SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Pyrrophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara:
Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki panser, maka
selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara protoplas membelah membujur, lalu
keluarlah dua sel telanjang yang dapat mengembara yang kemudian masing – masing
membuat panser lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding
mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang telanjang
Sexual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat mengadakan
perkawinan dengan isogamet dari individu lain
Sumber: http://alvyanto.blogspot.com/2009/02/divisi-pyrrophyta.html#ixzz2jIDTVxyp
REPRODUKSI ALGA
Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara
aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi
secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami.
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya
terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk
filamen umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya
koloni menjadi beberapa bagian.
Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui
pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan
dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap
zoospora merupakan calon individu baru.
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh
menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.
1. Isogami
Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat
bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka
disebut zigospora.
2. Oogami
Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau
telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat
bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut
oospora.
KLASIFIKASI ALGA
Alga yang bersifat bentik (hidup di dasar perairan) digolongkan menjadi :
a. epilitik (hidup di atas batu)
b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. epipitik (melekat pada tanaman)
d. epizoik (melekat pada hewan).
Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :
 alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
 alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air
akibat pasang surut .
 alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air
 alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
Berdasarkan pigmen penyusunnya, dibedakan menjadi :
- Bacillariophyta ( Diatom)
- Chrysophyta (Alga pirang)
- Phaeophyta (Alga coklat)
- Rhodophyta (Alga merah)
- Chlorophyta (Alga Hijau)
Berdasarkan struktur tubuh, yaitu :
- Uniseluler : Euglenophyta, Dinoflagellata, Bacillariophyta, Chlorophyta,
Chrysophyta.
- Multiselluler : Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rodophyta.
G. Peranan Pyrrophyta
Pertumbuhan yang cepat dari plankton dinoflagelata mungkin akan menghasilkan warna coklat
atau merah perubahan wama air disebut red tides. Red tides biasanya terjadi pada air pesisir
pantai dan muara. Beberapa dinoflagelata menghasilkan red tides adalah luminescent Spesics
lain mungkin mengandung racun yang dapat dilepaskan kedalam air atau terakumulasi dalam
rantai makanan. Dalam beberapa kasus, racun dapat menyebabkan kematian ikan atau
menyeliabkan keracunan manusia yang makan makanan yang terkontaminasi oleh moluska atau
ikan.

More Related Content

Similar to Pyrrophyta_memiliki_2_cara_perkembangbiakan.docx

Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )
Agip_mumun
 
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Rachmah Safitri
 
Protista alga + fungi
Protista alga + fungiProtista alga + fungi
Protista alga + fungi
Alya Fauzia
 

Similar to Pyrrophyta_memiliki_2_cara_perkembangbiakan.docx (20)

Ppt protista
Ppt protistaPpt protista
Ppt protista
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
 
Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
Cara perkembangbiakan hewan " DEO"
 
Protista alga + fungi
Protista alga + fungiProtista alga + fungi
Protista alga + fungi
 
Protista mirip
Protista miripProtista mirip
Protista mirip
 
Protista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas XProtista Materi SMA kelas X
Protista Materi SMA kelas X
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
Raindrop1
Raindrop1Raindrop1
Raindrop1
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Protisa mirip hewan
Protisa mirip hewanProtisa mirip hewan
Protisa mirip hewan
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
 
echinodermata
echinodermataechinodermata
echinodermata
 
Protista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
Protista Mirip Hewan dan Mirip JamurProtista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
Protista Mirip Hewan dan Mirip Jamur
 

More from MarfaNis (9)

BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptxBAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
BAB 05 PEMBELAHAN SEL.pptx
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
 
Memahami dan menginterpretasi teks ulasan film.pptx
Memahami dan menginterpretasi teks ulasan film.pptxMemahami dan menginterpretasi teks ulasan film.pptx
Memahami dan menginterpretasi teks ulasan film.pptx
 
vektor 1.pptx
vektor 1.pptxvektor 1.pptx
vektor 1.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
PP BIOLOGI.pptx
PP BIOLOGI.pptxPP BIOLOGI.pptx
PP BIOLOGI.pptx
 
EUGLENOPHYTA.docx
EUGLENOPHYTA.docxEUGLENOPHYTA.docx
EUGLENOPHYTA.docx
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
 
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
7. KEANEKARAGAMAN HAYATI.ppt
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Pyrrophyta_memiliki_2_cara_perkembangbiakan.docx

  • 1. Pyrrophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara: Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki panser, maka selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara protoplas membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang yang dapat mengembara yang kemudian masing – masing membuat panser lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang telanjang Sexual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain Sumber: http://alvyanto.blogspot.com/2009/02/divisi-pyrrophyta.html#ixzz2jIDTVxyp REPRODUKSI ALGA Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami. a. Reproduksi Aseksual Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa bagian. Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon individu baru. b. Reproduksi Seksual Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami. 1. Isogami Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora. 2. Oogami Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut oospora.
  • 2. KLASIFIKASI ALGA Alga yang bersifat bentik (hidup di dasar perairan) digolongkan menjadi : a. epilitik (hidup di atas batu) b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir) c. epipitik (melekat pada tanaman) d. epizoik (melekat pada hewan). Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :  alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan  alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air akibat pasang surut .  alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air  alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah. Berdasarkan pigmen penyusunnya, dibedakan menjadi : - Bacillariophyta ( Diatom) - Chrysophyta (Alga pirang) - Phaeophyta (Alga coklat) - Rhodophyta (Alga merah) - Chlorophyta (Alga Hijau) Berdasarkan struktur tubuh, yaitu : - Uniseluler : Euglenophyta, Dinoflagellata, Bacillariophyta, Chlorophyta, Chrysophyta. - Multiselluler : Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rodophyta. G. Peranan Pyrrophyta Pertumbuhan yang cepat dari plankton dinoflagelata mungkin akan menghasilkan warna coklat atau merah perubahan wama air disebut red tides. Red tides biasanya terjadi pada air pesisir pantai dan muara. Beberapa dinoflagelata menghasilkan red tides adalah luminescent Spesics lain mungkin mengandung racun yang dapat dilepaskan kedalam air atau terakumulasi dalam rantai makanan. Dalam beberapa kasus, racun dapat menyebabkan kematian ikan atau menyeliabkan keracunan manusia yang makan makanan yang terkontaminasi oleh moluska atau ikan.