Dokumen tersebut membahas mengenai pengaruh karbit terhadap pematangan buah pisang dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar karbit yang berbeda terhadap kecepatan pematangan buah pisang."
1. PENGARUH KARBIT TERHADAP
PEMATANGAN BUAH PISANG DENGAN METODE RAL
Disusun oleh:
1. M. Feisal Akbar (161061002)
2. Demeytris S. Fahik (161061023)
3. Hildegardis Filadelfi(161061025)
4. Danang afriansah(141061009)
5. Faisal Prabowo (151061032)
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS &TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2017
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta pertolonganNya kami dapat menyelesaikan tugas
matakuliah Rancangan percobaan dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Noviana Pratiwi, S.Si, M.Si. selaku Dosen mata kuliah Rancangan
Percobaan
2. Orang tua dan semua teman-teman yang telah memberikan dukungan serta
motivasi.
Adapun harapan kami adalah semoga laporan penelitian dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Kami juga menyadari bahwa laporan penelitian ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan tugas penelitian kami di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga Laporan penelitian ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan Laporan ini di waktu yang akan datang.
Yogyakarta, 05 desember 2017
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah............................................................................................. 2
BAB II METODE.......................................................................................................... 3
2.1 Rancangan Acak Lengkap(RAL) .................................................................... 3
2.11 Pengertian.................................................................................................... 3
2.12 Keuntungan dan kekurangan RAL.............................................................. 3
2.13 Model Linear RAL...................................................................................... 3
2.2 Pisang& Karbit............................................................................................... 7
BAB III STUDYKASUS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..............................................................12
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................12
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................12
BAB V PENUTUP.........................................................................................................13
4.3 Kesimpulan....................................................................................................13
4.4 SARAN ..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
LAMPIRAN...................................................................................................................14
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak temui berbagai percobaan atau
eksperimen. Baik dilakukan untuk kepentingan pendidikan, kesehatan, dunia
perekonomian, untuk pengambilan keputusan perusahaan, dan sebagainya. Percobaan
atau eksperimen ini tentunya memiliki ragam kasus penelitian yang terjadi di sekitar
kita.
Seperti yang terjadi diera globalisasi ini semua kalangan masyarakat
menginginkan sesuatu yang cepat, instan dan hasil yang berkualitas. Ada beberapa
prosess dalam pematangan buah pisang, yaitu dengan pematangan alami dan
pematangan dengan bantuan karbit. Dalam pematangan secara alami tentu sangat
rentang berakibat kerusakan pada buah pisang, biasanya terjadi karena kelelawar dan
akan memakan banyak waktu untuk menunggu. Oleh karena itu pematangan buah
pisang dengan karbit sangat membantu petani. Namun apakah kadar karbit yang
diberikan akan mengakibatkan proses pematangan yang cepat?oleh karena itu, dalam
laporan penelitian ini akan penulis deskripsikan dan jelaskan.
laporan penelitian ini membahas tentang pengaruh karbit terhadap
pematangan buah pisang, dengan takaran karbit yang di berikan adalah berbeda pada
setiap jenis pisang yang sama, adapun analisis yang di gunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap(RAL) dimana arti dari Rancangan Acak Lengkap ini merupakan suatu
analisis untuk memecah keragaman total menjadi beberapa komponen pembentuknya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka permasalahan
yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh karbit terhadap pematangan buah pisang?
2. Adakah pengaruh kadar karbit terhadap kecepatan pematangan?
3. Apakah ada pengaruh perpaduan plastik dan karton terhada kecepatan
pematangan buah?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjawab permasalahan yang dikemukakan di depan, yaitu :
1. Mengetahui apakah ada pengaruh karbit terhadap pematangan buah pisang
5. 2
2. Mengetahui apakah terdapat pengaruh antara perbedaan kadar karbit yang
diberikan
3. Apakah ada pengaruh perpaduan plastik dan karton terhada kecepatan
pematangan buah?
4. Mengetahui perbedaan lama waktu pematangan buah
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis dan
memperkaya ilmudalam pengaruh kecepatan pematangan buah pisang.
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan mampu mengambil ilmunya, dan
menjadikan penelitian ini sebagai pengalaman,
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini mungkin dapat menjadi salah satu referensi untuk
penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pematangan buah pisang
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh karbit terhadap
kecepatan proses pematangan dalam buah pisang. Sehingga diharapkan mampu
menerapkan hal serupa secara tepat dalam kehidupannya.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mencegah melebarnya pembahasan masalah dan untuk menjaga agar
pembahasan tetap sesuai dengan tujuan penelitian, maka pembahasan pada penelitian
ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Pengamatan pengaruh kecepatan pematangan buah pisang
2. Faktor yang mempengaruhi pematangan selain karbit adalah suhu dalah
kresek dan kardus
3. Perbedaan Lama waktu pematangan buah
6. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rancangan Acak Lengkap(RAL)
2.11 Pengertian
Rancangan acak lengkap atau completely randomized design
merupakan salah satu model rancangan dalam rancangan percobaan.
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan yang paling
sederhana di antara rancangan-rancangan percobaan yang baku. Pola
ini dikenal sebagai pengacakan lengkap atau pengacakan dengan tiada
pembatasan. Rancangan acak lengkap ini digunakan bila unit
percobaan homogen. Rancangan ini disebut rancangan acak lengkap,
karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit
percobaan. Rancangan ini dapat digunakan untuk melakukan
percobaan di di laboratorium, di rumah kaca atau lapangan.
Rancangan acak lengkap digunakan bila faktor yang akan diteliti satu
faktor atau lebih dari satu faktor (Rancangan Acak Lengkap, 2017).
2.12 Keuntungan dan kekurangan RAL
ο Adapun keuntungna penggunaan RAL adalah :
1 Perancangan dan pelaksanaannya mudah.
2 Analisis statistik lebih sederhana.
3 Fleksibel dalam jumlah perlakuan dan ulangan.
4 Permasalahan data hilang lebih mudah ditangani, dimana :
ο· Data hilang tidak menimbulkan permasalahan yang serius terhadap
analisis data.
ο· Derajat bebas galatnya lebih besar (maksimum). Keuntungan ini
terjadi apabila derajat bebas galatnya sangat kecil
ο Adapun kerugian dari RAL adalah :
1 Terkadang rancangan ini tidak efisien.
2 Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali
unit percobaan benar-benar homogen.
3 Hanya sesuai untuk percobaan dengan jumlah yang tidak terlalu
banyak.
4 Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah)
apabila satuan percobaan tidak benar-benar homogen terutama apabila
satuan percobaan tidak benar-benar homogen terutama apabila jumlah
ulangannya sedikit.
2.13 Model Linear RAL
Persamaan untuk model linier RAL adalah :
7. 4
π ππ = π + π π +βππ .......... (1)
dengan:
π = 1,2, β¦. , π; π = 1,2,β¦ , π
Keterangan :
π¦ππ = variabel yang dianalisis.
π = rata-rata umum atau rata-rata sebenarnya.
ππ = efek perlakuan ke-i.
βππ = kesalahan, berupa efek yang berasal dari unit eksperimen ke-
j yang dikenai perlakuan ke-i.
Dalam model statistik, persamaan (1) dapat dijelaskan menjadi dua
kondisi :
Tabel 1. Asumsi & hipotesis model
Asumsi
model tetap model acak
model efek tetap
a. Peneliti telah melakukan terlebih dahulu level faktornya.
b. Model ini membawa ke hipotesis nol bahwa tidak terdapat
perbedaan diantara ef ek-efek a buah perlakuan yang terdapat dalam
eksperimen.
c. Kesimpulan hanya berlaku untuk a buah perlakuan yang terdapat
dalam eksperimen.
- Model efek acak
a. Peneliti memilih secara acak a level dari populasi level faktor, maka
dkatakan bahwa faktornya acak/ random.
b. Hipotesis nol yang berbunyi tidak ada perbedaan dari efek-efek
semua perlakuan di dalam populasi.
c. Hipotesis :
π»0 = π1 = π2 = β― = π π = 0
π»1 =paling tidak 1 ππ β 0
Tabel 2. data pengamatan RAL
Hipotesis
hipotesis model tetap model acak
8. 5
Perlakuan
(π)
Kelompok (n)
Total Rerata
I II III IV
A Y11 Y21 Y31 Y41 Y1
B Y12 Y22 Y32 Y42 Y2
C Y13 Y23 Y33 Y43 Y3
D Y14 Y24 Y34 Y44 Y4
Total Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y..
Analisis ragam dalam RAL :
Analisis ragam merupakan suatu analisis untuk memecah
keragaman total menjadi beberapa komponen pembentuknya.
Penduga kuadrat terkecil bagi parameter-parameter di dalam model
rancangan acak lengkap diperoleh sebagai berikut :
a. Menghitung Jumlah Kuadrat :
1. Faktor Koreksi (FK)
πΉπΎ =
( π.. )2
π. π
2. Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK)
π½πΎπΎ =
(π.1)2
+ (π.2)2
+ β― + (π.4 )2
π
β πΉπΎ
3. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
π½πΎπ =
(π1)2
+ (π2)2
+ β―+ (π6)2
π
β πΉπΎ
4. Jumlah Kuadrat Total (JKT)
π½πΎπ = {(π11)2
+ (π21)2
+ β―+ (π64)2
} β πΉπΎ
5. Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
π½πΎπΊ = π½πΎπ β π½πΎπ
9. 6
b. Menghitung Kuadrat Tengah
1. Kuadrat Tengah Kelompok (KTK)
KTK =
JKK
db kelompok
=
JKK
n β 1
2. Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
KTP =
JKP
db perlakuan
=
JKP
a β 1
3. Kuadrat Tengah Galat (KTG)
KTK =
JKG
db galat
=
JKG
(n β 1)(aβ 1)
c. Statistik Uji
πΉβππ‘π’ππ =
KTK
KTG
; πΉβππ‘π’ππ =
KTP
KTG
d. Tabel Anova
Tabel 3. Anova
SK Db JK KT Fhitung
Ftabel
5% 10%
Perlakuan a-1 JKP KTP
KTP
KTG
Galat (n-1)(a-1) JKG KTG
Total na-1 JKT
e. Kaidah Keputusan
- Apabila Fhitung β€ Ftabel maka H0 tidak di tolak. Ini berarti kelompok
maupun perlakuan tidak berpengaruh nyata,
- Apabila Fhitung β₯ Ftabel 5% tapi β€ Ftabel 1%, maka H0 ditolak yang
berarti kelompok atau perlakuan berpengaruh nyata .
2.1.4 Latar Belakang Penggunaan RAL
Adapun latar belakang penggunaan RAL adalah :
a. Satuan percobaan yang digunakan homogen atau tidak ada faktor lain
yang mempengaruhi respon di luar faktor yang dicoba atau diteliti.
b. Faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan yaitu dapat
dikontrol. Misalnya percobaan yang dilakukan di laboraturium/
rumah kaca.
c. Banyak ditemukan di laboraturium atau rumah kaca.
d. RAL digunakan apabila tidak ada informasi sebelumnya mengenai
kehomogenan satuan percobaan.
e. RAL dipakai apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat
bebas galatnya juga akan kecil (Rancangan Acak Lengkap, 2017).
10. 7
2.2 Pisang& Karbit
Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai dari buah,
batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang yang merupakan suku
Musaceae termasuk tanaman yang besar memanjang. Tanaman pisang sangat
menyukai sekali pada daerah yang beriklim tropis panas dan lembab terlebih
didataran rendah. Ditemui pula di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia,
Indonesia serta termasuk pulau Papua, Australia Topika, Afrika Tropi. Pisang dapat
berubah sepanjang tahun pada daerah dengan hujan merata sepanjang tahun.
Umumnya, kebanyakan orang memakan buah pisang saja dan kulitnya akan dibuang
begitu saja (Buah Pisang, 2017).
Menurut Suhartono (2011), menyebutkan bahwa pisang kepok (Musa
acuminate L.) merupakan produk yang cukup baik dalam pengembangan sumber
pangan lokal karena pisang tumbuh di sembarang tempat sehingga produksi buahnya
selalu tersedia, kulit buah kuning kemerahan dengan bintikbintik coklat.
Karbit atau Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia
CaC2. Senyawa murninya tidak berwarna, tetapi kalsium karbida yang biasanya
digunakan warnanya adalah abu-abu atau coklat dengan kandungan CaC2 hanya
sekitar 80-85% (sisanya adalah CaO, Ca3P2, CaS, Ca3N2, SiC, dan lain-lain) (Alkena,
Etilen dan Karbit, 2017). Selain itu, karena adanya kandungan PH3, NH3, and H2S,
maka senyawa ini juga berbau menyengat. Karbit ini digunakan dalam proses las
karbit dan juga dapat mempercepat pematangan buah. Penjelasan ini akan membahas
tentang karbit yang digunakan sebagai mempercepat pematangan buah saja.
Bagaimana sih cara kerja karbit sampai bisa mematangkan buah tanpa mematangkan
buah secara alami? Pasti kalian juga bertanya-tanya bukan? Karbit dengan senyawa
kimia CaC2 bila terkena air atau uap yang mengandung air akan menghasilkan gas
asetilin, makanya buah cepat matang. Tetapi dengan syarat gas ini harus tertutup
bukan ditempat terbuka proses tersebut menghasilkan gas yang disebut etilin.
Penggunaan tersebut dapat membuat buah matang merata dengan warna menarik
tanpa mengurangi kualitas buah tersebut (Kalsium Karbida, 2017).
11. 8
BAB III
STUDI KASUS & PEMBAHASAN
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata dari perlakuan takaran
karbit terhadap kecepatan dalam pematangan buah pisang. Perlakuan yang diberikan
adalah tanpa karbit, dengan karbit 200gram, dan dengan karbit 500 gram. Uji dengan
menggunakan taraf signifikan 5%.
DATA PENELITIAN
Tabel 4. Data hasil penelitian
Perlakuan
Perulangan
Total
1(menit) 2(menit) 3(menit)
Tanpa Karbit 554 468 495 1517
Karbit 200 gram 311 274 352 937
Karbit 500 gram 215 237 442 894
Total 1080 979 1289 3348
Analisis:
Uji hipotesis
ο Hipotesis
Ho : π1 = π2 = π3 = 0 (Rata-rata kecepatan pematangan buah pisang dati
ketiga perlakuan adalah sama)
H1 : ππ β 0, π = 1,2,3 (Rata-rata kecepatan pematangan buah pisang dati
ketiga perlakuan adalah tidak sama)
ο Taraf signifikan
Ξ± = 5%
ο Statistika uji
13. 10
Karena pada analisis diatas mendapatkan kesimpulan rata-rata kecepatan
pematangan buah pisang dati ketiga perlakuan adalah tidak sama maka dapat
dilakukan uji lanjut untuk mengetahui rata-rata perlakuan mana yang tidak
sama. Dalam penganalisisan uji lanjut peneliti menggunakan bantuan software
SPSS dalam menganalisis.
Interpretasi ada table Multiple comparisons dengan metode Tukey HSD
dapat dilihat bahwa :
ο· Tanpa karbit dengan Karbit 200 gram memiliki sig 0.057 dengan
β =0,05
Maka sig > β sehingga π»0 tidak ditolak yang artinya Tanpa karbit
dengan Karbit 200 gram memiliki rata-rata yang sama.
ο· Tanpa karbit dengan Karbit 500 gram memiliki sig 0.043 dengan
β =0,05
Maka sig < β sehingga π»0 ditolak yang artinya Tanpa karbit
dengan Karbit 500 gram memiliki rata-rata yang tidak sama.
ο· Karbit 200 gram dengan Tanpa karbit memiliki sig 0,057 dengan
β =0,05
Maka sig > β sehingga π»0 tidak ditolak yang artinya Karbit 200
gram dengan Tanpa karbit memiliki rata-rata yang sama.
ο· Karbit 200 gram dengan Karbit 500 gram memiliki sig 0,974
dengan β =0,05.
Maka sig > β sehingga π»0 tidak ditolak yang artinya Karbit 200
gram dengan Karbit 500 gram memiliki rata-rata yang sama.
14. 11
ο· Karbit 500 gram dengan Tanpa karbit memiliki sig 0,043 dengan
β =0,05
Maka sig < β sehingga π»0 ditolak yang artinya Karbit 500 gram
dengan Tanpa karbit memiliki rata-rata yang tidak sama.
ο· Karbit 500 gram dengan Karbit 200 gram memiliki sig 0,974
dengan β =0,05
Maka sig > β sehingga π»0 tidak ditolak yang artinya Karbit 500
gram dengan Karbit 200 gram memiliki rata-rata yang sama.
15. 12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 6. Rekapitulasi dana
No. Jenis Pengeluaran Biaya
1 Buah pisang Rp 20.000
2 Karbit Rp 30.000
3 lain-lain Rp 10.000
TOTAL Rp 60.0000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 7. Jadwal kegiatan
1 Persiapan
2
Pengambil
an data
4
Pengolaha
n data
5
Analisis
data
6
Laporan
Akhir
no
bulanjenis
kegiatan 1 2 3
16. 13
BAB V
PENUTUP
4.3 Kesimpulan
RAL dapat dihitung dengan menggunakan analisis ragam RAL baik
secara manual atau juga dengan menggunakan SPSS. Dengan menggunakan
RAL kita dapat melihat apakah ada pengaruh perlakukan yang signifikan
tidak terhadap suatu hal dalam percobaan.
Dan dari hasil penelitian tentang mengetahui apakah terdapat perbedaan
rata-rata dari perlakuan takaran karbit terhadap kecepatan dalam pematangan
buah pisang setelah di lakukan analisis dengan menggunakan excel di dapat
bahwa bahwa rata-rata kecepatan pematangan buah pisang dari ketiga
perlakuan adalah tidak sama. Sehingga dilakukan uji lanjut untuk mengetahui
yang mana rata-rata perlakuan yang berbeda dan setelah di analisis dengan
menggunakan software SPSS di ketahui bahwa terdapat
ο· rata-rata yang sama yaitu pada Tanpa karbit dengan Karbit 200 gram,
Karbit 200 gram dengan Tanpa karbit, Karbit 200 gram dengan Karbit 500
gram, Karbit 500 gram dengan Karbit 200 gram
ο· rata-rata yang tidak sama yaitu pada Tanpa karbit dengan Karbit 500
gram, Karbit 500 gram dengan Tanpa karbit
4.4 SARAN
Adapun saran peneliti untuk pembaca adalah sebelum melakukan analisis
terhadap suatu kasus, pertama harus mengetahui analisis yang cocok dengan
kasus tersebut.
17. 14
DAFTAR PUSTAKA
Alkena, Etilen dan Karbit. (2017, 11 jumaat). Retrieved from
http://raudhah48.blogspot.co.id
Buah Pisang. (2017, 11 kamis). Retrieved from http://www.academia.edu
Kalsium Karbida. (2017, 11 Rabu). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/
Rancangan Acak Lengkap. (2017, 12 jumaat). Retrieved from
http://notesofika.files.wordpress.com
Rancangan Acak Lengkap. (2017, 12 senin). Retrieved from http://staff.unud.ac.id
LAMPIRAN
Langkah Kerja
a. Siapkan bahan-bahan seperti : pisang yang belum matang, karbit 200 gram
dan 500 gram, kresek, pelepah pisang, air dan kardus.
18. 15
Pisang Karbit
kardus dan kresek Pelepah Pisang
Air dan Gelas
b. Sediakan 3 kardus, tandai dengan angka, dengan ketentuan :
ο· Kardus angka 1 untuk tanpa karbit
ο· Kardus angka 2 dengan karbit 200 gram
ο· Kardus angka 3 dengan karbit 500 gram
c. Masukan pisang dalam kresek, dibuat 3
d. Ambil karbit yang 200 gram dan 500 gram, lalu bungkus dengan pelepah
pisang satu persatu.
19. 16
e. Celupkan karbit 200 gram dan 500 gram pada air didalam gelas, pastikan
karbit tercelup air.
f. Masukan karbit 200 gram dan 500 gram kedalam tiap kresek yang telah
terdapat pisang didalamnya.
g. Bungkus dengan rapat kresek yang telah dikasih karbit dan yang tidak dikasih
karbit, lalu masukan krsek tersebut kedalam kardus, dengan ketentuan :
ο· Kresek tanpa karbit dimasukan kedalam kardus dengan angka 1.
ο· Kresek yang terdapat karbit 200 gram dimasukan kedalam kardus dengan
angka 2.
ο· Kresek yang terdapat karbit 500 gram dimasukan kedalam kardus dengan
angka 3.
h. Kemudian ikat kardus dengan rapat menggunakan pelepah pisang