Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
Dokumen tersebut membahas tentang peran gizi dalam kesehatan reproduksi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa status gizi yang baik diperlukan untuk menunjang fertilitas dan fungsi reproduksi. Beberapa zat gizi penting yang mendukung fertilitas dijelaskan seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Selain itu, dibahas pula hubungan antara status gizi dengan menarche serta peranan gizi dalam menstruasi
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk definisi kesehatan reproduksi, periode perkembangan remaja, organ reproduksi pria dan wanita, pubertas, dan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan dan pengkajian ibu intra natal oleh petugas kebidanan. Pemeriksaan meliputi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penilaian tanda-tanda persalinan. Petugas juga memberikan dukungan dan penjelasan kepada ibu serta keluarganya selama proses persalinan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang seperti USG dan CTG untuk menilai kondisi ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik meliputi antropometri dan kepala hingga kaki, sedangkan laboratorium meliputi tes darah dan urine untuk mendeteksi hormon kehamilan. USG dan CTG berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
Laporan pendahuluan hipertensi pada kehamilan menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta komplikasi hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi meliputi ringan, sedang, dan berat berdasarkan nilai tekanan darah. Faktor risiko hipert
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
Dokumen tersebut membahas tentang peran gizi dalam kesehatan reproduksi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa status gizi yang baik diperlukan untuk menunjang fertilitas dan fungsi reproduksi. Beberapa zat gizi penting yang mendukung fertilitas dijelaskan seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Selain itu, dibahas pula hubungan antara status gizi dengan menarche serta peranan gizi dalam menstruasi
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk definisi kesehatan reproduksi, periode perkembangan remaja, organ reproduksi pria dan wanita, pubertas, dan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan dan pengkajian ibu intra natal oleh petugas kebidanan. Pemeriksaan meliputi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penilaian tanda-tanda persalinan. Petugas juga memberikan dukungan dan penjelasan kepada ibu serta keluarganya selama proses persalinan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang seperti USG dan CTG untuk menilai kondisi ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik meliputi antropometri dan kepala hingga kaki, sedangkan laboratorium meliputi tes darah dan urine untuk mendeteksi hormon kehamilan. USG dan CTG berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
Laporan pendahuluan hipertensi pada kehamilan menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta komplikasi hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Klasifikasi hipertensi meliputi ringan, sedang, dan berat berdasarkan nilai tekanan darah. Faktor risiko hipert
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu sri wahyuni
CONTOH TEKNOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU
Fetal Doppler
Merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik.
Staturmeter
Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai kebagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.
Pendeteksi Denyut Jantung
Alat ini adalah alat yang di fungsikan atau di gunakan untuk mendeteksi denyut nadi jantung produk kesehatan ini memiliki berat 33 gram, alat ini berasal dari jepang dan telah berkembang di jepang awal desember tahun 2009 lalu,alat ini bisa dikoneksikan menggunakan kabel USB dan mempunyai layer ekstra yang dapat menyimpan atau merekam data hasil pemindaian
Pendeteksi Tekanan Darah
Fungsi alat ini juga masih sama alat ini biasanya juga di gunakan untuk mendeteksi tekanan darah dari pasien.
Breast Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
Breast Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
6. Lingkar lengan ibu hamil
Pada umumnya digunakan dirumah bersalin yang kegunaannya untuk mengetahui keadan gizi ibunya.
Reflek Hammer/Reflek Patella
Jenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki
Torniquet
alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengambilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan tangan saat akan dilakukan pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah didengar
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
Penjelasan mengenai apa itu alat kontrasepsi, apa manfaatnya, hingga jenis kontrasepsi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Download this file: http://adf.ly/OLY5D
Dokumen ini membahas tentang perkembangan janin selama kehamilan, mulai dari proses konsepsi hingga persiapan kelahiran. Janin akan berkembang dari sel-sel awal hingga organ tubuh yang lengkap pada minggu ke-16, dan siap untuk dilahirkan pada minggu ke-38.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kesehatan yang perlu diperiksa sebelum pernikahan (askeb pranikah) seperti pemeriksaan penyakit menular seksual, golongan darah, kesuburan, dan konseling psikologis. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi fisik dan mental calon pasangan, mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kehamilan, serta mempersiapkan pas
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Makalah ini membahas tentang promosi kesehatan pada remaja. Ia mendefinisikan remaja, menjelaskan perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada masa remaja, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja. Makalah ini juga membahas dampak perilaku seksual berisiko dan strategi untuk meningkatkan kesehatan remaja."
Makalah ini membahas tentang kesehatan reproduksi remaja. Ia menjelaskan perubahan fisik, biologis, dan psikososial yang terjadi pada masa remaja serta bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Makalah ini juga membahas mengenai resiko perilaku seksual pada remaja dan menyimpulkan bahwa pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi penting untuk membantu remaja mengambil keputusan yang bert
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
Dokumen tersebut membahas konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, mencakup pengertian, ruang lingkup, hak-hak reproduksi, gender dalam kespro, konsep KB, sasaran dan tujuan program kespro, faktor-faktor yang mempengaruhi kespro, dan strategi pelayanan kespro terpadu.
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu sri wahyuni
CONTOH TEKNOLOGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU
Fetal Doppler
Merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik.
Staturmeter
Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk menariknya sampai kebagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui tinggi badan orang tersebut.
Pendeteksi Denyut Jantung
Alat ini adalah alat yang di fungsikan atau di gunakan untuk mendeteksi denyut nadi jantung produk kesehatan ini memiliki berat 33 gram, alat ini berasal dari jepang dan telah berkembang di jepang awal desember tahun 2009 lalu,alat ini bisa dikoneksikan menggunakan kabel USB dan mempunyai layer ekstra yang dapat menyimpan atau merekam data hasil pemindaian
Pendeteksi Tekanan Darah
Fungsi alat ini juga masih sama alat ini biasanya juga di gunakan untuk mendeteksi tekanan darah dari pasien.
Breast Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
Breast Pump
Biasa digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga bayi tetap bisa mendapatkan ASI dari bundanya.
6. Lingkar lengan ibu hamil
Pada umumnya digunakan dirumah bersalin yang kegunaannya untuk mengetahui keadan gizi ibunya.
Reflek Hammer/Reflek Patella
Jenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki
Torniquet
alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada pengambilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan tangan saat akan dilakukan pengambilan darah, agar darah bisa lebih mudah didengar
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
Penjelasan mengenai apa itu alat kontrasepsi, apa manfaatnya, hingga jenis kontrasepsi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Download this file: http://adf.ly/OLY5D
Dokumen ini membahas tentang perkembangan janin selama kehamilan, mulai dari proses konsepsi hingga persiapan kelahiran. Janin akan berkembang dari sel-sel awal hingga organ tubuh yang lengkap pada minggu ke-16, dan siap untuk dilahirkan pada minggu ke-38.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kesehatan yang perlu diperiksa sebelum pernikahan (askeb pranikah) seperti pemeriksaan penyakit menular seksual, golongan darah, kesuburan, dan konseling psikologis. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi fisik dan mental calon pasangan, mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kehamilan, serta mempersiapkan pas
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Makalah ini membahas tentang promosi kesehatan pada remaja. Ia mendefinisikan remaja, menjelaskan perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada masa remaja, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja. Makalah ini juga membahas dampak perilaku seksual berisiko dan strategi untuk meningkatkan kesehatan remaja."
Makalah ini membahas tentang kesehatan reproduksi remaja. Ia menjelaskan perubahan fisik, biologis, dan psikososial yang terjadi pada masa remaja serta bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Makalah ini juga membahas mengenai resiko perilaku seksual pada remaja dan menyimpulkan bahwa pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi penting untuk membantu remaja mengambil keputusan yang bert
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara kanak-kanak dan dewasa dengan batasan usia 10-21 tahun. Kesehatan reproduksi remaja mencakup kondisi fisik, mental, dan sosial yang sehat terkait sistem dan fungsi reproduksi. Faktor sosial, budaya, dan lingkungan berpengaruh besar terhadap kesehatan reproduksi remaja.
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI D...BeliaLesmana
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh pendidikan kesehatan remaja terhadap pengetahuan remaja di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten. Kehamilan remaja dan seks pra-nikah merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi perlu diberikan kepada remaja untuk mencegah hal-hal negatif
Organ reproduksi perempuan dan laki-laki memainkan peran penting dalam proses reproduksi. Organ reproduksi perempuan terdiri atas ovarium, tuba Fallopii, fimbrae, uterus, serviks, vagina, klitoris dan labia, sedangkan organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, prostate, uretra dan penis.
Akalah promosi kesehatan upaya promosi kesehatan pranikahWarnet Raha
Makalah ini membahas upaya promosi kesehatan yang dilakukan bidan terhadap kelompok pranikah, ibu hamil, dan ibu bersalin. Promosi kesehatan pranikah bertujuan meningkatkan kesehatan calon ibu melalui pemeriksaan kesehatan, konseling tentang sistem reproduksi, dan persiapan menghadapi perkawinan dan kehamilan. Upaya ini dilakukan bidan melalui penyuluhan kelompok remaja dan calon pengant
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendewasaan usia perkawinan bagi remaja dan mengurangi risiko pernikahan dini. Dokumen tersebut menjelaskan tantangan yang dihadapi remaja seperti kehamilan, HIV/AIDS, dan napza serta dampak buruk pernikahan dini seperti kematian ibu dan anak lebih tinggi, pendidikan terputus, dan kekerasan dalam rumah tangga. Dokumen tersebut juga menjelaskan program BKKBN untuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kependudukan di Indonesia, termasuk dinamika penduduk, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, dan transisi demografi. Secara khusus membahas tentang pengertian penduduk, penyebab perubahan jumlah penduduk, dan faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap tingkat kelahiran dan kematian.
Tulisan ini membahas pentingnya mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum madrasah di Sumatera Selatan. Saat ini, kurikulum tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan di madrasah, terutama karena perbedaan pandangan ulama tentang batasan materi apa saja yang boleh diajarkan. Tulisan ini berargumen bahwa informasi kesehatan reproduksi perlu diberikan sejak dini kepada remaja agar mereka tidak terlibat dalam
Tulisan ini membahas pentingnya mengintegrasikan pendidikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum madrasah di Sumatera Selatan. Saat ini, kurikulum tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan di madrasah, terutama karena perbedaan pandangan ulama tentang batasan materi apa saja yang boleh diajarkan. Tulisan ini berargumen bahwa informasi kesehatan reproduksi perlu diberikan sejak dini kepada remaja agar mereka tidak terlibat dalam
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Aan Saja
Makalah ini membahas tentang hubungan gizi dengan menarche dan status kesehatan reproduksi wanita. Indikator utama status kesehatan wanita adalah pendidikan, penghasilan, harapan hidup, angka kematian ibu dan tingkat kesuburan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita antara lain jender, kemiskinan, pendidikan rendah, kawin muda, kekurangan gizi dan beban kerja berat.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada agregat dewasa pria. Pembahasan meliputi overview tumbuh kembang dewasa pria, permasalahan kesehatan penyakit kronik seperti kardiovaskular dan kanker, proses asuhan keperawatan komunitas, serta program dan analisis kesehatan pada dewasa pria. Tujuannya adalah meningkatkan kesehatan komunitas agregat dewasa pria.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk definisi remaja dan kesehatan reproduksi menurut WHO, perubahan fisik dan psikososial yang terjadi pada remaja, determinan perkembangan remaja, perilaku seksual remaja dan risikonya terhadap kesehatan reproduksi seperti kehamilan tidak diinginkan dan penyakit menular seksual, serta strategi meningkatkan kesehatan remaja melalui pendidikan seks dan program
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN TATA GUNA AIR IRIGASI 2024.pdf
Nia makalah promkes remaja
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunianyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul ”PROMOSI KESEHATAN PADA REMAJA”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memperkaya
pengetahuan dan pemahaman mengenai ” PROMOSI KESEHATAN PADA
REMAJA”.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan namun
atas bantuan dan bimbingan, motifasi yang tiada hentinya di sertai harapan yang
optimis yang kuat dari teman-teman semuanya dan dosen yang mengarahkan
penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritikan dan
saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
Raha,2 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 1
2. HALAMAN JUDUL .............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A.Latar Belakang..........................................................................................4
B.Rumusan Masalah.....................................................................................4
C.Tujuan........................................................................................................4
1. Tujuan Umum.....................................................................................4
2. Tujuan Khusus.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi
Remaja...5
B. Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial
Remaja.......................................8
C. Determinan Perkembangan Remaja
....................................................10
D. Perilaku Seksual Remaja Dan Kesehatan
Reproduksi.........................11
E. Resiko Perilaku Seksual Berisiko Remaja Saat Ini
.............................13
F. Hamil Yang Tidak Dikehendaki (Unwanted
Pregnancy).....................13
G. Penyakit menular seksual (PMS) –HIV/AIDS....................................15
H. Strategi Meningkatkan Kesehatan Anak Remaja..............................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 2
3. B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia.
Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi, dan
perubahan sosial. Di sebagian masyarakat dan budaya masa remaja pada
umumnya di mulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun.
World Health Organization (WHO) remaja merupakan individu yang sedang
mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai
kematangan seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa kanak-kanak
menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari
ketergantungan menjadi relatif mandiri
Belum lama ini kita semua mungkin terperangah mendengar berbagai
pemberitaan menghebohkan di media massa mengangkat realita yang dialami oleh
kaum remaja di Indonesia. Dimulai dari peristiwa seorang remaja putri yang
mengalami kehamilan mereka tidak diinginkan (KTD) melakukan persalinan atau
melahirkan bayinya di dalam sebuah bemo yang dikendarai oleh Bapaknya sendiri,
tepat berada di halaman depan Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum
Pusat (RSUP). Kembali terdengar kabar seorang remaja putra yang putus sekolah telah
melakukan pelecehan seksual hingga pemerkosaan terhadap delapan orang remaja
putri. Yang mencengangkan, remaja tersebut mengakui bahwa dirinya sudah terbiasa
dan sering memaksa melakukan hubungan seksual kepada semua remaja putri yang
dipacarinya dengan alasan ingin merasakan keperawanan dari siswi-siswi
tersebut.Kabar berita terakhir mengatakan ada seseorang remaja putri yang menjadi
korbannya, telah mengandung (hamill) tujuh bulan.
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 3
4. Tidak berhenti sampai disana, muncul pula berbagai fakta-fakta negatif tentang
remaja. Seperti berbagai tayangan video singkat yang direkam melalui handphone
menggambarkan adegan mesra sepasang remaja melakukan hubungan layaknya
suami-istri ataupun film amatir lainnya yang memperlihatkan perkelahian beberapa
remaja putri sekolah menengah pertama (SMP) memperebutkan seorang remaja putra.
Selain itu, mulai terbuka selubung tirai kriminalitas remaja dimana didapati banyak
klinik dan tenaga medis illegal yang melayani aborsi pasangan remaja secara tidak
aman dan tidak bertanggung-jawab.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan remaja dalam konsep kesehatan masyarakat?
2. Apa saja faktor yang mempengarui kesehatan reproduksi pada remaja?
3. Dampak apa yang terjadi pada remaja ketika melakukan hubungan seks
pranikah?
4. Bagaimana solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan reproduksi pada
remaja?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan pendidikan kesehatan demi tercapianya
derajat kesehata pada semua remaja baik laki-laki maupun perempuan.
2. Tujuan Khusus
1.Mengetahui yang dimaksud dengan remaja dalam konsep kesehatan
masyarakat
2.Mengetahui faktor yang mempengarui kesehatan reproduksi pada remaja
3.Mengetahui dampak yang terjadi pada remaja ketika melakukan
hubungan seks pranikah
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 4
5. 4.Mengetahui solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan reproduksi
pada remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja Dalam Konteks Kesehatan Reproduksi Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
setempat.
Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja
adalah 12 sampai 24 tahun.
Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan
oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun
dan belum kawin.Menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja berdasarkan usia
kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Menurut Thornburgh (1982),
batasan usia tersebut adalah batasan tradisional, sedangkan alran kontemporer
membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahun.
Kesehatan Reproduksi (kespro) adalah Keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran &
sistem reproduksi (Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan,
1994).
Kesehatan Reproduksi Menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 5
6. seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara
sehat dan aman.
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang
dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan
proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak
buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki,
informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja
karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi
karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang
membeli kebebasannya secara materi, dsb),
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
menular seksual, dsb).
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi:
a. Konseling dan informasi Keluarga Berencana (KB)
b. Pelayanan kehamilan dan persalinan (termasuk: pelayanan aborsi yang
aman, pelayanan bayi baru lahir/neonatal)
c. Pengobatan infeksi saluran reproduksi (ISR) dan penyakit menular seksual
(PMS), termasuk pencegahan kemandulan
d. Konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR)
e. Konseling, informasi dan edukasi (KIE) mengenai kespro
.
Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja.Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau
bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural.
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 6
7. Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi
yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada
disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap
dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Pengetahuan Dasar yang perlu diberikan kepada remaja agar mereka
mempunyai kesehatan reproduksi yang baik, antara lain :
a. Pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh
kembang remaja)
b. Mengapa remaja perlu mendewasakan usia kawin serta bagaimana
merencanakan kehamilan agar sesuai dengan keinginnannya dan pasanganya
c. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya terhadap kondisi
kesehatan reproduksi
d. Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi
e. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
f. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
g. Mengambangkan kemampuan berkomunikasi termasuk memperkuat
kepercayaan diri agar mampu menangkal hal-hal yang bersifat negatif
h. Hak-hak reproduksi
Masalah kesehatan reproduksi remaja di Indonesia kurang mendapat
perhatian yang cukup. Ada beberapa kemungkinan mengapa hal itu terjadi:
1) Banyak kalangan yang berpendapat bahwa masalah kesehatan reproduksi,
seperti juga masalah kesehatan lainnya, semata-mata menjadi urusan
kalangan medis, sementara pemahaman terhadap kesehatan reproduksi
(apalagi kesehatan reproduksi remaja) di kalangan medis sendiri juga masih
minimal. Meskipun sejak konperensi Kairo definisi mengenai kesehatan
reproduksi sudah semakin jelas, diseminasi pengertian tersebut di kalangan
medis dan mahasiswa kedokteran agaknya belum memadai.
2) Banyak kalangan yang beranggapan bahwa masalah kesehatan reproduksi
hanyalah masalah kesehatan sebatas sekitar poses kehamilan dan melahirkan,
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 7
8. sehingga dianggap bukan masalah kaum remaja. Apalagi jika pengertian
remaja adalah sebatas mereka yang belum menikah. Di sini sering terjadi
ketidak konsistensian di antara para pakar sendiri karena di satu sisi mereka
menggunakan istilah remaja dengan batasan usia, tetapi di sisi lain dalam
pembicaraan selanjutnya mereka hanya membatasi pada mereka yang belum
menikah.
3) Banyak yang masih mentabukan untuk membahas masalah kesehatan
reproduksi remaja karena membahas masalah tersebut juga akan juga
berarti membahas masalah hubungan seks dan pendidikan seks.
B. Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Remaja
1) Tumbuh Kembang Remaja.
a) Masa remaja dibedakan dalam :
b) Masa remaja awal, 10 – 13 tahun.
c) Masa remaja tengah, 14 – 16 tahun.
d) Masa remaja akhir, 17 – 19 tahun.
2) Pertumbuhan Fisik Pada Remaja Perempuan :
a) Mulai menstruasi.
b) Payudara dan panggul membesar.
c) Indung telur membesar.
d) Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
e) Vagina mengeluarkan cairan.
f) Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
g) Tubuh bertambah tinggi
h) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi.
i) Kaki dan tangan bertambah besar
j) Keringat bertambah banyak
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 8
9. k) Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi
3. Perubahan fisik yang terjadi pada remaja laki-laki :
a) Terjadi perubahan suara mejadi besar dan berat.
b) Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin.
Tumbuh kumis.
c) Mengalami mimpi basah.
d) Tumbuh jakun.
e) Pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
f) Penis dan buah zakar membesar.
g) Tubuh bertambah berat dan tinggi
h) Keringat bertambah banyak
i) Kulit dan rambut mulai berminyak
j) Lengan dan tungkai kaki bertambah besar
k) Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak
terlihat seperti anak kecil lagi
Pada Usia Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut:
a. Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik
sesama jenis maupun lawan jenis
b. Mencapai peran sosial maskulin dan feminin
c. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
d. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
e. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
f. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
g. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
h. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya
kompetensi sebagai warga negara
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 9
10. i. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial
j. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Havighurst dalam Hurlock, 1973).
Perubahan Psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun remaja
laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan
dan tanggung jawab, yaitu :
a. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
c. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung pada
kelompoknya.
Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah terpengaruh
oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya.
Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam
memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu:
a. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi
dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian
sosial, tugas dan nilai-nilai.
b. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak
jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman
atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-hak yang lebih
besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
C. Determinan Perkembangan Remaja
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 10
11. Pada bagian ini juga penting diketahui aspek atau faktor-faktor yang
berhubungan atau yang mempengaruhi kehidupan remaja. Keluarga,
sekolah ,dan tetangga merupakan aspek yang secra langsung mempengaruhi
kehidupan reamaja, sedangan struktur sosial ,ekonomi politik ,dan budaya
lingkungan merupakan aspek yang memberikan pengarauh secara tidak
langsung terhadap kehidupan remaja. Secara garis besarnya ada dua tekanan
pokok yang berhubungan dengan kehidupan remaja ,yaitu internal pressure
(tekanan dari dalam diri remaja) dan external pressure (tekanan dari luar diri
remaja).
Tekanan dari dalam (internal pressure) merupakan tekanan psikologis
dan emosional. Sedangkan teman sebaya, orang tua guru, dan masyarakat
merupakan sumber dari luar (external pressure). Teori ini akan membantu kita
memahami masalah yang dihadapi remaja salah satunya adalah masalah
kesehatan reproduksi.
D. Perilaku Seksual Remaja Dan Kesehatan Reproduksi
Perilaku seksual remaja terdiri dari tiga buah kata yang memiliki
pengertian yang sangat berbeda satu sama lainya. Perilaku dapat di artikan
sebagai respons organisme atau respons seseorang terhadap stimulus
(rangsangan) yang ada(Notoatmojdo,1993). Sedangakan seksual adalah
rangsangan-rangsangan atau dorongan yang timbul berhubungan dengan seks.
Jadi perilaku seksual remaja adalah tindakan yang dilakukan berhubungan
dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam dirinya maupun dari
luar dirinya.
Adanya penurunan usia rata-rata pubertas mendorong remaja untuk
aktif secara seksual lebih dini. Dan adanya presepsi bahwa dirinya memiliki
resiko yang lebih rendah atau tidak beresiko sama sekali yang berhubungan
dengan perilaku seksual, semakin mendorong remaja memenuhi memenuhi
dorongan seksualnya pada saat sebelum menikah. Persepsi seperti ini di sebut
youth uulnerability oleh Quadrel et. aL. (1993) juga menyatakan bahwa
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 11
12. remaja cenderung melakuakan underestimate terhadap uulnerability dirinya.
Banyak remaja mengira bahwa kehamilan tidak akan terjadi pada intercourse
(sanggama) yang pertama kali atau dirinya tidak akan pernah terinfeksi
HIV/AIDS karena pertahanan tubuhnya cukup kuat.
Mengenai kesehatan reproduksi, ada beberapa konsep tentang
kesehatan reproduksi, namun dalam tulisan ini hanya akan dikemukakan dua
batasan saja. (ICPD) dan sai dan Nassim). Batasan kesehatan reproduksi
menurut International Conference on Population and Development(ICPD)
hampir berdekatan dengan batasan ‘sehat’ dari WHO. Kesehatan reproduksi
menurut ICPD adalah keadaan sehat jasmani, rohani,dan buakan hanya
terlepas dari ketidak hadiran penyakit atau kecacatan semata, yang
berhubungan sistem fungsi, dan proses reproduksi(ICPD,1994).
Beberapa tahun sebelumnya Rai dan Nassim mengemukakan definisi
kesehatan reproduksi mencakup kondisi di mana wanita dan pria dapat
melakukan hubungan seks secara aman, dengan atau tanpa tujuan terjadinya
kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan, wanita di mungkinkan menjalani
kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang sehat serta di dalam kondisi
siap merawat anak yang dilahirkan (Iskandar, 1995)
Dari kedua definisi kesehatan reproduksi tersebut ada beberapa faktor yang
berhubungan dengan status kesehatan reproduksi seseorang, yaitu faktor sosial
,ekonomi,budaya, perilaku lingkungan yang tidak sehat, dan ada tidaknya fasilitas
pelayanan kesehatan yang mampu mengatasi gangguan jasmani dan rohani. Dan
tidak adanya akses informasi merupakan faktor tersendiri yang juga
mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Perilaku seksual merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang
sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi seseorang. Pada pasal 7
rencana kerja ICPD Kairo dicantumkam definisi kesehatan reproduksi
menyebabkan lahirnya hak-hak reproduksi. Berdasarkan pasal tersebut hak-hak
reproduksi di dasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi semua pasangan
dan pribadi untuk menentukan secara bebas dan bertangung jawab mengenai
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 12
13. jumlah anak , penjarangan anak (birth spacing ), dan menentukan waktu
kelahiran anak-anak mereka dan mempunyai informasi dan cara untuk
memperolehnya, serta hak untuk menentukan standar tertinggi kesehatan
seksual dan reproduksi. Dalam pengertian ini ada jaminan individu untuk
memperoleh seks yang sehat di samping reproduksinya yang sehat (ICPD,
1994). Sudah barang tentu saja kedua faktor itu akan sangat mempengaruhi
tercapai atau tidak kesehatan reproduksi seseorang ,termasuk kesehatan
reproduksi remaja.
E. Resiko Perilaku Seksual Berisiko Remaja Saat Ini
Seperti telah dikemukakan di bagian pendahuluan, banyak penelitian
dan berita di media massa yang menggambarkan fenomena perilaku seksual
remaja pranikah di indonesia. Sebenarnya perilaku seksual remaja pranikah
sudah ada sejak manusia ada. Tetapi informasi tentang perilaku tersebut
cenderung tidak terungkap secara luas. Sekarang kondisi masyarakat telah
berubah .dengan telah makin terbukanya arus informasi, makin banyak pula
penelitian atau studi yang mengungkapkan permasalahan perilaku seksual
remaja, termasuk hubungan seksual pranikah. Di indonesia sendiri ada
beberapa penelitihan yang menggambarkan fenomena perilaku seksual remaja
pranikah
F. Hamil Yang Tidak Dikehendaki (Unwanted Pregnancy)
Unwanted pregnancy (kehamilan yang tidak di kehendaki) merupakan
salah satu akibat dari perilaku seksual remaja. Anggapan-anggapan yang keliru
seperti: melakuakan hubungan seks pertama kali, atau hubungan seks jarang
dilakuakan,atau perempuan masih muda usianya, atau bila hubungan seks
dilakuan sebelum atau sesudah menstruasi, atau bila mengunakan teknik coitus
interuptus (sanggama terputus), kehamilan tidak akan terjadi merupakan
pencetus semakin banyaknya kasus unwanted pregnancy. Seperti salah satu
kasus pada penelitian khisbiyah (1995) ada responden mengatakan, untuk
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 13
14. menghindari kehamilan maka hubungan seks dilakuakan di antara dua waktu
menstruasi. Informasi itu tentu saja bertentangan dengan kenyataan bahwa
sebenarnya masa antara dua siklus menstruasi itu merupakan masa subur bagi
seorang wanita.
Unwanted pregnancy membawa remaja pada dunia pilihan,
melanjutkan kehamilan atau mengugurkanya. Menurut Khisbiyah (1995)
secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan itu,
yakni faktor intrnal dan faktor eksternal.
a. Faktor intrnal meliputi, intensitas hubungan dan komit-men pasangan
remaja untuk menjalin hubungan jangka panjang dalam perkawinan, sikap
dan persepsi terhadap janin yang di kandung, seperti persepsi subjektif
mengenai kesiapan psikologis dan ekonomi untuk memasuki kehidupan
perkawinan.
b. Faktor eksternal meliputi sikap dan penerimaan orng tua kedua belah
pihak, penilaian masyarakat, nilai-nilai normatif dan etis dari lembaga
keagamaan, dan kemingkinan-kemungkinan perubahan hidup di masa
depan yang mengikuti pelaksanaan keputusa yang akan dipilih.
Terlepas dari alasan di atas, yang pasti melahirkan dalam usia remaja
(early chilbearing) dan melakuakan aborsi merupakan pilihan yang harus
mereka jalani. Banyak remaja putri yang mengalami unwanted pregnancy terus
melanjutkan kehamilanya. Kosenkuensi dari keputusan yang mereka ambil itu
adalah melahirkan anak yang dikandungnya dalam usia yang relatif muda.
G. Penyakit menular seksual (PMS) –HIV/AIDS
Dampak lain dari perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi
adalah tertular PMS termasuk HIV/AIDS. Sering kali remaja melakukan
hubungan seks yang tidak aman. Adanya kebiasaan berganti-ganti pasangan
dan melakuakan anal seks menyebabkan remaja semakin rentan untuk tertular
PMS/HIV, seperti sifilis ,gonore,herpes, klamidia dan AIDS . dari data yang
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 14
15. ada menukjukan bahwa diantara penderita atau kasus HIV/AIDS, 53,0%
berusia antara 15-29 tahun. Tidak terbatasnya cara melakuakan hubungan
kelamin pada genital-genital saja(bisa juga oragenital) menyebabkan penyakit
kelamin tidak saja terbatas pada daerah genital, tetapi dapat juga pada daerah-
daerah ektra genital.
Psikologis
Dampak lain dari perilaku seksual remaja yang sangat berhubungan
dengan kesehatan reproduksi adalah konsekuensi psikologis. Setelah
kehamilan terjadi ,pihak perempuan –atau tepatnya korban- utama dalam
masalah ini. Kodrat untuk hamil dan melahirkan menempatkan remaja
perempuan dalam posisi terpojok yang sangat delimatis. Dalam pandangan
masyarakat ,remaja putri yang hamil merupakan aib keluarga,yang secara
telak mencoreng nama baik keluarga dan ia adalah si pendosa yang melangar
norma-norma sosial dan agama. Penghakiman sosial ini tidak jarang meresap
dan terus tersosialisasi dalam diri remaja putri tersebut. Perasaan binggung,
cemas, malu, dan bersalah yang dialami remaja setelah mengetahui
kehamilanya bercampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa
depan, dan kadang disertai rasa benci dan marah baik kepada diri sendiri
maupun kepada pasangan, dan kepada nasib membuat kondisi sehat secara
fisik ,sosial dan mental yang berhubungan dengan sistem ,fungsi,dan proses
reproduksi remaja tidak terpenuhi.
Namun ada hal yang perlu pula untuk diketahui bahwa dampak yang
terjadi pada remaja bukan hanya pada saat pranikah,namun dapat pula
memberikan dampak negatif saat menikah dan hamil muda.Hal-hal yang
mungkin terjadi saat menikah dan hamil di usia sangat muda (dibawah 20
tahun).
Tetap perlu diingat bahwa perempuan yang belum mencapai usia 20
tahun sedang berada di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik.
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 15
16. Karena tubuhnya belum berkembang secara maksimal, maka perlu
dipertimbangkan hambatan/ kerugian antara lain :
1. Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehailannya termasuk
control kehamilan. Hal ini berdampak pada meningkatnya berbagai
resiko kehamilan.
2. Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami ketidakteraturan tekanan
darah yang dapat berdampak pada keracunan kehamilan serta kejang
yang berakibat pada kematian.
3. Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda (di bawah
20tahun) sering kali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Ini erat
kaitannya dengan belum sempurnanya perkembangan dinding rahim.
4. Dari sisi pertimbangan psikologis, remaja masih merupakan kepanjangan
dari masa kanak-kanak. Kebutuhan untuk bermain dengan teman sebaya,
kebutuhan untuk diperhatikan, disayang dan diberi dorongan, masih
begitu besar sebelum ia benar-benar siap untuk mandiri.
5. Wawasan berpikirnya belum luas dan cukup matang untuk bisa
menghadapi kesulitan, pertengkaran yang ditimbulkan oleh pasangan
hidup dan lingkungan rumah tangganya.
H. Strategi Meningkatkan Kesehatan Anak Remaja
a. Pendidikan Seks
Strategi pendidikan seks di masa lalu berfokus pada anatomi
fisiologi reproduksi dan penyuluhan perilaku yang khas kehidupan
keluarga Amerika kelas menengah. Baru – baru ini pendidikan seks mulai
membahas masalah seksualitas manusia yang dihadapi remaja. Misalnya,
program – program yang sekarang berfokus pada upaya remaja untuk
“mengatakan tidak”. Pihak oponen program pendidikan seks di sekolah
percaya bahwa diskusi eksplisit tentang seksualitas meningkatkan aktivitas
seksual diantara remaja dan mengecilkan peran orang tua. Pihak
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 16
17. pendukung mengatakan, tidak adanya diskusi semacam itu dari orang tua
dan kegagalan mereka untuk member anak – anak mereka informasi yang
diperlukan secara nyata untuk menghambat upaya mencegah kehamilan
pada remaja. Peran keluarga, masjid, gereja, sekolah kompleks dan
kontraversial tentang pendidikan seks. Orang tua mungkin tidak terlibat
dalam pendidikan seks anak – anaknya karena beberapa alasan, seperti :
a) Orang tua tidak memiliki informasi yang tidak adekuat.
b) Orang tua tidak merasa nyaman dengan topik seks.
c) Para remaja tidak merasa nyaman bila orang tua mereka membahas
seks.
Beberapa orang tua mendapat kesulitan untuk mengakui “anaknya”
adalah individu seksual yang memiliki perasaan dan perilaku seksual.
Penolakan orang tua untuk membahas perilaku seksual dengan putri
mereka bisa menyebabkan putrinya merahasiakan aktivitas seksnya dan
dapat menghambat upaya untuk mendapat bantuan.
b. Fungsi Penting Program Promosi Kesehatan Remaja
a. Meningkatkan penerimaan pengetahuan dan keterampilan untuk perawatan
diri yang kompeten dan menginformasikan pembuatan keputusan tentang
kesehatan.
b. Memberikan pengkuatan positif terhadap perilaku sehat.
c. Pengaruh struktur lingkungan dan sosial untuk mendukung perilaku
peningkatan kesehatan.
d. Memfasilitasi pertumbuhan dan aktualisasi diri.
e. Menyadarkan remaja terhadap aspek lingkungan dan budaya barat yang
merusak kesehatan dan kesejahteraan.
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 17
18. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
Masa remaja ialah periode waktu individual beralih dari fase anak ke
fase dewasa (lowdermik dan jensen,2004).Tugas-tugas perkembangan remaja
terdiri dari : menerima citra tubuh,menerima identitas seksual,
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 18
19. mengembangkan sistem nilai personal,membuat persiapan untuk hidup
mandiri,menjadi mandiri /bebas dari orang tua,mengembangkan
keterampilan,mengambil keputusan dan mengembangkan identitas seorang
yang dewasa.Identitas status kesehatan anak remaja terdiri dari :identitas
seksual,identitas kelompok,identitas pekerjaan,identitas moral,dan identitasa
kesehatan.Masa remaja ada dua aspek perubahan yaitu perubahan fisik dan
perubahan psikologis. Keluarga, sekolah, dan tetangga merupakan aspek
yang secara langsung mempengaruhi kehidupan remaja.
B. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah :
1. Mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan program yang mengajarkan
perilaku sehat kepada para remaja.
2. Pembaca diharapkan bisa memahami pembahasan keperawatan komunitas
tentang kesehatan reproduksi remaja.
3. Para pemimbing atau pengajar diharapkan mampu memberi pendidikan
kesehatan secara lebih detail tentang kesehatan reproduksi remaja.
4. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
5. Isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Bobak,Lowdermik, Jensen.(2004).”Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi
4.Yogyakarta : EGC.
Soekidjo, Notoatmodjo.(2007).Kesehatan masyarakat,edisi ke 11.Jakarta : Rineka
Cipta.
Potter& perry.(2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Edisi 4.EGC.Jakarta.
Promosi Kesehatan Pada Remaja
Kelompok lll (Tiga) 19