SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
ROS
Department of Biochemistry
Malahayati University
Terminologi
• ROS Reactive Oxygen Species
• Adalah istilah yang sering digunakan
oleh para ilmuwan untuk
mengistilahkan oksigen radikal dan
juga oksigen non radikal .
• Sebagian ada yang menyebutkan
oxygen-derived species.
• Istilah yang lebih populer Oksidan
• Oksidan, yang sebagian besar merupakan
radikal bebas, kiranya makin penting untuk
diteliti karena makin banyak penyakit atau
kelainan yang disebabkan oleh
kehadirannya.
• Namun tanpa kehadirannyapun dapat
menimbulkan kelainan, seperti yang kita
lihat pada lekosit yang tidak berdaya
terhadap masuknya mikroba karena tidak
mampu membendung oksidan ini.
• Senyawa-senyawa maupun reaksi-
reaksi kimia yang cenderung
menghasilkan spesies oksigen reaktif
(spesies oksigen yang potensial
toksik) disebut pro-oksidan
Pendahuluan
• Radikal bebas atom atau molekul yang
memiliki satu atau lebih elektron yang tidak
berpasangan sehingga molekul tersebut
menjadi tidak stabil dan selalu berusaha
mengambil elektron dari molekul atau sel
lain.
• Kecenderungan mendapat elektron dari
substansi lain radikal bebas sangat
reaktif.
• Tidak semua oksigen reaktif merupakan
radikal bebas, misalnya H2O2
• Secara umum, radikal bebas dapat
terbentuk melalui salah satu cara
sebagai berikut:
– melalui absorpsi radiasi (ionisasi, uv,
radiasi sinar tampak, radiasi panas), atau
– melalui reaksi redoks, dengan
mekanisme reaksi fisi ikatan homolitik
– pemindahan elektron
• Pengaruh radiasi ionisasi terhadap
materi biologik akan menghasilkan
bermacam-macam radikal bebas yang
kompleks, terutama radikal hidrogen
(H.), hidroksil (OH.), dan elektron,
yang siap berinteraksi dengan
biomolekul-biomolekul lain yang
berdekatan.
• Energi panas juga dapat menghasilkan
radikal bebas. Secara umum, suhu
tinggi dibutuhkan untuk memecahkan
ikatan kovalen,
• Senyawa-senyawa demikian sebagian
besar merupakan pencetus (initiator)
reaksi pembentukan radikal bebas.
• Zat-zat organik ataupun xenobiotik
yang terpapar suhu tinggi, misalnya
polutan, sampah organik yang dibakar,
rokok yang terbakar, menghasilkan
campuran berbagai radikal bebas yang
kompleks.
• Asap rokok, polusi, NO2
dan Ozon (O3)
merupakan contoh
oksidan eksternal yang
masuk ke dalam tubuh
melalui inhalasi.
• Setiap hembusan asap rokok
sigaret mengandung 1014
radikal bebas dan 800 ppm
Nitrogen Oksida (NO2) yang
dapat bereaksi dengan
peroksida sel radang
membentuk oksiradikal lain
yang sangat kuat
Oksigen radikal
• Superoksid (O2.-)
• Hydroxyl(OH*)
• Peroksil
• Alkoxyl
• Hydroperoksil
Oksigen non radikal
• Hidrogen peroxida (H2O2)
• Hipochlorous acid
• Ozone (O3)
• Single oksigen
• Peroksinitrit
• Radikal bebas dapat dihasilkan dari
hasil metabolisme tubuh dan faktor
eksternal seperti asap rokok, hasil
penyinaran ultra violet, zat kimiawi
dalam makanan dan polutan lain.
• Penyakit yang disebabkan oleh radikal
bebas bersifat kronis,
• Contoh penyakit yang sering
dihubungkan dengan radikal bebas
adalah serangan jantung dan kanker.
Radikal bebas
Jenis oksigen reaktif dapat
memulai suatu penyakit
• Radikal bebas yang mengambil
elektron dari sel tubuh manusia 
perubahan struktur DNA  sel-sel
mutan.
• Bila perubahan DNA ini terjadi
bertahun-tahun,  kanker.
Mekanisme
• Oksigen direduksi menjadi air oleh
enzim sitokrom oksidase, maka ada
empat elektron yang didapat
• Masing masing molekul sangat reaktif
dan dapat merusak jaringan.
• Molekul tersebut: radikal bebas
superoksida, hidrogen peroksida, dan
radikal bebas hidroksil.
• Radikal bebas hidroksil sangat rekatif
meskipun masa hidupnya singkat.
• Contoh lain: enzim xantin oksidase
yang akan menghasilkan superoksid
(selama cidera organ yang iskemik)
• Sel netrofil yang terangsang akan
menghasilkan superoksid sebagai
salah satu mekanisme menghancurkan
bakteri.
• Superoksid juga bisa dihasilkan oleh
metabolisme xenobiotik oleh sitokrom
P 450.
• Karena amat reaktif, molekul ini
bekerja insitu sangat dekat dengan
tempatnya diproduksi.
• Seluruh stuktur sel sangat rentan,
termasuk membran, protein stuktural,
enzim dan asam nukleat yang dapat
menyebabkan mutasi dan kematian sel
• Zat-zat yang dapat bereaksi dengan
DNA, sangat potensial bersifat
karsinogen.
• Efek mutagenik radikal superoksida
yang terbentuk selama aktivasi sel-sel
fagosit pada inflamasi kronik, dapat
mendorong terjadinya keganasan
Anti oksidan
• Untuk mencegah atau mengurangi penyakit
kronis karena radikal bebas diperlukan
antioksidan.
• Tubuh manusia, sesungguhnya dapat
menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya
sering sekali tidak cukup untuk menetralkan
radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
Atau zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh
untuk menghasilkan antioksidan tidak
cukup dikonsumsi.
• Contoh, tubuh manusia dapat
menghasilkan Glutathione,
(antioksidan yang sangat kuat) hanya
saja, tubuh memerlukan asupan
vitamin C sebesar 1.000 mg untuk
memicu tubuh menghasilkan
glutahione ini.
• Keseimbangan antara antioksidan dan
radikal bebas menjadi kunci utama
pencegahan stres oksidatif dan
penyakit-penyakit kronis yang
dihasilkannya.
Mekanisme antioksidan
• Mekanisme pertahanan terhadap
oksidan tergantung kepada
penyebabnya
• Contohnya adalah anti oksidan
superoksid dismutase, anti oksidan
lipid, glutation peroksidase, dll
Jenis-jenis anti oksidan
Oksigen VitA, Vit E, ß caroten
Radikal bebas
superoksid
Super oksid dismutase,
Vit E, ß caroten
Radikal bebas peroksil Vit A, Vit C
Hidrogen peroksida Katalase, glutation
peroksidase
Lipid peroksidase Glutation peroksidase
Superoksid dismutase
• Potensi toksisitas oksigen
dihubungkan dengan pembentukan
H2O2.
• Namun ternyata Oksigen dengan
mudah dapat diubah menjadi
superoksid (O2.-) yang dapat
dihilangkan dengan anti oksidan, salah
satunya superoksid dismutase
O2.- + O2.- + 2H+ H2O2 + O2
superoksid dismutase
• Bila hewan berada di dalam kondisi
atmosfer 100%, maka akan
menghasilkan kadar enzim superoksid
dismutase sebagai proses adaptasi,
khususnya pada paru-paru.
• Paparan yang lama akan merusak
paru-paru dan akan menimbulkan
kematian.
Anti oksidan lipid
• Lipid yang terpajan oksigen bukan
hanya penyebab makanan menjadi
tengik tapi juga menyebabkan
kerusakan jaringan tubuh, seperti
kanker, inflamasi, aterosklerosis,
proses penuaan.
• Efek yang merusak ini ditimbulkan
saat asam lemak membentuk
peroksida
• Menurut hasil penelitian, LDL yang
teroksidasi lebih mudah dan cepat
diambil oleh makrofag dan foam cell
jika dibanding dengan LDL normal.
Keadaan ini mendorong terjadinya
aterosklerosis
• Zat antioksidan lipid contohnya
tokoferol (vit E) , vit C, dan ß caroten
juga bertindak sebagai “pemangsa
radikal bebas dan mengurangi
toksisitas oksigen.
Glutation peroksidase
• Ion Fe2+dari Hb sangat rentan
terhadap oksidasi oleh oksidan, misal
O2, di mana terbentuk metHb yang
tidak mampu mengangkut oksigen.
• Pada keadaan normal, hanya dijumpai
sedikit metHb di dalam darah karena
enitrosit memiliki sistim yang efektif
untuk mereduksi kembali
Fe3+menjadi Fe2+.
• Pada eritrosit dan beberapa jaringan,
enzim glutation peroksidase yang
mengandung Selenium (Se)
mengkatalisasi penguraian H2O2 dan
hidroperoksida lipid oleh glutation
(GSH) sehingga lipid membran sel
menjadi aman dan oksidasi Hb
menjadi metHb dapat dicegah.
• Peranan jalur pentosaphosphat pada reaksi
Glutation peroksidase di dalam sel eritrosit
Kesimpulan
• Radikal bebas adalah suatu substansi kimia
yang bersifat reaktif karena memiliki
"elektron-tidak-berpasangan" pada orbital
paling luar; yang paling banyak dipelajari
adalah radikal superoksida (O2-·) dan
radikal hidroksil (OH').
• Substansi ter-sebut mampu merusak
berbagai komponen sel sehingga dapat
berakibat terjadinya kerusakan bahkan
kematian sel dan berbagai kelainan tubuh.
• Sistim biologik dapat terpapar oleh radikal
bebas, baik yang terbentuk endogen sebagai
produk antara dalam proses metabolisme
sel, maupun eksternal seperti pengaruh
radiasi ionisasi dan proses pembakaran
berbagai polutan. Meskipun demikian,
dalam keadaan fisiologik tubuh memiliki
mekanisme proteksi terhadap efek radikal
bebas dengan adanya enzim-enzim dan
antioksidan.
Dr. nia ros

More Related Content

What's hot

Oksidasi Biologi dan Bioenergetika
Oksidasi Biologi dan BioenergetikaOksidasi Biologi dan Bioenergetika
Oksidasi Biologi dan BioenergetikaDedi Kun
 
Bioenergetika dan oksidasi biologis
Bioenergetika dan oksidasi biologis Bioenergetika dan oksidasi biologis
Bioenergetika dan oksidasi biologis Dedi Kun
 
04 oksidasi biologi dan bioenergetika
04 oksidasi biologi dan bioenergetika04 oksidasi biologi dan bioenergetika
04 oksidasi biologi dan bioenergetikaDedi Kun
 
Kelompok 1 pengantar biokimia dan biomolekul
Kelompok 1   pengantar biokimia dan biomolekulKelompok 1   pengantar biokimia dan biomolekul
Kelompok 1 pengantar biokimia dan biomolekulFitra Aris Munandar
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanElena Yanti
 
Proses degeneratif dan radikal bebas
Proses degeneratif dan radikal bebasProses degeneratif dan radikal bebas
Proses degeneratif dan radikal bebasfikri asyura
 
Kemosintesis Biologi sma dan Universitas
Kemosintesis Biologi sma dan UniversitasKemosintesis Biologi sma dan Universitas
Kemosintesis Biologi sma dan UniversitasArif Hakim
 
3. biologi molekuler (rpl)
3. biologi molekuler (rpl)3. biologi molekuler (rpl)
3. biologi molekuler (rpl)khusumaari
 
Ppt fotosintesis tanpa video
Ppt fotosintesis tanpa videoPpt fotosintesis tanpa video
Ppt fotosintesis tanpa videohiranisha
 

What's hot (17)

Oksidasi Biologi dan Bioenergetika
Oksidasi Biologi dan BioenergetikaOksidasi Biologi dan Bioenergetika
Oksidasi Biologi dan Bioenergetika
 
Bioenergetika dan oksidasi biologis
Bioenergetika dan oksidasi biologis Bioenergetika dan oksidasi biologis
Bioenergetika dan oksidasi biologis
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimia
 
Makalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologiMakalah oksidasi biologi
Makalah oksidasi biologi
 
04 oksidasi biologi dan bioenergetika
04 oksidasi biologi dan bioenergetika04 oksidasi biologi dan bioenergetika
04 oksidasi biologi dan bioenergetika
 
Kelompok 1 pengantar biokimia dan biomolekul
Kelompok 1   pengantar biokimia dan biomolekulKelompok 1   pengantar biokimia dan biomolekul
Kelompok 1 pengantar biokimia dan biomolekul
 
BIOMOLEKUL
BIOMOLEKULBIOMOLEKUL
BIOMOLEKUL
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhan
 
kemosintesis
kemosintesiskemosintesis
kemosintesis
 
ikan nila hita,
ikan nila hita,ikan nila hita,
ikan nila hita,
 
Proses degeneratif dan radikal bebas
Proses degeneratif dan radikal bebasProses degeneratif dan radikal bebas
Proses degeneratif dan radikal bebas
 
Kemosintesis Biologi sma dan Universitas
Kemosintesis Biologi sma dan UniversitasKemosintesis Biologi sma dan Universitas
Kemosintesis Biologi sma dan Universitas
 
Kemosintesis
KemosintesisKemosintesis
Kemosintesis
 
Revisi mitokondria baru
Revisi mitokondria baruRevisi mitokondria baru
Revisi mitokondria baru
 
Revisi Mitokondria Baru
Revisi  Mitokondria BaruRevisi  Mitokondria Baru
Revisi Mitokondria Baru
 
3. biologi molekuler (rpl)
3. biologi molekuler (rpl)3. biologi molekuler (rpl)
3. biologi molekuler (rpl)
 
Ppt fotosintesis tanpa video
Ppt fotosintesis tanpa videoPpt fotosintesis tanpa video
Ppt fotosintesis tanpa video
 

Similar to Dr. nia ros

Kelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Kelompok 4_Radikal Bebas.pdfKelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Kelompok 4_Radikal Bebas.pdfMiyamizu1
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selJumatil Fajar
 
Radical bebas-purnomo-s
Radical bebas-purnomo-sRadical bebas-purnomo-s
Radical bebas-purnomo-sinka harris
 
Materi Biokimia
Materi Biokimia Materi Biokimia
Materi Biokimia Dedi Kun
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimiapure chems
 
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmanangkuniawan
 
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfMekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfNikmaAlfiRosida
 
Oksidasi Biologi & Rantai Respirasi (1).pptx
Oksidasi Biologi & Rantai Respirasi (1).pptxOksidasi Biologi & Rantai Respirasi (1).pptx
Oksidasi Biologi & Rantai Respirasi (1).pptxNadeaAmanda
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanmarwahmoniCha
 
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatanPenerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatanhammad hammad
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoksfita23
 
Organisasi sel naufal
Organisasi sel   naufalOrganisasi sel   naufal
Organisasi sel naufalNaufal Putra
 
Pengantar Dasar Biokimia-Farmasi-123.pdf
Pengantar Dasar Biokimia-Farmasi-123.pdfPengantar Dasar Biokimia-Farmasi-123.pdf
Pengantar Dasar Biokimia-Farmasi-123.pdfandikomiliku
 
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptxPPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptxQudsiPradyan
 

Similar to Dr. nia ros (20)

Kelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Kelompok 4_Radikal Bebas.pdfKelompok 4_Radikal Bebas.pdf
Kelompok 4_Radikal Bebas.pdf
 
Radikal Bebas dan Antioksidan Fungsional
Radikal Bebas dan Antioksidan FungsionalRadikal Bebas dan Antioksidan Fungsional
Radikal Bebas dan Antioksidan Fungsional
 
Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Radical bebas-purnomo-s
Radical bebas-purnomo-sRadical bebas-purnomo-s
Radical bebas-purnomo-s
 
Materi Biokimia
Materi Biokimia Materi Biokimia
Materi Biokimia
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimia
 
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
Makalah biokimia irma copy
Makalah biokimia irma   copyMakalah biokimia irma   copy
Makalah biokimia irma copy
 
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfMekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
 
Oksidasi Biologi & Rantai Respirasi (1).pptx
Oksidasi Biologi & Rantai Respirasi (1).pptxOksidasi Biologi & Rantai Respirasi (1).pptx
Oksidasi Biologi & Rantai Respirasi (1).pptx
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatanPenerapan fisika dalam asuhan keperawatan
Penerapan fisika dalam asuhan keperawatan
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Organisasi sel naufal
Organisasi sel   naufalOrganisasi sel   naufal
Organisasi sel naufal
 
vitamin.docx
vitamin.docxvitamin.docx
vitamin.docx
 
Pengantar Dasar Biokimia-Farmasi-123.pdf
Pengantar Dasar Biokimia-Farmasi-123.pdfPengantar Dasar Biokimia-Farmasi-123.pdf
Pengantar Dasar Biokimia-Farmasi-123.pdf
 
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptxPPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
PPT-UEU-Biokimia-Farmasi-1.pptx
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Dr. nia ros

  • 2. Terminologi • ROS Reactive Oxygen Species • Adalah istilah yang sering digunakan oleh para ilmuwan untuk mengistilahkan oksigen radikal dan juga oksigen non radikal . • Sebagian ada yang menyebutkan oxygen-derived species. • Istilah yang lebih populer Oksidan
  • 3. • Oksidan, yang sebagian besar merupakan radikal bebas, kiranya makin penting untuk diteliti karena makin banyak penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh kehadirannya. • Namun tanpa kehadirannyapun dapat menimbulkan kelainan, seperti yang kita lihat pada lekosit yang tidak berdaya terhadap masuknya mikroba karena tidak mampu membendung oksidan ini.
  • 4. • Senyawa-senyawa maupun reaksi- reaksi kimia yang cenderung menghasilkan spesies oksigen reaktif (spesies oksigen yang potensial toksik) disebut pro-oksidan
  • 5. Pendahuluan • Radikal bebas atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. • Kecenderungan mendapat elektron dari substansi lain radikal bebas sangat reaktif. • Tidak semua oksigen reaktif merupakan radikal bebas, misalnya H2O2
  • 6. • Secara umum, radikal bebas dapat terbentuk melalui salah satu cara sebagai berikut: – melalui absorpsi radiasi (ionisasi, uv, radiasi sinar tampak, radiasi panas), atau – melalui reaksi redoks, dengan mekanisme reaksi fisi ikatan homolitik – pemindahan elektron
  • 7. • Pengaruh radiasi ionisasi terhadap materi biologik akan menghasilkan bermacam-macam radikal bebas yang kompleks, terutama radikal hidrogen (H.), hidroksil (OH.), dan elektron, yang siap berinteraksi dengan biomolekul-biomolekul lain yang berdekatan.
  • 8. • Energi panas juga dapat menghasilkan radikal bebas. Secara umum, suhu tinggi dibutuhkan untuk memecahkan ikatan kovalen, • Senyawa-senyawa demikian sebagian besar merupakan pencetus (initiator) reaksi pembentukan radikal bebas.
  • 9. • Zat-zat organik ataupun xenobiotik yang terpapar suhu tinggi, misalnya polutan, sampah organik yang dibakar, rokok yang terbakar, menghasilkan campuran berbagai radikal bebas yang kompleks.
  • 10. • Asap rokok, polusi, NO2 dan Ozon (O3) merupakan contoh oksidan eksternal yang masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi.
  • 11. • Setiap hembusan asap rokok sigaret mengandung 1014 radikal bebas dan 800 ppm Nitrogen Oksida (NO2) yang dapat bereaksi dengan peroksida sel radang membentuk oksiradikal lain yang sangat kuat
  • 12. Oksigen radikal • Superoksid (O2.-) • Hydroxyl(OH*) • Peroksil • Alkoxyl • Hydroperoksil
  • 13. Oksigen non radikal • Hidrogen peroxida (H2O2) • Hipochlorous acid • Ozone (O3) • Single oksigen • Peroksinitrit
  • 14. • Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain. • Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas bersifat kronis, • Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung dan kanker.
  • 16. Jenis oksigen reaktif dapat memulai suatu penyakit • Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia  perubahan struktur DNA  sel-sel mutan. • Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun,  kanker.
  • 17. Mekanisme • Oksigen direduksi menjadi air oleh enzim sitokrom oksidase, maka ada empat elektron yang didapat
  • 18. • Masing masing molekul sangat reaktif dan dapat merusak jaringan. • Molekul tersebut: radikal bebas superoksida, hidrogen peroksida, dan radikal bebas hidroksil. • Radikal bebas hidroksil sangat rekatif meskipun masa hidupnya singkat.
  • 19. • Contoh lain: enzim xantin oksidase yang akan menghasilkan superoksid (selama cidera organ yang iskemik) • Sel netrofil yang terangsang akan menghasilkan superoksid sebagai salah satu mekanisme menghancurkan bakteri.
  • 20. • Superoksid juga bisa dihasilkan oleh metabolisme xenobiotik oleh sitokrom P 450. • Karena amat reaktif, molekul ini bekerja insitu sangat dekat dengan tempatnya diproduksi. • Seluruh stuktur sel sangat rentan, termasuk membran, protein stuktural, enzim dan asam nukleat yang dapat menyebabkan mutasi dan kematian sel
  • 21. • Zat-zat yang dapat bereaksi dengan DNA, sangat potensial bersifat karsinogen. • Efek mutagenik radikal superoksida yang terbentuk selama aktivasi sel-sel fagosit pada inflamasi kronik, dapat mendorong terjadinya keganasan
  • 22.
  • 23. Anti oksidan • Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena radikal bebas diperlukan antioksidan. • Tubuh manusia, sesungguhnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi.
  • 24. • Contoh, tubuh manusia dapat menghasilkan Glutathione, (antioksidan yang sangat kuat) hanya saja, tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan glutahione ini.
  • 25. • Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.
  • 27. • Mekanisme pertahanan terhadap oksidan tergantung kepada penyebabnya • Contohnya adalah anti oksidan superoksid dismutase, anti oksidan lipid, glutation peroksidase, dll
  • 28. Jenis-jenis anti oksidan Oksigen VitA, Vit E, ß caroten Radikal bebas superoksid Super oksid dismutase, Vit E, ß caroten Radikal bebas peroksil Vit A, Vit C Hidrogen peroksida Katalase, glutation peroksidase Lipid peroksidase Glutation peroksidase
  • 29. Superoksid dismutase • Potensi toksisitas oksigen dihubungkan dengan pembentukan H2O2. • Namun ternyata Oksigen dengan mudah dapat diubah menjadi superoksid (O2.-) yang dapat dihilangkan dengan anti oksidan, salah satunya superoksid dismutase O2.- + O2.- + 2H+ H2O2 + O2 superoksid dismutase
  • 30. • Bila hewan berada di dalam kondisi atmosfer 100%, maka akan menghasilkan kadar enzim superoksid dismutase sebagai proses adaptasi, khususnya pada paru-paru. • Paparan yang lama akan merusak paru-paru dan akan menimbulkan kematian.
  • 31. Anti oksidan lipid • Lipid yang terpajan oksigen bukan hanya penyebab makanan menjadi tengik tapi juga menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, seperti kanker, inflamasi, aterosklerosis, proses penuaan. • Efek yang merusak ini ditimbulkan saat asam lemak membentuk peroksida
  • 32. • Menurut hasil penelitian, LDL yang teroksidasi lebih mudah dan cepat diambil oleh makrofag dan foam cell jika dibanding dengan LDL normal. Keadaan ini mendorong terjadinya aterosklerosis
  • 33. • Zat antioksidan lipid contohnya tokoferol (vit E) , vit C, dan ß caroten juga bertindak sebagai “pemangsa radikal bebas dan mengurangi toksisitas oksigen.
  • 34. Glutation peroksidase • Ion Fe2+dari Hb sangat rentan terhadap oksidasi oleh oksidan, misal O2, di mana terbentuk metHb yang tidak mampu mengangkut oksigen. • Pada keadaan normal, hanya dijumpai sedikit metHb di dalam darah karena enitrosit memiliki sistim yang efektif untuk mereduksi kembali Fe3+menjadi Fe2+.
  • 35. • Pada eritrosit dan beberapa jaringan, enzim glutation peroksidase yang mengandung Selenium (Se) mengkatalisasi penguraian H2O2 dan hidroperoksida lipid oleh glutation (GSH) sehingga lipid membran sel menjadi aman dan oksidasi Hb menjadi metHb dapat dicegah.
  • 36. • Peranan jalur pentosaphosphat pada reaksi Glutation peroksidase di dalam sel eritrosit
  • 37. Kesimpulan • Radikal bebas adalah suatu substansi kimia yang bersifat reaktif karena memiliki "elektron-tidak-berpasangan" pada orbital paling luar; yang paling banyak dipelajari adalah radikal superoksida (O2-·) dan radikal hidroksil (OH'). • Substansi ter-sebut mampu merusak berbagai komponen sel sehingga dapat berakibat terjadinya kerusakan bahkan kematian sel dan berbagai kelainan tubuh.
  • 38. • Sistim biologik dapat terpapar oleh radikal bebas, baik yang terbentuk endogen sebagai produk antara dalam proses metabolisme sel, maupun eksternal seperti pengaruh radiasi ionisasi dan proses pembakaran berbagai polutan. Meskipun demikian, dalam keadaan fisiologik tubuh memiliki mekanisme proteksi terhadap efek radikal bebas dengan adanya enzim-enzim dan antioksidan.