KONFLIK KOMUNIKASI PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Novalinda , Novalia Agung Wardjito Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr .Moestopo ( Beragama)
Email : Novalindalinda122@gmail.Com
ABSTRAK - Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Sedangkan arti dari komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi merupakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian tersebut mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menyeleseikan sebuah konflik atau masalah tersebut konflik komunikasi pada kegiatan belajar mengajar bagaimana cara untuk mengatasi konflik atau masalah tersebut, dengan observasi agar konflik tersebut agar tidak terulang lagi terjadinya dalam peroses belajar mengajar. Metode yang saya gunakan adalah metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian yang sudah saya lakukan ini dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan antra antropologi, komunikasi, dan kebudayaan. Komunikasi dapat terjadi jika ada interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang sama dan terdapat pesan yang disampaikan . antropologi adalah bidang studi ilmu yang membahas mengenai ras manusia, masyarakat, struktur, perkembangan fisik, dan budayanya.kebudayaan adalah merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan tingkah laku yang dipelajari dan dimiliki oleh semua.
PENDAHULUAN
Pengertian komunikasi menurut para ahli Berikut definisi komunikasi menurut para ahli, yaitu: Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam buku Communication Network: Toward a New Paradigm for Research (1981) menyebutkan komunikasi ialah proses di mana dua orang atau lebih membentuk ata melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Shannon dan Weaver C. Shannon dan W. Weaver dalam buku The Mathematical Theory of Communication (1949), komunikasi yakni bentuk interaksi manusia yang saling memengaruhi satu sama lain secara sengaja dan tidak sengaja. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam buku Human Behavior: An Inventory of Scientific Finding (1964) menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses transmisi informasi, gagasa, emosi, keterampilan, dan lainlain melaui penggunaan kata, angka, simbol, gambar, dan lain sebagainya. Baca juga: Komunikasi Kantor: Definisi, Bentuk, dan Ruang Lingkup Carl I. Holand Carl I. Holand dalam bukunya Social Communication (1948) menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses di mana individ
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
KONFLIK YANG DI TIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN CARA BELAJAR MENGAJARKAN (2)-1.docx
1. KONFLIK KOMUNIKASI PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Novalinda , Novalia Agung Wardjito Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr .Moestopo ( Beragama)
Email : Novalindalinda122@gmail.Com
ABSTRAK - Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan
orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang
dikenal di Eropa. Sedangkan arti dari komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi merupakan suatu
aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak
lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian tersebut
mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menyeleseikan sebuah konflik atau
masalah tersebut konflik komunikasi pada kegiatan belajar mengajar bagaimana cara untuk
mengatasi konflik atau masalah tersebut, dengan observasi agar konflik tersebut agar tidak
terulang lagi terjadinya dalam peroses belajar mengajar. Metode yang saya gunakan adalah
metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian yang sudah saya lakukan ini dapat
di simpulkan bahwa adanya hubungan antra antropologi, komunikasi, dan kebudayaan.
Komunikasi dapat terjadi jika ada interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang sama dan
terdapat pesan yang disampaikan . antropologi adalah bidang studi ilmu yang membahas
mengenai ras manusia, masyarakat, struktur, perkembangan fisik, dan budayanya.kebudayaan
adalah merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, berupa norma-norma, nilai-nilai,
kepercayaan dan tingkah laku yang dipelajari dan dimiliki oleh semua.
PENDAHULUAN
Pengertian komunikasi menurut para ahli Berikut definisi komunikasi menurut para ahli,
yaitu: Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam
buku Communication Network: Toward a New Paradigm for Research (1981) menyebutkan
komunikasi ialah proses di mana dua orang atau lebih membentuk ata melakukan pertukaran
informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.
Shannon dan Weaver C. Shannon dan W. Weaver dalam buku The Mathematical Theory of
Communication (1949), komunikasi yakni bentuk interaksi manusia yang saling memengaruhi
satu sama lain secara sengaja dan tidak sengaja. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner Bernard
Berelson dan Gary A. Steiner dalam buku Human Behavior: An Inventory of Scientific Finding
2. (1964) menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses transmisi informasi, gagasa, emosi,
keterampilan, dan lainlain melaui penggunaan kata, angka, simbol, gambar, dan lain sebagainya.
Baca juga: Komunikasi Kantor: Definisi, Bentuk, dan Ruang Lingkup Carl I. Holand Carl I.
Holand dalam bukunya Social Communication (1948) menyebutkan bahwa komunikasi adalah
proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.
Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap
dimensi kemanusiaannya(KOMPAS, 2021)
Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan Antropologi dari disiplin ilmu
kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar manusia.
Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode
Antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang
merupakan masyarakat tunggal.Menurut Koentjaraningrat Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik
masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.Ruang Lingkup Ilmu Antropologi Antropologi
adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku,
keanekaragaman dan lain sebagainya, objek kajian Antropologi adalah manusia didalam
masyarakat suku bangsa kebudayaan dan perilakunya.
Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam
masyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu
sendiri. Konflik hahekatnya dimulai dari pikiran. Pikiran tentang eksistensi diri sendiri maupun
dalam konteks ada bersama orang lain atau kelompok. Dalam diri manusia secara pribadi selalu
terjadi konflik ketika kita harus mengambil keputusan atau melakukan pilihan tertentu. Konflik
yang terjadi dalam diri secara pribadi ditandai dengan kegelisahan atau rasa tidak nyaman ketika
harus melakukan sebuah keputusan, sekalipun tidak terkait dengan pihak lain(ADE, 2014)
Dalam cara pandang ilmu sosial, konflik selalu mengandung dua pemaknaan, yaitu sebagai
sebuah gejala sosial dan sebagai sebuah paradigma. Sebagai sebuah gejala sosial, konflik
dijadikan indikator untuk memahami dinamika yang terjadi atau sedang berlangsung dalam suatu
kelompok masyarakat. Ada dua kontribusi konflik terhadap dinamika kehidupan masyarakat: (1)
Konflik berfungsi memelihara kondisi harmoniequilibrium dalam dinamika kehidupan
masyarakat. (2) Konflik selalu dilihat fungsinya sebagai instrumen untuk melahirkan perubahan,
termasuk perubahan bersifat revolusioner. Karenanya dalam masyarakat yang tidak pernah
mengalami konflik, justru dipertanyakan dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat tersebut.
“conflict” dan “dispute” yang keduanya mengandung pengertian tentang adanya perbedaan
kepentingan di antara kedua belah pihak atau lebih, tetapi keduanya dapat dibedakan. Conflict
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yakni “konflik”, sedangkan Dispute dapat
diterjemahkan dengan arti sengketa. Konflik adalah sebuah situasi dimana dua pihak atau lebih
dihadapkan pada perbedaan kepentingan, tidak dapat berkembang dari sebuah sengketa apabila
pihak yang merasa dirugikan hanya memendam perasaan tidak puas atau keperihatinannya.
3. Konflik juga sering diidentikkan dengan suasana krisis, dalam istilah Cina “krisis’ (wei chi)
mengandung arti bahaya dan peluang. Dua kata kunci penting yang berkaitan dengan batasan
konflik: Disagreement (ketidaksetujuan) dan incompatible (bertentangan/tidak cocok
dengan/sulit didamaikan).
Dalam cara pandang ilmu sosial, konflik selalu mengandung dua pemaknaan, yaitu
sebagai sebuah gejala sosial dan sebagai sebuah paradigma. Sebagai sebuah gejala sosial, konflik
dijadikan indikator untuk memahami dinamika yang terjadi atau sedang berlangsung dalam suatu
kelompok masyarakat. Ada dua kontribusi konflik terhadap dinamika kehidupan masyarakat: (1)
Konflik berfungsi memelihara kondisi harmoniequilibrium dalam dinamika kehidupan
masyarakat. (2) Konflik selalu dilihat fungsinya sebagai instrumen untuk melahirkan perubahan,
termasuk perubahan bersifat revolusioner. Karenanya dalam masyarakat yang tidak pernah
mengalami konflik, justru dipertanyakan dinamika sosial yang terjadi dalam masyarakat tersebut.
Wawancara sering dilakukan oleh jurnalis, reporter atau pencari berita kepada orang-orang
yang terlibat pada suatu peristiwa, bisa tokoh publik, pejabat, ahli atau saksi mata.Untuk lebih
memahami apa itu wawancara, kamu bisa menyimak penjelasan pengertian, bentuk, jenis, tujuan,
fungsi, serta tips melakukan tanya jawab yang baik.(ALFI, 2021).
Karena di jaman yang sekarang ini banyak anakanak yang jarang mau belajar melainkan
malas untuk belajar maka dari itulah saya dan mama membantu adik saya agar mau belajar dan
bisa di bimbing dengan baik. banyak cara cara belajar dengan baik dan benar tetapi orang tua
saya mengajarkannya dengan didikan yang sangat begitu keras agar adik saya pun bisa menyerap
pelajaran yang sedang iya pelajari banyak juga di zaman yang sekarang ini orang tuanya
tidakemperhatikan cara belajar anaknya dengan baik dan benar maka dari khasus ini lah saya
bisa melihat orang tua saya mengajarkan adik saya dengan penis rasa sabar dan ikhlas untuk
membimbing adik saya.
Dengan bimbingan orang tua saya yang keras ini bukan berarti keras dalam fisik
melainkan keras dengan tegas bagaimana pun juga pengajaran tata cara dalam belajar memang
berbeda- beda dengan begitu lah orang tua yang mengajarkan anaknya.apa yang sudah di
terapkan pada orang tua dan anknya pasti dengan bimbingan penuh dengan rasa yang sangat baik
,mungkin orang tua saya dulunya di ajarkan tata cara belajar dengan baik dan benar sekarang
orang tua saya menurunkan mengajarkan anaknya dengan tata cara yang seperti dulu. Dengan
suasana yang sudah di bangun oleh orang tua saya untuk mengajarkan ke pada anak-anaknya
supaya lebih rajin dan bersungguh-sungguh untuk belajar dan bisa menjadikan manfaat bagi
orang banyak di sekitarnya dan bagaimana pun itu akan menjadi suatu keturunan dalam tata
belajar.
Observasi adalah memperhatikan atau melihat. Bila dijabarkan, observasi adalah aktivitas
yang dilakukan untuk mengamati secara langsung suatu objek tertentu dengan tujuan
memperoleh sejumlah data dan informasi terkait objek tersebut.Akan tetapi, jika berdasarkan
4. beberapa ahli, pengertian observasi sangatlah kompleks. Misalkan saja menurut Patton, ia
menjelaskan bahwa observasi adalah suatu metode yang bersifat akurat dan spesifik guna
mengumpulkan data dan mencari informasi terkait segala kegiatan objek penelitian.
Sementara, Larry Christensen mengartikan observasi sebagai suatu cara untuk memperoleh
informasi penting terkait seseorang. Sebab, apa yang dikatakan belum tentu sama persis dengan
yang dikerjakan.Lalu, ada pula Margono, ia menyebutkan bahwa pengertian observasi adalah
suatu teknik untuk melihat atau mengamati berbagai perubahan fenomena sosial yang terus
tumbuh dan berkembang.
METODE
Berdasarkan riset yang telah saya lakukan mengenai topik etnosentrisme, saya memiliki tiga
informan. Informan pertama itu ada Bu Susan ( nama samaran ) dengan usia 42 tahun serta
gender yang dimiliki adalah wanita. Informan kedua itu ada Tasya ( nama samaran ) dengan usia
20 serta gender yang dimiliki adalah wanita. Informan ketiga itu ada Renaldi ( nama samaran )
dengan usia 15 tahun serta gender yang dimiliki adalah pria. Dari riset ini,jenis metode yang saya
gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Kemudian metode penelitian kualitatif yang terbagi
menjadi dua bagian yaitu wawancara dan observasi. Dari wawancara metode wawancara tersebut
saya memberikan beberapa pertanyaan yaitu:
Pertanyaan tersebut yaitu:
Apa yang menyebabkan konflik itu terjadi?
Bagaimana cara mengatasi konflik tersebut agar tidak terulang lagi?
Faktor apa yang menjadi penyebab dari konflik tersebut?
Kemudian, untuk metode penelitian yang saya gunakan selanjutnya adalah metode penelitian
observasi . Dalam menggunakan metode penelitian ini saya mengamati konflik yang terjadi antra
tiga informan yaitu Bu Susan,Tasya,dan Renaldi. Saya dengan informan tersebut berada pada
tahap yang berbedabeda,maka dari itu lah saya bisa dapat menyimpulkan bahwa mengenai
konflik tersebut terus berlanjut atau turun- menurun. Namun,sayangnya konflik etnosentrisme
yang terjadi pada ketiga yang memiliki ciri khas cara belajar masing-masing . Di karenakan Bu
Susan,Tasya,dan Renaldi meras bahwa masing- masing memiliki cara kemampuan untuk belajar
dengan sangat baik. Walaupun dari setiap orang yang memiliki ciri khas cara belajar yang
berbeda- beda dan memiliki cara kemampuan masing- masing, tetapi sangatlah berguna pada
kemudian hari menjadikan manfaat bagi orang lain dan cara belajar itulah akan menjadi
keturunan pada akhirnya.
5. ANALISIS PEMBAHASAN
1. Teori komunikasi yang di gunakan
Teori Belajar Behavioristik Gage dan Berliner adalah dua orang yang membuat teori
belajar behavioristik. Teori ini berisi tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena
pengalaman belajar. Dalam perkembangannya, teori ini menjadi aliran psikologi belajar yang
memiliki pengaruh terhadap tujuan peningkatan teori belajar dan praktik dalam dunia pendidikan
dan pembelajaran. Belajar itu sendiri merupakan interaksi antara stimulus dan respon. Menurut
teori behavioristik, dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah seseorang akan
dianggap telah belajar ketika sudah menunjukkan perubahan perilaku. Dari teori ini juga, belajar
dapat diartikan sebagai stimulus dan respon. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak
dapat diamati dan diukur. Hal yang terpenting dan perlu diperhatikan adalah perilaku dari
stimulus dan respon. Maksudnya apa yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh
murid (respon) harus diperhatikan dan diukur. Hal itu dilakukan karena pengukuran stimulus dan
respon merupakan hal yang penting agar dapat mengetahui apakah murid mengalami perubahan
tingkah laku atau tidak. Pada penerapannya atau proses belajar mengajar, teori belajar
behavioristik sangat tergantung dari beberapa aspek, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik
murid, materi pelajaran, media pembelajaran, dan fasilitas pembelajaran. Teori Belajar Kognitif
Seorang psikolog asal Swiss yaitu Jean Piaget mengembangkan teori kognitif. Berkat teori dari
Piaget terlahir perkembangan psikologi yang berpengaruh terhadap perkembangan konsep
kecerdasan. Teori kognitif berbicara tentang manusia membangun kemampuan kognitifnya
dengan motivasi yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap lingkungannya. Inti dari konsep teori
ini adalah bagaimana munculnya dan diperolehnya schemata (skema atau rencana manusia
dalam mempersepsikan lingkungannya) dalam tahapan-tahapan perkembangan manusia atau saat
seseorang mendapatkan cara baru dalam memaknai informasi secara mental.
Berdasarkan teori belajar kognitif, belajar merupakan proses perubahan persepsi dan
pemahaman. Dengan kata lain, belajar itu tidak harus berbicara tentang perubahan tingkah laku
atau sikap yang bisa diamati. Setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda
dan tertata rapi dalam bentuk struktur kognitif. Pengalaman dan pengetahuan inilah yang
membuat proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik. Teori ini dikatakan dapat berjalan
dengan baik ketika materi pelajaran yang baru bisa beradaptasi dengan struktur kognitif atau
kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Arti belajar dalam teori kognitif yaitu proses perseptual
atau bisa dikatakan seperti perilaku seseorang dapat ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya
dalam melihat situasi yang berhubungan dengan tujuan proses belajar mengajar. Teori ini
mempercayai bahwa belajar itu dihasilkan dari proses persepsi kemudian membentuk hubungan
antara pengalaman yang baru dan pengalaman yang sudah tersimpan di dalam dirinya.
6. Proses belajar mengajar dengan teori kognitif tidak hanya beroperasi dengan terpatah-patah
atau terpisah-pisah, tetapi melalui proses yang mengalir dan menyeluruh. Hal yang ditekankan
pada teori belajar kognitif adalah proses dari belajar bukan hasil belajar. Baca juga: Cara Ini Bisa
Bikin Mahasiswa Lebih Mudah Mengingat Materi Kuliah.
Teori Belajar Humanistik Teori belajar ini lebih cenderung melihat perkembangan
pengetahuan dari sisi kepribadian manusia. Hal ini karena humanistik itu sendiri merupakan ilmu
yang melihat segala sesuatu dari sisi kepribadian manusia. Teori belajar humanistik juga
bertujuan membangun kepribadian murid dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Hal
ini bisa disebut dengan para pendidik atau guru yang mengajar dan mendidik menggunakan
pendekatan humanistik. Guru atau pendidik dengan aliran humanistik akan mengutamakan hasil
pengajaran berupa kemampuan positif yang dimiliki murid. Kemampuan positif akan
membangun atau mengembangkan emosi positif pada murid. Teori belajar humanistik berbeda
dengan teori belajar behavioristik. Teori belajar humanistik lebih mengutamakan melihat tingkah
laku manusia sebagai campuran antara motivasi yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sedangkan
teori belajar behavioristik hanya melihat motivasi manusia sebagai sebuah usaha untuk
memenuhi fisiologis manusia. Teori belajar humanistik lebih menekankan pada pembentukan
kepribadian, perubahan sikap, menganalisis fenomena sosial, dan hati nurani yang diterapkan
melalui materi-materi pelajaran. Dalam teori ini guru atau pendidik sangat berperan sebagai
fasilitator. Teori Belajar Konstruktivisme Terakhir, ada teori konstruktivisme. Berdasarkan
asalnya, teori ini sebenarnya bukan bagian dari teori pendidikan, tapi dari ilmu filsafat terutama
filsafat ilmu. Dalam ilmu filsafat ilmu, hal yang dibahas atau dijelaskan dalam teori ini adalah
bagaimana proses terbentuknya pengetahuan manusia.
Menurut teori konstruktivisme, pembentukan pengetahuan yang terjadi pada manusia
berasal dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewatinya. Teori ini terus berkembang seiring
dengan berjalannya waktu. Dalam perkembangannya, teori ini menerima pengaruh dari ilmu
psikologi, khususnya psikologi kognitif Piaget yang di mana kognitif Piaget sangat berkorelasi
dengan psikologis manusia untuk mendapatkan pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dilakukan murid atau peserta didik dalam membangun pengetahuan.
Konstruksi berarti membangun. Jadi teori belajar konstruktivisme suatu usaha yang dilakukan
untuk membangun tata hidup yang berbudaya modern. Teori belajar ini berlandaskan
pembelajaran kontekstual. Dengan kata lain, manusia membangun pengetahuan sedikit demi
sedikit yang hasilnya disebarkan melalui konteks yang terbatas dan dalam waktu yang
direncanakan. Teori ini menekankan seseorang yang belajar memiliki tujuan untuk menemukan
bakatnya, menambah pengetahuan atau teknologi, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk
mengembangkan dirinya
Pengalaman demi pengalaman yang telah dilewati manusia maka akan memiliki hidup
yang lebih dinamis dan pengetahuan akan bertambah. Dalam konteks belajar mengajar, teori
belajar konstruktivisme membebaskan pembelajar untuk membimbing sendiri pengetahuan yang
dimiliki berdasarkan pengalaman. (KEVINO, 2021)
7. Apa yang menyebabkan konflik itu terjadi?
Yang menyebabkan konflik itu terjadi adalah dengan cara mengajarkan belajar yang berbeda
beda dan metode-metode yang yanng berbeda di setiap orang lain. Cara orang tua yang
mengajarkan anaknya belajar dengan kemampuan dan pemaham masing masing.
Bagaimana cara mengatasi konflik tersebut agar tidak terulang lagi?
Cara mengatasinya yaitu dengan memahami kareakter atau masalah pada anak tersebut, menjadi
pendengar yang baik,melakukan sebuah diskusi, fokus untuk menyelesaikan permasalah atau
pembelajaran yang sedang di pelajari.
Faktor apa yang menjadi penyebab dari konflik tersebut?
Faktornya yaitu perbedaan kepribadian dan keyakinan antar individu memiliki perbedaan
kebudayaan dalan tata cara dalam mengajar, perbedaan ideologisnya(SMA, 2021)
KESIMPULAN
Dari penelitian yang sudah saya lakukan sudah dapat disimpulkan bahwa adanyan hubungan
antara antropologi,komunikasi,dan kebudayaan. komunikasi adalah sebuah bagian penting yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi merupakan
suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak
lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Antropologi adalah bidang studi
ilmu yang membahas mengenai ras manusia, masyarakat, struktur, perkembangan fisik, dan
budayanya Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, berupa norma-norma,
nilai-nilai, kepercayaan dan tingkah laku yang dipelajari dan dimiliki oleh semua
Khasus yang sudah saya angkat dalam penelitian tersebut ini merupakan khasus yang sering
terjadi di antara orang tua dengan anak atau pun guru dengan muridnya ada beberapa faktor yang
menjadikan penyebab dari konflik tersebut yitu cara cara belajar mengajar yang sitiap orang
berbeda – beda, harus mengerti karakter dari anak tersebut,. Dengan adanya penelitian ini , di
harapkan orang tua dengan anak maupun guru dengan murid bisa saling memahami karakter dan
cara belajar mengajar dengan baik agar tidak terjadinya konflik lagi yang sama kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ade Helmi Kalapati (2014), Antropologi Dalam Ilmu Komunikasi.Di akses dari,
https://www.kompasiana.com/riskypradikta/55295dd8f17e61e1668b4579/hubungankomunikasi-
dengan-antropologi.
8. Kompas.kom (2021), komunikasi Menurut Para Ahli.Di akses dari,
https://www.kompasiana.com/riskypradikta/55295dd8f17e61e1668b4579/hubungankomunikasi-
dengan-antropologi.
Kata Data (2022),Pengertian Dari Budaya Dan Menurut Para Ahli.Di akses dari,
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61e128ff924cd/budaya-adalah-cara-hidup-
beginipenjelasannya.
Humaira Aliya (2022,Pengertia Dari Miskomunikasi. Di akses dari
https://glints.com/id/lowongan/miskomunikasi-miscommunication-adalah/#.ZB7a1xXP3IU.
Imenetwork.org (2018),Memagari Konflik Dan Menurut para Ahli.Di akses dari,
https://imenetwork.org/mediasi/memahami-konflik/.
Alfi Yuda (2021), Pengertian Wawancara dengan baik. Di akses dari,
https://www.bola.com/ragam/read/4506307/pengertian-bentuk-jenis-tujuan-fungsi-dan-
tipsmelakukan-wawancara-yang-baik.
Kevino Dwi Velrahga ( 2021)Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/447472/kenali-4-
macam-teori-belajar-yang-bisa-diterapkan .
SMA Dwiwarna (2021) https://www.smadwiwarna.sch.id/cara-mengatasi-kesulitan-belajar/.