Usulan penelitian ini membahas pengaruh persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo. Tujuannya adalah mengetahui hubungan ketiga faktor tersebut dan manfaatnya bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
1. 1
Usulan Penelitian
PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN
MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2
SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011
Diajukan Oleh :
ISNANING NUR AINI
A210070165
Telah Disetujui Oleh :
Pembimbing I
(Drs. Joko Suwandi, SE, M.Pd)
NIK 350
Tanggal Persetujuan :
Pembimbing II
(Drs. H. Djalal Fuadi, MM)
NIK 276
Tanggal Persetujuan :
2. 2
PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN
MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2
SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi tantangan peningkatan mutu sumber daya manusia
pada masa yang akan datang, bangsa Indonesia telah berusaha meningkatkan
mutu sumber daya manusia dan kualitas bangsa. Mengingat sumber daya
manusia merupakan aset nasional yang mendasar dan faktor penentu bagi
keberhasilan pembangunan, maka kualitas sumber daya manusia harus terus
menerus ditingkatkan, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta derap pembangunan nasional. Sarana paling strategis bagi
peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan seserang, baik dalam keluarga, masyarakat dan
bangsa. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dalam
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan ini, tidak terlepas dari kualitas,
semangat, dan kepribadian para guru yang setiap harinya berkiprah dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Gurulah yang sebenarnya menjadi ujung
tombak dalam mengisi pembangunan, khususnya dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa. Oleh karena itu profesi guru merupakan pekerjaan
panggilan hati nurani yang sangat mulia. Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No 14 Tahun 2005 pasal 1 dijelaskan bahwa:
3. 3
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendididikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Mengingat profesi guru merupakan panggilan hati nurani, maka dalam
kondisi bagaimanapun guru harus selalu taat pada profesinya dan
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, demi mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia.
Keberhasilan seseorang dalam menempuh pendidikan dapat dilihat
dari prestasi yang diperoleh. Menurut Slameto (2002:53) “Ada dua faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”.
Faktor intern terdiri dari faktor jasmani, psikologis dan kelelahan, misalnya
kesehatan, kondisi tubuh, Intelligence Quotient (IQ), minat, perhatian, bakat
dan kematangan. Sedangkan faktor ektern terdiri dari faktor keluarga dan
sekolah, misalnya faktor orang tua mendidik anak, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, metode mengajar, bahan, sarana dan prasarana.
Menurut Jeane Rini P (2003:2) “prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh
guru”. Di Indonesia alat ukur evaluasi hasil belajar disebut tes hasil belajar.
Kedua tes ini digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan sebuah progam
pengajaran dan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan
kemampuan kognitifnya.
Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang
didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Tujuan proses
pembelajaran diperolehnya hasil optimal melalui optimalisasi proses
pembelajaran tersebut, diharapkan para peserta didik dapat meraih prestasi
belajar yang optimal dan memuaskan.
Tetapi, dalam kenyataannya menurut Daharnis (2006:43-44) “prestasi
belajar menunjukkan masih banyaknya siswa yang memperoleh prestasi
belajar rendah”. Khususnya bila dikaitkan dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Gejala umum yang terjadi dengan prestasi belajar yang muncul
4. 4
adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang
berangggapan bahwa hasil belajar yang diperoleh tergantung pada nasib dan
bukan usaha dan kerja keras. Apabila permasalahan tersebut dibiarkan maka
dampaknya mutu pendidikan dan sumber daya manusia rendah, sehingga
menimbulkan pengaruh rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa.
Proses belajar mengajar siswa akan menimbulkan persepsi siswa
terkait dengan penglihatannya terhadap seoarang guru. Faktor tersebut
kemudian akan dapat dirangsang dan menantang siswa untuk terlibat penuh
dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar tujuan akhir
yang dicapai oleh siswa ataupun yang diharapkan orang tua adalah prestasi
belajar yang baik di bangku sekolah. Pada umumnya semakin baik usaha
belajar mengajar akan semakin baik pula prestasi yang dicapai.
Suatu interaksi belajar mengajar di dalamnya terdapat partisipasi siswa
yang satu dengan yang lain berbeda-beda dalam hal keaktifannya. Ada sikap
siswa yang terlibat aktif dalam suatu interaksi edukatif juga ada pula siswa
yang bersikap kurang aktif. Siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar
jika kemampuan gurunya baik dan sebaliknya. Dengan adanya keterampilan
guru yang baik maka akan memberikan persepsi siswa yang baik pula
sehingga tercipta keberhasilan siswa dalam belajar.
Selain itu faktor yang sangat menentukan keberhasilan prestasi siswa
adalah minat siswa itu sendiri untuk belajar. Adanya minat belajar yang tinggi
dalam diri siswa merupakan syarat agar siswa terdorong oleh keinginannya
sendiri untuk mengatasi berbagai kesulitan dalam belajar yang dihadapinya
dan lebih lanjut siswa akan sanggup untuk belajar sendiri.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI
KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS
XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011”
5. 5
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, agar masalah yang diteliti
tidak meluas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Pembatasan masalah
diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih
mendalam. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dibatasi tanggapan
atau penilaian siswa pada keterampilan guru yang mengajar mata pelajaran
ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.
2. Minat belajar dibatasi pada ketertarikan siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.
3. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi yang mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik yang dinilai melalui tes ulangan harian, tugas dan
tes sumatif siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran
2010/2011.
C. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang
telah dikemukakan diatas maka penulis dapat mengemukakan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
guru terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA
Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011?
2. Bagaimanakah pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi
pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran
2010/2011?
3. Bagaimanakah pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas
XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011?
6. 6
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan
pokok terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga peneliti akan dapat
bekerja secara terarah dalam mencari data sampai pada langkah pemecahan
masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.
2. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar
ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran
2010/2011.
3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai suatu karya ilmiah, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan tentang
pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan
minat belajar terhadap prestasi belajar.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman untuk
kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan gambaran bagi siswa tentang pengaruh persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap
prestasi belajar.
b. Memberikan sumbangan pikiran dalam upaya memperbaiki proses
pembelajaran agar lebih baik dan berkualitas.
7. 7
F. Landasan Teori
1. Prestasi Belajar Ekonomi
a. Pengertian Prestasi
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika
mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi berasal dari bahasa
belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi
“prestasi’’ yang berarti “hasil usaha’’.
Menurut Sukmadinata (2003:105) “prestasi adalah hasil belajar
yang merupakan penekanan dari kecakapan-kecakapan potensial atau
kapasitas yang dimiliki seseorang, dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan berpikir, maupun keterampilan motorik”.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
adalah penguasaan hasil belajar dalam bentuk penguasaan pengetahuan
dan hasil usaha.
b. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam
penyelenggaraan suatu pendidikan. Hal ini berarti pencapaian tujuan
pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami individu
baik di lembaga pendidikan maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.
Menurut Sardiman (2005:21) “belajar adalah berubah”, dalam
hal ini yang dimaksud berubah adalah usaha mengubah tingkah laku.
Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.
Dengan demikian, bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa
raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia
seutuhnya.
Sedangkan menurut Syah (2004:56):
Belajar pada dasarnya sebagai titipan perubahan seluruh tingkah
laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif, afektif dan psikomotorik yang terjadi dalam siswa.
8. 8
Menurut Slameto (2002:28), “belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan”. Pendapat lain dikemukakan oleh
Purwanto (2003:85), “belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku
yang terjadi melalui latihan atau pengalaman dimana perubahan yang
terjadi relatif menetap serta menyangkut kepribadian baik fisik maupun
psikis”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan, namun tidak setiap perubahan yang terjadi
dalam individu merupakan hasil dari proses belajar. Suatu perubahan
dapat dikatakan sebagai suatu proses belajar apabila memiliki ciri-ciri
tertentu.
Menurut Slameto (2002:31) ciri-ciri proses belajar adalah:
1) Perubahan terjadi secara sadar
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional
3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
c. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Djamarah (2008:156), “prestasi belajar adalah hasil
yang di peroleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”.
Sedangkan menurut Sukmadinata (2003:101), “prestasi belajar adalah
realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau
kapasitas yang dimiliki seseorang”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar siswa adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas belajar
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu dilaporkan dalam
rapot yang dinyatakan dalam simbol angka atau huruf dalam periode
tertentu. Pada umumnya penilaian yang mencakup dari nilai ulangan
9. 9
harian, nilai mid semester, nilai tugas, nilai ujian akhir semester, dan
sebagainya.
d. Pengertian Prestasi Belajar Ekonomi
Menurut Binati dan Suprihatin dalam Utami (2007:29):
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam
usahanya memenuhi kebutuhan hidupnya, atau ilmu yang
membicarakan tentang kebutuhan hidup dan beragam caranya
untuk mendapatkannya. Secara lebih konkrit dirumuskan dengan
pengetahuan peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan
upaya seseorang (pribadi) dan kelompok (keluarga, suku bangsa
organisasi) dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
dihadapkan pada sumber yang terbatas atau langka”.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi
adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak
terbatas dari sumber daya yang terbatas.
e. Aspek-Aspek Prestasi Belajar
Pada hakikatnya prestasi belajar adalah hasil akhir yang
diharapkan dapat dicapai setelah seseorang belajar. Adapun hasil
belajar tersebut menurut para ahli dapat dikelompokan sebagai berikut.
Menurut Gagne sebagaimana yang dikutip oleh Slameto
(2010:15) menyatakan bahwa hasil belajar dibedakan menjadi lima
aspek, yaitu keterampilan motoris, strategi kognitif, informasi verbal,
sikap dan strategi kognitif. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir (2008:34)
menjelaskan bahwa:
Hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang
diharapkan itu merupakan suatu target atau tujuan pembelajaran
yang meliputi 3 (tiga) aspek yaitu: 1) tahu, mengetahui
(knowing) 2 terampil melaksanakan atau mengerjakan yang ia
ketahui itu (doing) dan 3) melaksanakan yang ia ketahui itu
secara rutin dan konsekuen (being).
Pendapat lain diberikan Benjamin S. Bloom dalam Winkel
(2004:272) bahwa bahwa hasil belajar diklasifikasikan ke dalam tiga
ranah yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective
domain) dan ranah psikomotor (psychomotor domain).
10. 10
Bertolak dari ketiga pendapat tersebut di atas, penulis lebih
cenderung kepada pendapat Benjamin S. Bloom. Kecenderungan ini
didasarkan pada alasan bahwa ketiga ranah yang diajukan lebih mudah
terukur, dalam artian bahwa untuk mengetahui prestasi belajar yang
dimaksudkan mudah dan dapat dilaksanakan, khususnya pada
pembelajaran yang bersifat formal selain itu ketiga ranah tersebut
dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang
terjadi sebagai prestasi belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan
rasa maupun yang berdimensi karsa yang biasanya dinyatakan dalam
bentuk nilai yang diperoleh siswa setelah dilakukan evaluasi atau tes.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berkesimpulan bahwa
jenis prestasi belajar itu meliputi 3 (tiga) ranah atau aspek, yaitu: 1)
ranah kognitif (cognitive domain); 2) ranah afektif (affective domain);
dan 3) ranah psikomotor (psychomotor domain).
f. Indikator Prestasi Belajar
Indikator dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa
prestasi belajar dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi ketentuan
kurikulum yang disempurnakan. Pada dunia pendidikan, pengukuran
prestasi belajar sangat diperlukan. Karena dengan diketahui prestasi
siswa maka diketahui pula kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara
memberikan penilaian atau evaluasi dengan tujuan supaya siswa
mengalami perubahan secara positif.
Menurut Muhibbin Syah (2008:141) “Evaluasi adalah penilaian
terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebuah progam”. Hal ini dapat dilihat dari sejauh
mana perubahan yang telah terjadi melalui kegiatan belajar mengajar.
Pengajaran harus mengetahui sejauh mana siswa akan mengerti bahan
yang akan diajarkan. Penilaian sumber informasi tentang hasil
pengajaran yang telah disajikan. Pengukuran prestasi belajar tersebut
dapat menggunakan suatu alat untuk mengevaluasi yaitu test. Test
11. 11
dipakai untuk memulai hasil belajar siswa dan hasil belajar mengajar
dari pendidik.
Menurut Muhibbin Syah (2008:142):
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dapat dilakukan
dengan cara memberi penilaian atau evaluasi yaitu untuk
memeriksa kesesuian antara apa yang diharapkan dan apa
yang tercapai, hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk
memperbaiki dan mendekatkan tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara
memberi penilaian atau evaluasi. Penilaian atau evaluasi yang
dilakukan dapat diketahui dengan menggunakan suatu test tertulis atau
test lisan yang mencakup semua materi yang diajarkan dalam jangka
waktu tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data
dokumentasi berupa nilai rapot yang dinyatakan dalam bentuk angka
yang diperoleh dari proses belajar selama satu semester.
2. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
a. Pengertian Persepsi
Persepsi menurut Robbin Stepsen (2001:88) “persepsi dapat
diartikan sebagai proses dimana individu-individu pengorganisasian dan
menafsirkan indra mereka agar dapat memberikan makna pada
lingkungan mereka”. Persepsi timbul disebabkan oleh faktor yang
mempengaruhinya. Misalnya pengamatan terhadap suatu objek atau
kejadian tertentu oleh panca indra. Jika orang berbeda dalam
berpersepsi ini dapat ini dapat diartikan bahwa apa yang dilihat
seseorang belum tentu sama.
Menurut Rakhmad Jalaludin (2001:45)
Persepsi adalah pengamatan tertentu tentang objek peristiwa
atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
kesan-kesan sehingga pengamatan dapat dikatakan sebagai pintu
gerbang masuknya pengaruh dari luar.
12. 12
Beberapa hal yang harus dipenuhi agar individu dapat
mengadakan persepsi dalam http://www.infoskripsi.com/2008/11/06/
pengertianpersepsi.html yaitu :
1) Adanya objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat ondra atau
reseptor stimulus dapat dating dari luar langsung mengenai
alat indra dan dapat dari dalam langsung mengenai saraf
penerima (sensorik) yang bekaerja sebagai reseptor.
2) Alat indra atau reseptor
Merupakan alat untuk menerima stimulus, selain itu harus
ada saraf sensorik sebagai alat untuk menentukan stimulus
yang diterima oleh reseptor.
3) Perhatian
Untuk menjadi atau mengadakan persepsi sesuatu diperlukan
adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai
suatu pencapaian dalam mengadakan persepsi.
Berdasar pengertian tersebut maka persepsi individu bisa timbul
apabila individu tersebut mengamati suatu objek menggunakan
peralatan alat indranya dengan penuh perhatian dan diteruskan ke saraf.
Persepsi setiap individu terhadap sesuatu hal bisa muncul karena
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Krech dan Richard. S.
Crutchfield yang dikutip Jalahudin Rakhmat (2001:51) menyatakan
bahwa faktor-faktor dalam persepsi yaitu:
1) Faktor Fungsional, berasal dari kebutuhan, pengalaman masa
lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang diseburt sebagai
faktor-faktor personal.
2) Faktor Fluktural, berasal semata dari sifat stimuli fisik dan
efek-efek saraf yang ditimbulkan pada sistem syaraf individu.
Dari faktor-faktor di atas maka dapat disimpulkan bahwa
seseorang itu mempersepsikan sesuatu bisa dari kebutuhannya maupun
pengalaman-pengalaman di masa lalu. Selain itu dalam mengadakan
persepsi kita tidak dapat melakukan secara terpisah-pisah tetapi kita
harus mempersepsikan secara keseluruhan.
13. 13
b. Pengertian Siwa
Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional (2005:1077) siswa diartikan sebagai
“murid atau pelajar”.
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa siswa
adalah murid yang sedang menempuh suatu pendidikan terutama pada
tingkat sekolah dasar dan menengah.
c. Pengertian Keterampilan Mengajar
Menurut Semiawan (2000:18) “Keterampilam merupakan suatu
pola penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta
penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai”. Selanjutnya
pengertian mengajar menurut Semiawan (2000:6) yaitu:
Mengajar merupakan kegiatan mengajar merupakan kegiatan
mengarahkan, menjelaskan dan memberi jawaban, serta
memberikan umpan balik merupakan kegiatan guru yang
dilakukan secara spontan untuk memenuhi kebutuhan para siswa
yang beraneka ragam.
Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa keterampilan
mengajar adalah suatu kegiatan mengarahkan, menjelaskan dan
memberi jawaban, serta meberikan umpan balik untuk menumbuhkan
dan mengembangkan sikap dan nilai.
d. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru adalah
suatu proses ditrimanya stimulus oleh murid atau pelajar melalui alat
reseptornya mengenai manusia, materi atau kejadian dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap melalui proses, cara, perbuatan
untuk menjadikan siswa belajar.
e. Indikator Keterampilan Mengajar
14. 14
Menurut pedoman praktik pembelajaran mikro yang diterbitkan
oleh laboratorium micro teaching diterbitkan oleh laboratorium micro
teaching dan PPL Universitas Muhammadiyah Surakarta (2010:7) yang
dijadikan sebagai keterampilan dasar mengajar meliputi:
1) Keterampilan membuka pelajaran
2) Keterampilan verbal dan non verbal
3) Keterampilan menggunakan media pembelajaran
4) Keterampilan memilih metode
5) Keterampilan menerangkan
6) Keterampilan bertanya
7) Keterampilan mengadakan assesment penjajagan
8) Keterampilan mengadakan motivasi
9) Keterampilan menutup pelajaran.
Indikator di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Keterampilan membuka pelajaran
Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk
menciptakan prokondisi bagi siswa agar mental maupun perhatian
terpusat pada apa yang akan dipelajarinya, sehingga usaha tersebut
akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
2) Keterampilan verbal dan non verbal
Keterampilan non verbal dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu kata
atau kalimat. Sedangkan keterampilan non verbal bisa berupa mimik
atau gerakan badan, mendekati, memberi sentuhan atau memberi
kegiatan yang menyenangkan, berupa simbol atau benda maupun
penguatan tak penuh.
3) Keterampilan menggunakan media pembelajaran
Keterampilan dalam memilih, mengelompokkan dan memanfaatkan
berbagai obyek yang terdapat di lingkungan kelas, sekolah atau
diluar sekolah sebagai sumber belajar anak sesuai dengan mata
pelajaran yang diampunya.
4) Keterampilan memilih metode
15. 15
Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat sesuai dengan tujuan
kompetensi. Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
5) Keterampilan menerangkan
Penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan
yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik
dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama
kegiatan menerangkan.
6) Keterampilan bertanya
Bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan
yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut
respon siswa.
7) Keterampilan mengadakan assesment penjajagan
Suatu kegiatan penilaian semua aktivitas yang dilakukan oleh guru
dan siswa untuk menilai diri mereka sendiri, yang memberikan
informasi untuk digunakan sebagai umpan balik untuk memodifikasi
aktivitas belajar dan mengajar.
8) Keterampilan mengadakan motivasi
Kegiatan guru dalam proses interaksi belajar mengajar yang
ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam
ketekunan, antusias, serta penuh partisipasi.
9) Keterampilan menutup pelajaran.
Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengakhiri pelajaran. Usaha menutup pelajaran dimaksudkan
untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan
tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar.
16. 16
3. Minat Belajar.
a. Pengertian Minat Belajar
Besar kecilnya minat akan mempengaruhi keberhasilan bagi
setiap kreativitas manusia. Dalam hal belajar minat sangat besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar tersebut. Jika seseorang
tidak berminat untuk mempelajari sesuatu pelajaran atau sesuatu hal,
maka tidak diharapkan akan berhasil dengan baik.
Ada beberapa pendapat tentang minat, dalam Poerwadarminta
(2003:744) “minat diartikan sebagai gairah, keinginan dan
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Menurut Joko
Sudarsono (2003:8) “Minat merupakan bentuk sikap ketertarikan atau
sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari
pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut”.
Definisi secara sederhana lainnya diberikan oleh Muhibbin Syah
(2008:136) yang mendefinisikan bahwa ”Minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu”. Begitu juga dengan Slameto (2010:180) mengatakan
bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.”
Hillgard dalam Slameto (2010:57) memberi rumusan tentang
minat sebagai berikut ‘‘Interst is persisting to pay attention to and
enjoy some activity or content”. Yang berarti bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-
menerus yang disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu
kepuasan.
17. 17
Dari pemaparan para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa minat adalah ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan atau terlibat terhadap sesuatu hal karena menyadari
pentingnya atau bernilainya hal tersebut. Dengan demikian minat
belajar dapat kita definisikan sebagai ketertarikan dan kecenderungan
yang tetap untuk memperhatikan dan terlibat dalam aktivitas belajar
karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal yang ia pelajari.
b. Klasifikasi Minat Belajar
Menurut Purwanto (2002:56) mengatakan bahwa “ada tiga cara
untuk menentukan minat antara lain: minat yang diekspresikan, minat
yang diwujudkan, dan minat yang diinventarisasikan”. Lebih lanjut
pernyataan tersebut dijelaskan di bawah ini :
1) Minat yang Diekspresikan (Ekspressed Interest)
Seseorang dapat mengekspresikan minat atau pilihannya dengan
kata tertentu, misalnya seseorang murid mungkin mengatakan
bahwa dia tertarik pada mata pelajaran bahasa inggris.
2) Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest)
Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata
tetapi melalui tindakan atau perbuatan ikut serta berperan aktif
dalam suatu aktivitas tertentu.
3) Minat yang Diinventarisasikan (Inventoryd Interest)
Seseorang minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap
sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan untuk kelompok tertentu.
c. Indikator Minat Belajar
Menurut Safari (2003:60) ada beberapa indikator minat belajar
yaitu sebagai berikut :
1) Perasaan Senang
2) Ketertarikan Siswa
3) Perhatian
4) Keterlibatan Siswa
Indikator di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Perasaan Senang
18. 18
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
pelajaran ekonomi misalnya, maka ia harus terus mempelajari ilmu
yang berhubungan dengan ekonomi. Sama sekali tidak ada perasaan
terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.
2) Ketertarikan Siswa
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk
cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa
berupa pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
3) Perhatian Siswa
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap
pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain
dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, maka
dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
4) Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan sesuatu obyek yang mengakibatkan
orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau
mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.
G. Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan
minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi.
1. Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap
prestasi belajar ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh persepsi
siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar
siswa menurut Subagja (2006:161) membuktikan bahwa ada pengaruh
positif signifikan dari persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
terhadap motivasi belajar PKn pada siswa kelas X SMA Negeri 2
Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006. Persepsi siswa tentang
keterampilan guru dalam mengajar merupakan peristiwa yang diperoleh
19. 19
siswa terkait dengan bagaimana seorang guru dalam melakukan proses
belajar mengajar.
Phopam dalam Ernia Rahmawati (2008:26) menyatakan bahwa
guru sebagai pengajar yang baik harus menguasai teknik dan pengelolaan
kelas yang mengajar yang baik, sehingga siswa yang diberi pelajaran akan
lebih mudah memahami pelajaran dan hal ini tercermin pada prestasi
belajar siswa yang tinggi.
Siswa yang memiliki persepsi mengenai keterampilan mengajar
guru yang positif akan mampu mencapai prestasi belajar yang optimal.
Sebaliknya dengan siswa yang mempunyai persepsi mengenai
keterampilan mengajar guru yang kurang baik akan memiliki keterbatasan
dalam mencapai prestasi belajar ekonomi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi.
2. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi belajar Ekonomi Siswa
Minat termasuk salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
kesuksesan belajar. Dalam hal belajar apabila siswa mempunyai minat
terhadap pelajaran tertentu, maka siswa tersebut akan merasakan senang
dan dapat memberi perhatian pada materi pelajaran, sehingga
menimbulkan sikap keterlibatan ingin belajar. Seperti yang dijelaskan oleh
Syaiful Bahri Djamarah (2002:81) “sesuatu yang menarik minat dan
dibutuhkan anak, akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka
akan bersungguh-sungguh dalam belajar”.
Selain itu menurut pendapat Dalyono dalam Syaiful Bahri
Djamarah (2002:157) menjelaskan bahwa “minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya jika minat belajar
kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah”. Dengan demikian, minat
seseorang dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa
dalam bidang-bidang tertentu. Semakin tinggi minat yang dimiliki siswa
semakin tinggi pula tingkat prestasi yang dicapai. Dengan demikian dapat
20. 20
disimpulkan bahwa minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar
ekonomi siswa.
3. Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat
belajar terhadap prestasi belajar ekonomi.
Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik selain dibutuhkan
keterampilan guru dalam penyampaian materi yang baik, juga dibutuhkan
suatu rasa ketertarikan terhadap materi, karena siswa merasa senang
belajar di sekolah lebih-lebih yang menyenangi mata pelajaran yang
dipelajarinya juga akan mampu menyerap pelajaran itu dengan baik pada
akhirnya akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula. Prestasi belajar
ekonomi akan lebih meningkat pula bila didukung oleh keterampilan
mengajar guru dan semangat belajar dari siswa itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap prestasi
belajar ekonomi.
H. Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian sekaligus untuk
mempermudah dalam penelitian agar tidak menyimpang dari inti
permasalahan maka perlu dijelaskan suatu kerangka pemikiran sebagai
landasan dalam pembahasan. Menurut Sugiyono (2008:47) “kerangka berfikir
merupakan model konseptual tentang teori yang berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”.
Adapun kerangka pemikiran digambarkan bagan sebagai berikut :
Gambar 1.1
Kerangka Bepikir
Persepsi siswa
mengenai keterampilan
mengajar guru
X1
Prestasi Belajar
(Y)
21. 21
Keterangan:
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel
yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a. Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X1)
b. Minat Belajar (X2)
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah prestasi belajar (Y)
I. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap
permasalahan penelitian (Sugiyono, 2006:64). Oleh sebab itu kebenarannya
masih harus diuji secara empiris dengan melakukan berbagai tes atau
pengujian agar diperoleh jawaban yang benar.
Hipotesis yang akan peneliti kemukakan sehubungan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2
Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.
2. Minat belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi pada
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.
Minat Belajar
(X2)
22. 22
3. Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI
SMA IPS Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.
J. Metode Penelitian
1. Jenis dan Rancangan Penelitian
a. Jenis Penelitian.
Menurut Sugiono (2003:10) mengklasifikasikan metode
penelitian menjadi tiga bagian sebagai berikut :
1) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau
lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain.
2) Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan.
3) Penelitian asosiatif adalah merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif.
Penelitian asosiatif ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan
dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa ada
pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan
minat belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa, yang dilakukan
dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data yang
terkumpul melalui sebaran angket yang diberikan kepada subjek
23. 23
penelitian yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun
ajaran 2010/2011
b. Rancangan Penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis rancangan survei
karena mengambil sampel dari suatu populasi untuk diteliti.
2. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian
a. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran
2010/2011.
b. Obyek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru, minat belajar dan prestasi belajar ekonomi
3. Populasi, Sampel, Sampling
a. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:73) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini
populasinya adalah semua siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo
tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 159 siswa.
Tabel 1.1
Distribusi Populasi
No. Kelas Jumlah Siswa
24. 24
1.
2.
3.
4.
XI IPS 1
XI IPS 2
XI IPS 3
XI IPS 4
40
39
40
40
Jumlah 159
b. Sampel
Menurut Arikunto (2007:131) menyatakan bahwa “sampel
adalah sebagian wakil dari populasi”. Untuk sekedar ancer-ancer maka
apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasi
lebih dari 100 maka diambil antara 10%-15% atau 20%-25%.
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya populasi.
Selanjutnya jika jumlah subyek besranya telah melebihi 100 maka
diambil 10%-25%, setidaknya :
1) Kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan biaya
2) Sempit luasanya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal
ini menyangkut banyak sedikitnya data.
3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti, tentu saja jika
sampelnya lebih besar hasilnya akan lebih baik.
Sampel dalam penelitian ini yang diambil ditetapkan 50% dari
populasi yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo sebanyak
159 siswa x 50%= 80 siswa. Jadi sampel diambil sebanyak 40 siswa.
c. Sampling
Menurut Sugiyono (2008:116-117) “Sampling adalah teknik
pengambilan sampel”. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan Random Sampling yaitu cara pengambilan sampel dari
semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa
25. 25
memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. Adapun
langkah-langkahnya :
1) Membuat suatu daftar yang berisi semua subyek yang ada dalam
populasi (Siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4 di
SMA Negeri 2 Sukoharjo).
2) Memberi kode-kode yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap
subyek yang dimaksudkan.
3) Menuliskan kode-kode itu untuk masing-masing dalam satu lembar
kertas kecil.
4) Mengulung-gulung kertas itu dengan baik
5) Memasukkan gulungan-gulungan kertas itu sesuai dengan kertas
masing-masing ke dalam tempolong atau kaleng.
6) Mengkocok baik-baik tempolong atau kaleng itu.
7) Mengambil kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan, yaitu 40
orang siswa.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Sumber Data
1) Data primer
Menurut Marzuki (2002:55) “Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk
pertama kalinya.” Data primer dalam penelitian ini adalah persepsi
siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011
semester genap yang diperoleh dari hasil angket.
2) Data sekunder
Menurut Marzuki (2002:56), “Data sekunder adalah data
yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti
misalnya biro statistik, majalah, keterang-keterangan atau publikasi
lainnya.” Data sekunder dalam penelitian ini adalah nilai rapot
26. 26
semester genap kelas XI IPS SMA 2 Sukoharjo tahun ajaran
2010/2011.
b. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:31), “variabel penelitian adalah
sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini variabelnya antara lain :
1) Variabel independen atau variabel bebas (X)
Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi
variabel lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen
adalah persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X1)
dan minat belajar (X2).
2) Variabel dependen atau variabel terikat (Y)
Yaitu suatu jawaban atas hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam
hal ini yang menjadi variabel dependen adalah prestasi belajar (Y).
c. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:119) Instrumen penelitian adalah suatu
alat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yang sesuai
dengan permasalahan penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah
dengan angket tentang persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar
guru dan minat belajar.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian dengan
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Angket
Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian dengan
menggunakan teknik pengumpulan dengan menggunakan metode
angket. Angket menurut Suharsimi Arikunto (2006:124) adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
27. 27
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket
langsung tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda
checklist (√) pada salah satu jawaban yang dianggap benar. Sedangkan
penilaian angket menggunakan skala likert 1 sampai 4, hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Skor 4 untuk jawaban selalu
2. Skor 3 untuk jawaban sering
3. Skor 2 untuk jawaban jarang
4. Skor 1 untuk jawaban tidak pernah
Adapun kisi-kisi angket persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Kisi-kisi Angket Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru.
28. 28
Kisi-Kisi Angket Variabel Minat Belajar
No Indikator Deskriptor
No.
Item
1 Perasaan senang - Perasaan siswa terhadap materi
- Suasana belajar yang baik
- Mengerjakan tugas dengan rela hati
1
2
3
No Indikator Deskriptor
No
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan verbal dan non verbal
Keterampilan menggunakan media
pembelajaran
Keterampilan memilih metode
Keterampilan menerangkan
Keterampilan bertanya
Keterampilan mengadakan
assesment penjajagan
Keterampilan mengadakan motivasi
Keterampilan menutup pelajaran
- Menarik perhatian siswa
- Memotivasi siswa
- Gerakan guru
- Isyarat dan mimik guru
- Kesesuaian media
- Efektifitas metode
- Keterlibatan siswa
- Kejelasan suara
- Kejelasan contoh
- Penyebaran pertanyaan
- Penggunaan pertanyaan
pelacak
- Penjajagan kepada siswa
- Gerak tubuh terhadap
balikan siswa
- Mengevaluasi dengan
benar
- Memberi tugas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumlah 15
29. 29
2
3
4
Ketertarikan siswa
Perhatian siswa
Keterlibatan siswa
- Belajar kelompok mneyenangkan
- Respon terhadap guru
- Respon terhadap materi
- Rasa ingin tahu terhadap materi
- Perhatian siswa terhadap materi
- Konsentrasi belajar
- Perhatian siswa terhadap guru
- Berusaha memahami materi yang
disampaikan
- Kemauan belajar
- Kekompakan dalam belajar
kelompok
- Kesadaran untuk mempelajari materi
- Memiliki keinginan bersaing
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Jumlah 15
b.Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:158) “Dokumentasi adalah mencari data
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, raport,
agenda dan sebagainya.” Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data hasil prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas
XI di SMA Negeri 2 Sukoharjo.
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai :
a. Gambaran tentang SMA Negeri 2 Sukoharjo
b. Daftar nama yang digunakan sebagai sampel penelitian.
c. Nilai akhir mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2
Sukoharjo tahun pelajaran 2010/2011 yang diperoleh dari nilai rapot
semester genap.
6. Uji Instrument
a. Uji validitas
30. 30
Menurut Arikunto (2006:168) “Sebuah instrument dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.” Sebuah angket dikatakan
valid apabila dapat mengungkapkan kata dari variabel yang diteliti secara
tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengetahui
kesalahan atau instrument adalah teknik korelasi produk moment sebagai
berikut:
( )( )
( ) } ( ){ }{ ∑ ∑ ∑∑
∑ ∑∑
−−
−
=
2222
)(
YYNXXN
YXXYN
rxy
Dimana :
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y
N = Jumlah subyek
X = Skor dari tiap-tiap item
Y = Jumlah dari skor item
Jika rxy > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir
soal) valid, sebaliknya jika rxy < rtabel maka butir soal tidak valid.
b. Uji reliabilitas
Menurut Arikunto (2006:178) “Uji reliabilitas adalah suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas
menunjukkan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil
pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-
ulang. Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan
rumus :
+
=
2/12/1
2/12/1
11
.1
)(2
r
r
r
Keterangan :
11r = Koefisien reliabilitas yang dicari
2/12/1 _r = Koefisien antara skor-skor setiap olahan test
31. 31
Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir
soal) reliabel dan sebaliknya bila rhitung < rtabel pada taraf signifikan
5% maka butir soal tersebut tidak reliabel.
7. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Menurut Suharsini Arikunto (2006:259) “Uji normalitas bertujuan
untuk menjawab pertanyaan apakah sampel diambil dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak.” Langkah yang ditempuh dalam
melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Chi Kuadrat adalah
sebagai berikut :
( )
fh
fhfo
X
2
2 −
∑=
Keterangan :
x2
= Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang dioeroleh dari sampel
fh = Frekuensi yang diharapkan
Apabila harga x2
hitung < x2
tabel maka data yang diperoleh
berdistribusi normal, dan apabila x2
hitung > x2
tabel maka data yang
diperoleh tidak berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel
bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Menentukan formulasi H0 dan H1
2) Lefel of significant = α = 5 %
3) Kriteria pengujian
H0 diterima apabila Fhitung < Ftabel
H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel
4) Kesimpulan
32. 32
8. Teknik Analisis Data
a. Analisis regresi berganda
Dalam penelitian ini, regresi digunakan untuk menentukan
prestasi belajar (Y) yang disebabkan oleh kreativitas belajar (X1) dan
minat belajar (X2). Sugiyono (2006) menjelaskan bahwa analisis
regresi berganda dua prediktor menggunakan persamaan garis regresi
sebagai berikut :
11 XbaY += +b2X2
Keterangan :
Y = Prestasi belajar
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
1X = Persepsi siswa mengenai keterampilan guru
2X = Minat Belajar
b. Uji Secara Serempak (Uji F)
Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara dua
variabel bebas (persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
dan minat belajar) secara bersama-sama terhadap motivasi belajar
sehingga bisa diketahui apakah dugaan yang sudah ada dapat diterima
atau ditolak. Langkah-langkahnya :
1) Menentukan formulasi H0 dan H1
Ho : 021 == ββ Berarti tidak ada pengaruh persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap
prestasi belajar.
0: 211 ≠≠ ββH Berarti terdapat pengaruh persepsi siswa
mengenai keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap
prestasi belajar.
2) Level of significant %5=α
3) Kriteria pengujian
33. 33
Daerah terima Daerah ditolak
Fα;k-1. k(n-1)
H0 diterima apabila F hitung < F tabel ( )( )1.1. −− nkkFα
H0 ditolak apabila F hitung > F tabel ( )( )1.1. −− nkkFα
4) Pengujian nilai F
( )[ ]
( )( )kR
kNR
F 2
2
1
1
−
+−
= (Fred N. Kerlinger and Elazar J. Pedhazur)
Keterangan :
R = koefisien korelasi berganda
k = konstanta variabel bebas
N = banyaknya sampel
5) Kesimpulan
Dilakukan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel, jika nilai Fhitung >Ftabel
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel dependen
secara bersama-sama sebaliknya jika Fhitung<Ftabel tidak ada
pengaruh. Pengujian F-tes ini menggunakan bantuan SPSS for
windows V 15.0.
c. Uji Parsial (Uji t)
Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-
masing variabel bebas (pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru terhadap prestasi belajar dan minat belajar terhadap
prestasi belajar) secara sendiri-sendiri, sehingga bisa diketahui apakah
dugaan yang sudah ada dapat diterima atau tidak.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan formulasi Ho dan Hi
Ho: β1= 0 Berarti tidak ada pengaruh persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap
prestasi belajar.
34. 34
H1:β1 ≠ 0 Berarti ada pengaruh persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap
prestasi belajar.
Ho:β2=0 Berarti tidak ada pengaruh persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap
prestasi belajar.
H1:β2 ≠ 0Berarti ada pengaruh persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dan minat belajar terhadap
prestasi belajar.
2) Level od significant α = 5%
3) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila -t(α/2;n-k-1) < t < t(α/2;n-k-1)
Ho ditolak apabila t > t(α/2;n-k-1) atau t< -t(α/2;n-k-1)
4) Pengujian nilai t
t =
SEb
b
Keterangan:
b = koefisien regresi
SEb = standar eror of b
5) Kesimpulan
Ho diterima apabila -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel dan Ho ditolak apabila thitung
< ttabelatau -thitung< -ttabel. Pengujian t-tes ini menggunakan bantuan
program SPSS for windows V15.0
d. Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
1) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sumbangan masing-
masing variabel bebas terhadap perubahan variabel terikat.
Daerah terima H Daerah tolak HDaerah tolak H
t (α/2; (n-k-1)
0-t (α/2; (n-k-1)
35. 35
Untuk mencari sumbangan relatif (SR%) digunakan rumus:
SR % X1 = b1Σ X1Y/ JK Reg . 100%
SR % X2 = b2Σ X2Y/ JK Reg . 100%
2) Untuk mencari sumbangan efektif (SE%) digunakan rumus
SE % X1 = SR % X1.R2
SE % X2 = SR % X2.R2
K. Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengertian prestasi belajar ekonomi, aspek-
aspek prestasi belajar, indikator prestasi belajar, pengertian persepsi siswa
mengenani keterampilan mengajar guru, indikator keterampuilan mengajar,
pengertian minat belajar, klasifikasi minat belajar, indikator minat belajar,
kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITI
Pada bab ini berisi tentang metode penelitian, jenis penelitian, tempat
penelitian, populasi, sampel dan sampling, sumber data, variabel penelitian,
teknik pengumpulan data, uji instrumen, uji prasarat analisis dan teknik
analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA
36. 36
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian,
penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
37. 37
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Daharnis. 2006. Hubungan, Aspirasi, Persepsi, Lokus Kendali, Lingkungan
Belajar, Pembelajaran dan Kegiatan Belajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa. Jurnal Pembelajaran, 29.1.43-44.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Jeane, Rini P. 2003. Hubungan Antar Persepsi Orang Tua teantang Prestasi
Belajar dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Laboratorium Micro Teaching dan PPL 2010. Pedoman Praktik Pembelajaran
Micro. Surakarta : FKIP UMS
Purwanto, M. Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosda Karya.
Rakhmad, Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosda
Karya.
Rahmawati, Ernia. 2008. Pengaruh Persepsi Mengenai Keterampilan Mengajar
dan Teknik Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar PKn Pada
Siswa Kelas X SMK Dwija Darma Boyolali Tahun Pelajaran
2006/2007. (Skripsi Sarjana S1). Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
R. I. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta : Sinar Grafika
. 2003. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Jakarta : Sinar Grafika
Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Tenaga Kependidikan 2003.
Semiawan, Corry. 2000. Belajar dan Penberdayaan Dalam Taraf Pendidikan
Usia Dini (Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar). Jakarta : PT
Gramedia Widia Sarana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
38. 38
Stephen, Robbin. 2001. Psikologi Umum. Jakarta : Balai Pustaka
Subagja, M. Trio. 2006. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Mengajar dan Kepribadian Guru terhadap Motivasi Belajar PPKN
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran
2005/2006. (Skripsi Sarjana S1). Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sudarsono, Joko. 2003. Menumbuhkan Minat Belajar Untuk Mencapai Sukses dalam
Studi. Dalam Majalah Remaja Gen 2000. No. 04. Th. II.Tri Wulan IV
2003. Hal 28 dan 29
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kelima. Bandung : Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Tim Penyusun Pusat Kamus Pusat Bahasa Depdiknas. 2005. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Utami, Nika. 2007. Pengaruh Pemberian Bantuan Operasional Sekolah dan
Kemampuan Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi.
(Skripsi S1). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Walgito. 2008. Pengertian Persepsi. (online), http://www.infoskripsi.com/2008/
11/06/pengertianpersepsi.html. (diakses tanggal 28 April pukul 10.50
WIB)
Winkel, WS. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Media Abadi