2. PENDIDIKAN PANCASILA
Bab
6
Literasi Digital dalam
Kebinekaan Bangsa Indonesia
Pesertadidikdiharapkanmampu:
1. menghayatipentingnyamerawatkebinekaanbangsamelaluiliterasidigital;
2. menerapkanetikaberinternet(netiket)ketikamenggunakanteknologidigitaldan
berkomunikasididuniadigital;
3. menunjukkanperananliterasidigitalterhadapkemajuanbangsa;dan
4. memanfaatkanliterasidigitaldalamberbagaiaktivitasyangmenggunakanteknologi
digital.
Tujuan Pembelajaran
3. Sebelum membahas materi bab
ini, coba jawab pertanyaan-
pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan literasi
digital?
2. Bagaimana literasi digital dapat merawat
kebinekaan bangsa?
3. Bagaimana hubungan antara kemajuan
bangsa dengan literasi digital?
4. Apakah yang dimaksud dengan etika
berinternet dan netiket?
5. Bagaimana sikap yang tepat dalam
menggunakan media digital?
PENDIDIKAN PANCASILA
5. PENDIDIKAN PANCASILA
1. Era Masyarakat Digital di Indonesia
Era digital dalam perjalanan sejarah hidup manusia ditandai dengan
pergeseran dari industri tradisional melalui berbagai proses Revolusi Industri
ke ekonomi berbasis komputerisasi informasi yang diawali dengan revolusi
digital. Istilah revolusi digital mengacu pada transformasi dari era teknologi
mekanik dan elektronik analog menjadi era teknologi digital.
Dengan adanya teknologi digital, terbentuk masyarakat
digital yang ditandai dengan kuatnya interaksi sosial dalam
memanfaatkan jaringan internet. Ada beberapa ciri
masyarakat digital, di antaranya sebagai berikut.
1. Pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai bidang
kehidupan.
2. Mempunyai kebutuhan yang tinggi akan informasi.
3. Terjadinya perubahan pola interaksi masyarakat dari
interaksi secara langsung menjadi interaksi tidak
langsung, yakni melalui jejaring sosial.
6. Pengguna internet dapat saling berkomunikasi
dan melakukan pertukaran data dengan cepat
dan murah dari seluruh belahan dunia.
Pengguna internet dapat memperoleh informasi
atau data dengan lebih cepat secara real-time
dan akurat.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Era masyarakat digital di Indonesia dapat dilihat dari pesatnya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Dalam lima tahun terakhir, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia
terlihat berkembang dengan pesat.
Dampak Positif
Membuka potensi terjadinya cybercrime atau
kejahatan dunia maya. Cybercrime merupakan
penyalahgunaan teknologi internet untuk
sebuah tindak kejahatan.
Membuka potensi untuk memperoleh informasi
yang salah dan penggunaan konten ilegal.
Dampak Negatif
1. Era Masyarakat Digital di Indonesia
7. PENDIDIKAN PANCASILA
2. Fenomena-Fenomena yang Dapat Merongrong
Semangat Bhinneka Tunggal Ika
Dengan adanya internet, pertukaran pengetahuan dan informasi menjadi makin cepat. Informasi-
informasi tersebut sangat banyak dan bahkan berlebihan. Kelimpahan informasi dan data tersebut
menyebabkan pengelolaan informasi menjadi lebih sulit. Dari berbagai informasi yang beredar ini,
tidak semua informasi tersebut benar adanya. Ada di antaranya berupa ujaran kebencian (hate
speech) dan hoaks.
Ujaran kebencian dapat dipahami sebagai suatu bentuk ekspresi berupa ucapan, tulisan, dan gambar
yang dibuat seseorang di muka umum untuk tujuan menyebar dan menyulut kebencian yang
mengakibatkan tindak diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, dan/ atau konflik sosial. Selain
ujaran kebencian, hoaks juga dapat menimbulkan konflik sosial. Ada beragam tujuan penyampaian
hoaks. Mulai dari sekadar lelucon dan iseng, sampai pada penipuan, propaganda, provokasi, atau
agitasi.
8. 3. Literasi Digital untuk Semangat Bhinneka Tunggal Ika
PENDIDIKAN PANCASILA
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi konten informasi yang bermuatan negatif dan
tersebar di dunia maya, seperti hoaks dan ujaran kebencian, adalah dengan meningkatkan kemampuan
literasi digital.
Secara sederhana, literasi digital seseorang dapat dilihat dari cara seseorang
memanfaatkan teknologi dan media digital secara positif dan kreatif. Dalam pandangan
Douglas A. J. Belshaw, ada delapan elemen esensial literasi digital.
Kultural, yaitu pemahaman tentang
berbagai konteks digital yang mungkin
kita temui secara online.
Kognitif, fokus pada kemampuan
kognitif dan kesadaran kritis.
Konstruktif mengacu pada pendekatan
konten yang lebih partisipatif dan
kontributif untuk menciptakan sesuatu
yang baru.
Komunikasi, kemampuan berinteraksi
dan berkomunikasi dengan sukses di
lingkungan digital.
Percaya diri, mengacu pada rasa
bertanggung jawab dalam melakukan
tindakan dalam berinternet.
Kreatif adalah tentang melakukan hal
baru dengan cara baru.
Kritis dalam menyikapi konten yang
mereka temui di situs-situs digital.
Bertanggung jawab secara sosial
dalam mengatasi berbagai masalah
secara aktif dan kolaboratif.
9. 3. Literasi Digital untuk Semangat Bhinneka Tunggal Ika
PENDIDIKAN PANCASILA
Pada akhir tahun 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama
dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi melakukan
pengembangan peta jalan literasi digital yang memiliki empat pilar.
a. Digital skill berkenaan dengan kemampuan individu untuk mengetahui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak serta
sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di dalam ruang
digital seraya tetap mempertahankan wawasan kebangsaan, nilai-nilai
Pancasila, dan kebinnekaan.
c. Digital ethic adalah kemampuan untuk menyadari, mempertimbangkan,
dan mengembangkan tata kelola etika digital atau netiket di dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Digital safety merupakan kemampuan masyarakat untuk mengenali,
menerapkan, dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi data pribadi
dan menjaga keamanan digital.
11. PENDIDIKAN PANCASILA
01
Etika dan Etiket
Di era digital, pengaruh teknologi digital dengan berbagai platform digitalnya
cukup masif dalam kehidupan manusia sehari-hari. Pertumbuhan jaringan
internet dan media sosial membuat makin banyak pengguna internet yang ikut
ambil bagian dalam diskusi secara online di dunia maya. Dalam diskusi tersebut,
tentunya para peserta harus berperilaku etis dan menunjukkan etiket yang baik.
Dalam pembicaraan sehari-hari, kata etiket dan etika kerap dipahami memiliki
arti yang sama.
Menurut Kees Bertens, etika dapat dipahami sebagai nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Sementara itu, etiket adalah aturan sopan
santun dan tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.
12. PENDIDIKAN PANCASILA
02
Etika Berinternet
Di dalam dunia internet, dikenal etika yang biasa disebut
cyberethics (etika siber). Menurut Portia Pusey dan William A.
Sadera, etika siber merupakan serangkaian pilihan moral yang
dibuat oleh individu dalam memanfaatkan teknologi internet
dan media digital. Secara umum, etika siber mendorong
penerapan perilaku etis yang tepat dan pengakuan atas hak
dan tanggung jawab yang terkait dengan lingkungan online dan
media digital.
Di era komunikasi yang termediasikan oleh teknologi
komunikasi, komitmen untuk menaati prinsip-prinsip etika
merupakan suatu hal yang amat penting. Etika berinternet
mengatur bagaimana individu berlaku sopan dan bertanggung
jawab ketika menggunakan internet.
13. PENDIDIKAN PANCASILA
03
Netiket
Dalam The SAGE Encyclopedia of Online Education, dikatakan bahwa netiket merupakan
seperangkat pedoman dan batasan yang menentukan sikap atau tutur kata tiap peserta saat
berinteraksi satu sama lain dalam diskusi online. Seperangkat pedoman tersebut secara khusus
berupa norma-norma untuk berkomunikasi dalam diskusi secara online yang bersifat elektronik.
Netiket secara umum
Netiket yang perlu diperhatikan secara umum, antara lain sebagai berikut.
a. Jangan menyalin karya orang lain dan menunjukkannya sebagai milikmu. Ketika kamu menyalin
sesuatu dari seseorang, mintalah izin terlebih dahulu dan hargailah hak ciptanya.
b. Jangan menyebarkan informasi yang tidak berguna di internet dengan mengirimkan atau
menanggapi postingan massal, seperti surat berantai dan rumor.
c. Jangan membaca dan membagikan informasi orang lain, seperti id email, foto, dan nomor
telepon mereka.
d. Bersikap sopan saat berkomunikasi online. Jangan sertakan komentar yang menghina dalam
komunikasimu.
14. PENDIDIKAN PANCASILA
03
Netiket
Netiket jejaring sosial
Netiket yang perlu diperhatikan pada jejaring sosial, antara
lain sebagai berikut.
a. Di situs web jejaring sosial, informasi pribadi pengguna
dapat dilihat oleh semua orang. Jadi, sangat penting
untuk ekstra hati- hati saat mengungkapkan informasi
pribadi di situs tersebut.
b. Tanggapilah permintaan pertemanan dari orang yang
kamu kenal. Jangan pernah menanggapi orang tak
dikenal karena mereka dapat menyalahgunakan
informasi pribadimu.
c. Pastikan bahwa informasi pribadimu tidak ditampilkan
secara publik. Sesuaikan pengaturan keamananmu
sedemikian rupa agar orang yang tak dikenal tidak
dapat mengakses profilmu.
d. Jangan membagikan atau mengunggah foto orang lain
tanpa izin mereka.
Netiket email
Netiket yang perlu diperhatikan saat mengirim email,
antara lain sebagai berikut.
a. Mulailah email dengan salam dan akhiri dengan
nama dan tanda tanganmu.
b. Jangan menulis email dengan huruf besar semua
karena pesan yang ditulis dengan huruf besar akan
dianggap kasar. Akan timbul seolah-olah kamu
sedang meneriaki atau memarahi orang lain.
c. Tulislah judul dengan jelas untuk menggambarkan
isi email.
d. Selalu periksa ejaan dan tata bahasa email yang
akan kamu kirim.
e. Selalu perhatikan secara saksama isi email yang
kamu tulis sebelum mengirimkannya.
16. PENDIDIKAN PANCASILA
Dalam pembangunan ekonomi, ekonomi digital mempunyai peranan yang sangat
penting. Ekonomi digital merupakan berbagai kegiatan ekonomi yang meliputi
pemanfaatan informasi dan pengetahuan digital sebagai faktor kunci produksi, jaringan
informasi modern sebagai tempat kegiatan penting, dan penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) yang efektif sebagai pendorong penting pertumbuhan produktivitas
dan optimalisasi struktur ekonomi
Aspek dinamis yang memastikan perkembangan ekonomi digital adalah
keterampilan digital. Keterampilan digital dianggap sangat penting bagi
semua anggota masyarakat agar mereka dapat menggunakan teknologi
digital dengan lebih efisien dan efektif dalam berbagai hubungan sosial di
dalam masyarakat.
17. PENDIDIKAN PANCASILA
Selain keterampilan digital, literasi digital juga penting. Menurut Anna Leon-Guerrero (2019), literasi
digital mengacu pada kemampuan seseorang untuk memanfaatkan sarana dan keterampilan digital
secara tepat agar dapat mengidentifikasi, mengelola, mengevaluasi, menganalisis, dan menyintesis
sumber digital untuk membangun pengetahuan baru dan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Menurut Martin dan Grudziecki (2006), ada tiga tahapan literasi digital.
Level III: Digital Transformation (inovasi/kreativitas)
Level II: Digital Usage (penerapan secara profesional/disiplin)
Level I: Digital Competence (keterampilan, konsep, pendekatan, sikap, dll)
Tingkatan Perkembangan Literasi Digital
18. PENDIDIKAN PANCASILA
Transformasi digital merupakan prasyarat untuk memulai perjalanan industri 4.0. Industri 4.0
menjanjikan waktu pengiriman yang lebih singkat, produk yang memiliki kualitas yang lebih tinggi,
sistem manufaktur yang lebih otomatis dan efisien, produk yang menguntungkan dan cerdas, serta
ketangkasan dalam sistem produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang fluktuatif. Dampak
yang cukup besar dari Revolusi Industri 4.0 mendorong pemerintah Indonesia untuk menyusun
inisiatif Making Indonesia 4.0 sebagai implementasi strategi dan peta jalan industri 4.0 di
Indonesia.
Ada lima sektor industri yang menjadi fokus utama Making Indonesia 4.0. Kelima sektor industri
tersebut adalah sektor industri makanan dan minuman, sektor industri tekstil dan busana, sektor
industri otomotif, sektor industri elektronik, serta sektor industri kimia. Implementasi peta jalan
industri 4.0 di Indonesia harus berorientasi pada sistem ekonomi Pancasila. Revolusi Industri 4.0
yang sudah terintegrasi dengan sistem ekonomi Pancasila tidak terlepas dari lima sila Pancasila.
19. Menarik minat investasi asing.
Peningkatan kualitas SDM.
Pembangunan ekosistem inovasi.
Insentif untuk investasi teknologi.
Harmonisasi aturan dan kebijakan.
Perbaikan alur aliran barang dan
material.
Desain ulang zona industri.
Mengakomodasi standar-standar
keberlanjutan (sustainability).
Memberdayakan UMKM.
Membangun infrastruktur digital
nasional.
PENDIDIKAN PANCASILA
Sepuluh prioritas nasional dalam inisiatif Making Indonesia 4.0