SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Media Pembelajaran
Pendidikan Pancasila
untuk SMP/MTs Kelas VIII
PENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA
Bab
6
Literasi Digital dalam
Kebinekaan Bangsa Indonesia
Pesertadidikdiharapkanmampu:
1. menghayatipentingnyamerawatkebinekaanbangsamelaluiliterasidigital;
2. menerapkanetikaberinternet(netiket)ketikamenggunakanteknologidigitaldan
berkomunikasididuniadigital;
3. menunjukkanperananliterasidigitalterhadapkemajuanbangsa;dan
4. memanfaatkanliterasidigitaldalamberbagaiaktivitasyangmenggunakanteknologi
digital.
Tujuan Pembelajaran
Sebelum membahas materi bab
ini, coba jawab pertanyaan-
pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan literasi
digital?
2. Bagaimana literasi digital dapat merawat
kebinekaan bangsa?
3. Bagaimana hubungan antara kemajuan
bangsa dengan literasi digital?
4. Apakah yang dimaksud dengan etika
berinternet dan netiket?
5. Bagaimana sikap yang tepat dalam
menggunakan media digital?
PENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA
Merawat Kebinekaan Bangsa
Literasi Digital
melalui
PENDIDIKAN PANCASILA
1. Era Masyarakat Digital di Indonesia
Era digital dalam perjalanan sejarah hidup manusia ditandai dengan
pergeseran dari industri tradisional melalui berbagai proses Revolusi Industri
ke ekonomi berbasis komputerisasi informasi yang diawali dengan revolusi
digital. Istilah revolusi digital mengacu pada transformasi dari era teknologi
mekanik dan elektronik analog menjadi era teknologi digital.
Dengan adanya teknologi digital, terbentuk masyarakat
digital yang ditandai dengan kuatnya interaksi sosial dalam
memanfaatkan jaringan internet. Ada beberapa ciri
masyarakat digital, di antaranya sebagai berikut.
1. Pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai bidang
kehidupan.
2. Mempunyai kebutuhan yang tinggi akan informasi.
3. Terjadinya perubahan pola interaksi masyarakat dari
interaksi secara langsung menjadi interaksi tidak
langsung, yakni melalui jejaring sosial.
 Pengguna internet dapat saling berkomunikasi
dan melakukan pertukaran data dengan cepat
dan murah dari seluruh belahan dunia.
 Pengguna internet dapat memperoleh informasi
atau data dengan lebih cepat secara real-time
dan akurat.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Era masyarakat digital di Indonesia dapat dilihat dari pesatnya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Dalam lima tahun terakhir, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia
terlihat berkembang dengan pesat.
Dampak Positif
 Membuka potensi terjadinya cybercrime atau
kejahatan dunia maya. Cybercrime merupakan
penyalahgunaan teknologi internet untuk
sebuah tindak kejahatan.
 Membuka potensi untuk memperoleh informasi
yang salah dan penggunaan konten ilegal.
Dampak Negatif
1. Era Masyarakat Digital di Indonesia
PENDIDIKAN PANCASILA
2. Fenomena-Fenomena yang Dapat Merongrong
Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Dengan adanya internet, pertukaran pengetahuan dan informasi menjadi makin cepat. Informasi-
informasi tersebut sangat banyak dan bahkan berlebihan. Kelimpahan informasi dan data tersebut
menyebabkan pengelolaan informasi menjadi lebih sulit. Dari berbagai informasi yang beredar ini,
tidak semua informasi tersebut benar adanya. Ada di antaranya berupa ujaran kebencian (hate
speech) dan hoaks.
Ujaran kebencian dapat dipahami sebagai suatu bentuk ekspresi berupa ucapan, tulisan, dan gambar
yang dibuat seseorang di muka umum untuk tujuan menyebar dan menyulut kebencian yang
mengakibatkan tindak diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, dan/ atau konflik sosial. Selain
ujaran kebencian, hoaks juga dapat menimbulkan konflik sosial. Ada beragam tujuan penyampaian
hoaks. Mulai dari sekadar lelucon dan iseng, sampai pada penipuan, propaganda, provokasi, atau
agitasi.
3. Literasi Digital untuk Semangat Bhinneka Tunggal Ika
PENDIDIKAN PANCASILA
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi konten informasi yang bermuatan negatif dan
tersebar di dunia maya, seperti hoaks dan ujaran kebencian, adalah dengan meningkatkan kemampuan
literasi digital.
Secara sederhana, literasi digital seseorang dapat dilihat dari cara seseorang
memanfaatkan teknologi dan media digital secara positif dan kreatif. Dalam pandangan
Douglas A. J. Belshaw, ada delapan elemen esensial literasi digital.
Kultural, yaitu pemahaman tentang
berbagai konteks digital yang mungkin
kita temui secara online.
Kognitif, fokus pada kemampuan
kognitif dan kesadaran kritis.
Konstruktif mengacu pada pendekatan
konten yang lebih partisipatif dan
kontributif untuk menciptakan sesuatu
yang baru.
Komunikasi, kemampuan berinteraksi
dan berkomunikasi dengan sukses di
lingkungan digital.
Percaya diri, mengacu pada rasa
bertanggung jawab dalam melakukan
tindakan dalam berinternet.
Kreatif adalah tentang melakukan hal
baru dengan cara baru.
Kritis dalam menyikapi konten yang
mereka temui di situs-situs digital.
Bertanggung jawab secara sosial
dalam mengatasi berbagai masalah
secara aktif dan kolaboratif.
3. Literasi Digital untuk Semangat Bhinneka Tunggal Ika
PENDIDIKAN PANCASILA
Pada akhir tahun 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama
dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi melakukan
pengembangan peta jalan literasi digital yang memiliki empat pilar.
a. Digital skill berkenaan dengan kemampuan individu untuk mengetahui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak serta
sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di dalam ruang
digital seraya tetap mempertahankan wawasan kebangsaan, nilai-nilai
Pancasila, dan kebinnekaan.
c. Digital ethic adalah kemampuan untuk menyadari, mempertimbangkan,
dan mengembangkan tata kelola etika digital atau netiket di dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Digital safety merupakan kemampuan masyarakat untuk mengenali,
menerapkan, dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi data pribadi
dan menjaga keamanan digital.
PENDIDIKAN PANCASILA
Etika, Etika Berinternet
Netiket
dan
PENDIDIKAN PANCASILA
01
Etika dan Etiket
Di era digital, pengaruh teknologi digital dengan berbagai platform digitalnya
cukup masif dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pertumbuhan jaringan
internet dan media sosial membuat makin banyak pengguna internet yang ikut
ambil bagian dalam diskusi secara online di dunia maya. Dalam diskusi tersebut,
tentunya para peserta harus berperilaku etis dan menunjukkan etiket yang baik.
Dalam pembicaraan sehari-hari, kata etiket dan etika kerap dipahami memiliki
arti yang sama.
Menurut Kees Bertens, etika dapat dipahami sebagai nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Sementara itu, etiket adalah aturan sopan
santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.
PENDIDIKAN PANCASILA
02
Etika Berinternet
Di dalam dunia internet, dikenal etika yang biasa disebut
cyberethics (etika siber). Menurut Portia Pusey dan William A.
Sadera, etika siber merupakan serangkaian pilihan moral yang
dibuat oleh individu dalam memanfaatkan teknologi internet
dan media digital. Secara umum, etika siber mendorong
penerapan perilaku etis yang tepat dan pengakuan atas hak
dan tanggung jawab yang terkait dengan lingkungan online dan
media digital.
Di era komunikasi yang termediasikan oleh teknologi
komunikasi, komitmen untuk menaati prinsip-prinsip etika
merupakan suatu hal yang amat penting. Etika berinternet
mengatur bagaimana individu berlaku sopan dan bertanggung
jawab ketika menggunakan internet.
PENDIDIKAN PANCASILA
03
Netiket
Dalam The SAGE Encyclopedia of Online Education, dikatakan bahwa netiket merupakan
seperangkat pedoman dan batasan yang menentukan sikap atau tutur kata tiap peserta saat
berinteraksi satu sama lain dalam diskusi online. Seperangkat pedoman tersebut secara khusus
berupa norma-norma untuk berkomunikasi dalam diskusi secara online yang bersifat elektronik.
Netiket secara umum
Netiket yang perlu diperhatikan secara umum, antara lain sebagai berikut.
a. Jangan menyalin karya orang lain dan menunjukkannya sebagai milikmu. Ketika kamu menyalin
sesuatu dari seseorang, mintalah izin terlebih dahulu dan hargailah hak ciptanya.
b. Jangan menyebarkan informasi yang tidak berguna di internet dengan mengirimkan atau
menanggapi postingan massal, seperti surat berantai dan rumor.
c. Jangan membaca dan membagikan informasi orang lain, seperti id email, foto, dan nomor
telepon mereka.
d. Bersikap sopan saat berkomunikasi online. Jangan sertakan komentar yang menghina dalam
komunikasimu.
PENDIDIKAN PANCASILA
03
Netiket
Netiket jejaring sosial
Netiket yang perlu diperhatikan pada jejaring sosial, antara
lain sebagai berikut.
a. Di situs web jejaring sosial, informasi pribadi pengguna
dapat dilihat oleh semua orang. Jadi, sangat penting
untuk ekstra hati- hati saat mengungkapkan informasi
pribadi di situs tersebut.
b. Tanggapilah permintaan pertemanan dari orang yang
kamu kenal. Jangan pernah menanggapi orang tak
dikenal karena mereka dapat menyalahgunakan
informasi pribadimu.
c. Pastikan bahwa informasi pribadimu tidak ditampilkan
secara publik. Sesuaikan pengaturan keamananmu
sedemikian rupa agar orang yang tak dikenal tidak
dapat mengakses profilmu.
d. Jangan membagikan atau mengunggah foto orang lain
tanpa izin mereka.
Netiket email
Netiket yang perlu diperhatikan saat mengirim email,
antara lain sebagai berikut.
a. Mulailah email dengan salam dan akhiri dengan
nama dan tanda tanganmu.
b. Jangan menulis email dengan huruf besar semua
karena pesan yang ditulis dengan huruf besar akan
dianggap kasar. Akan timbul seolah-olah kamu
sedang meneriaki atau memarahi orang lain.
c. Tulislah judul dengan jelas untuk menggambarkan
isi email.
d. Selalu periksa ejaan dan tata bahasa email yang
akan kamu kirim.
e. Selalu perhatikan secara saksama isi email yang
kamu tulis sebelum mengirimkannya.
PENDIDIKAN PANCASILA
Literasi Digital
Kemajuan Bangsa
untuk
PENDIDIKAN PANCASILA
Dalam pembangunan ekonomi, ekonomi digital mempunyai peranan yang sangat
penting. Ekonomi digital merupakan berbagai kegiatan ekonomi yang meliputi
pemanfaatan informasi dan pengetahuan digital sebagai faktor kunci produksi, jaringan
informasi modern sebagai tempat kegiatan penting, dan penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) yang efektif sebagai pendorong penting pertumbuhan produktivitas
dan optimalisasi struktur ekonomi
Aspek dinamis yang memastikan perkembangan ekonomi digital adalah
keterampilan digital. Keterampilan digital dianggap sangat penting bagi
semua anggota masyarakat agar mereka dapat menggunakan teknologi
digital dengan lebih efisien dan efektif dalam berbagai hubungan sosial di
dalam masyarakat.
PENDIDIKAN PANCASILA
Selain keterampilan digital, literasi digital juga penting. Menurut Anna Leon-Guerrero (2019), literasi
digital mengacu pada kemampuan seseorang untuk memanfaatkan sarana dan keterampilan digital
secara tepat agar dapat mengidentifikasi, mengelola, mengevaluasi, menganalisis, dan menyintesis
sumber digital untuk membangun pengetahuan baru dan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut Martin dan Grudziecki (2006), ada tiga tahapan literasi digital.
Level III: Digital Transformation (inovasi/kreativitas)
Level II: Digital Usage (penerapan secara profesional/disiplin)
Level I: Digital Competence (keterampilan, konsep, pendekatan, sikap, dll)
Tingkatan Perkembangan Literasi Digital
PENDIDIKAN PANCASILA
Transformasi digital merupakan prasyarat untuk memulai perjalanan industri 4.0. Industri 4.0
menjanjikan waktu pengiriman yang lebih singkat, produk yang memiliki kualitas yang lebih tinggi,
sistem manufaktur yang lebih otomatis dan efisien, produk yang menguntungkan dan cerdas, serta
ketangkasan dalam sistem produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang fluktuatif. Dampak
yang cukup besar dari Revolusi Industri 4.0 mendorong pemerintah Indonesia untuk menyusun
inisiatif Making Indonesia 4.0 sebagai implementasi strategi dan peta jalan industri 4.0 di
Indonesia.
Ada lima sektor industri yang menjadi fokus utama Making Indonesia 4.0. Kelima sektor industri
tersebut adalah sektor industri makanan dan minuman, sektor industri tekstil dan busana, sektor
industri otomotif, sektor industri elektronik, serta sektor industri kimia. Implementasi peta jalan
industri 4.0 di Indonesia harus berorientasi pada sistem ekonomi Pancasila. Revolusi Industri 4.0
yang sudah terintegrasi dengan sistem ekonomi Pancasila tidak terlepas dari lima sila Pancasila.
Menarik minat investasi asing.
Peningkatan kualitas SDM.
Pembangunan ekosistem inovasi.
Insentif untuk investasi teknologi.
Harmonisasi aturan dan kebijakan.
Perbaikan alur aliran barang dan
material.
Desain ulang zona industri.
Mengakomodasi standar-standar
keberlanjutan (sustainability).
Memberdayakan UMKM.
Membangun infrastruktur digital
nasional.
PENDIDIKAN PANCASILA
Sepuluh prioritas nasional dalam inisiatif Making Indonesia 4.0

More Related Content

What's hot

Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPeran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesiaafifahdhaniyah
 
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptxPPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptxAbdulWafi57
 
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.pptBAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.pptNoormanBudiawan
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"Dedi Saputra
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANDwi Bawa
 
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptxMATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptxsmpbudiharapanpict
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat dasar hukum adat nasional
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  dasar hukum  adat nasionalNatal kristiono mata kuliah hukum adat  dasar hukum  adat nasional
Natal kristiono mata kuliah hukum adat dasar hukum adat nasionalnatal kristiono
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945guruppkn11
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikagabrielpanjaitan
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptMuhamad Yogi
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxFaisalAkbar680461
 

What's hot (20)

PPKn Kelas VII semester 2
PPKn Kelas VII semester 2PPKn Kelas VII semester 2
PPKn Kelas VII semester 2
 
sadar hukum
sadar hukumsadar hukum
sadar hukum
 
Tts kedaulatan rakyat
Tts kedaulatan rakyatTts kedaulatan rakyat
Tts kedaulatan rakyat
 
Kdrt
KdrtKdrt
Kdrt
 
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPeran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptxPPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
PPKN Kelas 7 BAB 4.pptx
 
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
 
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.pptBAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
BAB II NILAI DAN NORMA SOSIAL 1.ppt
 
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
sosiologi "konflik, kekerasan, dan upaya penyelesaian"
 
Gotong royong
Gotong royongGotong royong
Gotong royong
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
 
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptxMATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
MATERI PPKN Kelas 7 BAB 2.pptx
 
Pkn kelas 9 bab 2 upload
Pkn kelas 9 bab 2 upload Pkn kelas 9 bab 2 upload
Pkn kelas 9 bab 2 upload
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat dasar hukum adat nasional
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  dasar hukum  adat nasionalNatal kristiono mata kuliah hukum adat  dasar hukum  adat nasional
Natal kristiono mata kuliah hukum adat dasar hukum adat nasional
 
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 19451. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
1. ppt perumusan dan pengesahan uud nri tahun 1945
 
Pkn kelas 9 bab 3 upload
Pkn kelas 9 bab 3 uploadPkn kelas 9 bab 3 upload
Pkn kelas 9 bab 3 upload
 
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ikakeberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
keberagaman dalam suatu bhineka tunggal ika
 
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.pptPPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
PPT BAGIAN 1 PANCASILA.ppt
 
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptxHarmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia (1).pptx
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 

Similar to Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 6.pptx

Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptxMateri Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptxHelenaWawoDien
 
Kewargaan digital 1(1)
Kewargaan digital 1(1)Kewargaan digital 1(1)
Kewargaan digital 1(1)mus topa
 
Kewargaan digital 1
Kewargaan digital 1Kewargaan digital 1
Kewargaan digital 1Poutro Allit
 
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptxPPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptxMoniPermataSari
 
Lk webinar literasi digital
Lk webinar literasi digitalLk webinar literasi digital
Lk webinar literasi digitalNaisyasizzarra
 
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdf
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdfMateri Simdig - Kewargaan Digital 1.pdf
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdfOneScout
 
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptxMateri Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptxmashudimashudi6
 
Siasdasd
SiasdasdSiasdasd
SiasdasdJck Jo
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15Jck Jo
 
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptxPENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptxElandFreedom
 
Materi etika kewargaan digital
Materi etika kewargaan digitalMateri etika kewargaan digital
Materi etika kewargaan digitalririnkusna
 
101 Literasi_Digital_Indonesia.pdf
101 Literasi_Digital_Indonesia.pdf101 Literasi_Digital_Indonesia.pdf
101 Literasi_Digital_Indonesia.pdfFajar Syuderajat
 
Bijak dalam Bermedia Digital di masyarakat
Bijak dalam Bermedia Digital di masyarakatBijak dalam Bermedia Digital di masyarakat
Bijak dalam Bermedia Digital di masyarakatyoseppriyana14
 
Presentasi Kewarganegaraan Digital
Presentasi Kewarganegaraan DigitalPresentasi Kewarganegaraan Digital
Presentasi Kewarganegaraan DigitalGuanJuan1
 
Sosialisasi Literasi Era Digital.pptx
Sosialisasi Literasi Era Digital.pptxSosialisasi Literasi Era Digital.pptx
Sosialisasi Literasi Era Digital.pptxJeonjeykey1
 
Buku simkomdik semester 2
Buku simkomdik semester 2Buku simkomdik semester 2
Buku simkomdik semester 2Fadhly Perform
 
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksMunawwarah Nasir
 
PENGUATAN LITERASI DIGITAL.pptx
PENGUATAN LITERASI DIGITAL.pptxPENGUATAN LITERASI DIGITAL.pptx
PENGUATAN LITERASI DIGITAL.pptxahmad404773
 

Similar to Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 6.pptx (20)

Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptxMateri Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
Materi Literasi Pendidikan Virtual Jemaat GPM Silo.pptx
 
wer
werwer
wer
 
Kewargaan digital 1(1)
Kewargaan digital 1(1)Kewargaan digital 1(1)
Kewargaan digital 1(1)
 
Kewargaan digital 1
Kewargaan digital 1Kewargaan digital 1
Kewargaan digital 1
 
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptxPPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
PPT_KELOMPOK_3_LITERASI PEMBELAJARAN FISIKA.pptx
 
Lk webinar literasi digital
Lk webinar literasi digitalLk webinar literasi digital
Lk webinar literasi digital
 
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdf
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdfMateri Simdig - Kewargaan Digital 1.pdf
Materi Simdig - Kewargaan Digital 1.pdf
 
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptxMateri Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
Materi Etis Bermedia Digital (Digital Ethic) M Taufik.pptx
 
Siasdasd
SiasdasdSiasdasd
Siasdasd
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
literasi digital ppt.pptx
literasi digital ppt.pptxliterasi digital ppt.pptx
literasi digital ppt.pptx
 
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptxPENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
 
Materi etika kewargaan digital
Materi etika kewargaan digitalMateri etika kewargaan digital
Materi etika kewargaan digital
 
101 Literasi_Digital_Indonesia.pdf
101 Literasi_Digital_Indonesia.pdf101 Literasi_Digital_Indonesia.pdf
101 Literasi_Digital_Indonesia.pdf
 
Bijak dalam Bermedia Digital di masyarakat
Bijak dalam Bermedia Digital di masyarakatBijak dalam Bermedia Digital di masyarakat
Bijak dalam Bermedia Digital di masyarakat
 
Presentasi Kewarganegaraan Digital
Presentasi Kewarganegaraan DigitalPresentasi Kewarganegaraan Digital
Presentasi Kewarganegaraan Digital
 
Sosialisasi Literasi Era Digital.pptx
Sosialisasi Literasi Era Digital.pptxSosialisasi Literasi Era Digital.pptx
Sosialisasi Literasi Era Digital.pptx
 
Buku simkomdik semester 2
Buku simkomdik semester 2Buku simkomdik semester 2
Buku simkomdik semester 2
 
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
 
PENGUATAN LITERASI DIGITAL.pptx
PENGUATAN LITERASI DIGITAL.pptxPENGUATAN LITERASI DIGITAL.pptx
PENGUATAN LITERASI DIGITAL.pptx
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 6.pptx

  • 1. Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila untuk SMP/MTs Kelas VIII PENDIDIKAN PANCASILA
  • 2. PENDIDIKAN PANCASILA Bab 6 Literasi Digital dalam Kebinekaan Bangsa Indonesia Pesertadidikdiharapkanmampu: 1. menghayatipentingnyamerawatkebinekaanbangsamelaluiliterasidigital; 2. menerapkanetikaberinternet(netiket)ketikamenggunakanteknologidigitaldan berkomunikasididuniadigital; 3. menunjukkanperananliterasidigitalterhadapkemajuanbangsa;dan 4. memanfaatkanliterasidigitaldalamberbagaiaktivitasyangmenggunakanteknologi digital. Tujuan Pembelajaran
  • 3. Sebelum membahas materi bab ini, coba jawab pertanyaan- pertanyaan berikut. 1. Apakah yang dimaksud dengan literasi digital? 2. Bagaimana literasi digital dapat merawat kebinekaan bangsa? 3. Bagaimana hubungan antara kemajuan bangsa dengan literasi digital? 4. Apakah yang dimaksud dengan etika berinternet dan netiket? 5. Bagaimana sikap yang tepat dalam menggunakan media digital? PENDIDIKAN PANCASILA
  • 4. PENDIDIKAN PANCASILA Merawat Kebinekaan Bangsa Literasi Digital melalui
  • 5. PENDIDIKAN PANCASILA 1. Era Masyarakat Digital di Indonesia Era digital dalam perjalanan sejarah hidup manusia ditandai dengan pergeseran dari industri tradisional melalui berbagai proses Revolusi Industri ke ekonomi berbasis komputerisasi informasi yang diawali dengan revolusi digital. Istilah revolusi digital mengacu pada transformasi dari era teknologi mekanik dan elektronik analog menjadi era teknologi digital. Dengan adanya teknologi digital, terbentuk masyarakat digital yang ditandai dengan kuatnya interaksi sosial dalam memanfaatkan jaringan internet. Ada beberapa ciri masyarakat digital, di antaranya sebagai berikut. 1. Pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai bidang kehidupan. 2. Mempunyai kebutuhan yang tinggi akan informasi. 3. Terjadinya perubahan pola interaksi masyarakat dari interaksi secara langsung menjadi interaksi tidak langsung, yakni melalui jejaring sosial.
  • 6.  Pengguna internet dapat saling berkomunikasi dan melakukan pertukaran data dengan cepat dan murah dari seluruh belahan dunia.  Pengguna internet dapat memperoleh informasi atau data dengan lebih cepat secara real-time dan akurat. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Era masyarakat digital di Indonesia dapat dilihat dari pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam lima tahun terakhir, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia terlihat berkembang dengan pesat. Dampak Positif  Membuka potensi terjadinya cybercrime atau kejahatan dunia maya. Cybercrime merupakan penyalahgunaan teknologi internet untuk sebuah tindak kejahatan.  Membuka potensi untuk memperoleh informasi yang salah dan penggunaan konten ilegal. Dampak Negatif 1. Era Masyarakat Digital di Indonesia
  • 7. PENDIDIKAN PANCASILA 2. Fenomena-Fenomena yang Dapat Merongrong Semangat Bhinneka Tunggal Ika Dengan adanya internet, pertukaran pengetahuan dan informasi menjadi makin cepat. Informasi- informasi tersebut sangat banyak dan bahkan berlebihan. Kelimpahan informasi dan data tersebut menyebabkan pengelolaan informasi menjadi lebih sulit. Dari berbagai informasi yang beredar ini, tidak semua informasi tersebut benar adanya. Ada di antaranya berupa ujaran kebencian (hate speech) dan hoaks. Ujaran kebencian dapat dipahami sebagai suatu bentuk ekspresi berupa ucapan, tulisan, dan gambar yang dibuat seseorang di muka umum untuk tujuan menyebar dan menyulut kebencian yang mengakibatkan tindak diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, dan/ atau konflik sosial. Selain ujaran kebencian, hoaks juga dapat menimbulkan konflik sosial. Ada beragam tujuan penyampaian hoaks. Mulai dari sekadar lelucon dan iseng, sampai pada penipuan, propaganda, provokasi, atau agitasi.
  • 8. 3. Literasi Digital untuk Semangat Bhinneka Tunggal Ika PENDIDIKAN PANCASILA Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi konten informasi yang bermuatan negatif dan tersebar di dunia maya, seperti hoaks dan ujaran kebencian, adalah dengan meningkatkan kemampuan literasi digital. Secara sederhana, literasi digital seseorang dapat dilihat dari cara seseorang memanfaatkan teknologi dan media digital secara positif dan kreatif. Dalam pandangan Douglas A. J. Belshaw, ada delapan elemen esensial literasi digital. Kultural, yaitu pemahaman tentang berbagai konteks digital yang mungkin kita temui secara online. Kognitif, fokus pada kemampuan kognitif dan kesadaran kritis. Konstruktif mengacu pada pendekatan konten yang lebih partisipatif dan kontributif untuk menciptakan sesuatu yang baru. Komunikasi, kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan sukses di lingkungan digital. Percaya diri, mengacu pada rasa bertanggung jawab dalam melakukan tindakan dalam berinternet. Kreatif adalah tentang melakukan hal baru dengan cara baru. Kritis dalam menyikapi konten yang mereka temui di situs-situs digital. Bertanggung jawab secara sosial dalam mengatasi berbagai masalah secara aktif dan kolaboratif.
  • 9. 3. Literasi Digital untuk Semangat Bhinneka Tunggal Ika PENDIDIKAN PANCASILA Pada akhir tahun 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi melakukan pengembangan peta jalan literasi digital yang memiliki empat pilar. a. Digital skill berkenaan dengan kemampuan individu untuk mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. b. Digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di dalam ruang digital seraya tetap mempertahankan wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebinnekaan. c. Digital ethic adalah kemampuan untuk menyadari, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital atau netiket di dalam kehidupan sehari-hari. d. Digital safety merupakan kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi data pribadi dan menjaga keamanan digital.
  • 10. PENDIDIKAN PANCASILA Etika, Etika Berinternet Netiket dan
  • 11. PENDIDIKAN PANCASILA 01 Etika dan Etiket Di era digital, pengaruh teknologi digital dengan berbagai platform digitalnya cukup masif dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pertumbuhan jaringan internet dan media sosial membuat makin banyak pengguna internet yang ikut ambil bagian dalam diskusi secara online di dunia maya. Dalam diskusi tersebut, tentunya para peserta harus berperilaku etis dan menunjukkan etiket yang baik. Dalam pembicaraan sehari-hari, kata etiket dan etika kerap dipahami memiliki arti yang sama. Menurut Kees Bertens, etika dapat dipahami sebagai nilai-nilai dan norma- norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Sementara itu, etiket adalah aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.
  • 12. PENDIDIKAN PANCASILA 02 Etika Berinternet Di dalam dunia internet, dikenal etika yang biasa disebut cyberethics (etika siber). Menurut Portia Pusey dan William A. Sadera, etika siber merupakan serangkaian pilihan moral yang dibuat oleh individu dalam memanfaatkan teknologi internet dan media digital. Secara umum, etika siber mendorong penerapan perilaku etis yang tepat dan pengakuan atas hak dan tanggung jawab yang terkait dengan lingkungan online dan media digital. Di era komunikasi yang termediasikan oleh teknologi komunikasi, komitmen untuk menaati prinsip-prinsip etika merupakan suatu hal yang amat penting. Etika berinternet mengatur bagaimana individu berlaku sopan dan bertanggung jawab ketika menggunakan internet.
  • 13. PENDIDIKAN PANCASILA 03 Netiket Dalam The SAGE Encyclopedia of Online Education, dikatakan bahwa netiket merupakan seperangkat pedoman dan batasan yang menentukan sikap atau tutur kata tiap peserta saat berinteraksi satu sama lain dalam diskusi online. Seperangkat pedoman tersebut secara khusus berupa norma-norma untuk berkomunikasi dalam diskusi secara online yang bersifat elektronik. Netiket secara umum Netiket yang perlu diperhatikan secara umum, antara lain sebagai berikut. a. Jangan menyalin karya orang lain dan menunjukkannya sebagai milikmu. Ketika kamu menyalin sesuatu dari seseorang, mintalah izin terlebih dahulu dan hargailah hak ciptanya. b. Jangan menyebarkan informasi yang tidak berguna di internet dengan mengirimkan atau menanggapi postingan massal, seperti surat berantai dan rumor. c. Jangan membaca dan membagikan informasi orang lain, seperti id email, foto, dan nomor telepon mereka. d. Bersikap sopan saat berkomunikasi online. Jangan sertakan komentar yang menghina dalam komunikasimu.
  • 14. PENDIDIKAN PANCASILA 03 Netiket Netiket jejaring sosial Netiket yang perlu diperhatikan pada jejaring sosial, antara lain sebagai berikut. a. Di situs web jejaring sosial, informasi pribadi pengguna dapat dilihat oleh semua orang. Jadi, sangat penting untuk ekstra hati- hati saat mengungkapkan informasi pribadi di situs tersebut. b. Tanggapilah permintaan pertemanan dari orang yang kamu kenal. Jangan pernah menanggapi orang tak dikenal karena mereka dapat menyalahgunakan informasi pribadimu. c. Pastikan bahwa informasi pribadimu tidak ditampilkan secara publik. Sesuaikan pengaturan keamananmu sedemikian rupa agar orang yang tak dikenal tidak dapat mengakses profilmu. d. Jangan membagikan atau mengunggah foto orang lain tanpa izin mereka. Netiket email Netiket yang perlu diperhatikan saat mengirim email, antara lain sebagai berikut. a. Mulailah email dengan salam dan akhiri dengan nama dan tanda tanganmu. b. Jangan menulis email dengan huruf besar semua karena pesan yang ditulis dengan huruf besar akan dianggap kasar. Akan timbul seolah-olah kamu sedang meneriaki atau memarahi orang lain. c. Tulislah judul dengan jelas untuk menggambarkan isi email. d. Selalu periksa ejaan dan tata bahasa email yang akan kamu kirim. e. Selalu perhatikan secara saksama isi email yang kamu tulis sebelum mengirimkannya.
  • 16. PENDIDIKAN PANCASILA Dalam pembangunan ekonomi, ekonomi digital mempunyai peranan yang sangat penting. Ekonomi digital merupakan berbagai kegiatan ekonomi yang meliputi pemanfaatan informasi dan pengetahuan digital sebagai faktor kunci produksi, jaringan informasi modern sebagai tempat kegiatan penting, dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang efektif sebagai pendorong penting pertumbuhan produktivitas dan optimalisasi struktur ekonomi Aspek dinamis yang memastikan perkembangan ekonomi digital adalah keterampilan digital. Keterampilan digital dianggap sangat penting bagi semua anggota masyarakat agar mereka dapat menggunakan teknologi digital dengan lebih efisien dan efektif dalam berbagai hubungan sosial di dalam masyarakat.
  • 17. PENDIDIKAN PANCASILA Selain keterampilan digital, literasi digital juga penting. Menurut Anna Leon-Guerrero (2019), literasi digital mengacu pada kemampuan seseorang untuk memanfaatkan sarana dan keterampilan digital secara tepat agar dapat mengidentifikasi, mengelola, mengevaluasi, menganalisis, dan menyintesis sumber digital untuk membangun pengetahuan baru dan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Martin dan Grudziecki (2006), ada tiga tahapan literasi digital. Level III: Digital Transformation (inovasi/kreativitas) Level II: Digital Usage (penerapan secara profesional/disiplin) Level I: Digital Competence (keterampilan, konsep, pendekatan, sikap, dll) Tingkatan Perkembangan Literasi Digital
  • 18. PENDIDIKAN PANCASILA Transformasi digital merupakan prasyarat untuk memulai perjalanan industri 4.0. Industri 4.0 menjanjikan waktu pengiriman yang lebih singkat, produk yang memiliki kualitas yang lebih tinggi, sistem manufaktur yang lebih otomatis dan efisien, produk yang menguntungkan dan cerdas, serta ketangkasan dalam sistem produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang fluktuatif. Dampak yang cukup besar dari Revolusi Industri 4.0 mendorong pemerintah Indonesia untuk menyusun inisiatif Making Indonesia 4.0 sebagai implementasi strategi dan peta jalan industri 4.0 di Indonesia. Ada lima sektor industri yang menjadi fokus utama Making Indonesia 4.0. Kelima sektor industri tersebut adalah sektor industri makanan dan minuman, sektor industri tekstil dan busana, sektor industri otomotif, sektor industri elektronik, serta sektor industri kimia. Implementasi peta jalan industri 4.0 di Indonesia harus berorientasi pada sistem ekonomi Pancasila. Revolusi Industri 4.0 yang sudah terintegrasi dengan sistem ekonomi Pancasila tidak terlepas dari lima sila Pancasila.
  • 19. Menarik minat investasi asing. Peningkatan kualitas SDM. Pembangunan ekosistem inovasi. Insentif untuk investasi teknologi. Harmonisasi aturan dan kebijakan. Perbaikan alur aliran barang dan material. Desain ulang zona industri. Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability). Memberdayakan UMKM. Membangun infrastruktur digital nasional. PENDIDIKAN PANCASILA Sepuluh prioritas nasional dalam inisiatif Making Indonesia 4.0