SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
i
MAKALAH PERSEPSI TERHADAP KEHAMILAN OLEH REMAJA
Diajukan Untuk Mememuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Perempuan
Dan Keluarga
DOSEN PENANGGUNG JAWAB : YULIA SARI, SST.MKM
DOSEN PEMBIMBING : Dr. EKO MEINARNO, MPSI
Disusun oleh :
Aida Zahra (P3.73.24.1.19.037)
Lifia Maulida Salsabila (P3.73.24.1.19.055)
Rani Nurjinan Afra (P3.73.24.1.19.064)
Rolanda (P3.73.24.1.19.065)
Tengku Farah Zahrani Baharudin (P3.73.24.1.19.070)
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI
2020/2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limphan Rahmat,Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Psiologi
ini dalam bentuk maupun isinya yang masih sangat sederhana.
Semoha makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, Petujuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi dari makalh ini. Sehingga untuk kedepannya kami dapat lebih baik lagi dalam
penyusunan makalah.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kurang milki.
Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan yang
bersifat membangun untuk menyempurnakan kembali makalah ini.
Jakarta, 28 Agustus 2020
Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I 4
PENDAHULUAN .....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................5
1.3 Tujuan .............................................................................................................................6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................7
BAB III
PEMBAHASAN......................................................................................................................18
3.1.Dampak Psikologis Bagi Remaja yang Hamil di luar Nikah.......................................18
3.2.Dampak Psikologis Pada Kehamilan Remaja .............................................................18
3.3.Resiliensi Remaja Yang Pernah Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat
Hubungan Seksual Pra Nikah ......................................................................................19
3.4.Peran Keluarga Dan Lingkungan Terhadap Psikososial Ibu Usia Remaja .................20
3.5.Psychological Well-Being Pada Remaja Akhir Yang Hamil Di Luar Nikah...............20
3.6.Pengalaman Psikologis Kehamilan Pranikah Pada Usia Remaja ...............................21
3.7.Pola Asuh Orang Tua, Usia Dan Jenis Kelamin Sebagai Faktor Yang Berhubungan
Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seksual Pra-Nikah ..................................22
3.8.Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil Di Luar........................................................23
3.9.Persepsi Remaja Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Perilaku Seksual Pra
Nikah............................................................................................................................24
3.10. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Penyesuaian diri Perempuan pada
Kehamilan Pertama....................................................................................................24
BAB IV
PENUTUP................................................................................................................................26
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................26
iv
4.2 Saran ..................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................27
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan di usia remaja saat ini menjadi isu utama di negara ini dikarenakan
kebiasaan masyarakat yang menikahkan anak perempuannya dibawah umur dan karena
pergaulan remaja yang saat ini semakin bebas. Survey yang telah dilakukan BKKBN
terhadap 2.880 respondenmenunjukkan bahwa 39,65% responden pernah melakukan
hubungan seksual di luar nikah dan 26,9% responden menikah dengan usia di bawag
16 tahun, dengan angka kelahiran bayi 100 orang per 1000 perempuan. Kehamilan dan
kelahiran diusia remaja sangat beresiko tinggi, tidak hanya bagi remajanya saja tetapi
dapat beresiko juga terhadap janin yang dikandungnya. Remaja perempuan yang hamil
ataupun melahirkan diusia 12-19 tahun mempunyai resiko 2 kali lebih besar
dibandingkan dengan perempuan berusia 20 tahun. Sedangkan bagi remaja perempuan
berusia 14 tahun akan memiliki resiko kematian 5 kali lebih besar saat masa kehamilan
maupun melahirkannya.Hal ini menyebabkan remaja mengalami kesehatan mnetal
yang memburuk seperti, stres, depresi karena malu dikucilkan dilinkungan tempat
tiggal dan keluarganya, terhambatanya cita-cita yang telah diiginkan dan yang paling
terpenting remaja tersebut belum siap menjadi orang tua terlebih harus menjadi menadi
ibu yang mengayomi anaknya.(Iskim dan sri, 2011)
Kehamilan diluar nikah dapat menimbulkan berbagai masalah, baik masalah
kesehatanmental, pikiran maupun fisik. Hal ini dikarena masyarakat beranggapan
bahwa remaja tersebut adalah orang yang memalukan, paling hina dan dalam keadaan
seperti itu menjadikan remaja tersebut berada di dalam situasi yang negatif untuk
pandangan di masyarakat. Kehamilan remaja ini memanng sebuah kenakalan remaja
dalam kehisupan seharai-hari yang menyimpang.(Sarwono.2005). Perilaku
menyimpang ini dikarena kurangnya perhatian dari remaja sendiri unuk memperhatikan
pergaulannya dan bagaimana cara pemilhan teman yang diabaikan. (Fitri,dkk.2016)
Dapat dikatakan pula, hal ini terjadi karena kurangnya perhatian orang tua, pendidikan
agama yang kurang kuat, pengetahuan norma yang kurang dan tidak membatasi
pergaulan remaja akan terus meningkatkan resiko penyimpangan ini. (Fitri,dkk.2016)
2
Kehamilan adalah sesuatu hal yang saat besar tanggung jawabnya, terlebh di
alami oleh remaja yang hamil pranikah. Berbagai permasalahan muncul dan harus
dilewati oleh remaja yang mengalami kehamilan pranikah mulai dari pernikahannya,
perubahan hidup yang drastis dimana harus lebih serius dan sibuk untuk mengurusi
rumah tangganya sehingga harus memutuskan jalinan pertemanan dengan remaja
seumurannya, karena harus bertanggung jaab atas perannya sebagai ibu dan istri.
Kesejahteraan psikologi ini menjadi hal yang sangat penting untuk remaja yang
menikah karena hamil diluar nikah untuk tetap bisa mengembangkan potensi dalam
dirinya. Menurut penelitian yang telah dilakukan, bahwa kesejateraan psokologis
remaja yang menikah dikarenakan hamil di luar nikah, kesejahteraan psikologis yang
paling terlihat adalah hubungan positif dengan orang lain, penerimaan diri, tujuan hidup
dan dalam penguasaan lingkungan yang semakin membaik. Upaya yang dapat
dilakukan dalam memperbaiki kesejahteraan psikologi yaitu dengan pasrah dan selalu
berfikiran positif, bahwa saya bisa melakukan hal ini, karena ini merupak keselahan
dan menjalani jalan hidup saya.(Frita.2014)
Bagi remaja akhir perilaku seksual pranikah menjadi meningkat sekarang ini,
hal ini berarti sangat pentingnya perhatian baik dari pihak keluarga maupun pihak
sekolah atau perguruan tinggi. Menurut penilitian sekitar 12,1% remaja tingkat akhir
yang melakukan hubungan seksual di luar nikah beresiko tinggi terhadap kehamilan
tidak diinginkan (KTD). Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dari pihak orang tua,
maupun dari pihak pendidikkannya.(Muhammad.2013)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa dampak psikologis bagi remaja yang telah hamil di luar nikah?
2. Apa dampak psikologis pada kehamilan di usia remaja?
3. Bagaimana resieliensi remaja yang pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan
akibat hubungan seksual pranikah?
4. Apa peran keluarga dan lingkungan terhadap psikososisal ibu di usia remaja?
5. Bagaimana psychological well-being pada remaja akhir yang mengalami
kehamilan di luar nikah?
6. Bagaimana pengalaman psikologis kehamilan remaja di luar nikah?
7. Bagaimana peranan orang tua, usia dan jenis kelamin sebagai faktor yang dapat
berhubungan dengan persepsi remaja terhadap perilaku seksual remaja di luar
nikah?
3
8. Bagaimana pengalaman hidup remaja yang hamil di luar nikah?
9. Bagaimana persepsi remaja mengenai kehamilan yang tidak diinginkan akibat
perilaku seksual di luar nikah?
10. Apa hubungan antara dukungan keluarga dengan penyesuain diri perempuan
terhadap kehamilan pertamanya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dampak psikologis bagi remaja yang telah hamil di luar nikah.
2. Mengetahui dampak psikologis dari kehamilan di usia remaja.
3. Mengetahui resieliensi remaja yang pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan
akibat hubungan seksual pranikah?
4. Mengetahui tentang peranan keluarga dan lingkungan terhadap psikososial ibu di
usia remaja.
5. Mengetahui psychological well-being pada remaja akhir yang mengalami
kehamilan di luar nikah.
6. Mengetahui pengalaman psikologis kehamilan remaja di luar nikah.
7. Mengetahui peranan orang tua, usia, jenis kelamin sebagai faktor yang dapat
berhubungan dengan persepsi remaja terhadap perilaku seksual remaja di luar
nikah.
8. Mengetahui pengalaman hidup remaja yang telah hamil di luar nikah.
9. Mengetahui persepsi remaja mengenai kehamilan yang tidak diinginkan akibat
perilaku seksual di luar nikah.
10. Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan penyesuain diri
perempuan terhadap kehamilan pertamanya.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Penti Patimatun, mahasiswi Fakultas Psikologi, di Universitas YARSI pada
tahun 2019 dengan judul “Dampak Psikologis Bagi Remaja yang Hamil di luar
Nikah”
Dari penelitian ini menghasilkan data analisa statistik yang menunjukkan bahwa
depresi merupakan masalah utama yang muncul apabila remaja yang hamil melakukan
tindakan aborsi. Persentase depresi paling besar dialami oleh para remaja yang hamil
lalu melakukan aborsi dengan rentang usia 15-18 tahun sebesar 78,6%. Dengan rentang
usia yang sama, remaja yang hamil namun tidak melakukan aborsi mengalami masalah
depresi sebesar 35,7%. Pada remaja dengan rentang usia 18-21 tahun, masalah depresi
muncul ketika sudah melakukan aborsi sebesar 45,1% dan masalah depresi pada remaja
yang hamil namun tidak melakukan aborsi muncul sebesar 34,5%. Dari data tersebut
menunjukkan, rentang usia pada kehamilan remaja di luar nikah berpengaruh pada
seberapa matang pengambilan keputusan mereka untuk melakukan aborsi. Faktor lain
yang berpengaruh pada remaja yang mengambil keputusan untuk melakukan aborsi
yaitu tingkat pendidikan yang rendah, keadaan ekonomi keluarga, kurangnya kedekatan
hubungan antar anak dengan orang tua, pengalaman traumatik maupun kekerasan yang
dialami saat masa kanak-kanak. Penelitian ini menyatakan faktor lain kehamilan di luar
nikah pada remaja dapat terjadi yaitu karena kurangnya edukasi seks dan mendapat
informasi yang salah tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Saat ini, kontroversi
utama dalam pendidikan seks yaitu apakah sekolah harus memberikan abstinence-only
program (program yang mendukung untuk tidak berhubungan seks sama sekali sampai
waktunya) atau sekolah lebih menekankan pada pengetahuan kontrasepsi. Berdasarkan
penelitian dan data, hal tersebut menunjukkan bahwa kehamilan remaja di luar nikah
berdampak negatif baik dari sisi kesehatan mental maupun gangguan lainnya yang
dapat dirasa saat kehamilan maupun setelah kehamilan. Oleh karena itu, beberapa hal
perlu ditingkatkan dalam rangka mengurangi angka kehamilan pada remaja di luar
nikah, seperti kedekatan antara orang tua dengan anak karena pada masa ini remaja
melakukan eksplorasi mengenai berbagai hal, dengan begitu dukungan dari orang
dewasa sangat penting sebagai panduan dan pelindung bagi mereka.
5
2. Sri Mukhodim Faridah Hanum, mahasiswi Prodi DIII Kebidanan di FIKES
UMSIDA pada tahun 2015 dengan judul “Dampak Psikologis Pada Kehamilan
Remaja (Studi Ekplorasi Di Desa Watutulis Prambon Sidoarjo)”
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian
menggunakan studi kasus (case study).Karakteristik responden disini adalah seorang
ibu hamil, usia 15-19 tahun, yang jarang ANC, sudah menikah dan kehamilan yang
pertama berjumlah 3 orang ibu hamil bertempat di desa Watutulis kecamatan Prambon
kabupaten Sidoarjo. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder.Pengumpulandata primerdilakukan dengan wawancara
mendalam (indepth interview) pada subyek penelitianyaitu ibu hamil remaja. Untuk cek
silang (crosscheck) dilakukan pada bidan yang merawat,suami dan orang tua. Data
sekunder diperoleh dengan studi dokumentasi yang berupa pencatatan datadata tertulis
yang berada di tempat praktik bidan. Alat pengumpul data memakai instrumen berupa
daftar pertanyaan yang berisi pertanyaan terbuka dan mendalam.Alat bantu lain yang
digunakan adalah teman, buku catatan lapangan (field note), tape recorder, kemudian
didokumentasikan berupa transkip (buku catatan lapangan). Analisis data bersifat
terbuka yang menggunakan proses induktif yaitu dimulai dari data yang terkumpul atau
keputusan- keputusan khusus kemudian diambil kesimpulan secara umum. Pengolahan
data dilakukan dengan cara deskriptif isi (contents analysis). Selanjutnya dilaporkan
dan disajikan dalam gambaran deskripstif di hubungkan dengan teori.Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari sampai pada bulan September 2011. Hasil Penelitian
Data Umum Jumlah subjek yang diteliti sebanyak 3 orang.Masing-masing berumur 17,
16, dan 18 tahun.Pendidikan terakhir 2 orang lulusan SMP dan 1 orang putus sekolah
pada saat duduk di bangku SMA kelas 2. Ketiga ibu hamil remaja tidak bekerja hanya
sebagai ibu rumah tangga. Semua menikah untuk yang pertama kali, usia saat menikah
17, 15, dan 18 tahun.Dari 3 responden, 2 orang yang dipaksa menikah oleh orang tuanya
dan 1 orang menikah karena diberi saran oleh orang tuanya kemudian ia menyetujuinya.
3. Nia Priscilla Natasya Hadi, mahasiswi Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2018 dengan judul
“Resiliensi Remaja Yang Pernah Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan
Akibat Hubungan Seksual Pra Nikah”
6
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
sebuah penelitian yang memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai suatu
masalah atau isu yang sedang diteliti. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali
makna dan nilai dari pengalaman-pengalaman partisipan penelitian. Penelitian
kualitatif adalah menangkap makna yang diyakini oleh partisipan mengenai masalah
yang dialami sehingga penelitian ini akan menunjukkan perspektif dari partisipan
mengenai masalah tersebut dengan cara mengumpulkan data secara langsung melalui
wawancara, observasi, dokumen, maupun jenis data lainnya. Data-data yang berhasil
didapatkan tersebut kemudian ditelaah, diinterpretasikan, dan diorganisasikan menjadi
sebuah kesatuan tema-tema. Desain penelitian ini adalah analisis isi kualitatif (AIK),
yaitu sebuah metode yang digunakan untuk menafsirkan secara subjektif isi data berupa
teks dengan melewati proses klasifikasi yang sistematik berupa coding atau pengodean
dan pengidentifikasian bermacam tema maupun pola. Tujuan dari desain penelitian ini
adalah mengungkapkan isi atau makna dari sebuah teks sesuai dengan konteks masalah
yang sedang diteliti. Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik wawancara. Wawancara merupakan
sebuah proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang diarahkan pada suatu
masalah tertentu dan dilakukan dengan cara berhadapan secara fisik. Bentuk
wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi
terstruktur memiliki tujuan untuk memahami suatu permasalahan tertentu. Bentuk
wawancara ini dipilih oleh peneliti karena karakteristik dari wawancara semi terstruktur
sangat sesuai dengan sifat penelitian kualitatif, yakni bersifat fleksibel, memiliki setting
natural, dan lebih menekankan pada kedalaman bahasan permasalahan. Saat melakukan
wawancara semi terstruktur, pedoman wawancara sangat diperlukan. Hal tersebut
bertujuan agar peneliti dapat mengontrol alur pembicaraan selama wawancara
berlangsung. Pedoman wawancara yang dibuat berisi beberapa pertanyaan dengan jenis
pertanyaan terbuka. Jumlah pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada partisipan
sebanyak 20 buah. Akan tetapi, jumlah pertanyaan tersebut bersifat fleksibel,
tergantung dengan jawaban yang partisipan berikan kepada peneliti karena pada
dasarnya, pertanyaan terbuka memiliki tujuan agar partisipan dapat memberikan
jawaban lebih bebas dan tak terbatas namun jawaban tersebut tidak keluar dari konteks
permasalahan.
7
4. Iram Barida Maisya dan Andi Susilowati, pada tahun 2017 dengan judul “Peran
Keluarga Dan Lingkungan Terhadap Psikososial Ibu Usia Remaja”
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus (case study). Penelitian ini nested dengan studi Kohor Tumbuh Kembang
Anak, yaitu informan dalam penelitian ini adalah perempuan yang pernah hamil di usia
remaja atau ibu yang telah memiliki anak dan saat kehamilannya masih berusia remaja,
yang menjadi responden studi Kohor Tumbuh Kembang Anak. Penentuan subjek
penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk
memilih subjek penelitian adalah ibu yang hamil di usia remaja, dan merupakan
responden Kohor Tumbuh Kembang Anak. Kategori remaja didefinisikan sebagai
penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun.9 Informan dalam studi ini adalah wanita
yang pernah hamil pada usia remaja dengan rentang usia 10-18 tahun, yang saat
diwawancara ada yang masih hamil dan ada juga yang sudah melahirkan. Adapun
jumlah informan yang bersedia diwawancarai sebanyak 13 orang. Selain itu dilakukan
juga wawancara kepada orang tua, teman sebaya, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan
dan kader. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan
menggunakan analisis domain. Analisis domain digunakan untuk memperoleh
gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti. Triangulasi data dalam penelitian ini
dilakukan wawancara mendalam dengan orang tua informan (tiga orang), teman sebaya
(dua orang), tenaga kesehatan (tiga orang), dinas kesehatan (satu orang), tokoh
masyarakat (satu orang) serta kader (tiga orang). HASIL Karakteristik Informan
Informan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 13 orang ibu yang hamil di usia
remaja. Karakteristik informan mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan umur
pertama kali hamil. Informan terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok menikah
usia muda sebanyak lima orang dan kelompok married by accident (MBA) sebanyak
delapan orang. Karakteristik informan dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel 1,
sebagian besar informan berada pada kelompok usia 17 - 22 tahun yaitu sebanyak 92,4
persen. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar informan berpendidikan dasar
(SD dan SMP) yaitu sebesar 84,6 persen. Hampir semua informan merupakan ibu
rumah tangga yaitu 61,5 persen, dan hanya satu informan yang mengaku tidak bekerja
karena meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk umur pertama
kali hamil paling banyak pada kelompok umur 17 – 19 tahun, akan tetapi terdapat satu
orang informan yang hamil pada usia sangat muda yaitu 13 tahun.
8
5. M. Fakhrurrozi dan Aski Marissa, mahasiswa di Universitas Gunadarma pada
tahun 2016 dengan judul “Psychological Well-Being Pada Remaja Akhir Yang
Hamil Di Luar Nikah Fitri Ardianti”
Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kualitatif yang diartikan adalah
proses penelitian yang ditujukan untuk memahami secara mendalam mengenai
masalah atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia, bukan hanya
mendeskripsikan fakta namun juga menganalisis dan menafsirkan suatu peristiwa
yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya secara alami. Penelitian kualitatif ini
secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Pendekatan
kualitatif dapat juga disebut dengan case study atau qualitative, yaitu penelitian yang
mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek
penelitian dan dapat diartikan sebagai suatu teknik mempelajari seseorang individu
secara mendalam untuk membantunya memperoleh penyesuaian diri yang baik.
Perempuan yang menikah karena hamil di luar nikah. Hal ini sesuai dengan tujuan
penelitian yang hendak meneliti mengenai gambaran psychological well-being pada
remaja akhir yang menikah karena hamil di luar nikah. Jumlah subjek yang
dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak dua orang dengan keadaan yang telah
menikah karena hamil di luar nikah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik wawancara tidak terstruktur, karena saat melakukan wawancara peneliti
menyesuaikan keadaan atau ciri unik dari responden, sehingga pelaksanaan tanya
jawab mengalir seperti dalam perakapan sehari-hari.
6. Mijen Priharyanti Wulandari, Piji Fihastutik, dan Arifianto mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada Semarang pada tahun 2019 dengan judul
“Pengalaman Psikologis Kehamilan Pranikah Pada Usia Remaja di Kelurahan
Purwosari Kecamatan”
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pendekatan
fenomenologi dengan menggali fenomena tentang pengalaman psikologis kehamilan
pranikah pada usia remaja di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen. Partisipan dalam
penelitian ini sebanyak 3 orang, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam,
dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, peneliti dalam memvalidasi
data dengan partisipan menggunakan member check. Partisipan penelitian ini sebanyak
9
3 orang, partisipan 1 yaitu Nn. S 19 tahun usia anak 9 bulan, partisipan 2 Nn. K 18
tahun usia anak 6 bulan, partisipan 3 Nn. R usia 19 tahun usia anak 5 bulan. Berdasarkan
peryataan partisipan, mereka mengaku tidak teratur haid dan telambat haid, hal ini
dikarenakan pada usia 14-19 tahun system hormone belum stabil, dapat dilihat dari
siklus menstruasi yang belum teratur. Kehamilan dimulai dari pembuahan sampai
lahirnya bayi, pembuahan tersebut terjadi karena pertemuan antara ovum dan sperma
yang kemudian menempel pada dinding rahim, hal ini mengakibatkan perempuan yang
sedang hamil tidak mengalami haid, karena tidak terjadi peluruh dari dinding Rahim
akibat dari ovum yang tidak dibuahi. Pada wanita yang hamil terjadi perubahan sistem
repoduksi, dimana wanita hamil tidak akan mengalami menstruasi dikarenakan adanya
konsepsi pada rahim. Berdasarkan hasil wawancara dengan partisipan, mereka
mengaku kaget dengan kehamilannya, baik dari keluarga maupun pasangan. Partisipan
mengaku belum siap dengan kehamilannya dan tidak siap untuk menjadi ibu selain itu
mereka juga merasakan masalah psikologis berupa takut,marah, kecewa, khawatir, serta
stress dan depresi. Hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan ketiga partisipan
menggunakan mekanisme koping adatip, pada partisipan pertama dirinya
mengungkapkan bahwa “kasihan dengan yang didalam jika stress” sehingga partisipan
pertama lebih memilih bersenang-senang untuk menghilangkan stress yang dialaminya
dan berfikir positif dengan selalu mengingat keluarga dan agamanya, serta bersikap
pasrah dan menerima terhadap kenyataan yang dialaminya, pada partisipan kedua
mengungkapkan bahwa akan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dialaminya
dan berfikir positif, sementara untuk partisipan ke tiga mengatakan lebih baik dibuat
tidur terus dan sholat, namun ketiga partisipan kadang masih menunjukkan koping yang
maladaftip sebagai pelarian dengan menangis dan merasa cemas terhadap kejadian yang
dialaminya selain itu ketiga partisipan mempunyai keinginan untuk menggugurkan
kandungan dan mencoba bunuh diri, namun dievaluasi kembali dan mengurungkan
niatnya, dalam hal ini bentuk mekanisme koping seluruh partisipan adalah, EFC dimana
berfokus dalam mengatasi emosi akan menjadi lebih baik.
7. Dainty Maternity, mahasiswa Program Studi Kebidanan di Universitas
Malahayati B. Lampung pada tahun 2015 dengan judul “Pola Asuh Orang Tua,
Usia Dan Jenis Kelamin Sebagai Faktor Yang Berhubungan Dengan Persepsi
Remaja Tentang Perilaku Seksual Pra-Nikah Di Kota Batam”
10
Desain dalam penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross
sectional. Subjek penelitian ini adalah siswasiswi Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas
XI (sebelas) di kota Batam yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria
eksklusi serta bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi lembar persetujuan
(informed consent). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari-febuari 2013 dengan
instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah di ujicoba terlebih dahulu. Subjek
dalam penelitian ini berjumlah 200 orang yang kemudian data dianalisis secara statistik
menggunakan chi kuadrat dan selanjutnya menggunakan multivariat regresi logistik.
Hasil dalam penelitian ini dilihat dari berbagai karakteristik remaja, menunjukkan
bahwa pola asuh orang tua (demokratis, permisif dan otoriter) jenis kelamin dan asal
sekolah merupakan faktor yang berhubungan dengan persepsi remaja tentang perilaku
seksual pranikah . Hasil analisis pada karakteristik asal sekolah responden remaja
yang bersekolah di sekolah swasta memiliki persepsi kurang di bandingkan remaja yang
bersekolah di sekolah negeri. Sesuai dengan uji statistik yang mendapatkan adanya
hubungan yang bermakna antara asal sekolah dengan persepsi perilaku seksual pra
nikah pada remaja (p=0,08). Hal ini dimungkinkan bahwa sekolah negeri merupakan
sekolah orang ‘pilihan’ dan sebaliknya bahwa sekolah swasta merupakan sekolah orang
‘buangan’. Sehingga berpengaruh pada persepsi buruk pada siswa yang bersekolah di
swasta tersebut. Karakteristik remaja masih sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan,
terutama yang berkaitan dengan gaya hidup dan trend yang berlaku, menyebabkan
mereka rentan dan mudah terpengaruh termasuk dalam masalah perilaku seksual pra-
nikah. Kondisi ini dapat saja terjadi mengingat adanya fenomena kematangan secara
fisik maupun emosional dari remaja. Hal ini diperparah dengan informasi yang berbau
pornografi maupun porno aksi baik melalui media cetak maupun elektronik yang
sedang merebak saat ini dan tanpa batas. Secara multivariabel pola asuh, jenis kelamin
dan asal sekolah berhubungan dengan persepsi seksual pra-nikah. Asal sekolah swasta
berisiko untuk terjadinya persepsi buruk sebesar 3,118 kali bila dibandingkan dengan
asal sekolah negeri. Untuk jenis kelamin perempuan dengan rasio prevalens dibawah 1,
ini menunjukkan semakin rendah risiko untuk memiliki persepsi buruk. Selanjutnya,
untuk pola asuh makin kearah permisif semakin tinggi risiko untuk memiliki persepsi
seks pranikah yang buruk. Artinya pola asuh orang tua yang permisif memiliki resiko
tinggi.
11
8. Devisolita Malik, Athanasia Budi Astuti, dan Natalia R. Yulianti mahasiswa
Ilmu Kesehatan di UKSW Salatiga pada tahun 2016 dengan judul
“Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi
Fenomenologi Di Desa Baru Kecamatan Ibu Halmahera Barat)”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini adalah 2 remaja putri
yang hamil di luar nikah dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive
sampling. Peneliti menggunakan inisial ST untuk partisipan I, dan inisial AY
untuk partisipan II. Setelah data tdiperoleh dari hasil wawancara, peneliti
melakukan analisis data menggunakan metode tahap analisis data van Manen
(Analisis Hermeneutis), yaitu: tahap epoche, reduksi, dan strukturasi. Proses
analisis data diawali dengan mengubah data yang diperoleh melalui wawancara
ke dalam bentuk tulisan (transkrip wawancara). Selanjutnya, peneliti
menambahkan kode angka latin (1, 2, 3,dst…..) pada bagian kanan transkrip.
Setelah proses pengetikan selesai, peneliti menentukan tema serta mencari makna
di balik setiap kata yang diucapkan 265 partisipan (verbal maupun non verbal)
untuk menemukan representasi makna dibalik setiap pengalaman tersebut. Untuk
menelusuri pengalaman hidup remaja, peneliti memulai dengan tahap Epoche.
Pada tahap ini peneliti membuat gambaran sesuai dengan informasi yang terdapat
dalam teks verbatim. Setelah tahap epoche, peneliti melanjutkan dengan tahap
reduksi, yaitu peneliti menyaring representasi makna ataupun informasi yang
didapat sesuai dengan lingkup permasalahan yang diteliti yaitu mengenai
pengalaman hidup remaja yang hamil di luar nikah. Perjalanan hidup remaja
tersebut dieksplorasi mulai dari ketika remaja hamil hingga pada saat melahirkan,
yang difokuskan pada: Bagaimana respon awal ketika mengetahui dirinya hamil,
bagaimana ia beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, bagaimana ia bereaksi
terhadap respon dari lingkungan, kendala-kendala yang dihadapinya, menghadapi
tekanan- tekanan yang terjadi, keputusan-keputusan yang diambil dan bagaimana
ia mulai menerima dan menjalani kehidupan yang berbeda dari sebelumnya.
Penyaringan representasi makna dilakukan dengan membaca kembali teks
verbatim secara berulang-ulang, memperhatikan setiap kata demi kata partisipan
dan juga setiap respon partisipan secara non verbal saat mengungkapkan setiap
kata tersebut. Tahapan terakhir yang dilakukan yaitu tahap strukturasi. Pada tahap
12
ini, peneliti mengidentifikasi hubungan komponen yang satu dengan komponen
yang lain dalam satuan teks dan hubungan satuan makna yang satu dengan yang
lain, sehingga membentuk satuan pemahaman secara sistematik. Untuk
memperjelas pengidentifikasian hubungan komponen yang satu dengan
komponen yang lain dalam satuan teks, pada tahap ini peneliti menjabarkan
pengalaman hidup remaja berdasarkan kronologi yang terjadi mulai dari masa-
masa awal kehamilan hingga pada masa melahirkan. Kronologi tersebut
dipisahkan dengan pemberian label (tema) pada setiap peristiwa yang terjadi,
berdasarkan representasi makna yang ditemukan pada tahap sebelumnya (reduksi)
yaitu di antaranya: 1) Respon awal; 2) Mulai beradaptasi dengan perubahan-
perubahan; 3) Reaksi terhadap respon dari lingkungan; 4) Menghadapi tekanan-
tekanan yang terjadi dan keputusan-keputusan yang diambil; dan 5) Mulai
menerima dan menjalani kehidupan yang berbeda dari sebelumnya.
9. Sukateni dan Dewi Mayangsari, mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan
dari STIKES Karya Husada Semarang pada tahun 2013 dengan judul
“Persepsi Remaja Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Perilaku
Seksual Pra Nikah Di Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan”
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang merupakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang memberikan tekanan pada segi
subyektif tetapi tidak perlu menolak kenyataan yang ada, dimana tidak perlu
mendesak atau bertentangan dengan pandangan orang yang menolak.
Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan hasil bahwa sebagian remaja di
kecamatan Tegowanu mempunyai persepsi bahwa kehamilan tidak diinginkan
yaitu hamil sesudah melakukan pacaran, hamil yang tidak dikehendaki atau tidak
diharapkan akibat perilaku seksual. Persepsi merupakan proses akhir dari
pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya
stimulus oleh alat indra, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu
menyadari tentang sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja
mempunyai persepsi bahwa kehamilan yang tidak diinginkan sebagai akibat dari
hubungan seksual atau perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja sebelum
waktunya, yaitu remaja melakukan hubungan seks ketika masih berpacaran baik
yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja tanpa menggunakan alat
13
kontrasepsi baik wanita maupun pria yang dapat beresiko terjadinya kehamilan di
luar nikah tersebut. Remaja berasumsi bahwa melakukan hubungan seks ketika
masih remaja tidak menyebabkan hamil karena merasa masih kecil. Remaja di
Kecamatan Tegowanu mempunyai persepsi bahwa kehamilan tidak diinginkan
yaitu hamil sesudah melakukan pacaran, hamil yang tidak dikehendaki atau tidak
diharapkan akibat perilaku seksual. Persepsi remaja tentang penyebab terjadinya
kehamilan tidak diinginkan adalah karena melakukan hubungan seks dengan
pacarnya tanpa menggunakan alat kontrasepsi, kurangnya pengetahuan tentang
reproduksi dan tidak mengindahkan norma agama dan masyarakat. Persepsi
remaja tentang dampak kehamilan yang tidak diinginkan yaitu, dimarahi orang
tua, putus sekolah, membuat malu keluarga. menikah dini, melakukan aborsi dan
kondisi keluarga yang rentan perselihan. Persepsi remaja tentang persepsi
perilaku seks pranikah adalah kegiatan seksual yang sudah dilakukan sebelum
menikah, hubungan suami isteri yang dilakukan saat masih pacaran dan kegiatan
pacaran bebas mulai dari ciuman, bergandengan tangan, dan melakukan hubungan
layaknya sudah menjadi suami isteri padahal belum menikah.
10. Arini Budi Astuti, Singgih Wibowo Santosa, dan Muhana Sofiati Utami,
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada tahun 2000 dengan judul “Hubungan
Antara Dukungan Keluarga dengan Penyesuaian diri Perempuan pada
Kehamilan Pertama”.
Pada penelitian ini subjek penelitian adalah 56 perempuan hamil pertama
dengan status menikah, berusia antara 20 – 35 tahun, memiliki sumber dukungan
keluarga yang terdiri dari suami, ibu kandung dan ibu mertua, serta tidak memiliki
riwayat keguguran sebelumnya, yang datang memeriksakan diri di Puskesmas
Tegalrejo, Jetis, dan Pakualaman. Alat pengumpul data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala. Skala yang digunakan ada 2, yang pertama adalah
skala dukungan keluarga, alat ukur untuk mengungkap dukungan yang berupa
perhatian emosi, informasi, bantuan instrumental, maupun penilaian yang
menurut ibu hamil diberikan oleh sekelompok anggota keluarga yang terdiri dari
suami, ibu dan ibu mertua. Skala tersebut memuat 45 item yang terbagi dalam
empat aspek. Masing-masing aspek terdiri dari tiga sumber dukungan yaitu suami,
ibu, dan ibu mertua. Korelasi item total berkisar antara 0,3172 sampai dengan
14
0,7308. Hasil analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan
koefisisen reliabilitas sebesar 0,9314. Dan yang kedua ada skala penyesuaian diri,
alat ukur untuk mengungkap penyesuaian diri perempuan pada kehamilan
pertama yang disusun berdasarkan rangkuman peneliti terhadap karakteristik
penyesuaian diri. Skala ini memuat 35 aitem yang terdiri dari empat aspek yaitu
kontrol emosi, kemampuan belajar, tindakan langsung dan hubungan
interpersonal. Korelasi aitem total berkisar antara 0,3127 sampai dengan 0,6309.
Hasil analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan angka
0,909. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan
antara dukungan keluarga dengan penyesuaian diri perempuan pada kehamilan
pertama yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,7311 dengan p <
0,01. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin
tinggi penyesuaian diri perempuan pada kehamilan pertama dan semakin rendah
dukungan keluarga maka semakin rendah pula penyesuaian diri perempuan pada
kehamilan pertama.
15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Dampak Psikologis Bagi Remaja yang Hamil di luar Nikah
Dampak bagi remaja yang hamil di luar nikah yaitu mudah mengalami stres dan
depresi karena timbulnya rasa malu, akibat dikucilkan oleh lingkungan masyarakat dan
dapat menghambat jenjang pendidikan serta peraihan cita-cita. Remaja juga mengalami
rasa bersalah dan tidak berani untuk mengatakan yang sejujurnya kepada orang tua.
Kehamilan pada remaja dapat dihubungkan dengan meningkatnya risiko pada masalah
kesehatan mental. Bagi remaja dengan kehamilan yang tidak diinginkan biasanya
perempuan melakukan tindak aborsi. Dampaknya pun dapat meningkatkan masalah
kesehatan mental termasuk depresi, kecemasan, perilaku bunuh diri dan gangguan
penggunaan narkoba. (Penti Patimatun, 2019)
3.2 Dampak Psikologis Pada Kehamilan Remaja
Remaja dengan kehamilan tidak diinginkan dapat menyebabkan stress. Sumber
dari stress ini ialah aib karena hamil diluar menikah, merasa berdosa dan biasanya
remaja melakukan berbagai cara dan upaya untuk menggugurkan janinnya, malu
terhadap perut yang semakin membesar dan semakin tertekan karena takut untuk
menyampaikan hal tersebut kepada orang tua. Remaja yang hamil akan mengalami
stres. Stres yang berlebihan menimbulkan hiperemesis gravidarum (mual muntah yang
berlebihan), dapat juga terjadi pre-eklampsia atau berlanjut menjadi eklampsia dan
dapat mengancam jiwa dan meningkatkan angka kematian ibu dan anak. Untuk
kehidupan sosialnyapun remaja tidak menikmati sepenuhnya dan dapat pandangan
negatif dari orang sekitar. Kehamilan remaja juga dapat menimbulkan berbagai
konsekuensi psikososial seperti putus sekolah, rasa rendah diri dan kawin muda. Pada
akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri remaja itu sendiri.(Sri,
Mukhodim Faridah Hanum 2015).
16
3.3 Resiliensi Remaja Yang Pernah Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan
Akibat Hubungan Seksual Pra Nikah
Remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat hubungan seksual
pra nikah pada dasarnya dihadapkan pada empat pilihan respon dalam menghadapi
situasi-situasi sulit dan dampak-dampak negatif akibat dari adanya kehamilan yang
dialami maupun peran baru sebagai seorang ibu. (Nia Priscilla dan Natasya Hadi, 2018)
Hal tersebut diungkapkan oleh O’Leary dan Ickovics (1995, dalam Carver,
1998):
1. Menghadapi situasi sulit adalah menyerah pada situasi tersebut. Remaja
yang memilih respon ini akan semakin terpuruk karena remaja tidak
mampu menghadapi situasi-situasi sulit dalam kehidupannya.
2. Remaja mampu bertahan tetapi masih mengalami gangguan.
Kemudian,
3. Remaja menghadapi situasi sulit dengan resiliensi sehingga remaja
mampu menjadi pribadi yang resilien, yakni remaja mampu bangkit
dari keterpurukan dan kembali ke keadaan awal sebelum mengalami
kesulitan.
4. Remaja menjadi pribadi yang berkembang, yaitu remaja tidak hanya
menjadi pribadi yang resilien tetapi remaja mampu melampaui
beberapa hal.
Remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat hubungan seksual
pra nikah perlu menjadi pribadi yang resilien, yakni menghadapi situasi sulit dengan
resiliensi agar remaja dapat terhindar dari dampak-dampak negatif dari permasalahan
yang dialami dan mampu menghadapi kesulitan-kesulitan yang terjadi agar
kehidupannya tidak semakin terpuruk. Resiliensi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai
kemampuan yang ada pada diri individu untuk bangkit kembali dari pengalaman buruk,
beradaptasi secara positif, dan mencegah, mengurangi, maupun mengatasi dampak
negatif dari situasi sulit. Remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat
hubungan seksual pra nikah juga mampu untuk beradaptasi dengan orang- orang di
sekitarnya, seperti orangtua, pasangan, teman, maupun anggota keluarga lainnya.
Pribadi resilien juga ditunjukkan remaja dari adanya keinginan untuk hidup dengan
baik daripada sebelumnya dan mampu menemukan makna tersembunyi dari hal yang
terjadi pada dirinya, yakni mampu menemukan makna dari kehamilan pra nikah yang
dialami. (Nia Priscilla dan Natasya Hadi, 2018)
17
3.4 Peran Keluarga Dan Lingkungan Terhadap Psikososial Ibu Usia Remaja
Psikososial ialah suatu hubungan yang terjadi antara kondisi sosial dengan
kesehatan mental atau emosionalnya . Kehamilan di usia remaja mendapatkan berbagai
perspektif negatif dan di perlakukan buruk oleh masyarakat sekitar. Dari masyarakat
mereka mendapat stigma telah berperilaku di luar norma dan nilai-nilai yang wajar,
sehingga dapat memberikan tekanan batin bagi mereka, yaitu seperti putus sekolah,
masalah psikologi, ekonomi dan masalah dengan keluarga serta masyarakat di
sekitarnya. (Iram dan Andi, 2017)
Secara sosial remaja akan gagal menikmati masa remajanya dan akan menerima
sikap yang negatif karena dianggap memalukan, sehingga dapat menimbulkan sikap
penolakan remaja terhadap bayi yang di kandungnya. Kehamilan remaja juga dapat
menimbulkan berbagai konsekuensi psikososial seperti putus sekolah, rasa rendah diri,
kawin muda dan perceraian dini. Namun tetap remaja butuh kasih sayang apalagi
dalam kondisi tertekan batinnya, maka Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan
peran keluarga dan lingkungannya yang tetap mendukung dan memberi energi positif
kepada remaja tersebut. (Iram dan Andi, 2017)
3.5 Psychological Well-Being Pada Remaja Akhir Yang Hamil Di Luar Nikah
Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks
mahluk hidup dapat terus bertahan hidup menjaga kelestarian keturunanya. Masalah
seksualitas di kalangan remaja adalah masalah yang cukup sulit untuk diatasi.
Perkembangan seksual itu muncul sebagai bagian dari perkembangan yang harus
dijalani, namun di sisi lain, penyaluran hasrat seksual yang belum semestinya dilakukan
dapat menimbulkan dan berakibat yang serius, seperti kehamilan. Kehamilan remaja
perempuan sebelum menikah termasuk dalam kenakalan remaja dan dalam kehidupan
sehari–hari dapat di kategorikan sebagai perilaku menyimpang dan dapat dianggap
sebagai sumber masalah. Perilaku menyimpang terjadi karena kurangnya kesadaran
remaja akan kehidupan mereka. Terbatasnya perhatian orang tua, pendidikan agama,
pengetahuan norma serta tidak membatasi pergaulan remaja. (Fakhrurrozi dan Aski,
2016).
Remaja secara psikologis belum siap untuk bertanggung jawab dan berperan
sebagai istri, partner seks dan menjadi ibu. Pada remaja yang hamil di luar nikah
mengalami sebuah kecemasan terhadap nasib masa depan janin yang ada di dalam
kandungannya, sehingga jelas bahwa pernikahan remaja karena kehamilan diluar nikah
18
menyebabkan imbas negatif terhadap kesejahteraan psikologis serta perkembangan
kepribadian mereka. Psikologis pada remaja yang menikah karena hamil di luar nikah
dapat dilihat melalui aspek hubungan positif dengan orang lain, bagaimana remaja
tersebut menjalin hubungan erat dengan keluarga, suami dan lingkungan sekitar. Hal
tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ryff (1989) bahwa pengalaman
hidup tertentu dapat mempengaruhi kondisi Psychological well-being individu,
terutama pada aspek penguasaan lingkungan, aspek tujuan hidup, dan aspek hubungan
positif dengan orang lain. Dalam penelitian ini pengalaman hidup dapat mempengaruhi
kondisi Psychological well-being pada remaja akhir yang menikah karena hamil di luar
nikah. Ryff (1989) mengatakan apabila seseorang memiliki psychological well-being
yang baik maka hidupnya akan merasa nyaman, damai dan bahagia. (Fakhrurrozi dan
Aski, 2016).
3.6 Pengalaman Psikologis Kehamilan Pranikah Pada Usia Remaja
Seks pranikah banyak terjadi dikalangan remaja, seks bebas pada awalnya bisa
terjadi karena seseorang mengalami pemaksaan ataupun pemerkosaan dan dampak dari
pacaran. Akibat yang akan ditanggung jika terus-terusan melakukan seks bebas adalah
penularan seks bebas, kehamilan tak diinginkan, aborsi, tekanan psikologis dan
pernikahan secara dadakan atau married by accidental. Kehamilan remaja merupakan
salah satu permasalahan yang dialami oleh remaja akibat dari seks bebas. (Mijen dkk,
2019)
Kehamilan dan persalinan dapat menyebabkan perubahan biologis dan
psikologis pada seorang wanita, pada kehamilan remaja apabila remaja tidak mampu
menerima perubahan tersebut akan mengalami gangguan psikologis yang
mengakibatkan kehamilan tersebut menjadi kehamilan beresiko. Diambil dari data
BKKBN 2012 menyatakan bahwa Kehamilan diusia dini atau kehamilan pada usia
remaja dapat menimbulkan komplikasi seperti, gugur kandungan, pre eklamsi, eklamsi
dan BBLR serta kematian ibu hamil. Kehamilan pada usia 15-19 tahun mempunyai
risiko yang lebih besar terjadi komplikasi kehamilan dan persalinan dibandingkan
kehamilan pada usia 20-24 tahun. (Mijen dkk, 2019)
Pengalam remaja yaitu malu untuk mengatakan bahwa ia hamil diluar nikah,
enggan untuk bersosialisasi takut nantinya akan jadi perbincangan tetangga serta
merasa canggung dengan keluarga saat berkumpul karena telah melakukan kesalahan
selain itu juga merasa takut apabila nanti bayinya mengalami kecacatan dan merasa
19
bingung dengan perubahan bentuk tubuh saat hamil seperti payudara terasa kencang
perut terasa sakit dipagi hari mual dan muntah hingga lemas, selain itu satu diantaranya
mengatakan ingin menggugurkan kandungannya karena sang pacar tidak mau
bertanggung jawab dan merasa malu, serta masih ingin melanjutkan sekolahnya. (Mijen
dkk, 2019)
3.7 Pola Asuh Orang Tua, Usia Dan Jenis Kelamin Sebagai Faktor Yang Berhubungan
Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seksual Pra-Nikah
Masa remaja merupakan masa transisi yang dapat menimbulkan masa krisis
yang biasanya ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku-perilaku yang
menyimpang. Perilaku yang menyimpang tersebut salah satunya adalah seks pra-nikah.
Efek yang ditimbulkan akibat perilaku seksual remaja ialah kesulitan dalam
menyelesaikan pendidikan/sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, semakin sulit
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih baik, kesulitan mengurus
anak karena biasanya usia remaja masih sangat muda dan tidak adanya persiapan,
kurangnya mendapatkan kesejahteraan yang baik untuk pendidikan dan kesehatan bagi
remaja itu sendiri ataupun anaknya. Ada banyak faktor penyebab seks pranikah yaitu
pengaruh media yang makin mudah diaksess para remaja, beredarnya gambar dan VCD
porno atau melebar luas peredaran video porno secara bebas, serta perilaku orang asing
yang bebas berciuman, berpelukan dan berpegangan tangan di khalayak ramai sehingga
mempengaruhi gaya hidup dan pergaulan bebas pada remaja yang berujung pada seks
pra-nikah, kurangnya pemahaman akan nilai-nilai agama, keliru dalam memaknai cinta,
minimnya pengetahuan remaja tentang seksualitas, selain itu faktor yang turut berperan
adalah pola asuh orang tua. (Dainty,2015)
Pola asuh orang tua terhadap anaknya yang biasanya otoriter dan terkadang
kesibukan orang tua dan budaya individualis yang mengakibatkan remaja kurang
mendapatkan kontrol dari orang tua untuk ikut berkontribusi dalam seks pra-nikah
remaja. Orang tua memegang pengaruh penting dalam perilaku seksual remaja. Namun,
hampir seperempat anak perempuan berusia 15-17 tahun tidak memberitahukan kondisi
seksual mereka kepada orang tua. Maka perlu ditanamkan bahwa penting sekali pola
asuh karena orang tua ialah role model untuk anaknya, apakah orang tua mengajarkan
mengenai pendidikan sexualitas atau apakah orang tua tidak perduli terhadap anaknya.
Pola asuh keluarga yang mengalami broken home tidak mendapatkan kasih sayang pun
dapat menjadi salah satu faktor seks pra- nikah. (Dainty,2015).
20
3.8 Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil Di Luar
Pengalaman hidup remaja yang hamil di luar nikah melewati beberapa tahap
atau alur yang merupakan kronologi dari perjalanan hidup remaja selama 9 bulan
mengandung hingga melahirkan. Saat remaja mengetahui kehamilannya berbeda-beda
perempuan cenderung berdiam diri, banyak mencoba berpikir positif bahwa dirinya
baik-baik saja (tidak hamil), menyembunyikan kehamilan mereka dari orang tua
mereka dan mencoba meyakinkan diri bahwa ini tidak mungkin terjadi(penyangkalan).
Dampak nya remaja dapat mengalami depresi yang berkepanjangan namun bagi remaja
yang dapat beradaptasi mengenai apa yang dialaminya mulai berpikir positif karena
banyak sekali perubahan-perubahan yang dialami. Baik fisiknya, maupun perubahan
pada sistem sosialnya. Namun perubahan pada sistem sosial mereka, menuntut mereka
untuk kuat agar dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut.Dalam
adaptasi tersebut perlu dukungan dari keluarga dan lingkungannya sebagai dorongan
positif . (Devisolita dkk, 2018)
Bagi remaja yang berpikir positif dan serta mendapatkan dukungan maka
remaja pun dapat beraktivitas kembali serta motivasi diri untuk tetap bangkit dan mulai
belajar beradaptasi dengan kondisinya. Walaupun awalnya memiliki banyak tekanan,
namun akhirnya oleh karena tuntutan ekonomi dan penerimaan dari keluarga, remaja
mampu beradaptasi dengan memberikan respon yang positif terhadap perubahan
lingkungan yang terjadi. (Devisolita dkk, 2018)
Bagi remaja yang depresi pada masa-masa kehamilan mereka memang lebih
cenderung mencelakai dirinya. pada kondisi-kondisi individu berada dalam tahap
penuh stres, mengalami tekanan yang luar biasa, baik berasal dari dalam mereka, berupa
konflik interpersonal maupun dari lingkungan mereka. Konflik interpersonal yang
dialami berupa ketakutan dan perasaan bersalah karena telah berulang kali berbohong
dan menyembunyikan keadaannya dari orang tuanya, ditekan pikiran-pikiran: sudah
mempermalukan keluarga, sudah memperburuk nama sekolah; dan perasaan-perasaan:
malu, takut dan khawatir. Tekanan-tekanan dari lingkungan berupa ancaman,
pergunjingan, dan juga kekecewaan pihak keluarga atas dirinya.Tekanan-tekanan
tersebut menyebabkan mereka mengalami depresi, kecemasan, frustasi dan agresi yang
akhirnya mengantarkan mereka dalam pengambilan keputusan yang beresiko. Serta
mencoba untuk melakukan aborsi dengan cara meminum obat-obatan yang
diperolehnya dari teman-teman, keluarga dan juga kerabat, mengkonsumsi obat-obatan
medis dengan ramuan ramuan tradisional secara bersamaan. (Devisolita dkk, 2018)
21
3.9 Persepsi Remaja Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Perilaku Seksual
Pra Nikah
Perkembangan remaja sangatlah rentan terhadap pengaruh lingkungan, baik
yang positif ataupun negatif.cLingkungan sosial budaya yang negatif merupakan faktor
resiko bagi remaja sehingga dapat terjebak perilaku kenakalan remaja (merokok,
minum- minuman keras, pengguna narkoba, seks bebas, tawuran, kriminal dan kebut-
kebutan di jalan). Semua penyimpangan perilaku ini dapat berakibat terhadap
kesehatan, keselamatan serta masa depan dirinya juga bangsa ini. Keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman tentang informasi kesehatan reproduksi membuat mereka
ingin mencari tahu melalui VCD porno, buku-buku porno, internet dan media masa.
Hasil penelitian, para remaja beranggapan bahwa akan tidak hamil bila hanya satu kali
berhubungan seksual. Hal ini menunjukan bahwa remaja belum memahami terjadinya
proses kehamilan, demikian juga tentang penyakit menular seksual. (Sukateni dan Dewi
Mayangsari, 2013)
Persepsi remaja terhadap kehamilan yang tidak diinginkan ialah merasa kecewa
terhadap diri sendiri, malu, bingung, menjadi pasif dan ada juga beberapa faktor yang
yang mempengaruhi adanya kehamilan yang tidak diinginkan itu karena melakukan
aktifitas seksual, berpacaran di tempat remang-remang atau kadang – kadang di tempat
yang sunyi, misalnya rumah dalam keadaan kosong. Faktor pendukung terjadinya
kehamilan adanya indikasi terjadi aktifitas seksual pra nikah yang mengakibatkan
kehamilan, kehamilan ini adalah kehamilan yang tidak diinginkan. (Sukateni dan Dewi
Mayangsari, 2013)
3.10 Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Penyesuaian diri Perempuan
pada Kehamilan Pertama
Menurut jurnal psikologi menyatakan bahwa dalam tiap trimesternya, ibu hamil
mengalami perubahan yang khas dalam segi fisik maupun psikologis. Secara umum,
simptom fisik yang dialami ibu hamil antara lain kelelahan, morning sickness, dan
ngidam (food craving), sedangkan perubahan dalam sisi psikologis dan emosi antara
lain labilitas mood, insomnia, menurunnya konsentrasi dan meningkatnya responsivitas
emosi. Perubahan fisik dan psikologis saling terkait dan saling mempengaruhi. Adanya
perubahan hormonal ini menyebabkan emosi perempuan selama kehamilan cenderung
berubah-ubah, sehingga tanpa ada sebab yang jelas seorang ibu hamil merasa sedih,
mudah tersinggung, marah atau justru sebaliknya merasa sangat bahagia. Untuk
22
mengatasi kesulitan tersebut dibutuhkan penyesuaian dengan adanya dukungan dari
keluarga maka proses kehamilan tersebut memiliki arti dan kebahagiaan yang
diinginkan tersebut dapat dicapai. penyesuaian diri dapat dilihat dari bermacam-macam
bentuk seperti kemampuan mengurangi tekanan dan frustrasi, kemampuan
mengembangkan mekanisme psikologis yang sesuai, serta mengembangkan perilaku
yang bermanfaat untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Apabila dikaitkan dengan
masa kehamilan, maka penyesuaian diri muncul antara lain dalam bentuk kontrol
emosi, kemampuan belajar dari pengalaman, tindakan langsung untuk mengatasi
kesulitan, dan tetap terjaganya hubungan interpersonal yang harmonis dengan orang
lain.
Hubungan interpersonal memainkan peran penting dalam menentukan fungsi
adaptif dan kesehatan seseorang. Dukungan sosial secara umum menimbulkan
pengaruh positif bagi kesejahteraan fisik maupun psikis dan secara khusus
mempengaruhi kesehatan selama masa kehamilan. Dukungan sosial dapat
meningkatkan rasa sejahtera, kontrol personal, perasaan yang positif, serta membantu
perempuan hamil mempersepsi perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan
dengan tingkat stres yang lebih rendah . Jaringan sosial yang terdekat dengan ibu hamil
adalah keluarga. Melalui berbagai bentuk dukungan yang diberikan keluarga,
diharapkan calon ibu dapat melakukan penyesuaian diri yang lebih baik pada masa
kehamilannya.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Faktor Yang Berhubungan dengan Kesiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester III
dalam Menghadapi Persalinan Faktor psikologis yang berpengaruh dalam
kehamilan untuk menghadapi persalinan yaitu dapat berasal dari dalam diri ibu
hamil (internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar. Faktor dari dalam diri ibu
yaitu dari kepribadian dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi selama
kehamilan.Faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu yaitu pengalaman Ibu,
kecemasan dan gangguan emosi, dukungan keluarga, dan dukungan suami. Dampak
dari yoga yang dilakukan selama masa nifas dapat membantu ibu dalam
meningkatkan kualitas hidup, menguatkan otot tubuh, merelaksasi, menstabilkan
emosi, meningkatkan kepercayan dirinya menghadapi peran barunya sebagai ibu,
membantu dalam peningkatan energi dan daya tahan tubuh, melepaskan stress dan
cemas, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi ketegangan otot, dan keluhan
fisik, seperti : nyeri punggung atau nyeri pada daerah sekitar paha dan pinggang.
4.2 Saran
Sebagai calon bidan kita harus lebih memahami dan memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan psikologis klien kita. Karena selain sebagai penolong
persalinan, bidan juga sebagai seorang pendamping. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan kehadiran seorang pendamping yang memberikan dukungan sosial
dapat menurunkan kecemasan ibu.
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Dainty Maternity. 2015. Pola Asuh Orang Tua, Usia Dan Jenis Kelamin Sebagai
Factor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seksual
Pranikah Di Kota Batam.
2. Devisolita Malik, Athanasia Budi Astuti, Dan Natalia R. Yulianti. 2015.
Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil Diluar Nikah (Studi Fenomenologi Di Desa
Baru Kecamatan Ibu Halmahera Barat)
3. Fitri Ardianti, Muhammad Fakhrrurrozi, Dan Aski Marissa.2016.Psychological
Well-Being Pada Remaja Akhir Yang Hamil Di Luar Nikah Dalam Jurnal Ilmiah
Psikologi. Vol 9.No 1
4. Frita Khobirotun Nikmah.2014.Gambaran Kesejahteraan Psikologis Remaja Hamil
Di Luar Nikah.
5. Iram Barida Maisya, Andi Susilowati. 2017. Peran Keluarga Dan Lingkungan
Terhadap Psikososial Ibu Usia Remaja.
6. Iskim Luthfa Dan Sri Rejeki.2011.Persepsi Melahirkan Tentang Kehamilan Dan
Melahirkan Pada Usia Remaja Disekolah Menengah Atas (SMA)Pembangunan
Mranggen Dalam Proseading Seminar Nasional Keperawatan PPNI Jawa Tengah
7. Muhammad Azinar.2010.Perilaku Seksualpranikah Berisiko Terhadap Kehamilan
Tidak Diinginkan Dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat.Vol 8. No 2
8. Nia Priscilla Natasya Hadi, 2018. Resiliensi Remaja Yang Pernah Mengalami
Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Hubungan Seksual Pra Nikah.
9. Penti Patimatun, 2019. Dampak Psikologis Bagi Remaja Yang Hamil Diluar Nikah.
Fakultas Psikologi, Universitas YARSI
10. Priharyanti Wulandari, Piji Fihastutik, Dan Arifianto. 2019. Pengalaman Psikologis
Kehamilan Pranikah Pada Usia Remaja Di Kelurahan Purwosari Kecamatan
Mijen.
11. Sri, Mukhodim Faridah Hanum. 2015. Dampak Psikologis Pada Kehamilan Remaja
(Studi Eksplorasi Di Desa Watutulis Prambon Sidoarga
12. Sukateni Dan Dewi Mayangsari. 2013. Persepsi Remaja Terhadap Kehamilan Tidak
Diinginkan Akibat Perilaku Seksual Pra Nikah Di Kecamatan Tegowanu Kabupaten
Grobogan.

More Related Content

Similar to Tugas 2 psikologi 2 b_kelompok 2

Tabiat merokok dikalangan remaja (1)
Tabiat merokok dikalangan remaja (1)Tabiat merokok dikalangan remaja (1)
Tabiat merokok dikalangan remaja (1)Cikgu Sivam sivam
 
Adaptsi psikologis pada kehamilan
Adaptsi psikologis pada kehamilanAdaptsi psikologis pada kehamilan
Adaptsi psikologis pada kehamilandwinovianov
 
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxMakalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxzainulandri1
 
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaPeran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaLinda Rosita
 
review jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tanggareview jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tangganur fara
 
Pendewasaan-Usia-Perkawinan.pptx
Pendewasaan-Usia-Perkawinan.pptxPendewasaan-Usia-Perkawinan.pptx
Pendewasaan-Usia-Perkawinan.pptxtikadeni
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yogaAravox
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Genderpjj_kemenkes
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Nurul Hazanah
 
KEHAMILAN DI LUAR NIKAH.pptx
KEHAMILAN DI LUAR NIKAH.pptxKEHAMILAN DI LUAR NIKAH.pptx
KEHAMILAN DI LUAR NIKAH.pptxFitriCorp
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Padjadjaran University
 
1 a makalah.remaja&masalahnya
1 a makalah.remaja&masalahnya1 a makalah.remaja&masalahnya
1 a makalah.remaja&masalahnyaboy Guardiant
 

Similar to Tugas 2 psikologi 2 b_kelompok 2 (20)

GENRE.pptx
GENRE.pptxGENRE.pptx
GENRE.pptx
 
Tabiat merokok dikalangan remaja (1)
Tabiat merokok dikalangan remaja (1)Tabiat merokok dikalangan remaja (1)
Tabiat merokok dikalangan remaja (1)
 
Adaptsi psikologis pada kehamilan
Adaptsi psikologis pada kehamilanAdaptsi psikologis pada kehamilan
Adaptsi psikologis pada kehamilan
 
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docxMakalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
Makalah-Kesehatan-Reproduksi-wanita.docx
 
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remajaPeran guru dalam membantu perkembangan remaja
Peran guru dalam membantu perkembangan remaja
 
Seks bebas pada remaja
Seks bebas pada remajaSeks bebas pada remaja
Seks bebas pada remaja
 
review jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tanggareview jurnal keganasan rumah tangga
review jurnal keganasan rumah tangga
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Residivisme Bab 5
Residivisme Bab 5Residivisme Bab 5
Residivisme Bab 5
 
Pendewasaan-Usia-Perkawinan.pptx
Pendewasaan-Usia-Perkawinan.pptxPendewasaan-Usia-Perkawinan.pptx
Pendewasaan-Usia-Perkawinan.pptx
 
Nia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remajaNia makalah promkes remaja
Nia makalah promkes remaja
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yoga
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
 
Psi. Dewasa Lansia
Psi. Dewasa LansiaPsi. Dewasa Lansia
Psi. Dewasa Lansia
 
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
Paper Landasan Pendidikan: Landasan Psikologi dalam Pendidikan//Nurul Hasanah...
 
KEHAMILAN DI LUAR NIKAH.pptx
KEHAMILAN DI LUAR NIKAH.pptxKEHAMILAN DI LUAR NIKAH.pptx
KEHAMILAN DI LUAR NIKAH.pptx
 
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa  Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
Pendidikan Seksual secara Formal bagi Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Ba...
 
1 a makalah.remaja&masalahnya
1 a makalah.remaja&masalahnya1 a makalah.remaja&masalahnya
1 a makalah.remaja&masalahnya
 
Utk blog
Utk blogUtk blog
Utk blog
 
Bab[8]
Bab[8]Bab[8]
Bab[8]
 

Recently uploaded

Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxRastiPradiptaPermana
 
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...erni467618
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxsekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxpkmkaliangkrik1
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATANPENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATANMUHAMADELJIDIN
 
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Tidore Kepulauan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tidore Kepulauan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Tidore Kepulauan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tidore Kepulauan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 

Recently uploaded (20)

Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
 
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
 
Jual Obat Cytotec Pfizer Asli ( Obat Aborsi Asli ) Cara MENGGUGURKAN Kandunga...
Jual Obat Cytotec Pfizer Asli ( Obat Aborsi Asli ) Cara MENGGUGURKAN Kandunga...Jual Obat Cytotec Pfizer Asli ( Obat Aborsi Asli ) Cara MENGGUGURKAN Kandunga...
Jual Obat Cytotec Pfizer Asli ( Obat Aborsi Asli ) Cara MENGGUGURKAN Kandunga...
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxsekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
 
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
 
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATANPENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
 
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tangerang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Jual Alat Bantu Sex Di Tidore Kepulauan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tidore Kepulauan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Tidore Kepulauan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Tidore Kepulauan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Pekanbaru 081399993834.pdf
Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Pekanbaru 081399993834.pdfJual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Pekanbaru 081399993834.pdf
Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Pekanbaru 081399993834.pdf
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 

Tugas 2 psikologi 2 b_kelompok 2

  • 1. i MAKALAH PERSEPSI TERHADAP KEHAMILAN OLEH REMAJA Diajukan Untuk Mememuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Perempuan Dan Keluarga DOSEN PENANGGUNG JAWAB : YULIA SARI, SST.MKM DOSEN PEMBIMBING : Dr. EKO MEINARNO, MPSI Disusun oleh : Aida Zahra (P3.73.24.1.19.037) Lifia Maulida Salsabila (P3.73.24.1.19.055) Rani Nurjinan Afra (P3.73.24.1.19.064) Rolanda (P3.73.24.1.19.065) Tengku Farah Zahrani Baharudin (P3.73.24.1.19.070) PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI 2020/2021
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limphan Rahmat,Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Psiologi ini dalam bentuk maupun isinya yang masih sangat sederhana. Semoha makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, Petujuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalh ini. Sehingga untuk kedepannya kami dapat lebih baik lagi dalam penyusunan makalah. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kurang milki. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan yang bersifat membangun untuk menyempurnakan kembali makalah ini. Jakarta, 28 Agustus 2020 Kelompok 1
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii BAB I 4 PENDAHULUAN .....................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................5 1.3 Tujuan .............................................................................................................................6 BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................7 BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................................18 3.1.Dampak Psikologis Bagi Remaja yang Hamil di luar Nikah.......................................18 3.2.Dampak Psikologis Pada Kehamilan Remaja .............................................................18 3.3.Resiliensi Remaja Yang Pernah Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Hubungan Seksual Pra Nikah ......................................................................................19 3.4.Peran Keluarga Dan Lingkungan Terhadap Psikososial Ibu Usia Remaja .................20 3.5.Psychological Well-Being Pada Remaja Akhir Yang Hamil Di Luar Nikah...............20 3.6.Pengalaman Psikologis Kehamilan Pranikah Pada Usia Remaja ...............................21 3.7.Pola Asuh Orang Tua, Usia Dan Jenis Kelamin Sebagai Faktor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seksual Pra-Nikah ..................................22 3.8.Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil Di Luar........................................................23 3.9.Persepsi Remaja Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Perilaku Seksual Pra Nikah............................................................................................................................24 3.10. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Penyesuaian diri Perempuan pada Kehamilan Pertama....................................................................................................24 BAB IV PENUTUP................................................................................................................................26 4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................26
  • 4. iv 4.2 Saran ..................................................................................................................................26 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................27
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan di usia remaja saat ini menjadi isu utama di negara ini dikarenakan kebiasaan masyarakat yang menikahkan anak perempuannya dibawah umur dan karena pergaulan remaja yang saat ini semakin bebas. Survey yang telah dilakukan BKKBN terhadap 2.880 respondenmenunjukkan bahwa 39,65% responden pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah dan 26,9% responden menikah dengan usia di bawag 16 tahun, dengan angka kelahiran bayi 100 orang per 1000 perempuan. Kehamilan dan kelahiran diusia remaja sangat beresiko tinggi, tidak hanya bagi remajanya saja tetapi dapat beresiko juga terhadap janin yang dikandungnya. Remaja perempuan yang hamil ataupun melahirkan diusia 12-19 tahun mempunyai resiko 2 kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan berusia 20 tahun. Sedangkan bagi remaja perempuan berusia 14 tahun akan memiliki resiko kematian 5 kali lebih besar saat masa kehamilan maupun melahirkannya.Hal ini menyebabkan remaja mengalami kesehatan mnetal yang memburuk seperti, stres, depresi karena malu dikucilkan dilinkungan tempat tiggal dan keluarganya, terhambatanya cita-cita yang telah diiginkan dan yang paling terpenting remaja tersebut belum siap menjadi orang tua terlebih harus menjadi menadi ibu yang mengayomi anaknya.(Iskim dan sri, 2011) Kehamilan diluar nikah dapat menimbulkan berbagai masalah, baik masalah kesehatanmental, pikiran maupun fisik. Hal ini dikarena masyarakat beranggapan bahwa remaja tersebut adalah orang yang memalukan, paling hina dan dalam keadaan seperti itu menjadikan remaja tersebut berada di dalam situasi yang negatif untuk pandangan di masyarakat. Kehamilan remaja ini memanng sebuah kenakalan remaja dalam kehisupan seharai-hari yang menyimpang.(Sarwono.2005). Perilaku menyimpang ini dikarena kurangnya perhatian dari remaja sendiri unuk memperhatikan pergaulannya dan bagaimana cara pemilhan teman yang diabaikan. (Fitri,dkk.2016) Dapat dikatakan pula, hal ini terjadi karena kurangnya perhatian orang tua, pendidikan agama yang kurang kuat, pengetahuan norma yang kurang dan tidak membatasi pergaulan remaja akan terus meningkatkan resiko penyimpangan ini. (Fitri,dkk.2016)
  • 6. 2 Kehamilan adalah sesuatu hal yang saat besar tanggung jawabnya, terlebh di alami oleh remaja yang hamil pranikah. Berbagai permasalahan muncul dan harus dilewati oleh remaja yang mengalami kehamilan pranikah mulai dari pernikahannya, perubahan hidup yang drastis dimana harus lebih serius dan sibuk untuk mengurusi rumah tangganya sehingga harus memutuskan jalinan pertemanan dengan remaja seumurannya, karena harus bertanggung jaab atas perannya sebagai ibu dan istri. Kesejahteraan psikologi ini menjadi hal yang sangat penting untuk remaja yang menikah karena hamil diluar nikah untuk tetap bisa mengembangkan potensi dalam dirinya. Menurut penelitian yang telah dilakukan, bahwa kesejateraan psokologis remaja yang menikah dikarenakan hamil di luar nikah, kesejahteraan psikologis yang paling terlihat adalah hubungan positif dengan orang lain, penerimaan diri, tujuan hidup dan dalam penguasaan lingkungan yang semakin membaik. Upaya yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kesejahteraan psikologi yaitu dengan pasrah dan selalu berfikiran positif, bahwa saya bisa melakukan hal ini, karena ini merupak keselahan dan menjalani jalan hidup saya.(Frita.2014) Bagi remaja akhir perilaku seksual pranikah menjadi meningkat sekarang ini, hal ini berarti sangat pentingnya perhatian baik dari pihak keluarga maupun pihak sekolah atau perguruan tinggi. Menurut penilitian sekitar 12,1% remaja tingkat akhir yang melakukan hubungan seksual di luar nikah beresiko tinggi terhadap kehamilan tidak diinginkan (KTD). Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dari pihak orang tua, maupun dari pihak pendidikkannya.(Muhammad.2013) 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa dampak psikologis bagi remaja yang telah hamil di luar nikah? 2. Apa dampak psikologis pada kehamilan di usia remaja? 3. Bagaimana resieliensi remaja yang pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat hubungan seksual pranikah? 4. Apa peran keluarga dan lingkungan terhadap psikososisal ibu di usia remaja? 5. Bagaimana psychological well-being pada remaja akhir yang mengalami kehamilan di luar nikah? 6. Bagaimana pengalaman psikologis kehamilan remaja di luar nikah? 7. Bagaimana peranan orang tua, usia dan jenis kelamin sebagai faktor yang dapat berhubungan dengan persepsi remaja terhadap perilaku seksual remaja di luar nikah?
  • 7. 3 8. Bagaimana pengalaman hidup remaja yang hamil di luar nikah? 9. Bagaimana persepsi remaja mengenai kehamilan yang tidak diinginkan akibat perilaku seksual di luar nikah? 10. Apa hubungan antara dukungan keluarga dengan penyesuain diri perempuan terhadap kehamilan pertamanya? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui dampak psikologis bagi remaja yang telah hamil di luar nikah. 2. Mengetahui dampak psikologis dari kehamilan di usia remaja. 3. Mengetahui resieliensi remaja yang pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat hubungan seksual pranikah? 4. Mengetahui tentang peranan keluarga dan lingkungan terhadap psikososial ibu di usia remaja. 5. Mengetahui psychological well-being pada remaja akhir yang mengalami kehamilan di luar nikah. 6. Mengetahui pengalaman psikologis kehamilan remaja di luar nikah. 7. Mengetahui peranan orang tua, usia, jenis kelamin sebagai faktor yang dapat berhubungan dengan persepsi remaja terhadap perilaku seksual remaja di luar nikah. 8. Mengetahui pengalaman hidup remaja yang telah hamil di luar nikah. 9. Mengetahui persepsi remaja mengenai kehamilan yang tidak diinginkan akibat perilaku seksual di luar nikah. 10. Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan penyesuain diri perempuan terhadap kehamilan pertamanya.
  • 8. 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Penti Patimatun, mahasiswi Fakultas Psikologi, di Universitas YARSI pada tahun 2019 dengan judul “Dampak Psikologis Bagi Remaja yang Hamil di luar Nikah” Dari penelitian ini menghasilkan data analisa statistik yang menunjukkan bahwa depresi merupakan masalah utama yang muncul apabila remaja yang hamil melakukan tindakan aborsi. Persentase depresi paling besar dialami oleh para remaja yang hamil lalu melakukan aborsi dengan rentang usia 15-18 tahun sebesar 78,6%. Dengan rentang usia yang sama, remaja yang hamil namun tidak melakukan aborsi mengalami masalah depresi sebesar 35,7%. Pada remaja dengan rentang usia 18-21 tahun, masalah depresi muncul ketika sudah melakukan aborsi sebesar 45,1% dan masalah depresi pada remaja yang hamil namun tidak melakukan aborsi muncul sebesar 34,5%. Dari data tersebut menunjukkan, rentang usia pada kehamilan remaja di luar nikah berpengaruh pada seberapa matang pengambilan keputusan mereka untuk melakukan aborsi. Faktor lain yang berpengaruh pada remaja yang mengambil keputusan untuk melakukan aborsi yaitu tingkat pendidikan yang rendah, keadaan ekonomi keluarga, kurangnya kedekatan hubungan antar anak dengan orang tua, pengalaman traumatik maupun kekerasan yang dialami saat masa kanak-kanak. Penelitian ini menyatakan faktor lain kehamilan di luar nikah pada remaja dapat terjadi yaitu karena kurangnya edukasi seks dan mendapat informasi yang salah tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Saat ini, kontroversi utama dalam pendidikan seks yaitu apakah sekolah harus memberikan abstinence-only program (program yang mendukung untuk tidak berhubungan seks sama sekali sampai waktunya) atau sekolah lebih menekankan pada pengetahuan kontrasepsi. Berdasarkan penelitian dan data, hal tersebut menunjukkan bahwa kehamilan remaja di luar nikah berdampak negatif baik dari sisi kesehatan mental maupun gangguan lainnya yang dapat dirasa saat kehamilan maupun setelah kehamilan. Oleh karena itu, beberapa hal perlu ditingkatkan dalam rangka mengurangi angka kehamilan pada remaja di luar nikah, seperti kedekatan antara orang tua dengan anak karena pada masa ini remaja melakukan eksplorasi mengenai berbagai hal, dengan begitu dukungan dari orang dewasa sangat penting sebagai panduan dan pelindung bagi mereka.
  • 9. 5 2. Sri Mukhodim Faridah Hanum, mahasiswi Prodi DIII Kebidanan di FIKES UMSIDA pada tahun 2015 dengan judul “Dampak Psikologis Pada Kehamilan Remaja (Studi Ekplorasi Di Desa Watutulis Prambon Sidoarjo)” Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian menggunakan studi kasus (case study).Karakteristik responden disini adalah seorang ibu hamil, usia 15-19 tahun, yang jarang ANC, sudah menikah dan kehamilan yang pertama berjumlah 3 orang ibu hamil bertempat di desa Watutulis kecamatan Prambon kabupaten Sidoarjo. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Pengumpulandata primerdilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) pada subyek penelitianyaitu ibu hamil remaja. Untuk cek silang (crosscheck) dilakukan pada bidan yang merawat,suami dan orang tua. Data sekunder diperoleh dengan studi dokumentasi yang berupa pencatatan datadata tertulis yang berada di tempat praktik bidan. Alat pengumpul data memakai instrumen berupa daftar pertanyaan yang berisi pertanyaan terbuka dan mendalam.Alat bantu lain yang digunakan adalah teman, buku catatan lapangan (field note), tape recorder, kemudian didokumentasikan berupa transkip (buku catatan lapangan). Analisis data bersifat terbuka yang menggunakan proses induktif yaitu dimulai dari data yang terkumpul atau keputusan- keputusan khusus kemudian diambil kesimpulan secara umum. Pengolahan data dilakukan dengan cara deskriptif isi (contents analysis). Selanjutnya dilaporkan dan disajikan dalam gambaran deskripstif di hubungkan dengan teori.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai pada bulan September 2011. Hasil Penelitian Data Umum Jumlah subjek yang diteliti sebanyak 3 orang.Masing-masing berumur 17, 16, dan 18 tahun.Pendidikan terakhir 2 orang lulusan SMP dan 1 orang putus sekolah pada saat duduk di bangku SMA kelas 2. Ketiga ibu hamil remaja tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga. Semua menikah untuk yang pertama kali, usia saat menikah 17, 15, dan 18 tahun.Dari 3 responden, 2 orang yang dipaksa menikah oleh orang tuanya dan 1 orang menikah karena diberi saran oleh orang tuanya kemudian ia menyetujuinya. 3. Nia Priscilla Natasya Hadi, mahasiswi Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2018 dengan judul “Resiliensi Remaja Yang Pernah Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Hubungan Seksual Pra Nikah”
  • 10. 6 Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian yang memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai suatu masalah atau isu yang sedang diteliti. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali makna dan nilai dari pengalaman-pengalaman partisipan penelitian. Penelitian kualitatif adalah menangkap makna yang diyakini oleh partisipan mengenai masalah yang dialami sehingga penelitian ini akan menunjukkan perspektif dari partisipan mengenai masalah tersebut dengan cara mengumpulkan data secara langsung melalui wawancara, observasi, dokumen, maupun jenis data lainnya. Data-data yang berhasil didapatkan tersebut kemudian ditelaah, diinterpretasikan, dan diorganisasikan menjadi sebuah kesatuan tema-tema. Desain penelitian ini adalah analisis isi kualitatif (AIK), yaitu sebuah metode yang digunakan untuk menafsirkan secara subjektif isi data berupa teks dengan melewati proses klasifikasi yang sistematik berupa coding atau pengodean dan pengidentifikasian bermacam tema maupun pola. Tujuan dari desain penelitian ini adalah mengungkapkan isi atau makna dari sebuah teks sesuai dengan konteks masalah yang sedang diteliti. Metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik wawancara. Wawancara merupakan sebuah proses tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan dilakukan dengan cara berhadapan secara fisik. Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur memiliki tujuan untuk memahami suatu permasalahan tertentu. Bentuk wawancara ini dipilih oleh peneliti karena karakteristik dari wawancara semi terstruktur sangat sesuai dengan sifat penelitian kualitatif, yakni bersifat fleksibel, memiliki setting natural, dan lebih menekankan pada kedalaman bahasan permasalahan. Saat melakukan wawancara semi terstruktur, pedoman wawancara sangat diperlukan. Hal tersebut bertujuan agar peneliti dapat mengontrol alur pembicaraan selama wawancara berlangsung. Pedoman wawancara yang dibuat berisi beberapa pertanyaan dengan jenis pertanyaan terbuka. Jumlah pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada partisipan sebanyak 20 buah. Akan tetapi, jumlah pertanyaan tersebut bersifat fleksibel, tergantung dengan jawaban yang partisipan berikan kepada peneliti karena pada dasarnya, pertanyaan terbuka memiliki tujuan agar partisipan dapat memberikan jawaban lebih bebas dan tak terbatas namun jawaban tersebut tidak keluar dari konteks permasalahan.
  • 11. 7 4. Iram Barida Maisya dan Andi Susilowati, pada tahun 2017 dengan judul “Peran Keluarga Dan Lingkungan Terhadap Psikososial Ibu Usia Remaja” Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini nested dengan studi Kohor Tumbuh Kembang Anak, yaitu informan dalam penelitian ini adalah perempuan yang pernah hamil di usia remaja atau ibu yang telah memiliki anak dan saat kehamilannya masih berusia remaja, yang menjadi responden studi Kohor Tumbuh Kembang Anak. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk memilih subjek penelitian adalah ibu yang hamil di usia remaja, dan merupakan responden Kohor Tumbuh Kembang Anak. Kategori remaja didefinisikan sebagai penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun.9 Informan dalam studi ini adalah wanita yang pernah hamil pada usia remaja dengan rentang usia 10-18 tahun, yang saat diwawancara ada yang masih hamil dan ada juga yang sudah melahirkan. Adapun jumlah informan yang bersedia diwawancarai sebanyak 13 orang. Selain itu dilakukan juga wawancara kepada orang tua, teman sebaya, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan dan kader. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan menggunakan analisis domain. Analisis domain digunakan untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari objek yang diteliti. Triangulasi data dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam dengan orang tua informan (tiga orang), teman sebaya (dua orang), tenaga kesehatan (tiga orang), dinas kesehatan (satu orang), tokoh masyarakat (satu orang) serta kader (tiga orang). HASIL Karakteristik Informan Informan yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 13 orang ibu yang hamil di usia remaja. Karakteristik informan mencakup umur, pendidikan, pekerjaan dan umur pertama kali hamil. Informan terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok menikah usia muda sebanyak lima orang dan kelompok married by accident (MBA) sebanyak delapan orang. Karakteristik informan dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel 1, sebagian besar informan berada pada kelompok usia 17 - 22 tahun yaitu sebanyak 92,4 persen. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar informan berpendidikan dasar (SD dan SMP) yaitu sebesar 84,6 persen. Hampir semua informan merupakan ibu rumah tangga yaitu 61,5 persen, dan hanya satu informan yang mengaku tidak bekerja karena meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk umur pertama kali hamil paling banyak pada kelompok umur 17 – 19 tahun, akan tetapi terdapat satu orang informan yang hamil pada usia sangat muda yaitu 13 tahun.
  • 12. 8 5. M. Fakhrurrozi dan Aski Marissa, mahasiswa di Universitas Gunadarma pada tahun 2016 dengan judul “Psychological Well-Being Pada Remaja Akhir Yang Hamil Di Luar Nikah Fitri Ardianti” Penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kualitatif yang diartikan adalah proses penelitian yang ditujukan untuk memahami secara mendalam mengenai masalah atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia, bukan hanya mendeskripsikan fakta namun juga menganalisis dan menafsirkan suatu peristiwa yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya secara alami. Penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Pendekatan kualitatif dapat juga disebut dengan case study atau qualitative, yaitu penelitian yang mendalam dan mendetail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subjek penelitian dan dapat diartikan sebagai suatu teknik mempelajari seseorang individu secara mendalam untuk membantunya memperoleh penyesuaian diri yang baik. Perempuan yang menikah karena hamil di luar nikah. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak meneliti mengenai gambaran psychological well-being pada remaja akhir yang menikah karena hamil di luar nikah. Jumlah subjek yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak dua orang dengan keadaan yang telah menikah karena hamil di luar nikah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur, karena saat melakukan wawancara peneliti menyesuaikan keadaan atau ciri unik dari responden, sehingga pelaksanaan tanya jawab mengalir seperti dalam perakapan sehari-hari. 6. Mijen Priharyanti Wulandari, Piji Fihastutik, dan Arifianto mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada Semarang pada tahun 2019 dengan judul “Pengalaman Psikologis Kehamilan Pranikah Pada Usia Remaja di Kelurahan Purwosari Kecamatan” Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pendekatan fenomenologi dengan menggali fenomena tentang pengalaman psikologis kehamilan pranikah pada usia remaja di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, peneliti dalam memvalidasi data dengan partisipan menggunakan member check. Partisipan penelitian ini sebanyak
  • 13. 9 3 orang, partisipan 1 yaitu Nn. S 19 tahun usia anak 9 bulan, partisipan 2 Nn. K 18 tahun usia anak 6 bulan, partisipan 3 Nn. R usia 19 tahun usia anak 5 bulan. Berdasarkan peryataan partisipan, mereka mengaku tidak teratur haid dan telambat haid, hal ini dikarenakan pada usia 14-19 tahun system hormone belum stabil, dapat dilihat dari siklus menstruasi yang belum teratur. Kehamilan dimulai dari pembuahan sampai lahirnya bayi, pembuahan tersebut terjadi karena pertemuan antara ovum dan sperma yang kemudian menempel pada dinding rahim, hal ini mengakibatkan perempuan yang sedang hamil tidak mengalami haid, karena tidak terjadi peluruh dari dinding Rahim akibat dari ovum yang tidak dibuahi. Pada wanita yang hamil terjadi perubahan sistem repoduksi, dimana wanita hamil tidak akan mengalami menstruasi dikarenakan adanya konsepsi pada rahim. Berdasarkan hasil wawancara dengan partisipan, mereka mengaku kaget dengan kehamilannya, baik dari keluarga maupun pasangan. Partisipan mengaku belum siap dengan kehamilannya dan tidak siap untuk menjadi ibu selain itu mereka juga merasakan masalah psikologis berupa takut,marah, kecewa, khawatir, serta stress dan depresi. Hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan ketiga partisipan menggunakan mekanisme koping adatip, pada partisipan pertama dirinya mengungkapkan bahwa “kasihan dengan yang didalam jika stress” sehingga partisipan pertama lebih memilih bersenang-senang untuk menghilangkan stress yang dialaminya dan berfikir positif dengan selalu mengingat keluarga dan agamanya, serta bersikap pasrah dan menerima terhadap kenyataan yang dialaminya, pada partisipan kedua mengungkapkan bahwa akan mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dialaminya dan berfikir positif, sementara untuk partisipan ke tiga mengatakan lebih baik dibuat tidur terus dan sholat, namun ketiga partisipan kadang masih menunjukkan koping yang maladaftip sebagai pelarian dengan menangis dan merasa cemas terhadap kejadian yang dialaminya selain itu ketiga partisipan mempunyai keinginan untuk menggugurkan kandungan dan mencoba bunuh diri, namun dievaluasi kembali dan mengurungkan niatnya, dalam hal ini bentuk mekanisme koping seluruh partisipan adalah, EFC dimana berfokus dalam mengatasi emosi akan menjadi lebih baik. 7. Dainty Maternity, mahasiswa Program Studi Kebidanan di Universitas Malahayati B. Lampung pada tahun 2015 dengan judul “Pola Asuh Orang Tua, Usia Dan Jenis Kelamin Sebagai Faktor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seksual Pra-Nikah Di Kota Batam”
  • 14. 10 Desain dalam penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah siswasiswi Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI (sebelas) di kota Batam yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi serta bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi lembar persetujuan (informed consent). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari-febuari 2013 dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah di ujicoba terlebih dahulu. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 200 orang yang kemudian data dianalisis secara statistik menggunakan chi kuadrat dan selanjutnya menggunakan multivariat regresi logistik. Hasil dalam penelitian ini dilihat dari berbagai karakteristik remaja, menunjukkan bahwa pola asuh orang tua (demokratis, permisif dan otoriter) jenis kelamin dan asal sekolah merupakan faktor yang berhubungan dengan persepsi remaja tentang perilaku seksual pranikah . Hasil analisis pada karakteristik asal sekolah responden remaja yang bersekolah di sekolah swasta memiliki persepsi kurang di bandingkan remaja yang bersekolah di sekolah negeri. Sesuai dengan uji statistik yang mendapatkan adanya hubungan yang bermakna antara asal sekolah dengan persepsi perilaku seksual pra nikah pada remaja (p=0,08). Hal ini dimungkinkan bahwa sekolah negeri merupakan sekolah orang ‘pilihan’ dan sebaliknya bahwa sekolah swasta merupakan sekolah orang ‘buangan’. Sehingga berpengaruh pada persepsi buruk pada siswa yang bersekolah di swasta tersebut. Karakteristik remaja masih sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan, terutama yang berkaitan dengan gaya hidup dan trend yang berlaku, menyebabkan mereka rentan dan mudah terpengaruh termasuk dalam masalah perilaku seksual pra- nikah. Kondisi ini dapat saja terjadi mengingat adanya fenomena kematangan secara fisik maupun emosional dari remaja. Hal ini diperparah dengan informasi yang berbau pornografi maupun porno aksi baik melalui media cetak maupun elektronik yang sedang merebak saat ini dan tanpa batas. Secara multivariabel pola asuh, jenis kelamin dan asal sekolah berhubungan dengan persepsi seksual pra-nikah. Asal sekolah swasta berisiko untuk terjadinya persepsi buruk sebesar 3,118 kali bila dibandingkan dengan asal sekolah negeri. Untuk jenis kelamin perempuan dengan rasio prevalens dibawah 1, ini menunjukkan semakin rendah risiko untuk memiliki persepsi buruk. Selanjutnya, untuk pola asuh makin kearah permisif semakin tinggi risiko untuk memiliki persepsi seks pranikah yang buruk. Artinya pola asuh orang tua yang permisif memiliki resiko tinggi.
  • 15. 11 8. Devisolita Malik, Athanasia Budi Astuti, dan Natalia R. Yulianti mahasiswa Ilmu Kesehatan di UKSW Salatiga pada tahun 2016 dengan judul “Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Fenomenologi Di Desa Baru Kecamatan Ibu Halmahera Barat)” Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini adalah 2 remaja putri yang hamil di luar nikah dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Peneliti menggunakan inisial ST untuk partisipan I, dan inisial AY untuk partisipan II. Setelah data tdiperoleh dari hasil wawancara, peneliti melakukan analisis data menggunakan metode tahap analisis data van Manen (Analisis Hermeneutis), yaitu: tahap epoche, reduksi, dan strukturasi. Proses analisis data diawali dengan mengubah data yang diperoleh melalui wawancara ke dalam bentuk tulisan (transkrip wawancara). Selanjutnya, peneliti menambahkan kode angka latin (1, 2, 3,dst…..) pada bagian kanan transkrip. Setelah proses pengetikan selesai, peneliti menentukan tema serta mencari makna di balik setiap kata yang diucapkan 265 partisipan (verbal maupun non verbal) untuk menemukan representasi makna dibalik setiap pengalaman tersebut. Untuk menelusuri pengalaman hidup remaja, peneliti memulai dengan tahap Epoche. Pada tahap ini peneliti membuat gambaran sesuai dengan informasi yang terdapat dalam teks verbatim. Setelah tahap epoche, peneliti melanjutkan dengan tahap reduksi, yaitu peneliti menyaring representasi makna ataupun informasi yang didapat sesuai dengan lingkup permasalahan yang diteliti yaitu mengenai pengalaman hidup remaja yang hamil di luar nikah. Perjalanan hidup remaja tersebut dieksplorasi mulai dari ketika remaja hamil hingga pada saat melahirkan, yang difokuskan pada: Bagaimana respon awal ketika mengetahui dirinya hamil, bagaimana ia beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, bagaimana ia bereaksi terhadap respon dari lingkungan, kendala-kendala yang dihadapinya, menghadapi tekanan- tekanan yang terjadi, keputusan-keputusan yang diambil dan bagaimana ia mulai menerima dan menjalani kehidupan yang berbeda dari sebelumnya. Penyaringan representasi makna dilakukan dengan membaca kembali teks verbatim secara berulang-ulang, memperhatikan setiap kata demi kata partisipan dan juga setiap respon partisipan secara non verbal saat mengungkapkan setiap kata tersebut. Tahapan terakhir yang dilakukan yaitu tahap strukturasi. Pada tahap
  • 16. 12 ini, peneliti mengidentifikasi hubungan komponen yang satu dengan komponen yang lain dalam satuan teks dan hubungan satuan makna yang satu dengan yang lain, sehingga membentuk satuan pemahaman secara sistematik. Untuk memperjelas pengidentifikasian hubungan komponen yang satu dengan komponen yang lain dalam satuan teks, pada tahap ini peneliti menjabarkan pengalaman hidup remaja berdasarkan kronologi yang terjadi mulai dari masa- masa awal kehamilan hingga pada masa melahirkan. Kronologi tersebut dipisahkan dengan pemberian label (tema) pada setiap peristiwa yang terjadi, berdasarkan representasi makna yang ditemukan pada tahap sebelumnya (reduksi) yaitu di antaranya: 1) Respon awal; 2) Mulai beradaptasi dengan perubahan- perubahan; 3) Reaksi terhadap respon dari lingkungan; 4) Menghadapi tekanan- tekanan yang terjadi dan keputusan-keputusan yang diambil; dan 5) Mulai menerima dan menjalani kehidupan yang berbeda dari sebelumnya. 9. Sukateni dan Dewi Mayangsari, mahasiswa Program Studi DIV Kebidanan dari STIKES Karya Husada Semarang pada tahun 2013 dengan judul “Persepsi Remaja Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Perilaku Seksual Pra Nikah Di Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan” Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang memberikan tekanan pada segi subyektif tetapi tidak perlu menolak kenyataan yang ada, dimana tidak perlu mendesak atau bertentangan dengan pandangan orang yang menolak. Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan hasil bahwa sebagian remaja di kecamatan Tegowanu mempunyai persepsi bahwa kehamilan tidak diinginkan yaitu hamil sesudah melakukan pacaran, hamil yang tidak dikehendaki atau tidak diharapkan akibat perilaku seksual. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja mempunyai persepsi bahwa kehamilan yang tidak diinginkan sebagai akibat dari hubungan seksual atau perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja sebelum waktunya, yaitu remaja melakukan hubungan seks ketika masih berpacaran baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja tanpa menggunakan alat
  • 17. 13 kontrasepsi baik wanita maupun pria yang dapat beresiko terjadinya kehamilan di luar nikah tersebut. Remaja berasumsi bahwa melakukan hubungan seks ketika masih remaja tidak menyebabkan hamil karena merasa masih kecil. Remaja di Kecamatan Tegowanu mempunyai persepsi bahwa kehamilan tidak diinginkan yaitu hamil sesudah melakukan pacaran, hamil yang tidak dikehendaki atau tidak diharapkan akibat perilaku seksual. Persepsi remaja tentang penyebab terjadinya kehamilan tidak diinginkan adalah karena melakukan hubungan seks dengan pacarnya tanpa menggunakan alat kontrasepsi, kurangnya pengetahuan tentang reproduksi dan tidak mengindahkan norma agama dan masyarakat. Persepsi remaja tentang dampak kehamilan yang tidak diinginkan yaitu, dimarahi orang tua, putus sekolah, membuat malu keluarga. menikah dini, melakukan aborsi dan kondisi keluarga yang rentan perselihan. Persepsi remaja tentang persepsi perilaku seks pranikah adalah kegiatan seksual yang sudah dilakukan sebelum menikah, hubungan suami isteri yang dilakukan saat masih pacaran dan kegiatan pacaran bebas mulai dari ciuman, bergandengan tangan, dan melakukan hubungan layaknya sudah menjadi suami isteri padahal belum menikah. 10. Arini Budi Astuti, Singgih Wibowo Santosa, dan Muhana Sofiati Utami, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada tahun 2000 dengan judul “Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Penyesuaian diri Perempuan pada Kehamilan Pertama”. Pada penelitian ini subjek penelitian adalah 56 perempuan hamil pertama dengan status menikah, berusia antara 20 – 35 tahun, memiliki sumber dukungan keluarga yang terdiri dari suami, ibu kandung dan ibu mertua, serta tidak memiliki riwayat keguguran sebelumnya, yang datang memeriksakan diri di Puskesmas Tegalrejo, Jetis, dan Pakualaman. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala yang digunakan ada 2, yang pertama adalah skala dukungan keluarga, alat ukur untuk mengungkap dukungan yang berupa perhatian emosi, informasi, bantuan instrumental, maupun penilaian yang menurut ibu hamil diberikan oleh sekelompok anggota keluarga yang terdiri dari suami, ibu dan ibu mertua. Skala tersebut memuat 45 item yang terbagi dalam empat aspek. Masing-masing aspek terdiri dari tiga sumber dukungan yaitu suami, ibu, dan ibu mertua. Korelasi item total berkisar antara 0,3172 sampai dengan
  • 18. 14 0,7308. Hasil analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan koefisisen reliabilitas sebesar 0,9314. Dan yang kedua ada skala penyesuaian diri, alat ukur untuk mengungkap penyesuaian diri perempuan pada kehamilan pertama yang disusun berdasarkan rangkuman peneliti terhadap karakteristik penyesuaian diri. Skala ini memuat 35 aitem yang terdiri dari empat aspek yaitu kontrol emosi, kemampuan belajar, tindakan langsung dan hubungan interpersonal. Korelasi aitem total berkisar antara 0,3127 sampai dengan 0,6309. Hasil analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan angka 0,909. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan penyesuaian diri perempuan pada kehamilan pertama yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,7311 dengan p < 0,01. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi penyesuaian diri perempuan pada kehamilan pertama dan semakin rendah dukungan keluarga maka semakin rendah pula penyesuaian diri perempuan pada kehamilan pertama.
  • 19. 15 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Dampak Psikologis Bagi Remaja yang Hamil di luar Nikah Dampak bagi remaja yang hamil di luar nikah yaitu mudah mengalami stres dan depresi karena timbulnya rasa malu, akibat dikucilkan oleh lingkungan masyarakat dan dapat menghambat jenjang pendidikan serta peraihan cita-cita. Remaja juga mengalami rasa bersalah dan tidak berani untuk mengatakan yang sejujurnya kepada orang tua. Kehamilan pada remaja dapat dihubungkan dengan meningkatnya risiko pada masalah kesehatan mental. Bagi remaja dengan kehamilan yang tidak diinginkan biasanya perempuan melakukan tindak aborsi. Dampaknya pun dapat meningkatkan masalah kesehatan mental termasuk depresi, kecemasan, perilaku bunuh diri dan gangguan penggunaan narkoba. (Penti Patimatun, 2019) 3.2 Dampak Psikologis Pada Kehamilan Remaja Remaja dengan kehamilan tidak diinginkan dapat menyebabkan stress. Sumber dari stress ini ialah aib karena hamil diluar menikah, merasa berdosa dan biasanya remaja melakukan berbagai cara dan upaya untuk menggugurkan janinnya, malu terhadap perut yang semakin membesar dan semakin tertekan karena takut untuk menyampaikan hal tersebut kepada orang tua. Remaja yang hamil akan mengalami stres. Stres yang berlebihan menimbulkan hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan), dapat juga terjadi pre-eklampsia atau berlanjut menjadi eklampsia dan dapat mengancam jiwa dan meningkatkan angka kematian ibu dan anak. Untuk kehidupan sosialnyapun remaja tidak menikmati sepenuhnya dan dapat pandangan negatif dari orang sekitar. Kehamilan remaja juga dapat menimbulkan berbagai konsekuensi psikososial seperti putus sekolah, rasa rendah diri dan kawin muda. Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri remaja itu sendiri.(Sri, Mukhodim Faridah Hanum 2015).
  • 20. 16 3.3 Resiliensi Remaja Yang Pernah Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Hubungan Seksual Pra Nikah Remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat hubungan seksual pra nikah pada dasarnya dihadapkan pada empat pilihan respon dalam menghadapi situasi-situasi sulit dan dampak-dampak negatif akibat dari adanya kehamilan yang dialami maupun peran baru sebagai seorang ibu. (Nia Priscilla dan Natasya Hadi, 2018) Hal tersebut diungkapkan oleh O’Leary dan Ickovics (1995, dalam Carver, 1998): 1. Menghadapi situasi sulit adalah menyerah pada situasi tersebut. Remaja yang memilih respon ini akan semakin terpuruk karena remaja tidak mampu menghadapi situasi-situasi sulit dalam kehidupannya. 2. Remaja mampu bertahan tetapi masih mengalami gangguan. Kemudian, 3. Remaja menghadapi situasi sulit dengan resiliensi sehingga remaja mampu menjadi pribadi yang resilien, yakni remaja mampu bangkit dari keterpurukan dan kembali ke keadaan awal sebelum mengalami kesulitan. 4. Remaja menjadi pribadi yang berkembang, yaitu remaja tidak hanya menjadi pribadi yang resilien tetapi remaja mampu melampaui beberapa hal. Remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat hubungan seksual pra nikah perlu menjadi pribadi yang resilien, yakni menghadapi situasi sulit dengan resiliensi agar remaja dapat terhindar dari dampak-dampak negatif dari permasalahan yang dialami dan mampu menghadapi kesulitan-kesulitan yang terjadi agar kehidupannya tidak semakin terpuruk. Resiliensi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang ada pada diri individu untuk bangkit kembali dari pengalaman buruk, beradaptasi secara positif, dan mencegah, mengurangi, maupun mengatasi dampak negatif dari situasi sulit. Remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan akibat hubungan seksual pra nikah juga mampu untuk beradaptasi dengan orang- orang di sekitarnya, seperti orangtua, pasangan, teman, maupun anggota keluarga lainnya. Pribadi resilien juga ditunjukkan remaja dari adanya keinginan untuk hidup dengan baik daripada sebelumnya dan mampu menemukan makna tersembunyi dari hal yang terjadi pada dirinya, yakni mampu menemukan makna dari kehamilan pra nikah yang dialami. (Nia Priscilla dan Natasya Hadi, 2018)
  • 21. 17 3.4 Peran Keluarga Dan Lingkungan Terhadap Psikososial Ibu Usia Remaja Psikososial ialah suatu hubungan yang terjadi antara kondisi sosial dengan kesehatan mental atau emosionalnya . Kehamilan di usia remaja mendapatkan berbagai perspektif negatif dan di perlakukan buruk oleh masyarakat sekitar. Dari masyarakat mereka mendapat stigma telah berperilaku di luar norma dan nilai-nilai yang wajar, sehingga dapat memberikan tekanan batin bagi mereka, yaitu seperti putus sekolah, masalah psikologi, ekonomi dan masalah dengan keluarga serta masyarakat di sekitarnya. (Iram dan Andi, 2017) Secara sosial remaja akan gagal menikmati masa remajanya dan akan menerima sikap yang negatif karena dianggap memalukan, sehingga dapat menimbulkan sikap penolakan remaja terhadap bayi yang di kandungnya. Kehamilan remaja juga dapat menimbulkan berbagai konsekuensi psikososial seperti putus sekolah, rasa rendah diri, kawin muda dan perceraian dini. Namun tetap remaja butuh kasih sayang apalagi dalam kondisi tertekan batinnya, maka Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan peran keluarga dan lingkungannya yang tetap mendukung dan memberi energi positif kepada remaja tersebut. (Iram dan Andi, 2017) 3.5 Psychological Well-Being Pada Remaja Akhir Yang Hamil Di Luar Nikah Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk hidup, karena dengan seks mahluk hidup dapat terus bertahan hidup menjaga kelestarian keturunanya. Masalah seksualitas di kalangan remaja adalah masalah yang cukup sulit untuk diatasi. Perkembangan seksual itu muncul sebagai bagian dari perkembangan yang harus dijalani, namun di sisi lain, penyaluran hasrat seksual yang belum semestinya dilakukan dapat menimbulkan dan berakibat yang serius, seperti kehamilan. Kehamilan remaja perempuan sebelum menikah termasuk dalam kenakalan remaja dan dalam kehidupan sehari–hari dapat di kategorikan sebagai perilaku menyimpang dan dapat dianggap sebagai sumber masalah. Perilaku menyimpang terjadi karena kurangnya kesadaran remaja akan kehidupan mereka. Terbatasnya perhatian orang tua, pendidikan agama, pengetahuan norma serta tidak membatasi pergaulan remaja. (Fakhrurrozi dan Aski, 2016). Remaja secara psikologis belum siap untuk bertanggung jawab dan berperan sebagai istri, partner seks dan menjadi ibu. Pada remaja yang hamil di luar nikah mengalami sebuah kecemasan terhadap nasib masa depan janin yang ada di dalam kandungannya, sehingga jelas bahwa pernikahan remaja karena kehamilan diluar nikah
  • 22. 18 menyebabkan imbas negatif terhadap kesejahteraan psikologis serta perkembangan kepribadian mereka. Psikologis pada remaja yang menikah karena hamil di luar nikah dapat dilihat melalui aspek hubungan positif dengan orang lain, bagaimana remaja tersebut menjalin hubungan erat dengan keluarga, suami dan lingkungan sekitar. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ryff (1989) bahwa pengalaman hidup tertentu dapat mempengaruhi kondisi Psychological well-being individu, terutama pada aspek penguasaan lingkungan, aspek tujuan hidup, dan aspek hubungan positif dengan orang lain. Dalam penelitian ini pengalaman hidup dapat mempengaruhi kondisi Psychological well-being pada remaja akhir yang menikah karena hamil di luar nikah. Ryff (1989) mengatakan apabila seseorang memiliki psychological well-being yang baik maka hidupnya akan merasa nyaman, damai dan bahagia. (Fakhrurrozi dan Aski, 2016). 3.6 Pengalaman Psikologis Kehamilan Pranikah Pada Usia Remaja Seks pranikah banyak terjadi dikalangan remaja, seks bebas pada awalnya bisa terjadi karena seseorang mengalami pemaksaan ataupun pemerkosaan dan dampak dari pacaran. Akibat yang akan ditanggung jika terus-terusan melakukan seks bebas adalah penularan seks bebas, kehamilan tak diinginkan, aborsi, tekanan psikologis dan pernikahan secara dadakan atau married by accidental. Kehamilan remaja merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh remaja akibat dari seks bebas. (Mijen dkk, 2019) Kehamilan dan persalinan dapat menyebabkan perubahan biologis dan psikologis pada seorang wanita, pada kehamilan remaja apabila remaja tidak mampu menerima perubahan tersebut akan mengalami gangguan psikologis yang mengakibatkan kehamilan tersebut menjadi kehamilan beresiko. Diambil dari data BKKBN 2012 menyatakan bahwa Kehamilan diusia dini atau kehamilan pada usia remaja dapat menimbulkan komplikasi seperti, gugur kandungan, pre eklamsi, eklamsi dan BBLR serta kematian ibu hamil. Kehamilan pada usia 15-19 tahun mempunyai risiko yang lebih besar terjadi komplikasi kehamilan dan persalinan dibandingkan kehamilan pada usia 20-24 tahun. (Mijen dkk, 2019) Pengalam remaja yaitu malu untuk mengatakan bahwa ia hamil diluar nikah, enggan untuk bersosialisasi takut nantinya akan jadi perbincangan tetangga serta merasa canggung dengan keluarga saat berkumpul karena telah melakukan kesalahan selain itu juga merasa takut apabila nanti bayinya mengalami kecacatan dan merasa
  • 23. 19 bingung dengan perubahan bentuk tubuh saat hamil seperti payudara terasa kencang perut terasa sakit dipagi hari mual dan muntah hingga lemas, selain itu satu diantaranya mengatakan ingin menggugurkan kandungannya karena sang pacar tidak mau bertanggung jawab dan merasa malu, serta masih ingin melanjutkan sekolahnya. (Mijen dkk, 2019) 3.7 Pola Asuh Orang Tua, Usia Dan Jenis Kelamin Sebagai Faktor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seksual Pra-Nikah Masa remaja merupakan masa transisi yang dapat menimbulkan masa krisis yang biasanya ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku-perilaku yang menyimpang. Perilaku yang menyimpang tersebut salah satunya adalah seks pra-nikah. Efek yang ditimbulkan akibat perilaku seksual remaja ialah kesulitan dalam menyelesaikan pendidikan/sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, semakin sulit melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih baik, kesulitan mengurus anak karena biasanya usia remaja masih sangat muda dan tidak adanya persiapan, kurangnya mendapatkan kesejahteraan yang baik untuk pendidikan dan kesehatan bagi remaja itu sendiri ataupun anaknya. Ada banyak faktor penyebab seks pranikah yaitu pengaruh media yang makin mudah diaksess para remaja, beredarnya gambar dan VCD porno atau melebar luas peredaran video porno secara bebas, serta perilaku orang asing yang bebas berciuman, berpelukan dan berpegangan tangan di khalayak ramai sehingga mempengaruhi gaya hidup dan pergaulan bebas pada remaja yang berujung pada seks pra-nikah, kurangnya pemahaman akan nilai-nilai agama, keliru dalam memaknai cinta, minimnya pengetahuan remaja tentang seksualitas, selain itu faktor yang turut berperan adalah pola asuh orang tua. (Dainty,2015) Pola asuh orang tua terhadap anaknya yang biasanya otoriter dan terkadang kesibukan orang tua dan budaya individualis yang mengakibatkan remaja kurang mendapatkan kontrol dari orang tua untuk ikut berkontribusi dalam seks pra-nikah remaja. Orang tua memegang pengaruh penting dalam perilaku seksual remaja. Namun, hampir seperempat anak perempuan berusia 15-17 tahun tidak memberitahukan kondisi seksual mereka kepada orang tua. Maka perlu ditanamkan bahwa penting sekali pola asuh karena orang tua ialah role model untuk anaknya, apakah orang tua mengajarkan mengenai pendidikan sexualitas atau apakah orang tua tidak perduli terhadap anaknya. Pola asuh keluarga yang mengalami broken home tidak mendapatkan kasih sayang pun dapat menjadi salah satu faktor seks pra- nikah. (Dainty,2015).
  • 24. 20 3.8 Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil Di Luar Pengalaman hidup remaja yang hamil di luar nikah melewati beberapa tahap atau alur yang merupakan kronologi dari perjalanan hidup remaja selama 9 bulan mengandung hingga melahirkan. Saat remaja mengetahui kehamilannya berbeda-beda perempuan cenderung berdiam diri, banyak mencoba berpikir positif bahwa dirinya baik-baik saja (tidak hamil), menyembunyikan kehamilan mereka dari orang tua mereka dan mencoba meyakinkan diri bahwa ini tidak mungkin terjadi(penyangkalan). Dampak nya remaja dapat mengalami depresi yang berkepanjangan namun bagi remaja yang dapat beradaptasi mengenai apa yang dialaminya mulai berpikir positif karena banyak sekali perubahan-perubahan yang dialami. Baik fisiknya, maupun perubahan pada sistem sosialnya. Namun perubahan pada sistem sosial mereka, menuntut mereka untuk kuat agar dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut.Dalam adaptasi tersebut perlu dukungan dari keluarga dan lingkungannya sebagai dorongan positif . (Devisolita dkk, 2018) Bagi remaja yang berpikir positif dan serta mendapatkan dukungan maka remaja pun dapat beraktivitas kembali serta motivasi diri untuk tetap bangkit dan mulai belajar beradaptasi dengan kondisinya. Walaupun awalnya memiliki banyak tekanan, namun akhirnya oleh karena tuntutan ekonomi dan penerimaan dari keluarga, remaja mampu beradaptasi dengan memberikan respon yang positif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi. (Devisolita dkk, 2018) Bagi remaja yang depresi pada masa-masa kehamilan mereka memang lebih cenderung mencelakai dirinya. pada kondisi-kondisi individu berada dalam tahap penuh stres, mengalami tekanan yang luar biasa, baik berasal dari dalam mereka, berupa konflik interpersonal maupun dari lingkungan mereka. Konflik interpersonal yang dialami berupa ketakutan dan perasaan bersalah karena telah berulang kali berbohong dan menyembunyikan keadaannya dari orang tuanya, ditekan pikiran-pikiran: sudah mempermalukan keluarga, sudah memperburuk nama sekolah; dan perasaan-perasaan: malu, takut dan khawatir. Tekanan-tekanan dari lingkungan berupa ancaman, pergunjingan, dan juga kekecewaan pihak keluarga atas dirinya.Tekanan-tekanan tersebut menyebabkan mereka mengalami depresi, kecemasan, frustasi dan agresi yang akhirnya mengantarkan mereka dalam pengambilan keputusan yang beresiko. Serta mencoba untuk melakukan aborsi dengan cara meminum obat-obatan yang diperolehnya dari teman-teman, keluarga dan juga kerabat, mengkonsumsi obat-obatan medis dengan ramuan ramuan tradisional secara bersamaan. (Devisolita dkk, 2018)
  • 25. 21 3.9 Persepsi Remaja Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Perilaku Seksual Pra Nikah Perkembangan remaja sangatlah rentan terhadap pengaruh lingkungan, baik yang positif ataupun negatif.cLingkungan sosial budaya yang negatif merupakan faktor resiko bagi remaja sehingga dapat terjebak perilaku kenakalan remaja (merokok, minum- minuman keras, pengguna narkoba, seks bebas, tawuran, kriminal dan kebut- kebutan di jalan). Semua penyimpangan perilaku ini dapat berakibat terhadap kesehatan, keselamatan serta masa depan dirinya juga bangsa ini. Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman tentang informasi kesehatan reproduksi membuat mereka ingin mencari tahu melalui VCD porno, buku-buku porno, internet dan media masa. Hasil penelitian, para remaja beranggapan bahwa akan tidak hamil bila hanya satu kali berhubungan seksual. Hal ini menunjukan bahwa remaja belum memahami terjadinya proses kehamilan, demikian juga tentang penyakit menular seksual. (Sukateni dan Dewi Mayangsari, 2013) Persepsi remaja terhadap kehamilan yang tidak diinginkan ialah merasa kecewa terhadap diri sendiri, malu, bingung, menjadi pasif dan ada juga beberapa faktor yang yang mempengaruhi adanya kehamilan yang tidak diinginkan itu karena melakukan aktifitas seksual, berpacaran di tempat remang-remang atau kadang – kadang di tempat yang sunyi, misalnya rumah dalam keadaan kosong. Faktor pendukung terjadinya kehamilan adanya indikasi terjadi aktifitas seksual pra nikah yang mengakibatkan kehamilan, kehamilan ini adalah kehamilan yang tidak diinginkan. (Sukateni dan Dewi Mayangsari, 2013) 3.10 Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Penyesuaian diri Perempuan pada Kehamilan Pertama Menurut jurnal psikologi menyatakan bahwa dalam tiap trimesternya, ibu hamil mengalami perubahan yang khas dalam segi fisik maupun psikologis. Secara umum, simptom fisik yang dialami ibu hamil antara lain kelelahan, morning sickness, dan ngidam (food craving), sedangkan perubahan dalam sisi psikologis dan emosi antara lain labilitas mood, insomnia, menurunnya konsentrasi dan meningkatnya responsivitas emosi. Perubahan fisik dan psikologis saling terkait dan saling mempengaruhi. Adanya perubahan hormonal ini menyebabkan emosi perempuan selama kehamilan cenderung berubah-ubah, sehingga tanpa ada sebab yang jelas seorang ibu hamil merasa sedih, mudah tersinggung, marah atau justru sebaliknya merasa sangat bahagia. Untuk
  • 26. 22 mengatasi kesulitan tersebut dibutuhkan penyesuaian dengan adanya dukungan dari keluarga maka proses kehamilan tersebut memiliki arti dan kebahagiaan yang diinginkan tersebut dapat dicapai. penyesuaian diri dapat dilihat dari bermacam-macam bentuk seperti kemampuan mengurangi tekanan dan frustrasi, kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang sesuai, serta mengembangkan perilaku yang bermanfaat untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Apabila dikaitkan dengan masa kehamilan, maka penyesuaian diri muncul antara lain dalam bentuk kontrol emosi, kemampuan belajar dari pengalaman, tindakan langsung untuk mengatasi kesulitan, dan tetap terjaganya hubungan interpersonal yang harmonis dengan orang lain. Hubungan interpersonal memainkan peran penting dalam menentukan fungsi adaptif dan kesehatan seseorang. Dukungan sosial secara umum menimbulkan pengaruh positif bagi kesejahteraan fisik maupun psikis dan secara khusus mempengaruhi kesehatan selama masa kehamilan. Dukungan sosial dapat meningkatkan rasa sejahtera, kontrol personal, perasaan yang positif, serta membantu perempuan hamil mempersepsi perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan dengan tingkat stres yang lebih rendah . Jaringan sosial yang terdekat dengan ibu hamil adalah keluarga. Melalui berbagai bentuk dukungan yang diberikan keluarga, diharapkan calon ibu dapat melakukan penyesuaian diri yang lebih baik pada masa kehamilannya.
  • 27. 23 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Faktor Yang Berhubungan dengan Kesiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan untuk menghadapi persalinan yaitu dapat berasal dari dalam diri ibu hamil (internal) dan dapat juga berasal dari faktor luar. Faktor dari dalam diri ibu yaitu dari kepribadian dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.Faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu yaitu pengalaman Ibu, kecemasan dan gangguan emosi, dukungan keluarga, dan dukungan suami. Dampak dari yoga yang dilakukan selama masa nifas dapat membantu ibu dalam meningkatkan kualitas hidup, menguatkan otot tubuh, merelaksasi, menstabilkan emosi, meningkatkan kepercayan dirinya menghadapi peran barunya sebagai ibu, membantu dalam peningkatan energi dan daya tahan tubuh, melepaskan stress dan cemas, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi ketegangan otot, dan keluhan fisik, seperti : nyeri punggung atau nyeri pada daerah sekitar paha dan pinggang. 4.2 Saran Sebagai calon bidan kita harus lebih memahami dan memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan psikologis klien kita. Karena selain sebagai penolong persalinan, bidan juga sebagai seorang pendamping. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kehadiran seorang pendamping yang memberikan dukungan sosial dapat menurunkan kecemasan ibu.
  • 28. 24 DAFTAR PUSTAKA 1. Dainty Maternity. 2015. Pola Asuh Orang Tua, Usia Dan Jenis Kelamin Sebagai Factor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Remaja Tentang Perilaku Seksual Pranikah Di Kota Batam. 2. Devisolita Malik, Athanasia Budi Astuti, Dan Natalia R. Yulianti. 2015. Pengalaman Hidup Remaja Yang Hamil Diluar Nikah (Studi Fenomenologi Di Desa Baru Kecamatan Ibu Halmahera Barat) 3. Fitri Ardianti, Muhammad Fakhrrurrozi, Dan Aski Marissa.2016.Psychological Well-Being Pada Remaja Akhir Yang Hamil Di Luar Nikah Dalam Jurnal Ilmiah Psikologi. Vol 9.No 1 4. Frita Khobirotun Nikmah.2014.Gambaran Kesejahteraan Psikologis Remaja Hamil Di Luar Nikah. 5. Iram Barida Maisya, Andi Susilowati. 2017. Peran Keluarga Dan Lingkungan Terhadap Psikososial Ibu Usia Remaja. 6. Iskim Luthfa Dan Sri Rejeki.2011.Persepsi Melahirkan Tentang Kehamilan Dan Melahirkan Pada Usia Remaja Disekolah Menengah Atas (SMA)Pembangunan Mranggen Dalam Proseading Seminar Nasional Keperawatan PPNI Jawa Tengah 7. Muhammad Azinar.2010.Perilaku Seksualpranikah Berisiko Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan Dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat.Vol 8. No 2 8. Nia Priscilla Natasya Hadi, 2018. Resiliensi Remaja Yang Pernah Mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Hubungan Seksual Pra Nikah. 9. Penti Patimatun, 2019. Dampak Psikologis Bagi Remaja Yang Hamil Diluar Nikah. Fakultas Psikologi, Universitas YARSI 10. Priharyanti Wulandari, Piji Fihastutik, Dan Arifianto. 2019. Pengalaman Psikologis Kehamilan Pranikah Pada Usia Remaja Di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen. 11. Sri, Mukhodim Faridah Hanum. 2015. Dampak Psikologis Pada Kehamilan Remaja (Studi Eksplorasi Di Desa Watutulis Prambon Sidoarga 12. Sukateni Dan Dewi Mayangsari. 2013. Persepsi Remaja Terhadap Kehamilan Tidak Diinginkan Akibat Perilaku Seksual Pra Nikah Di Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.